Tidak mudah memang untuk memahami bahwa mempromosikan gerakan/perilaku antikorupsi seolah tindakan yang sepi, tidak populer, bahkan mungkin dianggap aksi belagu dan over acting. Di tengah sebuah kewajaran, bersuara menentang arus memang akan menempatkan kita di posisi sunyi, bahkan bisa saja lebih tragis dari itu–dianggap asosial hingga antisosial.
Semenjak penganugerahan terakhir pada tahun 2010, kita disuguhi berbagai peristiwa gemerincing korupsi yang semerbak bak pesta kembang api yang menyerbu langit pada malam pergantian tahun. Itu pula yang patut diduga Perkumpulan Bung Hatta Anti-Corruption Award, institusi yang menggagas penghargaan ini sejak 2003, mengalami pandangan nanar untuk melakukan pemilihan hingga tiba di tahun 2013.
Saya meyakini, ada gairah besar yang menggelora di dada Dewan Juri tahun ini yang terdiri dari Betti Alisjahbana (ketua), Mas Ahmad Santosa, Agung Pambudhi, Rikard Bagun, dan Luky Djani saat mengumumkan peraih penghargaan ini. Lebih dari sekadar sebuah kerja ritual atas amanah yang diembankan.
Sebagaimana telah dilansir media massa, seusai penganugerah Bung Hatta Anti-Korupsi Award (BHACA) 2010 yang diraih Joko Widodo (Jokowi) dan Herry Zudianto, panitia mengumumkan pemenang untuk tahun 2013 dianugerahkan kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Nur Pamudji, Dirut PLN.
Mencermati apologia Ketua Juri BHACA 2013, Betti Alisjahbana, kita pun paham bahwa kedua sosok ini sudah selayaknya menerima award ini. Bahkan Teten Masduki yang juga pengurus Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA), secara lugas mengungkapkan bahwa kalangan bisnis di Jakarta saat ini tak bisa menerobos aturan hukum dalam masa kepemimpinan Jokowi-Ahok. “Dua orang itu tidak bisa diterobos. Tetapi mereka (kalangan bisnis) senang karena ada kepastian dan pandangan baru bisnis yang lebih baik,” imbuhnya.
Membaca beberapa berita secara terpisah itu, membuat pikiran kita agak diteduhkan dari hiruk-pikuk pemberitaan terkait apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi. Ini sekaligus memberi kita kesempatan menggali (lagi) makna di balik anugerah BHACA. Pesan krusial yang hendak diusung penggagas, mengutip bhaca.org, penerima penghargaan BHACA adalah benih harapan yang tersisa. Keteladanan, kepeloporan, gagasan, dan upaya nyata mereka menumbuhkan kembali harapan akan adanya gerakan penyadaran dalam masyarakat serta mendorong masyarakat untuk turut melindungi mereka.
BHACA merupakan perkumpulan yang memberikan penghargaan terhadap tokoh yang konsisten menegakkan kebijakan antikorupsi. Bhaca telah tiga kali memberikan penghargaan terhadap beberapa inisiator pemberantasan korupsi di lingkungan kerjanya. Sejak perkumpulan ini didirikan pada 9 April 2003 hingga kini, telah terentang lima kali penganugerahan BHACA. Untuk mengetahui sekaligus mengingatkan para tokoh yang telah menerimanya, sungguh elok bisa diurai kembali di sini siapa saja yang pernah menerima BHACA.
Penerima Penghargaan BHACA 2003
- Muhammad Yamin
- Samsul Qamar
- Karaniya Dharmasaputra
- Erri Riyana Harjapamekas
- Saldi Isra
- Gamawan Fauzi
- Amien Sunaryadi
- Muh. Busyro Muqoddas
- Sri Mulyani Indrawati
- Joko Widodo
- H. Herry Zudianto
- Basuki Tjahaja Purnama
- Nur Pamudji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com