Pembukaan UUD 1945: ”Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
Saat Opspek, kalimat di atas tidak
berlaku lagi. Karena kemerdekaan para junior direnggut oleh seniornya.
Mereka ditindas dan dihina hingga ada yang tewas.
Dari pengakuan saksi-saksi yang mengikuti
Opspek di ITN Malang yang disampaikan koordinator aksi Aliansi
Mahasiswa Anti-Kekerasan (AMAK)., Lalu Mustaqim, kepada wartawan di
sela-sela aksi yang dilakukan mahasiswa asal Mataram di Malang, Senin
(9/12/2013), mahasiswa baru disuruh berhubungan seperti suami istri.
Peserta ospek diberi singkong yang bentuknya seperti alat kelamin dan
diminta untuk alat oral. Dari foto ada juga mahasiswa yang disuruh
melakukan perbuatan mesum lainnya.
Sebanyak 114 mahasiswa baru, kata
Mustaqim, membeberkan pengakuan delapan para saksi, bahwa mereka hanya
diberi satu botol mineral untuk diminum oleh banyak mahasiswa itu.
“Kasus ini harus diusut tuntas dan pihak ITN harus bertanggung jawab
atas kasus ini,” katanya.
Ratusan mahasiswa setelah makan hanya boleh minum 1 botol aqua saja. Sehingga mereka kehausan dan dehidrasi.
Opspek / Mapram harusnya dihapuskan.
Sebab ini adalah ajang balas dendam mahasiswa senior atas kejadian yang
menimpa mereka dulu. Sudah banyak korban tewas berjatuhan.
Sehalus-halusnya Opspek, tetap saja terjadi penindasan di mana senior
menindas si junior. Cuma melestarikan budaya penindasan. Biar kata
Kampusnya bergengsi seperti UI, ITB, ITS, dsb, saat Opspek tetap saja
kekerasan dan pelecehan terjadi. Tetap tidak terdidik!
Saya heran bagaimana sebagian rektor dan
para dosen (yang membiarkan Opspek) seharusnya terdidik karena gelarnya
minimal Doktor (S3) atau S2 kok kelakuannya seperti orang yang tidak
terdidik? Seperti orang bodoh? Beda usia mahasiswa senior dengan junior
paling 4 tahun. Sama-sama belum dewasa. Bagaimana bisa mereka diserahkan
“membimbing” mahasiswa junior? Ini seperti menyuruh anak umur 5 tahun
membimbing anak umur 1 tahun.
Harusnya rektor dan para dosen langsung
yang membimbing para mahasiswa baru. Ajak mereka jadi manusia yang
bermanfaat dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat seperti membersihkan
jalan, membangun rumah penduduk yang reyot, menyantuni anak yatim, dsb.
Opspek sebaiknya dilakukan di kampus saat jam operasional kampus. Harus
ada minimal 2 dosen yang mengawasi secara penuh.
Bagi para orang tua, daripada anaknya
tinggal nama, mendingan saat Opspek bolos saja. Ini lebih baik. Toh
Rektor dan para Dosen jika anak anda tewas di Opspek, mereka lepas
tangan. Tidak bertanggung-jawab. Dosen “memantau” sebentar di siang atau
sore hari. Sementara Rektor tidak mengawasi sama sekali. Akibatnya para
mahasiswa senior bebas mengumbar aksi kriminal mereka saat dosen sudah
pergi.
Pembukaan UUD 1945: ”Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”Saat Opspek, kalimat di atas tidak berlaku lagi. Karena kemerdekaan para junior direnggut oleh seniornya. Mereka ditindas dan dihina hingga ada yang tewas.
Sumber:
Orientasi di ITN, Mahasiswa Disuruh Aksi Hubungan Intim
MALANG, KOMPAS.com — Terkait kasus
Orientasi Kemah Bakti Desa (KBD) yang digelar Institut Teknologi
Nasional (ITN) Malang, Jawa Timur, 13 Oktober 2013 lalu, delapan saksi
mengakui memang banyak perlakuan yang tidak manusiawi dalam orientasi
tersebut.
Hal itu disampaikan koordinator aksi,
Lalu Mustaqim, kepada wartawan di sela-sela aksi yang dilakukan
mahasiswa asal Mataram di Malang, Senin (9/12/2013), yang tergabung
dalam Aliansi Mahasiswa Anti-Kekerasan (AMAK).
Mahasiswa
baru laki-laki disuruh berhubungan seperti suami istri dengan para
mahasiswi baru. “Yang tidak manusiawi juga, peserta ospek diberi
singkong yang bentuknya seperti alat kelamin dan diminta untuk alat
oral. Ini kan sudah cukup bejat dan tidak manusiawi,” kata Mustaqim.
Sebanyak 114 mahasiswa baru, kata
Mustaqim, membeberkan pengakuan delapan para saksi, bahwa mereka hanya
diberi satu botol mineral untuk diminum oleh banyak mahasiswa itu.
http://regional.kompas.com/read/2013/12/09/1038190/Orientasi.di.ITN.Mahasiswa.Disuruh.Aksi.Hubungan.Intim
http://regional.kompas.com/read/2013/12/09/1038190/Orientasi.di.ITN.Mahasiswa.Disuruh.Aksi.Hubungan.Intim
Kesaksian Mahasiswa ITN atas Kekerasan Panitia Ospek
MALANG, KOMPAS.com — Setelah ramai
diberitakan banyak media dan beredarnya foto-foto proses pelaksanaan
Orientasi Kemah Bakti Desa di kawasan Goa Cina, Kecamatan Sumbermanjing
Wetan, Malang, Jawa Timur, yang digelar Jurusan Planologi, Institut
Teknologi Nasional (ITN) Malang, pihak saksi yang juga teman korban
Fikri Dolasmantya Surya akhirnya membuka mulut ke media.
“Peserta
diinjak-injak saat disuruh push-up. Lalu dipukul pakai sandal dan benda
lainnya yang dipegang panitia. Ada teman lainnya yang disuruh
berhubungan layaknya suami sitri,” katanya.
Aksi
brutal lainnya yang dilakukan panitia Ospek ITN, lanjut J, adalah adanya
beberapa mahasiswi yang disiram air bawang hingga mata mereka melepuh.
“Juga disuruh minum air laut sebanyak-banyaknya hingga kembung. Kita
juga disuruh tangan menyentuh tanah hingga berwarna hitam. Jika sudah
hitam, baru boleh makan nasi yang disiapkan,” kisah J.
Jika tangan semua peserta Ospek belum
terlihat hitam, kata J, peserta disuruh merebah ke tanah. Lalu tangan
mereka diinjak-diinjak oleh panitia hingga hitam. “(Setelah itu) baru
boleh makan nasi,” katanya.
Perlakuan tidak wajar lainnya, kata J,
setelah selesai makan nasi, peserta disuruh minum air mineral 1 hingga 2
botol saja untuk satu angkatan. “Demikian itu yang saya alami dan juga
dialami oleh almarhum Fikri,” katanya.
Namun
demikian, kata J, saat kejadian, peserta Ospek lainnya hanya mendengar
suara teriakan Fikri ketika mengalami kesakitan akibat dipukuli panitia.
“Teman-teman hanya bisa mendengar teriakan kesakitannya Fikri. Karena
posisi teman-teman saat itu membelakangi Fikri,” katanya.
“Para
dosen memang memantau ke lokasi. Tapi hanya datang saat siang hari
hingga sore hari. Malam harinya sudah tidak ada para dosen yang
mengawasinya. Para mahasiswa baru tidak berani melaporkan kekerasan itu
pada para dosen,” katanya.
ITN Benarkan Ada Kekerasan Seksual dalam Ospek
MALANG, KOMPAS.com — Pihak Institut
Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jawa Timur, mengakui bahwa dalam
orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) yang diikuti mahasiswa
baru (maba) telah terjadi tindak kekerasan seksual. Hal itu terlihat
dari beberapa foto yang beredar di media sosial dan pengakuan para
saksi.
“Kalau dilihat dari foto-foto yang
beredar di media sosial, dan pengakuan para saksi, memang ada kekerasan
yang mengarah seksual saat ospek berlangsung. Tapi, yang banyak tahu
pihak jurusan, yang bersentuhan langsung dengan kegiatan itu,” kata
Wakil Rektor I Wayan Mundra ditemui wartawan seusai menemui para pedemo
di depan pintu masuk ITN, Senin (9/12/2013).
Saksi Mata: Sebelum Tewas, Fikri Ditendang Dua Seniornya
MALANG, KOMPAS.com – Penyebab kematian
Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN)
Malang korban ospek Kemah Bakti Desa (KBD) Jurusan Planologi, mulai
menemukan titik terang. Para saksi mata mulai mengungkap kesaksian
kekerasan yang dilakukan panitia KBD terhadap Fikri.
Salah satu saksi mata kejadian tersebut
adalah Maryono, Ketua Paguyuban Mitra Kelola Wanawisata Pantai Goa Cina,
Desa Sitiarjo, Sumbermajing Wetan, Malang. Maryono mengaku dirinya
melihat langsung saat Fikri ditendang oleh sejumlah senior panitia di
bagian rusuk kiri dan kanan. Menurut dia, peristiwa itu terjadi pada
Kamis, 10 Oktober 2013 sekitar pukul 07.00 pagi.
Saat itu, kata Maryono, ada sekitar dua
orang yang menendang Fikri di dekat barak kemah. “Saya berdiri tak lebih
dua meter dari lokasi kejadian itu,” beber Maryono saat dihubungi
Kompas.com melalui telepon, Minggu (15/12/2013).
SeputarMalang.com: Sumber Pertama Kasus Opspek ITN Malang:
Catatan
Dalam beberapa hari ke depan, SeputarMalang.com akan menerbitkan
beberapa artikel yang berkaitan dengan OSPEK Teknik Planologi ITN 2013
ini.Artikel tersebut adalah:
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com