Jumat, 18 Oktober 2013

Spesial Desa Jawa Tengah: Melihat Desa Terbaik di Jawa Tengah dan Caranya Menopang Ketahanan Pangan Lokal

by: http://green.kompasiana.com/penghijauan/2013/10/18/melihat-desa-terbaik-di-jawa-tengah-dan-caranya-menopang-ketahanan-pangan-lokal-601704.html
Nama Brobot tentu masih asing di telinga kita. Wajar karena Brobot hanyalah sebuah desa di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Desa Brobot terletak 4 km di utara Kota Purbalingga dan menjadi batas antara Kecamatan Kota dan Kecamatan Bojongsari. Desa Brobot pun menjadi gerbang pertama memasuki wilayah Bojongsari yang lebih tersohor secara nasional berkat adanya Owabong atau Obyek Wisata Air Bojongsari yang baru saja ditetapkan sebagai obyek wisata buatan terbaik nasional 2013 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Desa Brobot berjarak 3 km dari Owabong.
1382095833720584476
Desa Brobot di Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Satu dari tiga desa terbaik Jawa Tengah 2013 ini memiliki keunggulan dalam hal pemberdayaan masyarakatnya yang memanfaatkan halaman rumahnya sebagai kebun untuk menanam aneka jenis sayuran.
Desa Brobot berada tepat di Jalan Raya Bojongsari Km. 1 yang menjadi akses utama penghubung 3 Kabupaten yakni Purwokerto, Purbalingga dan Pemalang. Bus antar kota Bobotsari-Purwokerto-Jakarta juga melalui desa ini. Oleh karena itu Brobot sebenarnya sudah cukup dikenal oleh para awak angkutan umum dan bus antar kota yang melintasi Jalan Raya Bojongsari.
Namun bukan letak strategis yang membuat Brobot ditetapkan sebagai 1 dari 3 Desa Terbaik di Jawa Tengah tahun 2013 ini. Melainkan keberhasilan pemberdayaan masyarakat untuk menopang ketahanan pangan lokal yang membuat Brobot layak menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia. Brobot menjadi contoh sebuah desa yang berhasil membangun kompromi terhadap perkembangan zaman dengan tetap mempertahankan karakter kehidupan masyarakat desa.
Di tengah arus modernisasi yang semakin deras dan tak jarang menggerus kearifan lokal sebuah desa, Brobot justru menampilkan yang sebaliknya. Meski terletak dekat dengan kota, Brobot masih menampilkan wajah sebuah desa yang hijau. Semangat warga Brobot untuk memanfaatkan halaman rumah dan pekarangan mereka yang semakin sempit untuk bercocok tanam menjadi perhatian utama yang menarik yang membuat desa ini layak menjadi teladan. Dengan cara yang paling sederhana, Brobot menampilkan usaha menjaga ketahanan pangan lokal warganya.
13820938221573250586
Jalan aspal di Desa Brobot dengan ujung berupa perempatan jalan raya yang dilalui bus AKAP dan AKDP
Turun dari bus antar kota Purwokerto jurusan Pemalang, atau bus dari Jakarta jurusan Bobotsari lalu turun di perempatan desa, kita akan menjumpai Desa Brobot sebagai desa yang sangat hidup. Di sekitar perempatan sepanjang 500 meter ada banyak warung, toko, grosir makanan hingga pabrik berjejer. Namun jangan menyimpulkan wajah Desa Brobot dari situasi perempatan desanya yang ramai ini. Menengok ke arah barat di ujung perempatan desa, sebuah jalan aspal akan mengantarkan kita menikmati sebuah desa dengan barisan rumah penuh sayuran berserakan di halamannya.
1382093907875671986
1382093963510061365Persawahan dan kolam ikan milik warga  di Desa Brobot.
Selain masih merawat sawah-sawah yang tersisa, banyak warga desa Brobot juga menjadikan halaman rumahnya sepakai kebun mini untuk menanam aneka jenis sayuran. Dengan memanfaatkan plastik polybag dan kaleng-kelang bekas sebagai pot, mereka menanam aneka jenis sayuran di depan rumahnya yang sempit. Sementara warga yang memiliki halaman sedikit lebih luas menyulap bagian depan atau samping rumahnya menjadi kebun sayuran yang menyegarkan mata. Secara berkelompok maupun perseorangan mereka menghidupi dapur rumahnya dengan cara yang sangat inspiratif. Bagaimana tidak ada belasan jenis sayuran yang ditanam para warga di halaman rumahnya. Tomat, cabe, kobis, kol, bayam, kangkung, daun bawang, pare, oyong hingga tanaman obat menghiasi halaman rumah yang berjajar di pinggir jalan aspal.
138209408087396031
13820941291358502476Memanfaatkan halaman rumah yang tidak luas, warga desa Brobot menanam aneka jenis sayuran untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari mereka. Pemberdayaan masyarakat melalui kebun keluarga ini berhasil menopang ketahanan pangan warga desa di tengah melambungnya berbagai jenis bahan makanan akhir-akhir ini.
Berjalan menyusuri Desa Brobot serasa berwisata ke kebun sayuran yang berserakan di pinggir jalan. Tak hanya menarik untuk dilihat, keinginan untuk memetiknya juga pasti akan muncul jika melihat bagaimana hidupnya halaman-halaman rumah tersebut. Aneka sayuran hijau, bongkahan kol yang menyembul dari roset daun hingga tomat-tomat segar yang bergelantungan di pinggir jalan adalah sebuah hal yang mengagumkan. Apalagi jika di saat yang sama ada jenis sayuran yang sedang berbunga, kebun-kebun di rumah warga itupun menjadi semakin menarik.
Lalu apakah kebun-kebun tersebut menjadi ladang bisnis bagi warga pemiliknya?. Menariknya meski beberapa rumah tampak seperti sebuah kebun komersil pertanian organik, namun sayuran yang ditanam warga tetap diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri. Mereka belum menjualnya ke masyarakat kota. Jika ada masyarakat atau tetangga yang tidak memiliki kebun atau membutuhkan sayuran tertentu, hubungan kekeluargaan khas masyarakat desa masih berlaku. Jikapun harus membayar, harga tetangga sudah cukup bagi mereka.
Sangat menyenangkan melihat rumah-rumah warga di Desa Brobot ini. Pagi hari warga menuju halaman rumah mereka untuk memetik kangkung atau tomat untuk dimasak. Jika ingin membuat sambal tak perlu bingung karena cabe rawit berserakan di halaman mereka. Jika ingin menikmati sup maka kobis, kol dan bayam tinggal dipilih. Kapanpun mereka ingin memasak, semuanya tinggal petik.
Seperti apa potret Desa Brobot dengan rumah warganya yang dipenuhi sayuran berserakan di halamannya tersebut?. Berikut ini sepenggal wajah Desa Brobot dengan rumah-rumah warganya yang berdaya guna memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
1382094318112665979
13820943651301829638

Halaman rumah warga dipenuhi aneka jenis sayuran yang ditanam di pot-pot kecil dan plastik polybag layaknya kebun pertanian organik.
13820945581006088012Sementara rumah warga lainnya yang halamannya lebih sempit memanfaatkan kaleng-kaleng bekas sebagai pot untuk menanam tomat dan cabe.
1382094647425312539Di halaman samping rumah lainnya aneka tanaman obat seperti jahe dan kunyit juga ditanam.
1382094758403597553
Halaman belakang rumah juga dimanfaatkan untuk menanam  pepaya, singkong hingga terong.
13820948961020654513Sayuran ini menjadi pagar samping rumah-rumah warga.
13820949611344863461
138209504565210973Betapa beruntungnya warga Desa Brobot memiliki halaman rumah di mana aneka sayuran seperti sawi hijau, kangkung dan kol selalu tersedia dan bisa dipetik kapan saja untuk dimasak.
13820951831045506869Terong, oyong dan pare semuanya dapat dipetik di halaman rumah warga.
13820952948448061713820953331450437083
Ingin membuat lalapan, warga desa Brobot tinggal memetik cabe, tomat dan kacang panjang di halaman rumahnya!.
13820954421552501333Bunga kara yang cantik bisa dinikmati selagi menanti buahnya siap dipetik
13820955351305936312
Tak hanya sayuran, beberapa jenis buah seperti Srikaya juga ditanam oleh warga desa di halaman rumahnya.
1382095623412053228
Betapa menyenangkan memiliki sebuah rumah dengan halaman yang berdaya guna seperti ini. Desa Brobot mungkin bisa menginspirasi banyak desa lainnya dan banyak orang yang memimpikan sebuah rumah di mana setiap sudut halamnnya selalu hijau dan berwarna dengan aneka jenis sayuran dan buah yang bisa dipetik untuk dinikmati sehari-hari oleh keluarga. Dengan memanfaatkan halaman rumahnya masing-masing, warga Desa Brobot berusaha menopang ketahanan pangan lokal dan kebutuhan gizi rumah tangga mereka dengan cara yang sederhana namun cukup menginspirasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com