TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Menkokesra
RI Agung Laksono, Probosutedjo, Siti Hardijanti Rukmana, Siti Hediati
Hariyadi berfoto bersama saat meninjau memorial Jenderal Besar Soeharto
yang baru diresmikan di Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, DI
Yogyakarta, Sabtu (8/6/2013). Memorial yang didirikan di bekas rumah
kelahiran presiden ke 2 RI tersebut didirikan dalam rangka untuk kembali
membuka ingatan tentang perjalanan hidup Presiden Soeharto. (TRIBUN
JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI)
TRIBUNNEWS.COM - Sebagai anggota Tim Dokter Ahli Presiden RI, setiap menjelang Idul Fitri --sebulan sebelum puasa-- Laksamana Pertama Purn dr Frits A Kakiailatu, mendapat kiriman bingkisan dari Soeharto. Kala itu, Frits dan istri (wartawan majalah Tempo Toeti Kakiailatu) mendapatkan bahan setelan jas dan selembar kain batik, selendang, dan bahan kebaya.
Pakain tersebut kemudian dipakai ketika bertandang ke rumah pribadi keluarga Soeharto di kawasan Jl Cendana, Jakarta. Sebenarnya Toeti Kakiailatu kurang suka memakai batik motif kembang-kembang pemberian keluarga Cendana, namun pada Idul Fitri 1995 ia bersedia menggunakan pakain itu.
Tak heran Ny Tien Soeharto sumringah ketika melihat kain pemberiannya dipakai Toeti. "Nah begitu dong dipakai bajunya, cah ayu," ujar Frits menirukan pujian Ny Tien Soeharto kepada Toeti.
Namun beberapa bulan kemudian, 28 April 1996, tiba-tiba Ny Tien meninggal dunia sesaat sebelum shalat Idul Adha. "Berbagai cerita muncul. Tetapi saya berpendapat Ibu Tien yang menderita paru-paru basah sebetulnya tidak boleh terlalu lelah dan berjalan terlalu jauh, demikian laporan kesehatan dokter tim ahli yang terakhir," katanya.
Sehari sebelum meninggal, Ny Tien Soeharto bersama para cucu pergi ke kebun buah Mekarsari di Cileungsi, Bogor, milik Mamiek Soeharto (anak bungsu). Sedang Soeharto pergi memancing ikan di laut sesuai kegemarannya.
"Untung Pak Harto sudah kembali ke Cendana ketika penyakit Ibu Tien kambuh, dan Pak Harto sendiri yang membawa ke RSPAD Gatot Soebroto. Menurut cerita Pak Soekirno yang mengurus makam Astana Giri Bangun, makan Ibu Tien tidak pernah sepi oleh ibu-ibu peziarah," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com