Keberadaan hantu dalam kehidupan manusia, tidak monopoli dipercayai masyarakat pedesaan saja. Masyarakat perkotaan yang terbiasa dengan gaya hidup modern, bahkan lebih takut lagi dengan makhluk yang diidentikkan berwarna putih atau hitam pekat tersebut.
Berdasarkan kepercayaan masyarakat, hantu akan hadir di suatu rumah atau perkampungan, jika ada salah satu anggota keluarga ataupun orang kampung yang meninggal dunia. Bagi yang mati penasaran, maka arwahnya diasumsikan akan bergentayangan mengganggu kehidupan manusia. Sementara yang mati baik-baik, dikatakan tidak menjelma menjadi hantu.
Deskripsi tentang hantu itu sendiri, juga berbeda di masing-masing agama, peradaban dan adat istiadat. Dalam kepercayaan masyarakat, hantu tidak digeneralisasi sebagai makhluk jahat saja. Bahkan ada yang percaya, juga ada hantu yang baik. Mereka akan melawan hantu jahat yang coba mengganggu keluarga hantu baik-baik.
Dalam dunia film, hantu baik-baik diwakili oleh casper, seperti kepercayaan masyarakat barat. Selain itu, juga ada hantu-hantu lainnya, baik dalam wujud peri, orang tua putih dan lainnya. Dalam agama Kong Hu Cu, dikenal Te Cu Kong sebagai hantu penguasa tanah. Roh leluhur masyarakat China, juga dipercaya bisa melindungi keluarga dari niat hantu jahat.
Sebanyak masyarakat yang pernah mengaku melihat hantu, masih lebih banyak lagi yang belum pernah menyaksikan dengan mata kepala sendiri. Mereka percaya pada hantu, berdasarkan cerita dari mulut ke mulut, sehingga menjadi cerita sebenarnya. Sementara sebagian ilmuwan, tetap beranggapan bahwa hantu hanyalah ilusi ataupun khayalan mereka yang mempercayainya. Sementara sebagian ilmuwan lain berusaha membuktikannya secara ilmiah, akan adanya zat yang terkandung dalam hantu.
Tentang adanya hantu di suatu tempat, sering disamakan dengan adanya wujud yang bentuknya seperti kabut. Ia bisa menghilang dan berpindah secepat kilat, ke mana maunya hantu. Tanda mereka ada, dibuktikan dengan adanya suara menangis, meratap, tertawa dan lainnya. Juga dikaitkan dengan adanya benda yang tiba-tiba saja bergerak atau berbunyi, lampu yang hidup-hidup mati dengan sendirinya.
Sementara menurut Nonorthodox Doktarin Katolik, hantu dikatakan berada ditempat antara Surga dan Neraka, di mana roh bayi yang tidak dibaptis tinggal. Penting diketahui bahwa Protestan dan Kristian Evangelikal, sebagai aliran utama yang percaya perwujudan hantu secara prinsip (principalities).
Tetapi mereka tidak mempercayai hantu (sebagai semangat orang mati) dan meletakkan hantu ganas, seperti poltergeist, kepada tindakan jembalang. Dalam Katolik dan Kristian Anglikan (dan Christian Spiritualism), mempercayai hantu adalah diterima dan boleh dibicarakan dengan pendeta (clergy).
Dalam kebudayaan Asia (seperti di Tiongkok), banyak orang yang percaya kepada reinkarnasi (reincarnation). Hantu merupakan roh yang tidak mau “di-reinkarnasi-kan” karena mereka mempunyai masalah yang belum selesai, sama seperti di Barat. Exorcist boleh membantu mangusir atau meng-reinkarnasi-kan hantu (reincarnated).
Dalam tradisi Tiongkok, selain di-reinkarnasi-kan, hantu boleh menjadi abadi (immortal) dan menjadi setengah dewa (demigod). Selain itu, juga boleh pergi ke neraka dan menderita selamanya, atau dia boleh mati sekali lagi dan menjadi “hantu kepada hantu”.
Orang Tiongkok juga percaya bahwa sebagian hantu, terutamanya mereka yang mati lemas, membunuh manusia untuk menghalangi hak mereka untuk di-reinkarnasi-kan. Mangsa “pembunuh” paranormal dikenali sebagai Ti Si Gui, sama seperti kambing hitam.
Dalam agama Hindu, pembahasan terperinci mengenai hantu terdapat dalam Garuda Purana, skripture dari Vedic tradisi (Hindu).
Dunia Timur dan Barat mempunyai pendapat yang sama mengenai hantu. Mereka berkeliaran ditempat mereka biasa pergi sewaktu hidup, atau tempat mereka meninggal. Tempat demikian dikenali sebagai “rumah berhantu”. Hal yang mereka lakukan disebut “menghantui”. Mereka sering kali menggunakan pakaian yang sering mereka pakai dimasa hidup.
Samsara Buddha memasukkan konsep alam hantu lapar. Sentient being dalam alam tersebut dirujuk sebagai Hantu Lapar, karena ikatan mereka kepada dunia ini. Asura juga dirujuk sebagai “hantu penggangu”.
Sementara dalam Islam, hantu dikelompokkan sebagai jin yang mengganggu manusia. Setan yang juga tergolong dalam kelompok jin, dan jin dikenali sebagai mahkluk halus yang tinggal di dalam alam lain. Bagaimanapun, kumpulan jin ini boleh memasuki alam manusia.
Terdapat jin yang membuat hubungan dengan manusia dan patuh terhadap manusia, dengan tujuan menyesatkan manusia, seperti merusakkan akidah dan sesama manusia. Persahabatan ini dikenali sebagai saka.
Dalam Alkitab, mengacu pada kitab Yesaya dan Wahyu, hantu bisa dirunut asal-usulnya sebagai malaikat berdosa pengikut Lucifer yang jatuh ke bumi. Berdasarkan kitab Wahyu, jumlah mereka disimbolkan sepertiga jumlah bintang.
Sementara sebagian orang menerima hantu sebagai realitas, sedangkan yang lain mempersoalkan kewujudan hantu. Aliran Skeptik mungkin coba menjelaskan hantu yang terlihat, dengan menggunakan prinsip pencukur Occam (Occam’s razor). Penjelasan yang mudah dan memadai bagi semua keadaan atau fenomena, adalah yang penjelasan yang paling mungkin.
Terkadang, orang yang memunculkan mitos tentang hantu, terkait dengan upaya menakut-nakuti. Contohnya, hantu yang berkeliaran. Biasanya dikaitkan dengan dendam atau mencari keadilan. Mereka memiliki kekuatan, setelah mati. Ini bisa jadi, sebagai suatu strategi untuk menakuti mereka yang mungkin sedang berpikir untuk membunuh seseorang.
Motif berikutnya, bisa jadi penipuan. Dengan menceritakan cerita hantu, mungkin dapat menhindarkan masyarakat terpencil dari orang luar. Jika taktik ini gagal, dapat dibuat seseorang dari masyarakat tersebut berperan sebagai hantu.
Ketiga, penjelasan berasaskan pengetahuan mengenai psikologi manusia. Sebagai contoh, kemunculan hantu seringkali dikaitkan dengan gambaran bayangan, kelam, pudar, dan hawa dingin. Tetapi respon terhadap rasa takut adalah merinding, yang dapat juga diakibatkan oleh hawa dingin.
Aspek penglihatan hantu boleh dijelaskan melalui fisiologi: penglihatan sisi amat sensitif menangkap gerapan, tetapi tidak bagi warna atau memfokus bentuk. Dengan itu, tirai yang bergerak atau pergerakan apa saja diluar penglihatan fokus, boleh menghasilkan ilusi bentuk.
Kewujudan infrasound, di mana berlaku pada frekuensi di bawah pendengaran manusia (di bawah 20 hertz), mampu menjelaskan kecenderungan “kehadiran” dalam kamar, atau menjelaskan perasaan gelisah atau takut. Karena frekuensi infrasonik tertentu, diketahui dapat menimbulkan perasaan yang sedemikian rupa terhadap tubuh manusia.
Faktor psikologi sering kali disebut sebagai penjelasan bagi kejadian melihat hantu: mereka yang lemah semangat cenderung membesar-besarkan apa yang dilihat. Gambaran tertentu seperti gambar dan film, mungkin bisa mendorong seseorang mengaitkan struktur tertentu atau kawasan sebagai berhantu, berdasarkan apa yang dilihatnya dalam film.
Beberapa gambaran mengenai hantu pernah ditangkap secara tidak sengaja oleh masyarakat setempat. Kebanyakkan gambar yang diambil adalah di pinggir jalan, kuburan, dan rumah-rumah sakit. Bayangan di dalam gambar ini menunjukkan bayangan hitam, kepulan asap,rupa wajah dan juga cahaya yang terang. Tetapi kebenarannya masih belum diketahui.
Masyarakat Indonesia, mengenal berbagai jenis hantu atau makhluk spiritual. Sebutlah Kuntilanak, Sundel Bolong, Tuyul, Pocong, Genderuwo, Kemangmang, Wewe, Orang Bunian, Siluman, Leak, Rangda, Kuyang, Palasik, Jin, Jenglot dan lainnya.
Beberapa legenda rakyat, juga mengenal berbagai macam bentuk hantu. Terkadang dikaitkan dengan riwayat sebab-akibat kematian orang yang menjadi hantu. Meskipun bukan hantu, beberapa bentuk makhluk supranatural dikenal pula dalam mitos masyarakat, yang dianggap sebagai cara seseorang dalam menempuh ilmu tertentu atau mencari kemuliaan. Contohnya Babi Ngepet, Ipri, Drakula, Werewolf dan Manusia bayangan.
Adapun Kuntilanak, dipercaya masyarakat sebagai hantu yang berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia, atau wanita yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir. Nama “kuntilanak” atau “pontianak” kemungkinan besar berasal dari gabungan kata “bunting” (hamil) dan “anak”.
Kota Pontianak mendapat namanya karena konon Abdurrahman Alkadrie, pendiri Kesultanan Pontianak, diganggu hantu ini ketika akan menentukan tempat pendirian istana.
Dalam folklor Melayu, sosok kuntilanak digambarkan dalam bentuk wanita cantik yang punggungnya berlubang. Kuntilanak digambarkan senang meneror penduduk kampung, untuk menuntut balas. Kuntilanak sewaktu muncul selalu diiringi harum bunga kamboja. Konon laki-laki yang tidak berhati-hati bisa dibunuh sesudah kuntilanak berubah wujud menjadi penghisap darah. Kuntilanak juga senang menyantap bayi dan melukai wanita hamil.
Dalam cerita seram dan film horor di televisi Malaysia, kuntilanak digambarkan membunuh mangsa dengan cara menghisap darah di bagian tengkuk, seperti vampir.
Agak berbeda dengan gambaran menurut tradisi Melayu, kuntilanak menurut tradisi Sunda tidak memiliki lubang di punggung dan hanya mengganggu dengan penampakan saja. Jenis yang memiliki lubang di punggung sebagaimana deskripsi di atas disebut sundel bolong. Kuntilanak konon juga menyukai pohon tertentu sebagai tempat “bersemayam”, misalnya waru yang tumbuh condong ke samping (populer disebut “waru doyong”).
Berdasarkan kepercayaan dan tradisi masyarakat Jawa, kuntilanak tidak akan mengganggu wanita hamil bila wanita tersebut selalu membawa paku, pisau, dan gunting bila bepergian ke mana saja. Hal ini menyebabkan seringnya ditemui kebiasaan meletakkan gunting, jarum dan pisau di dekat tempat tidur bayi.
Menurut kepercayaan masyarakat Melayu, benda tajam seperti paku bisa menangkal serangan kuntilanak. Ketika kuntilanak menyerang, paku ditancapkan di lubang yang ada di belakang leher kuntilanak. Sementara dalam kepercayaan masyarakat Indonesia lainnya, lokasi untuk menancapkan paku bisa bergeser ke bagian atas ubun-ubun kuntilanak.
Kepercayaan akan adanya kuntilanak atau sundel bolong sangat sering dijadikan sebagai bahan membuat film. Sehingga sampai sekarang, sudah sangat banyak judul film yang lahir dari inspirasi keberadaan hantu.
Sementara Tuyul (bahasa Jawa: thuyul), dalam mitologi Nusantara, terutama di Pulau Jawa, adalah makhluk halus berwujud anak kecil atau orang kerdil dengan kepala gundul. Penggambaran lainnya yang tidak disepakati semua orang, kulit yang berwarna keperakan, bersifat sosial (dalam pengertian memiliki masyarakat dan pemimpin), serta bersuara seperti anak ayam.
Tuyul dapat dipekerjakan oleh seorang majikan manusia untuk alasan tertentu, terutama mencuri (uang). Untuk menangkal tuyul, orang memasang yuyu di sejumlah sudut rumah, karena tuyul dipercaya menyukai yuyu. Sehingga ia lupa akan tugas yang dibebankan pemiliknya.
Kejadian tuyul dipercaya berasal dari janin orang yang keguguran atau bayi yang mati ketika lahir. Karena berasal dari bayi, karakter tuyul juga seperti anak-anak: gemar bermain (seperti laporan orang melihat sejumlah tuyul bermain pada tengah malam).
Sundel bolong dalam mitos hantu Indonesia, digambarkan dengan wanita berambut panjang dan bergaun panjang warna putih. Digambarkan pula terdapat bentukan bolong di bagian punggung yang sedikit tertutup rambut panjangnya sehingga organ-organ tubuh bagian perut terlihat. Dimitoskan hantu sundel bolong mati karena diperkosa dan melahirkan anaknya dari dalam kubur. Biasanya sundel bolong juga diceritakan suka mengambil bayi-bayi yang baru saja dilahirkan.
Adapun Pocong, dikenal sebagai hantu yang keluar dari dalam kuburnya, karena tali pocongnya lupa dilepaskan petugas kubur. Di Malaysia, hantu semacam ini dikenal pula sebagai hantu bungkus. Hantu ini akrap dengan jalannya yang melompat-lompat atau menggelinding di tanah.
Sebagian orang mengambarkan pocong memiliki wajah berwarnah hijau dengan mata yang kosong. Penggambaran lain menyatakan, pocong berwajah rata dan memiliki lubang mata berongga atau tertutup kapas dengan wajah putih pucat.
Kepercayaan akan adanya hantu pocong hanya berkembang di Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatera. Walaupun penggambarannya mengikuti tradisi muslim, umat beragama lain pun ternyata dapat mengakui eksistensi hantu ini. Dalam parade ogoh-ogoh sebelum perayaan Nyepi di Bali, umpamanya, wujud pocong kerap diwujudkan, biasanya oleh kelompok masyarakat non-Hindu.
Sementara Genderuwo, disebut sebagai makhluk halus yang berwujud manusia bertubuh besar dan kekar dengan rambut lebat menutupi tubuh. Genderuwo terutama dikenal dalam masyarakat di Pulau Jawa (orang Sunda menyebutnya “gandaruwo” dan orang Jawa menyebutnya “gendruwo”). Habitat hunian kegemarannya adalah pohon besar teduh atau sudut-sudut yang lembab dan gelap.
Makhluk ini dilaporkan dapat berkomunikasi dengan manusia dan juga bisa menyukai manusia. Cerita-cerita misteri menyebutkan kalau genderuwo dapat mengubah penampakan dirinya mengikuti wujud fisik seseorang. Menurut cerita pula, genderuwo hanyalah berkelamin pria dan dapat menghamili perempuan, bahkan menghasilkan keturunan dari hubungan itu.
Asal-usul genderuwo dikatakan berasal dari arwah orang meninggal yang belum mau naik ke akhirat. Genderuwo tidak dapat dilihat oleh orang biasa tapi pada saat tertentu ia dapat menampakkan dirinya bila merasa terganggu.
Wewe Gombel merupakan sebuah istilah dalam tradisi Jawa yang berarti roh jahat atau hantu yang suka mencuri anak-anak, tapi tidak mencelakainya. Konon anak yang dicuri, biasanya anak-anak yang ditelantarkan dan diabaikan oleh orang tuanya. Wewe Gombel biasanya akan menakut-nakuti orang tua si anak atas sikap dan perlakuannya kepada anaknya sampai mereka sadar. bila mereka telah sadar, Wewe Gombel akan mengembalikan anaknya.
Menurut cerita, Wewe Gombel adalah roh dari seorang wanita yang meninggal bunuh diri lantaran dikejar masyarakat karena telah membunuh suaminya. Peristiwa itu terjadi setelah suami dari wanita itu berselingkuh dengan wanita lain. Sang suami melakukan hal itu karena istrinya tak bisa memberikan anak yang sangat diharapkannya. Akhirnya ia dijauhi dan dibenci suaminya, lalu dikucilkan sampai menjadi gila dan gembel.
Disebut Wewe gombel karena kejadian ini terjadi di daerah Gombel, Semarang. Jika kita berkendaraan dari arah jatingaleh ke arah banyumanik, maka akan terlihat bekas iklan bir bintang. Di situlah konon letak lokasi wewe gombel berada. Beberapa orang menyebutkan bahwa lokasi tersebut adalah lokasi kerajaan hantu. Menurut cerita itu pula, hal itu yang menyebabkan sebuah hotel yang terletak di dalam lokasi bukit gombel menjadi bangkrut.
Sedangkan Orang Bunian adalah sejenis makhluk halus yang dikenal di wilayah Minangkabau, Sumatera Barat. Bentuknya menyerupai manusia, tinggal di tempat-tempat sepi, di rumah-rumah kosong yang telah ditinggal penghuninya.
Istilah Orang Bunian, dikenal juga sebagai istilah dewa di Minangkabau. Pengertian dewa dalam hal ini, sedikit berbeda dengan pengertian dewa dalam agama-agama Hindu maupun Buddha. Dewa dalam istilah Minangkabau berarti sebangsa makhluk halus yang tinggal di hutan atau di rimba, di pinggir bukit, di dekat pekuburan.
Biasanya bila hari menjelang maghrib di pinggir bukit, akan tercium sebuah aroma yang biasa dikenal dengan nama masakan dewa atau samba dewa. aromanya mirip bau kentang goreng. Hal ini boleh ditanyakan langsung kepada masyarakat Minangkabau. Satu hal lagi, dewa lebih dikonotasikan bergender perempuan, yang cantik rupawan, bukan laki-laki seperti persepsi yang umum di agama lain.
Selain itu, masyarakat juga meyakini bahwa ada peristiwa orang hilang disembunyikan dewa; ada juga istilah orang dipelihara dewa, yang semenjak bayi sudah dilarikan oleh dewa. Cerita ini masih masyhur sampai sekarang.
Adapun Siluman dalam berbagai cerita rakyat, disamakan dengan makhluk halus yang tinggal dalam komunitas dan menempati suatu tempat. Mereka melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari layaknya manusia biasa. Mereka juga mengenal peradaban.
Siluman dapat berasal dari manusia biasa yang kemudian meninggalkan alam kasar atau setelah orang meninggal ruhnya masuk dalam masyarakat itu, atau memang sudah merupakan makhluk halus sejak awalnya. Pertemuan antara manusia dengan siluman seringkali menjadi bagian dari cerita-cerita misteri yang digemari.
Siluman dikenal pula sebagai orang bunian dalam tradisi masyarakat Sumatera. Mitos tentang Kanjeng Ratu Kidul, merupakan satu mitos tentang masyarakat siluman yang sangat dikenal suku-suku di Jawa, bahkan digunakan sebagai legitimasi kekuasaan raja-raja pewaris Mataram.
Beberapa mitos tentang siluman, antaranya Siluman Rawa Lakbok dan Moksanya Prabu Siliwangi dan pengikut-pengikutnya di Gunung Gede. Masyarakat penghuni Gunung Merapi (konon dipimpin oleh Sunan Merapi) dan Gunung Lawu (konon dipimpin oleh Sunan Lawu)
Patung Rangda, Ratu para Leak. Dalam mitologi Bali, Leak adalah penyihir jahat. Le artinya penyihir dan ak artinya jahat. Leak hanya bisa dilihat di malam hari oleh para dukun pemburu leak. Di siang hari ia tampak seperti manusia biasa, sedangkan pada malam hari ia berada di kuburan untuk mencari organ-organ dalam tubuh manusia yang digunakannya untuk membuat ramuan sihir.
Ramuan sihir itu dapat mengubah bentuk leak menjadi seekor harimau, kera, babi atau menjadi seperti Rangda. Bila perlu ia juga dapat mengambil organ dari orang hidup.
Diceritakan, Leak dapat berupa kepala manusia dengan organ-organ yang masih menggantung di kepala tersebut. Leak dikatakan dapat terbang untuk mencari wanita hamil, untuk kemudian menghisap darah si bayi yang masih di kandungan. Ada tiga leak yang terkenal. Dua di antaranya perempuan dan satu laki-laki.
Menurut kepercayaan orang Bali, Leak adalah manusia biasa yang mempraktekkan sihir jahat dan membutuhkan darah embrio agar dapat hidup. Dikatakan juga, bahwa Leak dapat mengubah diri menjadi babi atau bola api, sedangkan bentuk Leak yang sesungguhnya memiliki lidah yang panjang dan gigi yang tajam. Beberapa orang mengatakan bahwa sihir Leak hanya berfungsi di pulau Bali, sehingga Leak hanya ditemukan di Bali.
Apabila seseorang menusuk leher Leak dari bawah ke arah kepala pada saat kepalanya terpisah dari tubuhnya, maka Leak tidak dapat bersatu kembali dengan tubuhnya. Jika kepala tersebut terpisah pada jangka waktu tertentu, maka Leak akan mati.
Rangda adalah ratu dari para leak dalam mitologi Bali. Makhluk yang menakutkan ini diceritakan sering menculik dan memakan anak kecil serta memimpin pasukan nenek sihir jahat melawan Barong, yang merupakan simbol kekuatan baik.
Diceritakan bahwa kemungkinan besar Rangda berasal dari ratu Manendradatta yang hidup di pulau Jawa pada abad yang ke-11. Ia diasingkan oleh raja Dharmodayana karena dituduh melakukan perbuatan sihir, terhadap permaisuri kedua raja tersebut.
Menurut legenda ia membalas dendam dengan membunuh setengah kerajaan tersebut, yang kemudian menjadi miliknya serta milik putra Dharmodayana, Erlangga. Kemudian ia digantikan oleh seseorang yang bijak. Nama Rangda berarti juga janda.
Rangda sangatlah penting bagi mitologi Bali. Pertempurannya melawan Barong atau melawan Erlangga sering ditampilkan dalam tari-tarian. Tari ini sangatlah populer dan merupakan warisan penting dalam tradisi Bali. Rangda digambarkan sebagai seorang wanita dengan rambut panjang yang acak-acakan serta memiliki kuku panjang. Wajahnya menakutkan dan memiliki gigi yang tajam.
Kuyang merupakan siluman berwujud kepala manusia dengan isi tubuh yang menempel tanpa kulit dan anggota badan yang dapat terbang untuk mencari darah bayi. Makhluk ini dikenal masyarakat di Kalimantan. Kuyang sebenarnya adalah manusia (wanita) yang menuntut ajaran ilmu hitam untuk mencapai kehidupan abadi.
Pada siang hari, seorang kuyang akan menempuh hidup sehari-hari sebagaimana orang biasa, namun biasanya ia mengenakan pakaian jubah. Pada malam hari kuyang akan terbang untuk mencari darah bayi atau darah persalinan, untuk dihisap sebagai sarana menambah kekuatan ilmunya. Orang yang melihat kuyang terbang biasanya melihatnya seperti burung besar.
Untuk menghadapinya korban perlu menggunakan sapu ijuk atau memukulkan perabot rumah tangga seperti panci atau wajan.
Sementara Palasik, menurut cerita, legenda atau kepercayaan orang Minangkabau adalah sejenis makhluk gaib. Menurut kepercayaan Minangkabau palasik bukanlah hantu tetapi manusia yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi. Palasik sangat ditakuti oleh ibu-ibu di di Minangkabau yang memiliki balita karena makanan palasik adalah anak bayi/balita, baik yang masih dalam kandungan ataupun yang sudah mati (dikubur), tergantung dari jenis palasik tersebut.
Ilmu palasik dipercayai sifatnya turun-temurun. Apabila orang tuanya adalah seorang palasik maka anaknya pun akan jadi palasik. Pada umumnya palasik bekerja dengan melepaskan kepalanya. Ada yang badannya yang berjalan mencari makan dan ada pula yang kepalanya yang melayang-layang mencari makan.
Adapun Jin, secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi “tersembunyi” atau “tidak terlihat”. Dalam Islam dan mitologi Arab pra-Islam, jin adalah salah satu ras mahluk yang tidak terlihat dan diciptakan dari api.
Dalam anggapan orang-orang sebelum Islam datang, Jin dianggap sebagia makhluk keramat, yang harus disembah dan dihormati. Para orang pada masa tersebut menggambarkannya dalam bentuk patung sesembahan mereka.
Dinamakan jin, karena ia tersembunyi wujudnya dari pandangan mata manusia. Itulah sebabnya jin dalam wujud aslinya tidak dapat dilihat mata manusia. Kalau ada manusia yang dapat melihat jin, maka jin yang dilihatnya itu adalah jin yang sedang menjelma dalam wujud makhluk yang dapat dilihat mata manusia biasa.
Adapun Drakula, tokoh fiksi ciptaan Bram Stoker dalam novelnya Dracula yang diterbitkan pada tahun 1897. Drakula adalah seorang vampir yang diceritakan berasal dari kota Transylvania yang berada di Rumania. Kelemahan Drakula ialah sinar matahari, benda terbuat dari perak, dan bawang putih. Tokoh ini kemungkinan terinspirasi Raja Vlad III yang memerintah Walakia pada abad ke-15 dengan tangan besi.
Selama perang salib, wallachia menjadi rebutan antara kerajaan Hungaraia dan Turki Ottoman, pada masa Vlad II berkuasa di wallachia,Vlad II mempunya tiga orang anak, Mircea, Drakula, dan Randu, Vlad II memihak kerajaan Hungaria.Namun setelah dilengserkan oleh Sigismund ( Raja dari kerajaan Hungaria ) dan kemudian digantikan oleh John Hunyandi, Vlad II memihak kepada kesultanan Turki Ottoman, sebagai jaminan kesetiaannya kepada kesultanan Turki ottoman, Vlad II mengirimkan Drakula dan Randu ke Turki.
Vlad Tsepes III ( 1431 – 1475 M ) atau yang lebih populer dengan nama Drakula dilahirkan di Transylvania, Rumania. Ia merupakan anak Ke 2 dari Vlad II dan Cneajna, seorang putri dari Moldavia
Masa kecil Drakula memang tidak berlangsung lama, diusianya yang ke 11 ia harus menjadi jaminan kesetian ayahnya kepada kesultanan Turki ottoman, ia dan adiknya Randu harus dikirim ke Turki.
Setelah perang Verna, terjadi konflik antara Vlad II dan John Hunyadi, yang berujung pada kematian Vlad II dan Mircea, kakak Drakula. Melihat perubahan politik di Wallachia tersebut, maka sultan Turki ottoman Mehmed II mengirimkan Drakula pulang ke wallachia untuk merebut tahta.
Drakula kembali ke Wallacia dengan di kawal 8000 prajurit Turki ottoman. sesampainya di Tirgoviste ( ibu kota wallachia ) terjadi pertempuran antara pasukan Vlasdisav dengan pasukan Drakula, yang akhirnya di menangkan oleh pasukan Drakula dan menempatkan Drakula sebagai penguasa Wallachia.
Setelah berhasil menduduki tahta, Drakula membantai prajurit Turki ottoman yang tersisa dengan cara di sula, hal tersebut menjadi salah satu penyebab permusuhan antara Drakula dan Sultan Mehmed II.
Sebagai panglima salib di Wallachia, Drakula telah membantai kurang lebih 23.000 umat islam baik tentara maupun rakyat, dengan peperangan maupun dengan metode sula ( impaler ), dalam ukiran kayu jerman abad 15, ada bukti kekejaman Vlad 3, penyulaan massal dengan korban ribuan,
Setelah tindakan tersebut, Drakula mengirimkan surat kepada raja Hungaria saat itu ( Matthias Corvinus) untuk meminta dukungan dari kerajaan Hungaria untuk melawan Turki Ottoman.
Tindakan Drakula yang membantai 23.000 tentara Turki Ottoman, membuat sultan Mehmed II menyatakan perang kepada Drakula. Pada tanggal 17 Mei 1462 M Sultan Mehmed II ( sang penakluk konstatinopel ) mengirimkan 60.000 tentara ditambah 30.000 tentara non reguler. Sedangkan tentara Dracula mencapai 30.000 prajurit, melihat jumlah pasukan yang tidak berimbang, Drakula melakukan strategi perang gerilya.
Pada serangan tengah malam pasukan Drakula yang berkekuatan 10.000 orang berhasil mendesak pasukan Turki ottoman, tetapi dapat dipukul mundur pada saat fajar tiba. Atas kekalahan tersebut pasukan Drakula mundur ke benteng Poenari, Drakula melarikan diri dari kepungan pasukan Turki ottoman yang di pimpin oleh Randu ( adik kandung Drakula )ke Hungaria, dengan melarikandirinya Drakula, Randu dengan mudah merebut benteng Poenari dan merebut tahta Wallachia.
Pada Desember 1476 Terjadi pertempuran antara pasukan salib dengan dengan pasukan muslim ( Turki ottoman )dimana pertempuran tersebut terjadi di daerah Snagov. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Drakula dapat dikalahkan, dan Drakula ( Vlad III ) tewas dalam pertempuran tersebut, kepalanya di penggal dan di bawa ke Turki sebagai bukti kematiannya
Sementara Manusia serigala (bahasa Inggris: werewolf) adalah makhluk siluman jadi-jadian setengah manusia, setengah serigala. Konon manusia serigala akan berubah pada saat bulan purnama tiba. Ketika itu kekuatan mistiknya mencapai pada puncaknya. Manusia serigala senantiasa memburu manusia.
Barang siapa yang tergigit atau terkena cakarannya akan menjadi salah satu dari manusia serigala pula. Dia konon hanya bisa mati jika ditembak dengan silver bullet (peluru perak). Manusia serigala memiliki nama lain yaitu lychantrops atau lycans dan ceritanya werewolf bermusuhan dengan kaum vampire.
Sedangkan Manusia bayangan atau makhluk bayangan (dalam bahasa Inggris Shadow people) dikatakan merupakan makhluk supranatural yang muncul sebagaibentuk-bentuk gelap di ujung penglihatan manusia. Ia kemudian hancur menghilang, atau bisa bergerak menembus tembok jika dilihat.
Laporan mengenai manusia bayangan ini mirip dengan penampakan hantu, tapi berbeda. Perbedaannya ialah bahwa manusia bayangan ini tidak dikatakan memiliki ciri khas manusia, memakai pakaian modern atau berusaha berkomunikasi. Saksi juga melaporkan perasaan yang sama berada di dekat sesuatu yang ‘pernah merupakan manusia’.
Beberapa orang telah mendeskripsikan bahwa mereka diancam, dikejar atau bahkan diserang oleh manusia bayangan. Ada juga laporan mengenai manusia bayangan di depan beberapa saksi atau tetap ada beberapa detik sebelum menghilang. Para saksi ini mengatakan bahwa pertemuan dengan manusia bayangan biasanya bersamaan dengan rasa tidak enak.
Sedangkan pada masyarakat China, dikenal makhluk bernama Vampir. Vampir memiliki gerakan sama dengan Pocong, dengan cara melompat-lompat. Bedanya, kalau pocong memakai pakaian putih dengan tangan terikat tali pocong, maka vampir China memakai baju hitam, pakai topi, dengan tangan diluruskan ke depan saat ia melompat atau menyerang musuhnya. Vampir biasanya menghisap darah korban, sampai ia terinveksi menjadi vampir pula.
Adapun beda Vampir China dengan Vampir Barat, Vampir masyarakat Barat digambarkan seperti manusia betulan, memakai jaket kulit. Gerakannya lincah sekali dan bisa terbang. Semua jenis Vampir, diakui takut dengan sinar matahari. Hingga sekarang, cerita mengenai makhluk alam gelap, selalu menjadi topik menarik untuk dibutakan film. Berbagai Sumber. Hendri Nova
Ditulis dalam artikel umum
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com