Ketika kau lelah...
Saat ragamu lelah, maka bersyukurlah bahwa sehari ini kau telah berbuat banyak untuk dirimu dan keluargamu. Kau membahagiakan mereka, kau menenangkan mereka dengan hasil jerih payahmu yang melelahkan, maka tercukupilah kebutuhan mereka. Lihatlah betapa kehadiranmu memang memang pantas untuk di syukuri oleh sekitarmu, maka bersyukurlah atas karunia dari tuhanmu yang menjadikanmu pantas untuk menjadi yang di banggakan.
saat lidahmu lelah, maka diamlah. Mungkin dia terlalu capek atas huruf- huruf dusta yang terpaksa dilakoninya atas perintah kepentinganmu. Atau mungkin dia terlalu bosan dengan kata- kta bijak yang kau keluarkan namun ternyata tidak selaras dengan kenyataan yang kau wujudkan. Atau dia terlalu rindu dengan kalimat- kalimat mulia yang menjadikan lidahmu sendiri itu sebagai pembelamu saat nanti kalian berada dipengadilan Allah.
Saat matamu lelah, maka pejamkan dan istirahatkanlah dia. rasakanlah betapa kekhasan dari sebuah nikmat itu memang tengah menaungimu lewat indahnya memiliki sebuah pandangan. Maka jangan jadikan dia lelah karena terus menerus menjadi salah satu donatur dosa yang justru menggiringmu dineraka. Dan jangan jadikan dia lelah karena terus menerus kau paksa untuk tetap terjaga mengikuti ambisimu dalam menggenggam dunia. sadarilah kerinduannya akan sebuah keteduhan yang diingankannya sebagai salah satu cabang dari cerminan hatimu. penuhilah keinginannya untuk lebih ringan dalam memandang sebuah bentuk dari egomu.
Saat kakimu lelah, maka nyamankan dia. Nyamankan dengan berhenti untuk tetap berdiri dalam sebuah kemaksiatan. Bahkan kakipun juga adalah prajurit dari sebuah hatimu sendiri. Dia juga merupakan karunia nikmat dari Allah, tapi juga bisa menjadi korban dari nafsumu jika kau tak baik- baik menjaganya. istrirahkan dia dari langkah yang terus menerus demi memenuhi hasrat pikiran dan kamauan ambisimu.
Saat hatimu lelah, istrirahatlah sebentar untuknya. Mungkin kepentingan duniawimu sudah terlalu menyesakkan dada sedang naluri ruhiyahmu sudah terlalu lapar dan meminta disegerakan atas pemenuhan haknya. Maka berhentilah sebentar, dan berilah jeda waktu untuknya. Biarkan manusiawi sebuah hatimu itu bertemu dengan yang menciptakannya. Biarkan rongga kosong itu terpenuhi oleh kebutuhan akan kedekatan dengan tuhannya. Biarkan dia belajar untuk menginsyafkan kembali prajurit indrawinya yang mungkin masih masih bandel untuk berada dalam kebaikan. Biarkan sebentar dia menjadi penyaring untuk membedakan yang benar dan salah. dan biarkan lebih lama, dia menuntunmu untuk menyegarkan dan menyemangatimu kembali, sehinga keluhan dan kelelahanmu bisa diselesaikan olehnya.
Saat ragamu lelah, maka bersyukurlah bahwa sehari ini kau telah berbuat banyak untuk dirimu dan keluargamu. Kau membahagiakan mereka, kau menenangkan mereka dengan hasil jerih payahmu yang melelahkan. Kau damaikan mereka karena tercukupinya kebutuhan mereka. Lihatlah betapa kehadiranmu memang memang pantas untuk di syukuri oleh sekitarmu, maka bersyukurlah atas karunia dari Allah itu, yang menjadikanmu pantas untuk menjadi yang di banggakan.
Saat lidahmu lelah, maka diamlah. Mungkin dia terlalu capek atas huruf- huruf dusta yang terpaksa dilakoninya atas perintah kepentingan dan nafsumu. Atau mungkin dia terlalu bosan dengan kata- kata bijak penuh kebaikan yang kau keluarkan, namun ternyata tidak selaras dengan kenyataan yang kau wujudkan. Atau dia terlalu rindu dengan kalimat- kalimat mulia yang menjadikan lidahmu sendiri itu sebagai pembelamu, saat nanti kalian berada dipengadilan Allah.
Saat matamu lelah, maka pejamkan dan istirahatkanlah dia. Rasakanlah betapa kekhasan dari sebuah nikmat itu memang tengah menaungimu lewat indahnya memiliki sebuah pandangan. Maka jangan jadikan dia lelah karena terus-menerus menjadi salah satu donatur dosa yang justru menggiringmu ke neraka. Dan jangan jadikan dia lelah karena terus-menerus kau paksa untuk tetap terjaga, mengikuti ambisimu dalam menggenggam dunia. Sadarilah kerinduannya akan sebuah keteduhan yang begitu di dambanya sebagai salah satu cabang dari cerminan hatimu. Penuhilah keinginannya untuk lebih ringan dalam memandang sebuah bentuk dari egomu.
Saat kakimu lelah, maka nyamankan dia. Nyamankan dengan berhenti untuk tetap berdiri dalam sebuah kemaksiatan. Bahkan kakipun juga adalah prajurit dari sebuah hatimu sendiri. Dia juga merupakan karunia nikmat dari Allah, tapi juga bisa menjadi korban dari nafsumu jika kau tak baik- baik dalam menjaganya. Istirahatkan dia dari langkah yang terus-menerus demi memenuhi hasrat pikiran dan kamuan ambisimu.
Saat hatimu lelah... mungkin kepentingan duniawimu sudah terlalu menyesakkan dada, sedang naluri ruhiyahmu sudah terlalu lapar dan meminta disegerakan atas pemenuhan haknya. Maka berhentilah sebentar, dan berilah jeda waktu untuknya. Biarkan manusiawi sebuah hatimu itu bertemu dengan yang menciptakannya. Biarkan rongga kosong itu terpenuhi oleh kebutuhan akan kedekatan dengan tuhannya. Biarkan dia belajar untuk menginsyafkan kembali prajurit indrawinya yang mungkin masih masih bandel untuk berada dalam kebaikan. Biarkan sebentar dia menjadi penyaring untuk membedakan yang benar dan salah. Dan biarkan lebih lama, dia menuntunmu untuk menyegarkan dan menyemangatimu kembali, sehingga keluhan dan kelelahanmu bisa diselesaikan olehnya.
Saat kau telah begitu lelah... beristigfarlah atas apa yang telah membuatmu seperti itu dan kemudian istirahatkan kelelahanmu, selanjutnya serahkan urusanmu kepada yang Maha terjaga, Allah Subhanahu Wata'la.
(Syahidah/Voa-islam.com)
Saat Kau Merasa Sangat Begitu Lelah...
Ketika kau lelah...
Saat
ragamu lelah, maka bersyukurlah bahwa sehari ini kau telah berbuat
banyak untuk dirimu dan keluargamu. Kau membahagiakan mereka, kau
menenangkan mereka dengan hasil jerih payahmu yang melelahkan, maka
tercukupilah kebutuhan mereka. Lihatlah betapa kehadiranmu memang memang
pantas untuk di syukuri oleh sekitarmu, maka bersyukurlah atas karunia
dari tuhanmu yang menjadikanmu pantas untuk menjadi yang di banggakan.
saat
lidahmu lelah, maka diamlah. Mungkin dia terlalu capek atas huruf-
huruf dusta yang terpaksa dilakoninya atas perintah kepentinganmu. Atau
mungkin dia terlalu bosan dengan kata- kta bijak yang kau keluarkan
namun ternyata tidak selaras dengan kenyataan yang kau wujudkan. Atau
dia terlalu rindu dengan kalimat- kalimat mulia yang menjadikan lidahmu
sendiri itu sebagai pembelamu saat nanti kalian berada dipengadilan
Allah.
Saat
matamu lelah, maka pejamkan dan istirahatkanlah dia. rasakanlah betapa
kekhasan dari sebuah nikmat itu memang tengah menaungimu lewat indahnya
memiliki sebuah pandangan. Maka jangan jadikan dia lelah karena terus
menerus menjadi salah satu donatur dosa yang justru menggiringmu
dineraka. Dan jangan jadikan dia lelah karena terus menerus kau paksa
untuk tetap terjaga mengikuti ambisimu dalam menggenggam dunia.
sadarilah kerinduannya akan sebuah keteduhan yang diingankannya sebagai
salah satu cabang dari cerminan hatimu. penuhilah keinginannya untuk
lebih ringan dalam memandang sebuah bentuk dari egomu.
Saat
kakimu lelah, maka nyamankan dia. Nyamankan dengan berhenti untuk tetap
berdiri dalam sebuah kemaksiatan. Bahkan kakipun juga adalah prajurit
dari sebuah hatimu sendiri. Dia juga merupakan karunia nikmat dari
Allah, tapi juga bisa menjadi korban dari nafsumu jika kau tak baik-
baik menjaganya. istrirahkan dia dari langkah yang terus menerus demi
memenuhi hasrat pikiran dan kamauan ambisimu.
Saat
hatimu lelah, istrirahatlah sebentar untuknya. Mungkin kepentingan
duniawimu sudah terlalu menyesakkan dada sedang naluri ruhiyahmu sudah
terlalu lapar dan meminta disegerakan atas pemenuhan haknya. Maka
berhentilah sebentar, dan berilah jeda waktu untuknya. Biarkan manusiawi
sebuah hatimu itu bertemu dengan yang menciptakannya. Biarkan rongga
kosong itu terpenuhi oleh kebutuhan akan kedekatan dengan tuhannya.
Biarkan dia belajar untuk menginsyafkan kembali prajurit indrawinya yang
mungkin masih masih bandel untuk berada dalam kebaikan. Biarkan
sebentar dia menjadi penyaring untuk membedakan yang benar dan salah.
dan biarkan lebih lama, dia menuntunmu untuk menyegarkan dan
menyemangatimu kembali, sehinga keluhan dan kelelahanmu bisa
diselesaikan olehnya.
Saat ragamu lelah, maka bersyukurlah bahwa sehari ini kau telah
berbuat banyak untuk dirimu dan keluargamu. Kau membahagiakan mereka,
kau menenangkan mereka dengan hasil jerih payahmu yang melelahkan. Kau
damaikan mereka karena tercukupinya kebutuhan mereka. Lihatlah betapa
kehadiranmu memang memang pantas untuk di syukuri oleh sekitarmu, maka
bersyukurlah atas karunia dari Allah itu, yang menjadikanmu pantas untuk
menjadi yang di banggakan.Saat lidahmu lelah, maka diamlah. Mungkin dia terlalu capek atas huruf- huruf dusta yang terpaksa dilakoninya atas perintah kepentingan dan nafsumu. Atau mungkin dia terlalu bosan dengan kata- kata bijak penuh kebaikan yang kau keluarkan, namun ternyata tidak selaras dengan kenyataan yang kau wujudkan. Atau dia terlalu rindu dengan kalimat- kalimat mulia yang menjadikan lidahmu sendiri itu sebagai pembelamu, saat nanti kalian berada dipengadilan Allah.
Saat matamu lelah, maka pejamkan dan istirahatkanlah dia. Rasakanlah betapa kekhasan dari sebuah nikmat itu memang tengah menaungimu lewat indahnya memiliki sebuah pandangan. Maka jangan jadikan dia lelah karena terus-menerus menjadi salah satu donatur dosa yang justru menggiringmu ke neraka. Dan jangan jadikan dia lelah karena terus-menerus kau paksa untuk tetap terjaga, mengikuti ambisimu dalam menggenggam dunia. Sadarilah kerinduannya akan sebuah keteduhan yang begitu di dambanya sebagai salah satu cabang dari cerminan hatimu. Penuhilah keinginannya untuk lebih ringan dalam memandang sebuah bentuk dari egomu.
Saat kakimu lelah, maka nyamankan dia. Nyamankan dengan berhenti untuk tetap berdiri dalam sebuah kemaksiatan. Bahkan kakipun juga adalah prajurit dari sebuah hatimu sendiri. Dia juga merupakan karunia nikmat dari Allah, tapi juga bisa menjadi korban dari nafsumu jika kau tak baik- baik dalam menjaganya. Istirahatkan dia dari langkah yang terus-menerus demi memenuhi hasrat pikiran dan kamuan ambisimu.
Saat hatimu lelah... mungkin kepentingan duniawimu sudah terlalu menyesakkan dada, sedang naluri ruhiyahmu sudah terlalu lapar dan meminta disegerakan atas pemenuhan haknya. Maka berhentilah sebentar, dan berilah jeda waktu untuknya. Biarkan manusiawi sebuah hatimu itu bertemu dengan yang menciptakannya. Biarkan rongga kosong itu terpenuhi oleh kebutuhan akan kedekatan dengan tuhannya. Biarkan dia belajar untuk menginsyafkan kembali prajurit indrawinya yang mungkin masih masih bandel untuk berada dalam kebaikan. Biarkan sebentar dia menjadi penyaring untuk membedakan yang benar dan salah. Dan biarkan lebih lama, dia menuntunmu untuk menyegarkan dan menyemangatimu kembali, sehingga keluhan dan kelelahanmu bisa diselesaikan olehnya.
Saat kau telah begitu lelah... beristigfarlah atas apa yang telah
membuatmu seperti itu dan kemudian istirahatkan kelelahanmu, selanjutnya
serahkan urusanmu kepada yang Maha terjaga, Allah Subhanahu Wata'la.
(Syahidah/Voa-islam.com)
- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/muslimah/2011/12/05/16918/saat-kau-merasa-sangat-begitu-lelah/#sthash.mNVYW0Rj.dpufSaat Kau Merasa Sangat Begitu Lelah...
Ketika kau lelah...
Saat
ragamu lelah, maka bersyukurlah bahwa sehari ini kau telah berbuat
banyak untuk dirimu dan keluargamu. Kau membahagiakan mereka, kau
menenangkan mereka dengan hasil jerih payahmu yang melelahkan, maka
tercukupilah kebutuhan mereka. Lihatlah betapa kehadiranmu memang memang
pantas untuk di syukuri oleh sekitarmu, maka bersyukurlah atas karunia
dari tuhanmu yang menjadikanmu pantas untuk menjadi yang di banggakan.
saat
lidahmu lelah, maka diamlah. Mungkin dia terlalu capek atas huruf-
huruf dusta yang terpaksa dilakoninya atas perintah kepentinganmu. Atau
mungkin dia terlalu bosan dengan kata- kta bijak yang kau keluarkan
namun ternyata tidak selaras dengan kenyataan yang kau wujudkan. Atau
dia terlalu rindu dengan kalimat- kalimat mulia yang menjadikan lidahmu
sendiri itu sebagai pembelamu saat nanti kalian berada dipengadilan
Allah.
Saat
matamu lelah, maka pejamkan dan istirahatkanlah dia. rasakanlah betapa
kekhasan dari sebuah nikmat itu memang tengah menaungimu lewat indahnya
memiliki sebuah pandangan. Maka jangan jadikan dia lelah karena terus
menerus menjadi salah satu donatur dosa yang justru menggiringmu
dineraka. Dan jangan jadikan dia lelah karena terus menerus kau paksa
untuk tetap terjaga mengikuti ambisimu dalam menggenggam dunia.
sadarilah kerinduannya akan sebuah keteduhan yang diingankannya sebagai
salah satu cabang dari cerminan hatimu. penuhilah keinginannya untuk
lebih ringan dalam memandang sebuah bentuk dari egomu.
Saat
kakimu lelah, maka nyamankan dia. Nyamankan dengan berhenti untuk tetap
berdiri dalam sebuah kemaksiatan. Bahkan kakipun juga adalah prajurit
dari sebuah hatimu sendiri. Dia juga merupakan karunia nikmat dari
Allah, tapi juga bisa menjadi korban dari nafsumu jika kau tak baik-
baik menjaganya. istrirahkan dia dari langkah yang terus menerus demi
memenuhi hasrat pikiran dan kamauan ambisimu.
Saat
hatimu lelah, istrirahatlah sebentar untuknya. Mungkin kepentingan
duniawimu sudah terlalu menyesakkan dada sedang naluri ruhiyahmu sudah
terlalu lapar dan meminta disegerakan atas pemenuhan haknya. Maka
berhentilah sebentar, dan berilah jeda waktu untuknya. Biarkan manusiawi
sebuah hatimu itu bertemu dengan yang menciptakannya. Biarkan rongga
kosong itu terpenuhi oleh kebutuhan akan kedekatan dengan tuhannya.
Biarkan dia belajar untuk menginsyafkan kembali prajurit indrawinya yang
mungkin masih masih bandel untuk berada dalam kebaikan. Biarkan
sebentar dia menjadi penyaring untuk membedakan yang benar dan salah.
dan biarkan lebih lama, dia menuntunmu untuk menyegarkan dan
menyemangatimu kembali, sehinga keluhan dan kelelahanmu bisa
diselesaikan olehnya.
Saat ragamu lelah, maka bersyukurlah bahwa sehari ini kau telah
berbuat banyak untuk dirimu dan keluargamu. Kau membahagiakan mereka,
kau menenangkan mereka dengan hasil jerih payahmu yang melelahkan. Kau
damaikan mereka karena tercukupinya kebutuhan mereka. Lihatlah betapa
kehadiranmu memang memang pantas untuk di syukuri oleh sekitarmu, maka
bersyukurlah atas karunia dari Allah itu, yang menjadikanmu pantas untuk
menjadi yang di banggakan.Saat lidahmu lelah, maka diamlah. Mungkin dia terlalu capek atas huruf- huruf dusta yang terpaksa dilakoninya atas perintah kepentingan dan nafsumu. Atau mungkin dia terlalu bosan dengan kata- kata bijak penuh kebaikan yang kau keluarkan, namun ternyata tidak selaras dengan kenyataan yang kau wujudkan. Atau dia terlalu rindu dengan kalimat- kalimat mulia yang menjadikan lidahmu sendiri itu sebagai pembelamu, saat nanti kalian berada dipengadilan Allah.
Saat matamu lelah, maka pejamkan dan istirahatkanlah dia. Rasakanlah betapa kekhasan dari sebuah nikmat itu memang tengah menaungimu lewat indahnya memiliki sebuah pandangan. Maka jangan jadikan dia lelah karena terus-menerus menjadi salah satu donatur dosa yang justru menggiringmu ke neraka. Dan jangan jadikan dia lelah karena terus-menerus kau paksa untuk tetap terjaga, mengikuti ambisimu dalam menggenggam dunia. Sadarilah kerinduannya akan sebuah keteduhan yang begitu di dambanya sebagai salah satu cabang dari cerminan hatimu. Penuhilah keinginannya untuk lebih ringan dalam memandang sebuah bentuk dari egomu.
Saat kakimu lelah, maka nyamankan dia. Nyamankan dengan berhenti untuk tetap berdiri dalam sebuah kemaksiatan. Bahkan kakipun juga adalah prajurit dari sebuah hatimu sendiri. Dia juga merupakan karunia nikmat dari Allah, tapi juga bisa menjadi korban dari nafsumu jika kau tak baik- baik dalam menjaganya. Istirahatkan dia dari langkah yang terus-menerus demi memenuhi hasrat pikiran dan kamuan ambisimu.
Saat hatimu lelah... mungkin kepentingan duniawimu sudah terlalu menyesakkan dada, sedang naluri ruhiyahmu sudah terlalu lapar dan meminta disegerakan atas pemenuhan haknya. Maka berhentilah sebentar, dan berilah jeda waktu untuknya. Biarkan manusiawi sebuah hatimu itu bertemu dengan yang menciptakannya. Biarkan rongga kosong itu terpenuhi oleh kebutuhan akan kedekatan dengan tuhannya. Biarkan dia belajar untuk menginsyafkan kembali prajurit indrawinya yang mungkin masih masih bandel untuk berada dalam kebaikan. Biarkan sebentar dia menjadi penyaring untuk membedakan yang benar dan salah. Dan biarkan lebih lama, dia menuntunmu untuk menyegarkan dan menyemangatimu kembali, sehingga keluhan dan kelelahanmu bisa diselesaikan olehnya.
Saat kau telah begitu lelah... beristigfarlah atas apa yang telah
membuatmu seperti itu dan kemudian istirahatkan kelelahanmu, selanjutnya
serahkan urusanmu kepada yang Maha terjaga, Allah Subhanahu Wata'la.
(Syahidah/Voa-islam.com)
- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/muslimah/2011/12/05/16918/saat-kau-merasa-sangat-begitu-lelah/#sthash.mNVYW0Rj.dpuf
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com