Apa yang anda pikirkan sekarang ketika mendengar kata
seks? Saya memiliki asumsi bahwa seks dalam pikiran anda sekarang
memiliki asosiasi dengan ahmad fathonah,artis, dan PKS. Kesimpulan dalam
pemikiran saya seks itu menjijikkan, membosankan,dan bukan sesuatu yang
indah dan sakral. Ini adalah hasil konstruksi yang dilakukan media
dalam minggu-minggu terakhir. Panggungnya disiapkan oleh KPK.
Seks adalah hubungan yang agung, suci, dan sakral. AlQur’an membahasakannya dengan “malu-malu” yakni dengan istilah bercocok tanam. Jauh dari kesan vulgar. Seks memiliki dimensi biologis, psikologis, dan sosial. Dia bukan sekedar hubungan biologis tanpa makna. Di dalamnya ada kesenangan, kenyamanan, keamanan, dan dalam konteks spiritual bernilai ibadah. Kebutuhannya instinktif tapi implikasinya spiritual. Begitu seharusnya seks diterjemahkan. Secara sosial dia harus memberikan rasa nyaman,makanya dibingkai dalam bingkai pernikahan.
Ketika jaman semakin maju, era digital menelanjangi semuanya, dengan akses yang mudah menjadikan seks tak lagi sakral. Semua serba vulgar. Jika dulu kata “anu” saja sanggup menghadirkan imajinasi dan sensasi. Sekarang kata sevulgar apapun gagal menghadirkan sensasi dan mematikan imajinasi.
Apa kaitannya dengan PKS. PKS merupakan simbol agama dalam artian sempit. Apa yang dilakukan media sekarang menjadikan seks memiliki asosiasi yang negatif dengan agama. Seolah-olah bahwa seks itu tabu bagi orang yang belajar mengimplementasikan agama. Tujuan akhirnya: agama tidak usah mengurus urusan seksual. Ini bahaya liberalisasi hubungan seksual.
Dari sisi politik konstruksi ini sengaja dibentuk, karena masalah seks terbukti ampuh mengamputasi kekuasaan dan pengaruh. Bill Clinton adalah salah satu contohnya. Tentang hal ini sudah banyak yang membicarakan, dan saya tidak fokus pada hal ini.
Hadirnya artis berasosiasi bahwa nikmatnya hubungan seks tergantung pada paras un sich. Ini korupsi terhadap kenikmatan hubungan seksual. Hubungan seksual itu dapat dinikmati siapa saja, dengan paras bagaimanapun, dan kondisi spiritual seperti apapun. Hal ini disebabkan bahwa hubungan ini adalah kebutuhan dasar manusia. Secara jujur bertanyalah pada diri anda, apakah hubungan seksual anda sehat? Adakah orang lain dalam imajinasi seksual anda ketika berhubungan dengan pasangan yang sah?
Lalu apa kaitannya dengan fathonah? Ah dia cuman figuran saja. Sasaran tembaknya bukan dia. Dalam pandangan psikologis dia orang yang jika benar sering berganti pasangan hanyalah orang yang tidak bahagia dengan hubungan seksualnya. Rasa penasaran itu menjadi adiksi yang memberikan kenikmatan bukan prosesnya yang memberikan kenikmatan.
Segera matikan TV anda, tutup koran anda! Perlakuan KPK pada PKS yang dipertontonkan media dengan berbagai bumbunya tanpa anda sadari akan mengikis kenikmatan hubungan seksual anda (bagi yang sudah menikah). Ini adalah modus korupsi kebahagiaan. –sekedar catatan sore–
sumber: http://politik.kompasiana.com/2013/05/23/seksfathonahartis-pks-dan-media-562454.html
Seks adalah hubungan yang agung, suci, dan sakral. AlQur’an membahasakannya dengan “malu-malu” yakni dengan istilah bercocok tanam. Jauh dari kesan vulgar. Seks memiliki dimensi biologis, psikologis, dan sosial. Dia bukan sekedar hubungan biologis tanpa makna. Di dalamnya ada kesenangan, kenyamanan, keamanan, dan dalam konteks spiritual bernilai ibadah. Kebutuhannya instinktif tapi implikasinya spiritual. Begitu seharusnya seks diterjemahkan. Secara sosial dia harus memberikan rasa nyaman,makanya dibingkai dalam bingkai pernikahan.
Ketika jaman semakin maju, era digital menelanjangi semuanya, dengan akses yang mudah menjadikan seks tak lagi sakral. Semua serba vulgar. Jika dulu kata “anu” saja sanggup menghadirkan imajinasi dan sensasi. Sekarang kata sevulgar apapun gagal menghadirkan sensasi dan mematikan imajinasi.
Apa kaitannya dengan PKS. PKS merupakan simbol agama dalam artian sempit. Apa yang dilakukan media sekarang menjadikan seks memiliki asosiasi yang negatif dengan agama. Seolah-olah bahwa seks itu tabu bagi orang yang belajar mengimplementasikan agama. Tujuan akhirnya: agama tidak usah mengurus urusan seksual. Ini bahaya liberalisasi hubungan seksual.
Dari sisi politik konstruksi ini sengaja dibentuk, karena masalah seks terbukti ampuh mengamputasi kekuasaan dan pengaruh. Bill Clinton adalah salah satu contohnya. Tentang hal ini sudah banyak yang membicarakan, dan saya tidak fokus pada hal ini.
Hadirnya artis berasosiasi bahwa nikmatnya hubungan seks tergantung pada paras un sich. Ini korupsi terhadap kenikmatan hubungan seksual. Hubungan seksual itu dapat dinikmati siapa saja, dengan paras bagaimanapun, dan kondisi spiritual seperti apapun. Hal ini disebabkan bahwa hubungan ini adalah kebutuhan dasar manusia. Secara jujur bertanyalah pada diri anda, apakah hubungan seksual anda sehat? Adakah orang lain dalam imajinasi seksual anda ketika berhubungan dengan pasangan yang sah?
Lalu apa kaitannya dengan fathonah? Ah dia cuman figuran saja. Sasaran tembaknya bukan dia. Dalam pandangan psikologis dia orang yang jika benar sering berganti pasangan hanyalah orang yang tidak bahagia dengan hubungan seksualnya. Rasa penasaran itu menjadi adiksi yang memberikan kenikmatan bukan prosesnya yang memberikan kenikmatan.
Segera matikan TV anda, tutup koran anda! Perlakuan KPK pada PKS yang dipertontonkan media dengan berbagai bumbunya tanpa anda sadari akan mengikis kenikmatan hubungan seksual anda (bagi yang sudah menikah). Ini adalah modus korupsi kebahagiaan. –sekedar catatan sore–
sumber: http://politik.kompasiana.com/2013/05/23/seksfathonahartis-pks-dan-media-562454.html
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com