VIVAnews
- Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa dianggap lebih cerdas dibanding dengan pasangan
Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pernyataan tersebut dikemukakan peneliti
Lingkaran Survei Indonesia Adjie Alfarabi ketika dihubungi VIVAnews,
Selasa 20 Mei 2014.
"Prabowo juga dinilai publik lebih tegas dari Jokowi," katanya.
Menurut Adjie selain lebih cerdas dan tegas, Prabowo-Hatta juga dinilai publik lebih memiliki pengalaman di pemerintahan. Adjie mengatakan minimnya pengalaman Prabowo di pemerintahan dapat ditutupi oleh Hatta yang memiliki pengalaman sebagai menteri selama lebih dari 10 tahun.
"Prabowo juga dinilai publik lebih tegas dari Jokowi," katanya.
Menurut Adjie selain lebih cerdas dan tegas, Prabowo-Hatta juga dinilai publik lebih memiliki pengalaman di pemerintahan. Adjie mengatakan minimnya pengalaman Prabowo di pemerintahan dapat ditutupi oleh Hatta yang memiliki pengalaman sebagai menteri selama lebih dari 10 tahun.
Terakhir, Hatta menjabat
sebagai Menteri Koordinator Perekonomian di Kabinet Indonesia Bersatu
jilid II sebelum mengundurkan diri. Sebelum menjadi Menko, Hatta
sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan dan Menteri
Sekretaris Negara. Pada era Presiden Abdurrahman Wahid, Hatta juga
pernah menjadi Menteri Riset dan Teknologi.
"Hatta dengan pengalamannya di birokrasi sebagai menteri akan mampu menutupi kekurangan Prabowo," ujarnya.
Namun seperti pasangan Jokowi-JK, pasangan Prabowo-Hatta juga harus gencar melakukan sosialisasi ke publik. Menurut Adjie paket kedua pasangan capres-cawapres belum dikenal oleh publik. Elektabilitas cawapres menurut Adjie juga belum mampu mendongkrak elektabilitas capres.
Pasangan Jokowi JK diusung oleh empat partai politik yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Hati Nurani Rakyat. Koalisi keempat partai melampaui syarat pengajuan pasangan capres-cawapres sebesar 25 persen suara nasional yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum.
Perolehan suara PDIP pada pemilu legislatif lalu sebesar 23.681.471 (18,95 persen), Partai Nasdem sebesar 8.402.812 (6,72 persen), PKB sebesar 11.298.957 (9,04 persen) dan Hanura sebesar 6.579.498 (5,26 persen).
Pasangan Prabowo-Hatta didukung oleh enam partai politik dan juga melampui syarat yang diajukan KPU. Pada pemilu legislatif lalu Partai Gerindra berhasil meraih 14.760.371 (11,81 persen). PAN meraih 9.481.621 (7,59 persen), PKS meraih 8.480.204 (6,79 persen), PPP memperoleh 8.157.488 (6,53 persen).
Sementara PBB meraih 1.825.750 (1,46 persen) dan dinyatakan tidak berhasil melampaui ambang batas pemilu atau electoralthreshold. Partai Golkar berhasil meraih posisi kedua ada pemilu lalu di bawah PDIP. Partai Golkar berhasil meraih 18.432.312 (14,75 persen).
"Hatta dengan pengalamannya di birokrasi sebagai menteri akan mampu menutupi kekurangan Prabowo," ujarnya.
Namun seperti pasangan Jokowi-JK, pasangan Prabowo-Hatta juga harus gencar melakukan sosialisasi ke publik. Menurut Adjie paket kedua pasangan capres-cawapres belum dikenal oleh publik. Elektabilitas cawapres menurut Adjie juga belum mampu mendongkrak elektabilitas capres.
Pasangan Jokowi JK diusung oleh empat partai politik yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Hati Nurani Rakyat. Koalisi keempat partai melampaui syarat pengajuan pasangan capres-cawapres sebesar 25 persen suara nasional yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum.
Perolehan suara PDIP pada pemilu legislatif lalu sebesar 23.681.471 (18,95 persen), Partai Nasdem sebesar 8.402.812 (6,72 persen), PKB sebesar 11.298.957 (9,04 persen) dan Hanura sebesar 6.579.498 (5,26 persen).
Pasangan Prabowo-Hatta didukung oleh enam partai politik dan juga melampui syarat yang diajukan KPU. Pada pemilu legislatif lalu Partai Gerindra berhasil meraih 14.760.371 (11,81 persen). PAN meraih 9.481.621 (7,59 persen), PKS meraih 8.480.204 (6,79 persen), PPP memperoleh 8.157.488 (6,53 persen).
Sementara PBB meraih 1.825.750 (1,46 persen) dan dinyatakan tidak berhasil melampaui ambang batas pemilu atau electoralthreshold. Partai Golkar berhasil meraih posisi kedua ada pemilu lalu di bawah PDIP. Partai Golkar berhasil meraih 18.432.312 (14,75 persen).
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com