kejadian ini benar - benar saya alami sendiri saya adalah manusia biasa yang pada awalnya tidak pecaya pada hantu tapi ketika saya kost di dekat kampus saya saya baru bisa merasakan adanya hantu itu sebelumnya saya punya teman cewek dia kemudian sakit types dan meninggal dan dulunya dia tinggal di kamar yang saya tempatin itu pada awal saya masuk ke kost tersebut hari pertama dan hari kedua saya tidak merasakan adanya hantu tersebut tetapi tepatnya pada malam jum'at ketika saya lagi membereskan barng untuk menempati kost - kostan tersebut tiba - tiba seorang teman saya ketakutan dia pindah ke bawah dan sangat merahasiakan apa yang terjadi sebenarnya sepertinya dia tampak ketakutan pada hari berikutnya pada waktu setelah maghrib saya rasakan hawa dingin di kamar sebelah utara dan atmosfernya seperti lain (suhunya) dengan suhu pas disebelah kamar selatan maklum saja karena dikamar atas ada 24 kamar kosong sedang yang menempati hanya kami bertiga . wktu kejadian itu pertama saya melihat sekilas cahaya membentuk bayangan orang lewat tetapi keluarnya tidak seperti orang berjalan tetapi membentuk bayangan yang lurus ya orang didalam bayangan itu tidak berjalan dengan kaki tetapi berjalanya seperti di lift kelihatanya dia diam tetapi tubuhnya yang bergerak dengan cepat kemudian menghilang waktu itu aku cuman kaget saja dan tidak mengerti apa itu . tetapi hal itu sering terjadi kalau tiap malam seperti arusnya hantu itu dan keluar masuk . pada suatu saat saya pernah secara ngaak sengaja pas dia keluar dari kamar itu wujudnya seperti manusia setelah saya amati persis dengan teman saya cewek yang meninggal itu . hal itu terjadi terus berbulan - bulan saya sendiri kalau tidur sudah tengah malam sering terdengar suara reseh kadang kadang dengar suara gorden diseret , suara orang mandi dari kamar kosong di kost kosan saya dan pernah saya diganggunya ketika usai sholat maghrib dari kamar sebelah saya saya dengar suara orang memahat dan sayup -sayup , kemudian setelah saya berdoa dia kelihatnay marah dan nggak senang kalau saya berdoa pernah saya bacain surat ayat kursi dia marah dan menggedaor -nggedor tembok di kost -kostan kebetulan di kost -kosan saya juga studio band kalau jam 3 malam kadang drumnya bunyi sendiri pengalaman kedua saya waktu dikampus saya pada waktu itu malam jum'at saya latihan teater bersama teman -teman dan pada waktu berdoa bersama dari phon cemara saya dilihatin sesosok cewek cantik tinggi dan tersenyum kepada saya kemudian cewek itu sayup - sayup hilang dan berubah menjadi pohon cemara itu pada waktu tidur ditempat temanku ya didekat kampusku saya jam 3 malam terbangun dan dengar bunyi kakek- kakek dari suatu ruangan lain saya hitung bunyinya 11 kali suaranya menggema seperti didalam mikropon yang di echo arahnya dari kuburan kelihatanya seperti orang yang disiksa kubur disamping itu bunyi suara drumband setelah adzan maghrib dan jam 3 malam.
Pelet
Kejadian ini gue alami waktu gue baru lulus SMA, sebenernya gue nggak terlibat secara langsung. Gue cuma kena sedikit akibatnya aja. Nama temen gue ini Yani, jadi ceritanya doi khan mau ikutan perpisahan anak kelas lain sedangkan kelasnya sendiri udah ngadain perpisahan, jelas aja donk nyokapnya ngelarang dia untuk pergi. Pasalnya khan untuk apa dia ikut-ikutan perpisahan kelas yang nggak ada hubungannya dengan dia. Perpisahan kelas itu sendiri diadakan di Puncak di salah satu villa yang ada di daerah CiMacan. Pas malam pertama,Yani tahu kalau ternyata beberapa orang cowok ada yang mau mencoba melet sohib akrabnya, Yuni. Yani yang nggak rela kalo sampe temennya dicelakain itu kemudian mau bilang ke Yuni but ternyata sebelum si Yani sempet ngadu, pelet itu dibelokkin jadinya kena ke Si Yani. Kontan aja saat itu juga Si Yani berubah jadi pendiam dan jadi seperti orang yang kehilangan jiwanya. Pada hal sehari-harinya, Yani adalah cewek yang ceria, cerewet and banyak tingkah. Yuni yang nggak mengetahui kalo Yani kena Pelet yang berbelok menyangka kalau Yani kemasukan roh jahat langsung aja minta izin untuk mengajak Yani kembali ke Jakarta. Selama 6 bulan Yani menjadi seperti mayat hidup. Dia memang bernapas, bisa makan, bisa minum, tidur, mandi, tetapi semua itu dia lakukan seperti robot menuruti perintah. Pada bulan ke 3 masa Yani terkena pelet itu, tiba-tiba Yuni telepon gue and suruh gue tuk jenguk Yani. Tapi pada saat itu Yuni nggak bilang ke gue kalo Yani kena dikerjain orang jahat, dia cuma bilang kalo Yani sakit and gue diminta untuk jenguk dia, gitu. Besoknya gue pergi ke rumah Yani. Nyokapnya seneng banget waktu liat gue jenguk dia. Saat itulah gue tau dari nyokapnya Yani kalo si Yani sebenernya kena diguna-gunain orang. Nyokapnya juga bilang kalo mereka (orangtua Yani) sudah mencoba memanggil orang pinter but belum ada hasilnya. Saat itu gue kasihan banget liat ortunya Yani yang keliatannya kayak orang putus asa. Pertama gue liat Yani, gue nggak ngerasain apa-apa. Maksud gue, nggak ada rasa takut atau merinding, atau ngeri. Cuma gue heran aja ngeliat dia begitu diem, dan cuma ngomong kalo di tanya itupun jawabnya kayak orang berbisik aja. Tiba-tiba 15 menit kemudian tau-tau si Yani kayak orang bangun tidur aja and langsung mandang gue sambil bilang "Na, pulang sana!! Ada yang ngawasin elo dari sana (Yani nunjuk ke jendela rumah kosong yang ada di sebelah rumah dia), gue nggak pengen loe jadi kayak gue!! Cepet pulang!!" setelah ngomong begitu, dia kontan berubah and kembali diem seribu bahasa bak mayat hidup. Denger dia bilang begitu, gue ngeri donk. Langsung aja gue pamit pulang. Sepanjang jalan pulang bulu kuduk gue merinding. Malemnya... (malem yang sampe sekarang kalo gue inget-inget selalu bikin gue ngeri) gue mimpi. Dalam mimpi gue, ada sosok tinggi besar yang hanya berupa bayangan hitam nindih tubuh gue and mencoba toek perkosa gue. Pertamanya gue kirain beneran mimpi, sampe tiba-tiba mata gue terbuka lebar but badan gue nggak bisa gue gerakin dan di telinga gue terdengar geraman seperti binatang menggeram. Saat itu juga langsung keluar keringat dingin di seluruh tubuh gue saking takutnya dan langsung gue berdoa minta tolong sama Tuhan. Saat berdoa itulah tau-tau tubuh gue jadi enteng dan bisa digerakin lagi. Langsung gue peluk guling gue erat-erat, and nggak bisa tidur sampai pagi. Hal itu gue alami sebanyak 3 kali, tapi dengan berdoa Tuhan nolongin gue. 3 bulan kemudian, saat gue lagi tidur siang tau-tau nyokap bilang kalo ada temen gue dateng yang ternyata adalah Yani dan Yuni. Thanks God banget karna Yani udah sembuh. Saat itulah dia ceritain semua yang dia alami selama 6 bulan kena guna-guna. Dia cerita kalo selama kena guna-guna itu,setiap malam dia seperti diperkosa rame-rame. Pertama kali di perkosa Yani ngelihat kalo di celana dalamnya ada darah seperti kalo perawan pertama kali bersetubuh aja. Sedangkan Yuni (yang ternyata kemudian gue tau kalo keluarganya punya ilmu) mencoba tuk nolongin Yani ternyata kena sial juga. Karena ilmunya belum cukup tinggi, Yuni juga kena dikerjain, cuma dia beda. Kalo Yani seperti di perkosa rame-rame, Yuni merasa kalo kemaluannya seperti di tusuk-tusuk pakai puluhan paku yang sakitnya ampun-ampunan. Yuni kemudian minta tolong sama Bokapnya untuk nyembuhin Yani. Puji Tuhan banget, bokapnya Yuni akhirnya berhasil nyembuhin Yani. Ternyata... yang memperkosa Yani adalah Jin-jin yang dikirim oleh para cowok jahat yang mencoba tuk melet Yuni. Tapi kalo gue perhatikan, terkadang Yani masih suka bengong seperti orang linglung. Sedangkan gue, karena kejadian itu gue jadi bisa manggil roh. Misalnya gue lagi sendiri and butuh temen untuk sharing, gue tinggal pejamkan mata and kosongkan pikiran, tau-tau pasti ada aja yang dateng toek ngajak ngobrol bahkan ada juga yang usil nakut-nakutin gue, sebel. Yang seremnya itu kalo pas gue bangun tidur tengah malem, yang masuk seringan hantu jahat dari pada yang baik. Makanya kalo bangun malem gue suka takut sendiri dech, soalnya bahkan ada yang sampe ngajak ML juga dan kalo ditolak suka nggak mau pergi. Untung aja sampai saat ini semua bisa tetep gue kendalikan dengan minta pertolongan yang di Atas.
Jembatan penasaran
Jembatan Penasaran di kampung kota Sidoarjo memang sejak dahulu menjadi buah bibir pembicaraan orang banyak, mengenai keangkerannya, jembatan tua dan reot serta tak terawat memang dibiarkan begitu saja karena tidak ada yang berani untuk merenofasinya, konon disana banyak roh yang penasaran sedang berkumpul menunggu makanan kesukaannya yaitu daging manusia yang masih muda dan segar. Agak keutara sebelah pohon beringin tua yang tumbuh lebat, terdapat gubuk tua. Disana tinggallah orang perempuan tua yang merawat jembatan dengan telaten seorang diri, maklum disana tidak ada penduduk yang berani bertempat tinggal diwilayah itu. Penduduk bermukim di jarak 5 km, sebelah selatan jembatan penasaran itu. Disuatu malam yang hening dan sunyi, suara gemuruh binatang mengerikan yang entah apa jenisnya meraung raung mulai mencari mangsanya. Bintang dan bulan tidak menyinari wilayah itu, yang ada hanya kabut hitam tebal yang menyelimuti langit. Seorang perempuan tua keluar dari gubuknya setelah mendengar tangisan anak laki-laki yang mengusik tidurnya. Dia menatapi anak itu, anak itu membalasnya dengan tatapan yang menyedihkan seakan akan meminta pertolongannya. Tangannya yang penuh darah dilabaikannya kepada perempuan tua tadi. Kemudian perempuan tua tadi mendatangi. “Ada apa toh lee?” kata orang tua tadi. Namun anak tadi tak menjawab sepatah kata apapun yang ada hanya ratapan yang sedih, sepertinya dia kehilangan sesuatu, sesuatu yang sangat berharga bagi dirinya. “Ma…ma…,ma…ma..,mamaku mana?” tanya anak itu merintih. “Kamu habis kecelakaan ya, mana mayatmu?” kata perempuan tua. “Itu ada di sungai dibawah jembatan bersama sepedaku” “Kamu minggat dari rumah ya!!!” “Ya nek”.jawab anak itu sedih. “Mana rumahmu”.tanya nenek seraya memegang rambut anak itu, yang lengket karena darah. “Ndak jauh sekitar satu km dari sini.” “Kamu adalah pendatang baru jadi bersopanlah dengan teman temanmu yang lainnya ya!!” “Memangnya disini ada yang menghuni”.tanya anak itu. “Yang mengundang kamu kesini adalah teman temanmu”. “Siapa itu nek”. Lihat saja di bawah jembatan. Kemudian anak itu meminta nenek tua untuk mengantarkannya ke tempat teman-temannya berkumpul, tetapi nenek itu menolak karena dia bukan roh jadi dianggap tidak sopan. Nenek itu kembali ke gubuknya dan tidur. Sedangkan hantu kecil tadi berjalan tertatih tatih menuju ke bawah jembatan. Spontan dia kaget melihat temannya yang aneh aneh. Ada yang tak berkaki, ada yang tak bermata, ada yang bermata hampir keluar dari tengkoraknya, ada yang hanya kerangka,dll. Mereka semua jumlahnya beratus ratus jika dilihat dari pakaiannya mereka dari tahun yang berbeda-beda, karena jembatan itu sudah lama berdiri. Hantu kecil tadi heran ketika hati kecilnya timbul perasaan gembira melihat temannya, padahal selama hidupnya dia paling ngeri dengan cerita-cerita yang seram. Dan tak lama kemudian dia berhasil membaur dengan teman temannya. Mereka mengadakan rapat dan mempengaruhi setiap pendatang baru untuk mengundang pendatang yang baru lagi. Pada saat ditengah rapat berlangsug hantu kecil tadi bertanya…”Mengapa tidak kau undang nenek tua itu kesini”. Kemudian ketua dari ketua hantu tadi menjawab..”Kami tidak mau mengundang makhluk seperti nenek itu, sesungguhnya kami berbaik hati karena kami sungkan dan ngeri dengannya” “Tetapi mengapa”. “Jangan banyak tanya” rebut ketua hantu tadi. Pagi-pagi sekali nenek tua itu menyapu jembatan, kemudian dia melihat sorot lampu truk menuju kearahnya. Nenek tadi pasrah duduk terdiam, namun sopir truk yang mabuk membanting kemudinya kekiri sehingga jatuh ke jurang berair dibawah jembatan. “BRRRRRAAAKKK” Perempuan tua melihat kebawah dia melihat darah berceceran mewarnai sungai yang coklat. “MasyaAllah mereka mengundang pendatang baru lagi”. Mendengar bunyi yang sangat keras datanglah seorang pengembara mendekati perempuan tua tadi. “Ada apa nek?!”Jerit lelaki pengembara itu penasaran. “MasyaAllah truk itu” “Mereka mengundangnya lagi” jawab nenek tadi tidak jelas ditelinga lelaki itu. Warga yang mendengar pura-pura tidak tahu menahu, dan membiarkan truk dan mayat itu hanyut di bawa arus sungai yang deras. “Mengapa mereka acuh tak acuh nek??” “Ceritanya panjang, mari mampir ke gubuk tuaku” “Baiklah.” Kemudian mereka menuju gubuk si nenek. “Sebenarnya anda siapa”tanya nenek tadi. Pengembara gagah itu menjawab “Sebenarnya saya pengembara asal Sampang dari pondok pesantren.” “Saya mengembara untuk mencari pengalaman dan ilmu”. Jawabnya. “Sebenarnya dari dahulu saya sudah terusik dengan penghuni jembatan warisan leluhurku” katanya. “Siapa penghuni itu” tanyanya. “Mereka adalah setan setan yang haus manusia” “Apa!!!”spontan pengembara itu menjerit. “Baik saya ingin berbicara dengannya” lanjutnya, Malam tiba, berita mengenai pengembara yang tinggal di gubuk milik nenek tua telah menyebar ditelinga penduduk dan timbul gosip gosip buruk. Tepat pukul 00.00 wib pengembara dan nenek tua keluar dari gubuknya dia menuju keatas jembatan. Pengembara tadi Sholat 2 rakaat diatas jembatan yang sepi kemudian menyuruh nenek supaya tetap diatas dan jangan melihat kebawah karena ia akan berkomuikasi dengan mereka. Dengan langkah yang pelan dia turun menuruni jembatan. Sebelum kakinya menginjak tanah dibawah, kakinya sudah disambut dengan seretan tangan tanpa tubuh yang lengkap. Pengembara tadi spontan meloncat turun kebawah. Kemudian dia berjalan maju ingin menuju tepat kebawah jembatan. “Setan cepat tunjukkan wujudmu” teriak si pengembara. Namun sebelum dia mengeluarkan kata yang kedua. Dia melihat kepala kapala tanpa badan loncat menuju ke arahnya. Namun hal itu tak berhasil menyentuh tubuhnya, karena sebelum sampai ketubuhnya kepala itu hilang. Kemudian beratus ratus setan tadi menampakkan wujudnya. Ketuanya datang sambil melotot dan bertanya dengan nada tinggi. “Apa maumu, tidak usah ikut campur urusan kami” “Sebenarnya saya yang harus bertanya pada kalian semua, mengapa kamu mengambil nyawa sebagian penduduk disini???”tanyanya santai. “Sebenarnya saya mengambil yang kotor untuk menjadi temanku karena dia kotor seperti aku.” “Jadi begitu, baiklah sekarang penduduk disini Insya Allah sudah berkurang yang kotor, karena aku akan menyapu kekotoran disini menjadi bersih, maka dari itu sekarang kalian boleh pergi dan jangan ganggu kami”kata pengembara mempengaruhi. “Baik kami akan pergi menyebar menuju yang kotor tetapi sebagian teman kami akan menetap disekitar sini”.jawabnya dengan baik. Pemuda tadi hanya tersenyum dan meninggalkannya menuju keatas. Setelah sampai diatas nenek tadi menyapa….”Bagaimana wahai pemuda pemberani”. “Sebenarnya mereka berhati dari yang memiliki hati.” “Apa maksudmu” “Sudahlah nek mari kita lihat mereka pergi.” Kemudian cahaya putih dari jembatan terbang menuju langit dan menyebar menjadi kepingan kecil menuju wilayah wilayah lainnya entah kemana mereka pergi penulispun tidak tahu. Mungkin saja mereka tinggal disampingmu.TAMAT
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com