Tim dari 26 negara membantu pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370.
SYDNEY, KOMPAS.com — Kini giliran kabar soal Malaysia Airlines yang hilang datang dari Australia,
Kamis (20/3/2014). Perdana Menteri Australia Tony Abbot mengatakan, ada dua obyek diduga terkait penerbangan MH370 itu ditemukan di kawasan selatan Samudra Hindia.
Abbot menyampaikan informasi tersebut kepada parlemen Australia. "Informasi baru dan kredibel datang sebagai petunjuk, setelah hampir dua pekan pesawat menghilang... di Samudra Hindia," kata dia sebagaimana dikutip AFP.
Pesawat berkode penerbangan MH370 milik Malaysia Airlines hilang setelah lepas landas dari Kuala Lumpur, Sabtu (8/3/2014). Seharusnya mendarat di Beijing, China, pesawat justru hilang kontak tak lebih dari dua jam setelah lepas landas.
Armada Orion dari Angkatan Udara Australia sudah berangkat untuk melihat obyek itu, melibatkan tiga pesawat pengintai jarak jauh mengikuti. Australia merupakan satu dari setidaknya 26 negara yang terlibat dalam upaya pencarian pesawat tersebut, menangani pencarian di wilayah yang luas dan terpencil di Samudra Hindia.
"Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) menerima informasi satelit tentang obyek yang kemungkinan berhubungan dengan pencarian (pesawat)," kata Abbot. Dia mengatakan pula, informasi ini sudah disampaikannya kepada Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.
"Setelah analisis khusus atas citra satelit ini, dua benda yang mungkin berhubungan dengan pencarian telah teridentifikasi," kata Abbot. Namun, dia memperingatkan semua pihak untuk tak menarik kesimpulan prematur.
"Kita harus ingat bahwa upaya menemukan benda-benda ini sangat sulit dan mungkin saja (benda-benda tersebut) tak berhubungan dengan pencarian penerbangan MH370," imbuh Abbot. Sumber yang dekat dengan upaya pencarian di Australia mengatakan kepada The Australian bahwa penampakan itu kredibel dan konsisten dengan apa yang biasanya bisa ditemukan dalam insiden semacam ini.
AMSA dijadwalkan menggelar konferensi pers di Canberra, Australia, pada pukul 04.30 GMT atau pukul 11.30 WIB. Otoritas pencarian berbasis di Canberra, berdasarkan "pembagian tugas" dari Malaysia, menangani pencarian di sektor selatan. Enam dari 239 orang di dalam pesawat yang hilang adalah warga negara Australia.
Tim gabungan dari Australia, dibantu pesawat pengintai dari Amerika Serikat dan Selandia Baru, menjelajahi koridor besar udara di wilayah selatan Samudra Hindia sejak Selasa (18/3/2014). Mereka menjelajahi area seluas 305.000 kilometer persegi, berjarak sekitar 2.600 kilometer di barat daya Perth.
Saat memulai pencarian, tim dari Australia mengatakan, pencarian ini ibarat mendapatkan jarum di tumpukan jerami. Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan, pencarian pesawat ini sudah menjadi prioritas utama bagi pemerintahannya, termasuk pelibatan FBI dalam tim penyidik pencarian ini.
Australia Rilis 2 Foto Obyek yang Diduga Pesawat Malaysia Airlines
CANBERRA, KOMPAS.com — Otoritas keamanan maritim Australia atau the Australian Maritime Safety Authority (AMSA) merilis foto-foto satelit yang mendeteksi obyek diduga puing pesawat Malaysia Airlines MH370.
Foto-foto tersebut memperlihatkan dua obyek yang diperkirakan masing-masing dengan panjang sekitar 24 meter.
"Obyek tersebut relatif tidak jelas. Saya mengindikasikan bahwa obyek tersebut berukuran signifikan dan mungkin terendam dalam air dan naik turun di atas permukaan laut," kata pejabat AMSA, John Young.
Dia mengatakan, Australia telah mengirim pesawat untuk mengecek ke lokasi guna memastikan apakah obyek tersebut memang benar serpihan pesawat. Sejumlah kapal juga telah dikirim untuk menandai lokasi temuan.
Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Tony Abbott telah mengumumkan di depan anggota parlemen bahwa obyek tersebut kemungkinan berkaitan dengan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang dan diduga menuju Samudra Hindia bagian selatan.
Pesawat jenis Boeing 777-200 milik Maskapai Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH370 hilang dalam penerbangan Kuala Lumpur-Beijing pada Sabtu (8/3/2014) dini hari. Pesawat tersebut membawa 239 orang penumpang, termasuk tujuh warga negara Indonesia.
Banyak spekulasi terkait hilangnya pesawat tersebut. Namun, dugaan terakhir, pesawat dikuasai orang-orang yang berpengalaman dengan teknologi pesawat. Awalnya pencarian dilakukan di sekitar Laut China Selatan, tetapi kemudian dialihkan ke Samudra Hindia setelah terdapat informasi bahwa satelit menerima sinyal keberadaan pesawat tersebut di sekitar Andaman beberapa jam setelah dilaporkan hilang.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com