Tribunnews/DANY PERMANA
Raja
dangdut yang mencalonkan diri sebagai presiden, Rhoma Irama memberikan
keterangan kepada pers di Kantor Rhoma Irama for Republik Indonesia
(Riforri), di Jakarta Timur, Sabtu (11/1/2014). Dalam acara itu, capres
yang mengklaim telah diusung resmi oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
tersebut menyampaikan tentang iklan pencapresan dirinya yang dibuat oleh
PKB, sebagai bukti bahwa dirinya merupakan calon resmi dari PKB.
(TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raja Dangdut yang didapuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai calon presiden, Rhoma Irama, mengaku pada awalnya tidak tertarik untuk maju sebagai presiden. Namun setelah ia terus didesak oleh berbagai macam pihak, ia akhirnya luluh.
Rhoma mengatakan sejak tahun 2004, sejumlah tokoh dari partai Islam sudah menyambanginya, dan memintanya untuk maju sebagai calon presiden.
"Saya tanya kenpa saya yang didorong, bukankah banyak orang yang kompeten ? Di dalam pemilihan langsung, tidak hanya kapabilitas dan kapasitas yang dibutuhkan, tapi juga diperlukan popularitas dan elektabilitas, anda punya," kata Rhoma di Cibinong, Bogor, Minggu(9/3/2014).
Tokoh yang ia tidak sebutkan namanya itu kata Rhoma menyinggung soal lagu-lagu Rhoma, yang dianggap mencerminkan visi-misi Indonesia yang ideal. Rhoma menyebut lagu tentang Hak Azasi Manusia (HAM) yang dikeluarkan pada tahun 1977, dan lagu tentang korupsi pada tahun 1982.
"Sebelum dunia internasional mengajak untuk menghormati HAM, anda tahun 77 sudah menyanyikan lagu HAM. Anda tahun 82 (lewat lagu) telah mengajak Indonesia untuk menghapus korupsi. Anda juga punya komitmen untuk membangun moral bangsa. Misalnya lagu judi, Haram, Mirasantika, anda kompeten untuk jadi presiden," ujar Rhoma menirukan ucapan sang tokoh partai.
Namun sayangnya tawaran itu ia tolak, karena menurutny seorang presiden membunuthkan tanggungjawab besar, baik kepada manusia mau pun kepada tuhan.
"Karena tanggungjawabnya besar (jadi presiden), enakan jadi raja dangdut," ujar Rhoma dengan nada bercanda.
Rhoma mengaku tahun 2009 ia kembali disambangi salah satu timsukses salah seorang calon presiden, Rhoma waktu itu dilamar sebagai seorang calon wakil presiden. Tawaran itu ditolaknya, karena menurut Rhoma saat itu ia tidak memiliki ambisi politik.
Tahun 2012, Rhoma mengaku ia terjebak dalam situasi yang sulit, yang menyita perhatian publik. Ia kemudian disambangi ulama dan habaib Betawi dan sejumlah Politisi, Rhoma kembali diminta maju.
"Mereka bukan mementa, tapi mendesak saya jadi capres, karena Rhoma sudah dianggap jadi ikon umat Islam," tuturnya.
Rhoma memandang situasi 2012 jauh berbeda dengan tahun 2009. Ia menyebut bangsa Indonesia sudah hampir tidak mengenal sopan santun, parahnya lagi banyak terjadi pertikaian antar kelompok, bahkan antara umat beragama.
"Ada perintah Allah, hendaklah ada oran-orang di antara kamu yang menyerukan kebaikan, mencegah kemungkaran. Oleh karena itu saya nyatakan siap sebagai capres," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com