by: http://www.jpnn.com/read/2013/11/29/203298/500-Menu-Ikan-Pecahkan-Rekor-MURI-
BATUAMPAR--Provinsi
Kepulauan Riau memecahkan rekor nasional untuk Sajian Masakan Ikan
Terbanyak dalam acara Festival Masakan Serba Ikan Menu Nusantara di
Grand Ballroom Hotel Planet Holiday, Kamis (28/11). Museum Rekor Dunia
Indonesia (MURI) mencatat ada 500 menu nusantara dari 62 jenis ikan yang
tersaji di hari itu.
"Pemegang rekor sebelumnya itu dari APJI
(Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia) dengan 400 menu dari 50 jenis
ikan," kata Jusuf Nadri perwakilan tim MURI sebelum menyerahkan
sertifikat MURI.
Ballroom Hotel Planet Holiday, kemarin
memang penuh dengan masakan. Ratusan piring terhampar di meja saji. Beda
piring, beda pula masakannya. Wangi rempah telah benar-benar memenuhi
udara.
Ada seratus peserta yang ikut andil
dalam festival kuliner ini. Mereka datang dari perwakilan PKK kecamatan,
hotel dan restoran, juga kelompok pengelola hasil perikanan. Setiap
peserta wajib menyajikan lima menu dari bahan ikan. Empat menu dari satu
jenis ikan yang ditentukan, seperti misalnya, ikan pasir atau ikan
krissi. Setiap peserta mendapat jenis ikan yang berbeda dari peserta
lainnya. Dan satu menu sisanya dari bahan ikan bawal bintang.
Menu masakan dari bahan ikan yang
ditentukan itu kemudian dipamerkan. Di akhir acara, menu-menu tersebut
bebas dicicip. Ada ikan malong yang dimasak rawit hijau. Ada ikan kari
yang dimasak dengan jamur. Ada ikan pasir yang dibumbui kecap manis atau
juga dibumbu cabai hijau.
Ada pula yang kreatif mengolah gonggong
menjadi isian bakpao dan macaroni schotel. Atau dengan ekstrim
mengolahnya dengan daun mengkudu yang terkenal pahit.
"Daun mengkudu itu kan sebenarnya bahan
obat. Nah, kami ingin masakan ini juga bisa bermanfaat bagi tubuh. Tidak
hanya mengenyangkan," kata Asnawati, peserta festival dari Pusat
Pelatihan Mandiri Kelautan Perikanan (P2MKP) Merindu.
Selain menyajikan empat menu dari satu
jenis ikan, para peserta juga harus membuat satu menu dari bahan ikan
bawal bintang. Ikan bawal bintang adalah ikan yang hendak dijadikan ikon
ikan dari Provinsi Kepulauan Riau. Menu-menu berbahan ikan bawal
bintang inilah yang kemudian diperlombakan.
Kuluyuk Bawal Bintang Jadi Juara
Teriakan histeris mewarnai pengumuman
pemenang "festival Masakan Serba Ikan Menu Nusantara" di hotel Planet,
kemarin. Tujuh orang chef senior dari hotel berbintang di wilayah Kepri
dititah menjadi juri. Mereka akhirnya memutuskan nomor 44 sebagai juara 1
dari 100 orang peserta lomba memasak ikan.
Sukma dan Istiq Laili adalah pemilik
nomor beruntung tersebut. Kedua wanita ini merupakan warga RW 14
Kelurahan Tanjunguma. Masakan Kuluyuk Bawal Bintang mengantarkan mereka
menjadi juara utama.
Tak ada yang akan menyangka Sukma dan
Istiq akan terpilih menjadi juara satu lomba ini. Pasalnya, persaingan
cukup ketat. Ditambah ketidakyakinan kedua wanita ini akan menjadi juara
lomba.
Apalagi, sehari sebelum lomba
berlangsung, menu mereka tertukar dengan peserta yang lain. Dimana pada
awalnya, mereka terpilih untuk membuat masakan dari kepiting. Namun
karena tertukar, mereka pun pasrah menerima untuk mengolah ikan bawal
Bintang.
"Kami tak menyangka bisa menang. Sama
sekali tak menyangka, karena lawan kami cukup banyak dan menu mereka
cukup mengiurkan. Sehari sebelum lomba menu kita tertukar, itu saja
sudah membuat lesu," kata Sukma yang masih terlihat tak percaya karena
berhasil membawa pulang uang tunai Rp 7,5 juta.
Diceritakan Sukma, dirinya sama sekali
tak yakin akan memenangkan lomba karena banyaknya peserta yang ikut.
Jikapun menang, dia dan rekannya hanya berharap akan mendapat harapan
tiga. Namun keinginan itu pupus, ketiga dewan juri mengumumkan pemenang
harapan 3 yang jatuh ke nomor 36.
Pengumuman nama pemenang itu membuat
Sukma minder. Diapun berniat ingin pulang, meski pengumuman pemenang
belum selesai dibacakan juri. Tapi, niat Sukma itu tertahan, ketika
rekannya mengajak untuk tetap duduk mendengarkan siapa yang terpilih
jadi juara 1.
"Rencananya sudah mau pulang, tapi
teman-teman minta tunggu sebentar. Ya kami duduk. Ketidakyakinan semakin
besar, ketika juri mengumumkan juara 2 dan 3 adalah seorang chef
restoran," ungkapnya.
Suara juri memanggil nomor 44 sebagai
juara 1 membuat Sukma dan Istiq tak percaya. Mereka terperangah dan
berteriak histeris. Teriakan itu bergema ketika disambut tepuk tangan
ratusan peserta dan tamu undangan yang hadir.
"Saya sungguh bahagia sekali. Saya tak
pernah menang. Namun hari-hari terbiasa memasak di rumah. Kami belum
tahu uang ini mau dikemanakan, kami lihat nanti. Yang pasti sekarang
saya mengucapkan syukur kepada Allah," ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan Istiq yang
merasa perjuangan mereka untuk ikut lomba terbayarkan. Pasalnya, untuk
ikut lomba mereka rela untuk bangun sangat pagi yaitu pukul 02.30 WIB
dini hari. Kegiatan memasak itu, sempat mendapat protes dari sang suami
karena jam segitu adalah waktunya untuk istirahat.
"Tak sia-sia kami bangun sepagi itu. Capek kami hilang ketika meraih juara ini," kata Istiq.
Juara 2 diraih oleh koki dari resto
Blackpepper yang meraih hadiah Rp6,5 juta dan juara tiga diraih oleh
koki hotel Goodway yang berhasil juga membawa uang tunai Rp 5,5 juta.
Festival Masakan Serba Ikan Menu Nusantara adalah sebuah festival kuliner yang digagas oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Kepri bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri. Pemilihan ikan sebagai bahan utama dalam festival ini bukan tanpa alasan. Pemerintah, melalui acara ini, ingin mengajak masyarakat untuk lebih sering menyantap ikan.
"Sembilan puluh lima persen wilayah
Kepri ini kawasan laut. Mengolah ikan tidak hanya akan menambah gizi
masyarakat, tapi juga berpeluang menambah pendapatan masyarakat," kata
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri Raja Ariza.
Festival kuliner ini juga telah
membuktikan bahwa ikan tak hanya bisa digoreng atau dibakar. Ikan laut
bisa diolah menjadi beraneka ragam jenis masakan. Tidak hanya untuk
disantap di rumah. Tapi juga bisa dijual dan berpotensi menghasilkan
tambahan duit.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kepri
Aisyah Sani merasa terharu sekaligus kagum dengan semangat para ibu yang
menyajikan aneka masakan tersebut. Keanekaragaman menu ini bisa
memberikan variasi supaya tidak timbul rasa bosan saat makan ikan di
rumah.
"Seperti misalnya, ikan dimasak dengan daun kates yang ada di pekarangan. Itukan jadi kreatif," kata Aisyah Sani.
Setiap menu masakan yang disajikan telah
dilengkapi dengan menu. Kelima ratus menu masakan itu, kemudian, akan
dibukukan. "Kami (PKK, red) kan sering ikut lomba masak ikan. Nah,
menu-menu itu suatu saat nanti bisa kami coba untuk diikutsertakan dalam
lomba," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com