by: http://bahasa.kompasiana.com/2013/10/19/mengupas-berbahasa-syahrini-bangga-berbahasa-indonesia-602898.html
Syahrini: “…Kita Harus Membanggakan Bahasa Indonesia…”, Benarkah???
Apakah ini gejala sok intelek/ngintelektual berbahasa seperti Vicky?
Banyak kesalahan berbahasa Syahrini dalam wawancara setelah konser di Singapura Oktober 2013.
Selain kesalahan berbahasa, sang ‘diva’ pun kurang paham perihal wawasan geografi.
Dia pun ‘nginggris’ dengan banyak mencampur bahasa Inggris dalam wawancaranya.
Berikut kesalahan berbahasa Syahrini:
1. ‘Poloshut’ seharusnya ‘Follow Shot’ (lampu sorot yang mengikuti penyanyi);
2. ‘Confie’ seharusnya ‘Comfortable’ atau ‘Comfy’ (slang Amerika bagian Texas);
3. ‘Mandarin’ diucapkan /mәndәrin/ seharusnya /mӕndәrin/ (Oxford Dictionary 2010);
4. ‘Famous’ diucapkan /fimәs/ seharusnya /feimәs/ ((Oxford Dictionary 2010);
5. ‘Speechment’, lema tidak terekam di kamus; dan
6. ‘Go Asianel’, lema tidak terekam di kamus.
Berikut kurangnya wawasan pengetahuan Syahrini:
Syahrini menyebut negara di Asia Timur: Jepang, Hongkong, Singapura, Malaysia, Brunei dan Indonesia.
Sebagai catatan: Singapura, Malaysia, Brunei dan Indonesia itu termasuk Asia Tenggara dan Asia Timur: Jepang, China, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan.
Gejala Nginggris/ mencampur adukkan bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia:
- berikut ini penggalan wawancara Syahrini:
“aku dibuat senyaman mungkin se-confy mungkin aku di atas panggung…”
“…jadi bajuku full diamond dan rambutku dibuat se-simple mungkin tapi intenational look dan international style, itu yang diminta…”
“…dalam segi speech-nya nanti, akan di-combine antara speech-ku, speechment …”
Ya tidak apa-apa untuk cari sensasi atau apapnun motifnya.tapi yang pasti telah terbukti bahwa kemampuan berbahasa dan kemampuan pengetahuannya minim alias kurang. Berbahasa menunjukkan karakter dan kepribadian seseorang.
Pesan untuk para pesohor dan anggota DPR, eksekutif dan yudikatif untuk memberi contoh berbahasa Indonesia yang baik dan benar agar tidak dicontoh oleh anak-anak dan generasi muda.
Salam Takzim!
Syahrini: “…Kita Harus Membanggakan Bahasa Indonesia…”, Benarkah???
Apakah ini gejala sok intelek/ngintelektual berbahasa seperti Vicky?
Banyak kesalahan berbahasa Syahrini dalam wawancara setelah konser di Singapura Oktober 2013.
Selain kesalahan berbahasa, sang ‘diva’ pun kurang paham perihal wawasan geografi.
Dia pun ‘nginggris’ dengan banyak mencampur bahasa Inggris dalam wawancaranya.
Berikut kesalahan berbahasa Syahrini:
1. ‘Poloshut’ seharusnya ‘Follow Shot’ (lampu sorot yang mengikuti penyanyi);
2. ‘Confie’ seharusnya ‘Comfortable’ atau ‘Comfy’ (slang Amerika bagian Texas);
3. ‘Mandarin’ diucapkan /mәndәrin/ seharusnya /mӕndәrin/ (Oxford Dictionary 2010);
4. ‘Famous’ diucapkan /fimәs/ seharusnya /feimәs/ ((Oxford Dictionary 2010);
5. ‘Speechment’, lema tidak terekam di kamus; dan
6. ‘Go Asianel’, lema tidak terekam di kamus.
Berikut kurangnya wawasan pengetahuan Syahrini:
Syahrini menyebut negara di Asia Timur: Jepang, Hongkong, Singapura, Malaysia, Brunei dan Indonesia.
Sebagai catatan: Singapura, Malaysia, Brunei dan Indonesia itu termasuk Asia Tenggara dan Asia Timur: Jepang, China, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan.
Gejala Nginggris/ mencampur adukkan bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia:
- berikut ini penggalan wawancara Syahrini:
“aku dibuat senyaman mungkin se-confy mungkin aku di atas panggung…”
“…jadi bajuku full diamond dan rambutku dibuat se-simple mungkin tapi intenational look dan international style, itu yang diminta…”
“…dalam segi speech-nya nanti, akan di-combine antara speech-ku, speechment …”
Ya tidak apa-apa untuk cari sensasi atau apapnun motifnya.tapi yang pasti telah terbukti bahwa kemampuan berbahasa dan kemampuan pengetahuannya minim alias kurang. Berbahasa menunjukkan karakter dan kepribadian seseorang.
Pesan untuk para pesohor dan anggota DPR, eksekutif dan yudikatif untuk memberi contoh berbahasa Indonesia yang baik dan benar agar tidak dicontoh oleh anak-anak dan generasi muda.
Salam Takzim!