22. Penangkapan
Dalam perjalanan pulang entah kenapa aku merasakan kecemasan yang menyusup begitu saja dalam jiwa. Selama melewati jalan lurus yang membelah lautan padang pasir aku terus berdoa agar diberi keselamatan sampai tujuan. Kupandang lekat-lekat wajah Aisha yang sedang konsentrasi ...
21. Di San Stefano, Alexandria
Selesai pelatihan kami mempersiap segala sesuatu untuk pergi ke Alexandria. Dengan cermat Aisha mendata semua keperluan yang harus dibawa. Termasuk laktopnya. Selama satu minggu di sana ia berencana menulis biografi ibunya. Ia pernah ke Alexandria bersama ibunya. Jadwal di Alexandria telah tersusun baik. Di antaranya adalah pergi ...
20. Surat dari Nurul
Dua hari menjelang keberangkatan ke Alexandria kami belanja ke Attaba. Pasar rakyat paling besar di Mesir. Tak ada trasnportasi langsung dari ke sana. Kami naik bis mini dari mahattah Abul Fida yang tak begitu jauh dari apartemen kami menuju Tahrir. Sampai di Tahrir kami naik metro bawah tanah ke Attaba. Aisha iseng minta diajak ...
19. Rencana-rencana
“Aisha, berapa hari kita akan tinggal di flat mewah ini, dan setelah itu kita akan tinggal di mana?” tanyaku pada Aisha setelah shalat Dhuha. Dia belum memberi tahu rumah yang disewa untuk hidup berdua. “Menurutmu, flat di pinggir Nil seperti ini nyaman apa tidak?” Aisha malah balik bertanya. “Nyaman.” “Aman tidak? “Aman.” “Kondusif tidak untuk belajar, menulis atau menerjemah?” “Sangat ...
18. Saat-saat Indah di Tepi Sungai Nil
Di masjid aku bertemu Magdi penjaga apartemen. Aku sangat senang ada polisi yang rajin berjamaah seperti dia. Aku berbincang dengannya sebentar. Dia ternyata sekolah menengahnya dulu di Ma’had Al Azhar, Damanhur. Dan dia bukan satpam biasa, tapi polisi khusus yang ditugaskan untuk menjaga keamanan beberapa diplomat yang tinggal di apartemen itu. Ketika kukenalkan diriku ...
17. Ikatan Suci
Apa yang terjadi antara diriku dan Nurul adalah tragedi yang sangat memilukan. Aku tak memungkiri, di dalam taksi selama perjalanan menuju rumah Eqbal Hakan Erbakan, hatiku menangis. Aku ini siapa? Nurul sungguh terlalu. Apakah dia bukan orang Jawa? Aku ini orang Jawa. Di Jawa, seorang ...
16. Cobaan
Teladan orang-orang yang bercinta adalah Baginda Nabi. Cinta sejati adalah cintanya sepasang pengantin yang telah diridhai Tuhan dan didoakan seratus ribu malaikat penghuni langit. Tak ada perpaduan kasih lebih indah dari pernikahan, demikian sabda baginda Nabi. Setelah melihat Aisha ...
15. Pertemuan
Aku sampai di masjid Abu Bakar Shiddiq tepat saat azan Ashar berkumandang. Seluruh tubuhku bergetar tidak seperti biasanya. Keringat dinginku keluar. Aku tidak tahu shalatku kali ini khusyuk apa tidak. ...
14. Badai Kegelisahan
Tiga hari berturut-turut aku shalat istikharah. Yang terbayang adalah wajah ibu yang semakin menua. Sudah tujuh tahun lebih aku tidak berjumpa dengannya. Oh ibu, jika engkau adalah matahari, aku tak ingin datang malam hari. Jika engkau adalah embun, aku ingin selalu pagi hari. Ibu, durhakalah aku, ...
13. Ketika Hati Berdesir-desir
Tak terasa sudah memasuki pertengahan September. Suhu musim panas mulai turun. Paling tinggi 32 derajat celcius. Bulan Oktober nanti adalah bulan peralihan dari musim panas ke musim dingin. Si Musthafa Fathullah Said, teman Mesir satu kelas di pascasarjana yang juga sedang mengajukan proposal tesis memberitahukan, bahwa dua hari lagi aku harus ke kampus untuk ujian ...
12. Siapa Malaikat Itu?
Wajah itu Nurul. Ya Nurul. Ketika aku terbangun dari ketidaksadaran, aku melihatnya, tak jauh dari kakiku bersama teman-temannya. Kulihat sekilas wajahnya sendu. Ada juga ketua dan pengurus PPMI, Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia. Saiful duduk di dekat ...
11. Dijenguk Sahabat Nabi
Kepada Syaikh Ahmad aku berikan surat Noura untuk beliau baca. Jamaah shalat shubuh sudah banyak yang pulang. Kecuali beberapa kakek-kakek yang beri’tikaf dan membaca Al-Qur’an menunggu sampai waktu dhuha tiba. Aku diajak Syaikh Ahmad masuk ke dalam kamar imam. Aku memohon kepada beliau untuk ...
10. Sepucuk Surat Cinta
Ini malam Sabtu. Besok pagi aku harus pergi. Memasukkan proposal tesis ke kampus. Menemui Alicia dan Aisha di National Library. Dan mengirimkan naskah terjemahan ke redaksi sebuah penerbit di Jakarta melalui email. Perjalanan yang agak melelahkan kelihatannya. Semua telah siap, kecuali naskah terjemahan. Belum selesai di edit. Aku ingin besok pagi semuanya berjalan seperti ...
9. Merancang Peta Hidup
Dari National Library aku langsung pulang. Di dalam metro aku memaksakan diri membaca dengan seksama pertanyaan-pertanyaan yang diajukan nona Alicia dari Amerika itu. Rasa penasaran mengalahkan perut lapar belum sarapan dan badan yang terasa meriang. Lembar pertama berisi pertanyaan tentang bagaimana Islam memperlakukan wanita. Tentang beberapa ...
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com