Pemberian ASI Mencegah Kematian Bayi

Kesehatan

PEMBERIAN air susu ibu (ASI) eksklusif pada bayi yang baru dilahirkan hingga enam bulan ke depan sangat penting dalam mencegah kematian bayi karena kekurangan zat-zat yang dibutuhkan.

Permulaan menyusui dini atau inisiasi menyusui dini dapat mengurangi 23% kematian bayi 28 hari, dan sekitar 40% kematian balita pada saat satu bulan pertama kehidupan bayi (Rusli Utami, 2008).

Menurut Bidan Ida Saripudin, dengan inisiasi menyusui dapat menurunkan angka kematian anak-anak.
Inisiasi dini juga berperan dalam pencapaian tujuan Millenium Development Goals (MDGs) yaitu :

1. Mengurangi kemiskinan

Jika seluruh bayi yang lahir di Indonesia dalam setahun disusui secara eksklusif enam bulan, berarti biaya
pembelian susu formula selama enam bulan tidak ada.

2. Membantu mengurangi kelaparan.

Pemberian ASI membantu kebutuhan makanan bayi sampai 2 tahun juga mengurangi angka kejadian kurang gizi dan pertumbuhan yang terhenti yang sering terjadi pada usia 2 tahun.

3. Membantu mengurangi angka kematian.

Pemberian ASI dan inisiasi menyusui ini yang dilanjutkan dengan menyusui eksklusif 6 bulan dapat mencegah kematian bayi.

Karena, bayi mendapatkan asupan gizi yang mencukupi dan terhindar dari berbagai penyakit pada fasa paling rentan dalam kehidupan.

Ida menegaskan, peran bidan sangat penting dalam pemberian ASI eksklusif dan inisiasi menyusui dini.

Tidak hanya itu, peran bidan juga sangat diperlukan dalam perawatan ibu hamil, persalinan dan nifas.

Sebab pada saat perawatan ibu hamil, bidan melakukan pemeriksaan payudara ibu hamil untuk mengetahui keadaan puting susu ibu sehingga dapat memberikan konseling tentang cara melakukan perawatan payudara sedini mungkin agar bayi dapat segera menyusui setelah lahir.

Untuk itu, ia menganjurkan kepada ibu hamil agar memberikan inisiasi menyusui dini dan ASI eksklusif agar bayi sehat dan kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. (B-4)