Assalam muilaikum pak ustad,
Saya mau
bertanya mengenai nabi adam as, sebelum nabi adam di ciptakan apakah ada
kehidupan di bumi? karena dalm alquran, sewaktu allah mau menciptakan
adam malaikat menjawab..pertumpahan darah bunum membunuh, berarti
malaikat sudah tau ada kehidupan sebelum nabi adam di ciptakan. sewaktu
adam as diturunkan ke bumi, apakah beliau dalam keadaan (maaf) tak
berbusana demikian juga hawa, jadi gimana mereka bisa survive, dimana
mereka diturunkan dan wafat? makasih atas jawabannya. wassalam
Jawaban :
Assalamu alaikum wr.wb.
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Wasshalatu
wassalamu ala Asyrafil Anbiya wal Mursalin. Amma Ba'du: Ada sejumlah
pertanyaan yang Anda ajukan terkait dengan penciptaan Adam. Ringkasnya
adalah sebagai berikut:
Pertama : apakah ada kehidupan (manusia) sebelum Nabi Adam as diciptakan?
Pertanyaan
ini masuk dalam katagori pertanyaan tentang hal-hal ghaib. Ghaib dalam
arti sesuatu yang ada di luar waktu kita saat ini dan diluar sejarah
kehidupan manusia, karena awal kehidupan manusia saat ini dimulai dari
Adam as, yang kisahnya ada sebagian yang diceritakan dalam al Quran agak
detail, dan sebagian diceritakan secara ringkas. Oleh karenanya jawaban
kepastian yang bisa disampaikan untuk pertanyaan terkait adalah
wallahu’alam (hanya Allah yang tau). Adapun jawaban yang tidak pasti,
artinya masih bersifat kemungkinan, karena hanya berdasarkan ijtihad,
kesimpulan atau pemahaman makna tersirat dari satu teks al Quran maupun
riwayat hadis, maka kami sampaikan sebagai berikut:
Riwayat -
riwayat tentang penciptaan Adam as sangat banyak, biasanya disebutkan
oleh ulama’-ulama’ hadis dalam bab tanda-tanda kenabian Muhammad Saw.
Sebagian shahih dan sebagain diperdebatkan status kesahihannya. Diantara
riwayat hadis tersebut adalah hadis yang lengkapnya sangat panjang,:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ,
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم ،
قَالَ : إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ آدَمَ مِنْ تُرَابٍ ، ثُمَّ جَعَلَهُ طِينًا ،
ثُمَّ تَرَكَهُ حَتَّى إِذَا كَانَ حَمَأً مَسْنُونًا خَلَقَهُ
وَصَوَّرَهُ ، ثُمَّ تَرَكَهُ ، حَتَّى إِذَا كَانَ صَلْصَالاً
كَالْفَخَّارِ ، قَالَ : فَكَانَ إِبْلِيسُ يَمُرُّ بِهِ ، يَقُولُ :
لَقَدْ خُلِقْتَ لأَمْرٍ عَظِيمٍ ، ثُمَّ نَفَخَ اللَّهُ فِيهِ مِنْ
رُوحِهِ ، فَكَانَ أَوَّلَ شَيءٍ جَرَى فِيهِ الرُّوحُ بَصَرَهُ
بِخَيَاشِمِهِ فَعَطَسَ ، فَلَقَّاهُ اللَّهُ حَمْدَ رَبِّهِ ، فَقَالَ
الرَّبُ : يَرْحَمُكَ رَبُّكَ ...(الحديث)
Dari Abu Hurairah Ra, dari Nabi Saw
bersabda: sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari tanah debu, kemudian
dijadikan tanah liat, kemudian dibiarkan hingga menjadi merah menua,
kemudian dijadikan bentuk, dan dibiarkan sehingga menjadi tanah keras
seperti barang tembikar, beliau barkata: Iblis kemudian melewatinya dan
mengatakan: sungguh kamu diciptakan untuk urusan yang besar, maka
kemudian Allah meniapkan roh didalamnya, dan pertama kali yang dilewati
roh adalah penglihatannya dan tenggorokannya dan langsung haus, maka ia
memuji Allah Swt, dan Tuhan Allah berkata: Tuhanmu merahmatimu….(al
Hadis).
Dari
riwayat di atas bisa difahami Allah menciptakan Adam as, tidaklah dalam
satu masa dalam wujud manusia hidup terdiri dari jasad dan ruh. Namun
Allah terlebih dahulu menciptakan jasad Adam, kemudian dibiarkan di
surga selama beberapa waktu baru kemudian disempurnakan ciptaan itu dan
ditiupkan roh. Dalam masa penciptaan Adam yang masih berbentuk jasad
saja tanpa ruh, makhluk lain yang sudah ada sebelum Adam, seperti
Malaikat dan Jin termasuk Iblis, melihat bentuk Adam itu. Sehingga Iblis
pun dengan melihat bentuk Adam seperti itu, ia mengatakan atau
memberikan komentar: bahwa Adam diciptakan untuk urusan yang besar.
Artinya dengan melihat bentuk Adam seperti itu, Iblis bisa memberikan
komentar tentang penciptaan Adam, dan hal itu tidak kemudian menunjukkan
bahwa Iblis memiliki pengalaman sebelumnya ada manusia, untuk ia bisa
berkomentar seperti itu. Begitu juga Malaikat tatkala Allah menyampaikan
akan menciptakan seseorang untuk memakmurkan bumi, maka kemudian
malaikat mengatakan: Apakah Engkau akan mejadikan didalam bumi seseorang
yang banyak berbuat kerusakan dan menumpahkan darah?..hal itu juga
tidak serta merta difahami bahwa malaikat mempunyai pengalaman
sebelumnya ada manusia yang memiliki sifat seperti itu. Boleh jadi
Malaikat, sebagaimana Iblis, ketika melihat bentuk jasad Adam itu,
memahami karakternya yang demikian. Terlepas dari
kemungkinan-kemungkinan itu, yang pasti dalam ayat berikutnya, setelah
Malaikat mengomentari makhluk yang akan menjadi penghuni bumi, Allah Swt
mengatakan bahwa Dia mengetahui apa yang tidak malaiakat ketahui.
Sebagai buktinya ketika Adam sudah diciptakan, maka Allah menyuruh Adam
untuk menyebut nama-nama benda dan ia mampu, yang dimana hal itu tidak
disanggupi oleh Malaikat, kemudian Malaikat mengatakan:
قالوا سبحانك لا علم لنا إلا ما علمتنا إنك أنت العليم الحكيم
Mereka
(malaikat) mengatakan: Maha Suci Engkau, tidak ada ilmu bagi kami
kecualai yang telah Engkau beritahukan kepada kami, sungguh Engkau Maha
Mengetahui dan Maha Bijaksana.
Dari
jawaban Malaikat tersebut juga bisa difahami bahwa segala yang diketahui
oleh malaikat adalah apa-apa yang telah diajarkan Allah Swt kepadanya
saja. Dengan demikian, pengetahuan mereka tentang karakter manusia yang
akan menjadi pemakmur bumi, kemungkinan adalah bagian dari sesuatu yang
telah Allah ajarkan kepada mereka. Wallahu a’lam.
Mengenai
apakah Adam as saat diturunkan di bumi dalam keadaan tidak berbusana?.
hal itu tidak al Quran tidak menjelaskan secara detail, dan hal yang
sama pula bahwa al Quran juga tidak menjelaskan bahwa Adam dan Hawa
ketika turun ke bumi dalam keadaan telanjang. Sehingga pertanyaan yang
disampaikan belum tentu tepat.
Akan
tetapi bisa difahami, di saat Adam as bersama istrinya Hawa tergoda oleh
rayuan Iblis, dan memakan buah dari pohon terlarang, maka terbuka
auratnya, dan Adam bersama istrinya menutupi auratnya dengan daun,
sebagaimana disebutkan dalam QS. al A’raf: 22:
Maka
syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya.
Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun
surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah
melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu:
"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"
Tempat Adam diturunkan
Mengenai dimana Adam as diturunkan dari surga, berikut terdapat riwayat yang menceritakan tentang itu:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ، " أَنَّ آدَمَ، , عَلَيْهِ السَّلَامُ , لَمَّا أُهْبِطَ إِلَى
الْأَرْضِ هَبَطَ بِالْهِنْدِ وَأَنَّ رَأْسَهُ كَانَ يَنَالُ السَّمَاءَ
وَأَنَّ الْأَرْضَ شَكَتْ إِلَى رَبِّهَا , عَزَّ وَجَلَّ , ثِقَلَ آدَمُ ,
عَلَيْهِ السَّلَامُ , فَوَضَعَ الْجَبَّارُ , عَزَّ وَجَلَّ , يَدَهُ
عَلَى رَأْسِهِ فَانْحَطَّ مِنْهُ سَبْعُونَ ذِرَاعًا، فَلَمَّا أُهْبِطَ
قَالَ: رَبِّ هَذَا الْعَبْدُ الَّذِي جَعَلْتَ بَيْنِي وَبَيْنَهُ
عَدَاوَةٌ إِنْ لَمْ تُعِينَنِي عَلَيْهِ لَا أَقْوَى عَلَيْهِ. فَقَالَ:
لَا يُولَدُ لَكَ وَلَدٌ إِلَّا وَكَّلْتُ بِهِ مَلَكًا. قَالَ: رَبِّ
زِدْنِي. قَالَ: أُجَازِي بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ، وَبِالْحَسَنَةِ
عَشْرًا إِلَّا مَا أَزِيدُ. قَالَ: رَبِّ زِدْنِي. قَالَ: بَابُ
التَّوْبَةِ لَهُ مَفْتُوحٌ مَا دَامَ الرُّوحُ فِي الْجَسَدِ. فَقَالَ
إِبْلِيسُ: يَا رَبِّ، هَذَا الْعَبْدُ الَّذِي أَكْرَمْتَهُ إِنْ لَمْ
تُعِينَنِي عَلَيْهِ لَا أَقْوَى عَلَيْهِ. قَالَ: لَا يُولَدُ لَهُ وَلَدٌ
إِلَّا وُلِدَ لَكَ. قَالَ: رَبِّ زِدْنِي. قَالَ: تَجْرِي مَجْرَى
الدَّمِ وَتَتَّخِذُ فِي صُدُورِهِمْ بُيُوتًا. قَالَ: رَبِّ زِدْنِي.
قَالَ: أَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِي
الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ [هَذَا إِسْنَادٌ صَحِيحٌ. أَخْرَجَ مُسْلِمٌ
بِهَذَا الْإِسْنَادِ حَدِيثًا]
Dari Jabir bin Abdillah, sesungguhnya Adam as ketika diturunkan di bumi, turun di Hind (India).....(al Hadis).
Mengenai
teknis seperti apa ia survive, tentu tidak begitu penting untuk
disebutkan dalam ayat-ayat atau hadis, namu secara umum bahwa Allah
menciptakan bumi ini dengan segala isinya, air,tumbuh-tumbuhan,
buah-buahan, dan lain sebagainya sebelum diciptakannya Adam as. Dengan
demikian secara logika, sangat mudah untuk bertahan hidup, namun lebih
dari itu, Allah Swt tentu telah membuat scenario perjalanan Adam as,
karena memang diciptakannya Adam as adalah sebagai pemakmur bumi.
Wallahu a’lam - Wassalamu alaikum wr.wb.
Imam Sujoko, Lc, MA
by: http://www.syariahonline.com/v2/aqidah/2677-penciptaan-manusia-pertama.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com