Runner Up (Lagi) atau Juara? Pilihan Bagi Timnas U-19

by: http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/09/22/runner-uplagi-atau-juara-pilihan-bagi-timnas-u-19-594884.html
Timnas U-19 pada malam hari ini(22/9) akan menghadapi Vietnam di partai final Piala AFF U-19 yang berlangsung di Stadion Delta, Sidoarjo. Tim ini berhasil memastikan diri melaju ke partai penentuan terakhir sebelumnya dengan mengalahkan Brunei, Myanmar, Thailand, kalah dari Vietnam serta menahan imbang Malaysia di penyisihan grup. Di partai semifinal Indonesia sukses menggebuk Timor Leste 2-0. Akankah Indonesia U-19 mampu meraih juara AFF U-19 untuk kali pertamanya? Yang sebenarnya sedikit menjadi ganjalan adalah bahwa belum lama ini Timnas Indonesia dari berbagai kelompok usia kerap kali menunjukkan performa yang baik. Akan tetapi, hampir selalu gagal di partai pamungkas.

Bila kita masih ingat momen pada final Piala AFF 2010, yang mempertemukan Timnas Senior Indonesia vs Timnas Senior Malaysia. Begitupun di level U-23, timnas yang bermain cukup apik lagi-lagi gagal memenangkan partai final. Lagi-lagi Malaysia menjadi momok yang begitu menakutkan bagi Timnas. Indonesia kalah ‘nyesek’ waktu itu, yaitu melewati drama adu penalti. Padahal, ketika waktu normal maupun tambahan waktu sebenarnya Indonesia cukup menguasai permainan. Tetapi gagal membobol pertahanan Malaysia yang kokoh. Baru-baru ini juga kembali Timnas yang kali itu berlabel U-16 gagal meraih gelar di kompetisi AFF U-16 Youth Championsip, Myanmar. Padahal, waktu itu Indonesia yang lebih tak diunggulkan mampu memenangkan semifinal melawan favorit juara yaitu Australia. Tetapi, entah kenapa , lagi-lagi di final Indonesia kalah untuk ketiga kalinya dengan Malaysia. Lagi-lagi pula, lewat drama adu penalti. Saya melihat kegagalan beruntun di partai puncak yang terjadi di seluruh level usia Timnas menunjukkan mental yang selalu goyah dan tidak kuat ketika menghadapi partai final. Dan, Malaysia akhir-akhir ini selalu menjadi aktor di balik kegagalan Indonesia di final.

Malaysia saya lihat baik tim senior maupun tim junior memiliki mental yang kuat dan tidak keder menghadapi suporter lawan sekalipun. Terbukti, Tim U-23 Malaysia, tertinggal dahulu di final SEA Games 2011, sebelum akhirnya mampu menyamakan kedudukan dan memaksakan adu penalti. Meski supporter Indonesia yang begitu militan ‘meneror’ mereka, mereka tidak gugup dan terpengaruh, mereka tetap terorganisir. Mental mereka begitu kuat meski di negeri orang. Hal yang serupa terlihat pada final AFF U-16 kemarin di final. Indonesia yang telah terlebih dahulu unggul, akhirnya harus rela skornya disamakan oleh Malaysia pada akhir akhir babak kedua, tepatnya menit ke 89, otomatis buyarlah mimpi merebut gelar juara, di penghujung laga. Mental pemain U-16 kita pun terbukti habis, ketika babak adu penalti. Sekali lagi, Malaysia menunjukkan mental yang pantang menyerah sekaligus mem ‘PHP’ kan Indonesia untuk yang kesekian kalinya. Indonesia boleh saja sering masuk final, akan tetapi istilahnya hanya ‘harapan palsu’ yang diberi oleh Malaysia. Tentu ini sangat menyesakkan dan semakin mempermalukan Bangsa Indonesia dengan Malaysia.

Kembali ke topik, Indonesia yang kali ini turun dengan U-19 nya , mampukah memutus mata rantai kekalahan di final? Kuatkah mental, fisik, koordinasi mereka dalam bermain? Ini yang harus selalu diperhatikan oleh ofisial, dan pelatih Timnas. Tak hanya faktor skill dan penonton saja yang menentukan dalam sebuah partai final. Sangat besar kemungkinkan Timnas meraih juara di Sidoarjo malam ini. Kenapa? Karena lawan yang dihadapi di final, kini bukan Malaysia. Timnas Vietnam sendiri tim yang terbilang cukup tangguh dan sangat terorganisir. Terbukti mereka mampu mempecundangi Timnas di babak penysiihan grup dengan skor 2-1. Walau begitu, sekali lagi peluang masih besar bagi Indonesia untuk juara.

Jadi, sebenarnya tak ada alasan bagi Timnas U-19 untuk kalah dalam partai final. Partai ini sangat penting bagi persepakbolaan negeri ini, serta bagi bangsa ini lebih-lebih. Karena sudah terlalu sering para penonton dan bangsa Indonesia malu. Di mana harga diri bangsa Ini, bila hanya bisa masuk final, tetapi selalu gagal? Meski levelnya hanya U-19, kemenangan di final sangat layak dirayakan bila terjadi. Karena terbukti baik Timnas Senior, U-23, U-16, pun telah gagal menjadi juara. Runner up sebuah kejuaraan sebanyak apapun, akan kurang diingat oleh orang. Orang hanya sangat ingat dengan Sang Juara, meski hanya 1 kali pun. The winner takes it all, begitu lah kalau kata ABBA. Jadi selamat berjuang Garuda Muda U-19, semoga kau tak mengikuti jejak timnas level usia lainnya