Pengorbanan
Masih terngiang ditelinga Dea kata-kata Adit empat tahun lalu, bahwa ia akan kembali hanya untuk Dea.
“Dea, mungkin ini terakhir kalinya kita bertemu, besok Adit akan pergi.” Ujar Adit sembari mengelus rambur Dea yang teruray.
“Jadi
Adit ngajak Dea ke tempat seindah ini hanya untuk ngucapin hal yang tak
diharapkan?” Dea sebenarnya sudah tahu ada pertemuan pasti ada
perpisahan, tapi Dea merasa tak rela harus berpisah dengan Adit setelah
sekian lama bersama.
Adit memberikan setangkai bunga yang dari tadi ia sembunyikan, dan kemudian menyatakan cintanya.
“Dea,
maafkan Adit, ternyata kebersamaan kita selama ini telah membuat Adit
jatuh cinta pada Dea, bolehkah Adit merasakan hal itu?” Tanya Adit
matanya memandang tajam mata Dea.
Dea
tersenyum sambil mencium bunga yang indah tadi. Tapi kemudian bunga itu
patah dan tergeletak diantara rerumputan. Dea terkejut dan kembali
mengambil bunga itu.
“Kenapa diam De?” tanya Adit masih penasaran.
“Nggak mungkin nggak boleh, mencintai dan dicintai itu hak manusia, benarkan? Dea juga sayang sama Adit.” Cetus Dea malu-malu.
“Berarti Dea mau jadi pacar Adit?”
“Iya. . .”
Adit
langsung memeluk Dea erat-erat, “Adit pasti akan kembali, dan itu hanya
untuk Dea, tunggu Adit, Dea! Adit sayang sekali sama Dea.”
Tapi
kini harapan itu musnah, kini Dea harus melangkahkan kakinya menuju
pelaminan orang yang sangat ia cintai, bukan dengannya, melainkan dengan
orang lain.
Saat
Dea bangun tak ada lagi yang menatapnya dari jendela kamar sebrang.
Saat hendak berangkat sekolah tak ada lagi yang memboncengnya dengan
sepeda kesayangannya. Saat Dea sakit tak ada lagi yang menyuapinya, tak
ada lagi yang memanjakannya.
Setelah
lama mereka berpisah akhirnya Adit ada waktu untuk pulang dan menemui
Dea, ia kelihatan sangat merindukan Dea, selama libur itu Adit habiskan
bersama Dea. Membuat Dea semakin yakin bahwa Adit memang hanya
untuknya.
Namun
setelah Dea kuliah dikedokteran Adit semakin jarang menemui Dea, karena
kesibukan masing-masing. Tapi komunikasi via telpon masih terus
berlanjut.
Adit
memang sangat mencintai Dea, tapi ternyata dipihak lain ada pula yang
sangat mengharapkan cinta Adit yaitu anak Ibu Kostnya.
Kedua
orang tua Adit lebih setuju kepada anak Ibu kost itu, entah apa
alasannya. Adit tidak bisa menolak saat mereka disuruh tunangan, karena
selama ini mereka sangat baik kepada Adit dan keluarganya.
Adit
ingin sekali menemui Dea dan mengatakan yang sebenarnya kepada Dea,
bahwa ia telah ingkar dari janjinya. Tapi ia tak kuasa menatap wajah
cantik Dea, tak kuasa bila menatap mata indah penuh cinta Dea, apa lagi
harus melalui telpon, Dea selalu lebih dulu mengucapkan kata-kata mesra,
yang membuat Adit tak tega mengatakannya, bukan karena takut ditampar
atau dibunuh sekalian, tapi ia tak mau wajah dan mata indah itu
melelehkan air mata hanya karena mahluk tak brengsek seperti Adit.
Tiga
hari menjelang pesta pernikahan, Adit pulang dan mendatangi rumah Dea,
kali ini ia harus siap mengatakan, dari pada Dea terus dibohongi.
“Adit??? Dea kangen banget sama Adit, ayo kita bicaranya ditaman!” ajak Dea sambil memeluk Adit, dan menariknya ketaman.
Adit melihat kerinduan yang teramat dalam dimata Dea yang berkaca-kaca.
“Eee. . e Dea, Adit mau bicara sesuatu.” Ujar Adit sedikit gugup.
http://ceritacintapenuhharudanromantis.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com