Sabtu, 19 Oktober 2013

Sungguh Aneh? Mengapa Ubur-ubur “Menyerang” Pabrik-pabrik Nuklir?

1382122675172329335
1. Proses pembersihan Biomassa Ubu-ubur di Pabrik Nuklir Israel

by: http://green.kompasiana.com/polusi/2013/10/19/mengapa-ubur-ubur-menyerang-pabrik-pabrik-nuklir-601808.html
Akhir bulan September 2013 yang lalu, sejumlah besar ubur-ubur (jellyfish) memaksa salah satu dari tiga reaktor pabrik nuklir terbesar di dunia yang terletak di Swedia, tutup untuk sementara. Biomassa ubur-ubur tersebut menutup pipa saluran masuk air pendingin reaktor nuklir yang berada 18 meter dibawah permukaan air laut. Sebelumnya, peristiwa yang sama pernah terjadi di pabrik yang sama pada tahun 2005.
Peristiwa “penyerangan” pabrik nuklir ini dengan modus yang sama, sudah cukup sering terjadi semenjak tahun 1999 di berbagai negara, diantaranya Filipina, Jepang dan Amerika.
Ketika pertama kali mengetahui berita ini, saya langsung menarik hipotesa awal bahwa sesuatu di pabrik-pabrik nuklir ini misalnya suhu atau gelombang radiasi, membuat ubur-ubur tertarik untuk “menyerang” atau mendekati lokasi pabrik nuklir.
Namun, setelah menelaah topik ini lebih lanjut, ternyata penyebabnya bukan bersumber dari pabriknya. Kasus “penyerangan” pabrik nuklir ini hanyalah salah satu dampak dari ledakan populasi global ubur-ubur (gambar 2).
Selain menganggu aktivitas pabrik nuklir, ledakan populasi ini juga menyebabkan terganggunya aktivitas pabrik desalinasi air laut, merugikan industri perikanan, dan mengganggu keseimbangan ekosistem (gambar 3).
1382122916376360025
2. Peningkatan populasi di zona merah dan oranye
13821230321669608283
3. Dampak Ledakan Populasi Global Ubur-ubur
Para peneliti menyebutkan bahwa berdasarkan berbagai hasil penelitian, ledakan populasi ubur-ubur ini disebabkan oleh meningkatnya tingkat keasinan air laut.
Hal ini dipicu atau dipengaruhi oleh meningkatnya konsentrasi karbondioksida di atmosfer, yang sebagian besar berasal dari hasil pembakaran bahan bakar fosil. Semenjak era revolusi industri, tingkat keasinan air laut naik sebesar 30%.
Pertumbuhan dan perkembangan ubur-ubur relatif tidak dipengaruhi oleh naiknya tingkat keasinan ini, tetapi mengganggu atau mengurangi populasi predator ubur-ubur secara signifikan, sehingga ubur-ubur lebih leluasa untuk berkembang biak dan merambah relung-relung baru, oleh karena itu populasi ubur-ubur jadi semakin pesat.
[-Rahmad Agus Koto-]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com