VIVAnews –
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menyindir kualitas sejumlah tokoh yang
disebut-sebut bakal bertarung sebagai calon presiden 2014. Menurut dia,
kualitas dan latar belakang seseorang menjadi syarat mutlak maju
sebagai capres.
“Sekarang ini penyanyi dangdut dijadikan calon presiden. Ada lagi pelawak. Nanti lama-lama pemain akrobat juga dicalonkan jadi presiden. Makanya yang korupsi jalan terus,” kata Wiranto dalam acara Debat Kandidat Calon Presiden di Gedung LIPI, Jakarta, Jumat 13 Desember 2013.
Pernyataan Wiranto ini menyindir Raja Dangdut Rhoma Irama yang menjadi salah satu bakal capres Partai Kebangkitan Bangsa. Selain Rhoma Irama, PKB juga menggadang-gadang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Wiranto mengatakan, penunjukan calon pemimpin yang tidak kompeten menjadi sumber permasalahan bangsa. Sayangnya pola rekrutmen yang tak berbasis kompetensi marak dilakukan partai politik.
Latar belakang pendidikan formal calon presiden juga tak lepas dari kritik mantan Panglima ABRI itu. Wiranto menyesalkan undang-undang hanya mensyaratkan calon presiden minimal lulusan SMA atau sederajat.
“Seharusnya aturan itu
sudah diubah karena zaman berubah. Guru SD saja sekarang harus S1, masa
calon presiden hanya lulus SMA,” kata dia. Secara tak langsung Wiranto
menyindir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang secara formal
lulusan SMA.“Sekarang ini penyanyi dangdut dijadikan calon presiden. Ada lagi pelawak. Nanti lama-lama pemain akrobat juga dicalonkan jadi presiden. Makanya yang korupsi jalan terus,” kata Wiranto dalam acara Debat Kandidat Calon Presiden di Gedung LIPI, Jakarta, Jumat 13 Desember 2013.
Pernyataan Wiranto ini menyindir Raja Dangdut Rhoma Irama yang menjadi salah satu bakal capres Partai Kebangkitan Bangsa. Selain Rhoma Irama, PKB juga menggadang-gadang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Wiranto mengatakan, penunjukan calon pemimpin yang tidak kompeten menjadi sumber permasalahan bangsa. Sayangnya pola rekrutmen yang tak berbasis kompetensi marak dilakukan partai politik.
Latar belakang pendidikan formal calon presiden juga tak lepas dari kritik mantan Panglima ABRI itu. Wiranto menyesalkan undang-undang hanya mensyaratkan calon presiden minimal lulusan SMA atau sederajat.
SBY yang tak maju lagi dalam Pemilu 2014, juga ikut ‘diserang’ Wiranto. “Banyak mekanisme yang tak berjalan karena buruknya wawasan. Kurangnya pemahaman dan keberanian untuk menentukan sikap menjadikan sistem saat ini dalam kondisi status quo,” kata dia.
Wiranto menilai pemerintah tersandera oleh berbagai situasi politik, padahal Presiden milik rakyat dan bukan milik partai. “Presiden harus merespons kondisi dan kebutuhan rakyat, bukan koalisi, karena presiden harus mempertanggungjawabkan semua kepada rakyat. Tapi sekarang Presiden seolah tidak punya solusi atas masalah yang ada,” kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com