Masih
asyik dengan beberapa hal yang membuatku melupakan banyak hal yang
kubingungkan. Namun, tetap saja aku ingin menulis keluhanku akan semua
hal yang ada di sekitarku. Aku merasa bahwa hanya ingin bercerita. Aku
tak biasa membahas sesuatu hal yang berat. Ya karena maresa ilmuku
kurang mumpuni. Takutnya malah terlihat bodoh dengan membahas sesuatu
yang tidak kumengerti.
Bengong(bingung memulai dari mana)….
Mulai sajalah…
Berawal
dari perbincangan di malam hari dengan seorang kawan mengenai islam.
Kami sepakat bahwa kami merasa terjebak dalam sebuah sistem yang rumit.
Kami bingung menentukan kondisi dimana kami bisa merasa nyaman dengan
keislaman kami. Bukan malah merasa islam menjadi belenggu bagi kami.
Kami masih berusaha menemukan itu. sayang belum untuk saat ini.
Islam itu sebanarnya adalah agama yang menentramkan. Solusi dari sebuah kehidupan. Bukankah begitu?
Tapi…Kenapa justru islam yang saya rasakan menjadi sedemikian rumit untuk di mengerti dan dilaksanakan. Jefri lang seorang muallaf asal Amerika mengatakan dalam bukunya struggling for surrender bahwa umat
islam sekarang terlalu terobsesi dengan aturan. Padahal Al-Qur’an bukan
hanya berisi aturan semata tapi bertebaran ayat tentang kisah penuh
hikmah. Kalau aku menelaah Nama surat dalam Al-Qur’anpun kebanyakan nama subjek bukan sebuah kata kerja. Itu membuat ku harus mencari cara agar aku bisa mencintai keislamanku tanpa merasa tekekang.
Ingatkah kita dari kisah tentang seorang pelacur yang masuk surga karena memberikan minum kepada seekor anjing ?
Atau
kisah serorang pembunuh yang sudah membunuh 1000 nyawa manusia yang
bisa masuk surga hanya karena langkahnya lebih mendekati tempat kebaikan
dibanding tempat kejahatan?
Tidakkah islam bisa dibuat semudah itu?
Kalau
harus bercermin dari kehidupan Rasulullah SAW dan para sahabat. Mereka
berdakwah, mereka berislam. Tapi mereka begitu bahagia dengan kesemua
itu. Seolah mereka tidak terjebak dalam dakwah sebagai rutinitas. Mereka
menjadikan dakwah adalah kenikmatan. Menjadikan islam sebagai sumber
kebahagian mereka. membentuk korelasi positif. Jika mereka dekat dengan
islam maka mereka juka semakin bahagia. Begitu sebaliknya. (pokoknya
mereka tidak menyempitkan islam dan dakwah pada satu golongan tertentu)
Sekarang
umat islam lebih suka membuat aturan-aturan yang begitu mengenkang.
Niatnya mungkin baik. Sayang mereka melupakan bahwa motivasi internal
itu lebih kuat mendorong seseorang untuk melakukukan seuatu. Percuma
saja membuat sedemikian banyak aturan yang bertujuan meningkatkan
keislaman tapi malah justru cuma akan dijadikan kegiatan kultural dan
mengekang. Hasilnya banyak umat islam yang keimanannya naik dan turun
begitu cepat. Karena mereka hanya tersentuh kulitnya saja. Mereka belum
menemukan motivasi internal, yaitu motivasi dari hati nurani mereka. aku
lebih suka menyebutnya sebagai keimanan.
Umat
islam sekarang juga terjebak dalam manhaj-manhaj yang mereka buat.
Mereka asyik memperdebatkan ini dan itu. Sampai lupa orang seperti aku
yang sangat butuh untuk diperhatikan. Mereka asyik untuk saling jualan
manhajnya masing-masing. Ini lo manhaj ku lebih dekat islami. Manhaj
yang lain juga bilang begitu. Parahnya kadang mereka tak sungkan
menghina manhaj lain yang meraka anggap salah. Aduh… kita bersaudarakan?
Umat
islam sekarang juga suka sekali membuat label – label berdasarkan
standar manhaj masing-masing. Sebut saja kalau saya tidak ikut pertemuan
mingguan disalah satu manhaj tertentu maka saya tak akan lebih dihargai
dibanding si X yang rajin datang saat pertemuan. Bahkan untuk
memberikan jabatan tertentu, mereka harus melihat seberapa dia
mengaplikasikan semua ajaran manhajnya. Bukan melihat seberapa dia punya
kapabilitas untuk jabatan itu. mereka tidak mau, kalau orang yang
terpilih nanti tak memperjuangkan manhajnya. Itu melanda semua manhaj.
Aku tak paham?
Kasus
lain, suatu manhaj tertentu juga begitu. Mereka melihat dari pakaian.
Kalau secara pakaian mereka mengenakan hal yang serupa. Maka mereka akan
menjadi sosok yang ramah terhadapnya. Berbeda kasus kalau pakai pakaian
yang sangat jauh berbeda. Kontras. Mereka akan cenderung menjauhinya.
Bukankah kita sama?
Semua hal itu yang mebuatku sedang rajin membaca buku islam. Aku ingin berusaha bisa menjadikan islam sebagai sumber cahayaku. Aku bisa nyaman dengan keislamanku. Bukan meresa tepenjara dalam sangkar. Aku tak ingin terlalu sibuk dengan segala kegiatan yang cuma bersifat rutinitas tanpa makna. Aku tak ingin berubah menjadi manusia hidup tanpa punya hati. Melakukan ibadah ini dan itu tapi hasilnya sama saja. Aku masih merasa jauh dari kata cinta dari Allah(I Love You Allah)…
Semua hal itu yang mebuatku sedang rajin membaca buku islam. Aku ingin berusaha bisa menjadikan islam sebagai sumber cahayaku. Aku bisa nyaman dengan keislamanku. Bukan meresa tepenjara dalam sangkar. Aku tak ingin terlalu sibuk dengan segala kegiatan yang cuma bersifat rutinitas tanpa makna. Aku tak ingin berubah menjadi manusia hidup tanpa punya hati. Melakukan ibadah ini dan itu tapi hasilnya sama saja. Aku masih merasa jauh dari kata cinta dari Allah(I Love You Allah)…
Ini pikiran yang melandaku beberapa hari ini. aku takut bertindak seperti keluhanku…
Sabtu, 20 Mei 2010
17:00
Kalau teman-temanku membaca ini,
Meraka akan mengatakanku apa ya?
Pembangkang?
Tidak bisa diatur?
Liberal?
kader yang berguguran dalam dakwah?
(aduh kenapa kalian menyempitkan kata dakwah hingga sesempit itu)
Aduh saya cuma ingin menulis,
rasanya plong setelah selesai menulis!!!!
http://3kata20huruf3spasi.blogspot.com/2010/08/islam-itu-tidak-rumit.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com