Wewe Gombel adalah sebuah istilah dalam tradisi Jawa yang berarti roh jahat atau hantu yang suka mencuri anak-anak, tapi tidak mencelakainya. Konon anak yang dicuri biasanya anak-anak yang ditelantarkan dan diabaikan oleh orang tuanya. Wewe Gombel biasanya akan menakut-nakuti orang tua si anak atas sikap dan perlakuannya kepada anaknya sampai mereka sadar. bila mereka telah sadar, Wewe Gombel akan mengembalikan anaknya.
Menurut cerita, Wewe Gombel adalah roh dari seorang wanita yang meninggal bunuh diri lantaran dikejar masyarakat karena telah membunuh suaminya. Peristiwa itu terjadi setelah suami dari wanita itu berselingkuh dengan wanita lain. Sang suami melakukan hal itu karena istrinya tak bisa memberikan anak yang sangat diharapkannya. Akhirnya ia dijauhi dan dibenci suaminya lalu dikucilkan sampai menjadi gila dan gembel.
disebut Wewe gombel karena kejadian in terjadi di daerah Gombel, Semarang. Jika kita berkendaraan dari arah jatingaleh ke arah banyumanik, maka akan terlihat bekas iklan bir bintang. Di situlah konon letak lokasi wewe gombel berada. Beberapa orang menyebutkan bahwa lokasi tersebut adalah lokasi kerajaan hantu. Menurut cerita itu pula, hal itu yang menyebabkan sebuah hotel yang terletak di dalam lokasi bukit gombel menjadi bangkrut.
ciri khas dari wewegombel atau kolong wewe ini adalah bentuk buah dadanya yang besar & menjumbai seperti buah pepaya. Kabar lain mengatakan bahwa anak-anak yang diculik oleh wewegombel akan di beri makan Tai, tokai, atau kita sebut saja dengan kotoran manusia. Jika si anak tidak mau, maka terpaksa sia anak akan suapin secara paksa. Terkadang anak-anak yang diculik akan dihalusinasi sehingga eek yang ia lihat seolah-olah adalah makanan lezat yang paling ia sukai/inginkan. tujuannya adalah membuat anak menjadi bisu agar tidak bisa menceritakan apa yang telah ia alami ataupun bentuk dari wewegombel yang menyeramkan tersebut.
BAGI masyarakat yang ada di pedesaan, hantu wewe gombel tidak asing lagi. Dalam budaya Jawa, wewe diistilahkan hantu yang mirip manusia, sangat mengerikan dengan taring, baju compang-camping dan rambut serta kuku panjang tidak terawat. Biasanya wewe gombel (gombel istilah dari baju yang sangat jelek), melakukan aksinya pada saat menjelang Maghrib. Orang yang diculik wewe gombel tidak tahu, karena wewe gombel merubah dirinya menjadi saudara atau kakak, adik, orang tua dan siapa saja yang dikenal si korban.
Wewe gombel akan mengajak korban jalan-jalan, kemudian ditempatkan di tempat tinggalnya, bisa di selokan, pinggir sungai, makam, pohon-pohon yang rimbun dan sebagainya. Wewe gombel di tahun 1980 sangat melekat di benak penduduk Gesing Purworejo Jawa Tengah, banyak sudah korban-korban penculikan. Menjelang sore hari, warga Gesing khususnya anak-anak dilarang keluar dari rumah, guna menghindari penculikan wewe gombel.
Penulis mencoba mengungkap kembali apa yang terjadi di tahun itu, kebetulan penulis ikut membantu mencari seorang anak bernama Mulyani yang diculik wewe gombel. Pada waktu itu sekitar pukul 21.00, seoarang anak hilang. Biasanya anak yang benama Mulyani ini, sore menjelang malam sudah bekumpul bersama keluarga, tetapi saat itu tidak ada. Akhirnya keluarga korban melapor pada RT setempat, menurut orang pintar yang ada di desa itu, Mulyani dibawa sejenis roh jahat yaitu wewe.
Atas petunjuk orang pintar tersebut, diadakan pencarian, pada waktu itu penulis ikut pula membantu bersama warga, mencari keberadaan Mulyani. Syarat mencari orang yang diculik wewe adalah dengan cara membawa peralatan dapur, bisa wajan, ember, piring, gelas, mangkok dan lain-lainnya. Peralatan itu dipukul seiring dalam pencarian korban. Memang suasana menjadi ramai, akan tetapi suara itu juga menimbulkan rasa merinding, karena korban bersama hantu wewe. Menurut ceritera, wewe sangat takut mendengar bunyi-bunyian dari peralatan dapur, kemudian wewe akan lari menjauh dari suara itu. Tentunya harapan penduduk, dengan perginya wewe, korban akan ditinggalkan.
Setelah sekian lama mencari, Mulyani ditemukan di atas pohon beringin yang sangat rimbun. Kondisi korban tidak bisa berbicara, baju yang dipakai sudah diganti dengan kain yang sangat kumal, rumput kering menempel di sekujur badannya.
Setelah Mulyani diberi minum, barulah dapat berbicara. Dia berceritera bahwa pada waktu mandi didatangi ibunya untuk diajak jalan-jalan, mengunjungi tempat-tempat yang ramai, setelah itu tidak ingat lagi. Tentunya penduduk Gesing sudah tidak asing lagi dengan kejadian seperti ini, karena hantu wewe melakukan penculikan dengan cara yang sama, membawa korban, merubah dirinya menjadi saudara, kemudian membuat korban tidak sadar atau linglung. Untuk itu diperlukan kewaspadaan dalam menjaga anak, di antaranya melarang anak main pada saat menjelang senja, mandi sendiri di luar rumah, ke t
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com