Kasus Tewasnya Dua Polisi yang Ditembak Sulit Diungkap
Selasa, 13 April 2010 | 15:13 WIB
TEMPO Interaktif, Semarang - Empat hari setelah peristiwa penembakan terhadap dua polisi di Purworejo, Kepolisian Daerah Jawa Tengah belum bisa menemukan titik terang motif beserta pelaku penembakan tersebut. "Menyelidiki kasus seperti ini tidaklah mudah. Apalagi tidak ada saksi maupun bukti-bukti yang bisa menjadi petunjuk," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Tengah Komisaris Besar Djoko Erwanto di kantornya, Selasa (13/4).
Djoko mengakui memang ada salah satu petunjuk yakni lima proyektil yang ditemukan di tempat kejadian perkara. Namun, proyektil tersebut masih sulit diidentifikasi karena kadang kala ada jenis senjata yang bisa digunakan untuk berbagai peluru. "Ibaratnya ketampel yang pelurunya bisa apa saja," kata Djoko.
Saat ini, kata Djoko, proyektil tersebut masih diteliti di pusat laboratorium dan forensik Kepolisian Daerah Jawa Tengah. Selain itu, polisi juga meneliti jejak kaki bersepatu yang membekas karena ada darahnya.
Djoko belum bisa memastikan kapan hasil pemeriksaan seperti itu bisa disimpulkan. Apalagi, penyelidikan kasus pembunuhan yang menggunakan senjata api harus hati-hati, tidak seperti kasus pembacokan. "Kita ingin secepatnya," ujar dia.
Djoko mengakui adanya persamaan kasus penempakan di Purworejo dengan penembakan terhadap polisi di Prembun, Kebumen, yang terjadi pada 15 Maret lalu. Kemiripan itu, kata Djoko, di antaranya dilakukan di daerah sepi, dilakukan pada masa dini hari, serta tidak adanya barang yang hilang milik korban.
Penembakan terhadap dua polisi, yakni Brigadir Satu Eko Nugroho, 26 tahun, dan Brigadir Kepala Wagino, 50 tahun, terjadi di Pos Polisi Genteng Rejo, Kepolisian Sektor Purwodadi, Kepolisian Resor Purworejo, Ahad (10/4) lalu sekitar pukul 02.30 WIB.
Penembakan itu mengakibatkan luka serius sehingga korban meninggal di tempat. Eko tertembak di dada kiri dan menembus tengkuk bagian kanan. Sedangkan Wagino ditembak di lambung kanan menembus lambung kiri, bahu kiri, dan punggung.
Djoko meminta agar seluruh anggota polisi meningkatkan kewaspadaan untuk menghindari terjadinya penempakan serupa. "Pada saat jaga maupun dalam perjalanan harus waspada," kata Djoko.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com