VIVAnews - Ketua
Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie bertemu dengan calon
presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo di sebuah acara di Daan Mogot,
Jakarta Barat, Kamis dini hari, 10 April 2014.
Menurut ARB, sapaan Aburizal Bakrie, meski kerap melakukan pertemuan dengan Jokowi dan PDI Perjuangan, bukan berarti Golkar tertarik untuk berkoalisi pada Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 mendatang.
"Kalau untuk pilpres tidak. Karena partai kami kan mempunyai calon presiden masing-masing," kata ARB.
Meski tidak tertarik berkoalisi dengan PDI Perjuangan pada pilpres, tetapi Golkar, kata ARB, siap berkoalisi di parlemen.
Menurut ARB, sapaan Aburizal Bakrie, meski kerap melakukan pertemuan dengan Jokowi dan PDI Perjuangan, bukan berarti Golkar tertarik untuk berkoalisi pada Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 mendatang.
"Kalau untuk pilpres tidak. Karena partai kami kan mempunyai calon presiden masing-masing," kata ARB.
Meski tidak tertarik berkoalisi dengan PDI Perjuangan pada pilpres, tetapi Golkar, kata ARB, siap berkoalisi di parlemen.
Karena menurutnya, berdasarkan hasil perhitungan cepat atau quick count pemilihan pemilu legislatif (Pileg), suara PDIP dan Golkar sendiri tidak mencapai batas minimum ambang batas parlemen atau parliamentary threshold.
"Ini karena ada penyebaran suara atau divergensi bukan konvergensi. Sekarang di DPR bukan berkurang, tapi bertambah dari 9 partai menjadi 10 partai dan suara jadi divergensi. Karena suara divergensi, kita prediksi suara kedua partai ini tidak sesuai dengan target yang ditentukan," ARB menjelaskan.
Kemudian ketika ditanya soal calon wakil presiden yang menjadi kriteria, ARB menginginkan orang yang satu visi dan misi untuk membangun bangsa. Sehingga, jika terpilih, keduanya bisa selarasa dan bekerjasama dengan baik.
"Kalau untuk kriteria yang penting sama dan satu jalan membangun bangsa dan menjadikan bangsa Indonesia lebih maju," kata ARB. (umi)
"Ini karena ada penyebaran suara atau divergensi bukan konvergensi. Sekarang di DPR bukan berkurang, tapi bertambah dari 9 partai menjadi 10 partai dan suara jadi divergensi. Karena suara divergensi, kita prediksi suara kedua partai ini tidak sesuai dengan target yang ditentukan," ARB menjelaskan.
Kemudian ketika ditanya soal calon wakil presiden yang menjadi kriteria, ARB menginginkan orang yang satu visi dan misi untuk membangun bangsa. Sehingga, jika terpilih, keduanya bisa selarasa dan bekerjasama dengan baik.
"Kalau untuk kriteria yang penting sama dan satu jalan membangun bangsa dan menjadikan bangsa Indonesia lebih maju," kata ARB. (umi)
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com