by: http://politik.kompasiana.com/2013/10/17/prediksi-capreswapres-2014-599751.html
Rakyat Indonesia mau tak mau harus menentukan siapa pemimpin baru mereka mulai 2014 mendatang. Ditengah hujatan tak henti-hentinya oleh sekitar 40% penduduk Indonesia yang tidak memilihnya di 2009 lalu, Presiden SBY mungkin tetap mempunyai peluang terbesar untuk dipilih kembali. Namun UU Dasar 1945 tidak memungkinkan hal tersebut. Oleh karena itu harus ada kandidat presiden/wapres lain yang perlu kita pilih tahun depan.
Untuk itu, kita perlu pikirkan apa prioritas kita di tahun 2014-2019? Pemerataan, Pertumbuhan Ekonomi, atau Kepastian Hukum?
Tanpa menafikan calon-calon lain, jika pemerataan yang menjadi kebutuhan utama masa depan, kandidat terkuat adalah Jokowi atau Megawati. Kalau Pertumbuhan Ekonomi, adalah Dahlan Iskan. Sedangkan kepastian hukum dijagoi oleh Machfud MD. Kandidat ini sipil semua. Sehingga kandidat kuat untuk wapres cenderung yang ada pengalaman disiplin/militer.
Berkaca pada masa presiden yang cukup lama memerintah Indonesia. Bung Karno fokus pada “mangan ora mangan kumpul” atau pemerataan. Pak Harto mengejar pertumbuhan ekonomi, sedangkan SBY berusaha membentuk kepastian hukum. Kontribusi presiden yang singkat masa pemerintahannya: Gus Dur, Pak Habibie, dan Ibu Mega adalah menjaga keutuhan NKRI. Tanpa beliau bertiga terakhir, Indonesia mungkin sudah pecah menjadi 9-12 negara kecil dan primordial.
Kembali ke calon pemimpin bangsa tahun 2014-2019, Jokowi atau Megawati mempunyai peluang besar terpilih jika memilih calon wakil presiden yang tepat, yaitu mampu fokus pada pertumbuhan ekonomi atau kepastian hukum. Ada beberapa pilihan cawapres: Jusuf Kalla, Ahok, Aburizal Bakrie, Hatta Radjasa, Gita Wiryawan, Abraham Samad, Yusril Ihza Mahendra, Prabowo Subianto.
Dahlan Iskan memerlukan cawapres yang mau fokus dalam pemerataan pembangunan dan kepastian hukum. Beberapa nama yang mungkin dipilih sebagai cawapres adalah: Anis Baswedan, Machfud, Prabowo Subianto, Edi Pramono Wibowo, Abraham Samad,Wiranto
Machfud MD butuh cawapres yang ahli meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pemerataan sosial ekonomi. Sehingga pilihan Machfud MD untuk cawapres seyogyanya antara lain Dahlan Iskan, Jusuf Kalla, Hatta Radjasa, Aburizal Bakrie, Anis Baswedan, dsb.
Jika yang maju hanya Jokowi/Megawati, Dahlan Iskan, dan Machfud MD; maka pasangan capres/cawapres di 2014 kemungkinan besar adalah: Megawati/Prabowo, Jokowi/Hatta Radjasa atau Jokowi/Abraham Samad, Dahlan Iskan/Wiranto atau Dahlan Iskan/Prabowo atau Dahlan Iskan/Abraham Samad, dan Machfud/Jusuf Kalla. Kombinasi lain mungkin ada, namun perlu usaha lebih keras selama beberapa bulan ke depan untuk dapat diterima masyarakat yang majemuk ini.
Siapapun yang terpilih, nampaknya hanya dapat fokus 2 dari 3 hal (pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan kepastian hukum), sehingga terbuka ruang yang lebar bagi partai oposisi di tahun 2014-2019 untuk berkontribusi dalam kehidupan demokrasi Indonesia yang luar biasa.
Semoga sukses dan hidup Indonesia!!!!
Kamis, 17 Oktober 2013
Sesosok Sahabat? Seperti Apakah Dia? dan Bagaimana Dia?
by: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/10/17/sahabat-seperti-apakah-dia-602308.html
hay selamat siang, disiang hari yang sangat panas ini. sepulang saya dari kampus dalam perjalanan sana terlintas berfikir seperti apakah sebenarnya sahabat itu?
saya berfikir mungkin hanya sebagian orang saja bahkan sangat sedikit orang yang benar-benar menyadari apa itu sebenarnya arti dari sahabat?
bahkan mungkin ada seseorang yang beranggapan bahwa dia memiliki seorang sahabat tetapi tidak tahu bagaimana karakter, sifat dan kebiasaan sahabatnya sendiri, untuk itu saya akan mencoba untuk kita sama-sama berfikir bersama.
kita ini adalah manusia yang terlahir berbeda dengan satu sama lain bukan? dalam kakak beradik pun kita tidak sama atau mungkin dengan anak kembar identik sekalipun pasti memiliki perbedaan. lalu bagaimana dengan kehadiran seorang sahabat?
kita yaitu manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain. kita tidak dapat makan jika petani tidak menanam padi, kita juga tidak dapat menjadi seseorang yang sukses jika kita tidak mendapatkan pertolongan orang lain. kalau menurut saya kita diciptakan sebagai makhluk sosial karena kita memiliki banyak kekurangan yang dengan pertolongan orang lain kita dapat membantu mengatasi permasalahan kekurangan kita, untuk itu hadirlah seseorang sahabat.
sosok sahabat?
ingin yang seperti apa?
1. yang selalu mengerti kita? (tentu setiap orang selalu ingin dimengerti tetapi kadang kita memiliki perbedaan perdapat dengan sahabat, untuk itu hargai perbedaan satu sama lain maka persahabatan akan terasa sangat indah)
2. ingin selalu di dengar? (sahabat bukan selalu menjadi pendengar setia, kita juga harus bisa mengerti keadaan dan kondisi bukan?)
3. selalu ada saat susah? (sahabat bukan seperti tempat sampah yang jika susah kalian bisa dateng lalu cerita nangis-nangis kemudian disaat sahabat anda sudah susah payah membantu anda dan persoalan anda selesai, anda dengan mudah kembali bersenang-senang dengan yang lain?)
4. ingin selalu satu pendapat? (dalam persahabatan ada saatnya kita satu pendapat namun ada saatnya pendapat anda dengan sahabat anda berbeda bukan? bukan disaat anda berbeda pendapat dengan sahabat anda, anda malah memarahi sahabt anda kemudian anda mengatakan bahwa sahabat anda bukan sahabt yang baik. sahabat anda juga sama seperti anda yang memiliki perasaan.)
5. ingin selalu ada kapan saja? (hey sahabat anda bukan pengawal anda bahkan pengawal pun tidak selalu ada bukan? contohnya disaat anda sedang kesal atau bosan anda mengajak sahabat anda pergi tetapi sahabat anda tidak bisa, maka anda jangan berfikir bahwa sahabat anda sudah berubah melainkan anda berfikir mungkin saja sahabat anda sedang sibuk atau mempunyai kegiatan yang sangat penting).
untuk mencari seorang sahabat memang sangat sulit jarang sekali kita memiliki sahabat yang benar-benar lama banyak sekali kejadian antarsahabat yang kemudian menjadi benci karena hal yang sangat sepele. sahabat itu bukanlah seseorang yang selalu sama dalam hal pendapat, kebiasaan, hobby, dll, melainkan sahabat itu adalah seseorang yang selalu melengkapi kekurangan kita. sahabat itu bukan hanya seseorang tempat berbagi kesedihan saja, melainkan sahabat itu adalah suatu bagian dari hidup kita yang selalu mendukung hal baik, saling mengingatkan, berani menegur kesalahan kita bukannya membicarakannya dibelakang dengan orang lain. dan sahabat itu tidak selalu sama karena di dunia ini tidak ada yang sama seseorang yang kembar identik pun tak akan pernah sama 100% untuk itu jika kita ingin mendapatkan sahabat yang terbaik, belajarlah menghargai perbedaan, selalu bersikap saling mengerti, memahami satu sama lain.
demikianlah pembahasan mengenai sahabat menurut saya, selamat melanjutkan aktiftas dan terima kasih
hay selamat siang, disiang hari yang sangat panas ini. sepulang saya dari kampus dalam perjalanan sana terlintas berfikir seperti apakah sebenarnya sahabat itu?
saya berfikir mungkin hanya sebagian orang saja bahkan sangat sedikit orang yang benar-benar menyadari apa itu sebenarnya arti dari sahabat?
bahkan mungkin ada seseorang yang beranggapan bahwa dia memiliki seorang sahabat tetapi tidak tahu bagaimana karakter, sifat dan kebiasaan sahabatnya sendiri, untuk itu saya akan mencoba untuk kita sama-sama berfikir bersama.
kita ini adalah manusia yang terlahir berbeda dengan satu sama lain bukan? dalam kakak beradik pun kita tidak sama atau mungkin dengan anak kembar identik sekalipun pasti memiliki perbedaan. lalu bagaimana dengan kehadiran seorang sahabat?
kita yaitu manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain. kita tidak dapat makan jika petani tidak menanam padi, kita juga tidak dapat menjadi seseorang yang sukses jika kita tidak mendapatkan pertolongan orang lain. kalau menurut saya kita diciptakan sebagai makhluk sosial karena kita memiliki banyak kekurangan yang dengan pertolongan orang lain kita dapat membantu mengatasi permasalahan kekurangan kita, untuk itu hadirlah seseorang sahabat.
sosok sahabat?
ingin yang seperti apa?
1. yang selalu mengerti kita? (tentu setiap orang selalu ingin dimengerti tetapi kadang kita memiliki perbedaan perdapat dengan sahabat, untuk itu hargai perbedaan satu sama lain maka persahabatan akan terasa sangat indah)
2. ingin selalu di dengar? (sahabat bukan selalu menjadi pendengar setia, kita juga harus bisa mengerti keadaan dan kondisi bukan?)
3. selalu ada saat susah? (sahabat bukan seperti tempat sampah yang jika susah kalian bisa dateng lalu cerita nangis-nangis kemudian disaat sahabat anda sudah susah payah membantu anda dan persoalan anda selesai, anda dengan mudah kembali bersenang-senang dengan yang lain?)
4. ingin selalu satu pendapat? (dalam persahabatan ada saatnya kita satu pendapat namun ada saatnya pendapat anda dengan sahabat anda berbeda bukan? bukan disaat anda berbeda pendapat dengan sahabat anda, anda malah memarahi sahabt anda kemudian anda mengatakan bahwa sahabat anda bukan sahabt yang baik. sahabat anda juga sama seperti anda yang memiliki perasaan.)
5. ingin selalu ada kapan saja? (hey sahabat anda bukan pengawal anda bahkan pengawal pun tidak selalu ada bukan? contohnya disaat anda sedang kesal atau bosan anda mengajak sahabat anda pergi tetapi sahabat anda tidak bisa, maka anda jangan berfikir bahwa sahabat anda sudah berubah melainkan anda berfikir mungkin saja sahabat anda sedang sibuk atau mempunyai kegiatan yang sangat penting).
untuk mencari seorang sahabat memang sangat sulit jarang sekali kita memiliki sahabat yang benar-benar lama banyak sekali kejadian antarsahabat yang kemudian menjadi benci karena hal yang sangat sepele. sahabat itu bukanlah seseorang yang selalu sama dalam hal pendapat, kebiasaan, hobby, dll, melainkan sahabat itu adalah seseorang yang selalu melengkapi kekurangan kita. sahabat itu bukan hanya seseorang tempat berbagi kesedihan saja, melainkan sahabat itu adalah suatu bagian dari hidup kita yang selalu mendukung hal baik, saling mengingatkan, berani menegur kesalahan kita bukannya membicarakannya dibelakang dengan orang lain. dan sahabat itu tidak selalu sama karena di dunia ini tidak ada yang sama seseorang yang kembar identik pun tak akan pernah sama 100% untuk itu jika kita ingin mendapatkan sahabat yang terbaik, belajarlah menghargai perbedaan, selalu bersikap saling mengerti, memahami satu sama lain.
demikianlah pembahasan mengenai sahabat menurut saya, selamat melanjutkan aktiftas dan terima kasih
Tentang Pria dan Wanita dalam Menjalin Hubungan: Perlukah Ketegasan Pria bagi Seorang Wanita?
by: http://media.kompasiana.com/buku/2013/10/17/perlukah-ketegasan-pria-bagi-seorang-wanita-602311.html
Perlukah ketegasan seorang pria bagi seorang Wanita? yuk kita coba jawab pertanyaan ini.. coba deh diingat-ingat sudah berapa lama sih kamu menjalin hubungan dengan sih dia?? pernah gak sih dia memberi ketegasan kepadamu tentang kapan akan melamarmu? kok mau ya wanita digantung selama itu…? ni loh buat kaum wanita sedikit nasehat… ngapain sih kamu ngabisin pulsa untuk si dia yang gak jelas dan gak pernah serius sama kamu… kalau ditanya mau serius atau enggak eh malah nanya balik,, kalau enggak pasti ngalihkan pembicaraan kita.. kan capek lau terus digantung seperti itu ya.. kalau kamu wanita hebat kamu pasti akan mendapatkan pria yang hebat pula.. jadi kamu perlu tuh memberinya benang merah sekedar mengingatkan untuk apa sih selama ini kita menjalin hubungan… serius gak sih kita mau lanjut.. kalau memang sih dia gak serius mendingan kamu cari aja yang lain yang lebih serius.. ini demi masa depan kamu juga kan???
ni saya ada beberapa pendapat tentang pandangan cinta bagi pria dan wanita mudah-mudahan bisa bermanfaat buat kamu ya..
Bagi wanita CINTA itu adalah PERHATIAN.
Salah satu tanda cinta bagi wanita adalah perhatian. Kita senang memberi sekaligus menerima perhatian. Sekecil apapun perhatian yang diberikan pasangan, kita akan merasa istimewa dan dicintai. Misalnya, dikirimi SMS setiap hari, meski pesannya hanya ucapan selamat pagi atau selamat tidur.
Sedangkan bagi kaum pria CINTA itu adalah KEPERCAYAAN.
Sementara buat lelaki yang menyamai arti perhatian adalah kepercayaan. Lelaki menganggap jika pasangan yang dicintainya memberikan kepercayaan penuh padanya, itu berarti sang kekasih meyakini bahwa ia telah melakukan yang terbaik bagi mereka berdua. Lelaki tak suka dibanjiri SMS. Apalagi jika pesannya berisi, “Kamu di mana?” selain mengganggu, pesan ini seolah menunjukkan kita tak mempercayainya.
Bagi wanita CINTA itu BUTUH PENGERTIAN.
Sedangkan bagi kaum pria CINTA itu BUTUH PENERIMAAN.
Selain perhatian, hal lain yang dibutuhkan wanita dalam hubungan adalah rasa dimengerti. Kaum lelaki memang sulit untuk memahami wanita. Namun, mereka punya cara untuk mengatasinya. Banyak lelaki diberi kemampuan mendengarkan keluh kesah kita tanpa menghakimi. Ia juga dapat memberikan empatinya. Sikap lelaki yang lebih mudah memahami ini bukan didapat dari mengetahui pikiran atau perasaan seorang wanita. Ini karena lelaki selalu berusaha mengumpulkan makna-makna dari apa yang dia dengar dan dia lihat untuk membenarkan apa yang disampaikan kekasihnya.
Sementara wanita yang kadang tidak berdaya mengubah kekasihnya akhirnya dengan penuh cinta menerima si dia apa adanya. Dan, inilah yang membuat lelaki merasa bahagia dan sangat dicintai.
Bagi wanita CINTA itu INGIN DIHORMATI.
Sedangkan bagi kaum pria CINTA itu INGIN DIHARGAI.
Wanita akan merasa dihormati bila lelaki menanggapi dengan mengakui dan mengutamakan hak-hak, harapan dan kebutuhan-kebutuhan mereka. Jika tingkah laku lelaki selalu mempertimbangkan pikiran-pikiran dan perasaan wanita, pasti mereka akan merasa senang dan dihormati. Betul kan?
Sedangkan bagi lelaki, penghargaan atau dihargai merupakan reaksi alami terhadap perasaan didukung. Jika usahanya dihargai, lelaki akan tahu bahwa usahanya tidak sia-sia. Nah, hal ini bisa mendorong lelaki untuk bisa berbuat lebih banyak. Lelaki yang merasa dihargai secara otomatis lebih bersemangat dan terdorong untuk lebih menghormati pasangannya.
Bagi wanita CINTA itu MEMBUTUHKAN KESETIAAN.
Sedangkan bagi kaum pria CINTA itu LEBIH BUTUH RASA KAGUM.
Diakui atau tidak, ketika sedang jatuh cinta kita selalu ingin pasangan berada di sisi kita, kalau perlu 24 jam penuh (bodyguard saja pakai shift ). Ini menandakan kita memang sangat menginginkan dan mengagungkan kesetiaan. Nah, kaum lelaki merasa bila si pasangan mengagumi dan menghormati hak-haknya, dengan ikhlas ia akan membaktikan diri dan menyanjung si pasangan.
Sebaliknya, jika perempuan diperlakukan sebagai sosok yang terpenting dalam kehidupan lelaki tercintanya, maka mereka akan dengan mudah memberikan kekaguman pada pasangan. Segala sesuatu memang harus ada timbal baliknya, kan….???
Bagi wanita CINTA itu MENGHARAP KETEGASAN.
Sedangkan bagi kaum pria CINTA itu MENGHARAP PERSETUJUAN.
Setiap pasangan yang akan memulai hubungan, biasanya akan menunjukan sikap persetujuan dan ketegasan. Sebagai contoh, wanita selalu membutuhkan ungkapan rasa cinta dan sayang yang diutarakan lewat kata-kata.
kamu boleh setuju atau enggak itu terserah kamu… buat kamu yang ingin serius kamu bisa menjaga hubungan baik kamu dengan dia.. semoga hubungan kalian lancar dan dimudahkan sampai ke pernikahan ya… pupuk rasa kepercayaan, kejujuran dan kesetiaan ya sobat….
Perlukah ketegasan seorang pria bagi seorang Wanita? yuk kita coba jawab pertanyaan ini.. coba deh diingat-ingat sudah berapa lama sih kamu menjalin hubungan dengan sih dia?? pernah gak sih dia memberi ketegasan kepadamu tentang kapan akan melamarmu? kok mau ya wanita digantung selama itu…? ni loh buat kaum wanita sedikit nasehat… ngapain sih kamu ngabisin pulsa untuk si dia yang gak jelas dan gak pernah serius sama kamu… kalau ditanya mau serius atau enggak eh malah nanya balik,, kalau enggak pasti ngalihkan pembicaraan kita.. kan capek lau terus digantung seperti itu ya.. kalau kamu wanita hebat kamu pasti akan mendapatkan pria yang hebat pula.. jadi kamu perlu tuh memberinya benang merah sekedar mengingatkan untuk apa sih selama ini kita menjalin hubungan… serius gak sih kita mau lanjut.. kalau memang sih dia gak serius mendingan kamu cari aja yang lain yang lebih serius.. ini demi masa depan kamu juga kan???
ni saya ada beberapa pendapat tentang pandangan cinta bagi pria dan wanita mudah-mudahan bisa bermanfaat buat kamu ya..
Bagi wanita CINTA itu adalah PERHATIAN.
Salah satu tanda cinta bagi wanita adalah perhatian. Kita senang memberi sekaligus menerima perhatian. Sekecil apapun perhatian yang diberikan pasangan, kita akan merasa istimewa dan dicintai. Misalnya, dikirimi SMS setiap hari, meski pesannya hanya ucapan selamat pagi atau selamat tidur.
Sedangkan bagi kaum pria CINTA itu adalah KEPERCAYAAN.
Sementara buat lelaki yang menyamai arti perhatian adalah kepercayaan. Lelaki menganggap jika pasangan yang dicintainya memberikan kepercayaan penuh padanya, itu berarti sang kekasih meyakini bahwa ia telah melakukan yang terbaik bagi mereka berdua. Lelaki tak suka dibanjiri SMS. Apalagi jika pesannya berisi, “Kamu di mana?” selain mengganggu, pesan ini seolah menunjukkan kita tak mempercayainya.
Bagi wanita CINTA itu BUTUH PENGERTIAN.
Sedangkan bagi kaum pria CINTA itu BUTUH PENERIMAAN.
Selain perhatian, hal lain yang dibutuhkan wanita dalam hubungan adalah rasa dimengerti. Kaum lelaki memang sulit untuk memahami wanita. Namun, mereka punya cara untuk mengatasinya. Banyak lelaki diberi kemampuan mendengarkan keluh kesah kita tanpa menghakimi. Ia juga dapat memberikan empatinya. Sikap lelaki yang lebih mudah memahami ini bukan didapat dari mengetahui pikiran atau perasaan seorang wanita. Ini karena lelaki selalu berusaha mengumpulkan makna-makna dari apa yang dia dengar dan dia lihat untuk membenarkan apa yang disampaikan kekasihnya.
Sementara wanita yang kadang tidak berdaya mengubah kekasihnya akhirnya dengan penuh cinta menerima si dia apa adanya. Dan, inilah yang membuat lelaki merasa bahagia dan sangat dicintai.
Bagi wanita CINTA itu INGIN DIHORMATI.
Sedangkan bagi kaum pria CINTA itu INGIN DIHARGAI.
Wanita akan merasa dihormati bila lelaki menanggapi dengan mengakui dan mengutamakan hak-hak, harapan dan kebutuhan-kebutuhan mereka. Jika tingkah laku lelaki selalu mempertimbangkan pikiran-pikiran dan perasaan wanita, pasti mereka akan merasa senang dan dihormati. Betul kan?
Sedangkan bagi lelaki, penghargaan atau dihargai merupakan reaksi alami terhadap perasaan didukung. Jika usahanya dihargai, lelaki akan tahu bahwa usahanya tidak sia-sia. Nah, hal ini bisa mendorong lelaki untuk bisa berbuat lebih banyak. Lelaki yang merasa dihargai secara otomatis lebih bersemangat dan terdorong untuk lebih menghormati pasangannya.
Bagi wanita CINTA itu MEMBUTUHKAN KESETIAAN.
Sedangkan bagi kaum pria CINTA itu LEBIH BUTUH RASA KAGUM.
Diakui atau tidak, ketika sedang jatuh cinta kita selalu ingin pasangan berada di sisi kita, kalau perlu 24 jam penuh (bodyguard saja pakai shift ). Ini menandakan kita memang sangat menginginkan dan mengagungkan kesetiaan. Nah, kaum lelaki merasa bila si pasangan mengagumi dan menghormati hak-haknya, dengan ikhlas ia akan membaktikan diri dan menyanjung si pasangan.
Sebaliknya, jika perempuan diperlakukan sebagai sosok yang terpenting dalam kehidupan lelaki tercintanya, maka mereka akan dengan mudah memberikan kekaguman pada pasangan. Segala sesuatu memang harus ada timbal baliknya, kan….???
Bagi wanita CINTA itu MENGHARAP KETEGASAN.
Sedangkan bagi kaum pria CINTA itu MENGHARAP PERSETUJUAN.
Setiap pasangan yang akan memulai hubungan, biasanya akan menunjukan sikap persetujuan dan ketegasan. Sebagai contoh, wanita selalu membutuhkan ungkapan rasa cinta dan sayang yang diutarakan lewat kata-kata.
kamu boleh setuju atau enggak itu terserah kamu… buat kamu yang ingin serius kamu bisa menjaga hubungan baik kamu dengan dia.. semoga hubungan kalian lancar dan dimudahkan sampai ke pernikahan ya… pupuk rasa kepercayaan, kejujuran dan kesetiaan ya sobat….
Tips dan Trik: Menilik Perkembangan Properti di Kawasan Salabenda Bogor
by: http://regional.kompasiana.com/2013/10/17/menilik-perkembangan-properti-di-kawasan-salabenda-bogor-601267.html
Pada tahun 1970-an, Bogor dikenal sebagai kota wisata warga Jakarta karena memiliki hawa yang sejuk ditunjang adanya Puncak dan Kebun Raya Bogor. Namun konsep kota metropolitan “Jabotabek” pada 90-an membuat Bogor mulai menjelma menjadi kota satelit penyangga Jakarta.
Pada 90-an mulai berkembang pesat pembangunan di Bogor, infrastruktur seperti tol Jagorawi dan KRL Jakarta-Bogor sehingga menjadikan kota ini dibanjiri pembangunan. Tapi saat itu kebanyakan pengembang lokal, seperti proyek pembangunan Mall Pangrango atau Internusa, Pasar Gembrong Sukasari, dll. Pada 90-an mulai banyak berkembang berbagai proyek di Bogor. Namun pada 2000-an sempat stuck mungkin karena imbas krisis moneter dan siklus properti sedang turun.
Tapi sekarang, pembangunan di kota penyangga Jakarta ini mulai kembali menggeliat, bahkan bukan saja dibangun oleh pengembang lokal tapi mulai bermunculan pengembang berskala nasional seperti Bakrie Land dengan proyek Bogor Nirwana Residence dan Sentul Nirwana, atau Agung Podomoro dengan Vimala Hills.
Kini pembangunan infrastruktur mulai pesat kembali. Pembangunan Toll Bogor Outer Ring Road dan jalan kembar terusan Sholeh Iskandar menjadikan kawasan sekitarnya menjadi sentra bisnis baru di Bogor. Bahkan kini jalan Sholeh Iskandar mulai dipadati dengan proyek apartemen, sudah ada dua apartemen yg mulai dibangun di jalan yg akan dilalui tol tersebut. Belum lagi pembangunan Lotte Mart di simpangan Yasmin, makin menampakan wajah kawasan ini sebagai kawasan bisnis baru setelah jalan Raya Pajajaran Bogor.
Namun harga properti di kawasan ini sudah selangit, harga lahan komersial seperti ruko di kawasan Sholeh Iskandar (jalan baru) sudah di atas Rp2 miliar dan harga kontrakan rukonya sudah di atas Rp100 juta per tahun.
Dari tingginya harga di kawasan Sholeh Iskandar, sepertinya Anda yang ingin membuka usaha maupun membuka cabang baru harus melirik ke jalan raya Jakarta-Bogor atau kawasan Salabenda yang mana merupakan terusan dari jalan raya Sholeh Iskandar.
Kawasan ini pada tahun ke depan diprediksi menjadi kawasan ramai seperti jalan baru (Sholeh Iskandar) karena didukung infrastruktur memadai seperti jalan kembar terusan Sholeh Iskandar yang kini sudah hampir selesai pengerjaannya dan ditambah Toll BORR (Bogor Outer Ring Road) sampai ke simpangan Yasmin, maka dapat dipastikan kawasan ini banyak diminati menjadi kawasan residensial baru di Bogor.
Lalu setelah dipadati residensial, pasti kawasan sekitar akan bertumbuh menjadi sentra komersial baru dan harga melonjak jauh. Sebagai perbandingan, saat ini harga ruko di kawasan ini baru sekitar satu millar-an, hanya separuh dari harga di jalan baru.
Mungkin Anda yang ingin investasi bisa mulai melirik kawasan ini sebagai lahan investasi. Atau Anda yang ingin buka usaha maupun buka cabang usaha baru di kawasan Bogor bisa juga mempertimbangkan Salabenda sebagai lokasi pilihan. Karena infrastruktur yang baik, UMR lebih murah karena masuk Kabupaten Bogor, kawasan sudah padat penduduk, dan memiliki prospek ke depan yang baik.
Demikian tips dari saya, selamat mencari lokasi.
Pada tahun 1970-an, Bogor dikenal sebagai kota wisata warga Jakarta karena memiliki hawa yang sejuk ditunjang adanya Puncak dan Kebun Raya Bogor. Namun konsep kota metropolitan “Jabotabek” pada 90-an membuat Bogor mulai menjelma menjadi kota satelit penyangga Jakarta.
Pada 90-an mulai berkembang pesat pembangunan di Bogor, infrastruktur seperti tol Jagorawi dan KRL Jakarta-Bogor sehingga menjadikan kota ini dibanjiri pembangunan. Tapi saat itu kebanyakan pengembang lokal, seperti proyek pembangunan Mall Pangrango atau Internusa, Pasar Gembrong Sukasari, dll. Pada 90-an mulai banyak berkembang berbagai proyek di Bogor. Namun pada 2000-an sempat stuck mungkin karena imbas krisis moneter dan siklus properti sedang turun.
Tapi sekarang, pembangunan di kota penyangga Jakarta ini mulai kembali menggeliat, bahkan bukan saja dibangun oleh pengembang lokal tapi mulai bermunculan pengembang berskala nasional seperti Bakrie Land dengan proyek Bogor Nirwana Residence dan Sentul Nirwana, atau Agung Podomoro dengan Vimala Hills.
Kini pembangunan infrastruktur mulai pesat kembali. Pembangunan Toll Bogor Outer Ring Road dan jalan kembar terusan Sholeh Iskandar menjadikan kawasan sekitarnya menjadi sentra bisnis baru di Bogor. Bahkan kini jalan Sholeh Iskandar mulai dipadati dengan proyek apartemen, sudah ada dua apartemen yg mulai dibangun di jalan yg akan dilalui tol tersebut. Belum lagi pembangunan Lotte Mart di simpangan Yasmin, makin menampakan wajah kawasan ini sebagai kawasan bisnis baru setelah jalan Raya Pajajaran Bogor.
Namun harga properti di kawasan ini sudah selangit, harga lahan komersial seperti ruko di kawasan Sholeh Iskandar (jalan baru) sudah di atas Rp2 miliar dan harga kontrakan rukonya sudah di atas Rp100 juta per tahun.
Dari tingginya harga di kawasan Sholeh Iskandar, sepertinya Anda yang ingin membuka usaha maupun membuka cabang baru harus melirik ke jalan raya Jakarta-Bogor atau kawasan Salabenda yang mana merupakan terusan dari jalan raya Sholeh Iskandar.
Kawasan ini pada tahun ke depan diprediksi menjadi kawasan ramai seperti jalan baru (Sholeh Iskandar) karena didukung infrastruktur memadai seperti jalan kembar terusan Sholeh Iskandar yang kini sudah hampir selesai pengerjaannya dan ditambah Toll BORR (Bogor Outer Ring Road) sampai ke simpangan Yasmin, maka dapat dipastikan kawasan ini banyak diminati menjadi kawasan residensial baru di Bogor.
Lalu setelah dipadati residensial, pasti kawasan sekitar akan bertumbuh menjadi sentra komersial baru dan harga melonjak jauh. Sebagai perbandingan, saat ini harga ruko di kawasan ini baru sekitar satu millar-an, hanya separuh dari harga di jalan baru.
Mungkin Anda yang ingin investasi bisa mulai melirik kawasan ini sebagai lahan investasi. Atau Anda yang ingin buka usaha maupun buka cabang usaha baru di kawasan Bogor bisa juga mempertimbangkan Salabenda sebagai lokasi pilihan. Karena infrastruktur yang baik, UMR lebih murah karena masuk Kabupaten Bogor, kawasan sudah padat penduduk, dan memiliki prospek ke depan yang baik.
Demikian tips dari saya, selamat mencari lokasi.
Artikel Edukasi: Kritikan terhadap Aliran Positivisme Hukum
by: http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/17/kritikan-terhadap-aliran-positivisme-hukum-599729.html
Dalam perkembangan aliran postivisme hukum ini, muncul aliran yang merupakan reaksi dari dominasi pemikiran rasionalisme yang dianggap mempunyai banyak kelemahan yang didasarkan pada pemikiran yang hanya terpaku pada nilai-nilai atau asumsi-asumsi yang bersifat khayal. Oleh karena itu, akhirnya lahirlah aliran sejarah (historis) yang menginginkan suatu teori harus didasarkan pada kenyataan-kenyataan atau fakta. Tokoh dari aliran sejarah ini diantaranya adalah Von Savigny yang menolak untuk mengagung-agungkan akal seseorang. Hukum baginya tidak dibuat, tetapi tumbuh dan ditemukan dalam masyarakat.
Menurut Von Savigny, hukum timbul bukan karena perintah penguasa atau kebinasaan, tetapi karena perasaan keadilan yang terletak di dalam jiwa bangsa itu. Jiwa bangsa itulah yang menjadi sumber hukum. Karena itu, Savigny mengeluarkan pendapatnya yang amat terkenal bahwa hukum itu tidak dibuat tetapi tumbuh bersama masyarakat. Pendapat Savigny sangat bertolak belakang dengan pandangan positivisme, sebab mereka berpendapat bahwa dalam membangun hukum maka studi terhadap sejarah atau bangsa mutlak diperlukan. Pendapat tersebut oleh Puchta dibenarkan dan dikembangkan dengan mengajarkan bahwa hukum suatu bangsa terikat pada jiwa bangsa yang bersangkutan (Rahardjo, 2008: 164).
Teori hukum lain yang lahir dari proses dialektika antara tesis positivisme hukum dan antitesis aliran sejarah, yaitu Sociological Jurisprudence yang berpendapat bahwa hukum yang baik haruslah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup dalam masyarakat. Teori ini memisahkan secara tegas antara hukum positif dengan hukum yang hidup. Tokoh aliran ini terkenal di antaranya adalah Eugen Ehrlich yang berpendapat bahwa hukum positif baru akan berlaku secara efektif apabila berisikan atau selaras dengan hukum yang hidup dalam masyarakat (Lili Rasyidi, 1988: 55). Tokoh lain yaitu Roscoe Pound yang mengeluarkan teori bahwa hukum adalah alat untuk merekayasa sosial (law as a tool of social enginering). Roscoe Pound juga menganjurkan supaya ilmu sosial didayagunakan untuk kemajuan dan pengembangan ilmu hukum (Soetandyo, 2003: 8).
Penggunaan paradigma rekayasa sosial menekankan pada efektivitas hukum, yang umumnya diabaikan pada studi hukum tradisional yang lebih menekankan pada struktur dan konsistensi rasional dari sistem hukum. Dengan memperhatian perihal efektivitas hukum, maka perhatian studi hukum menjadi melebar dan melampaui kajian tradisional yang hanya menekankan pada masalah legalitas dan legitimasi saja. Memebicarakan efektivitas hukum hanya dapat dilakukan dengan pendekataan sosiologis, yaitu mengamati interaksi antara hukum dengan lingkungan sosialnya. Hukum tidak dilihat sebagai institusi yang steril, melainkan senantiasa diuji kehadirannya dan karya-karyanya dari hasil dan akibat yang ditimbulkannya dalam kehidupan masyarakat luas (Rahardjo, 2002: 83).
Bersamaan dengan itu, berkembang juga aliran realisme hukum. Menurut aliran ini, hukum adalah hasil dari kekuatan-kekuatan sosial dan alat kontrol sosial. Ciri-ciri ajaran realisme sebagaimana dikemukakan oleh Karl. N. Liewellyn adalah sebagai berikut: pertama, tidak ada mahzab realis. Realisme adalah gerakan dari pemikiran dan kerja tentang hukum; kedua, realisme adalah konsep hukum yang harus diuji tujuan dan akibat-akibatnya. Realisme mengandung konsepsi tentang masyarakat yang berubah lebih cepat dari pada hukum; ketiga, realisme menganggap adanya pemisahan sementara antara hukum yang ada dan hukum yang seharusnya untuk tujuan-tujuan studi; keempat, realisme tidak percaya pada ketentuan dan konsepsi hukum sepanjang menggambarkan apa yang sebenarnya dilakukan oleh pengadilan dan orang; kelima, realisme menekankan evolusi tiap bagian dari hukum dengan mengingatkan akibatnya (Darmodiharjo dan Shidarta, 1995: 116).
Dalam menolak pemikiran hukum aliran positivisme, Holmes sebagai salah seorang tokoh aliran realisme, mentertawakan anggapan bahwa kasus-kasus hukum dipahami secara terbalik sebagai penerapan aturan-aturan (rules). Sebab kalau hukum itu adalah sekedar aturan-aturan, maka tidak akan ada proses ke pengadilan, oleh karena dengan mudah diterapkan aturan-aturan tersebut sebagaimana adanya aturan-aturan dalam permainan catur (Azizy, 2002: 206). Lebih lanjut, menurut aliran ini, bahwa hukum yang sebenarnya adalah hukum yang dipraktekkan dalam kenyataan. Hukum bukanlah apa yang tertulis dengan indah dalam undang-undang, melainkan apa yang dipraktekkan oleh para pejabat penyelenggara hukum, polisi, jaksa, hakim atau siapa saja yang melaksanakan fungsi pelaksanaan hukum (Rahardjo, 2008: 168).
Di sini terlihat bahwa aliran realisme hukum merupakan lanjutan dari aliran Sociological Jurisprudence yang mengatakan sumber hukum satu-satunya bukan pemegang kekuasaan negara, namun para pelaksana hukum, terutama para hakim. Kekuasaan membuat hukum bukan lagi mutlak ada di tangan pemegang kekuasaan politik, namun juga berada di tangan para pelaksana hukum. Juga dinyatakan bahwa, bentuk hukum bukan lagi sebatas undang-undang, namun juga meliputi putusan hakim dan tindakan-tindakan yang dilakukan dan diputuskan oleh pelaksana hukum.
Di jerman, ajaran realisme hukum dikembangkan lebih lanjut dan melahirkan Ajaran Hukum Bebas (Freirechtslehre) yang menyatakan bahwa, tugas hakim adalah menciptakan hukum, itulah sebabnya hakim harus diberi hak untuk melakukan penemuan hukum secara bebas, karena tugas hakim bukanlah menerapkan undang-undang, tetapi menciptakan penyelesaian yang tepat untuk peristiwa-peristiwa konkrit, sehingga peristiwa berikutnya dapat diciptakan menurut norma-norma yang diciptakan hakim. Bahkan lebih jauh mazhab ajaran hukum bebas menuntut agar pengadilan berhak mengubah hukum (peraturan perundang-undangan) apabila melahirkan malapetaka hukum (Rahardjo, 2008: 168).
Setelah ajaran hukum bebas, kemudian muncul Critical Legal Studies yang juga mengkritisi dan menentang habis-habisan pandangan dasar positivisme hukum yang merupakan pemikiran hukum liberal (Liberal Legal Thought) tentang netralitas, kemurnian dan otonomi hukum, dengan mengembangkan teori-teori kiri sebagai bahan inspirasi dan mengembangkan metode berpikir eklektik. CLS mengecam doktrin netralitas, kemurnian dan otonomi hukum dengan menyatakan bahwa istilah-istilah tersebut tak lebih sebagai mitos belaka, karena dalam kenyataannya hukum tidak bekerja dalam ruang hampa, namun sangat ketat dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan politik yang subyektif. CLS menawarkan solusi agar pengkajian hukum dapat dilakukan tanpa harus terjebak oleh pikiran positivisme hukum, yaitu dengan menghilangkan pemisahan antara doktrin hukum dengan teori social empiris. CLS percaya bahwa doktrin-doktrin hukum yang terus mengharapkan pemisahan antara pemikiran hukum dengan ideologi dan falsafah politik hanya akan berakhir menjadi himpunan apologi yang carut marut (Rahardjo, 2008: 169).
Untuk kasus di Indonesia, sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya, aliran positivisme hukum cukup memberikan pengaruh terhadap tata hukum Indonesia. Tetapi pada perkembangannya dewasa ini, positivisme hukum sering dinilai sebagai aliran hukum yang kaku (statis), sehingga sangat diperlukan sebuah pemikiran maju untuk menjadikan hukum lebih hidup dan dinamis, agar masyarakat Indonesia dapat merasakan manisnya rasa keadilan di bumi persada ini. Untuk itulah Satjipto Rahardjo, seorang pakar hukum Indonesia, menggagas sebuah pemikiran cemerlang dalam bidang hukum yang dikenal dengan hukum progresif.
Raharjo sebagaimana yang dikutip Anton (2005: 11) menyebutkan bahwa dalam pandangan hukum progresif, undang-undang itu tidak selalu jelas. Kemampuannya untuk memberikan jawaban terhadap seribu-satu persoalan yang dihadapkan kepadanya juga sangat rendah. Ia tidak menyediakan pasal-pasal yang segera langsung bisa dipakai untuk menyelesaikan semua persoalan yang terjadi. Dalam hukum progresif, kata dan kalimat yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan hanya semacam eksemplar saja, sedang yang ingin dijangkau oleh hukum adalah suatu makna yang lebih dalam lagi, katakanlah, keadilan. Kalau demikian keadaannya, maka menurut Rahardjo (2005: 2) kita tidak dapat memegang peraturan tersebut secara mutlak atau hitam putih. Sedang di sisi lain, kaum positivisme tidak menerima cara pandang tersebut.
Hal di atas berarti hukum progresif berseberangan dengan aliran positivisme hukum, dogmatik hukum, dan normatif hukum dalam hal pemberian wewenang kepada aparat hukum untuk menginterpretasikan undang-undang agar tidak kehilangan elastisitasnya dan kemudian mampu mengakomodir permasalahan hukum yang muncul di tengah masyarakat. Dengan kata lain aparat hukum harus berupaya untuk “menemukan hukum”, dalam rangka menemukan suatu yang baru sehingga dapat sesuai diterapkan dalam masyarakat.
Dalam perkembangan aliran postivisme hukum ini, muncul aliran yang merupakan reaksi dari dominasi pemikiran rasionalisme yang dianggap mempunyai banyak kelemahan yang didasarkan pada pemikiran yang hanya terpaku pada nilai-nilai atau asumsi-asumsi yang bersifat khayal. Oleh karena itu, akhirnya lahirlah aliran sejarah (historis) yang menginginkan suatu teori harus didasarkan pada kenyataan-kenyataan atau fakta. Tokoh dari aliran sejarah ini diantaranya adalah Von Savigny yang menolak untuk mengagung-agungkan akal seseorang. Hukum baginya tidak dibuat, tetapi tumbuh dan ditemukan dalam masyarakat.
Menurut Von Savigny, hukum timbul bukan karena perintah penguasa atau kebinasaan, tetapi karena perasaan keadilan yang terletak di dalam jiwa bangsa itu. Jiwa bangsa itulah yang menjadi sumber hukum. Karena itu, Savigny mengeluarkan pendapatnya yang amat terkenal bahwa hukum itu tidak dibuat tetapi tumbuh bersama masyarakat. Pendapat Savigny sangat bertolak belakang dengan pandangan positivisme, sebab mereka berpendapat bahwa dalam membangun hukum maka studi terhadap sejarah atau bangsa mutlak diperlukan. Pendapat tersebut oleh Puchta dibenarkan dan dikembangkan dengan mengajarkan bahwa hukum suatu bangsa terikat pada jiwa bangsa yang bersangkutan (Rahardjo, 2008: 164).
Teori hukum lain yang lahir dari proses dialektika antara tesis positivisme hukum dan antitesis aliran sejarah, yaitu Sociological Jurisprudence yang berpendapat bahwa hukum yang baik haruslah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup dalam masyarakat. Teori ini memisahkan secara tegas antara hukum positif dengan hukum yang hidup. Tokoh aliran ini terkenal di antaranya adalah Eugen Ehrlich yang berpendapat bahwa hukum positif baru akan berlaku secara efektif apabila berisikan atau selaras dengan hukum yang hidup dalam masyarakat (Lili Rasyidi, 1988: 55). Tokoh lain yaitu Roscoe Pound yang mengeluarkan teori bahwa hukum adalah alat untuk merekayasa sosial (law as a tool of social enginering). Roscoe Pound juga menganjurkan supaya ilmu sosial didayagunakan untuk kemajuan dan pengembangan ilmu hukum (Soetandyo, 2003: 8).
Penggunaan paradigma rekayasa sosial menekankan pada efektivitas hukum, yang umumnya diabaikan pada studi hukum tradisional yang lebih menekankan pada struktur dan konsistensi rasional dari sistem hukum. Dengan memperhatian perihal efektivitas hukum, maka perhatian studi hukum menjadi melebar dan melampaui kajian tradisional yang hanya menekankan pada masalah legalitas dan legitimasi saja. Memebicarakan efektivitas hukum hanya dapat dilakukan dengan pendekataan sosiologis, yaitu mengamati interaksi antara hukum dengan lingkungan sosialnya. Hukum tidak dilihat sebagai institusi yang steril, melainkan senantiasa diuji kehadirannya dan karya-karyanya dari hasil dan akibat yang ditimbulkannya dalam kehidupan masyarakat luas (Rahardjo, 2002: 83).
Bersamaan dengan itu, berkembang juga aliran realisme hukum. Menurut aliran ini, hukum adalah hasil dari kekuatan-kekuatan sosial dan alat kontrol sosial. Ciri-ciri ajaran realisme sebagaimana dikemukakan oleh Karl. N. Liewellyn adalah sebagai berikut: pertama, tidak ada mahzab realis. Realisme adalah gerakan dari pemikiran dan kerja tentang hukum; kedua, realisme adalah konsep hukum yang harus diuji tujuan dan akibat-akibatnya. Realisme mengandung konsepsi tentang masyarakat yang berubah lebih cepat dari pada hukum; ketiga, realisme menganggap adanya pemisahan sementara antara hukum yang ada dan hukum yang seharusnya untuk tujuan-tujuan studi; keempat, realisme tidak percaya pada ketentuan dan konsepsi hukum sepanjang menggambarkan apa yang sebenarnya dilakukan oleh pengadilan dan orang; kelima, realisme menekankan evolusi tiap bagian dari hukum dengan mengingatkan akibatnya (Darmodiharjo dan Shidarta, 1995: 116).
Dalam menolak pemikiran hukum aliran positivisme, Holmes sebagai salah seorang tokoh aliran realisme, mentertawakan anggapan bahwa kasus-kasus hukum dipahami secara terbalik sebagai penerapan aturan-aturan (rules). Sebab kalau hukum itu adalah sekedar aturan-aturan, maka tidak akan ada proses ke pengadilan, oleh karena dengan mudah diterapkan aturan-aturan tersebut sebagaimana adanya aturan-aturan dalam permainan catur (Azizy, 2002: 206). Lebih lanjut, menurut aliran ini, bahwa hukum yang sebenarnya adalah hukum yang dipraktekkan dalam kenyataan. Hukum bukanlah apa yang tertulis dengan indah dalam undang-undang, melainkan apa yang dipraktekkan oleh para pejabat penyelenggara hukum, polisi, jaksa, hakim atau siapa saja yang melaksanakan fungsi pelaksanaan hukum (Rahardjo, 2008: 168).
Di sini terlihat bahwa aliran realisme hukum merupakan lanjutan dari aliran Sociological Jurisprudence yang mengatakan sumber hukum satu-satunya bukan pemegang kekuasaan negara, namun para pelaksana hukum, terutama para hakim. Kekuasaan membuat hukum bukan lagi mutlak ada di tangan pemegang kekuasaan politik, namun juga berada di tangan para pelaksana hukum. Juga dinyatakan bahwa, bentuk hukum bukan lagi sebatas undang-undang, namun juga meliputi putusan hakim dan tindakan-tindakan yang dilakukan dan diputuskan oleh pelaksana hukum.
Di jerman, ajaran realisme hukum dikembangkan lebih lanjut dan melahirkan Ajaran Hukum Bebas (Freirechtslehre) yang menyatakan bahwa, tugas hakim adalah menciptakan hukum, itulah sebabnya hakim harus diberi hak untuk melakukan penemuan hukum secara bebas, karena tugas hakim bukanlah menerapkan undang-undang, tetapi menciptakan penyelesaian yang tepat untuk peristiwa-peristiwa konkrit, sehingga peristiwa berikutnya dapat diciptakan menurut norma-norma yang diciptakan hakim. Bahkan lebih jauh mazhab ajaran hukum bebas menuntut agar pengadilan berhak mengubah hukum (peraturan perundang-undangan) apabila melahirkan malapetaka hukum (Rahardjo, 2008: 168).
Setelah ajaran hukum bebas, kemudian muncul Critical Legal Studies yang juga mengkritisi dan menentang habis-habisan pandangan dasar positivisme hukum yang merupakan pemikiran hukum liberal (Liberal Legal Thought) tentang netralitas, kemurnian dan otonomi hukum, dengan mengembangkan teori-teori kiri sebagai bahan inspirasi dan mengembangkan metode berpikir eklektik. CLS mengecam doktrin netralitas, kemurnian dan otonomi hukum dengan menyatakan bahwa istilah-istilah tersebut tak lebih sebagai mitos belaka, karena dalam kenyataannya hukum tidak bekerja dalam ruang hampa, namun sangat ketat dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan politik yang subyektif. CLS menawarkan solusi agar pengkajian hukum dapat dilakukan tanpa harus terjebak oleh pikiran positivisme hukum, yaitu dengan menghilangkan pemisahan antara doktrin hukum dengan teori social empiris. CLS percaya bahwa doktrin-doktrin hukum yang terus mengharapkan pemisahan antara pemikiran hukum dengan ideologi dan falsafah politik hanya akan berakhir menjadi himpunan apologi yang carut marut (Rahardjo, 2008: 169).
Untuk kasus di Indonesia, sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya, aliran positivisme hukum cukup memberikan pengaruh terhadap tata hukum Indonesia. Tetapi pada perkembangannya dewasa ini, positivisme hukum sering dinilai sebagai aliran hukum yang kaku (statis), sehingga sangat diperlukan sebuah pemikiran maju untuk menjadikan hukum lebih hidup dan dinamis, agar masyarakat Indonesia dapat merasakan manisnya rasa keadilan di bumi persada ini. Untuk itulah Satjipto Rahardjo, seorang pakar hukum Indonesia, menggagas sebuah pemikiran cemerlang dalam bidang hukum yang dikenal dengan hukum progresif.
Raharjo sebagaimana yang dikutip Anton (2005: 11) menyebutkan bahwa dalam pandangan hukum progresif, undang-undang itu tidak selalu jelas. Kemampuannya untuk memberikan jawaban terhadap seribu-satu persoalan yang dihadapkan kepadanya juga sangat rendah. Ia tidak menyediakan pasal-pasal yang segera langsung bisa dipakai untuk menyelesaikan semua persoalan yang terjadi. Dalam hukum progresif, kata dan kalimat yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan hanya semacam eksemplar saja, sedang yang ingin dijangkau oleh hukum adalah suatu makna yang lebih dalam lagi, katakanlah, keadilan. Kalau demikian keadaannya, maka menurut Rahardjo (2005: 2) kita tidak dapat memegang peraturan tersebut secara mutlak atau hitam putih. Sedang di sisi lain, kaum positivisme tidak menerima cara pandang tersebut.
Hal di atas berarti hukum progresif berseberangan dengan aliran positivisme hukum, dogmatik hukum, dan normatif hukum dalam hal pemberian wewenang kepada aparat hukum untuk menginterpretasikan undang-undang agar tidak kehilangan elastisitasnya dan kemudian mampu mengakomodir permasalahan hukum yang muncul di tengah masyarakat. Dengan kata lain aparat hukum harus berupaya untuk “menemukan hukum”, dalam rangka menemukan suatu yang baru sehingga dapat sesuai diterapkan dalam masyarakat.
Tidak ada yang tidak mungkin didunia, Bagaimana Gelar Tubagus dan Ratu Diperoleh?
Pada acara ILC TVOne edisi Rabu, 16 Oktober 2013, dua narasumber yang cukup lama mengenal Haji Kasan, ayah Gubernur Banten Ratu Atut, yang menjelang akhir hayatnya dikenal sebagai Prof. Dr. (HC) Tubagus H. Chasan Sochib, mempertanyakan gelar Tubagus dan Ratu yang dipakai oleh Haji Kasan dan anak keturunannya.
- Engkong Ridwan Saidi mantan politisi Partai Persatuan Pembangunan mengenal Haji Kasan sejak tahun 1970-an saat ia berkampanye bagi partainya. Engkong Ridwan menyarankan kepada juru bicara keluarga Ratu Atut untuk mencari tahu asal-usul Tubagus dan Ratu, gelar bangsawan Banten yang mereka pakai.
- Benyamin Mangkudilaga, S.H., mantan Hakim Agung dan putra Banten asli lebih tegas menyatakan bahwa dulu H. Kasan orang biasa-biasa saja, tidak bergelar Tubagus. Salah seorang kerabat Benyamin Mangkudilaga disebutkan besanan dengan Haji Kasan, saat itu ya biasa-biasa saja (tak bergelar Tubagus maksudnya).
Apa yang dilakukan oleh seorang jawara berpengaruh untuk mengklaim dirinya dan keturunannya pantas bergelar Tubagus (untuk laki-laki) dan Ratu (untuk perempuan) dalam sejarah Indonesia bukan hal baru. Jauh sebelumnya di Jawa Tengah kita mengenal seorang pemuda sakti mandraguna bernama Joko Tingkir, seorang pemuda biasa yang meniti karier dari prajurit tamtama Kerajaan Demak dan akhirnya melalui perkawinannya dengan salah satu putri Sultan Trenggono masuk ke lingkungan bangsawan istana sebelum akhirnya dinobatkan menjadi Sultan Hadiwijaya, penguasa Tanah Jawa.
Sebelum Joko Tingkir, ada lagi kisah sejarah di Jawa Timur, orang biasa yang menjadi bangsawan dan raja sebuah kerajaan. Siapa lagi kalau bukan Ken Arok? Dengan kelebihannya dalam keberanian dan olah kanuragan ia menjadi Raja Singasari setelah membunuh Raja Tunggul Ametung. Ken Arok mengambil alih tahta kerajaan sekaligus menyunting Ken Dedes, Janda Tunggul Ametung, sebagai permaisurinya.
Ilmu, Ngelmu dan Wahyu
Antara Haji Kasan, Joko Tingkir, dan Ken Arok, ketiganya mungkin mempunyai satu kesamaan, berilmu, ngelmu dan ketiban wahyu keraton, seperti saya baca dalam novel Karebet vs Penangsang, karangan Wawan Susatya:
- Sama-sama ngelmu, orang yang dianggap sakti mandraguna pada zamannya. Bukan hanya kekuatan fisik, mungkin juga ketiga orang ini memiliki kelebihan dalam hal olah batin yang sangat diperlukan untuk merebut pengaruh di lingkungannya.
- Sama-sama berilmu, artinya secara rasional ketiga orang ini cukup cerdas memanfaatkan situasi dan kondisi untuk mengangkat derajatnya sebagai pemimpin di lingkungannya. Dengan kelebihan ilmunya dibanding orang-orang di sekitarnya, mereka juga menjadi orang berharta dengan kelebihannya menguasai akses ke sumber pendapatan di sekitarnya.
- Wahyu Kraton, sebenarnya untuk ukuran zaman sekarang merupakan sesuatu yang irasional, namun pada zaman kuno, misalnya pada Joko Tingkir dan Ken Arok, mereka diyakini telah ketiban cahaya wahyu kraton. Untuk Haji Kasan mungkin wahyu kraton ini tak ada, karena zaman sudah berubah.
Di Jawa Barat bagian timur selatan, saya perhatikan ada kebiasaan mengganti nama atau menambahkan nama belakang dengan nama yang lebih berwibawa, yang bernuansa menak atau bangsawan. Tahun 1970-an mahasiswa tingkat akhir di sebuah Perguruan Tinggi Pertanian saya perhatikan banyak yang menambah nama baru di belakang nama aslinya, sehubungan dengan keberhasilannya meraih gelar sarjana. Misalnya seseorang bernama Yahya Untarya menjadi Yahya Untarya Puradireja atau Kurhaedi menjadi Kurhaedi Astrawinata.
Mengganti nama belakang dengan nama berbau bangsawan juga terjadi pada orang-orang yang sukses dalam karirnya. Seorang pejabat yang sukses dalam kariernya misalnya semula bernama Muhammad Amrin, berganti nama menjadi Amrin Wirakusumah.
Apakah penyandang nama belakang berbau bangsawan itu benar-benar keturunan bangsawan atau menak Sunda zaman dulu? Apakah pak Haji Kasan benar-benar seorang Tubagus? Wallahualam.
What’s in a name? that which we call a rose
By any other name would smell as sweet
Bung Hatta Anti-Corruption Award, Suara Teduh di Kebisingan Korupsi ( Tidak banyak yang tahu bahwa di tanah air kita tercinta, ada award bergengsi yang diberikan kepada para pelaku antikorupsi )
Tidak mudah memang untuk memahami bahwa mempromosikan gerakan/perilaku antikorupsi seolah tindakan yang sepi, tidak populer, bahkan mungkin dianggap aksi belagu dan over acting. Di tengah sebuah kewajaran, bersuara menentang arus memang akan menempatkan kita di posisi sunyi, bahkan bisa saja lebih tragis dari itu–dianggap asosial hingga antisosial.
Semenjak penganugerahan terakhir pada tahun 2010, kita disuguhi berbagai peristiwa gemerincing korupsi yang semerbak bak pesta kembang api yang menyerbu langit pada malam pergantian tahun. Itu pula yang patut diduga Perkumpulan Bung Hatta Anti-Corruption Award, institusi yang menggagas penghargaan ini sejak 2003, mengalami pandangan nanar untuk melakukan pemilihan hingga tiba di tahun 2013.
Saya meyakini, ada gairah besar yang menggelora di dada Dewan Juri tahun ini yang terdiri dari Betti Alisjahbana (ketua), Mas Ahmad Santosa, Agung Pambudhi, Rikard Bagun, dan Luky Djani saat mengumumkan peraih penghargaan ini. Lebih dari sekadar sebuah kerja ritual atas amanah yang diembankan.
Sebagaimana telah dilansir media massa, seusai penganugerah Bung Hatta Anti-Korupsi Award (BHACA) 2010 yang diraih Joko Widodo (Jokowi) dan Herry Zudianto, panitia mengumumkan pemenang untuk tahun 2013 dianugerahkan kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Nur Pamudji, Dirut PLN.
Mencermati apologia Ketua Juri BHACA 2013, Betti Alisjahbana, kita pun paham bahwa kedua sosok ini sudah selayaknya menerima award ini. Bahkan Teten Masduki yang juga pengurus Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA), secara lugas mengungkapkan bahwa kalangan bisnis di Jakarta saat ini tak bisa menerobos aturan hukum dalam masa kepemimpinan Jokowi-Ahok. “Dua orang itu tidak bisa diterobos. Tetapi mereka (kalangan bisnis) senang karena ada kepastian dan pandangan baru bisnis yang lebih baik,” imbuhnya.
Membaca beberapa berita secara terpisah itu, membuat pikiran kita agak diteduhkan dari hiruk-pikuk pemberitaan terkait apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi. Ini sekaligus memberi kita kesempatan menggali (lagi) makna di balik anugerah BHACA. Pesan krusial yang hendak diusung penggagas, mengutip bhaca.org, penerima penghargaan BHACA adalah benih harapan yang tersisa. Keteladanan, kepeloporan, gagasan, dan upaya nyata mereka menumbuhkan kembali harapan akan adanya gerakan penyadaran dalam masyarakat serta mendorong masyarakat untuk turut melindungi mereka.
BHACA merupakan perkumpulan yang memberikan penghargaan terhadap tokoh yang konsisten menegakkan kebijakan antikorupsi. Bhaca telah tiga kali memberikan penghargaan terhadap beberapa inisiator pemberantasan korupsi di lingkungan kerjanya. Sejak perkumpulan ini didirikan pada 9 April 2003 hingga kini, telah terentang lima kali penganugerahan BHACA. Untuk mengetahui sekaligus mengingatkan para tokoh yang telah menerimanya, sungguh elok bisa diurai kembali di sini siapa saja yang pernah menerima BHACA.
Penerima Penghargaan BHACA 2003
- Muhammad Yamin
- Samsul Qamar
- Karaniya Dharmasaputra
- Erri Riyana Harjapamekas
- Saldi Isra
- Gamawan Fauzi
- Amien Sunaryadi
- Muh. Busyro Muqoddas
- Sri Mulyani Indrawati
- Joko Widodo
- H. Herry Zudianto
- Basuki Tjahaja Purnama
- Nur Pamudji
Belajar dari Malaysia Memindahkan Ibu Kota Pemerintahan ( Mungkin nama Putrajaya belum begitu familiar bagi orang Indonesia dibandingkan dengan Kuala Lumpur )
by: http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/10/17/belajar-dari-malaysia-memindahkan-ibukota-pemerintahan-602222.html
Mungkin nama Putrajaya belum begitu familiar bagi orang Indonesia dibandingkan dengan Kuala Lumpur.
Maklum saja, karena kebanyakkan orang Indonesia kalau bertandang ke
Malaysia pasti akan mampir di Kuala Lumpur dan tidak ke Putrajaya.
Padahal, Putrajaya adalah ibukota pemerintahan Malaysia yang sebenarnya.
Melihat kota Kuala Lumpur yang kian hari
kian padat, membuat Perdana Menteri saat itu disekitar tahun 1994
merencanakan untuk memindahkan ibukota pemerintahan Malaysia keluar dari
kota Kuala Lumpur. Maka pada tahun 1995 di bulan April dimulailah
pembangunan tersebut di sebuah kawasan bekas perkebunan kelapa sawit, 25
kilometer dari kota Kuala Lumpur. Di atas lahan seluas 4.931 hektar
inilah dibangun sebuah kota bernama Putrajaya yang diambil dari nama
Perdana Menteri pertama Malaysia yaitu Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj.
Dan Malaysia memindahkan ibukota pemerintahannya pada tahun 1999. Dan
Indonesia sampai saat ini masih dalam bentuk wacana, sedangkan Malaysia
sudah melaksanakannya.
Kota Putrajaya dibangun dengan filosofi Human to human, Human to nature serta Human to God.
Yang artinya pembangunan kota Putrajaya harus mencakup hubungan antara
manusia dengan manusia. Maka di Putrajaya bukan hanya dibangun fasilitas
perkantoran saja tapi juga dibangun perumahan-perumahan baik itu
apartemen, townhouse, serta kondominium yang diperuntukkan
hanya untuk pegawai-pegawai negeri mereka dengan fasilitas peminjaman
yang sangat murah. Sehingga diharapkan pegawai negeri mereka tidak
terlalu jauh dari tempat mereka bekerja, dan tidak ada alasan untuk
terlambat masuk kerja dengan alasan macet di jalan.
Sedangkan filosofi Human to nature
adalah pembangunan kota ini tidak melupakan konsep pelestarian alam
sekitar. Akan banyak didapati pohon-pohon di seluruh kota Putrajaya ini,
sehingga membuat kota ini tidak menjadi gersang. Karena kota ini
dibangun pada bekas perkebunan kelapa sawit maka suhu udara disekitar
adalah sangat panas adanya, sehingga dibuatlah sebuah danau buatan yang
mengelilingi kota Putrajaya. Asal tahu saja, danau buatan ini bebas dari
sampah dan harus sesuai dengan standar ISO. hmm luar biasa bukan? Di
kota ini juga dibangun sebuah taman botani yang ditanami sekitar 7000
species tanaman dari seluruh dunia yang diperuntuk untuk pendidikan dan
penelitian.
Sedangkan filosofi Human to God
adalah hubungan antara manusia dengan Tuhan. Agama utama di Malaysia
adalah Islam. Sehingga prioritas utamanya adalah pembangunan mesjid raya
yang diperuntukkan bagi umat muslim untuk bersembahyang dan
berinteraksi antar sesama muslim. Mesjid raya ini dapat menampung
sekitar 15.000 umat.
Sekilas kota Putrajaya adalah sebuah
kota yang sangat teratur dan bersih. Walaupun pada hari kerja, jalanan
tidak begitu macet. Kantor-kantor pemerintahan berjejer dengan teratur
dalam satu komplek dari Departemen Keuangan, Mahkamah Agung serta
perkantoran lainnya.
Kapan Indonesia akan memindahkan ibukota
pemerintahannya keluar dari Jakarta yang kian hari kian sumpek?
Sebaiknya Indonesia belajar dari Malaysia untuk yang satu ini.
Benarkah Jokowi Ditahan? “Penahanan” Jokowi di DKI Melanggar Konstitusi
Tak terasa sudah setahun masa
Jabatan Jokowi memimpin DKI Jakarta. Tepat hari ini 16 Oktober 2012 yang
lalu Jokowi di lantik . Sesaat setelah dilantik Jokowi langsung saja
blusukan ke daerah Pademangan dan daerah lainnya untuk mengumpulkan
permasalahan DKI Jakarta.
Jokowi dibantu Ahok alias Basuki
Tjahya Purnama menggebrak Jakarta. Mereka berdua bekerja cepat, sehingga
para pegawai pemrov “keteteran” mengikuti ritme cara kerja mereka
berdua. Banyak yang tak sanggup sehingga mengundurkan diri dari jabatan
mereka. Mereka tak biasa bekerja cepat tepat dan efisien. Selama ini
mereka bekerja biasa-biasa saja seperti di daerah-daerah lain di
Indonesia. Nyaris tanpa tantangan seperti di Jakarta.
Tak ayal selama setahun kepemimpinan
Jokowi, banyak sudah yang bisa dirubah dari DKI Jakarta. Penataan
pedagang pasar, pembangunan transportasi massal. mengatur perparkiran
dan relokasi penduduk dari waduk Pluit dan Ria-Rio yang semuanya
menjadikan Jakarta lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Gerakan dan gebrakan Jokowi Ahok
membuat “iri” rakyat di daerah lain. Mereka merindukan pemimpin yang
cekatan, bekerja tanpa pamrih dan semua kebijakannya menyentuh
kepentingan rakyat banyak. Sementara daerah lain sepertinya adem-adem
ayem tanpa perubahan yang drastis. Malah ada pejabat daerah yang hanya
memperkaya “dinasti” mereka seperti daerah Banten yang akhir-akhir ini
heboh melakukan kecurangan pilkada demi melanggengkan kekuasaan dinasti
mereka.
Banyak yang mengelu-elukan
keberhasilan Jokowi. Memuji-muji dan berharap Jokowi jangan meninggalkan
DKI. Jokowi harus “ditahan” di DKI sampai masa jabatannya berakhir 2017
mendatang. Padahal rakyat sudah membutuhkan sosok Jokowi yang bisa
menjadi motor penggerak pejabat yang lain untuk bisa bekerja cepat
seperti dirinya.
Wacana “penahanan” Jokowi di DKI dan
tak diizinkan nyapres oleh segelintir penduduk DKI yang ketakutan jika
Jokowi menjadi presiden maka Ahok lah yang akan menjadi gubernur DKI.
Lalu isu sara pun dimainkan oleh mereka yang tak menginginkan Ahok alias
Basuki Tjaya Purnama menjadi gubernur menggantikan Jokowi yang
“melenggang” ke Istana. Ketakutan yang tak berdasarkan dan sangat tidak
etis dalam kehidupan bernegara yang berdasarkan Pancasila yang menjamin
setiap warganya untuk duduk dalam pemerintahan apapun agama dan
etnisnya.
Sejak Jokowi Ahok mencalonkan diri
menjadi Gubernur dan wakil gubernur isu sara ini juga telah dihembuskan.
Apa lacur mereka tak berhasil menjalankan misi mereka untuk
menggagalkan Jokowi Ahok. Warga DKI adalah warga yang cerdas tak
termakan isu sara itu.
Demikian juga sekarang ini warga DKI
yang cerdas pastilah akan mendukung Jokowi untuk menjadi presiden di
negeri yang sudah hampir “kolaps” ini. Mereka tidaklah egois dan pasti
ingin bukan hanya DKI yang maju tapi seluruh daerah di Indonesia harus
maju.
Bagi Jokowi tak ada aturan yang
dilanggar jika mencalonkan diri menjadi Presiden RI. Malah jika beliau
ditahan-tahan karena alasan Jokowi masih dibutuhkan di DKI, itulah yang
sebenarnya melanggar konstitusi. Karena tak ada aturan yang melarang.
Apakah mereka tidak berfikir bahwa Jokowi itu bukan saja dibutuhkan DKI,
memangnya rakyat Indonesia tak butuh Jokowi?
Padahal kita tahu bahwa jika Jokowi
menjadi presiden 2014 ini. Kita akan dipimpin oleh orang yang bekerja
cepat menyelesaikan segala permasalahan di negeri ini. Jokowi akan
melakukan gebrakan-gebrakan yang “signifikan”. Karena negeri ini butuh
motor penggerak. Dan motor penggerak itu ada pada diri Jokowi.
Menjalankan Perintah Tuhan itu Tidak Sulit, Asalkan?
Setiap musim haji dan hari raya qurban, selalu saja
ada kisah-kisah inspiratif dari orang-orang “kecil” yang punya tekad
besar, mengalahkan orang-orang “besar” yang bernyali kecil. Sahatiwati
misalnya, nenek renta asal Sukabumi, yang sehari-hari menopang hidup
dengan memulung botol plastik bekas, tahun ini bisa berkurban seekor
kambing. Sejak 7 tahun lalu, nenek Sahati menyisihkan penghasilannya
dari hasil memulung dalam sebuah amplop yang kini sudah sangat kumal.
Amplop itu disimpan dibawah bantal di rumah gubuknya. Dalam seminggu,
nenek Sahati bisa mengumpulkan uang rata-rata Rp. 8.000,00 – Rp.
12.000,00, tergantung berapa uang yang didapatnya dari menjual botol
bekas kepada pengepul. Kalau sudah terkumpul 50 atau 100 ribu, nenek
Sahati menitipkan uangnya pada Ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya,
karena khawatir hilang. Kini, setelah 7 tahun menabung, nenek Sahati
bisa membeli kambing dan berkurban serta membagikan daging kurban pada
tetangganya yang membutuhkan.
Lain lagi dengan Nurlia, seorang ibu yang
sehari-hari menjadi penyapu jalan di Makasar ini 2 tahun lalu mendengar
perihal besarnya pahala yang dijanjikan bagi orang yang berkurban.
Hatinya pun tergetar, ingin sekali meraih pahala itu. Dengan penghasilan
yang tak seberapa, Nurlia bertekad menyisihkan penghasilannya setiap
bulan Rp. 100.000,00. Kini, setelah 2 tahun, Nurlia bersama 6 rekannya
sesama penyapu jalan dan seorang sopir truk sampah, bisa patungan
membeli seekor sapi. Bahkan beritanya di Makasar ada 3 ekor sapi hasil
patungan para penyapu jalan.
Tak hanya cerita dibalik upaya luar biasa dari
orang-orang kecil yang sebetulnya tidak diwajibkan atas mereka untuk
berkurban, sebab untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja masih sangat
pas-pasan. Ada lagi yang lebih menakjubkan : ketekunan mengumpulkan
rupiah demi rupiah untuk bisa berhaji ke tanah suci, yang butuh biaya
setidaknya 35 jutaan. Dan itu dilakukan oleh mereka yang penghasilannya
sangat minim dan secara hitung-hitungan akal manusia, tak mungkin pergi
haji.
Adalah nenek Karyati, perempuan 69 tahun yang
sehari-harinya menjadi pemulung sampah di sekitar pabrik kertas Leces,
Probolinggo–Jawa Timur, tahun ini berhasil mewujudkan niat sucinya pergi
ke baitullah dan menunaikan rukun Islam ke-5, setelah menabung selama
15 tahun. Demi mendapatkan hasil yang lebih banyak, nenek Karyati hanya
pulang seminggu sekali ke rumahnya. Sehari-harinya ia menginap di masjid
di dekat lokasinya memulung. Alasannya karena sejak pagi sudah banyak
sampah yang bisa dikumpulkan dan nenek Karyati tak ingin melewatkan
kesempatan itu. Dari hasilnya memulung sampah, nenek Karyati bisa
menyisihkan setidaknya Rp. 20.000,00 seminggu. Tak selamanya lancar, ia
bahkan pernah 3x kehilangan uangnya karena lupa, meletakkan sembarangan
lalu diambil orang. Bahkan sepeda onthel – satu-satunya sarananya
memulung – pernah dicuri orang.
Beberapa tahun lalu, ada pula orang yang tega
menipu nenek Karyati. Dengan modus bisa membantu mempercepat
keberangkatannya menjadi tahun 2011, penipu itu meminta uang Rp. 10
juta. Nenek polos ini percaya begitu saja karena orang itu tampak sangat
meyakinkan. Alhasil, uang 10 juta raib bersama menghilangnya si penipu.
Tapi Alhamdulillah, tahun ini nenek Karyati benar-benar bisa menjadi
tamu Allah. Di usianya yang sudah renta, nenek Karyati mampu menuntaskan
kewajiban sebagi ummat Islam yang belum tentu bisa dilakukan oleh orang
yang berpenghasilan tetap lebih besar dari nenek Karyati.
Tak kalah gigih dengan nenek Karyati, pak
Abdullah, penarik becak dari Ajung, Jember, tahun ini bisa berhaji
setelah menabung selama 22 tahun. Pria paruh baya ini memupuk mimpinya
sejak ia masih muda, bahkan semula ia berniat mengajak serta istrinya ke
baitullah. Sayangnya, beberapa tahun lalu istrinya berpulang ke
rahmatullah. Awalnya, mimpi itu jadi bahan tertawaan rekan-rekannya
sesama penarik becak. Mereka meragukan Abdullah bakal bisa berhaji.
Namun kini pak Abdullah telah menepis semua keraguan itu dan mereka yang
dulu menertawakannya kini berbalik meminta doa darinya agar bisa sampai
juga ke tanah suci.
Penghasilan sebagai penarik becak–apalagi di
sebuah kecamatan–yang tak seberapa membuat Pak Abdullah harus mencari
cara agar tetap ada uang yang bisa disisihkan. Ia pun nyambi jadi kuli angkut di pasar Mangli.
Meski terobsesi untuk bisa berhaji, Pak Abdullah tak lupa
memprioritaskan kebutuhan dana bagi sekolah anak-anaknya. Itu sebabnya
ia butuh waktu 22 tahun sampai tabungannya cukup. Meski harus bekerja
keras menarik becak dan menjadi kuli angkut sekalgus, Pak Abdullah tak
pernah melewatkan kewajiban sholat 5 waktu saat adzan terdengar.
Seorang loper koran asal Jombang, pak Anwar,
tahun ini pun bisa berhaji setelah menabung selama 5 tahun. Awalnya pak
Anwar ikut program dana talangan haji dari sebuah bank syariah untuk
bisa mendapatkan dana setoran awal ONH. Sepeda motor satu-satunya yang
sekaligus jadi sarana mengantarkan koran kepada para pelanggan ia
jadikan jaminan untuk bisa mendapatkan kredit dana talangan tersebut.
Sebuah upaya yang cukup nekad. Pak Anwar mengaku terkadang ia terpaksa
telat membayar angsuran. Namun, tekad kuatnya itu telah mengantarkannya
bersujud di depan Ka’bah.
Subhanallah…! Sungguh mengharukan mendengar
kisah perjuangan panjang dan tak mudah yang dilakukan nenek Karyati, pak
Abdullah dan pak Anwar demi menunaikan ibadah haji, yang sesungguhnya
hanya diwajibkan bagi mereka yang “mampu”. Begitu pula keinginan kuat
nenek Sahati, ibu Nurlia dan kawan-kawannya untuk bisa ikut berkurban,
meski sebenarnya tak ada kewajiban bagi mereka untuk memotong hewan
kurban. Bahkan mereka bisa saja ikut mengantri pembagian daging kurban,
karena mereka termasuk orang yang berhak mendapat bagian. Tapi mereka menolak untuk jadi penerima bagian, mereka memilih menjadi orang yang memberikan/ membagikan daging kurban. Sungguh luar biasa!
Mereka bukan orang-orang yang mempersoalkan apakah ibadah itu wajib atau tidak
bagi mereka. Ketaatan yang didasari ketaqwaan pada Tuhan-lah yang
membuat mereka punya tekad besar, menyingkirkan segala ego dan keinginan
konsumtif, demi menyempurnakan ibadahnya. Kalau saja mau berdalih “ah…,
itu tidak wajib buat saya, itu kan hanya kewajiban bagi yang mampu,
sedang saya ini kan tergolong yang belum mampu” – tentu bisa saja mereka
lakukan. Tapi tidak, tak terpikir untuk berdalih apalagi
mencari-cari alasan, mereka fokus mencari cara mewujudkan niatnya tanpa
minta bantuan orang lain.
Ah…, sungguh malu saya pada mereka! Betapa
tidak, untuk kewajiban yang sudah jelas dan tergolong “sepele” saja saya
masih sering menunda-nunda dan kebanyakan berdalih. Setiap hari untuk
menjalankan sholat 5 waktu saja, jarang sekali saya bisa melakukannya
tepat waktu. Selalu saja ada alasan ketika suara panggilan sholat sudah
terdengar. Terlalu sering saya mengentengkan waktu sholat.
Padahal, dibanding upaya mereka yang harus menabung bertahun-tahun demi
membeli hewan kurban atau berhaji, bersegera sholat saat kumandang adzan
terdengar, sama sekali tak ada apa-apanya. Hanya butuh kemauan untuk
segera bangkit, berwudhu dan sholat.
Sering saya matikan alarm ponsel lalu kembali lelap dan membiarkan sepertiga malam lewat begitu saja. Ah…, toh sholat tahajjud itu bukan wajib kok, hanya sunnah saja!
Kerap dalih seperti itu jadi ‘pembenar’ tindakan saya. Sering pula,
saya justru merapatkan selimut saat terdengar seruan “sholat itu lebih
baik dari pada tidur”. Waktu subuh kan sampai sebelum matahari terbit, setengah jam lagi juga masih bisa! Itu juga dalih yang saya pikir bisa ‘membenarkan’ kemalasan saya.
Lebih memalukan lagi, ketidaktaatan saya itu kadang saya tularkan pada orang lain. Ibaratnya saya cari teman untuk diajak barengan menunda menjalankan perintah Allah. Misalnya saat sedang meeting lalu terdengar adzan Ashar, saya menawarkan : “Kita break
sholat apa dilanjutkan dulu pembahasannya?”. Biasanya, pilihan untuk
mengakhirkan sholat lebih populer. Jadilah saya punya “pendukung” untuk
membenarkan ketidakmampuan saya untuk taat. Kalau meeting-nya
siang dan ada agenda makan siang, saya akan menawarkan :”Kita makan dulu
atau sholat dulu?”. Biasanya, kalau ada yang berpendapat “dari pada sholat tapi ingat makan, ‘kan mendingan makan tapi ingat sholat”
cukup untuk membuat saya memutuskan menunda sholat dan mendahulukan
makan. Ya, saya cari teman dalam ketidaktaatan, saya cari pembenar untuk
melegitimasi ego saya menunda menjalankan perintah Allah. Yang wajib
saya kadang saya “tawar”, apalagi yang tidak wajib.
Seringkali kita lebih sibuk mempersoalkan perintah Allah apakah itu wajib atau sekedar himbauan saja.
Kalau mau mengerjakan silakan, tidak juga tak apa-apa. Parahnya lagi,
kalau kita enggan melakukan atau belum mampu melakukan, seolah tak ingin
sendiri, kita akan cari teman untuk diajak dalam ketidaktaatan. Lalu bersama-sama kita mencari ‘pembenaran’, BUKAN ‘kebenaran’.
Mulailah kita cari dalil yang bisa membenarkan pendapat sendiri. Kalau
perlu, dikutiplah pernyataan orang yang kita anggap cocok dengan selera
kita dan kita singkirkan pendapat yang tak sesuai dengan apa yang kita
mau. Logika kerap kita kedepankan, maka keluarlah argumen berbusa-busa hanya untuk bersembunyi dari ketidakmampuan kita mentaati perintah Allah. Ah…, alangkah pengecutnya saya…
Sungguh beruntung orang-orang seperti nenek
Karyati, pak Abdullah, pak Anwar, nenek Sahati, ibu Nurlia dan
teman-temannya. Mereka bukan orang pandai dan berpendidikan tinggi yang
pintar mencari alasan. Mereka hanya berbekal takwa! Ya, cukuplah
takwa kepada Tuhannya, yang membuat mereka tak lagi mempertanyakan
apakah ibadah itu wajib bagi mereka atau tidak. Ketakwaan itu membawa
mereka pada ketaatan, tanpa banyak protes, tanpa perlu cari-cari alasan
pembenar apalagi ajak-ajak orang lain untuk mempersoalkan perintah
Allah. Mereka bukan orang yang menuhankan logika, tapi mengedepankan nurani yang masih bersih dan suci. Kepolosannya
dalam berpikir justru membuat mereka terpelihara dari kesombongan untuk
mendebat atau mempersoalkan perintah Tuhannya.
Kalau perintah Allah yang tidak diwajibkan atas
diri mereka saja mampu ditunaikannya, apalagi perintah yang jelas
wajib. Pak Abdullah tak lupa bersegera sholat di tengah kesibukannya
mencari nafkah, ibu Nurlia, nenek Karyati dan nenek Sahati, dalam
keterbatasannya yang harus bekerja di jalanan, juga berusaha konsisten
menutup aurat. Mereka semua bukan orang yang banyak dalih hanya untuk
menghindar dari keharusan mentaati perintah Tuhannya. Hanya butuh kemauan dan keikhlasan.
Terima kasih nenek Karyati, pak Abdullah, pak
Anwar, nenek Sahati dan ibu Nurlia. Kalian semua membuat saya malu,
karena kerap banyak cari alasan untuk taat pada Allah, meski untuk
hal-hal sepele sekalipun. Terima kasih karena telah mengajari saya
bercermin, bahwa saya masih kerap kali banyak alasan untuk mempersoalkan
perintah Allah, padahal kenikmatan dan rizki yang Allah limpahkan untuk
saya mungkin lebih besar dari pada mereka. Terima kasih karena sudah
menyadarkan saya, bahwa kesombongan karena merasa diri “mampu berpikir”
telah membuat diri lebih pintar mencari alasan ketimbang mendahulukan
ketaatan sebagai wujud kesyukuran.
Sebenarnya, untuk menjalankan perintah
Tuhan itu tidaklah sulit, asal ada kemauan, pasti ada jalan. Asalkan
ikhlas dan bukannya malah menggugat dan mempersoalkan perintah Allah
dengan mengedepankan logika. Manusia hanya makhluk, sepintar
apapun kita, logika manusia itu terbatas. Sedangkah Allah adalah Sang
Khalik, Maha Pencipta, Dia Maha Tahu, lalu kenapa pula kita merasa
“gagah” untuk mempersoalkan perintahNYA? Ampuni hamba Ya Allah, yang
selama ini selalu banyak berdalih hanya untuk lari dari perintahmu.
Inilah Strategi SBY Atasi Konflik
Presiden ada. Presiden tidak bersembunyi dari
hadapan publik. Presiden terus memantau, bekerja, sembari mencari jalan
tengah terbaik agar polemik KPK dan Polri tidak semakin memburuk dan
kontraproduktif bagi pemberantasan korupsi.
Kerja Presiden memiliki polanya sendiri. Tidak
semua kerja Presiden dipublikasikan terbuka untuk kepentingan publik.
Publik tidak perlu tahu siapa yang dipanggil Presiden pada pagi hari,
rapat apa pada siang hari, siapa yang dimarahi di sore hari, atau dengan
siapa Presiden berkomunikasi di malam hari. Apalagi dalam menghadapi
konflik dua pihak yang tengah meruncing, strategi komunikasi yang
dipakai Presiden strategi “empat dinding” alias berada di ruang tertutup
dan tidak menjadi konsumsi publik. Bisa runyam kalau semua upaya
perdamaian dibuka telanjang kepada publik.
Dalam sistem presidensial, wajar saja publik
menumpahkan segala harapan penyelesaian masalah kepada kepala negara.
Namun di sisi lain sebenarnya hal itu tidak tepat, mengingat kita juga
menganut sistem desentralisasi dan ada cabang-cabang kekuasaan selain
eksekutif.
Penilaian terhadap gaya kepemimpinan seseorang
tentulah didasarkan pada subjektivitas. Artinya, bisa jadi tepat atau
bisa jadi salah karena didasarkan pada motif-motif tertentu. Juwono
Sudarsono, mantan Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Bersatu,
sebagaimana dikutip dalam buku “Dari Soekarno Sampai SBY” (Tjipta
Lesmana, 2008), tidak setuju jika SBY disebut sebagai seorang penakut
atau peragu. Masyarakat sering salah menilai atau salah kesan terhadap
SBY. Menurut Juwono, SBY sebenarnya ingin berperan sebagai rekonsiliator
di panggung Indonesia selama masa jabatannya.
Dalam kepemimpinan, sikap merespons tantangan
secara proaktif merupakan ciri pemimpin yang bertanggung jawab, dan
secara sadar dan aktif mengantisipasi kondisi lebih buruk di masa
mendatang.
Itulah yang saya lihat dari sikap Presiden SBY
dalam menyikapi polemik KPK dan Polri. Ada tiga poin yang disoroti
Presiden. Pertama, penanganan kasus simulator SIM ditangani KPK, dan
Polri masih bisa menangani hal-hal di luar itu. Kedua, setiap warga
negara setara di mata hukum. Novel Baswedan pun sama, tidak kebal hukum.
Namun untuk saat ini penyelesaian kasus Novel tidak tepat dari sisi
waktu dan cara. Ketiga, dalam hal rebutan penyidik, baik KPK dan Polri
harus sama-sama mematuhi aturan. Presiden juga akan membuat peraturan
pemerintah agar tidak terjadi tarik menarik yang tidak sehat.
Sikap Presiden SBY yang disampaikan dalam pidato di
Istana Negara pada Senin 8 Oktober 2012 malam itu sangat cerdas,
bernas, proporsional, dan fair. Presiden SBY memihak satu pihak tanpa
merugikan pihak yang lainnya. Kedua pihak bisa menerima sikap Presiden
SBY itu.
Di sinilah saya melihat peran SBY sebagai
rekonsiliator. Presiden SBY bisa saja bersikap membela KPK sepenuhnya,
atau justru membela Polri dengan membabi buta. Tapi hal itu tidak
dilakukan SBY. Putra Pacitan itu mencari jalan tengah, mengakomodir
kepentingan-kepentingan yang saling tarik-menarik.
Selama ini setiap kalimat atupun tindakan Presiden
SBY selalu disalahtafsirkan, dan diinterpretasikan dengan judgement yang
memang sudah tertanam dalam benak publik. Presiden SBY berkali-kali
dituding lamban. Padahal di balik itu Presiden SBY tidak pernah berhenti
bekerja.
Untuk berkomunikasi, silakan follow akun Twitter saya @cuapolitik
Terbongkarnya Misteri Pembunuhan Holly
Foto Gatot dan Holly (sumber : detik.com)
by: http://hukum.kompasiana.com/2013/10/17/terkuaknya-pembunuhan-holly-601160.html
Nama Holly, wanita cantik yang meninggal dunia akibat pembunuhan kejam
di Apartemen Kalibata, ternyata menjadi korban pembunuhan berencana dari
suaminya. Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry
Heryawan, Rabu (16/10/2013) menyatakan, “Berdasarkan hasil gelar perkara
para penyidik Subdit Jatanras, Gatot pada hari ini sudah kita
tingkatkan statusnya dari saksi menjadi tersangka.”Gatot Supiartono yang kemudian diketahui sebagai suaminya adalah pejabat eselon I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu kini resmi menjadi tersangka atas dugaan keterlibatannya dalam pembunuhan Holly Angela Ayu (37). (Foto yang dirilis Polda Metro Jaya Rabu, 16/10/2013 merupakan foto pernikahan, sumber; detik.com). Nama Gatot yang diselidiki muncul setelah salah satu dari empat tersangka, Surya Hakim (45) ditangkap polisi di Karawang pada tanggal 7 Oktober lalu. Dia mengaku kenal baik dengan Gatot dan sering menjadi sopir pribadinya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Slamet Riyanto di Mapolda Metro Jaya menyatakan bahwa, ”Korban (Holly) terlalu banyak menuntut mulai dari minta apartemen, mobil, rumah.” Selain menuntut Gatot dengan soal harta, Slamet Riyanto menyebutkan dari keterangan saksi-saksi, bahwa Holly juga menuntut agar Gatot menceraikan isteri pertamanya.
Setelah dirinya dijadikan tersangka, Gatot dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana jo Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan jo Pasal 55 KUHP.
Dari kasus yang berakhir dengan pembunuhan suami terhadap isteri mudanya, secara psikologis kemungkinan besar disebabkan karena kemarahan Gatot sebagai akibat tertekan dengan demikian banyaknya permintaan Holly. Yang fatal dan kemudian menyebabkan terjadinya perencanaan dan eksekusi pembunuhan, adalah terutama saat Holly meminta Gatot menceraikan isteri pertamanya. Ini sebuah pelajaran dimana apabila bermain dengan cinta dan cinta itu sudah merasuk kedalam jiwa seorang wanita, kemudian dia menjadi pendamping resmi, maka si pria harus siap dengan segala konsekwensinya. Si Isteri muda yang benar-benar kasmaran akan menuntut jantung hatinya selalu berada disebelahnya.
Didalam pelajaran sekolah pengamanan personil, kasus pernikahan kedua atau mengambil isteri muda adalah kasus khusus yang harus didalami oleh analis. Karena biasanya banyak terjadi rasa bersaing dari yang muda kepada yang tua. Dari beberapa kasus dahulu yang penulis selidiki, penyebab pernikahan kedua terjadi diantaranya karena isteri berubah setelah sekian tahun menjalani pernikahan, misalnya menjadi galak, terlalu mengatur, pencuriga berat, parno dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Atau bisa juga, si pria menemukan wanita yang lebih muda dan lebih menarik, yang menggoda hatinya, kemudian dia jatuh hati. Dan banyak lagi penyebab lainnya.
Bagi para suami yang kemudian nekat mengambil isteri kedua, selama dia mampu, maka permintaan isteri keduanya meminta harta atau lainnya masih akan dipenuhi. Tetapi pada umumnya mereka akan marah apabila isteri mudanya meminta untuk menceraikan isteri pertamanya. Pada umumnya si suami sudah mempunyai anak, sehingga akan berat memenuhi permintaan tersebut. Hubungan akan menjadi berbahaya apabila si isteri muda terus memaksa dan terus menuntut, terlebih dengan marah atau emosional. Maka bisa saja terjadi seperti kasus Gatot dan Holly ini. Ini yang perlu diingat bagi kita semua.
Pesan moralnya, penyesalan tidak pernah di depan tetapi selalu berada di belakang, karena itu berfikirlah dahulu sebelum bertindak, terlebih soal cinta. Wanita apabila jatuh cinta akan sulit disadarkan, pria apabila disentuh ketenangan hidupnya dalam berumah tangga bisa menggila, berfikiran sesat dan bertindak nekat, itulah yang terjadi.
Oleh : Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net
Rahasia Stamina Timnas Indonesia ( Kalau bicara stamina dalam sepak bola, pasti kita akan teringat istilah VO2Max )
by: http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/10/17/ternyata-inilah-rahasia-stamina-timnas-indonesia-599634.html
Kalau bicara stamina dalam sepak bola, pasti kita akan teringat istilah VO2Max, sebuah istilah untuk mengetahui kapasitas jantung dan paru-paru atlet untuk menangkap oksigen secara maksimal
Dengan bahasa lain, VO2Max adalah
volume maksimal oksigen yang diproses oleh tubuh manusia pada saat
melakukan kegiatan yang intensif. Semakin banyak oksigen yang diserap,
semakin baik pula kinerja otot dalam bekerja. Zat sisa-sisa yang
menyebabkan kelelahan pun jumlahnya semakin sedikit.
Seorang pemain sepak bola dengan
nilai VO2MAX semakin tinggi, maka semakin bagus staminanya. Begitu pun
sebaliknya semakin rendah nilainya, semakin jelek stamina seorang
pemain.
Sangat mudah melihat perbandingan
kedua hal tersebut. Rata-rata pemain Eropa bisa berlari dengan power
full 2×45 menit karena nilai VO2MAX mereka tinggi diatas rata-rata
pemain Indonesia. Sedangkan para pemain timnas Indonesia (minus timnas
U19) kelihatan sekali stamina mereka jeblok setelah memasuki babak kedua
karena nilai VO2MAX nya jauh di bawah para pemain Arsenal, Liverpool,
Chelsea, maupun Belanda yang pernah mereka lawan sebelum ini.
Sebenarnya VO2Max tidak harus
identik dengan pemain sepak bola. VO2max juga menjadi salah satu acuan
para pendaki gunung es, khususnya gunung-gunung yang memiliki tinggi
lebih dari 4.000 mdpl. Mereka diharuskan memiliki kapasitas Vo2Max
dengan nilai tertentu, hal ini akan memperlancar pergerakan mereka
sewaktu mendaki gunung.
Dengan mengetahui nilai VO2MAX para
pemain maka kita punya parameter untuk menilai stamina para pemain. Dan
juga dengan mengetahui VO2MAX pemain, bisa disusun program perbaikan
stamina pemain. Kemajuannya pun bisa dilihat karena nilainya bisa
ditentukan dari VO2MAX tersebut.
Sangat disayangkan selama ini parameter VO2Max
kurang mendapat perhatian klub Indonesia maupun PSSI. Dan ternyata hal
ini terlihat wajar terjadi karena seorang pelatih timnas senior pun
tidak menganggap VO2Max menjadi hal yang penting.
Coba simak apa kata pelatih terbaik ISL yang juga sebagai pelatih timnas senior, Jacksen F. Tiago,
“Bagi saya, Vo2Max -yang kerap
dijadikan patokan mengukur stamina- pemain itu tidak terlalu pengaruh.
Pasalnya, setiap posisi memerlukan kemampuan berbeda-beda. Striker
misalnya. Mereka memerlukan explosive power. Sementara posisi gelandang
memerlukan endurance. Yang terpenting, tim pelatih dan pemain sama-sama
mengerti kondisi mereka” tegas JFT. Link disini.
Pertanyaannya, bagaimana seorang pelatih mengetahui dan mengerti kondisi stamina pemain?
Kemajuan teknologi sudah ditawarkan
untuk mengukur level stamina pemain dengan parameter VO2Max tersebut.
Tapi bagi pelatih JFT, hal itu sepertinya tidak bisa dijadikan patokan
dan tidak dianggap berpengaruh terhadap anak asuhnya.
Padahal kalau mau jujur, faktor
staminalah salah satu kelemahan timnas senior Indonesia. Bahkan ada yang
memberi istilah timnas 60 menit karena hanya sampai di situ stamina
pemain tersebut prima. Selebihnya sudah gak jelas karena stamina yang
drop sehingga permainan pun jadi tidak berkembang. Mungkin inilah
jawaban kenapa selama ini stamina pemain timnas kita tidak bagus untuk
bermain full 2×45 menit.
Kalau pelatih timnasnya saja tidak
perhatian dengan masalah VO2Max, lalu bagaimana kita mengharapkan
pelatih klub-klub di kompetisi tertinggi perhatian dengan hal itu?! Dan
bagaimana pula kita berharap timnas kita (selain timnas U19) bisa
bermain dengan stamina ok yang bisa bermain full power selama 120 menit
tanpa lelah. Ditambah harus bermain tiap 2 hari sekali dalam sebuah
kejuaraan seperti yang pernah ditunjukkan juniornya, timnas U19, di AFF
Cup kemarin.
Atau jangan-jangan, Coach Indra
Sjafrie dan kita semua yang salah ya karena mengganggap VO2Max itu
penting bagi para pemain timnas?…;)
Salam Olahraga
Wassalam
KISAH NYATA BERTARUNG DENGAN JIN: Pertarungan Ustad Abu Albani vs Jin Ifrit
by: http://unik.kompasiana.com/2013/03/27/-kisah-nyata-pertarungan-ustad-abu-albani-vs-jin-ifrit-546415.html
Bismillahirrohmanirrahim…
Dear sahabat kompasiana terkasih, kembali kami
hadirkan kisah perjalanan Team Ruqyah Abu Albani di kota
Gudeg-Yogyakarta Hadinigrat sebuah kota yang Istimewa dan bersejarah
pada era kemerdekaan Negeri kita tercinta ini.
Pengenalan Istilah :
Jin berasal kata Jana yang artinya terhalang atau tak terlihat.
Sedangkan Ifrit merupakan salah satu jenis dari
golongan jin yang memiliki kekuatan besar serta dia memiliki kemampuan
untuk membunuh manusia.
Kembali pada kisah perjalanan yang telah kami alami
sekitar 2 tahun yang lalu, berawal dari sebuah telepon yang kami terima
dari seorang pria bernama Sudiro 60 th (bukan nama sebenarnya) dari
pembicaraan tersebut dapatlah kami ambil kesimpulan bahwa beliau meminta
bantuan kami untuk meruqyah anaknya sunarsih 25th yang mengalami kesurupan berkepanjangan dengan kondisi yang memperihatinkan.
Setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga,
selanjutya kami segera berangkat dari Jakarta menggunakan kereta api
Fajar Utama Jogja, setelah menempuh perjalanan sekitar 10 jam lamanya
kami tiba di stasiun Tugu sekitar Pukul 14.30 siang.
Terjadinya keanehan-keanehan
Di ruang tunggu stasiun telah ada anggota keluarga yang bertugas menjemput kedatangan kami, sebutlah Bapak Warsono 55 th
dengan menggunakan pakaian lurik dan tutur kata yang sopan serta
sambutan hangat khas budaya jogja, suasana inilah yang membuat jogja
sangat istimewa dihati siapapun yang datang.
Dengan agak canggung dan suara terbata Pak Warsono berkata “Maaf pak ustad rumah kami sudah dekat dari sini, jadi kami tidak menjemput dengan kendaraan”
ungkapnya. Dan memang menurut penuturan beliau jarak antara stasiun dan
rumah tujuan kami tidaklah begitu jauh, jadi kami cukup dijemput dengan
berjalan kaki.
Setelah menempuh perjalanan lebih dari 30 menit
lamanya dan kami merasa hanya berputar-putar dijalan yang sama, Ustad
Abu Albani bertanya kepada Pak Warsono “apakah sudah dekat rumah yang kita tuju Pak ?” pertanyaan kami mendapat jawaban yang cukup mengherankan “maaf pak Ustad Saya lupa rumahnya dimana“ dengan wajah Pak Warsono yang terlihat sangat kebingungan.
Sungguh mustahil Pak Warsono yang sejak lahir dan
hingga setua ini tinggal di Kota Jogja bisa lupa rumahnya sendiri. Saat
itu waktu sudah menunjukan waktu shalat ashar kami memutuskan untuk
shalat ashar dan beristirahat terlebih dahulu.
Setelah selesai shalat, tiba-tiba kami bertemu
seorang pemuda, sebutlah Bagus 23th. Pemuda ini mengenali Pak Warsono
dan berkata “lho pak dhe’ kok ada disini ?” . “iya le’ saya diminta menjemput pak Ustad dari stasiun tapi kok saya jadi lupa ya.. rumah saya dimana ?”
kata Pak Warsono. Perjumpaan kami dengan Bagus menjadi jalan terang
bagi kami untuk mendapatkan arah yang tepat menuju kerumah yang kami
cari.
Dalam perjalanan kami sempatkan bertanya kepada
Bagus apakah pak Warsono adalah orang yang pelupa dan mudah linglung
sebelumnya ?. kemudian ia menjawab bahwa Pak warsono bukanlah orang
yang pelupa.
Hanya berjalan kaki sekitar 5 menit, tibalah kami
di rumah yang dituju, dan ternyata rumah yang sedari tadi kami cari
sudah berkali-kali kami lewati, disini kami dapat mengambil kesimpulan
bahwa ada upaya dari “makhluk lain” yang berusaha menggagalkan usaha
kami dengan menutup penglihatan dan fikiran Pak Warsono sehingga lupa
dimana rumahnya.
Tepat didepan rumah Bapak Sudiro dan anggota
keluarga, serta masyarakat sekitar menerima kedatangan kami, setelah
beristirahat sejenak dan mendengarkan penjelasan dari Pak Sudiro
mengenai kondisi terakhir sunarsih, beberapa saat kemudian kami langsung
menuju kerumah untuk melakukan ruqyah.
Baru saja sekitar 10 meter kami mendekat, tiba-tiba
seluruh pintu dan jendela yang ada dirumah tersebut menutup secara
bersamaan dan menimbulkan suara yang sangat keras “ Brakk..Brakkk….”
sehingga membuat anggota keluarga dan masyarakat melihat kejadian
tersebut lari ketakutan. Melihat kondisi yang demikian membahayakan kami
pun perlu mempersiapkan strategi yang tepat guna mengindari jatuhnya
korban. Mengingat kasus yang kali ini hadapi ckup berat dan berpotensi
membahayakan dimana jin yang menguasai jasad ini mampu meleparkan
benda-benda besar. Kemudian untuk memudahkan Peruqyah masuk kedalam
rumah, kami memberikan arahan kepada Keluarga dan Masyarakat untuk
membuka pintu dengan cara apapun meski harus mencopot Pintu atau kusen,
dikarenakan sulitnya mencopot engsel maka dicopotlah kusen pintu dari
bangunan.
Setelah jalan masuk tidak lag terhalang Ustad Abu
Albani itu mencoba masuk kedalam rumah sedangkan seluruh anggota
keluarga tidak ada yang berani untuk menemani. Seluruh ruangan kamar
telah kami masuki tetapi sunarsih tidak juga di temukan, disini kembali
kami tanyakan kepada keluarga, apakah benar sunarsih masih ada didalam
? dan keluarga memang yakin sekali sunarsih masih ada didalam rumah.
Oleh karena itu kembali kami masuk mencari disetiap sudut ruangan,
lemari, hingga kolong tempat tidur dengan teliti belum juga kami temukan
keberadaan sunarsih.
Sambil sejenak berfikir diruang tamu, tiba-tiba
kami merasakan ada rasa yang aneh, bulu kuduk terasa berdiri dan kepala
terasa berat, kemudian kami menoleh kesegala penjuru ruang tamu dan saat
kami melihat kea rah atas, sejurus kemudian telihatlah oleh kami
sunarsih, pada posisi berdiri diatas plafon dengan kepala dibawah,
ternyata sunarsih yang masih dalam pengaruh kesurupan itu mengikuti
setiap langkah kami dari atas plafon ketika kami menelusuri seluruh
ruangan rumah persis diatas kepala kami.
Kemudian sunarsih yang masih dalam pengaruh kesurupan itu berkata “pulanglah kalian atau nanti akan saya bunuh” ( dengan mata melotot kemerahan dan wajah yang menyeramkan) dengan tenang Ustad Abu Albani menjawab “ turunlah ada sesuatu yang penting kami mau bicarakan dengan anda”
kemudian sunarsih turun dan bersedia mengikuti ajakan kami untuk diajak
bicara diluar rumah, metode in kami tempuh agar kami dapat leluasa
untuk melakukan tindakan serta menghindari bahaya yang berpotensi
ditimbulkan seperti terlempar benda-benda keras perabotan rumah atau
lain-lain..
Dalam kondisi yang masih dalam pengaruh kerasukan,
kami membiarkan sunarsih meracau (berbicara tidak jelas -red) hingga
lebih dari 2 jam lamanya hingga sunarsih tersadar dengan sendirinya.
Melihat kondisi sunarsih yang demikian mengkhawatirkan kami pun meminta
penjelasan dari pihak keluarga mengenai sebab terjadinya hingga
kondisinya seperti ini, tetapi ada yang lebih membuat kami kaget adalah
pengakuan keluarga bahwa sudah ada beberapa orang yang meninggal dunia setelah menangani sunarsih. Inna lillahi.
Mengalami hal demikian sudah menjadi resiko para
Peruqyah, yang pasti sebagaimanan prinsip Muslim adalah musuh janganlah
dicari tetapi jika sudah ada didepan mata maka harus dihadapi.
Terkait dengan hal tersebut kami mengambil
kesimpulan bahwa yang kami hadapi adalah kasus berat dan jin yang
merasuk tubuh sunarsih merupakan golongan jin ifrit , yang berdasarkan
riwayat yang rojih, Jin ifrit merupakan jin yang berbahaya dan beberapa
dari mereka berusaha membunuh para Nabi. Setelah itu kami
berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk mengikat sunarsih dengan kain
agar memudahkan proses ruqyah , tiba- tiba pada saat proses pengikatan
berlangsung Sunarsih kembali kerasukan dan membuat kaget keluarga yang
mengikatnya sehingga mereka lari ketakutan, seketika tubuh Sunarsih terangkat keudara
( mengambang ) dan dengan sedikit hentakaan saja seluruh ikatan yang
ada pada tubuh Sunarsih terputus, suasana menjadi mencekam, udara
disekitar rumah menjadi kencang seperti angin puting beliung, suara
gemerisik pohon disekitarnya menambah suasana menjadi sangat mengerikan.
Melihat kondisi tersebut ustad Abu Albani segera
mengambil tindakan yang tepat guna menghindari korban dari pihak
masyarakat dengan langkah sigap ustad segera menjatuhkan Sunarsih yang
sedang melayang-layang dengan membacakan ayat ayat ruqyah, ketika
dibacakan ayat ayat ruqyah ada hawa panas disekeliling Sunarsih, udara
disekitar semakin kencang hingga beberapa saat lamanya, kemudian ustad
Abu Albani terus menerus membacakan Ruqyah hingga kekuatan sunarsih
semakin lama semakin melemah hingga akhirnya ia pun tersadar, bersamaan
dengan itu suasana pun kembali tenang, setelah itu ustad Abu Albani
mempersilahkan Sunarsih untuk beristirahat dan akan diruqyah kembali
untuk memastikan bahwa jin tersebut telah benar benar keluar ditubuhnya.
Alhamdulillah dengan Izin Allah sunarsih dapat sembuh seperti
sediakala.
Dalam menjalankan
tugas untuk membantu sesama banyak hal yang kami hadapi, baik dari
pemahaman agama masyarakat yang sangat minim tentang Ruqyah-syariah, dan
budaya kemusyrikan (kebiasaan memberikan
sesaji/persembahan-penyembelihan binatang-sedekah bumi dst. yang
dipersembahkan untuk jin-setan yang mengaku sebagai roh leluhur atau
nenek moyang) sedangkan dalam Aqidah Islam setiap Ruh orang
yang meninggal dunia akan kembali kepada Allah SWT dan mempertanggung
jawabkan setiap apa yang telah diperbuat semasa hidupnya,
jadi tidak ada ruh yang bergentayangan apalagi bisa pulang kerumah.
maka, waspadalah pada tipu daya setan yang memang mereka telah
bersumpah untuk menyesatkan anak-cucu Adam.
Wallahu A’lam Bishawab….
Rabu, 16 Oktober 2013
Suka Menilai Orang Lain, Lupa Menilai Diri Sendiri
by: http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2012/11/14/suka-menilai-orang-lain-lupa-menilai-diri-sendiri-508875.html
“Kebenaran yang dihasilkan dari persepsi Anda belum tentu menjadi benar dipersepsi orang lain.” – Djajendra
Setiap orang, siapa pun dia, apa pun pilihan
hidupnya, maka dia layak mendapatkan cinta dan kasih sayangmu. Karena,
saat dirimu mengeluarkan kebaikan, saat itu kebahagiaanmu akan meningkat
nikmatnya berlipat kali.
Salah satu
kebiasaan dan perilaku yang kurang baik, tapi terlalu sulit untuk
disadari adalah sifat suka menilai orang lain. Mungkin sangat banyak
waktu dihabiskan untuk menilai orang lain daripada menilai diri sendiri.
Seolah-olah hidup ini harus terfokus untuk melihat orang lain, dan
untuk menilai mereka, lalu membahas secara tuntas tentang sikap, sifat,
perilaku, kebiasaan, dan tindakan mereka. Dan, diri sendiri selalu lupa
untuk bertanya kepada dirinya sendiri, “siapa aku”?
Ketika seseorang menyibukkan hidupnya dengan
mengundang perilaku orang lain ke dalam hidupnya, maka dia akan lupa
untuk berpikir buat pertumbuhan, perbaikan, dan kemajuan kepribadiannya
sendiri yang lebih berkualitas. Mungkinkah sifat
menilai adalah sifat alamia manusia? Sebab, kebanyakan orang selalu
menjadi sangat pintar dalam menilai perilaku dan sikap orang lain, dan
menjadi sangat tidak pintar untuk menilai perilaku dan sikap diri
sendiri. Bukankah ini sebuah kerugian besar buat kemajuan diri sendiri?
Semua orang pasti paham bahwa kualitas hidup dalam kebahagiaan hanya
bisa dimiliki, pada saat seseorang mampu memahami dan mengenal diri
sendiri dengan baik. Dan bila orang-orang lebih suka mengenal diri orang
lain daripada diri sendiri, apakah mungkin dia meraih kualitas hidup
dan kebahagiaan?
Apakah
salah kalau seseorang menilai orang lain? Tidak salah, tapi perilaku
yang terlalu terbiasa untuk menilai kekurangan dan kelemahan orang lain,
hanya akan menghasilkan ketidakbahagiaan ke dalam diri sendiri.
Artinya, kekurangan dan kelemahan orang lain itu adalah energi negatif,
yang berpotensi masuk ke dalam diri sendiri, dan mengurangi perasaan
bahagia. Jadi, lebih baik menilai diri sendiri dan memperbaiki hal-hal
yang masih kurang, agar diri bisa menjadi pribadi yang berkualitas,
untuk menghasilkan kehidupan yang lebih indah dalam kebahagiaan.
Bila
seseorang sudah mampu menghapus sifat dirinya yang suka menghakimi
perilaku orang lain, serta terbiasa berpikir positif terhadap semua
realitas orang lain. Maka, dia akan menjadi mahir dalam memperkuat
energi cinta dalam diri sendiri, dan akan memiliki sifat yang mencintai
setiap orang secara tulus dari hati nurani.
Mencintai diri sendiri adalah sesuatu yang sangat
berharga untuk membuat hidup menjadi lebih baik. Sebab, saat seseorang
benar-benar mencintai hidupnya, saat itu dia akan fokus untuk membuat
dirinya memimpin menuju hidup yang dia impikan. Dan saat itu, dirinya
menjadi terbiasa untuk menilai diri sendiri, dan memagari diri sendiri
dari risiko yang membuat langkah perjalanannya mundur, serta memotivasi
diri sendiri secara terus-menerus, untuk membuat langkah perjalanan
hidupnya terus maju bersama kesuksesan.
Tindakan suka menilai orang lain akan membuat diri cerdas mendefinisikan orang lain. Jadi,
apa pun yang orang lain lakukan, pastilah dapat ditemukan hal-hal untuk
dikomentari. Saat Anda terbiasa menilai sifat dan perilaku orang lain,
saat itu Anda terus-menerus sedang memperkuat hal-hal terlemah di dalam
diri Anda, dan pikiran Anda akan selalu tertutup untuk menemukan hal-hal
positif yang memperkuat kepribadian Anda.
Siapkan mental dan emosi untuk membiasakan diri,
agar Anda bisa menilai diri sendiri. Apalagi, saat diri Anda dalam
keadaan lemah, maka diperlukan fokus yang kuat dari diri sendiri, untuk
menentukan pilihan dan keputusan yang memperkuat diri. Jangan sia-siakan
diri Anda yang unik dan luar biasa, hanya untuk hidup dalam sifat,
sikap, perilaku, karakter, dan gaya hidup orang lain. Pikirkan dan
perhatikan hidup Anda sendiri, lupakan dan tinggalkan kebiasaan untuk
menilai dan mengurusi pola hidup orang lain. Jadilah berharga untuk diri
sendiri, agar semua hal yang Anda lakukan membawa manfaat buat kebaikan
hidup semua orang.
Djajendra
Tips Psikologi: Bagaimana Cara Menilai Diri Sendiri
by: http://jatimuliawa.blogspot.com/2013/02/tips-psikologi.html
Apakah anda merasa sangat cerdas, cukup cerdas, rata-rata atau bodoh..???
Apapun yang anda sadari itulah hasil penilaian diri. Berupaya menilai kualitas diri sendiri disebut evaluasi diri. Sadar atau tidak, anda pasti pernah melakukannya. Anda dapat menilai diri anda sendiri setelah melakukan perbandingan dengan orang lain. Mayoritas dari anda, pasti membandingkan dengan yang setara. Evaluasi positif misalnya jika anda merasa cantik, tampan, cerdas, disukai banyak orang, populer, dan sebagainya. Sedangkan evaluasi negatif misalnya jika anda tidak menarik, jelek, bodoh, tidak disukai, tidak percaya diri, dan sebagainya.
Dalam proses mengevaluasi diri ada beberapa hal khusus seperti:
11. Konsep dan Skema Diri
Setelah anda tahu tentang bagaimana diri anda, anda akan mempercayai beberapa hal yang khas dari diri anda. Nah, apa yang kamu percayai ada dalam diri dinamakan konsep diri, misalnya : anda percaya jika anda cantik, tampan, baik hati, dan sebagainya.
Sedangkan Skema diri (kerangka mental), misalnya jika anda merasa pendek, kulit hitam, gendut, dan sebagainya. Skema diri akan mempengaruhi anda dalam memprediksi apa yang akan anda lakukan.
22. Efikasi diri
Yaitu keyakinan bahwa anda mampu atau tidak untuk melakukan tindakan tertentu atau mendapatkan hasil yang diharapkan pada suatu situasi tertentu. Jika anda memiliki efikasi diri yang tinggi berarti anda termasuk orang yang optimis. Sedangkan jika anda memiliki efikasi diri yang rendah, anda termasuk orang yang pesimis. Orang optimis menganggap kegagalan karena kurangnya kemampuan, skill, atau usaha. Sedangkan orang pesimis menganggap kegagalan karena tidak berbakat.
33. Diri yang Mungkin
Anda pasti pernah memikirkan seperti apa diri yang anda inginkan. Jika anda ditanya ingin seperti apa, maka jawaban anda adalah diri yang mungkin atau possible selves. Diri yang mungkin bisa beberapa hal seperti diri yang anda inginkan (ingin lebih cantik, cerdas); tidak anda inginkan (lebih jelek, pemarah); yang anda sukai atau seharusnya anda miliki (lebih sopan, membantu orang yang membutuhkan), dan sebagainya. Peranan diri yang mungkin bagi anda :Menjadi motivasi (misal: anda ingin menjadi terkenal).
Menimbulkan kesenjangan (misal : anda merasa memiliki sifat – sifat tertentu, tapi oranglain tidak melihat bahwa anda memiliki sifat-sifat tersebut).
Mempengaruhi emosi (misal: anda ingin jujur, tapi kenyataannya anda berbohong).
Menjadi pembeda antara anda dengan orang lain.
Apakah anda merasa sangat cerdas, cukup cerdas, rata-rata atau bodoh..???
Apapun yang anda sadari itulah hasil penilaian diri. Berupaya menilai kualitas diri sendiri disebut evaluasi diri. Sadar atau tidak, anda pasti pernah melakukannya. Anda dapat menilai diri anda sendiri setelah melakukan perbandingan dengan orang lain. Mayoritas dari anda, pasti membandingkan dengan yang setara. Evaluasi positif misalnya jika anda merasa cantik, tampan, cerdas, disukai banyak orang, populer, dan sebagainya. Sedangkan evaluasi negatif misalnya jika anda tidak menarik, jelek, bodoh, tidak disukai, tidak percaya diri, dan sebagainya.
Dalam proses mengevaluasi diri ada beberapa hal khusus seperti:
11. Konsep dan Skema Diri
Setelah anda tahu tentang bagaimana diri anda, anda akan mempercayai beberapa hal yang khas dari diri anda. Nah, apa yang kamu percayai ada dalam diri dinamakan konsep diri, misalnya : anda percaya jika anda cantik, tampan, baik hati, dan sebagainya.
Sedangkan Skema diri (kerangka mental), misalnya jika anda merasa pendek, kulit hitam, gendut, dan sebagainya. Skema diri akan mempengaruhi anda dalam memprediksi apa yang akan anda lakukan.
22. Efikasi diri
Yaitu keyakinan bahwa anda mampu atau tidak untuk melakukan tindakan tertentu atau mendapatkan hasil yang diharapkan pada suatu situasi tertentu. Jika anda memiliki efikasi diri yang tinggi berarti anda termasuk orang yang optimis. Sedangkan jika anda memiliki efikasi diri yang rendah, anda termasuk orang yang pesimis. Orang optimis menganggap kegagalan karena kurangnya kemampuan, skill, atau usaha. Sedangkan orang pesimis menganggap kegagalan karena tidak berbakat.
33. Diri yang Mungkin
Anda pasti pernah memikirkan seperti apa diri yang anda inginkan. Jika anda ditanya ingin seperti apa, maka jawaban anda adalah diri yang mungkin atau possible selves. Diri yang mungkin bisa beberapa hal seperti diri yang anda inginkan (ingin lebih cantik, cerdas); tidak anda inginkan (lebih jelek, pemarah); yang anda sukai atau seharusnya anda miliki (lebih sopan, membantu orang yang membutuhkan), dan sebagainya. Peranan diri yang mungkin bagi anda :Menjadi motivasi (misal: anda ingin menjadi terkenal).
Menimbulkan kesenjangan (misal : anda merasa memiliki sifat – sifat tertentu, tapi oranglain tidak melihat bahwa anda memiliki sifat-sifat tersebut).
Mempengaruhi emosi (misal: anda ingin jujur, tapi kenyataannya anda berbohong).
Menjadi pembeda antara anda dengan orang lain.
Ayo Kita Belajar Mengenali Wanita yang Suka Selingkuh
by: http://www.jualbeliforum.com/tips/19601-cara-mengenali-wanita-suka-selingkuh.html
Siapa yang tak tergoda jika seseorang yang terus menerus mencoba
menarik perhatian. Karena sering bertemu, mengobrol, dan akhirnya saling
curhat, perselingkuhan pun semakin mungkin terjadi. Apalagi bila
kebetulan kondisi hubungan dengan pasangan sedang dalam kondisi mendung
yang gelap.
Namun, bukan berarti Anda harus mencurigai pasangan dan mengawasinya selama 24 jam penuh. Yang pasti ciptakan hubungan kondusif di antara Anda berdua, dan belajarlah jeli membaca tanda-tanda adanya perselingkuhan.
Ciri Wanita YANG BERSelingkuh Di antaranya:
1. Dia tak mengkritik Anda lagi
Tak seperti biasanya, si dia yang selalu mengkritik Anda mulai dari kebiasaan atau cara berpenampilan buruk saat Anda berpakaian, kini lebih cuek dan tidak peduli dengan penampilan Anda. Bahkan yang terparah ialah si dia sudah tak lagi memedulikan kehadiran Anda dalam hidupnya.
2. Tercium aroma parfum pria lain
Cara lain mengenali tanda perselingkuhan ialah saat berdekatan dengan si dia tercium aroma parfum pria lain di tubuhnya.
Dengan terkuaknya tanda-tanda ini tak menutup kemungkinan si dia telah meluangkan waktu luangnya bersama pria lain hingga meninggalkan aroma parfum di tubuhnya.
3. Bekerja lebih lama dari biasanya
Untuk menggagalkan jadwal kencan dengan Anda, si dia sering berdalih harus menyelesaikan pekerjaan kantor di rumah. Padahal dia ingin bebas menghabiskan hari libur dengan selingkuhannya.
Bahkan untuk menghabiskan waktu bersama kekasih gelapnya, si dia lebih sering pulang larut malam dengan alasan lembur.
4. Salah panggil nama
Nama suami Prasteyo dipangggil 'Pah lu loyo'
Untuk membuktikan hal itu, Anda dapat melihat buku agendanya atau panggilan terakhir di telepon Genggamnya.]
5. Enggan Diusik
Sangat menikmati kesendirian, maka kebersamaan dengan pasangan berangsur berkurang.
6. Tidak Fokus
Pembicaraan cenderung tidak fokus dan acap melenceng dari topik, berakibat jawaban-jawaban menjadi kurang tepat.
7. Cepat Marah
Pertanyaan dinilai sebagai interogasi dan diliputi rasa dicurigai sehingga yang timbul kemarahan yang tidak jelas arahnya.
8. Sering Lupa
Janji makan siang atau malam hingga jadwal olahraga bersama cenderung terlewatkan. Yang lebih mengejutkan, lupa ulang tahun perkawinan.
9. Malas Bicara
Seperti merahasiakan beberapa kegiatan karena tak ingin diusik bahkan diketahui sehingga mulai jarang bercerita.
Kalau sikap pasangan wanita mulai menunjukkan tanda-tanda berubah, hati-hatilah. Jangan-jangan ia telah berselingkuh.
Penyebab Wanita Berselingkuh
Beberapa faktor mempengAruhi seseorang berselingkuh :
1. Mendapat perlakuan kasar secara fisik, terintimidasi, terhina, dilecehkan dan tidak dihargai.
2. Kesepian mendera akibat kesibukan pasangan sehingga dibutuhkan seseorang sebagai tempat curhat.
3. Karier bagus, segala-galanya didapat dari pasangan tapi kebutuhan biologis tidak terpenuhi.
4. Ingin menikmati pengalmaan seksual yang berbeda, tidak dibatsi dengan hanya satu pasangan saja.
5. Petualangan cinta yang mendebarkan dirasa sebagai pemicu semangat hidup.
6. Penuaan diri yang merupakan momok menakutkan maka seks dengan daun muda untuk 'obat' awet muda.
7. Kepribadian lemah sehingga tak mampu mengelak gangguan atau godaan nakal pria.
Namun, bukan berarti Anda harus mencurigai pasangan dan mengawasinya selama 24 jam penuh. Yang pasti ciptakan hubungan kondusif di antara Anda berdua, dan belajarlah jeli membaca tanda-tanda adanya perselingkuhan.
Ciri Wanita YANG BERSelingkuh Di antaranya:
1. Dia tak mengkritik Anda lagi
Tak seperti biasanya, si dia yang selalu mengkritik Anda mulai dari kebiasaan atau cara berpenampilan buruk saat Anda berpakaian, kini lebih cuek dan tidak peduli dengan penampilan Anda. Bahkan yang terparah ialah si dia sudah tak lagi memedulikan kehadiran Anda dalam hidupnya.
2. Tercium aroma parfum pria lain
Cara lain mengenali tanda perselingkuhan ialah saat berdekatan dengan si dia tercium aroma parfum pria lain di tubuhnya.
Dengan terkuaknya tanda-tanda ini tak menutup kemungkinan si dia telah meluangkan waktu luangnya bersama pria lain hingga meninggalkan aroma parfum di tubuhnya.
3. Bekerja lebih lama dari biasanya
Untuk menggagalkan jadwal kencan dengan Anda, si dia sering berdalih harus menyelesaikan pekerjaan kantor di rumah. Padahal dia ingin bebas menghabiskan hari libur dengan selingkuhannya.
Bahkan untuk menghabiskan waktu bersama kekasih gelapnya, si dia lebih sering pulang larut malam dengan alasan lembur.
4. Salah panggil nama
Nama suami Prasteyo dipangggil 'Pah lu loyo'
Untuk membuktikan hal itu, Anda dapat melihat buku agendanya atau panggilan terakhir di telepon Genggamnya.]
5. Enggan Diusik
Sangat menikmati kesendirian, maka kebersamaan dengan pasangan berangsur berkurang.
6. Tidak Fokus
Pembicaraan cenderung tidak fokus dan acap melenceng dari topik, berakibat jawaban-jawaban menjadi kurang tepat.
7. Cepat Marah
Pertanyaan dinilai sebagai interogasi dan diliputi rasa dicurigai sehingga yang timbul kemarahan yang tidak jelas arahnya.
8. Sering Lupa
Janji makan siang atau malam hingga jadwal olahraga bersama cenderung terlewatkan. Yang lebih mengejutkan, lupa ulang tahun perkawinan.
9. Malas Bicara
Seperti merahasiakan beberapa kegiatan karena tak ingin diusik bahkan diketahui sehingga mulai jarang bercerita.
Kalau sikap pasangan wanita mulai menunjukkan tanda-tanda berubah, hati-hatilah. Jangan-jangan ia telah berselingkuh.
Penyebab Wanita Berselingkuh
Beberapa faktor mempengAruhi seseorang berselingkuh :
1. Mendapat perlakuan kasar secara fisik, terintimidasi, terhina, dilecehkan dan tidak dihargai.
2. Kesepian mendera akibat kesibukan pasangan sehingga dibutuhkan seseorang sebagai tempat curhat.
3. Karier bagus, segala-galanya didapat dari pasangan tapi kebutuhan biologis tidak terpenuhi.
4. Ingin menikmati pengalmaan seksual yang berbeda, tidak dibatsi dengan hanya satu pasangan saja.
5. Petualangan cinta yang mendebarkan dirasa sebagai pemicu semangat hidup.
6. Penuaan diri yang merupakan momok menakutkan maka seks dengan daun muda untuk 'obat' awet muda.
7. Kepribadian lemah sehingga tak mampu mengelak gangguan atau godaan nakal pria.
Anda Yakin Pasangan Anda Selingkuh?
TRIBUNNEWS.COM - Mengetahui seseorang yang dekat
dengan Anda melakukan perselingkuhan, tentunya akan sangat
mengecewakan, ya. Mungkin Anda akan merasa lebih baik jika ia
mengakuinya. Namun jika tidak, biasanya itu akan menjadikan Anda sebagai
korbannya, semakin terluka.
Kebanyakan dari pelaku perselingkuhan tidak mau mengakui kesalahannya. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa perselingkuhan itu terjadi karena kesalahan pasangannya. Inilah yang membuat luka batin si korban menjadi lebih dalam.
Untuk membuat pasangan mengakui perbuatannya, ada triknya. Sebelumnya, Anda perlu menyajikan fakta-fakta tanpa gangguan emosional. Yuk, ikuti beberapa tips di bawah ini.
1. Kumpulkan bukti. Bisa termasuk print email, laporan dari saksi, atau tanggal dan waktu dari perselingkuhan yang Anda saksikan.
2. Jadwalkan waktu untuk duduk dan berbicara. Hidup bisa menjadi sangat sibuk bagi Anda dan pasangan, tapi yakinkan ia kalau pembicaraan ini penting. Tetapkan di waktu yang Anda dan pasangan sepakati, dan jangan biarkan ia membatalkan pertemuan.
3. Duduklah dengan pasangan dan katakan padanya tentang kecurigaan Anda. Katakan terus terang kalau Anda sudah berpikir ia telah mencurangi Anda dan minta ia untuk menjelaskannya. Jangan biarkan ia mengubah topik pembicaraan.
4. Berikan pasangan bukti yang Anda dapatkan sepotong demi sepotong. Ini Anda lakukan untuk menekannya. Jangan mengungkapkan semuanya sekaligus. Bisa jadi ia marah kepada Anda, tetapi jangan biarkan ia mengendalikan situasi dengan kemarahannya.
5. Lanjutkan dengan tenang, tanyakan apakah ada sesuatu yang ingin ia beritahu kepada Anda. Terus bangun “tekanan” sampai akhirnya dia luluh dan mengakui kesalahannya.
Yang perlu Anda ingat, tidak setiap penipu akan mengaku meskipun bukti yang Anda berikan kuat. Jika penipu tetap tidak mau mengakui kesalahannya, pada titik ini mungkin lebih baik Anda untuk kehilangan dirinya.
Kebanyakan dari pelaku perselingkuhan tidak mau mengakui kesalahannya. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa perselingkuhan itu terjadi karena kesalahan pasangannya. Inilah yang membuat luka batin si korban menjadi lebih dalam.
Untuk membuat pasangan mengakui perbuatannya, ada triknya. Sebelumnya, Anda perlu menyajikan fakta-fakta tanpa gangguan emosional. Yuk, ikuti beberapa tips di bawah ini.
1. Kumpulkan bukti. Bisa termasuk print email, laporan dari saksi, atau tanggal dan waktu dari perselingkuhan yang Anda saksikan.
2. Jadwalkan waktu untuk duduk dan berbicara. Hidup bisa menjadi sangat sibuk bagi Anda dan pasangan, tapi yakinkan ia kalau pembicaraan ini penting. Tetapkan di waktu yang Anda dan pasangan sepakati, dan jangan biarkan ia membatalkan pertemuan.
3. Duduklah dengan pasangan dan katakan padanya tentang kecurigaan Anda. Katakan terus terang kalau Anda sudah berpikir ia telah mencurangi Anda dan minta ia untuk menjelaskannya. Jangan biarkan ia mengubah topik pembicaraan.
4. Berikan pasangan bukti yang Anda dapatkan sepotong demi sepotong. Ini Anda lakukan untuk menekannya. Jangan mengungkapkan semuanya sekaligus. Bisa jadi ia marah kepada Anda, tetapi jangan biarkan ia mengendalikan situasi dengan kemarahannya.
5. Lanjutkan dengan tenang, tanyakan apakah ada sesuatu yang ingin ia beritahu kepada Anda. Terus bangun “tekanan” sampai akhirnya dia luluh dan mengakui kesalahannya.
Yang perlu Anda ingat, tidak setiap penipu akan mengaku meskipun bukti yang Anda berikan kuat. Jika penipu tetap tidak mau mengakui kesalahannya, pada titik ini mungkin lebih baik Anda untuk kehilangan dirinya.