Inilah Analisa Habibie tentang Malaysian Airlines MH370 Lebih Masuk Akal

Mantan Menristek dan Presiden RI, BJ Habibie, yang juga ahli dan pakar dibidang penerbangan, berpendapat lain dengan analisa-analisa yang saat ini semakin santer mencuat ke permukaan bahwa pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 itu hilang karena dibajak.
Dugaan adanya teori konspirasi pembajakan pesawat nahas tersebut lantaran pesawat itu dilaporkan sempat terbang empat jam setelah hilang dari pantauan Radar. Namun Habibie berpendapat lain. Menurutnya kemungkinan besar pesawat nahas itu meledak di atas ketinggian 10 km diatas udara sehingga tak akan mungkin bisa menemukan pesawat itu secara utuh.
Ledakan itu terjadi akibat adanya sobekan dan kebocoran disayap yang penuh dengan bahan bakar. Ada sesuatu yang kurang beres dengan mesin pesawat itu sehingga mengakibatkan sayapnya menjadi panas, lalu terjadi sobekan besar sehingga pesawat dengan rentang sayap 60,9 meter dan panjang bodi 63,7 meter itu meledak diketinggian 10 km diatas udara.
Sebagai seorang yang jenius dan ahli merancang pembuatan pesawat terbang, Habibie tak mau menuding bahwa mesin pesawat Boeing 777-200ER bermesin Trent 800 Rolls Royce Tripe seven itu jelek, namun Habibie memprediksi ada sesuatu yang tak beres dengan mesin pesawat itu sesaat setelah lepas landas.
Menurut Habibie, kemungkinan besar pilotnya itu tahu bahwa ada kebocoran di sayap pesawat dengan melihat pada Boardnya dan Glass Opicnya, ada SST yang tak beres pada pesawat itu. Sebagai Pilot senior yang punya jam terbang yang tinggi, ia pasti tahu setelah melihat pada monitornya adanya deteksi ledakan.
Sejatinya disaat kondisi kritis demikian, Pilot harus segera mengarahkan pesawat ke lapangan terbang terdekat karena dalam keadaan darurat, pesawat itu bisa terbang 3 jam untuk mencari bandara terdekat. Mungkin saja saat itu Pilot yang memiliki jam terbang lebih dari 18 ribu jam itu panik, sehingga ia tak sempat kontak mengatakan SOS.
Analisa Habibie ini hampir mirip dengan analisa CNN sebelumnya yang memprediksi bahwa hilangnya pesawat buatan Boeing Commercial Airplanes dengan nomor pendaftaran 9M-MRO itu akibat mesin yang bermasalah sehingga terjadinya kerusakan struktur pesawat, dan faktor disorientasi pilot.
Namun bagaimanapun juga, mantan Presiden Direktur Industri Pesawat Terbang Nurtanio itu menegaskan bahwa semua penyebab dan kemungkinan-kemungkinan lainnya yang terjadi hanya bisa diketahui setelah Black Boxnya sudah ditemukan.
Black Box merekam seluruh informasi jam pertama penerbangan dan merekam percakapan di dalam kokpit dua jam terakhir yang menunjukkan apa yang terjadi sebelum pesawat nahas itu meledak.
Habibie menjelaskan bahwa akan sulit menemukan sisa-sisa serpihan pesawat yang meledak 10 km diatas udara. Kalau pesawatnya hanya patah, masih bisa kelihatan sisa-sisa patahan pesawat, akan tetapi ini meledak di ketinggian 10 km diatas udara.
Bisa anda bayangkan sulitnya menemukan serpihan-serpihan pesawat yang bertebaran 10 km diatas udara, yang sudah barang tentu serpihan-serpihan tersebut beterbangan kemana-mana dipengaruhi oleh faktor kecepatan angin dan tekanan gravitasi diatas udara.
Habibie lalu memberi contoh seperti halnya orang melempar bom ke atas udara. Setelah bom itu meledak diatas udara, serpihan-serpihannya akan bertebaran kemana-mana ke segala penjuru arah, dan jatuh secara parabolik.
Analisa Habibie ini mematahkan analisa-analisa dan prediksi para pakar Intelijen bahwa teka-teki hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 itu akibat teori konspirasi pembajakan pesawat.
Salam.
http://luar-negeri.kompasiana.com/2014/03/21/analisa-habibie-tentang-ma-mh370-lebih-masuk-akal-640558.html