by: http://www.jpnn.com/read/2013/12/06/204370/Festival-Bunga-Rawa-Belong-Pecahkan-Rekor-Muri-
Sebanyak 789 peserta
yang ikut menerima kursus merangkai bunga di Festival Bunga Rawa Belong
2013 pecahkan pecahkan Rekor Muri(Museum Rekor Indonesia). Gelaran
festival yang diselenggarakan Kamis (5/12) pagi itu dibuka oleh Deputi
Gubernur DKI Jakarta Bidang Pariwisata dan Budaya, Silviana Murni.
Didampingi, Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Ipih Ruyani
dan Asisten Perekonomian dan Administrasi Jakarta Barat, Isnawa Adji.
Dalam kesempatannya Silviana mengatakan
rekor tersebut semakin memantapkan kawasan Rawa Belong sebagai salah
satu destinasi wisata bunga tak hanya di ibukota, tetapi mencakup skala
nasional maupun internasional. "Tentunya hasil ini menjadi alasan kuat
bagi pemprov untuk terus mengembangkan Rawa Belong sebagai destinasi
wisata bunga," tuturnya usai pembukaan.
Menurutnya, tema kursus merangkai bunga
yang notabene diikuti oleh kalangan ibu-ibu rumah tangga itu bagian dari
memasyarakatkan bunga. "Jadi selain nantinya bisa menjadi hobby,
diharapkan mereka bisa beralih ke bisnis bunga yang menjanjikan. Sebab
peserta festival kali ini datang tak hanya dari pelaku usaha, tapi juga
warga dari segala penjuru DKI Jakarta, terutama ibu-ibu PKK, dan Majelis
Talim," ujarnya.
Ketua Umum Museum Rekor Indonesia
(Muri), Jaya Suprana menyambut antusias pemecahan rekor tersebut.
Meskipun target 1.000 peserta tidak tercapai, menurutnya jumlah 789
orang yang hari itu hadir cukup fantastis dan masih yang terbesar di
Indonesia.
Ia juga menilai, penobatan ini pantas
menjadikan Rawa Belong sebagai bisnis pusat penjualan bunga terbesar di
kancah nasional. Diharapkan, masyarakat Jakarta terus mengembangkan
rekor-rekor yang menyangkut perbungaan seperti gelaran Festival Bunga
Rawa Belong setiap tahunnya.
"Memang antusias peserta perangkai bunga
ini cukup fantastis, dan layak mendapat rekor MURI. Ini juga
membuktikan, Rawa Belong sebagai pasar bunga terbesar di ibukota
otomatis besar juga secara nasional, saya harap setiap tahunnya rekor
fantastis dari Rawa Belong selalu terukir," katanya.
Pemandangan di Pasar Rawa Belong,
kemarin cukup meriah. Tenda besar menutupi seluruh area lapang di
seantero dua bangunan pasar. Seluruh peserta merangkai bunga menempati
meja-meja yang tertata rapih. Acara juga diramaikan dengan berbagai
pementasan budaya Betawi seperti tarian dan pagelaran musik.
Sebagai ibu rumah tangga Ida Yanti (45)
mengaku senang bisa merangkai bunga. Beruntungnya lagi, keterampilannya
itu baru didapatnya saat menjadi peserta merangkai bunga di Festival
Rawa Belong 2013, kemarin. Hanya dalam waktu 15 menit, ia sudah bisa
membuat satu rangkaian Bunga Seruni (Krisan).
’’Ya, pengalamannya baru ini, makanya
senang banget dapat ilmu dasar merangkai bunga, hasilnya bagus banget
deh," tutur Ida sambil menunjukkan rangkaian bunga buatannya.
Ternyata, menurut ibu berkerudung ini,
merangkai bunga itu mudah. Ia diberi teknik sederhana. Hanya tinggal
menyiapkan wadah berupa vas tanah liat. Kemudian, menyiapkan spon
berbentuk kotak yang disesuaikan dengan besaran lubang vas. "Masukkan
spon-nya, beri air sampai terendam, kemudian spon di beri tanda silang,
lantas beri titik lubang di tengahnya," ujarnya.
Langkah pertama, lanjut Ida, pilih
batang bunga yang paling besar. Tempatkan di tengah. Setelah itu,
rangkai sisi-sisinya dengan bunga yang lebih kecil. "Pokoknya enjoy
banget deh, teknik merangkai bunganya mudah diikuti. Hasilnya bagus,
bentuknya oval. Wah, kalau begini sih besok-besok bisa terima order,"
kata warga Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini.
Festival yang sudah digelar selama 5
tahun belakangan ini, menurut Mulyadi, Kepala UPT Pusat Promosi dan
Pemasaran Holtikultura Pasar Rawa Belong, pantas untuk dikembangkan.
Mengingat Rawa Belong sudah cukup dikenal baik di skala penjualan
nasional maupun internasional sebagai sentra penjualan bunga terbesar.
"Seperti yang kita tahu, sebagian besar kebutuhan bunga di seluruh nusantara ini hingga 80 persen disupplay dari Rawa Belong," ujarnya disela-sela acara, kemarin.
"Seperti yang kita tahu, sebagian besar kebutuhan bunga di seluruh nusantara ini hingga 80 persen disupplay dari Rawa Belong," ujarnya disela-sela acara, kemarin.
Ia mengatakan, hasil dari promosi pasar
yang digelar setahun dua kali semakin menunjukkan kualitas bunga di Rawa
Belong. Kedepan, agar perkembangan pasar bertambah pesat, pemerintah
diharapkan dapat menambah sarana dan fasilitas yang ada di pasar.
Karena, hasil fantastis lainnya yang
cukup terlihat dari perkembangan pasar yakni peningkatan omset rata-rata
pedagang per tahun sebesar 10 persen. Dari angka total pendapatan
mencapai Rp 70 miliar.
Sebab itu, lanjutnya, perlu adanya
perluasan area pasar. Dari total 178 kios yang ada di dua bangunan pasar
hingga kini belum mampu menampung 200-250 pedagang lapak yang tersebar
di area lepas Pasar Rawa Belong.
"Peningkatan rata-rata per tahun antara
5-6 milyar. Ini yang mendorong para pedagang tertarik memulai bisnis
penjualan bunga, mereka juga tak hanya merangkai, tapi bisa
membudidayakan tanaman rumahan agar lebih bernilai jual," papar Mulyadi.
Ia juga menilai, selain penambahan lapak
tadi, pemerintah juga perlu mengembangkan kawasan Rawa Belong menjadi
suatu lokasi destinasi wisata dengan memugar pemukiman di sekitar
kampung agar lebih berciri khas Kampung Betawi. Terlebih, akses jalan
masuk yang ada saat ini masih terbatas, dan sering menjadi keluhan
pengunjung yang datang.
"Jadi selain penambahan kios, dan
penataan kembali ruang pemukiman di sekitar pasar, yang lebih mendesak
sebenarnya pelebaran jalan, karena komentar pengunjung yang datang
berharap akses jalan menuju pasar lebih lancar," kata Mulyadi.
Ia menegaskan, sederet rangkaian festival serupa akan terus digelar setiap tahunnya. Sebanyak dua kali,
satu di Hari Ultah Jakarta dan satu lagi di akhir tahun yang biasanya berupa festival bunga sekaligus festival budaya Rawa Belong.
satu di Hari Ultah Jakarta dan satu lagi di akhir tahun yang biasanya berupa festival bunga sekaligus festival budaya Rawa Belong.
Misi penyelenggara promosi tetap
membentuk image Rawa Belong sebagai destinasi wisata bunga yang
berkualitas di Jakarta. Sebab itu, pengembangan promosi berupa
peningkatan mutu dan kualitas bunga di Pasar Rawa Belong terus
dikembangkan.
Seperti empat tema festival sebelumnya
yang mengedepankan berbagai rangkaian bunga. Seperti, melati, janur,
rangkaian mawar yang membentuk rumah betawi dan bunga Krisan. "Kedepan
kita akan terus memunculkan jenis-jenis bunga baru yang tadinya murah
menjadi berkualitas dan bernilai jual tinggi, seperti bunga Garbera yang
belakangan ini mulai ramai dicari pembeli," bebernya.
Dedi Setiawan (38), salah satu pedagang
di Blok A no.40, Pasar Rawa Belong menilai festival tahunan ini jelas
mendorong omset penjualannya. Pedagang asal Bandung, Jawa Barat yang
sudah berjualan sejak 1980 itu mengaku puas, jika pemerintah terus
memperluas area pasar.
"Area pasar yang ada sekarang ini masih
sangat terbatas, khususnya lapak-lapak lelang, kami yang berada di kios
jadi sulit bergerak. Beda sama yang di lapak, mereka bisa lebih praktis.
Ya, bagusnya selalu ada promosi tahunan kayak gini," ucapnya.
Kendati demikian pedagang spesialis
dekorasi pernikahan adat Batak ini tidak memungkiri, nama besar Rawa
Belong cukup terkenal. "Selain omset harian Rp 1,5 juta, dari pasar ini
saya lumayan dapat banyak order, sekali dekor bandrolnya juga lumayan Rp
3-4 juta, dengan modal bunga yang tidak terlalu mahal," ujar Dedi yang
mulai menggunakan bunga Garbera dan Aster di setiap dekorasinya.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com