GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

(TENTANG DUA ATLET BULUTANGKIS FENOMENAL) Musuh bebuyutan/abadi antara Lin Dan dan Lee Chong Wei (China dan Malaysia)

Written By Situs Baginda Ery (New) on Kamis, 30 Mei 2013 | 13.37

Rivalitas Lin Dan & Lee Chong Wei

salam duaribuan…

Terinspirasi dari program Trans TV berjudul “Rival” yang tayang Minggu sore, yang pada edisi 8 April kali ini membahas mengenai Rivalitas antara 2 legenda tenis, Roger Federer dan satu lagi kalo tidak salah Novac Djokovic. Di Dunia olahraga pukul memukul bola tenis itu, kedua pemain berbakat itu saling menjadi rival. Dan di bulutangkis, Rivalitas juga terjadi, dan masih berlanjut hingga kini. Lin Dan dan Lee Chong Wei.

Nama besar mereka mencuat di era duaribuan. Awal tahun 2000, mereka masih dibayang-bayangi nama besar dari pemain-pemain berkelas seperti Chen Hong, Peter Gade atau Wong Choong Han. Namun, kala itu, rivalitas mereka belum terlihat mencuat. Mendekati tahun 2001, nama Taufik Hidayat muncul menjadi salah satu legenda dunia, namanya menjadi besar, Lin Dan dan Lee Chong Wei yang muncul bersamaan dengan Taufik masih kalah mentereng.
Menjelang tahun 2004, kekuatan bulutangkis China bangkit lewat Lin Dan. Setelah 14 tahun di Jakarta, Piala Thomas kembali dibawa pulang oleh Lin Dan dkk ke Beijing pada perebutan Piala Thomas Uber di Jakarta tahun 2004. Kala itu, Lin Dan dan Taufik Hidayat menjadi rival. Namun, itu hanya sementara, masa jaya Taufik Hidayat cuma sementara.
Olimpiade 2004 dan Kejuaraan Dunia 2005 menjadi titik puncak kejayaan Taufik Hidayat. Beberapa tahun setelahnya, tepatnya di tahun 2006, Lee Chong Wei muncul sebagai pesaing Lin Dan. Inilah awal Rivalitas keduanya. Inilah beberapa rivalitas kedua pebulutangkis besar di era duaribuan.
Lin Dan vs LCW : Prestasi

Dari segi Prestasi, kedua atlet ini saling kejar mengejar titel individual. Jika dihitung sejak BWF menggelar BWF Superseries, maka titel Lee Chong Wei lah yang lebih banyak, namun jika dihitung berdasarkan jumlah titel yang diraih sejak karier profesional mereka, Lin Dan menjadi peraih terbanyak event bertitel “xxx Open”.
Namun dari segi prestisius titel, Lin Dan menjadi yang terbanyak meraih gelar prestisius, sedangkan Lee sendiri belum pernah meraih gelar prestisius di bulutangkis kecuali All England.
Lin Dan memulai karier dari 2001 sedangkan LCW mulai setahun sesudahnya. Sejak pertama kali karier itu, Lin Dan lebih dulu sapu bersih semua gelar sedangkan Lee Chong Wei mungkin bisa menyapu bersih gelar di BWF Superseries.
Dari 12 edisi Superseries selama satu tahun, Lee Chong Wei hanya gagal di China Open dan China Masters. Sedangkan di event lain, Lee sudah pernah mencatatkan namanya. Berbeda dengan LCW, Lin Dan lebih serius di event prestisius. Tak Kurang, 1 emas Olimpiade dan 4 emas Kejuaraan Dunia BWF pernah diraih oleh Bintang kelahiran 14 Oktober 1983 yang belum dimiliki oleh Lee Chong Wei.

Inilah daftar gelar Lin Dan yang belum dimiliki Lee Chong Wei.
  • Olympic Champion (2008)
  • World Champion (2006, 2007, 2009, 2011)
  • China Masters SS title (2005, 2007, 2009, 2010)
  • China Open SSP title (2003, 2004, 2008, 2009, 2011)
  • Asian Games Champion (2010)
  • Badminton World Cup (2005-2006)
  • Team event : Winner of Asian Games Men’s team (2006, 2010), Sudirman Cup (2005, 2007, 2009, 2011) and Thomas Cup (2004, 2006, 2008, 2010)
Keduanya memang rival sejati. Menuju gelaran Olimpiade 2012, Lee Chong Wei dan Lin Dan masih menjadi rival yang akan memperebutkan emas Olimpiade 2012 di London mendatang. Siapa yang juara? Kita nantikan
Lee : Tak terkalahkan

Siapa yang tak mengenal sosok Lee Chong Wei yang hampir setiap tahun datang ke Jakarta, mengikuti event Superseries Premier Indonesia Open? Dia sosok berkebangsaan Malaysia yang kini menjadi tumpuan Malaysia dalam perebutan emas Olimpiade yang sangat prestisius.
Di belakangnya, ada bayang-bayang Lin Dan yang meraih emas di tahun 2008. Lin Dan berkesempatan kembali menjadi jawara Olimpiade kembali, mengingat Lin Dan dan Lee Chong Wei kini saling bunuh di beberapa turnamen bergengsi.
Dan hingga kini, cuma Lin Dan yang bisa mengalahkan Lee Chong Wei. Lin Dan pun mengaku bahwa Lee Chong Wei kini menjadi satu dari empat tunggal dunia (LD, LCW, Taufik, Gade) yang tidak terkalahkan. Jika bertemu dengan juniornya, LCW sangat jarang terkalahkan, namun tiga tunggal berkelas lain sering dikalahkan oleh beberapa pemain junior.
Sebut saja Taufik dan Gade yang sempat dikalahkan Rajiv Ouseph, sementara Lin Dan pernah dikalahkan Jan O Jorgensen. LCW sangat jarang kalah di turnamen yang diikutinya. Sebut saja, tahun ini, LCW hanya kalah satu kali, yakni saat melawan Lin Dan di Final All England 2012 lalu, sementara Lin Dan sudah dua kali gagal, yakni di Korea Open saat bertemu LCW dan di Malaysia Open ketika ia dikalahkan Jan O Jorgensen 14-21, 21-15, 21-15 di Round 2.
Bahkan, hanya Lin Dan lah yang bisa mengimbangi permainan LCW. Selain Lin dan, lawan LCW dengan mudah dikalahkan dengan skor yang sering telak. Sebut saja saat melawan Kenichi Tago di Round 2 Li Ning China Open 2011, LCW menang telak 21-9, 21-7.
28 Kali bertemu

Lee Chong Wei dan Lin Dan adalah seteru abadi, mereka telah dipertemukan sebanyak 28 kali di event internasional, dimulai dari tahun 2004 hingga kini.
Pertemuan pertama terjadi di TUC Final di Jakarta tahun 2004. Dimana Lin Dan dan Lee Chong Wei sama-sama menjadi tunggal pertama. Kala itu, Lin Dan menang rubber 3-15, 15-13, 15-6. Kekalahan itu dibalas LCW setahun kemudian di ajang Malaysia Open 2005, LCW menang tipis 17-15, 9-15, 15-9.
Memasuki pergantian ke skor 21, LCW mengawali pertemuan dengan sempurna. Bertemu di Malaysia, LCW menang 21-18, 18-21, 23-21. Di Olimpiade 2008, LCW yang menjadi unggulan kedua dipertemukan dengan Lin Dan yang menjadi unggulan pertama. Lin Dan sepertinya menang mudah 21-12, 21-8 sekaligus memupuskan harapan Malaysia mendapatkan emas Olimpiade untuk kali pertama.
Pertemuan menarik terjadi di Malaysia. Jika Lin Dan jarang sekali menang di Malaysia, Lin Dan pun mengejutkan Stadium Putra Kuala Lumpur, Lin Dan menang 21-8, 21-17 di Babak Semifinal.
Pertemuan terakhir mereka terjadi di All England lalu, dimana Lin Dan menang 21-19, 6-2 Retired sekaligus memupuskan harapan LCW mencetak hattrick di All England yang ia dapatkan di tahun 2010 dan 2011. Final antara Lin Dan dan LCW disebut-sebut sebagai Final ideal untuk Tunggal Putra.
MS World Championship 2009

Siapa yang tak mengingat Final Kejuaraan Dunia tahun lalu di Wembley Arena. Lin Dan menang mental dan LCW berhias air mata kekalahan.
Digelar di pertandingan kedua setelah partai WD dimana terjadi All Chinese Final antara Wang Xiaoli/Yu Yang dan Tian Qing/Zhao Yunlei. Lin Dan menang tipis 20-22, 21-14, 23-21 sekaligus memupuskan harapan Malaysia untuk meraih emas Kejuaraan Dunia pertama.
Di set pertama, Lee Chong Wei memimpin jalannya pertandingan dari awal. Lebih dulu mencapai game poin dengan skor 20-16, Lin Dan memaksakan deuce setelah Lin Dan mendapatkan 4 poin beruntun. Namun, 2 poin akhir berhasil dimaksimalkan LCW sehingga Lee menang 22-20.
Di set kedua, Lee Chong Wei memimpin dari awal dapat disejajari oleh Lin Dan. Pasca Interval set kedua, Lin Dan menjauh dari skor 11-10 menjadi 17-10 hingga Lin Dan pun mendikte LCW dengan skor akhir 21-14 sekaligus memaksakan dilaksanakan game ketiga.
Di set ketiga, kepercayadirian Lin Dan dan ketangguhannya di event berkelas Kejuaraan Dunia cukup mendikte Lee Chong Wei. Sejak poin 16-16, LCW dan Lin Dan saling kejar mengejar angka. LCW yang 2 kali mencapai ‘Champion Point’, gagal dimaksimalkan Lee. Lin Dan yang satu kali mencapai Champ Point berhasil mendikte Lee dengan skor 23-21 sekaligus menjadi titel yang kesekian dari Lin Dan. Final ini sendiri merupakan pertandingan terlama di Kejuaraan Dunia BWF 2011 lalu. Final ini memakan waktu hampir 1 jam 21 menit.
‘Super’ Dan and ‘Datuk’ LCW

Karena memiliki berbagai prestasi membanggakan, para fans sampai pemerintah memberikan berbagai penghargaan kepada Lin Dan dan Lee Chong Wei. Titel “Super” Dan dan “Datuk” Lee Chong Wei disematkan kepada dua pebulutangkis itu.
Lin Dan mendapat julukan “Super Dan” dari fans, bermula dari China sampai ke seluruh dunia. Selain karena telah meraih berbagai titel prestisius di dunia bulutangkis, mulai dari kembali membawa Thomas Cup ke tangan China, sampai meraih emas Olimpiade dan empat kali Juara Dunia. Lin Dan disebut-sebut sebagai anak emas bulutangkis China.

Sedangkan Lee Chong Wei mendapat sebutan ‘Datuk’, titel Malaysia yang disematkan sebagai tanda Pahlawan negeri Jiran itu. Pemerintah Negeri Jiran memberikan gelar Datuk karena Lee Chong Wei berhasil membawa satu medali perak bagi Malaysia di Olimpiade 2008 lalu. Ini merupakan medali perak kedua bagi Malaysia dan medali keempat bagi Malaysia di Olimpiade.
Di Olimpiade, Lee Chong Wei dan Lin Dan memulai debut di tahun 2004. Di Athena, Lin Dan yang menjadi World Rank 1 yang seharusnya bertemu Taufik Hidayat di Semifinal, harus kalah terlebih dulu di Round 1 atas Ronald Susilo dari Singapore dengan skor 12-15, 10-15. Sedangkan Lee Chong Wei yang ditempatkan di Bottom Half harus bertemu dengan unggulan 2 Chen Hong di Round 2, Lee kalah rubber 11-15, 15-3, 12-15.
Personal life & career : Lin Dan

Pada awalnya, Orang Tua Lin Dan mendorong sang putra untuk bermain piano, tetapi menginjak usia 5 tahun, ia memutuskan bermain bulutangkis dan tergabung dengan pasukan Olahraga di Tentara Pembebasan Rakyat di China pada usia yang sangat belia, yakni 13 tahun dan Sejak 2001, ia menjadi bagian dari Timnas Bulutangkis China. Karena pernah menjadi bagian dari militer, karena itu ia sering hormat jika ia memenangkan suatu pertandingan, tak terkecuali saat ia mendapatkan emas Asian Games di tahun 2010 lalu di Guangzhou.
Penyebab kegagalan China menyabet Piala Thomas di tahun 2002 lalu banyak dipengaruhi issue tidak diturunkannya Lin Dan dalam skuad China di Semifinal kala itu. Menghadapi Malaysia di Semifinal, China kalah 1-3 sekaligus mempermudah Indonesia merebut Piala Thomas 2002.
Paruh awal tahun 2004 merupakan tahun kegemilangan Lin. Kegemilangan itu terlihat dari raihan prestasinya, sebagai berikut.
  • Menjadi World Ranking 1 di awal Februari
  • Kali pertama meraih gelar All England
  • Ia menjadi salah satu icon yang mengkampanyekan Piala Thomas & Uber 2004 yang kala itu digelar di Jakarta
Namun, di paruh akhir tahun 2004, prestasinya menurun, di pertengahan Juli, ia dikabarkan mengalami cedera kaki. Mungkin itulah penyebab Lin Dan kalah di putaran awal Olimpiade 2004. Ia berkomentar mengenai kekalahannya itu, katanya ia terlalu bersemangat untuk menang, but kenyataannya dia kalah.
Setelah meraih Piala Thomas di tahun 2004, ia kembali membawa pulang Piala Sudirman ke Beijing di tahun 2005 setelah membabat habis Juara Bertahan Korea Selatan di Semifinal dan Indonesia di Final. Setahun kemudian, ia berhasil menjadi Juara Dunia 2006 dan kembali diraihnya di tahun 2007.
Di tahun 2008, Lin Dan yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam Final Masters, tapi Karena untuk penarikan Cina, ia tidak ambil bagian dalam turnamen ini. Sehingga Lee Chong Wei dengan mudah memenangkan gelar penutup tahun ini.

Setelah hampir 5 bulan tidak bertanding dari November 2008 hingga Maret 2009, Lee kembali tampil di All England dan menang. Di Tahun yang sama, ia gagal meraih emas East Asian Games 2009 di Hongkong karena dikalahkan Choi Ho-Jin [KOR] di Final, namun ia berhasil membawa emas Men’s Team untuk China.
Gelar Kejuaraan Asia pertama di raih di tahun 2010 disandingkan dengan medali emas Asian Games 2010, membuatnya kala itu menjadi atlet yang meraih gelar ‘sempurna’, baik individual maupun beregu.
Pada tahun 2011, Lin Dan sering sekali walkover dari beberapa pertandingan. Bahkan sering Taufik Hidayat mencibir Pebulutangkis China ini.
Personal life & career : Lee Chong Wei

Awalnya Lee Chong Wei menyukai Basket, namun sang Ibu melarang karena basket yang dimainkan outdoor membuat kulitnya terbakar. Kesukaannya terhadap bulutangkis berawal di usia 11 tahun.
Pada tanggal 3 November 2006, Lee Chong Wei terlibat dalam kecelakaan mobil dalam perjalanan ke Bukit Jalil setelah makan malam. Ia ditabrak dari belakang oleh kendaraan yang telah kehilangan kontrol akibat ledakan ban. Ia kemudian dikirim ke Sunway Medical Centre dan diberi enam jahitan di kepala.
Di Malaysia Open 2006, ia nyaris saja kalah dari Lin Dan di Final. Lee yang memenangkan gim pertama 21-18, dibalas Lin Dan 21-18 di gim kedua. Di set ketiga, Lee tertinggal jauh 13-20 namun membalikkan keadaan dan menang 23-21. Di tahun yang sama, ia membawa Tim Malaysia meraih emas Men’s Team dan Men’s Single di multievent Commonwealth Games 2006.
Jelang Olimpiade, kariernya sangat gemilang, namun ketika di Olimpiade dikalahkan Lin Dan, ia seperti kehilangan akal dan hampir tidak mendapatkan titel di paruh akhir 2008. Namun, ia berhasil meraih titel Superseries Final dimana kala itu China tidak ikut serta.
Di tahun 2009, ia berhasil membawa Malaysia mencapai Semifinal Sudirman Cup 2009 untuk kali pertama, dan kali ini juga oleh Lin Dan. Lin Dan pasca Olimpiade menjadi momok tersendiri bagi Lee Chong Wei. Kebangkitannya ditandai di tahun 2010, ia meraih berbagai titel. Namun di Asian Games, sekali lagi ia dipecundangi Lin Dan di Guangzhou. Namun kali ini lebih baik dibanding Olimpiade lalu, pasca Asian Games, LCW masih bisa mendapatkan titel.

Di Tahun 2011, kegagalan atas Lin Dan kembali terjadi di World Championship. Harapan Lee untuk menjadi Malaysia pertama yang memenangkan emas di Kejuaraan Dunia pupus setelah kekalahan tipis atas Lin Dan, padahal Lee Chong Wei memimpin hampir sepanjang pertandingan namun kehilangan dua match point penting.
Kekalahannya itu kembali membangkitkan semangatnya dan mengalahkan Lin Dan di Korea Open. Kini sepertinya mental Lee Chong Wei sudah bagus, karena ia tidak terkena lagi phobia atas Olimpiade 2008 lalu.
Kontroversi

Kedua pemain ini tak luput dari Kontroversi. Lin Dan paling sering membuat Kontroversi akibat ulahnya di pertandingan. Inilah deretan kontroversi yang dibuat oleh Lin Dan.
  • Pada tanggal 10 April 2008, Lin Dan menciptakan kontroversi ketika ia memukul pelatih Ji Xinpeng di depan rekan tim dan wartawan selama turnamen pemanasan menjelang Piala Thomas. Insiden itu dilaporkan dipicu oleh Lin yang tidak senang dengan line-up awal pemain untuk turnamen yang dibuat oleh Ji Xinpeng.
  • Di Final Korea Open 2008, Lin menderita kekalahan di final atas Lee Hyun-il. Ini pertandingan yang penuh dengan kontroversi, bahkan Lin Dan berkelahi dengan pelatih Korea Selatan asal China, Li Mao setelah sengketa kok yang dianggap Lin keluar, namun dinyatakan masuk, Lin Dan pun memaki hakim garis dengan Bahasa Mandarin, Li Mao pun membalas makian itu, Lin Dan pun bahkan melempar raket ke arah Li Mao namun tidak kena.
  • Pada bulan Maret 2008, ia kalah oleh Chen Jin di Final All England 2008 dengan skor 20-22, 23-25, yang diikuti oleh tuduhan pers bahwa Lin “memberikan” pertandingan Chen untuk meningkatkan poin peringkat Chen untuk kualifikasi Olimpiade.
  • Pada Kejuaraan Asia 2008, Lin Dan dituduh membantu Chen Jin lagi di semifinal memastikan kualifikasi Chen Jin untuk Olimpiade 2008.
  • Pada awal 2011, dibukanya dengan penarikan diri di Malaysia Terbuka di mulai tahun dengan penarikan di perempat final Malaysia Terbuka yang membuat Chen Long melaju ke Semifinal dengan mudah. Tindakan ini menyebabkan kritik kebanyakan oleh Taufik Hidayat, yang menginginkan Badminton World Federation (BWF) untuk menyelidiki. Ibunya menyatakan bahwa Lin Dan mengalami cedera pinggang.
  • Pada Juni 2011, Lin Dab mundur dari Final Singapura Terbuka karena flu, ini membuat cemoohan dari fans di stadion. Mundurnya Lin memudahkan Chen Jin memenangkan gelar ini.
Sedangkan kontroversi Lee Chong Wei jarang terjadi, karena memang dia sosok yang tidak terlalu mengumbar cerita-cerita. Dan berbeda dengan China, dirinya tidak punya rekan seperti Lin Dan yang memiliki banyak rekan berbakat. Lin Dan sendiri memiliki performa yang sering turun pasca Olimpiade.
Kekalahan 12-21, 8-21 atas Lin Dan di Olimpiade membuat prestasinya turun. Berpartisipasi di beberapa turnamen pasca Olimpiade, ia gagal meraih gelar, bahkan sering kalah dari Sony, Taufik atau Lin Dan.
Di Hongkong Open 2008, ia menarik diri secara tiba-tiba atas Marc Zwiebler, penarikannya itu membuat Media China menjulukinya “terlemah nomor 1 dunia”. Media Cina juga berspekulasi bahwa tiga faktor telah menghambat kinerja Lee sejak Olimpiade, yakni stres final Olimpiade, fobia dari Lin Dan karena kekalahan telak di Olimpiade dan dugaan bahwa Misbun Sidek memberi tekanan Lee Chong Wei sebagai pemain nomor satu dunia.
Kembalinya Lee yang tangguh berawal di Swiss Open 2009, dia mendapatkan gelar keduanya mengalahkan Lin Dan dua set langsung dan menandai kemenangan pertamanya di final melawan Cina di luar kandang sendiri (Malaysia -red).
Di tahun 2009 juga dia berkata bahwa ia kalah di India GPG 2009 karena menganggap ia keracunan makanan dan bersikeras pemerintah untuk memperbaiki kondisi sebelum Kejuaraan Dunia yang digelar di Hyderabad yang gagal ia raih.
Di Kejuaraan Dunia 2010 di Paris, Lee Chong Wei tersingkir oleh Taufik Hidayat di perempatfinal. Misbun menyebutkan bahwa Lee gagal karena cedera punggung yang ia alami saat pertandingan melawan Rajiv Ouseph di babak ketiga Kejuaraan Dunia 2010.
Titel yang ditunggu

Setelah menikahi Xie Xingfang pada 13 Desember 2010 di Haizhu, Ghuangzhou, China, Lin Dan menjadi pemain ketiga dari 4 Legenda Tunggal era duaribuan yang menikah setelah Peter Gade dan Taufik Hidayat.
Pernikahan atlet yang besar ini ternyata hanya di Kantor catatan sipil, mereka tidak mengadakan pesta pernikahan yang meriah. Lin Dan juga mengatakan bahwa tidak akan ada perubahan kehidupan sesudah Ia menikah. Sampai saat ini, Lin Dan masih berada di pusat pelatihan tim nasional China di Beijing, sedangkan Xie Xin Fang sendiri sedang mempersiapkan untuk melanjutkan studi nya.

Lin Dan dan Xie Xing Fang berbeda umur 3 tahun, Xie lebih tua.Saat kali pertama melihat Lin Dan di Tim China tahun 2000, ia merasa bahwa Lin Dan sangat menarik.
Pada tahun 2003 pada saat anggota tim nasional China melakukan perawatan kesehatan di Fu Zhou, kebetulan pada saat itu, Lin Dan sedang menerima perawatan kesehatan, sedangkan Xie Xing Fang sendiri sedang menunggu giliran, dari situ lah mereka mulai mengenal satu sama lain. Lin Dan kemudian meminta No. HP dari Xie.
Setelahnya, Lin Dan tidak henti nya mengirimkan SMS. Lin Dan kemudian mengajak Xie Xing Fang keluar makan malam dan niat Lin Dan pun di setujui Xie yang sering di panggil A Fang.
Seperti biasa, cowok yang nge’date’ gengsi tak membawa mobil. Lin Dan yang belum sukses meminjam mobil teman untuk mengajak Xie makan di restoran Jepang. Disanalah, Lin Dan mengungkapkan perasaanya. “Wo Ai Ni”.. huhuhu… Tapi kala itu Xie menolak Lin Dan karena Lin umurnya dibawahnya. Namun sifat Lin Dan yang tidak gampang menyerah akhir nya menyebabkan hati Xie Xing Fang luluh.
Walaupun berbeda 2 tahun, ternyata Lin Dan menunjukan sikap yang cukup matang. Ketika di tanya apakah Xie Xing Fang menyukai Lin Dan karena penampilan nya yang keren? Ia menjawab, “saya bukan suka penampilan nya, tapi yang saya suka dari Lin Dan adalah sifat nya. Ia bertanggung jawab dan tidak gampang putus asa. Ia juga sangat sayang pada keluarga.”
Lagi-lagi kontroversi dibuat oleh Li Yongbo yang menentang hubungan kekasih ini. Jika setelah menikah, prestasi Taufik menurun, Lin Dan berbeda, ia meraih prestasi tinggi di tahun-tahun berikutnya.  Lin Dan kini menjadi seorang flamboyan yang suka memakai pakaian yang ramai. Bak selebriti, pakaiannya sangat modis dan berwarna-warni. Ia pun memulai edisi 2012 dengan rambut yang cepak, khas tentara. Mungkin ini lah sulaman tangan cantik dari seorang Xie Xing Fang.
Kini, titel Suami telah disandangnya, namun kini tinggal menunggu waktu untuk titel Ayah disandang oleh Lin Dan. Karena China menggunakan sistem 1 anak saja, jadi kemungkinan Xie dan Lin menunda memiliki momongan. Aduh, keburu tua tuh A Fang nya..

Untuk Lee Chong Wei, ia saat ini belum terdengar kedekatannya dengan wanita. Mungkin, karena ia fokus terhadap turnamen dan mungkin desakan dari sang Pelatih.
Pada tahun 2011 lalu, Lee sempat terdengar dekat dengan mantan pebulutangkis, Wong Mew Choo dan terdengar akan menikahinya pasca Olimpiade 2012. Hal ini diungkap oleh ayah LCW, Lee Ah Chai yang menyebutkan 11 tahun hubungan Wong-Lee akan berakhir di pelaminan pasca Olimpiade 2012 dan pernikahannya akan digelar resepsi di Genting Highlands. Chong Wei dan Mew Choo sendiri membantah berita tersebut. But, semoga Lee Chong Wei yang sudah 30an tahun segera menikah dan Lin Dan memiliki momongan.
Penghargaan

Untuk penghargaan, Lin Dan sudah menjadi salah satu duta olahraga bulutangkis untuk kancah Internasional, sedangkan Lee masih sebatas dalam negeri Malaysia. Di tahun 2009-2011 lalu, ia menjadi peraih BWF Best Male Player of The Year mengalahkan Lin Dan yang juga menjadi nominasi.
Lin Dan sendiri memenangkan Eddie Chong Player of The Year di tahun 2006 dan 2007 serta meraih Best Male Player di tahun 2008 pasca meraih emas Olimpiade. Selain itu, berbagai penghargaan diraihnya di dalam negeri China.
Puncak penghargaan bergengsi Laureus Sports Awards 2012 lalu di London, Februari lalu diikuti oleh Lin Dan sebagai salah satu representasi bulutangkis sebagai salah satu olahraga. Meskipun Lin Dan bukan salah satu dari enam finalis terpilih untuk 2012 Laureus World Sportsman of the Year, Lin Dan diundang untuk acara di London kemarin.

Dengan jas dan kemeja formal, Lin Dan mengikuti parade karpet merah bersama dengan nama-nama besar dalam olahraga seperti Lionel Messi, Usain Bolt dan Novak Djokovic, yang berada di antara daftar shortlist final untuk 2012 Sportsman of the Year.
Lin Dan yang menghadiri acara itu menginginkan mempromosikan bulutangkis untuk membuatnya salah satu olahraga paling berpengaruh di dunia. Ia sendiri berharap setelah pensiun, jika suatu hari ketika ia menyalakan televisi, ia bisa melihat pemain bulutangkis memenangkan penghargaan Laureus.
Memang Laureus ini didominasi oleh olahragawan Barat yang menggeluti Sepakbola atau Tenis yang sangat populer, sedangkan olahraga raket lain seperti Badminton tidak terlalu populer untuk ukuran dunia.
Kesimpulan dari deretan artikel diatas aalah, Rivalitas Lin Dan dan Lee Chong Wei memang tidak terbantahkan, Lin Dan masih ambisius dengan mempopulerkan bulutangkis, sedangkan Lee masih sibuk melengkapi gelarnya.
Semoga jika Tenis berhasil ditayangkan di Rival Trans TV, semoga Trans TV juga mau membuat tayangan Rival “Lin Dan VS Lee Chong Wei”…
salam duaribuan…
sumber: http://duaribuan.wordpress.com/2012/04/08/rivalitas-lin-dan-lee-chong-wei/

0 komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...