Amalan Ibadah Sedekah merupakan amalan shalih yang mulia, merupakan bentuk mendekatkan diri kepada Allah yang sangat besar nilainya di sisi Allah. Banyak sekali ayat dan hadis yang menerangkan tentang keutamaan dan kemuliaan bersedekah, jika sedekah itu dilakukan dengan ikhlas, harta yang baik, kerelaan hati dan tidak disertai dengan sikap dan kata-kata yang dapat menyakiti penerima sedekah. Namun perlu juga diketahui, bahwa sedekah semakin utama jika dilakukan dengan kondisi-kondisi tertentu. Berikut adalah diantara hal yang dapat membuat sedekah yang utama dan tinggi nilainya di sisi Allah:
a. Hendaknya Sedekah dilakukan secara rahasia ataupun sembunyi-sembunyi.
Allah berfirman:
إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ
Jika kamu menampakkan sedekah(mu), Maka itu adalah baik sekali.
dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang
fakir, Maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. (QS. Al Baqarah [2]: 271)b. Sedekah dalam kondisi sehat akan lebih utama.
Dalam kondisi sehat dan segar bugar, sedekah menjadi lebih utama karena biasanya manusia cenderung pelit dalam kondisi ini. Dalam kondisi sehat dan memiliki harta, ia dapat melakukan banyak sekali keinginan-keinginannya. Berbeda jika seseorang memiliki harta namun dalam kondisi sakit, apalagi sakit yang parah dan dekat dengan kematian.
Rasulullah shalallahu `alaihi wa sallam pernah ditanya tentang sedekah yang paling besar pahalanya. Beliau pun bersabda,
أنْ تَصَدَّقَ وَأنتَ صَحيحٌ شَحيحٌ ، تَخشَى الفَقرَ وتَأمُلُ الغِنَى
“Engkau bersedekah dalam kondisi sehat dan kikir, takut miskin dan mengangankan kekayaan.” (Muttafaqun ‘alaih)c. Sedekah dilakukan di bulan Ramadhan merupakan Kondisi yang baik.
Amal ibadah memiliki nilai tersendiri di bulan Ramadhan. Begitu juga dengan sedekah. Oleh karena itu, Rasulullah pun memberikan contoh kepada umatnya, pada bulan Ramadhan beliau lebih rajin bersedekah dari bulan-bulan biasanya.
Ibnu Abbas berkata,
كَانَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم –
أجْوَدَ النَّاسِ ، وَكَانَ أجْوَدَ مَا يَكُونُ في رَمَضَانَ حِيْنَ
يَلْقَاهُ جِبْريلُ ، وَكَانَ جِبْريلُ يَلْقَاهُ في كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ
رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ ، فَلَرَسُولُ الله – صلى الله عليه
وسلم – ، حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبرِيلُ أجْوَدُ بالخَيْرِ مِن الرِّيحِ
المُرْسَلَةِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang sangat
dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan, ketika
Jibril menemuinya. Jibril menemuinya setiap malam di bulan Ramadhan dan
mengulang Alquran kepada Rasulullah. Sungguh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam ketika bertemu dengan Jibril lebih dermawan dengan
harta dari angin yang berhembus.” (Muttafaq ‘alaih)d. Sedekah pada saat dibutuhkan adalah kondisi yang utama pula.
Sedekah juga bernilai lebih tinggi jika sedekah itu memiliki nilai kemanfaatan yang besar dan sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, jika kita ingin bersedekah, hendaknya kita juga memilih penerima sedekah atau bentuk sedekah berdasarkan tingkat kebutuhannya. Allah berfirman:
أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ (14) يَتِيمًا ذَا مَقْرَبَةٍ (15) أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ
“Atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, Atau kepada orang miskin yang sangat fakir.” (QS. Al Balad [90]: 14-16)6. Sedekah kepada kerabat atau saudara dan tetangga.
Allah telah berwasiat agar setiap muslim menunaikan hak kerabat dalam banyak ayat. Allah berfirman,
وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,” (QS. Al Isra [17]: 26)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Sedekah kepada orang miskin (akan mendapatkan pahala) sedekah, dan sedekah kepada keluarga dekat memiliki dua pahala; sedekah dan silaturahmi.” (HR Muslim)
Hal di atas beberapa kondisi yang dapat membuat sedekah kita menjadi lebih utama, sedekah yang benar dan mudah-mudahan Allah memberikan taufiqnya kepada kita semua. Amin.
[Materi ilmiah dalam tulisan ini diisnpirasi oleh kitab “Al Mulakhkhash Al Fiqhy”, vol 1, hal. 368-369, karya Syaikhunaa Dr. Shaleh Fauzan bin Fauzan Al Fauzan –semoga Allah menjaganya ]
Ada seorang laki-laki yang datang kepada nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabipun bertanya : sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi ? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” [HR Thabrani]
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com