by: http://politik.kompasiana.com/2013/10/19/sby-vs-anas-semakin-seru-600551.html
Iklim perpolitikan Indonesia menjelang akhir 2013 ini tambah seru aja. Beberapa saat yang lalu sempat beredar tayangan youtube yang menyatakan bahwa prof Subur diamankan oleh BIN, karena akan mengisi suatu diskusi politik yang diadakan oleh Ormas PPI yang didirikan oleh Anas Urbaningrum. Karena di amankan BIN itulah akhirnya Prof Subur gagal menghadirinya. Tayangan youtube itu bahkan diunggah oleh berbagai media online termasuk detik.com
Tetapi tidak seberapa lama, BIN langsung merespon pemberitaan miring tentang pengamanan tokoh partai demokrat pro anas tersebut. Kepala BIN menolak keras tuduhan itu, bahkan dia mensinyalir ini adalah fitnah yang keji dan pelakunya harus meminta maaf secara terbuka kepada publik.
“Saya minta mereka yang menyampaikan itu bertanggung jawab atas apa yang mereka ucapkan. Mereka harus meminta maaf atas pernyataan yang sangat kami sesalkan itu,” kata Kepala BIN Marciano Norman di kantornya, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (19/10/2013). (sumber )
Kejadian berturut-turut ini bak saling berbalas pantun antara kubu SBY melawan kubu Anas. Kalau memang benar apa yang dituduhkan pihak Anas mengenai Prof Subur yang diamankan itu hanyalah isapan jempol belaka, kelihatannya Anas harus lebih mengajari para loyalisnya untuk bermain politik yang lebih cantik, tidak kasar seperti ini hanya melakukan tuduhan dan fitnah yang tanpa bukti.
Untuk saat ini kubu SBY, dimana kali ini yang diserang adalah BIN untuk sementara ini posisinya masih diatas angin. Tuduhan, tudingan dan fitnah yang dilontarkan loyalis Anas yang sempat beredar di masyarakat ini bisa-bisa akan menjadi senjata makan tuan.
Ditengarai saat ini BIN lagi mengejar si pelontar fitnah, untuk dimintai pertanggung jawaban mengenai apa yang sudah dituduhkan kepada BIN. Bahkan Presiden SBY sudah memerintahkan aparat penegak hukum untuk mengusut pihak yang menyebarkan informasi bahwa BIN menjemput Subur. Si penyebar tudingan bernama M Rahmad itu kini bersembunyi.
Untuk saat ini, pertarungan antara SBY dan Anas semakin seru saja. Siapakah diantara kedua kubu ini yang akan memenangkan pertarungan tersebut…? Kita sebagai rakyat hanya menonton dan berkomentar saja, siapapun yang kalah atau siapapun yang menang tidak akan merubah nasib rakyat kecil seperti kita ini.
Minggu, 20 Oktober 2013
Dapat Tekanan dari Asing Jokowi Larang Topeng Monyet ( Setelah acara marah-marah yang sempat diliput banyak media yang menjadikannya HeadLine pemberitaan yaitu ketika sidak ke kantor Walikota Jakarta TImur, Jokowi langsung menggebrak lagi dengan kebijakan barunya )
Setelah acara marah-marah yang sempat diliput banyak media yang menjadikannya HeadLine pemberitaan yaitu ketika sidak
ke kantor Walikota Jakarta TImur, Jokowi langsung menggebrak lagi
dengan kebijakan barunya. Gubernur Jakarta asal Solo itu berencana akan
melarang segala bentuk eksploitasi monyet yang selama ini sering dipakai
untuk sarana mencari uang oleh sebagian masyarakat. Dengan dalih
menyelamatkan monyet-monyet dari penyiksaan dan perlakuan tidak baik
lainnya, di tahun 2014 mendatang Jokowi akan melarang hiburan topeng
monyet di Jakarta.
Seperti dirilis liputan6 jokowi mengatakan bahwa
Pemprov DKI akan menyelamatkan hewan primata tersebut dengan membeli
semua monyet yang digunakan untuk hiburan topeng monyet.
“Benar. Masa enggak percaya. Topeng monyet, dibeli semua monyetnya. Diambil
beli monyetnya. Orangnya dibina. Jangan anggap main-main. Itu sudah
menjadi isu internasional. Kasihan monyetnya,” kata Jokowi di kawasan
Monumen Nasional (Monas), Jumat (18/10/2013)
Atraksi topeng monyet memang mengasyikkan, sangat
menghibur terutama untuk anak-anak yang masih banyak membutuhkan
hiburan. Tetapi dibalik kelucuan dan kepintaran yang dilakukan oleh
monyet itu, tidak jarang terjadi penyiksaan yang melampaui batas yang
diberikan oleh pemilik monyet kepada monyetnya. Untuk melatih monyet
seperti itu kadang dilakukan penyiksaan agar monyet mau menurut seperti,
mengikat kaki dan tangan bahkan sampai monyet tersebut di gantung.
Tetapi penyakit sosial di Jakarta bukanlah terjadi
pada monyet saja. Masih banyak anak jalanan yang berkeliaran
dijalan-jalan Ibu kota Jakarta. Bahkan dari tahun ke tahun jumlah anak
jalanan di Jakarta ini cenderung semakin meningkat. Berdasarkan data
dari Dinas Sosial DKI Jakarta, jumlah anak jalanan pada tahun 2009
sebanyak 3.724 orang, tahun 2010 meningkat menjadi 5.650 orang, dan pada
tahun 2011 juga meningkat menjadi 7.315 orang. Dengan tren peningkatan
tersebut bisa diprediksi bahwa pada tahun 2013 ini jumlah anak jalanan
bisa lebih dari 7500 atau 8000 anak. Pada umumnya mereka bekerja sebagai
pengemis, pengamen, pengelap kaca mobil, pedagang asongan, joki 3 in 1 , dan parkir liar.
Dengan fenomena semakin meningkatnya jumlah
anak-anak yang berkeliaran dijalanan, ditengarai pemprov DKI belum
mempunyai program yang jelas untuk menanggulanginya. Selama ini yang
dilakukan hanyalah tindakan menjaga lokasi atau jalan-jalan yang biasa
dipakai tempat mangkal para anak jalanan, dengan menempatkan satpol PP
pada jalan-jalan yang sekiranya biasa dipakai oleh anak jalanan untuk
sekedar nongkrong atau mencari uang dengan mengemis atau mengamen.
Selain itu sebenarnya pemprov sendiri sudah mempunyai Perda yang berupa
larangan untuk memberi kepada pengemis atau pengamen yang dituangkan
dalam Perda DKI No 8 tahun 2007. Tetapi seperti biasa perda ini hanya
tinggal nama saja, karena tidak pernah dijalankan oleh warga Jakarta.
Mungkin saat ini Jokowi masih disibukkan menangani
kemacetan dan masalah banjir serta relokasi penduduk yang menempati
lahan-lahan terlarang dan milik pemda. Selain itu juga masih focus
memikirkan monyet-monyet yang mendapat siksaan dari tuannya sehingga
sampai melupakan anak-anak jalanan yang hidupnya sebagian besar
dihabiskan dipinggir jalanan ibu kota.
Jadi mungkin saja benar apa yang dikatakan M Ihsan ,
Ketua Satgas Perlindungan Anak seperti yang dilansir oleh
detik(dot)com, bahwa jokowi lebih mementingkan monyet-monyet dari pada
anak manusia karena mendapat tekanan dari pihak asing.
“Pak Jokowi punya konsep jelas untuk
monyet tapi belum jelas untuk anak jalanan. Mungkin karena masalah anak
jalanan belum disampaikan langsung oleh dunia internasional pada Pak
Jokowi”
Inilah sindiran dan kritikan pedas dari seorang
Ketua Satgas PA, bahwa seolah-olah Jokowi bekerja hanya berdasarkan
tekanan dunia Internasional.
Akhir kata : Selamat Ulang tahun yang pertama untuk
Jokowi – Ahok dalam mempimpin DKI Jakarta, semoga kedepannya jauh lebih
baik lagi.
Ketika Tuhan ( Belum ) Memberimu Seorang Anak ( Anak, merupakan salah satu bahagian dari kebahagian sekaligus merupakan anugerah yang tiada ternilai harganya )
by: http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2013/10/20/ketika-tuhan-belum-memberimu-anak--602247.html
Salam
Jikalau ditanya, mungkin dan saya yakin tidak ada
yang tidak menginginkan hadirnya buah hati dalam sebuah pernikahan.
Anak, merupakan salah satu bahagian dari kebahagian sekaligus merupakan
anugerah yang tiada ternilai harganya. Walaupun, disana sini, masih
banyak yang membuang anaknya. Membunuh anaknya, tidak menginginkan
kelahiran anaknya, dan sebagainya.
Terlepas dari itu semua, saya hanya ingin mengajak
kita melihat beberapa kenyataan ketika Tuhan belum juga memberikan kita
anak sebagai pelipur lara. Dalam sebuah pernikahan, anak adalah hal yang
di nanti-nanti. Seolah-olah tanpa seorang anak, pernikahan kita tak lah
lengkap jadinya. Sehingga tak sedikit orang menempuh
berbagai cara untuk bisa mendapatkan seorang anak dalam hidup berumah
tangga. Dari mulai mendatangi dokter kandungan sampai dukun beranak.
Dari mulai pakai obat-obatan sampai ke bayi tabung.
Lalu, setelah semua usaha gagal, maka tak jarang
kita lupa diri dengan mengutuk diri. Sekali lagi, ini terlepas dari
mereka yang benar-benar di vonis tidak bisa punya anak. (misalnya
pernikahan sesama jenis, mana mungkin bisa punya anak. Lha, sesama model
seksualnya. Terus yang tidak ada rahim, dan yang mamdul).
Dari sekian banyak yang berusaha selama
bertahun-tahun, memang ada yang akhirnya di berikan oleh Allah apa yang
di inginkannya. Anak itu datang juga. Bersemayam didalam rahim.
Merengkuh dan bermanjaan didalamnya. Tapi lihatlah ketika akan
melahirkan dan setelah melahirkan. Lalu sampailah dalam tahap
membesarkan anak. Disinilah masalah mulai terjadi.
Ada beberapa pengalaman yang sering terjadi di era
gadget sekarang ini. Sebagian dari ibu-ibu rumah tangga kini cukup
memberikan anak-anaknya gadget biar mereka bisa bermain. Dan si ibu?
Tentu saja agar si ibu bisa melenggang kangkung bersama dengan
keinginannya sendiri.
Kebetulan, disekitar saya, ada beberapa hal yang
menarik untuk di jadikan bahan renungan. Ada sepasang suami-istri yang
sudah menikah 8 tahun tapi belum juga diberikan anak. Ketika mulai masuk
di usia pernikahan yang ke sembilan, Allah memberikan mereka seorang
anak. Belum sampai proses membesarkan anak, ternyata sang ibu tidak
ingin melahirkan normal. Alasannya? Proses melahirkan itu sakit sekali.
Jadinya ia ingin melahirkan via operasi. Muantab! Ketika sang bayi
lahir, sang ibu bingung harus berbuat apa. Asinya belum keluar sempurna.
Lalu, ia pun beralasan tidak bisa memberikan asi ke sang anak karena
asinya payah keluar dan sakit bila di hisap oleh sang anak. Sekali lagi,
Muantab!
Bulan berjalan, ketika sang bayi menangis karena
haus, sang ibu dengan mudah mengatakan, saya tidak ada asi, jadi berikan
saja dia Sufor. Dan si ibu juga bingung menina bobokan sang bayi.
Lantas ia menyuruh pembantunya untuk menidurkan anaknya. Sang ibu? Sibuk
dengan BeBe nya. Chat sana.. chat sini. Buka FB dan baca kapanlagi.com
Jika sudah begini, pantaskah Tuhan menunda kehadiran bayi/anak dalam perkawinan kita?
Itu hanya satu contoh kasus. Dan masih banyak
kasus-kasus yang lain. Yang mungkin bila saya jabarkan, ternyata
kasus-kasus tersebut juga terjadi pada diri kita sendiri.
Begitu banyak kini para orang tua yang sibuk
memiliki anak, tapi ketika sudah punya anak, hak sang anak di abaikan.
Sibuk mengejar pekerjaan dan karir. Sibuk berbalas-balasan ria via
gadget. Bahkan ada yang sampai tega mengajarkan anaknya yang masih
berumur satu tahun untuk mau duduk tenang di depan televisi karena sang
ibu merasa kelelahan menjaga sang bayi dan ingin membuka tabletnya. Subhanallah! Keren!
Inikah kita? Yang sibuk meminta tapi lupa
memantaskan diri sebagai orang tua yang berhak di berikan anak? Semoga
tulisan pendek ini bisa menjadi bahan renungan bagi kita untuk berbenah
diri menjadi orang tua yang siap menjadi orang tua!
Wassalam
Telah Ditemukan Buku Ajar yang Menyesatkan, Waspadalah-Waspadalah!
by: http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/20/lagi-ditemukan-buku-ajar-yang-menyesatkan-602251.html
Sebetulnya sudah cukup lama kami mengetahui
mengenai adanya beberapa kesalahan dalam penulisan buku ajar. Terutama
untuk Sekolah Dasar. Sebagai orang tua yang sering mendampingi anak
dalam belajar, kami dapat dengan mudah mengetahui beberapa kesalahan
yang ditemukan dalam penulisan buku ajar, baik dari segi tata bahasa
maupun isi.
Misalnya dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial
Terpadu yang disusun oleh Budi Hartawan untuk kelas 6 SD. Pada halaman
30, di Bab 2 tentang Kenampakan Alam dan Keadaan Sosial dan Negara
Tetangga, buku yang diterbitkan oleh penerbit Yudistira pada tahun 2010
itu menulis bila kepala negara Thailand adalah Presiden (lihat gambar).
Padahal kepala negara dari sebuah negara (yang di halaman yang sama
ditulis) berbentuk kerajaan tentu saja adalah raja. Saya mencoba
memahami, mungkin yang dimaksud penulis adalah kepala pemerintahan.
Tetapi itupun tidak tepat karena kepala pemerintahan negara Thailand
adalah seorang Perdana Menteri.
Kesalahan fatal yang sama juga pernah kami temukan
dua tahun sebelumnya. Saat itu, setelah anak kami mendapatkan buku-buku
paket pelajaran untuk semester pertama, kami sekeluarga dengan antusias
membacanya. Pada saat itulah kami menemukan kekeliruan yang dituliskan
pada halaman 129 buku Horizon Ilmu Pengetahuan Sosial untuk kelas 4 SD.
Di buku yang disusun oleh Drs Sudjatmoko Adisukarjo dan diterbitkan oleh
penerbit Yudistira itu ditulis bila Dr Ir Soekarno wafat pada tanggal
21 Mei 1970. Sementara Bung Hatta dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta
Selatan. (lihat foto).
Tentu saja, tulisan itu keliru besar. Bung Karno
wafat pada 21 Juni 1970. Sementara, Bung Hatta dimakamkan di Tanah Kusir
Jakarta Selatan. Saya tentu saja kaget dengan temuan itu. Bagaimana
mungkin terjadi kesalahan dalam penulisan mengenai kehidupan kedua tokoh
proklamasi yang juga adalah pendiri bangsa ini? Apakah penyusun buku
kurang cermat atau terlalu menyepelekan data sejarah? Entahlah. Yang
pasti pada buku yang sama (pada halaman 128) penyusun dan tim editornya
juga keliru dalam mencantumkan tanggal wafatnya Dr Douwes Dekker atau
Danudirja Setiabudi yang dinyatakan pada 28 Oktober 1950. Karena setahu
saya yang tepat adalah 28 Agustus 1950.
Namun, saya memilih untuk tak terlalu
menghiraukan kesalahan-kesalahan tersebut. Pertama, saya ingin
mengajarkan kepada anak saya konsep klarifikasi. Sebagus apapun sebuah
buku, belum tentu ia berisi kebenaran. Untuk itu, kita sebagai pembaca
harus kritis. Kedua, semua temuan kekeliruan itu akhirnya kami sampaikan
pada pertemuan komite sekolah anak saya. Saya dan istri juga mengajukan
usulan agar pihak sekolah lebih selektif dalam memilih buku paket
pelajaran yang akan diberikan kepada para murid dengan mengajukan
contoh-contoh kesalahan tadi. Pada saat itu, sekolah menyetujui dan kami
pun tidak ingin memperpanjang persoalan karena kesalahan penulisan yang
kami temukan terjadi pada mata pelajaran yang tidak diikutkan dalam
ujian nasional.
Namun, kemarin ini kami cukup jengah. Kesalahan
penulisan pada buku ajar yang menyesatkan ternyata tidak hanya terjadi
pada mata pelajaran non ujian nasional. Namun juga terjadi pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Dan ini kami temui tanpa kesengajaan.
Malam itu, sambil bersantai di ruang keluarga,
istri saya menguji kepada putri bungsu kami mengenai pelajaran sekolah
tentang kelainan-kelainan yang ditemukan pada tulang belakang manusia.
Pelajaran ini merupakan pelajaran awal dalam semester pertama kelas 4 SD
dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Tanpa ragu putri kami yang
baru saja mengikuti ujian tengah semester memberikan jawaban: kelainan
tulang ada 3. Pertama, skoliosis, yaitu: kelainan tulang berbentuk S.
Kedua, lordosis: kelainan tulang hingga membuat bungkuk, dan Kifosis
kelainan yg menyebabkan dada membusung.
Seperti biasa, istri saya tidak segera mencari
tahu kebenaran jawaban putri kami melalui buku ajar. Ia meminta
kakaknya, putra sulung kami yang sudah duduk di kelas 1 Madrasah
Tsanawiyah Negeri untuk menilai apakah jawaban adiknya salah. Putra
kamipun menjelaskan bila jawaban adiknya salah. Dengan jembatan
keledainya, putra kami menyatakan bila lordosis itu bukan membungkuk,
tetapi membusung. “Ingat-ingat saja, lordosis itu kan berasal dari kata
lord yang berarti raja, raja itu kan selalu membusung. Jadi kelainan
tulang lordosis itu membusung bukan membungkuk. yang membungkuk itu
kifosis,” urainya.
Mendengar penjelasan kakaknya, putri kami
protes. Ia merasa bila jawabannya sudah betul. Lalu ia pun segera
mengambil buku ajar yang diberikan gurunya. Pada halaman 10 buku Senang
Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas IV yang ditulis oleh S
Rositawaty dan Aris Muharam dan diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Depdiknas dan PT Karsa Mandiri Persada memang tertulis bila lordosis
adalah kelainan tulang belakang bengkok ke belakang. (lihat foto).
Lantas, apakah berarti penjelasan putra sulung tentang kelainan tulang yang sudah dihafalnya salah? Ternyata tidak!
Putra kami itu juga protes dengan tulisan dalam
buku itu. Karena ia merasa benar. Ia pun segera mengambil dan membuka
buku IPA, Asyik, Mudah dan Menyenangkan untuk kelas 4A, yang disusun
oleh Prof Yohanes Surya Phd dan diterbitkan oleh Penerbit Kandel dan
Grasindo pada tahun 2008. Pada halaman 24 buku itu, tertulis kelainan
akibat tulang punggung membengkok ke depan disebut lordosis. (lihat
foto).
Ironis. Kami menemukan fakta tentang dua data yang
berbeda dari sebuah materi pembahasan yang sama. Dan keduanya merupakan
buku paket yang diberikan oleh pihak sekolah kepada kedua anak-anak
kami. Walaupun putra kami sekolah di SD swasta, sementara putri kami
sekolah di SD negeri, namun kesalahan penulisan pada salah satu buku
tadi tetap saja menimbulkan penyesatan. Dan itu terjadi pada mata
pelajaran yang di-UN-kan.
Karena penasaran, saya mencari jawabannya di internet. Saya pun mencari jawabannya, di internet. Lalu menemukan sebuah artikel: http://www.yumeihocenter.com/some-article/mengenal-kiposis-dan-lordosis-sebagai-varian-kebengkokan-back-bone-macam-kebengkokan-tulang-belakang-212-terapi-pengobatan-yumeiho-kiposis-lordosis/ dan juga artikel: http://bugar.web.id/tulang_melengkung_ke_arah_depan_(_lordosis_).html.
Dari situ diketahui bila buku yang ditulis Prof Yohanes Surya lebih
tepat, sementara buku yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Depdiknas
keliru besar.
Saya tak ingin mencari tahu bagaimana
kekeliruan itu bisa terjadi. Namun, kesalahan penulisan data pada buku
ajar yang dijadikan rujukan para pelajar, secara nasional, tidak
sepatutnya terjadi. Saya sangat percaya dengan konsep yang menyatakan
bila anak-anak adalah spon yang sangat kuat menyerap apapun. Tidak
peduli itu benar atau salah, baik atau buruk, berdosa ataupun
sebaliknya. Seharusnya Pemerintah memiliki mekanisme kontrol dan editing
yang baik sebelum menerbitkan buku ajar dan menyebarkannya ke
sekolah-sekolah. Namun, dari beberapa kesalahan mendasar pada buku ajar
yang saya, dan mungkin juga anda, temukan tadi, dengan mudah dapat
diketahui bila guru dan pihak sekolah tidak punya filter yang cukup baik
untuk bisa meralat kekeliruan yang terjadi pada buku panduan
pengajaran.
Dari peristiwa ini, saya paham bila tradisi
keilmuan di dunia pendidikan Indonesia masih teramat sangat rendah.
Alokasi dana pendidikan yang mencapai 20 persen dari APBN kita yang
jumlahnya hampir dua ribu trilyun setiap tahunnya ternyata tidak
berdampak apapun terhadap mutu pendidikan. Dan kita tahu semua apa yang
menjadi penyebabnya: mental korup dan malas.
20 Oktober 2013
Misteri Mahluk Homang: “Homang”, Sosok Misterius di Hutan Tapanuli.
by: http://unik.kompasiana.com/2013/10/20/homang-sosok-misterius-di-hutan-tapanuli-603306.html
Bagi kalangan masyarakat Tapanuli era tahun
80-an, sosok “Homang” bukanlah sesuatu yang aneh didengar. Ada banyak
peristiwa-peristiwa yang dapat dipercaya yang semakin membuat banyak
orang semakin penasaran dengan keberadaan makhluk misterius ini.
Benarkah “Homang” itu ada?, selanjutnya, siapakah mereka?.
Menurut cerita beberapa orang, (tentunya dari
cerita ke cerita). Homang adalah makhluk bertubuh besar, mirip
manusia/kera dengan rambut panjang, gigi tajam, mata merah dan hampir
semua tubuhnya dipenuhi bulu-bulu. Biasanya tinggal di pedalaman
hutan-hutan yang ada di Tapanuli. Homang tidak memiliki suara yang khas,
namun sangat mahir dalam meniru suara manusia. Sehingga bagi orang
Tapanuli, ketika ada saudara atau anggota keluarga ketinggalan di hutan,
maka sangat dipantangkan memanggil nama yang bersangkutan. Sebab jika
Homang mendengarnya, maka Homang juga akan ikut memanggil nama tersebut.
Dan tentu si Homang berharap korban akan mendengar suaranya dan semakin
mendekatinya, [homang,red]. Homang adalah makhluk pemakan tumbuhan dan
daging yang ada di sekitarnya. Satu hal yang paling membahayakan
keberadaannya adalah bahwa homang dapat membuat makhluk disekitarnya
lupa diri, bingung dan tersesat [semacam ilmu hipnotis]. Itulah sebabnya
sampai sekarang jika orang Tapanuli hilang di hutan pasti di sebut “dililuhon homang” [disesatkan homang].
Mengapa banyak orang mempercayai keberadaan Homang?
Keberadaan Homang memang tidak bisa dianggap
sebagai dongeng belaka. Ada kisah yang dialami beberapa orang terkait
dengan keberadaan Homang. Kisah pertama, di tahun 1980-an [kisah dari
nenek saya], Seorang pria, sebut saja Parlin [40], berangkat ke tombak
[hutan] untuk mengambil haminjon [kemenyan]. Parlin berangkat pada hari
Selasa dan bermaksud akan pulang ke rumah di hari Sabtu sore beberapa
hari berikutnya. Namun Parlin tidak pernah pulang sampai 2 tahun
berikutnya. Semua anggota keluarga bolak balik keluar masuk hutan dimana
Parlin biasanya mengambil haminjon. Dan hasilnya nihil sampai anggota
keluarganya memutuskan untuk tidak mencarinya. Namun 2 tahun berikutnya,
Parlin secara mengejutkan warga kembali dengan kondisi yang sangat
berbeda. Tubuh kurus, rambut panjang, sedikit stress, pakaian lusuh.
Awalnya keluarga sangat takut, namun Parlin mulai bercerita tentang
pengalamannya. Dia awali ceritanya Rabu pagi-pagi buta, seseorang
memanggil namanya ketika Parlin masih tertidur di sopo [pondok tempat
istirahat di hutan]. Masih menurut Parlin, dia sangat yakin suara itu
adalah suara temannya. Akhirnya Parlin terbangun dan segera keluar sopo.
Dia mencari-cari asal suara, dan tanpa sadar Parlin semakin jauh dari
soponya. Hingga dia merasa ada sesuatu yang aneh. Sesosok makhluk aneh
dan sangar berada di depannya. Parlin seperti orang gila. Tidak bisa
berbuat apa-apa. Dia menghabiskan waktunya di dalam sebuah lubang
semacam mata air sedalam 2 meter yang kiri-kanannya banyak pohon-pohon
besar. Sesekali makhluk aneh yang disebut Homang itu meninggalkannya dan
kembali lagi membawakannya daging. Begitulah selama dua tahun
kehidupannya. Masih menurut Palin, dia mendengar suara orang-orang
ketika saudara-saudaranya mencarinya diawal dia tersesat. Namun, Parlin
tidak bisa berbuat apa-apa. Dia ketakutan karena si Homang tetap
menjaganya. Happy Endingnya, ketika si Homang pergi, Parlin memberanikan
diri untuk kabur, dengan sisa-sisa tenaganya, dia berlari secepatnya
mengikuti hati nuraninya. Hingga dia tiba disebuah perkampungan daerah
Pahae. Orang-orang di kampung itu sempat mengiranya orang gila. Namun
Parlin tetap tidak peduli. Parlin hanya ingin segera sampai di rumahnya
dan berkumpul bersama keluarganya. Parlin berjalan selama 3 hari tanpa
makan dan hanya minum hingga akhirnya dia sampai di rumahnya. Menurut
nenek saya, kisah si Parlin ini sempat masuk Koran daerah Tapanuli pada
tahun 1987. [I’m not sure]. Kisah kedua, ini sedikit berbeda. Namun
tetap menceritakan tentang adanya Homang, meskipun agak sedikit kurang
bisa dipercaya. Namun kisah ini benar terjadi. Ini terjadi tahun 2006
[?], tidak jauh dari daerah saya. Oh ya, saya berasal dari Kec.
Pangaribuan, Tapanuli Utara. Sebut saja Nurdin, pria 4 anak ini
berangkat ke hutan sama seperti Parlin. Namun hingga saat ini Nurdin
tidak pernah ditemukan. Bahkan tanda-tanda bahwa Nurdin meninggalpun
sampai sekarang juga tidak ada. Keluarga masih berharap Nurdin masih
akan kembali. Hingga akhirnya keluarga memutuskan untuk bertanya pada
dukun ternama [ini nih yang membuat nilai trustnya berkurang). Konon,
menurut sang dukun. Nurdin masih hidup. Dan tidak jauh dari daerah
dimana dia biasanya bekerja mengambil haminjon. Masih menurut dukun,
Nurdin tinggal bersama makhluk besar, berambut panjang, bergigi tajam
dan berbadan gelap. Nurdin katanya sangat bahagia disana. Bahkan dia
bisa melihat setiap orang yang lewat dari sekitanya namun orang-orang
tidak melihatnya. SS[20/10/13]
Artikel Tentang Asyiknya Kota Banjarmasin: Warung Persinggahan Angkutan Banjarmasin – Pahuluan
by: http://avivsyuhada.wordpress.com/2012/01/17/warung-persinggahan-angkutan-banjarmasin-pahuluan/
Bila kita naik anggkutan umum antar kota dalam provinsi Kalimantan Selatan, maka kita akan menemui jenis angkutan nya adalah Colt L300. Jenis kendaraan yang sudah sangat jarang digunakan di Pulau Jawa sebagai angkutan dalam provinsi. Ada beberapa fenomena yang layak kita nikmti ketika kita melangsungkan perjalanan dengan menggunakan angkutan ini, salah satunya adalah tempat persinggahan angkutan untuk istirahat, makan dan minum, WARUNG.
Kadang-kadang ada yang suka kalau kita berhenti di warung, namun ada juga yang kesel kalau berhenti / singgah, karena pengen cepat sampai ke tujuan. Banjarmasin sebagai ibukota provinsi menjadi pusat tujuan dari masyarakat di daerah Pahuluan (Kab. Tapin, Kab. Hulu Sungai Selatan, Kab. Hulu Sungai Tengah, Kab. Hulu Sungai Utara, Kab. Balangan dan Kab. Tabalong). Kalo lagi berhenti maka sopir dan penumpng bisa istirahat, ke wc, makan, minum dll.
Ada banyak alternatif tempat persinggahan dalam perjalanan Banjarmasin – Pahuluan yang biasanya menjadi tempat favorit bagi Colt L 300. Kalau kita runut dari Banjarmasin – Pahuluan maka antara lain sebagai berikut : *Gambut, Kab. Banjar (sate, nasi itik), *Martapura (Keu Bolu), )*Binuang, Kab. Tapin (warung-warung kue dan aneka makanan), * Pulau Pinang, Kab. Tapin (Dulu menjadi pusat persinggahan angkutan, karena tempat berkumpulnya Rumah Rumah Makan Besar dengan fasilitas yang rada lengkap- WC, Mushalla, warung, toko dll), *Tambarangan, Kab. Tapin (warung warung makan), *Hamalau, Kab. Hulu Sungai Selatan (Warung Katupat kandangan, nasi dan toko2), *Pakumpayan, Kab. Hulu Sungai Selatan (Termasuk daerah yang baru, tapi sekarang sangat rame, karena menyediakan aneka makanan dan kue tradisonal dan jalalan dengan harga murah meriah)
Bila kita naik anggkutan umum antar kota dalam provinsi Kalimantan Selatan, maka kita akan menemui jenis angkutan nya adalah Colt L300. Jenis kendaraan yang sudah sangat jarang digunakan di Pulau Jawa sebagai angkutan dalam provinsi. Ada beberapa fenomena yang layak kita nikmti ketika kita melangsungkan perjalanan dengan menggunakan angkutan ini, salah satunya adalah tempat persinggahan angkutan untuk istirahat, makan dan minum, WARUNG.
Kadang-kadang ada yang suka kalau kita berhenti di warung, namun ada juga yang kesel kalau berhenti / singgah, karena pengen cepat sampai ke tujuan. Banjarmasin sebagai ibukota provinsi menjadi pusat tujuan dari masyarakat di daerah Pahuluan (Kab. Tapin, Kab. Hulu Sungai Selatan, Kab. Hulu Sungai Tengah, Kab. Hulu Sungai Utara, Kab. Balangan dan Kab. Tabalong). Kalo lagi berhenti maka sopir dan penumpng bisa istirahat, ke wc, makan, minum dll.
Ada banyak alternatif tempat persinggahan dalam perjalanan Banjarmasin – Pahuluan yang biasanya menjadi tempat favorit bagi Colt L 300. Kalau kita runut dari Banjarmasin – Pahuluan maka antara lain sebagai berikut : *Gambut, Kab. Banjar (sate, nasi itik), *Martapura (Keu Bolu), )*Binuang, Kab. Tapin (warung-warung kue dan aneka makanan), * Pulau Pinang, Kab. Tapin (Dulu menjadi pusat persinggahan angkutan, karena tempat berkumpulnya Rumah Rumah Makan Besar dengan fasilitas yang rada lengkap- WC, Mushalla, warung, toko dll), *Tambarangan, Kab. Tapin (warung warung makan), *Hamalau, Kab. Hulu Sungai Selatan (Warung Katupat kandangan, nasi dan toko2), *Pakumpayan, Kab. Hulu Sungai Selatan (Termasuk daerah yang baru, tapi sekarang sangat rame, karena menyediakan aneka makanan dan kue tradisonal dan jalalan dengan harga murah meriah)
Para Ibu Negara yang Bikin Malu ( Istri Presiden, atau Ibu Negara itu juga manusia biasa. Kadang benar, tapi kadang ceroboh sehingga tidak mencerminkan layaknya First Lady )
by: http://sosok.kompasiana.com/2013/10/20/para-ibu-negara-yang-bikin-malu-600586.html
Istri Presiden, atau Ibu Negara itu juga
manusia biasa. Kadang benar, tapi kadang ceroboh sehingga tidak
mencerminkan layaknya First Lady. Ada contoh misalnya, seorang Ibu
Negara yang selama ini dianggap baik, santun, ramah, mampu jaga image, namun sekali ia sewot rupanya tutur bahasa santunnya luntur. Ia pun dianggap mem-bully, lantaran sempat menuding orang lain sebagai “bodoh”.
Siapakah itu? Heheheheeee .., atut aaah.
Sebenarnya contoh perilaku kurang etis
seorang First Lady seperti di atas belum seberapa. Ada Ibu Negara yang
memaki-maki asistennya. Gara-garanya, cuma karena pekerjaan menyemir
sepatu yang kurang sempurna. Adalah First Lady Israel, Sara Netanyahu, istri ketiga Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu yang melakukan makian tersebut.
Demi melihat hasil semir sepatu yang dilakukan asistennya kurang rapi, Sara marah-marah dan berteriak histeris: “Jika
Perdana Menteri melihat apa yang kamu lakukan, dia akan membunuhmu!
Kamu akan disembelihnya! Kamu harus membayar apa yang kamu lakukan!”
Tak cukup makian histeris, Sara pun
melemparkan sepatu ke arah asistennya. Kontan, perilaku Ibu Negara Sara
Netanyahu pun jadi pergunjingan kurang sedap. Maklum, di saat suaminya,
Benyamin Netanyahu berjuang menciptakan perdamaian, Sara justru
bertingkah-laku sebaliknya. First Lady Israel ini gagal memberi suri
teladan positif kepada rakyatnya.
Ada lagi, Ibu Negara yang kelakuannya beringas, bahkan melebihi ulah Sara. Dialah Grace Mugabe,
istri dari Presiden Zimbabwe yakni Robert Mugabe. Kejadiannya begini,
saat sedang berlibur ke Hongkong, entah karena persoalan apa, tiba-tiba
seorang fotografer asal Inggris Richard Jones, mendapat hardikan
kemarahan serta makian dari First Lady Zimbabwe ini.
Bahkan tak cuma kata-kata, Grace pun
menghadiahi tamparan dan bogem mentah kepada wartawan naas tadi.
Akibatnya fatal, wajah sang fotografer luka berdarah, lantaran jari-jari tangan
Grace selain lumayan kekar, juga terselip cincin batu berlian yang
berukuran besar. Ulah Ibu Negara Zimbabwe ini, sempat dimuat dailymail.co.uk, dan kontan berbuah sorotan serta kecaman dunia internasional terhadap dirinya.
Konon, kemarahan Grace lantaran ia
dipotret tengah berbelanja busana dan pernak-pernik asesoris mewah
lainnya. Padahal, didalam negerinya tengah mengalami kegoncangan
perekonomian dan kekacauan finansial.
Beda lagi dengan Imelda Marcos. First Lady Filipina ini hidup bak Ratu Sepatu di Negeri Dongeng.
Betapa tidak? Imelda yang merupakan istri dari Presiden Filipina ke-10
Ferdinand Marcos ini membuat malu dirinya sendiri, suami, dan keluarga,
lantaran kegemarannya mengoleksi sepatu. Koleksi sepatunya kelewat
banyak, bahkan sampai dimuseumkan. Jumlahnya konon mencapai sekitar
3.000 pasang sepatu, termasuk merek terkenal dari Amerika Serikat juga
Eropa.
Kini, sekitar 1.220 pasang sepatu
koleksi itu rusak akibat banjir dan jadi santapan rayap. Sepatu-sepatu
itu memang sempat dibiarkan tetap tersimpan di istana kepresidenan,
sebagai simbol kemewahan yang memalukan dari seorang Ibu Negara.
Memalukan karena di saat perekonomian negerinya terus terpuruk akibat
korupsi yang merajalela, namun First Lady Filipina ini malah bergaya
hidup glamor.
Hikmahnya, bagi para Ibu Negara yang
gemar mengoleksi benda (berharga), tentu harus lebih beretika dan
hati-hati. Termasuk, mengoleksi dan memamerkan foto-foto di media
sosial, Instagram. Sebab salah-salah, koleksi foto di akun Instagram itu
malah bikin orang lain mencibirkan mulut. Contoh kejadiannya? Bersyukur
bukan di Indonesia, tapi di Suriah.
Adalah First Lady Suriah Asma al-Assad,
yang dalam akun instagram Kepresidenan Suriah (syrianpresidency)
terpasang foto dirinya tengah merangkul seorang gadis cilik dan memberi
hadiah kotak berisi boneka. Banyak lagi foto-foto narsis Asma di akun
Instagram itu. Misalnya, Asma yang bercengkerama dengan pelajar, atlet,
berbicara penuh kasih dengan wanita tua di kursi roda, menanam sebatang
pohon, menjenguk pasien di rumah sakit dan masih banyak lagi.
Ironisnya, bukan citra baik yang didapat
namun justru sebaliknya. Foto-foto tersebut dikomentari dengan penuh
kebencian dan sikap sangat tidak hormat dari sesama pengguna Instagram.
Maklum, Asma dianggap hanya melakukan pencitraan melalui Instagram.
Foto-foto tersebut dituding sebagai alat propaganda untuk coba menutupi
kekejaman berdarah dan mengerikan yang dilakukan oleh rezim pimpinan
suaminya.
Tak pelak, komentar yang muncul pun
banyak yang pedas dan menusuk! Meskipun ada juga juga yang pro pada
kegiatan Asma dalam foto-foto tersebut. Ada pengguna Instagram yang
berkomentar: “Saya suka pakaian dan sepatunya. Namun itu dibayar oleh darah rakyat Suriah!” Yang lainnya menulis: “Lihatlah setan yang menyamar”. Komentar lain cukup berani: “Jewish Propaganda!”, atau tulisan komentar: “Baik Bashar atau Asma dapat mencuci darah yang menutupi tangan mereka”.
Selain karena ulah zalim kediktatoran
suaminya Bashar al-Assad, rakyat menganggap Ibu Negara Suriah ini juga
memalukan lantaran gaya hidup mewahnya di tengah penderitaan rakyat.
Asma, seperti dimuat alarabiya, dikabarkan hobi belanja barang dan perhiasan mewah secara online, memesan panganan mewah dari Barat, dan diketahui membeli furnitur mewah dari Inggris seharga Rp 4,6 miliar.
Mungkin, menanggapi komentar pedas di
Instagram itu, Asma sudah terbiasa. Barangkali, Asma lebih memilih tutup
mata juga telinga. Malah, Asma mungkin tidak serta-merta sewot lalu
menulis komentar balasan, dengan menyebut kata Arab “jaahilun” alias “bodoh”.
Asma bisa jadi sudah paham bahwa sebuah komentar di Instagram tak
melulu harus berupa sanjung puji. Kecuali, Asma seorang Ibu Negara yang
“gila pujian”.
Lalu, siapa lagi Ibu Negara yang kisahnya juga bikin malu?
Salah Paham Orang Bali dan Jawa
by: http://hiburan.kompasiana.com/humor/2013/10/20/salah-paham-orang-bali-dan-jawa-600685.html
Ketika kami liburan di Bali tepatnya di Pasar Sukowati ada teman yang ke kamar kecil. Setelah keluar dari Kamar kecil terjadi dialog kecil dengan orang yang menjaga kamar kecil tersebut .
Orang Bali : Bli tidak bawa pipis
Orang Jawa : dak mas untuk apa bawa pipis ( tersenyum karena mengangap orang Bali bercanda )
Orang Bali : Kalau tidak bawa pipis kok masuk bli
Orang Jawa : Ya masuk karena saya ingin kencing dan pipisnya ada di dalam silahkan ambil kalau mau
Orang bali tersebut masuk ke dalam sebentar lalu keluar kembali dan berkata
Orang Bali : Saya sudah masuk bli dan tidak ada pipisnya Jangan bohong bli ayo kita lihat bareng bareng
Kedua orang itu masuk ke dalam
Orang Bali : Mana bli pipisnya dak ada kan
Orang jawa : Itu pipisnya sudah campur dengan air
Orang Bali : Bukan itu bli, pipis itu uang untuk bayar karena sudah kencing ( Pipis bahasa Bali artinya Uang )
Orang Jawa : Eala saya kira pipis itu kencing dak tahunya Uang ( Pipis bahasa Jawa artinya kencing ) tidak dari tadi bilangnya .
Akhirnya orang Jawa itu menyerahkan uang dan pergi diiringi pandangan tak mengerti orang Bali.
Ketika kami liburan di Bali tepatnya di Pasar Sukowati ada teman yang ke kamar kecil. Setelah keluar dari Kamar kecil terjadi dialog kecil dengan orang yang menjaga kamar kecil tersebut .
Orang Bali : Bli tidak bawa pipis
Orang Jawa : dak mas untuk apa bawa pipis ( tersenyum karena mengangap orang Bali bercanda )
Orang Bali : Kalau tidak bawa pipis kok masuk bli
Orang Jawa : Ya masuk karena saya ingin kencing dan pipisnya ada di dalam silahkan ambil kalau mau
Orang bali tersebut masuk ke dalam sebentar lalu keluar kembali dan berkata
Orang Bali : Saya sudah masuk bli dan tidak ada pipisnya Jangan bohong bli ayo kita lihat bareng bareng
Kedua orang itu masuk ke dalam
Orang Bali : Mana bli pipisnya dak ada kan
Orang jawa : Itu pipisnya sudah campur dengan air
Orang Bali : Bukan itu bli, pipis itu uang untuk bayar karena sudah kencing ( Pipis bahasa Bali artinya Uang )
Orang Jawa : Eala saya kira pipis itu kencing dak tahunya Uang ( Pipis bahasa Jawa artinya kencing ) tidak dari tadi bilangnya .
Akhirnya orang Jawa itu menyerahkan uang dan pergi diiringi pandangan tak mengerti orang Bali.
Waw!!! Gaji Sopir Taksi di Singapura 41 Juta!
by: http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/10/20/gaji-sopir-taksi-di-singapura-41-juta-603267.html
Memang benar kalau dibilang sopir taksi
adalah pekerjaan yang cukup “basah”. Artinya banyak orang yang bisa
dibilang “putus asa” mencari pekerjaan, akhirnya jalan terakhir sopir
taksi menjadi salah satu pilihan, dan bisa dibilang “lalu lintas” sopir
taksi berpindah dari armada satu ke armada lain juga cukup sering.
Tetapi saya terkejut juga ketika mengetahui fakta bahwa gaji sopir taksi
di Singapura kira-kira sebesar itu. Itupun sudah bersih, dikurangi
tetek bengek segala macam seperti bahan bakar dan uang makan.
Berawal dari malam itu, sepulang kerja
saya memilih naik taksi karena kebetulan biaya taksi bisa diklaim karena
sudah lepas jam 9 malam. Terlebih lagi, jarak waktu jika saya naik bus
itu kira-kira 1 jam, lebih lama daripada naik taksi yang hanya 30 menit
ke rumah. Ketika itu saya dapat taksi yang cukup populer di Singapura,
sama populernya seperti Blue Bird di Jakarta. Sopir taksi terlihat masih
muda, dan dia berinisiatif mengajak ngobrol. Sopir taksi di Singapura
umumnya pendiam dan tak pernah mengajak ngobrol penumpangnya, kecuali
sopir taksi yang sering mangkal di bandara Changi Singapura agak lebih
aktif mengajak ngobrol penumpangnya. Namun kali ini mungkin beliau
merasa seumuran dengan saya, lalu mengajak ngalor ngidul bercerita apa
saja.
Obrolan-obrolan itu berawal dari
permasalahan pekerjaan yang buat orang Singapura sendiri susah untuk
mencari pekerjaan. Mungkin hal ini tak pernah kita ketahui, bahwa
Singapura yang berhasil menarik pekerja-pekerja dari luar negeri
termasuk India, Malaysia, Filipina dan Indonesia, ironisnya orang
Singapura sendiri tersingkirkan. Banyak sekali perusahaan asing berdiri,
banyak sekali karyawan-karyawan asing bekerja di Singapura, tetapi
ironisnya hanya segelintir orang Singapura yang dipekerjakan di
negaranya sendiri. Perusahaan-perusahaan yang bercokol di Singapura,
jika mereka membutuhkan karyawan tambahan, tanpa tedeng aling-aling akan
buka lowongan dan terkadang secara “kasar” langsung mengambil karyawan
dari kantor cabangnya di negara lain untuk bekerja di Singapura. Praktis
kesempatan bekerja untuk warga Singapura sendiri menjadi berkurang
karena praktik ini sudah berlangsung sejak lama dan menjadi rahasia
umum. Dan kemudian saya menimpali dengan berusaha memberikan titik
terang, bahwa saya mendengar berita bahwa mulai 2014 dari Departemen
Ketenagakerjaan Singapura (Ministry of Manpower of Singapore) akan
memberlakukan / memperketat aturan “impor” tenaga kerja, dan akan dibuka
seluas-luasnya lowongan kerja bagi warga Singapura sendiri.
Obrolan masih berlanjut ke masalah
pekerjaan. Abang sopir taksi yang ras Chinese ini juga berkata, karena
fakta-fakta tersebut, beliau akhirnya jadi sopir taksi. Memang tidak
mudah pada awalnya, namun jika terbiasa juga pada akhirnya tahu seberapa
susah dan mudahnya menjadi sopir taksi. Saya iseng tanya, memang
seberapa besar gaji sopir taksi di Singapura? Beliau bercerita, menjadi
sopir taksi ini tergantung dari status sopir itu sendiri. Kebetulan
juga, saya saat ini sedang ada proyek IT di sebuah armada taksi
terpopuler di Singapura itu, jadi sedikit banyak juga tahu sistem
pekerjaan sebagai sopir taksi di Singapura. Mungkin bahasa kasarnya sama
seperti di Indonesia, ada uang setoran setiap harinya. Namun bedanya
memang istilah di Singapura itu rental / sewa.
Di Singapura, untuk jadi sopir taksi,
boleh menjadi penyewa langsung (Hirer) atau penyewa tidak langsung
(Relief). Beban sewa, akan dibebankan langsung kepada penyewa / Hirer,
dan Hirer ini bertanggungjawab langsung terhadap taksi yang disewanya,
karena Hirer harus membayar penuh beban sewanya. Per hari, beban sewa
itu sebesar S$ 100 (atau sebesar Rp. 913.801 menurut kurs sekarang ini).
Karena Hirer ini bertanggungjawab penuh terhadap taksinya, oleh karena
itu terserah beliau apakah mau bekerja penuh 24 jam, atau membagi dua
beban pekerjaannya dengan mencari Relief, atau mau tidak bekerja sama
sekali asal biaya sewa tetap dibayar ke perusahaan taksi tersebut.
Relief ini juga bisa dicari sendiri, atau minta dicarikan oleh
perusahaan. Umumnya jika ada relief, tentu waktu dibagi 2, masing-masing
12 jam tergantung kesepakatan antara Hirer dan Relief. Dan tergantung
kesepakatan juga, biaya sewa bisa dibagi 2 juga, masing-masing S$50.
Hirer dan Relief, menurut sopir taksi
saya tadi, tidak pernah mendapatkan cuti. Kalau mereka mau cuti /
istirahat, mereka tetap bayar S$100 per harinya, karena tetap dihitung
sewa. Namun menurut dia, ada yang namanya Super Relief, yang biaya
sewanya lebih murah, kurang lebih S$80, dan Super Relief bisa
mendapatkan cuti 3-5 hari per tahun tanpa membayar biaya sewa. Saya
kurang paham apa saja ketentuan Super Relief ini, karena tak sempat
menanyakan di akhir pembicaraan.
Lalu beliau bercerita, bahwa setiap hari
tergantung kondisi juga, untuk 8 jam saja dia sudah dapat kurang lebih
S$120 untuk hari biasa dan S$150 - S$160 untuk weekend. Penghasilan
kotor per hari umumnya berkisar $250, lalu dikurangi bayar sewa S$50
(karena beliau ini Relief, bagi sewa dengan Hirernya sama rata), dan
dikurangi biaya bahan bakar sebesar S$80. Jika dihitung bekerja setiap
hari dengan angka harian tadi S$120, maka per bulan beliau mendapatkan
S$3600! Ini setara Rp. 32.900.000! Gaji ini bisa dibilang sudah melebihi
pekerja kantoran dan professional IT dengan pengalaman rendah. Beliau
tidak ambil 12 jam karena baginya 8 jam sudah cukup melelahkan, 4 jam
dia gunakan untuk istirahat dan makan. Lalu dengan kisaran gaji harian
sebesar itu dan berbeda-beda setiap harinya, dengan 8 jam bekerja,
beliau menimpali, sebenarnya dalam 1 bulan beliau bisa menerima total
gaji bersih kurang lebih S$4500 atau Rp. 41. 120.000!
Jika beliau butuh dana tambahan, cukup
bekerja kurang lebih 10 atau 11 jam, maka dana tambahan bisa didapat.
Kalau untuk 11 jam, bisa mendapatkan kurang lebih S$180. Pada kondisi
tertentu, seperti musim hujan, panas berlebih di siang hari (karena suhu
di Singapura pada bulan tertentu cukup panas, 34 C), atau ada festival /
kegiatan tertentu (F1, tahun baru Chinese, musim liburan), terkadang
pendapatan per hari bisa mencapai S$250 - S$350 bersih!
Jika terjadi kecelakaan fatal, maka
sesegera mungkin harus melapor ke armada dan Hirer (jika supirnya adalah
Relief), supaya biaya sewa bisa segera di-stop sejak jam kecelakaan.
Sesegera mungkin juga harus dicari penyebabnya, apakah karena kesalahan
sopir atau pihak ketiga. Jika terjadi masalah semacam ini seperti
kecelakaan dan hal lain, maka yang bertanggungjawab penuh adalah Hirer
juga. Misalkan Relief melakukan kesalahan berakibat kecelakaan, tetap
secara hukum Hirer yang bertanggungjawab dan harus membayar biaya
perbaikan. Dan tergantung Hirer mengatur biaya sendiri dengan Relief.
Mungkin Hirer bisa diibaratkan ketua kelompok di dalam sebuah group.
Dan akhirnya sampailah saya dirumah dan
tak lupa membayar biaya taksi. Biaya taksi di Singapura juga cukup
mahal, S$0.22 per kilometer, umumnya sama di semua jenis taksi. Dan
biaya buka pintu berbeda-beda tiap taksi, mulai dari S$3 untuk taksi
model Toyota Crown tua, $3.60 untuk Hyundai Sonata, S$3.9 untuk BMW,
hingga S$6 untuk taksi limousine mewah semacam Bentley. Jika dari
Bandara Changi ke kota, umumnya seharga S$20. Jika Anda berada di Peak
Hour (6 pagi hingga 9:30 pagi, 6 sore hingga 9:30 malam, Senin s/d
Jumat), maka berapapun biaya taksi Anda akan ditambahkan 25%. Jika Anda
menggunakan taksi tengah malam (mulai 12 malam hingga 6 pagi), maka akan
ditambahkan 50%. Biaya tambahan semacam ERP, parkir juga akan
dibebankan kepada Anda.
Cara pembayaran juga cukup mudah,
cashless, menggunakan EzLink atau NETS Flashpay (semacam BCA Flazz) yang
bisa digunakan untuk naik MRT atau bus, atau bisa menggunakan NETS
(segala macam kartu debet ada logo NETS), atau VISA.
Terakhir, sang sopir taksi tak lupa mengucapkan “Good night, nice talking with you”…
** Tentunya sebagai pemanis, dibumbui
dengan berita di The Sunday Times bahwa masih ada juga sopir taksi
memiliki pendapatan bersih S$7000 per bulan! **
Berita Gitaris Band Geisha ditangkap: Lagi-lagi, Narkoba Menjerat Musisi Kita
by: http://hiburan.kompasiana.com/musik/2013/10/20/lagi-narkoba-menjerat-musisi-kita-603268.html
Pagi menjelang siang hari ini saya terkejut ketika sedang membuka akun twitter saya. Dari @detikcom Gitaris
Band Geisha ditangkap, katanya. Setelah saya telusuri situs yang
tercantum di detik (dot)kom ternyata gitaris Band Geisha ini ditangkap,
setelah polisi berhasil mengamankan satu bungkus ganja seberat 0, 589
Gram dari tangan sang gitaris di Polres Jakarta Pusat. Gitaris yang di
maksud adalah Roby. Saya nyaris tidak percaya, tapi itulah kenyataannya.
Roby yang dikenal sering menciptakan lagu untuk Bandnya sendiri. Entah
sudah berapa banyak lagu yang dihasilkan. Yah, meskipun lagu yang
diciptakan hampir semuanya tentang cinta yang galau-galau. Semoga bukan
karena itu, ia menjadi frustasi dengan cinta lalu mengonsumsi narkoba,
ckckck. (sebagai selingan humor).
Di
Indonesia, entah ini sudah menjadi kasus yang keberapa kalinya. Musisi
terjerat narkoba. Musisi yang seharusnya kita jadikan panutan, teladan
dan idola yang diidolakan faktanya berbeda dengan kenyataannya. Apakah
mereka masih pantas disebut sebagai panutan, teladan dan idola lagi
untuk penikmat musik kita? Biar masyarakat saja yang menjawab dan
menilai.
Sammy
simorangkir, musisi dari Band Kerispatih sebagai vokalis belum lama ini
bebas dari penjara tahanan dan menghirup udara bebas kembali adalah
salah satu musisi Indonesia yang tertangkap karena kasus yang sama,
yaitu narkoba. Sialnya, ia dikeluarkan dari bandnya setelah kasus
tersebut terungkap. Namun, efek penggunaan narkoba di kalangan musisi
kita, nampaknya di anggap biasa-biasa saja. Pasalnya, setelah Sammy
Simorangkir bebas dari penjara ia menjadi tenar kembali dengan berkiprah
dalam dunia permusikan Indonesia tepatnya menjadi penyanyi Solo.
Seperti tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Dengan lagunya yang berjudul
“Dia” dalam sinetron “Love In Paris” sempat menjadi hits saat itu. Dan
single-singlenya yang lain yang juga ikut hits seperti lagu “Dia”.
Bahkan tawaran manggung juga ikut berdatangan untuk Sammy.
Tidak
dapat dipungkiri, narkoba tampaknya sudah menjadi hal yang lumrah dalam
kalangan musisi dan juga artis. Tak ada yang peduli dengan masa
lalunya, mereka enjoy-enjoy saja dalam berkarir kembali seperti sedia
kala. Mungkin, mereka menganggap masa lalu ya biarkan berlalu, yang
penting sekarang adalah sekarang. Sebenarnya kasus musisi dan narkoba
sudah terjadi sejak dulu. Kita ambil contoh lagi, band Slank yang
terlahir sejak tahun 1983 nyatanya sampai sekarang masih aktif dalam
dunia permusikan Indonesia. Meski,
sekitar tahun 1990-an salah dua personilnya terjerat kasus narkoba,
yakni Kaka (Vokal) dan Bimbim (Drum). Band yang beraliran musik Rock ini
menjadi tenar kembali setelah mengeluarkan albumnya yang keenam “Lagi
sedih”. Tawaran manggung dan show dari luar kota berdatangan. Katanya,
album tersebut juga laris satu juta kopi dalam waktu seminggu. Walaupun
sempat terjadi masalah “Reformasi di tubuh Slank” ketika band ini sedang
show di luar kota, Reynold yang
saat itu sebagai gitaris mengajukan pemunduran dirinya dari band Slank
karena karena sudah tidak sanggup melanjutkan show yang tersisa. Meski
sempat dibujuk untuk menunda pemunduran dirinya, Reynold tetap tidak
ingin melanjutkan sisa show yang ada. Mbak Wiwid sebagai manager slank saat itu mengambil tindakan untuk menarik Ridho yang baru saja menyelesaikan sekolah gitarnya untuk menggantikan posisi Reynold sebagai gitaris.
Mereka
sah-sah saja bermusik dan berkarya seperti tidak terjadi apa-apa
sebelumnya. Tidak ada pro dan kontra bahkan mereka bisa kembali aktif
dalam ranah permusikan Indonesia. Nah, apakah hal ini akan terjadi lagi
untuk band Geisha? Atau sebaliknya? Kita lihat nanti.
Hal yang Menarik dan Terbaru: FREEZ: Yuk Dok, Bagikan Kisah Menarikmu!
Selamat siang Kompasianer! Bagaimana
perayaan Idul Adha di lingkungan Anda kemarin? Semoga menyenangkan
seperti tahun-tahun sebelumnya ya. Pada kesempatan kali ini, Kompasiana
mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1434H bagi Anda yang merayakan.
Masih dalam suasana hangatnya hari raya Idul
Adha, lembar FREEZ kompasiana hari ini hadir dengan artikel-artikel
menarik seputar pengalaman haji dari kompasianer. Banyak cerita-cerita
unik dan menarik saat berhaji yang masuk kanal FREEZ, dan dari begitu
banyaknya tulisan yang masuk, ada dua artikel yang dimuat di harian
Kompas.
Pernahkah Anda mencaritahu cara berhaji tanpa
menggunakan layanan haji resmi? Ternyata ada cara yang bisa dijadikan
alternatif jika ternyata Anda tidak menggunakan layanan haji dari biro
haji, yakni perjalanan haji mandiri atau yang lebih banyak diketahui
sebagai perjalanan “Haji Koboi”. Lewat artikelnya, Rita Kunrat menceritakan pengalamannya menjadi jamaah haji Mandiri, menarik bukan? Selain artikel dari Rita, FREEZ juga memuat ulasan dari Fariastuti Djafar
mengenai permasalahan yang sering ditemui oleh para jamaah haji selama
perjalanan dan beribadah di tanah suci. Umumnya, para jamaah –yang
sebagian besar adalah orang lanjut usia dan berpengetahuan minim tentang
teknologi fasilitas ataupun birokrasi- akan menemukan kesulitan
adaptasi di toilet duduk hingga pembagian kamar penginapan. Sepele
memang, tapi inilah yang benar-benar terjadi di lapangan.
Di luar dua artikel dengan topik obrolan, FREEZ
juga menyajikan pojok Kawat Dunia, Liputan Warga, dan Ulasan Wisata.
Kawat Dunia kali ini datangnya dari Syasya dan
informasi uniknya perihal “Studio Foto Berjalan”yang ada di China.
Tahukah Anda bahwa selain menyulap mobil menjadi kedai makanan dan
pakaian, warga China juga menyulap sebuah bus menjadi studio foto
lengkap dengan latar dan kostum? Ya! Studio foto berjalan bahkan
memungkinkan Anda dan pasangan untuk melakukan foto pra wedding di dalam bus.
Lalu dari liputan warga, ada ulasan dari Edy Roesdiono
tentang cara Amerika mengajarkan konsep “Bhineka Tunggal Ika”dalam
setiap buku teks sekolahnya. Bahkan, cara ini sudah diterapkan pada buku
Matematika anak-anak skeolah dasar!
Yang terakhir, dari rubrik wisata. Bidan Care
akan membawa kita ke kolam kuno terbesar dari abad ke-14 dan situs
Kerajaan Majapahit di Trowulan. Cerital ini berkaitan dengan petisi yang
digaungkan oleh Jaringan Pelestarian Majapahit yang bertujuan penetapan
Trowulan sebagai kawasan cagar budaya yang dilindungi dari segala
potensi (#saveTrowulan). Semua artikel bisa Anda baca di harian Kompas
edisi Rabu (16/10) hal. 36. Kami ucapkan selamat bagi para pewarta warga
yang artikelnya di muat.
Seperti biasa, minggu ini kompasiana kembali
melemparkan topik obrolan baru untuk FREEZ minggu depan dan topik
obrolan minggu ini adalah “Kisah Seru Seorang Dokter”.
Dalam rangka Hari Dokter Nasional (24 Oktober), Kompasiana mengajak para
dokter untuk menuliskan kisa-kisah mereka yang tidak terlupakan saat
praktik sebagai seorang dokter.
Sebagai profesi yang mengharuskan praktisinya
untuk bersinggungan dengan berbagai jenis orang dalam hal kesehatan,
tentu banyak cerita seru dan menarik yang dialami oleh seorang dokter.
Jadi, yuk ceritakan pengalaman unik Anda selama menjadi dokter dengan
tag “kisahdokter” (tag ditulis tanpa tanda kutip) di Kompasiana!
Selain itu Anda juga bisa membagikan kisah
singkat Anda melalui Twitter dan Facebook dengan menambahkan tagar
#FREEZ #kisahdokter. Tulisan terpilih akan dimuat di Harian KOMPAS edisi
Rabu (23/10) dan deadline Anda ada di Senin (21/10) pukul 12:00. Kami tunggu kisah Anda, Dok! (NY)
Salam sehat,
Kompasiana
Artikel Menarik Terbaru: Jokowi, Ada yang Cantik dari Bantar Gebang!
by: http://green.kompasiana.com/polusi/2013/10/20/jokowi-ada-yang-cantik-dari-bantar-gebang-600623.html
Penulis: Walentina Waluyanti
Foto: Suasana :pameran Dutch Design Week 2013, Eindhoven Belanda.
Siapa sangka aneka benda cantik itu berasal dari Bantar Gebang? Dan semua ini tadinya dikais dari gunungan sampah? Ya, pameran Dutch Design Week di Belanda tahun ini menampilkan antara lain, benda-benda dekoratif hasil olahan sampah dari Bantar Gebang.
Media
memberitakan, di hari ke-369 sebagai Gubernur DKI (19/10-2013), Jokowi
mengeluhkan tentang banyaknya taman di Jakarta, namun taman itu minim
dari kegiatan publik untuk berkreasi.
Semoga
keluhan Jokowi itu bisa sedikit terobati, karena tampaknya kegiatan
berkreasi tak perlu selalu di taman-taman indah. Sekelompok anak jalanan
ternyata bisa juga melakukan kegiatan kreatif yang berawal dari “taman
sampah”, Bantar Gebang.
Bantar
Gebang di Bekasi dikenal sebagai tempat pembuangan sampah warga
Jakarta, dikenal dengan istilah Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah
dari kota Jakarta yang diangkut ke TPA Bantar Gebang bisa mencapai 6.500
ton per hari. Bisa dibayangkan betapa tingginya gunungan sampah di TPA
ini.
Memanfaatkan sampah di Bantar Gebang sebetulnya sudah tercatat sebagai salah satu program Jokowi. Termasuk meng-kalkulasi kemungkinan
untuk memanfaatkan sampah di Bantar Gebang sebagai bahan bakar
pembangkit listrik. Tentu ini merupakan salah satu solusi positif untuk
membudi-dayakan sampah Bantar Gebang.
Namun
solusi lain yang tak kalah menariknya, adalah mendaur-ulang sampah
Bantar Gebang menjadi aneka kerajinan cantik dan menarik. Contohnya
kursi-kursi, jam dinding, vas bunga di bawah ini.
Foto: Aneka disain cantik dari bahan-bahan terbuang.
Rasanya
Jokowi akan memberi respons positif, andai melihat kreasi anak-anak
jalanan kota Jakarta saat ini dipresentasikan kepada publik Eropa di
pameran Dutch Design Week di Belanda. Respons positif pun
tampak dari perhatian pengunjung pameran, yang mengagumi kreasi hasil
daur-ulang sampah Bantar Gebang,
Pameran
kreasi cantik hasil daur-ulang sampah Bantar Gebang ini, saya saksikan
pamerannya (19/10-2013) di Hotel Best Western, Eindhoven, Belanda.
Di
kesempatan itu saya berbincang dengan tim Ffrash, yang memamerkan
kreasi hasil olahan sampah dari Bantar Gebang. Tim Frash ini yaitu Gina Kluit-Gonesh (Executive Director), Karin van Lieshout (designer), dan Jochem Rotteveel (Public Relation). Ffrash adalah organisasi
non-profit yang mengolah sampah dan bahan-bahan terbuang menjadi
produksi yang bermanfaat. Ffrash bekerja sama dengan KDM (Kampus Diakona
Modern) di Jakarta, sebuah organisasi non-profit yang membantu
anak-anak kurang beruntung, seperti anak jalanan. KDM juga aktif bersama
anak jalanan mengadakan gerakan peduli lingkungan, termasuk mengenalkan
konsep ramah lingkungan dan green living, serta mengolah bahan-bahan terbuang. Organisasi ini mengikuti peraturan ILO dan diaudit oleh lembaga internasional.
Foto: Tim Ffras memanfaatkan
sampah Bantar Gebang, pameran di Dutch Design Week, dari kiri: Karin
van Lieshout, Gina Kluit-Gonesh, Jochem Rotteveel.
Hasil
penjualan produk hasil daur ulang sampah ini, ditujukan bagi
pengembangan dan pendidikan keterampilan bagi anak-anak jalanan.
Pelatihan itu diberikan langsung oleh tenaga disainer dari Belanda yang
datang ke Jakarta untuk melatih anak-anak jalanan, bagaimana mendaur
ulang sampah, memproses, mengkreasi hingga menjadi disain menarik dan
bermanfaat.
Pelatihan di atas juga termasuk marketing workshop,
sehingga mereka tahu bagaimana memasarkan hasil kreasii. Dengan cara
ini anak-anak jalanan dimotivasi untuk kreatif, mandiri, dapat
mengembangkan usaha sendiri, dengan memanfaatkan sampah-sampah yang
menumpuk di Bantar Gebang.
Walentina Waluyanti
Nederland, 19 Oktober 2013
Ketika Pemulung Dilarang Masuk ( Terpaksalah Anis putus sekolah, Neng. Rijal nggak ada yang jaga kalau Anis ikut sekolah. Kesian juga, SD juga dia belum lulus. Tapi kalau Gilang nggak ada yang jaga, Teteh nggak bisa kerja )
by: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/10/20/jika-pemulung-dilarang-masuk-603238.html
Terpaksalah Anis putus sekolah,
Neng. Rijal nggak ada yang jaga kalau Anis ikut sekolah. Kesian juga,
SD juga dia belum lulus. Tapi kalau Gilang nggak ada yang jaga, Teteh
nggak bisa kerja.
Jeritan Rijal dari kamar sebelah memekakkan
telinga. Jeritan anak usia hampir tiga (3) tahun itu menyaingi suara
mengaji anak-anak dari masjid yang selalu menggunakan load speaker. Usia
Rijal hampir tiga tahun, itu yang dikatakan Teh Titin, ibu Rijal
padaku. Tidak pula kupertanyakan lebih lanjut usia RIjal tiga tahun itu
kurang berapa bulan atau berapa hari.
“Diam! Ceurik wae (nangis saja).” Suara keras ayahnya justru membuat jeritan Rijal semakin menjadi.
“Mama kerja, Adek. Eta sore uih (pulang).
Cep,” suara lembut gadis belia. Sesaat kemudian jeritan Rijal malah
semakin keras. Suaranya berpindah persis di depan pintu kamarku. Dug dug
dug, kakinya pun ikut mengamuk. Ia tidak terima ibunya pergi tanpa
mengajaknya.
Hari-hari sebelumnya, ibu lima anak ini hanya
bekerja satu hari di hari Jumat. Pekerjaan yang sama, menjadi pembantu.
Menurutnya, bekerja satu hari dalam satu minggu tidak menguntungkan.
“Rugi Neng. Buat ongkos angkot saja genep (enam) ribu
bolak-balik. Bawa pulang uang hanya sembilan ribu. Teteh dikasih gaji 15
ribu. Kalau setiap hari kerja mah jadi banyak hasilnya kan.”
Pemulung Dilarang Masuk
Suatu sore, Teh Titin bercerita padaku tentang
pengalamannya bekerja menjadi pembungkus krupuk di Desa Nasol, Kecamatan
Cikoneng, Ciamis. “Sebelum kerja tiap hari Jumat eta, Teteh kerja ikut
orang bungkus krupuk. Berangkat pagi-pagi pulang bedug maghrib, dapatnya
delapan ribu. Kalau beruntung bisa lah bawa uang 10 ribu. Dapatnya
sedikit, tapi juragan Teteh mah baik orangnya. Tiap hari Teteh sama
–orang-orang- yang kerja dibawain sisa yang dibungkus.”
Suami Teh Titin bekerja sebagai pemulung. Dulu,
kata Teh Titin, suaminya pernah menjadi pemulung di Kota Bandung. Hasil
yang diperoleh dari memulung lebih banyak ketimbang menjadi pemulung di
Ciamis.
“Sekarang mah Aa’ paling besar bisa pulang bawa Rp. 30 ribu dari memulung. Itu juga pulang sampai malam. Orang-orang mah makin banyak yang jahat, Neng. Gara-gara ada orang maling, sekarang di kampung-kampung, di perum dikasih tulisan ‘Pemulung dilarang masuk.’ Anu eta bikin Aa’ makin susah cari makan. Orang
cari barang buangan buat makan saja dilarang,” keluh Teh Titin. Mata
yang berkaca-kaca menatap tembok depan kamar kos kami.
Perempuan berperawakan kurus ini tidak bisa hanya
berpangku tangan menuunggu suami pulang memulung, lalu membelanjakan
hasilnya. Teh Titin bekerja menjadi pembantu rumah tangga di salah satu
keluarga. Ia dibayar Rp. 17 per hari untuk mencuci, memasak,
bersih-bersih rumah, dan mengasuh menjaga Gilang sang bungsu.
”Terpaksalah Anis putus sekolah, Neng. Rijal nggak ada yang jaga kalau Anis ikut sekolah. Kesian juga, SD juga dia belum lulus. Tapi kalau Gilang nggak ada yang jaga, Teteh nggak bisa kerja. Ngandalin uang dari Aa’ buat makan nggak cukup. Belum jajan anak-anak. –anak- Yang sekolah juga kalau nggak dikasih jajan kesian.”
Kakak Anis, anak sulung yang lupa saya tanyakan
namanya, diserahkan neneknya untuk dipesantrenkan di Bandung. Anak
laki-laki kakak Anis lebih beruntung karena ia kini sudah kelas 3 SMP.
Namun, terasa nyeri terasa ketika Teh Titin mengatakan padaku begini,
”Anis mah anak perempuan, Neng. Kalau ayak (ada) uang sekolah, kalau nggak ada uang nggak sekolah nggak apa-apa. Biarlah Santi dan Gilang (adik Anis) yang sekolah.”
# # #
Suatu kali kubaca tulisan postingan karikatur
tentang perempuan miskin yang beranak banyak meminta derma pada kepada
perempuan kaya beranak satu. Si kaya tidak memberikan uang tetapi
memberikan pil KB.
Ingatanku melayang pada keluarga pengamen di
seputar Jalan Pramuka di Jakarta, lima tahun lalu. Anak-anak yang masih
balita memiliki adik lagi dan terus begitu. Seraya menunggu bis,
kutanyai perempuan berkulit legam itu, mengapa tidak berKB saja.
Jawabnya enteng khas orang jalanan. “Kalau ada KB gratis saya akan KB,
Dik. Kan KB juga bayar. Kalau bisa KB, kami nggak bisa makan.”
Aku tersenyum kala perempuan berbocah empat itu
menertawaiku. “Orang kaya kalau bosan bisa cari hiburan,
sekurang-kurangnya nonton tv. Kalau kami apa? Rumah tidak punya apalagi
tv. Apalagi untuk mengusir kebosanan hidup selain bercinta, Dik? Tapi ya
jadinya begini, bunting terus macam tikus,” tukas perempuan asal
Jombang itu.
Artikel Edukasi: Kejepit dan Potensi Manusia
by: http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/20/kejepit-dan-potensi-manusia-603262.html
Hari ini saya ingin menulis tentang potensi manusia. Sudah sering terdengar bahwa …. manusia apabila ditekan oleh suatu kesempitan, ia akan mampu menghasilkan aktifitas-aktifitas yang luar biasa. Seperti saat dikejar-kejar anjing galak, seseorang bisa berlari sedemikian kencangnya, melebihi kebiasaanya. Bahkan bisa meloncat lebih tinggi dari kemampuannya di saat biasa (tidak dalam kondisi dikejar anjing). Demikian pula para intelektual Indonesia di luar negeri terlihat mereka mampu menggapai standar tinggi yang dipersyaratkan oleh para pembimbingnya dengan bekerja keras dan belajar keras meraih prestasi.
Itulah potensi manusia. Teringat perebincangan dengan seorang huaqiao (cina keturunan) asal Malaysia, yang bertemu dengan kami di bandara Baiyun Guangzhou. Ia menyapa kami dan sedikit berbincang di tengah malam itu. Ia sedang mengantar ayahnya yang lahir di Cina Daratan untuk sekedar jalan-jalan di tanah kelahirannya. Ia heran dengan adanya warga Indonesiayang belajar ke Cina, dan kami bukan warga keturunan. Pembicaraanpun beralih ke kemajuan Cina saat ini. Kata kunci yang sering ia ulang-ulang adalah twist dan change paradigm.
Ya apabila mengamati kemajuan Cina sejak lama, pasti akan menemukan kosakata ini. Perubahan Cina terjadi karena perubahan paradigma pembangunan. Cina memutarbalikkan keadaan dari negara yang dibelakang atau sejajar dengan Indonesia menjadi negara yang ada di depan Indonesia(juga Malaysia). Paradigma pembangunan yang dipelopori oleh pemerintah, didukung swasta dan masyarakatpun mengikuti pola perubahan sistem sosialis menjadi lebih terbuka dengan ide-ide kapitalisme.
Potensi manusia di Cina tidak berebeda jauh dengan di Indonesia. Hanya saja tingkat persaingan disini lebih ketat sehingga anak-anak potensinya sudah mulai diarahkan sejak usia dini. Tidak ada waktu untuk tawuran antar pelajar, karena anak-anak sekolah pulang di sore hari. Sekolah semuanya negeri, kecuali swasta yang kaya, tidak seperti di Indonesia masih ada sekolah swasta kaya dan swasta dhuafa, yang tentu saja pola pendidikannya berbeda dengan standar yang baku di pemerintahan. Tidak ada sekolah siang dengan jam sekolah yang sangat-sangat pendek, sehingga terlihat malas atau kelihatannya kurang bergairah di banding sekolah pagi. Pola seperti ini secara struktural akan memperlemah daya juang siswa meraih yang terbaik. Kontras sekali dengan daya juang Timnas U-19 yang benar-benar bertempur meraih kemenangan di pertandingan. Tulisan Resonansi di surat kabar edisi online-nya Republika siang ini benar-benar indah menggambarkan nasionalisme dan semangat tempurnya Pelatih Timnas U-19, Indra Syafri, yang menginspirasi anak buahnya.
Maka mereka butuh ‘kejepit’, agar potensi anak-anak Indonesia yang
sekolah di negeri, swasta (baik swasta kaya maupun dhuafa) bisa belajar
dengan optimal untuk meraih prestasi maksimal. Lingkunga sekolah, kepala
sekolah, staf sekolah dan guru bertanggungjawab untuk mendorong potensi
- potensi anak yang terpendam untuk segera bangkit. Agar negeri kita
tidak selamanya ada di belakang Cina.
Hari ini saya ingin menulis tentang potensi manusia. Sudah sering terdengar bahwa …. manusia apabila ditekan oleh suatu kesempitan, ia akan mampu menghasilkan aktifitas-aktifitas yang luar biasa. Seperti saat dikejar-kejar anjing galak, seseorang bisa berlari sedemikian kencangnya, melebihi kebiasaanya. Bahkan bisa meloncat lebih tinggi dari kemampuannya di saat biasa (tidak dalam kondisi dikejar anjing). Demikian pula para intelektual Indonesia di luar negeri terlihat mereka mampu menggapai standar tinggi yang dipersyaratkan oleh para pembimbingnya dengan bekerja keras dan belajar keras meraih prestasi.
Itulah potensi manusia. Teringat perebincangan dengan seorang huaqiao (cina keturunan) asal Malaysia, yang bertemu dengan kami di bandara Baiyun Guangzhou. Ia menyapa kami dan sedikit berbincang di tengah malam itu. Ia sedang mengantar ayahnya yang lahir di Cina Daratan untuk sekedar jalan-jalan di tanah kelahirannya. Ia heran dengan adanya warga Indonesiayang belajar ke Cina, dan kami bukan warga keturunan. Pembicaraanpun beralih ke kemajuan Cina saat ini. Kata kunci yang sering ia ulang-ulang adalah twist dan change paradigm.
Ya apabila mengamati kemajuan Cina sejak lama, pasti akan menemukan kosakata ini. Perubahan Cina terjadi karena perubahan paradigma pembangunan. Cina memutarbalikkan keadaan dari negara yang dibelakang atau sejajar dengan Indonesia menjadi negara yang ada di depan Indonesia(juga Malaysia). Paradigma pembangunan yang dipelopori oleh pemerintah, didukung swasta dan masyarakatpun mengikuti pola perubahan sistem sosialis menjadi lebih terbuka dengan ide-ide kapitalisme.
Potensi manusia di Cina tidak berebeda jauh dengan di Indonesia. Hanya saja tingkat persaingan disini lebih ketat sehingga anak-anak potensinya sudah mulai diarahkan sejak usia dini. Tidak ada waktu untuk tawuran antar pelajar, karena anak-anak sekolah pulang di sore hari. Sekolah semuanya negeri, kecuali swasta yang kaya, tidak seperti di Indonesia masih ada sekolah swasta kaya dan swasta dhuafa, yang tentu saja pola pendidikannya berbeda dengan standar yang baku di pemerintahan. Tidak ada sekolah siang dengan jam sekolah yang sangat-sangat pendek, sehingga terlihat malas atau kelihatannya kurang bergairah di banding sekolah pagi. Pola seperti ini secara struktural akan memperlemah daya juang siswa meraih yang terbaik. Kontras sekali dengan daya juang Timnas U-19 yang benar-benar bertempur meraih kemenangan di pertandingan. Tulisan Resonansi di surat kabar edisi online-nya Republika siang ini benar-benar indah menggambarkan nasionalisme dan semangat tempurnya Pelatih Timnas U-19, Indra Syafri, yang menginspirasi anak buahnya.
Kejepit di eskalator (Gambar dikutip dari news.detik.com )
Kekuatan Tim Nasional: Mengukir prestasi Timnas dari “Youth team”
by: http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/10/20/mengukir-prestasi-timnas-dari-youth-team-603250.html
“Impossible is nothing” itulah bunyi salah satu dari salah satu produsen olahraga. Tapi apakah bisa dengan sukses yang INSTANT? Slogan tersebut tidak akan berlaku tanpa adanya proses untuk menuju kesuksesan dan keberhasilan. Apalagi dalam sebuah team sepakbola.
GENERASI EMAS, sebenarnya layak disandang bagi penghuni Garuda Jaya (Timnas U19). Tidak ada salahnya julukan tersebut kita sematkan kepada mereka. Tentunya, karena banyak aspek yang yang bisa dinilai untuk sebuah Timnas yang kuat sesuai dengan impian masyarakat di seluruh Indonesia. Timnas yang kuat meliputi, fisk yang prima, strategi dan skill pemain yang diatas rata2 baru terlihat sekarang setelah timnas senior menunjukannya pada perhelatan Piala Asia di Jakarta. Walaupun tidak lolos ke babak perempat final, asa harapan pun muncul bahwa Indonesia akan mempunyai Timnas yang tangguh. Namun semuanya buyar dengan kepentingan politik dan kepentingan pribadi yang tidak benar-benar ingin memajukan sepakbola Indonesia.
Talenta-talenta muda yang sekarang terlihat prestasinya pun melalui proses yang tidak instant, tetapi sudah dibentuk pada usia dini ( U-16 ). Berprestasi di usia dini dengan coach Indra Sjafri sebagai nahkodanya, mulai mengukir sejarah bersama timnas sebagai pelatih pertama yang sudah memberikan setidaknya kado prestasi bagi sepakbola Indonesia. Prestasi sudah ada, walaupun bukan thropy sebagai ukurannya. Tetapi setidaknya sejarah itu sudah terukir dari awal dan bisa ditebak persaingan sepakbola di timnas senior dimasa yang akan datang.
Harapan semoga tim ini bisa sukses seperti Timnas spanyol dengan generasi emasnya yang berprestasi di usia muda dan sukses di usia senior dengan 2 Trophy World Cup dan 1 Trophy Euro Cupnya. Bukan Timnas Belanda yang disegani dan ditakuti, namun miskin prestasi dalam perbendaharaan Trophy senior nya.
Timnas Indonesia usia dini sudah biasa menjadi obat luka akan miskinnya prestasi Timnas senior. Tengok kiprah Tim Indonesia di beberapa kali perhelatan Danone Cup (U12), yang selalu diperhitungkan dan mengalahkan tim-tim besar Eropa dan Amerika Latin. Tapi berbanding terbalik dengan Timnas senior yang “ambruk” dengan berbagai alasan faktor non teknis nya.
Inilah saatnya kita mempunyai Timnas Sepakbola yang kuat, disegani dan sukses dimasa datang. Perjuangan dimulai tahun depan di Myanmar. Yakinlah bahwa Evan Dimas CS akan sekuat tenaga menjadi salah satu dari empat tim terbaik yang otomatis lolos ke Piala Dunia U20 di Selandia Baru tahun 2015. Selain itu, bisa lolos dan menjadi bagian di Olimpiade musim panas.
Teleskop Gregor ( Berbagai jenis alat dibuat untuk memudahkan melihat matahari. Nah yang terbaru adalah sebuah teleskop bernama GREGOR )
by: http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/20/teleskop-gregor-602177.html
Manusia sudah lama melakukan pengamatan terhadap matahari. Berbagai jenis alat dibuat untuk memudahkan melihat matahari. Nah yang terbaru adalah sebuah teleskop bernama GREGOR.
Teleskop Gregor adalah teleskop berukuran besar yang digunakan untuk mengamati matahari. Teleskop ini dibangun di Tenerife, Kepulauan Canary, lepas pantai Spanyol. Tepatnya di Pico del Teide, gunung tertinggi di Spanyol, pada ketinggian 2.400 meter dari permukaan laut. Pembangunannya dilakukan oleh Jerman.
Teleskop Gergor dirancang untuk dapat mengamati matahari dan memberikan gambar yang lebih bagus dibanding teleskop teleskop sebelumnya. Teleskop Gregor juga dapat mengukur medan magnet matahari dan pengaruhnya terhadap bumi. Dengan bantuan Gregor, para peneliti berharap bisa mendapatkan pengetahuan baru mengenai matahari.
Teleskop Gregor menggunakan cermin yang terbuat dari kaca keramik lithium aluminosilikat, Zerodur, yang lebih tahan panas. Cermin utama memiliki diameter 1,5 meter, menjadikannya sebagai yang terbesar di Eropa dan terbesar ketiga di dunia.
Nama “Gregor” digunakan untuk menghormati ahli matematika dan astronom Skotlandia, James Gregory. Dia adalah perancang pertama teleskop ferlektor.
Manusia sudah lama melakukan pengamatan terhadap matahari. Berbagai jenis alat dibuat untuk memudahkan melihat matahari. Nah yang terbaru adalah sebuah teleskop bernama GREGOR.
Teleskop Gregor adalah teleskop berukuran besar yang digunakan untuk mengamati matahari. Teleskop ini dibangun di Tenerife, Kepulauan Canary, lepas pantai Spanyol. Tepatnya di Pico del Teide, gunung tertinggi di Spanyol, pada ketinggian 2.400 meter dari permukaan laut. Pembangunannya dilakukan oleh Jerman.
Teleskop Gergor dirancang untuk dapat mengamati matahari dan memberikan gambar yang lebih bagus dibanding teleskop teleskop sebelumnya. Teleskop Gregor juga dapat mengukur medan magnet matahari dan pengaruhnya terhadap bumi. Dengan bantuan Gregor, para peneliti berharap bisa mendapatkan pengetahuan baru mengenai matahari.
Teleskop Gregor menggunakan cermin yang terbuat dari kaca keramik lithium aluminosilikat, Zerodur, yang lebih tahan panas. Cermin utama memiliki diameter 1,5 meter, menjadikannya sebagai yang terbesar di Eropa dan terbesar ketiga di dunia.
Nama “Gregor” digunakan untuk menghormati ahli matematika dan astronom Skotlandia, James Gregory. Dia adalah perancang pertama teleskop ferlektor.
Sebuah Etika Iklan di Tayangan Live Sepakbola!
by: http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2013/10/16/etika-iklan-di-tayangan-live-sepakbola-600855.html
Menyaksikan tayangan siaran langsung timnas U19 dalam kualifikasi Piala ASIA di layar RCTI pada Sabtu, 12 Oktober 2013 memang mengasyikkan. Hal yang membuat kita senang karena tim Indonesia yang dipimpin Coach Indra Syafri mampu menghadirkan tontonan sepak bola kelas dunia …jadi kalau ibarat ada pepatah asing “walk like a champion”….disini bukan hanya jalan seperti juara…tapi bermain sebagai juara!
Sebagai penonton hasil 3:2 cukuplah menunjukkan tim ini siap 1000 persen untuk lolos ke Myanmar 2014, tapi yang nggak siap rupanya penonton, terutama pemirsa televisi yang mendapatkan suguhan menarik ternyata ada sejumlah spot iklan masuk ketika tayangan live sepakbola sedang berlangsung baik ketika terjadi diskusi antar petugas AFC apakah pertandingan tetap dilanjutkan atau tidak ketika hujan deras membuat lapangan stadion Gelora Bung Karno tergenang air sehingga mengganggu jalannya pertandingan atau ketika terjadi pelanggaran dalam permainan itu sendiri.
Bagi saya tidak eloklah tayangan iklan sepanjang 30 detik yang full frame menutupi siaran langsung sepakbola. Lantas manfaatnya apa tayangan iklan tersebut? Padahal slot iklan sudah penuh baik ketika pertandingan sebelum dilakukan lewat segmen komentar. Apalagi pada saat acara dimulai, layar televisi jadi berbentuk lebih kecil karena ada tayangan iklan di pinggir layar, belum lagi running text dan superimposed sampai penonton tidak bisa melihat bola yang sedang dipermainkan pemain. Ini jelas tidak fair bagi penonton karena seharusnya stasiun televisi sudah cukup “kaya” , “makmur”, dan “profit” dengan tayangan yang berating tinggi. Kok masih kurang juga? Apakah tidak sebaiknya tayangan sepakbola tim nasional dikembalikan saja ke TVRI yang tanpa iklan?
Dan ini juga ditambah dengan jenis tayangan iklan ini disisipi promosi yang isinya pemilik dari stasiun televisi dengan agenda politiknya. Ini jelas korupsi waktu tayang penonton. Sedikit di luar sepakbola informasi tentang Idhul Adha hari ini ada laporan koresponden televisi berita yang awalnya menceritakan ada sholat Ied di kota tertentu, tapi diujungnya ada pemotongan hewan kurban yang ternyata dilakukan oleh pemilik televisi tersebut. Waduh! Nggak mau rugi ya!
Iklan memang bisa menggerakkan ekonomi televisi karena lebih dari 60 persen kue iklan yang puluhan trilyun di Indonesia lari ke media televisi. Untuk lebih kreatif harusnya penayangan iklan tidaklah digelontorkan pada saat acara yang ditunggu penonton seolah-olah tidak terserap di program lain.
Kalau belajar mengenai televisi memang harus ke pencipta televisi dan programnya seperti Amerika Serikat yang membatasi durasi penayangan iklan dalam program tertentu sehingga tidak membuat body program televisi menjadi berkurang dari durasi seharusnya. Misalnya tayangan 30 menit, cukup iklan 6 menit, kalau yang 60 menit cukup 48 menit bodynya dan iklan 12 menit yang terbagi dalam sejumlah segmen. Jadi stasiun televisi hargai pemirsa dong!
Antara Jokowi dan Presiden SBY: Beda Makna Kemarahan Jokowi dengan Kemarahan Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono
by: http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/19/-beda-makna-kemarahan-jokowi-dengan-kemarahan-presiden-sby-dan-ibu-ani-yudhoyono-601813.html
Entah seperti janjian atau tidak pada bulan Oktober 2013 ini kita mendapatkan tiga suguhan kemarahan dari tiga publik figur negeri ini.Sudah selayaknya bulan Oktober ini dinobatkan sebagai bulan kemarahan atau bulan kemurkaan para pemimpin di negara yang katanya berbentuk Republik ini. Pada bulan oktober 2013 ini dalam seminggu ini kita disuguhi oleh tiga berita kemarahan.Dari tiga berita kemarahan itu ada tiga orang aktor penting dan sekaligus menjadi pelakunya.Ketiga tokoh itu adalah Presiden SBY,Ibu negara Ani Yudhoyono dan Gubernur DKI Jokowi.
Presiden SBY.Secara tak terduga dan diluar kebiasaannya selama ini,Presiden SBY begitu menginjakkan kakinya di bandara Halim Perdanakusuma, yang baru berkunjung dari Brunai Darussalam pada Kamis malam tanggal 10-10-2013 langsung mengadakan konferensi pers.untuk menanggapi kesaksian Lutfi dipersidangan.Biasanya Presiden tidak pernah menanggapinya secara langsung,akan tetapi selalu diserahkan pada menteri Seketaris negara atau juru bicara untuk menjawabnya.
Presiden SBY mengawali pernyataannya seperti menahan amarah yang sangat murka dengan membacakan pernyataan Lutfi Hasan Ishaaq tersangka kasus suap daging impor sapi saat di pengadilan pada hari yang sama.Presiden SBY mencap pernyataan Lutfi yang menyebutkan bunda puteri orang sangat dekat dengan dirinya 1000 % adalah bohong.Kemudian pernyataan Lutfi yang mengatakan bunda puteri mengetahui tentang rencana resuffle kabinet.Presiden SBY sambil mengepal tangannya dengan geram mengatakan pernyataan Lutfi itu 2000% adalah bohong.
Banyak tanggapan dan reaksi yang segera memenuhi media massa terkait kemarahan dan kemurkaan orang nomer 1 di negeri ini.Pada umumnya mereka sangat menyesalkan kemarahan Presiden SBY itu diumbar didepan umum,apalagi masalahnya adalah masalah tudingan mengenai pribadi Presiden dan bukan masalah menyangkut kepentingan atau kebijaksanaan untuk membela kepentingan rakyat banyak.Seharusnya Presiden tidak harus menjawab langsung,tapi cukup dengan menyerahkan pada juru bicara Presiden yang selama ini biasa dilakukan oleh beliau.Manusiawi kalau Presiden bisa marah,tapi tidak harus didepan rakyat begitu,kecuali kalau Presiden marah -marah membela untuk kepentingan rakyat banyak, pasti marahnya Presiden banyak yang mendukung.
Ibu negara Ani Yudhoyono.melalui akun instagram miliknya kelihatan begitu marah dan jemgkelnya ketika seorang pengikutnya memberikan komentar tentang baju batik yang dikenakan keluarganya saat berkunjung ke Pantai Klayar, Desa Sendang, Pacitan, Jawa Timur.
Salah seorang pengikutnya akun @erie_nya berkomentar “Baju batik sudah dikenakan di mana-mana, bukan hanya untuk acara resmi saja, namun juga acara setengah resmi, bahkan santai.”
Seperti merasa terganggu dan jenggel dengan komentar itu Ibu Ani langsung membalasnya “Subhanallah, komentar anda yang sangat bodoh. Kok anda tidak berpikir bahwa kami sedang melakukan kunjungan dan mampir sebentar ke pantai itu sekalian lewat? Come on, apa tak ada komentar lain yang lebih bisa diterima siapa saja?” seperti yang dikutip dari kompas.com.
Merasa bersalah sebagai rakyat jelata erie membalasnya seperti rakyat jelata umumnya meminta ampun beribu ampun sama ratu kerajaan dengan pernyataan “Iya ibu, saya barangkali memang masuk dalam golongan orang Indonesia yang masih bodoh. Semoga ibu berkenan memberi saya pencerahan agar kelak saya bisa pintar seperti ibu.”
“Saya ngga cari ngetop. saya cuma kasih komen yang tak memuji. Jika Tuhan saja bisa mengampuni dosa-dosa saya, saya percaya Ibu pun akan memberi maaf kepada saya, kepada salah satu warga negara Indonesia yang masih bodoh.. Doa saya selalu, agar Ibu dan Bapak Presiden sekeluarga terus sehat dan senantiasa mampu untuk membuat negara ini maju dan membuat pintar warga negara yang masih bodoh seperti saya. Maafkan jika komentar2 saya sebelumnya membuat Ibu tidak berkenan.”
Walaupun sudah dicap bodoh,sebagai rakyat jelata Erie mau mendoakan Ibu Ani dan Presiden SBY sekeluarga agar dapat memimpin negara ini.Kemarahan Ibu Negara ini sebelumnya juga terjadi saat seseorang mempertanyakan keaslian foto cucunya pada saat menyambut hari kemerdekaan didepan istana negara bulan Agustus lalu.
Kemarahan yang diperlihatkan oleh Ibu Ani Yudhoyono sayangnya hanya menyangkut masalah pribadinya yang tidak begitu penting-penting amat buat kesejahteraan rakyat atau menyangkut masalah sosial yang menunjang kehidupan kaum jelata yang masih banyak dinegeri ini.Tentunya Jika Ibu Ani Yudhoyono bisa marah-marah atau mencak-mencak bila melihat nasib rakyat banyak masih menderita dan tidak diperlukan sebagaimana mestinya dalam suatu urusan oleh aparat negara akan dinilai dan dihargai masyarakat luas.
Pada hari Jumat kemaren tanggal 18-10-2013 Gubernur DKI Jokowi mengadakan sidak mendadak di kantor pelayanan Walikota Jakarta Timur.Tujuan Jokowi adalah untuk mengetahui sejauh mana perbaikan pelayanan yang diberikan dan kunjungan ini bukan untuk pertamakalinya.Jokowi mendapati loket pelayanan kosong dan hanya ada beberapa pegawai yang hadir.Jokowi ingin mengetahui proses izin pendaftaran perusahaan.Jokowi datang sambil memegang berkas.Saat menunggu petugas juga masih nelum datang juga.Akhirnya Jokowi dengan murka membanting berkas itu kemeja dan meninggalkan ruangan itu segera menuju mobil.Merasa belum puas Jokowi membanting pintu mobilnya.
Jokowi menjadi marah dan murka karena merasakan bagaimana jika rakyat banyak diperlakukan seperti itu oleh para aparatnya dalam mengurus keperluannya.Jokowi menginginkan aparat yang bertugas memberikan layanan dengan cepat dan tidak pakai menunggu lama.Jokowi bahkan meminta ajudannya untuk mencatat nama-nama pegawai yang tidak berada ditempat pada saat itu untuk dievaluasi.
Jokowi justru tidak pernah marah atau murka ketika masalah pribadinya diusik atau bahkan sampai difitnah dan dituding yang bukan-bukan.Kita lihat saja sejak pencalonan sebagai Gubernur DKI sampai menjabat sekarang sudah berapa banyak yang menyerang Jokowi,mulai dari Raja dangdut Rhoma Irama yang akhirnya malah mengakui secara jantan jika Jokowi adalah putera terbaik bangsa.Kemudian juga Ruhut sitompul,Farhat Abbas,dan juga tokoh sekaliber Amin Rais juga ikut mnyerangnya.
Jokowi dengan sabar dan kalem dan senyum, tanpa marah,dengan mengatakan yang menilai kerja saya kan orang lain bukan saya sendiri.Jokowi pernah membenarkan kritikan yang disampaikan oleh Ruhut sitompul dengan mengatakan ngomongan Abang Ruhut itu ada benarnya juga.Tapi Jokowi bisa berubah menjadi murka bila menyangkut kepentingan rakyat banyak.
Tentunya semua orang bisa menilai tentang kemarahan seorang pemimpin dan arti serta makna dibalik kemarahannya tersebut dengan kasat mata.Untuk apa marahnya tersebut dan buat kepentingan siapa marahnya itu keluar dan diumbar didepan rakyat banyak.Salam kemarahan buat kebaikan rakyat banyak.
Entah seperti janjian atau tidak pada bulan Oktober 2013 ini kita mendapatkan tiga suguhan kemarahan dari tiga publik figur negeri ini.Sudah selayaknya bulan Oktober ini dinobatkan sebagai bulan kemarahan atau bulan kemurkaan para pemimpin di negara yang katanya berbentuk Republik ini. Pada bulan oktober 2013 ini dalam seminggu ini kita disuguhi oleh tiga berita kemarahan.Dari tiga berita kemarahan itu ada tiga orang aktor penting dan sekaligus menjadi pelakunya.Ketiga tokoh itu adalah Presiden SBY,Ibu negara Ani Yudhoyono dan Gubernur DKI Jokowi.
Presiden SBY.Secara tak terduga dan diluar kebiasaannya selama ini,Presiden SBY begitu menginjakkan kakinya di bandara Halim Perdanakusuma, yang baru berkunjung dari Brunai Darussalam pada Kamis malam tanggal 10-10-2013 langsung mengadakan konferensi pers.untuk menanggapi kesaksian Lutfi dipersidangan.Biasanya Presiden tidak pernah menanggapinya secara langsung,akan tetapi selalu diserahkan pada menteri Seketaris negara atau juru bicara untuk menjawabnya.
Presiden SBY mengawali pernyataannya seperti menahan amarah yang sangat murka dengan membacakan pernyataan Lutfi Hasan Ishaaq tersangka kasus suap daging impor sapi saat di pengadilan pada hari yang sama.Presiden SBY mencap pernyataan Lutfi yang menyebutkan bunda puteri orang sangat dekat dengan dirinya 1000 % adalah bohong.Kemudian pernyataan Lutfi yang mengatakan bunda puteri mengetahui tentang rencana resuffle kabinet.Presiden SBY sambil mengepal tangannya dengan geram mengatakan pernyataan Lutfi itu 2000% adalah bohong.
Banyak tanggapan dan reaksi yang segera memenuhi media massa terkait kemarahan dan kemurkaan orang nomer 1 di negeri ini.Pada umumnya mereka sangat menyesalkan kemarahan Presiden SBY itu diumbar didepan umum,apalagi masalahnya adalah masalah tudingan mengenai pribadi Presiden dan bukan masalah menyangkut kepentingan atau kebijaksanaan untuk membela kepentingan rakyat banyak.Seharusnya Presiden tidak harus menjawab langsung,tapi cukup dengan menyerahkan pada juru bicara Presiden yang selama ini biasa dilakukan oleh beliau.Manusiawi kalau Presiden bisa marah,tapi tidak harus didepan rakyat begitu,kecuali kalau Presiden marah -marah membela untuk kepentingan rakyat banyak, pasti marahnya Presiden banyak yang mendukung.
Ibu negara Ani Yudhoyono.melalui akun instagram miliknya kelihatan begitu marah dan jemgkelnya ketika seorang pengikutnya memberikan komentar tentang baju batik yang dikenakan keluarganya saat berkunjung ke Pantai Klayar, Desa Sendang, Pacitan, Jawa Timur.
Salah seorang pengikutnya akun @erie_nya berkomentar “Baju batik sudah dikenakan di mana-mana, bukan hanya untuk acara resmi saja, namun juga acara setengah resmi, bahkan santai.”
Seperti merasa terganggu dan jenggel dengan komentar itu Ibu Ani langsung membalasnya “Subhanallah, komentar anda yang sangat bodoh. Kok anda tidak berpikir bahwa kami sedang melakukan kunjungan dan mampir sebentar ke pantai itu sekalian lewat? Come on, apa tak ada komentar lain yang lebih bisa diterima siapa saja?” seperti yang dikutip dari kompas.com.
Merasa bersalah sebagai rakyat jelata erie membalasnya seperti rakyat jelata umumnya meminta ampun beribu ampun sama ratu kerajaan dengan pernyataan “Iya ibu, saya barangkali memang masuk dalam golongan orang Indonesia yang masih bodoh. Semoga ibu berkenan memberi saya pencerahan agar kelak saya bisa pintar seperti ibu.”
“Saya ngga cari ngetop. saya cuma kasih komen yang tak memuji. Jika Tuhan saja bisa mengampuni dosa-dosa saya, saya percaya Ibu pun akan memberi maaf kepada saya, kepada salah satu warga negara Indonesia yang masih bodoh.. Doa saya selalu, agar Ibu dan Bapak Presiden sekeluarga terus sehat dan senantiasa mampu untuk membuat negara ini maju dan membuat pintar warga negara yang masih bodoh seperti saya. Maafkan jika komentar2 saya sebelumnya membuat Ibu tidak berkenan.”
Walaupun sudah dicap bodoh,sebagai rakyat jelata Erie mau mendoakan Ibu Ani dan Presiden SBY sekeluarga agar dapat memimpin negara ini.Kemarahan Ibu Negara ini sebelumnya juga terjadi saat seseorang mempertanyakan keaslian foto cucunya pada saat menyambut hari kemerdekaan didepan istana negara bulan Agustus lalu.
Kemarahan yang diperlihatkan oleh Ibu Ani Yudhoyono sayangnya hanya menyangkut masalah pribadinya yang tidak begitu penting-penting amat buat kesejahteraan rakyat atau menyangkut masalah sosial yang menunjang kehidupan kaum jelata yang masih banyak dinegeri ini.Tentunya Jika Ibu Ani Yudhoyono bisa marah-marah atau mencak-mencak bila melihat nasib rakyat banyak masih menderita dan tidak diperlukan sebagaimana mestinya dalam suatu urusan oleh aparat negara akan dinilai dan dihargai masyarakat luas.
Pada hari Jumat kemaren tanggal 18-10-2013 Gubernur DKI Jokowi mengadakan sidak mendadak di kantor pelayanan Walikota Jakarta Timur.Tujuan Jokowi adalah untuk mengetahui sejauh mana perbaikan pelayanan yang diberikan dan kunjungan ini bukan untuk pertamakalinya.Jokowi mendapati loket pelayanan kosong dan hanya ada beberapa pegawai yang hadir.Jokowi ingin mengetahui proses izin pendaftaran perusahaan.Jokowi datang sambil memegang berkas.Saat menunggu petugas juga masih nelum datang juga.Akhirnya Jokowi dengan murka membanting berkas itu kemeja dan meninggalkan ruangan itu segera menuju mobil.Merasa belum puas Jokowi membanting pintu mobilnya.
Jokowi menjadi marah dan murka karena merasakan bagaimana jika rakyat banyak diperlakukan seperti itu oleh para aparatnya dalam mengurus keperluannya.Jokowi menginginkan aparat yang bertugas memberikan layanan dengan cepat dan tidak pakai menunggu lama.Jokowi bahkan meminta ajudannya untuk mencatat nama-nama pegawai yang tidak berada ditempat pada saat itu untuk dievaluasi.
Jokowi justru tidak pernah marah atau murka ketika masalah pribadinya diusik atau bahkan sampai difitnah dan dituding yang bukan-bukan.Kita lihat saja sejak pencalonan sebagai Gubernur DKI sampai menjabat sekarang sudah berapa banyak yang menyerang Jokowi,mulai dari Raja dangdut Rhoma Irama yang akhirnya malah mengakui secara jantan jika Jokowi adalah putera terbaik bangsa.Kemudian juga Ruhut sitompul,Farhat Abbas,dan juga tokoh sekaliber Amin Rais juga ikut mnyerangnya.
Jokowi dengan sabar dan kalem dan senyum, tanpa marah,dengan mengatakan yang menilai kerja saya kan orang lain bukan saya sendiri.Jokowi pernah membenarkan kritikan yang disampaikan oleh Ruhut sitompul dengan mengatakan ngomongan Abang Ruhut itu ada benarnya juga.Tapi Jokowi bisa berubah menjadi murka bila menyangkut kepentingan rakyat banyak.
Tentunya semua orang bisa menilai tentang kemarahan seorang pemimpin dan arti serta makna dibalik kemarahannya tersebut dengan kasat mata.Untuk apa marahnya tersebut dan buat kepentingan siapa marahnya itu keluar dan diumbar didepan rakyat banyak.Salam kemarahan buat kebaikan rakyat banyak.