oleh Fatih Mujahid
by: http://politik.kompasiana.com/2013/09/30/mayoritas-anggota-dpr-pembohong-597040.html
Sejumlah anggota dewan telah terbukti korupsi,
mereka juga justru bertindak melawan arus perang terhadap korupsi yang
sedang dirindukan publik.
Apa jadinya ketika publik yang nota bene sebagai
pemilih anggota DPR menilai kebanyakan politisi di Senayan itu ternyata
pembohong? Itulah yang diungkapkan Indonesia Network Election Survey
(Ines) dari hasil surveinya baru-baru ini.
Berdasarkan survei yang digelar 16-30 Agustus 2013
itu, responden menganggap 87,3 persen anggota DPR berperilaku korup,
melakukan kolusi, dan nepotisme. Mereka juga menganggap 78,6 persen
anggota DPR malas mengikuti sidang dan tertidur di dalam sidang.
“Masyarakat menilai 89,3 persen anggota DPR RI tukang bohong dan tidak jujur,” ujar Direktur Eksekutif Ines, Irwan Suhantono.
Kinerja anggota DPR juga dinilai tak kalah buruk dari perilaku mereka.
Menurutnya, sebanyak 42,1 persen responden menilai anggota DPR tidak
berperan dalam merumuskan aspirasi masyarakat dalam bentuk kebijakan
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, sedangkan 67,1 persen
responden merasa aspirasi mereka tidak tersalurkan.Survei Ines ini mengambil sampel 8.280 responden yang memiliki hak pilih pada Pemilu 2014. Mereka tersebar di 33 provinsi, 390 kabupaten, dan 92 kotamadya yang meliputi 600 desa dan 435 kelurahan. Tingkat kesalahan atau margin of error survei ini sekitar 1,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengamat sosial Iwan Januar menuturkan hasil survei Ines tersebut merupakan realita yang harus diterima oleh seluruh anggota dewan dan partai politik.
Menurutnya, anggota DPR sering bersikap atau
mengambil keputusan atau mendukung kebijakan pemerintah yang merugikan
rakyat. “Kenaikan harga BBM, kenaikan tarif listrik, privatisasi
sumberdaya alam adalah hal-hal yang merugikan masyarakat,” ujar Iwan
kepada Media Umat.
Dalam setiap keputusan itu DPR selalu bersikukuh
bahwa keputusan itu diambil untuk kepentingan negara, lalu bagaimana
dengan kepentingan publik atau rakyat? Benarkah sedramatis itu
keadaannya sampai-sampai harus diambil keputusan menaikkan BBM misalnya,
atau juga tarif listrik?
“Di situlah rakyat merasa dibohongi karena di sisi
lain banyak pakar yang menjelaskan bahwa masih banyak alternatif yang
bisa diambil tanpa merugikan rakyat,” tuturnya.
Publik juga melihat banyak anggota DPR memiliki
cacat moral. Yang paling menonjol jelas kasus korupsi. Selain sejumlah
anggota dewan telah terbukti korupsi, mereka juga justru bertindak
melawan arus perang terhadap korupsi yang sedang dirindukan publik.
“Misalnya anggota DPR malah menentang pengetatan
remisi bagi koruptor, atau ada juga anggota dewan yang malah begitu
bersemangat melawan bahkan ingin membubarkan KPK,” tandasnya.
Itu belum lagi, lanjut Iwan, kebiasaan membolos
sementara mereka dipilih dan digaji oleh rakyat. Ini kian mempertegas
bahwa anggota dewan memang sudah tidak bisa lagi dipercaya, alias
pembohong.
“Anggota dewan sudah melupakan konstituennya yang
ketika masa kampanye justru dielus-elus dan diberi janji-janji ‘angin
surga’. Nyatanya? Nol. Pantas bila publik menilai mayoritas anggota
dewan adalah pembohong,” ungkapnya.
Khusus parpol Islam, jelas Iwan, umat
justru melihat para politisi atau anggota dewan melempem memperjuangkan
syariat Islam dan kepentingan umat Islam. “Masih eksisnya Ahmadiyah
adalah bukti melempemnya semangat penegakkan syariat Islam di tengah
anggota dewan yang berasal dari parpol Islam,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com