by: http://unik.kompasiana.com/2013/03/27/-kisah-nyata-pertarungan-ustad-abu-albani-vs-jin-ifrit-546415.html
Bismillahirrohmanirrahim…
Dear sahabat kompasiana terkasih, kembali kami
hadirkan kisah perjalanan Team Ruqyah Abu Albani di kota
Gudeg-Yogyakarta Hadinigrat sebuah kota yang Istimewa dan bersejarah
pada era kemerdekaan Negeri kita tercinta ini.
Pengenalan Istilah :
Jin berasal kata Jana yang artinya terhalang atau tak terlihat.
Sedangkan Ifrit merupakan salah satu jenis dari
golongan jin yang memiliki kekuatan besar serta dia memiliki kemampuan
untuk membunuh manusia.
Kembali pada kisah perjalanan yang telah kami alami
sekitar 2 tahun yang lalu, berawal dari sebuah telepon yang kami terima
dari seorang pria bernama Sudiro 60 th (bukan nama sebenarnya) dari
pembicaraan tersebut dapatlah kami ambil kesimpulan bahwa beliau meminta
bantuan kami untuk meruqyah anaknya sunarsih 25th yang mengalami kesurupan berkepanjangan dengan kondisi yang memperihatinkan.
Setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga,
selanjutya kami segera berangkat dari Jakarta menggunakan kereta api
Fajar Utama Jogja, setelah menempuh perjalanan sekitar 10 jam lamanya
kami tiba di stasiun Tugu sekitar Pukul 14.30 siang.
Terjadinya keanehan-keanehan
Di ruang tunggu stasiun telah ada anggota keluarga yang bertugas menjemput kedatangan kami, sebutlah Bapak Warsono 55 th
dengan menggunakan pakaian lurik dan tutur kata yang sopan serta
sambutan hangat khas budaya jogja, suasana inilah yang membuat jogja
sangat istimewa dihati siapapun yang datang.
Dengan agak canggung dan suara terbata Pak Warsono berkata “Maaf pak ustad rumah kami sudah dekat dari sini, jadi kami tidak menjemput dengan kendaraan”
ungkapnya. Dan memang menurut penuturan beliau jarak antara stasiun dan
rumah tujuan kami tidaklah begitu jauh, jadi kami cukup dijemput dengan
berjalan kaki.
Setelah menempuh perjalanan lebih dari 30 menit
lamanya dan kami merasa hanya berputar-putar dijalan yang sama, Ustad
Abu Albani bertanya kepada Pak Warsono “apakah sudah dekat rumah yang kita tuju Pak ?” pertanyaan kami mendapat jawaban yang cukup mengherankan “maaf pak Ustad Saya lupa rumahnya dimana“ dengan wajah Pak Warsono yang terlihat sangat kebingungan.
Sungguh mustahil Pak Warsono yang sejak lahir dan
hingga setua ini tinggal di Kota Jogja bisa lupa rumahnya sendiri. Saat
itu waktu sudah menunjukan waktu shalat ashar kami memutuskan untuk
shalat ashar dan beristirahat terlebih dahulu.
Setelah selesai shalat, tiba-tiba kami bertemu
seorang pemuda, sebutlah Bagus 23th. Pemuda ini mengenali Pak Warsono
dan berkata “lho pak dhe’ kok ada disini ?” . “iya le’ saya diminta menjemput pak Ustad dari stasiun tapi kok saya jadi lupa ya.. rumah saya dimana ?”
kata Pak Warsono. Perjumpaan kami dengan Bagus menjadi jalan terang
bagi kami untuk mendapatkan arah yang tepat menuju kerumah yang kami
cari.
Dalam perjalanan kami sempatkan bertanya kepada
Bagus apakah pak Warsono adalah orang yang pelupa dan mudah linglung
sebelumnya ?. kemudian ia menjawab bahwa Pak warsono bukanlah orang
yang pelupa.
Hanya berjalan kaki sekitar 5 menit, tibalah kami
di rumah yang dituju, dan ternyata rumah yang sedari tadi kami cari
sudah berkali-kali kami lewati, disini kami dapat mengambil kesimpulan
bahwa ada upaya dari “makhluk lain” yang berusaha menggagalkan usaha
kami dengan menutup penglihatan dan fikiran Pak Warsono sehingga lupa
dimana rumahnya.
Tepat didepan rumah Bapak Sudiro dan anggota
keluarga, serta masyarakat sekitar menerima kedatangan kami, setelah
beristirahat sejenak dan mendengarkan penjelasan dari Pak Sudiro
mengenai kondisi terakhir sunarsih, beberapa saat kemudian kami langsung
menuju kerumah untuk melakukan ruqyah.
Baru saja sekitar 10 meter kami mendekat, tiba-tiba
seluruh pintu dan jendela yang ada dirumah tersebut menutup secara
bersamaan dan menimbulkan suara yang sangat keras “ Brakk..Brakkk….”
sehingga membuat anggota keluarga dan masyarakat melihat kejadian
tersebut lari ketakutan. Melihat kondisi yang demikian membahayakan kami
pun perlu mempersiapkan strategi yang tepat guna mengindari jatuhnya
korban. Mengingat kasus yang kali ini hadapi ckup berat dan berpotensi
membahayakan dimana jin yang menguasai jasad ini mampu meleparkan
benda-benda besar. Kemudian untuk memudahkan Peruqyah masuk kedalam
rumah, kami memberikan arahan kepada Keluarga dan Masyarakat untuk
membuka pintu dengan cara apapun meski harus mencopot Pintu atau kusen,
dikarenakan sulitnya mencopot engsel maka dicopotlah kusen pintu dari
bangunan.
Setelah jalan masuk tidak lag terhalang Ustad Abu
Albani itu mencoba masuk kedalam rumah sedangkan seluruh anggota
keluarga tidak ada yang berani untuk menemani. Seluruh ruangan kamar
telah kami masuki tetapi sunarsih tidak juga di temukan, disini kembali
kami tanyakan kepada keluarga, apakah benar sunarsih masih ada didalam
? dan keluarga memang yakin sekali sunarsih masih ada didalam rumah.
Oleh karena itu kembali kami masuk mencari disetiap sudut ruangan,
lemari, hingga kolong tempat tidur dengan teliti belum juga kami temukan
keberadaan sunarsih.
Sambil sejenak berfikir diruang tamu, tiba-tiba
kami merasakan ada rasa yang aneh, bulu kuduk terasa berdiri dan kepala
terasa berat, kemudian kami menoleh kesegala penjuru ruang tamu dan saat
kami melihat kea rah atas, sejurus kemudian telihatlah oleh kami
sunarsih, pada posisi berdiri diatas plafon dengan kepala dibawah,
ternyata sunarsih yang masih dalam pengaruh kesurupan itu mengikuti
setiap langkah kami dari atas plafon ketika kami menelusuri seluruh
ruangan rumah persis diatas kepala kami.
Kemudian sunarsih yang masih dalam pengaruh kesurupan itu berkata “pulanglah kalian atau nanti akan saya bunuh” ( dengan mata melotot kemerahan dan wajah yang menyeramkan) dengan tenang Ustad Abu Albani menjawab “ turunlah ada sesuatu yang penting kami mau bicarakan dengan anda”
kemudian sunarsih turun dan bersedia mengikuti ajakan kami untuk diajak
bicara diluar rumah, metode in kami tempuh agar kami dapat leluasa
untuk melakukan tindakan serta menghindari bahaya yang berpotensi
ditimbulkan seperti terlempar benda-benda keras perabotan rumah atau
lain-lain..
Dalam kondisi yang masih dalam pengaruh kerasukan,
kami membiarkan sunarsih meracau (berbicara tidak jelas -red) hingga
lebih dari 2 jam lamanya hingga sunarsih tersadar dengan sendirinya.
Melihat kondisi sunarsih yang demikian mengkhawatirkan kami pun meminta
penjelasan dari pihak keluarga mengenai sebab terjadinya hingga
kondisinya seperti ini, tetapi ada yang lebih membuat kami kaget adalah
pengakuan keluarga bahwa sudah ada beberapa orang yang meninggal dunia setelah menangani sunarsih. Inna lillahi.
Mengalami hal demikian sudah menjadi resiko para
Peruqyah, yang pasti sebagaimanan prinsip Muslim adalah musuh janganlah
dicari tetapi jika sudah ada didepan mata maka harus dihadapi.
Terkait dengan hal tersebut kami mengambil
kesimpulan bahwa yang kami hadapi adalah kasus berat dan jin yang
merasuk tubuh sunarsih merupakan golongan jin ifrit , yang berdasarkan
riwayat yang rojih, Jin ifrit merupakan jin yang berbahaya dan beberapa
dari mereka berusaha membunuh para Nabi. Setelah itu kami
berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk mengikat sunarsih dengan kain
agar memudahkan proses ruqyah , tiba- tiba pada saat proses pengikatan
berlangsung Sunarsih kembali kerasukan dan membuat kaget keluarga yang
mengikatnya sehingga mereka lari ketakutan, seketika tubuh Sunarsih terangkat keudara
( mengambang ) dan dengan sedikit hentakaan saja seluruh ikatan yang
ada pada tubuh Sunarsih terputus, suasana menjadi mencekam, udara
disekitar rumah menjadi kencang seperti angin puting beliung, suara
gemerisik pohon disekitarnya menambah suasana menjadi sangat mengerikan.
Melihat kondisi tersebut ustad Abu Albani segera
mengambil tindakan yang tepat guna menghindari korban dari pihak
masyarakat dengan langkah sigap ustad segera menjatuhkan Sunarsih yang
sedang melayang-layang dengan membacakan ayat ayat ruqyah, ketika
dibacakan ayat ayat ruqyah ada hawa panas disekeliling Sunarsih, udara
disekitar semakin kencang hingga beberapa saat lamanya, kemudian ustad
Abu Albani terus menerus membacakan Ruqyah hingga kekuatan sunarsih
semakin lama semakin melemah hingga akhirnya ia pun tersadar, bersamaan
dengan itu suasana pun kembali tenang, setelah itu ustad Abu Albani
mempersilahkan Sunarsih untuk beristirahat dan akan diruqyah kembali
untuk memastikan bahwa jin tersebut telah benar benar keluar ditubuhnya.
Alhamdulillah dengan Izin Allah sunarsih dapat sembuh seperti
sediakala.
Dalam menjalankan
tugas untuk membantu sesama banyak hal yang kami hadapi, baik dari
pemahaman agama masyarakat yang sangat minim tentang Ruqyah-syariah, dan
budaya kemusyrikan (kebiasaan memberikan
sesaji/persembahan-penyembelihan binatang-sedekah bumi dst. yang
dipersembahkan untuk jin-setan yang mengaku sebagai roh leluhur atau
nenek moyang) sedangkan dalam Aqidah Islam setiap Ruh orang
yang meninggal dunia akan kembali kepada Allah SWT dan mempertanggung
jawabkan setiap apa yang telah diperbuat semasa hidupnya,
jadi tidak ada ruh yang bergentayangan apalagi bisa pulang kerumah.
maka, waspadalah pada tipu daya setan yang memang mereka telah
bersumpah untuk menyesatkan anak-cucu Adam.
Wallahu A’lam Bishawab….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com