Kamis, 17 Oktober 2013

Inilah Strategi SBY Atasi Konflik

13497455841378841697
Presiden SBY saat berpidato 8 Oktober 2012 (Kompas)

by: http://politik.kompasiana.com/2012/10/09/membaca-strategi-sby-atasi-konflik-494185.html
Belakangan publik tak henti-henti melontarkan pertanyaan “ke mana Presiden?”
Presiden ada. Presiden tidak bersembunyi dari hadapan publik. Presiden terus memantau, bekerja, sembari mencari jalan tengah terbaik agar polemik KPK dan Polri tidak semakin memburuk dan kontraproduktif bagi pemberantasan korupsi.
Kerja Presiden memiliki polanya sendiri. Tidak semua kerja Presiden dipublikasikan terbuka untuk kepentingan publik. Publik tidak perlu tahu siapa yang dipanggil Presiden pada pagi hari, rapat apa pada siang hari, siapa yang dimarahi di sore hari, atau dengan siapa Presiden berkomunikasi di malam hari. Apalagi dalam menghadapi konflik dua pihak yang tengah meruncing, strategi komunikasi yang dipakai Presiden strategi “empat dinding” alias berada di ruang tertutup dan tidak menjadi konsumsi publik. Bisa runyam kalau semua upaya perdamaian dibuka telanjang kepada publik.
Dalam sistem presidensial, wajar saja publik menumpahkan segala harapan penyelesaian masalah kepada kepala negara. Namun di sisi lain sebenarnya hal itu tidak tepat, mengingat kita juga menganut sistem desentralisasi dan ada cabang-cabang kekuasaan selain eksekutif.
Penilaian terhadap gaya kepemimpinan seseorang tentulah didasarkan pada subjektivitas. Artinya, bisa jadi tepat atau bisa jadi salah karena didasarkan pada motif-motif tertentu. Juwono Sudarsono, mantan Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Bersatu, sebagaimana dikutip dalam buku “Dari Soekarno Sampai SBY” (Tjipta Lesmana, 2008), tidak setuju jika SBY disebut sebagai seorang penakut atau peragu. Masyarakat sering salah menilai atau salah kesan terhadap SBY. Menurut Juwono, SBY sebenarnya ingin berperan sebagai rekonsiliator di panggung Indonesia selama masa jabatannya.
Dalam kepemimpinan, sikap merespons tantangan secara proaktif merupakan ciri pemimpin yang bertanggung jawab, dan secara sadar dan aktif mengantisipasi kondisi lebih buruk di masa mendatang.
Itulah yang saya lihat dari sikap Presiden SBY dalam menyikapi polemik KPK dan Polri. Ada tiga poin yang disoroti Presiden. Pertama, penanganan kasus simulator SIM ditangani KPK, dan Polri masih bisa menangani hal-hal di luar itu. Kedua, setiap warga negara setara di mata hukum. Novel Baswedan pun sama, tidak kebal hukum. Namun untuk saat ini penyelesaian kasus Novel tidak tepat dari sisi waktu dan cara. Ketiga, dalam hal rebutan penyidik, baik KPK dan Polri harus sama-sama mematuhi aturan. Presiden juga akan membuat peraturan pemerintah agar tidak terjadi tarik menarik yang tidak sehat.
Sikap Presiden SBY yang disampaikan dalam pidato di Istana Negara pada Senin 8 Oktober 2012 malam itu sangat cerdas, bernas, proporsional, dan fair. Presiden SBY memihak satu pihak tanpa merugikan pihak yang lainnya. Kedua pihak bisa menerima sikap Presiden SBY itu.
Di sinilah saya melihat peran SBY sebagai rekonsiliator. Presiden SBY bisa saja bersikap membela KPK sepenuhnya, atau justru membela Polri dengan membabi buta. Tapi hal itu tidak dilakukan SBY. Putra Pacitan itu mencari jalan tengah, mengakomodir kepentingan-kepentingan yang saling tarik-menarik.
Selama ini setiap kalimat atupun tindakan Presiden SBY selalu disalahtafsirkan, dan diinterpretasikan dengan judgement yang memang sudah tertanam dalam benak publik. Presiden SBY berkali-kali dituding lamban. Padahal di balik itu Presiden SBY tidak pernah berhenti bekerja.
Untuk berkomunikasi, silakan follow akun Twitter saya @cuapolitik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com