Majalah Forbes
kembali meluncurkan daftar peringkat orang terkaya di planet bumi ini
untuk tahun 2013. Ada 25 nama orang kaya Indonesia, yang tercatat masuk
dalam daftar tersebut.
Berdasarkan taksiran dan kalkulasi Forbes
atas kekayaan para miliuner dunia sampai dengan Maret 2013, peringkat
orang terkaya nomor satu dan dua di Indonesia masih dipegang oleh
keluarga Grup Djarum, yaitu Budi Hartono dan Michael Hartono. Keduanya menempati ranking 131 dan 138 dunia. Sementara Chairul Tanjung (CT) menduduki peringkat keempat di Indonesia, setelah Sri Prakash Lohia dari Indorama.
Selengkapnya, inilah 25 orang terkaya di Indonesia, seperti dimuat kontan.co.id (5/3):1. R. BUDI HARTONO
Peringkat : 131
Nilai kekayaan : US$ 8,5 miliar
Sumber : bank, tembakau
Perusahaan : BCA, Djarum
2. MICHAEL HARTONO
Peringkat : 138
Nilai kekayaan : US$ 8,2 miliar
Sumber : bank, tembakau
Perusahaan : BCA, Djarum
Budi Hartono dan saudaranya Michael memiliki kontrol pada salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, yakni Bank Central Asia. Selain bank, keluarga ini juga telah menunjukkan minat dalam industri teknologi informasi di Indonesia. Sebutlah, Kaskus, Ventures global Prima Digital, kemudian situs belanja internet, Blibli.com dan MerahPutih.com.
3. SRI PRAKASH LOHIA
Peringkat : 395
Nilai kekayaan : US$ 3,4 miliar
Sumber : polyester
Perusahaan : Indorama
Peringkat : 395
Nilai kekayaan : US$ 3,4 miliar
Sumber : polyester
Perusahaan : Indorama
Perusahaan Sri Prakash Lohia, Indorama Ventures, menjadi pemasok terbesar resin polyethylene terephthalate (PET) di dunia. Seperti dimuat liputan6.com (5/3), pada Februari 2012, Indorama membeli divisi bahan kimia perusahaan AS, Old World Industries Inc. Indorama juga memiliki unit usaha di Nigeria yang sangat menguntungkan.
4. CHAIRUL TANJUNG
Peringkat: 395
Nilai kekayaan: US$ 3,4 miliar
Sumber: aneka
Perusahaan : CT Corp
Peringkat: 395
Nilai kekayaan: US$ 3,4 miliar
Sumber: aneka
Perusahaan : CT Corp
Keberuntungan Chairul Tanjung berasal dari industri media melalui konglomerasinya, CT Corporation. Trans Corp memiliki media, seperti Detik.com dan Trans TV. Dia juga mengontrol usaha ritel, Carrefour Indonesia dan sejumlah merek mewah seperti Giorgio Armani, Jimmy Choo, dan Valentino.
5. SUKANTO TANOTO
Peringkat: 503
Nilai kekayaan: US$ 2,8 miliar
Sumber: bank, tembakau
Perusahaan : Raja Garuda Mas
Peringkat: 503
Nilai kekayaan: US$ 2,8 miliar
Sumber: bank, tembakau
Perusahaan : Raja Garuda Mas
Pada usia 17 Sukanto Tanoto mulai bekerja dalam bisnis keluarga, menjual suku cadang untuk perusahaan minyak dan gas. Sebagai anak tertua di keluarganya ia mengambil alih bisnis dan kemudian memperluas untuk membangun jaringan pipa gas untuk perusahaan multinasional, terutama bisnis menguntungkan selama krisis minyak 1972. Pemilik Royal Golden Eagle (RGE) ini memiliki perusahaan kelapa sawit Asian Agri. Kemudian pabrik pembuat kertas Asia Pacific Resources International Ltd, dan lainnya.
6. PETER SONDAKH
Peringkat: 583
Nilai kekayaan: US$ 2,5 miliar
Sumber: investasi
Perusahaan : Grup Rajawali
Peringkat: 583
Nilai kekayaan: US$ 2,5 miliar
Sumber: investasi
Perusahaan : Grup Rajawali
Peter Sondakh sukses melalui Rajawali Group. Usahanya bergerakdi bidang pertambangan, perkebunan, hotel dan jasa transportasi. Pada November 2012, grupm usahanya menggelontorkan US$ 50 juta untuk meningkatkan sahamnya di Indo Mines, sebuah perusahaan yang diperdagangkan di Australia dan memasok besi konsentrat ke Asia. Kelompok ini juga memiliki saham di konsorsium kereta api Bukit Asam Transpacific. Selain itu, adapula saham di perusahaan taksi Express.
7. MARTUA SITORUS
Peringkat: 736
Nilai kekayaan: US$ 2 miliar
Sumber: CPO
Perusahaan : Wilmar International
Peringkat: 736
Nilai kekayaan: US$ 2 miliar
Sumber: CPO
Perusahaan : Wilmar International
Martua Sitorus merupakan salah satu pendiri dan CEO Wilmar International, perusahaan perkebunan dan pengolah minyak sawit mentah (CPO) terbesar di dunia dan produsen gula terbesar kedelapan. Kelompok usahanya mendapat hampir setengah pendapatan dari China melalui perusahaan Jin Long Yu, atau Golden Fish Naga. Dia menjadi pendiri Wilmar bersama Kuok Khoon Hong, keponakan dari orang terkaya Malaysia, Robert Kuok. Sitorus dan Kuok Khoon Hong juga memiliki gedung pencakar langit London Aviva Tower.
8. TAHIR
Peringkat: 736
Nilai kekayaan: US$ 2 miliar
Sumber: aneka
Perusahaan : Mayapada
Peringkat: 736
Nilai kekayaan: US$ 2 miliar
Sumber: aneka
Perusahaan : Mayapada
Tahir, memulai usahanya di Bank Mayapada. Selain bank, sebagian besar kekayaannya juga dari kepemilikan real estat. Dia memiliki beberapa bangunan di Jakarta, hotel di Bali dan Batam, dan sebuah menara baru di Singapura.
9. LOCK TUCK KWONG
Peringkat: 882
Nilai kekayaan: US$ 1,7 miliar
Sumber: batubara
Perusahaan : Bayan Resources
Peringkat: 882
Nilai kekayaan: US$ 1,7 miliar
Sumber: batubara
Perusahaan : Bayan Resources
Kekayaan bersih Low Tuck Kwong turun $ 1,9 miliar pada tahun lalu karena harga batu bara jatuh ikut mempengaruhi saham di perusahaan tambang batubara miliknya, Bayan Resources. Lahir di Singapura, Low bekerja untuk perusahaan konstruksi ayahnya di usia 20-an dan pindah ke Indonesia tahun 1972.
10. THEODORE RACHMAT
Peringkat: 882
Nilai kekayaan: US$ 1,7 miliar
Sumber: batubara
Perusahaan : Triputra Agro Persada, Adaro Energy, Northstar
Peringkat: 882
Nilai kekayaan: US$ 1,7 miliar
Sumber: batubara
Perusahaan : Triputra Agro Persada, Adaro Energy, Northstar
Theodore Rachmat merupakan pemilik usaha CPO, Triputra Agro Persada, bersama miliarder lainnya, Benny Subianto. Perusahaan ini diketahui berencana meningkatkan luas sekitar dua-pertiga dari yang ada saat ini pada 2015. Theodore juga berinvestasi di perusahaan batu bara Adaro Energy.
11. HARY TANOESUDIBJO
Peringkat: 882
Nilai kekayaan: US$ 1,7 miliar
Sumber: media
Perusahaan : Grup MNC
Peringkat: 882
Nilai kekayaan: US$ 1,7 miliar
Sumber: media
Perusahaan : Grup MNC
Hary Tanoesoedibjo
merupakan pemilik MNC Group, perusahaan media terbesar di Indonesia,
yang dilaporkan dalam pembicaraan dengan keluarga Bakrie untuk membeli
51% saham di Visi Media Asia. Pada 2012, MNC mendirikan usaha patungan
dengan perusahaan internet China Tencent dan GS Home Shopping. MNC juga
menambah usaha patungan dengan Rakuten, usaha eceran online asal Jepang
dan dengan Linktone, sebuah perusahaan media China.
12. ACHMAD HAMAMI & KELUARGA
Peringkat: 931
Nilai kekayaan: US$ 1,6 miliar
Sumber: alat berat
Perusahaan : Trakindo Utama, ABM Investama
Peringkat: 931
Nilai kekayaan: US$ 1,6 miliar
Sumber: alat berat
Perusahaan : Trakindo Utama, ABM Investama
Meski merupakan seorang
mantan pilot elit, Achmad Hamami menjadi kolonel termuda dalam militer
Indonesia. Usai pensiun, dia mengambil usaha alat berat sebagai
distributor Caterpillar Indonesia yang menjadi sumber sebagian besar
kekayaannya dari Trakindo Utama.
13. MURDAYA POO
Peringkat: 931
Nilai kekayaan: US$ 1,6 miliar
Sumber: aneka
Perusahaan : Central Cipta Murdaya, Metropolitan Kentjana
Peringkat: 931
Nilai kekayaan: US$ 1,6 miliar
Sumber: aneka
Perusahaan : Central Cipta Murdaya, Metropolitan Kentjana
Murdaya Poo bermulai
dari penjual koran dan kemudian sukses memiliki usaha teknologi
informasi dan perusahaan kayu, Central Cipta Murdaya. Dia juga pemilik
mayoritas pengembang properti Metropolitan Kentjana, dan pusat konvensi
Jakarta.
14. DJOKO SUSANTO
Peringkat: 931
Nilai kekayaan: US$ 1,5 miliar
Sumber: ritel
Perusahaan : Alfamart
Peringkat: 931
Nilai kekayaan: US$ 1,5 miliar
Sumber: ritel
Perusahaan : Alfamart
15. CIPUTRA & KELUARGA
Peringkat: 974
Nilai kekayaan: US$ 1,5 miliar
Sumber: real estate
Perusahaan : Grup Ciputra
16. EDWIN SOERYADJAJAPeringkat: 974
Nilai kekayaan: US$ 1,5 miliar
Sumber: real estate
Perusahaan : Grup Ciputra
Peringkat: 1107
Nilai kekayaan: US$ 1.3 miliar
Sumber: batubara
Perusahaan : Adaro Energy, Saratoga Capital, Tower Bersama
17. KIKI BARKI
Peringkat: 1175
Nilai kekayaan: US$ 1,2 miliar
Sumber: batubara
Perusahaan : Harum Energy
18. SJAMSUL NURSALIM
Peringkat: Juga 1175
Nilai kekayaan: US$ 1,2 miliar
Sumber: ban
Perusahaan : Gajah Tunggal, Mitra Adiperkasa
19. GARIBALDI TOHIR
Peringkat: 1250
Nilai kekayaan: US$ 1,15 miliar
Sumber: batubara
Perusahaan : Adaro Energy, Surya Esa Perkasa
20. LIM HARIYANTO WIJAYA SARWONO
Peringkat: 1268
Nilai kekayaan: US$ 1,1 miliar
Sumber: CPO
Perusahaan : Bumitama Agri, Tirta Mahakam
21. BENNY SUBIANTO
Peringkat: Juga 1268
Nilai kekayaan: US$ 1,1 miliar
Sumber: batubara
Perusahaan : Adaro Energy, Triputra Agro Persada
22. SOEGIARTO ADIKOESOEMO
Peringkat: 1342
Nilai kekayaan: US$ 1 miliar
Sumber: kimia
Perusahaan : AKR Corporindo
23. SANTOSA HANDOJO
Peringkat: Juga 1342
Nilai kekayaan: US$ 1 miliar
Sumber: peternakan ayam
Perusahaan : Japfa Comfeed
24. HARJO SUTANTO
Peringkat: 1342
Nilai kekayaan: US$ 1 miliar
Sumber: produk konsumen
Perusahaan : Grup Wings
25. ALEXANDER TEDJA
Peringkat: Juga 1342
Nilai kekayaan: US$ 1 miliar
Sumber: real estate
Perusahaan : Grup Pakuwon
Sekedar tahu saja, posisi 395 yang dihuni Chairul Tanjung (CT) bahkan berada di atas dua nama tenar yakni Steven Spielberg dan Donald Trump yang sama-sama harus puas di peringkat 423 dengan kekayaan yang juga sama, US$ 3,2 miliar
* * *
Nilai kekayaan yang dimuat Majalah Forbes ini lebih besar dibandingkan dengan kalkulasi yang dipublikasikan oleh Majalah Hurun Report di China.
Berdasarkan penelitian Majalah Hurun Report,
kekayaan orang tajir di Indonesia meningkat antara US$ 500 juta - US$ 1
miliar sepanjang tahun 2012-2013. Akan tetapi, majalah ini juga
menuliskan catatan, bahwa banyak pengusaha Indonesia kehilangan aset,
sehingga harus terlempar dari daftar miliarder sejagad.
Per 28 Februari kemarin, Hurun Report mencatat, hanya 11 pengusaha Indonesia yang masuk daftar miliarder dunia. Padahal di tahun 2012, Majalah Forbes pernah merilis data, ada sebanyak 17 pengusaha Indonesia yang beraset lebih dari US$ 1 miliar. Masalahnya, Hurun Report menggunakan data per Januari 2013, sedangkan Forbes Maret 2012.Membandingkan perhitungan kekayaan antara Forbes dan Hurun Report, kekayaan Chairul Tanjung (CT)—pemilik CT Corp—, naik tertinggi menjadi US$ 3 miliar. Hal ini tidak terlepas dari aksi korporasi CT pada tahun lalu, yang memborong 60% saham PT Carrefour Indonesia dan menempatkannya sebagai pemegang 100% saham peritel itu. Pembelian saham Carrefour ini menghabiskan dana US$ 750 juta.
Sementara itu, seperti ditulis kontan.co.id (4/3), Michael Hartono, kekayaan pemilik Bank Central Asia (BCA) bertambah US$ 800 juta, sedangkan ketajiran saudaranya R. Budi Hartono, naik US$ 600 juta.
Sementara, Lo Tuck Kwong, bos Bayan Resources, harus rela kekayaannya berkurang menjadi US$ 1,8 miliar, Peter Sondakh turun US$ 900 juta, dan Kiki Barki menurun US$ 200 juta.
Adapun pengusaha yang sebelumnya masuk daftar terkaya versi Forbes tapi tidak masuk daftar Hurun Report antara lain Sukanto Tanoto, Sri Prakash Lohia, Hary Tanoesoedibjo, Djoko Susanto dan Garibaldi Thohir. Di Forbes, para konglomerat itu memiliki kekayaan antara US$ 1 miliar-US$ 1,5 miliar.
* * *
Menarik, masih ada nama Ciputra dan Keluarga dalam jajaran 25 orang terkaya se-Indonesia. Ciputra (Tjie Tjin Hoan),
berada di urutan ke 15. Sedangkan untuk posisinya dalam skala dunia,
Ciputra menempati peringkat 974 bersama sejumlah orang-orang tajir
lainnya di berbagai belahan dunia, seperti misalnya Desmond Sacco, juragan pertambangan asal Afrika Selatan, Yasumitsu Shigeta pengusaha mobile telecom asal Jepang, Brij Bhushan Singal
pengusaha baja dari India, dan masih banyak lagi pengusaha lain di
peringkat 974 dengan kekayaan yang setara yaitu US$ 1,5 miliar.
Dalam perbincangannya dengan Kompas,
dua tahun silam, Pak Ci, sapaan akrab Ciputra berujar soal tiga rahasia
sukses besar Ciputra Group, perusahaan keluarganya. Tiga rahasia itu
adalah wisdom, integrity, dan innovation. “Kalau
mau jadi yang terdepan maka harus menjadi hamba yang mau melayani dan
memberi. Jangan lupa juga dengan tanggung jawab sosial,” tutur peraih gelar Engineer dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1960 ini.
Rahasia
sukses ini dipegang teguh oleh Ciputra sehingga melambungkan namanya
menjadi “Raja Property”, tak hanya di Indonesia tapi juga mancanegara.
Bahkan pada 2011 lalu, Majalah Forbes merilis
daftar orang terkaya di Indonesia, dimana Ciputra ‘hanya’ menduduki
peringkat ke-27 dengan total kekayaan ‘cuma’ US$ 950 juta.
Mendengar penuturan soal “hamba yang mau melayani”, Ann Wan Seng dalam bukunya Rahasia Bisnis Orang Cina
(2006) pernah menulis sebuah fakta singkat bahwa dalam perdagangan
harus ada nilai kemanusiaan, elemen kebaikan, dan tanggung-jawab sosial
kepada masyarakat. Pedagang bukanlah tuan dari masyarakat. Pedagang
adalah hamba yang melayani masyarakatnya.
Disinilah,
tak aneh kalau kemudian salah satu langkah sosial Pak Ci adalah
mendirikan sebuah universitas yang diharapkan mampu melahirkan
calon-calon wirausaha (entrepreneur) berkualitas. Sosok Pak Ci pun kemudian dikenal sebagai penyebar entrepreneurship agar Indonesia bisa lebih berkembang dan maju. Untuk menghargai dedikasinya, pada 2007 bapak empat anak ini diganjar Entrepreneur of The Year 2007 versi Ernst & Young.
Tak
hanya Ciputra yang memahami makna berderma sebagai berbagi keuntungan
secara penuh cinta kasih untuk sesama. Bahkan, mendiang taipan Liem Sioe Liong (Sudono
Salim) semasa hidupnya pernah menegaskan betapa pentingnya selalu rajin
membantu para fakir miskin. Tujuannya, menurut Oom Liem, agar jiwa
selalu terasah untuk berbagi.
Siapa
tak kenal Oom Liem, sapaan akrab Liem Sioe Liong. Gurita bisnisnya
melalui Salim Group terkenal menjalar kemana-mana, Indofood, Indomobil,
Indocement, Indosiar, Bogasari, Bank Central Asia (BCA) dan seterusnya.
Dibalik kedekatan kerajaan bisnisnya dengan kekuasaan, Oom Liem tetap
memegang erat rahasia bisnis lainnya yakni menjadi pengusaha yang
memiliki karakter baik.
“Orang
yang sukses dengan cara curang, pasti akan segera gulung tikar karena
orang-orang atau publik menolaknya. Oleh karena itu, lebih baik untung
lebih sedikit, namun diusahakan secara jujur dan ikhlas. Kita bisa tidur
lebih nyenyak dan tidak punya beban,” ujar Oom Liem seraya menambahkan “Memang benar, seorang pengusaha harus banyak akal, tapi, jangan curang. Jangan ambil milik orang lain”.
Alhasil, semoga 25 orang terkaya di Indonesia ini dengan segala kegemerlapan hidupnya, selalu sanggup “melihat ke bawah”, tidak melulu “mendongak ke atas”. Juga, menjalankan sebaik-baiknya prinsip “tangan di atas” lebih baik daripada “tangan di bawah”. Kerendah-hatian mereka selalu patut diharapkan, lantaran jurang perbedaan sosial-ekonomi masyarakat kita, sudah semakin menganga lebar.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com