Jumat, 15 November 2013

Ungkap Fakta Buruh Migran

Judul   : Tentang Sedih di Victoria Park (Kisah Buruh Migran Indonesia di Hongkong)
Penulis : Fransisca Ria Susanti
Penerbit: Nuansa Cendekia, 2013
Tebal   : 228 Halaman
Harga   : Rp39.000,-

Tunipah lari dari rumah majikannya pada November 2007 setelah majikan mencoba memukulnya dengan kursi karena ia dianggap lalai menjaga anak majikan. “Saya sampai terkencing-kencing di celana saat majikan ngangkat kursi dan mau dilemparkan ke saya,” kisah Tunipah.

Begitulah salahsatu penggalan kisah Buruh Migran Indonesia di Hong Kong yang ditulis dalam buku ini. Fransisca Ria Susanti menggambarkan kisah sedih salah seorang BMI asal Jawa Timur itu bukan hanya dengan menggabarkan cerita sedihnya, melainkan dengan sebuah ulasan panjang berkarakter jurnalistik.

Dikisahkan, bahwa majikan Tuminah itu sebelumnya tak pernah mengizinkannya mengambil libur mingguan dan gaji standar seperti diamanatkan oleh Aturan Hukum Ketenagakerjaan Hong Kong.

Ia hanya mendapatkan libur dua kali dalam sebulan dan upah HK$2.200/bulan. Padahal ia menandatangani kontrak kerja dengan gaji HK$3.400/bulan pada Oktober 2006.

Bukannya mendapat keadilan, majikannya malah ganti melaporkan Tunipah ke polisi dengan tudingan mencuri perhiasan miliknya dan uang sebesar HK$6.000. Tetapi pada akhirnya, setelah investigasi dilakukan, Tunipah terbukti tidak bersalah.

Sebagai ilustrasi, kisah ini sering kita dapatkan dari berbagai sumber berita. Tetapi dalam sebuah desain buku, kisah-kisah sedih tenaga kerja Indonesia di Hong Kong sebagaimana direkam secara mendalam melalui buku ini jelas memiliki sisi yang lain. Fransisca adalah seorang jurnalis handal di Indonesia. Bekerja lebih 15 tahun sebagai wartawan, selain pernah aktif di organisasi gerakan kiri Indonesia di era orde baru. Berbekal keilmuan jurnalistik yang matang, niat baik untuk menyajikan ulasan bermutu dan juga kekuatan visi pemikiran dalam menilai hasil riset, jadilah buku ini.

Tentang Sedih di Vicktoria Park merupakan sebuah karya jurnalistik bermutu di Indonesia. Hasil investigasi yang begitu luas, gaya penulisan yang bermutu, disertai penyertaan data yang akurat menjadikan kisah-kisah hidup tenaga kerja asal Indonesia di Hongkong begitu menghentakkan mata hati kita semua. Fransisca jeli memahami angle pada setiap penulisan sehingga setiap kisah seseorang yang dijadikan sample merupakan bagian dari sifat keumuman yang dialami banyak tenaga kerja asal Indonesia dari tahun ke tahun yang bekerja di Hong Kong.

Merangkum banyak hal tentang kehidupan mereka bukan hal yang mudah karena pada faktanya kehidupan mereka dalam situasi kompleks, serumit nasib hidup mereka sebelumnya di kampung halaman. Anak-anak desa dari kampung-kampung pedalaman yang kemudian hidup, maaf menjadi babu, di metropolitan bukan hanya menciptakan suasana hidup baru, melainkan juga menimbulkan persoalan pada gaya hidup mereka.

Bukan hanya soal gaya konsumerisme saja, melainkan sampai masalah seksualitas di mana dikisahkan banyak wanita-wanita pekerja asal Indonesia yang harus menjadi lesbian sampai sering terjadi perkawinan sejenis secara terbuka.

Banyak sanjungan dalam buku ini tentu bukan suatu basa-basi karena para pemberi komentar dalam buku ini, seperti Linda Christanty, Arie Sujito, Wahyu Susilo, Trias Kuncahyo mengenal betul karakter kematangan sang penulis.

Singkat kata buku ini bukan saja mampu merekam fakta hidup dan kehidupan tenaga kerja Indonesia di Hongkong, melainkan juga memberikan contoh kebaikan dalam bidang jurnalistik kepada kita agar dalam menghasilkan penulisan mesti serius, mendalam dan rapi sehingga sebuah karya memiliki  nilai bagi kita semua. Ingin menulis tentang realitas hidup secara baik? Perlu baca buku ini.

Peresensi: Andi Eko Jati
Peminat buku kajian sosial. Tinggal di Yogyakarta.
Judul   : Tentang Sedih di Victoria Park (Kisah Buruh Migran Indonesia di Hongkong)
Penulis : Fransisca Ria Susanti
Penerbit: Nuansa Cendekia, 2013
Tebal   : 228 Halaman
Harga   : Rp39.000,-

Tunipah lari dari rumah majikannya pada November 2007 setelah majikan mencoba memukulnya dengan kursi karena ia dianggap lalai menjaga anak majikan. “Saya sampai terkencing-kencing di celana saat majikan ngangkat kursi dan mau dilemparkan ke saya,” kisah Tunipah.

Begitulah salahsatu penggalan kisah Buruh Migran Indonesia di Hong Kong yang ditulis dalam buku ini. Fransisca Ria Susanti menggambarkan kisah sedih salah seorang BMI asal Jawa Timur itu bukan hanya dengan menggabarkan cerita sedihnya, melainkan dengan sebuah ulasan panjang berkarakter jurnalistik.

Dikisahkan, bahwa majikan Tuminah itu sebelumnya tak pernah mengizinkannya mengambil libur mingguan dan gaji standar seperti diamanatkan oleh Aturan Hukum Ketenagakerjaan Hong Kong.

Ia hanya mendapatkan libur dua kali dalam sebulan dan upah HK$2.200/bulan. Padahal ia menandatangani kontrak kerja dengan gaji HK$3.400/bulan pada Oktober 2006.

Bukannya mendapat keadilan, majikannya malah ganti melaporkan Tunipah ke polisi dengan tudingan mencuri perhiasan miliknya dan uang sebesar HK$6.000. Tetapi pada akhirnya, setelah investigasi dilakukan, Tunipah terbukti tidak bersalah.

Sebagai ilustrasi, kisah ini sering kita dapatkan dari berbagai sumber berita. Tetapi dalam sebuah desain buku, kisah-kisah sedih tenaga kerja Indonesia di Hong Kong sebagaimana direkam secara mendalam melalui buku ini jelas memiliki sisi yang lain. Fransisca adalah seorang jurnalis handal di Indonesia. Bekerja lebih 15 tahun sebagai wartawan, selain pernah aktif di organisasi gerakan kiri Indonesia di era orde baru. Berbekal keilmuan jurnalistik yang matang, niat baik untuk menyajikan ulasan bermutu dan juga kekuatan visi pemikiran dalam menilai hasil riset, jadilah buku ini.

Tentang Sedih di Vicktoria Park merupakan sebuah karya jurnalistik bermutu di Indonesia. Hasil investigasi yang begitu luas, gaya penulisan yang bermutu, disertai penyertaan data yang akurat menjadikan kisah-kisah hidup tenaga kerja asal Indonesia di Hongkong begitu menghentakkan mata hati kita semua. Fransisca jeli memahami angle pada setiap penulisan sehingga setiap kisah seseorang yang dijadikan sample merupakan bagian dari sifat keumuman yang dialami banyak tenaga kerja asal Indonesia dari tahun ke tahun yang bekerja di Hong Kong.

Merangkum banyak hal tentang kehidupan mereka bukan hal yang mudah karena pada faktanya kehidupan mereka dalam situasi kompleks, serumit nasib hidup mereka sebelumnya di kampung halaman. Anak-anak desa dari kampung-kampung pedalaman yang kemudian hidup, maaf menjadi babu, di metropolitan bukan hanya menciptakan suasana hidup baru, melainkan juga menimbulkan persoalan pada gaya hidup mereka.

Bukan hanya soal gaya konsumerisme saja, melainkan sampai masalah seksualitas di mana dikisahkan banyak wanita-wanita pekerja asal Indonesia yang harus menjadi lesbian sampai sering terjadi perkawinan sejenis secara terbuka.

Banyak sanjungan dalam buku ini tentu bukan suatu basa-basi karena para pemberi komentar dalam buku ini, seperti Linda Christanty, Arie Sujito, Wahyu Susilo, Trias Kuncahyo mengenal betul karakter kematangan sang penulis.

Singkat kata buku ini bukan saja mampu merekam fakta hidup dan kehidupan tenaga kerja Indonesia di Hongkong, melainkan juga memberikan contoh kebaikan dalam bidang jurnalistik kepada kita agar dalam menghasilkan penulisan mesti serius, mendalam dan rapi sehingga sebuah karya memiliki  nilai bagi kita semua. Ingin menulis tentang realitas hidup secara baik? Perlu baca buku ini.

Peresensi: Andi Eko Jati
Peminat buku kajian sosial. Tinggal di Yogyakarta.
- See more at: http://suar.okezone.com/read/2013/11/11/285/894887/ungkap-fakta-buruh-migran#sthash.1XW7wCeB.dpuf
Judul   : Tentang Sedih di Victoria Park (Kisah Buruh Migran Indonesia di Hongkong)
Penulis : Fransisca Ria Susanti
Penerbit: Nuansa Cendekia, 2013
Tebal   : 228 Halaman
Harga   : Rp39.000,-

Tunipah lari dari rumah majikannya pada November 2007 setelah majikan mencoba memukulnya dengan kursi karena ia dianggap lalai menjaga anak majikan. “Saya sampai terkencing-kencing di celana saat majikan ngangkat kursi dan mau dilemparkan ke saya,” kisah Tunipah.

Begitulah salahsatu penggalan kisah Buruh Migran Indonesia di Hong Kong yang ditulis dalam buku ini. Fransisca Ria Susanti menggambarkan kisah sedih salah seorang BMI asal Jawa Timur itu bukan hanya dengan menggabarkan cerita sedihnya, melainkan dengan sebuah ulasan panjang berkarakter jurnalistik.

Dikisahkan, bahwa majikan Tuminah itu sebelumnya tak pernah mengizinkannya mengambil libur mingguan dan gaji standar seperti diamanatkan oleh Aturan Hukum Ketenagakerjaan Hong Kong.

Ia hanya mendapatkan libur dua kali dalam sebulan dan upah HK$2.200/bulan. Padahal ia menandatangani kontrak kerja dengan gaji HK$3.400/bulan pada Oktober 2006.

Bukannya mendapat keadilan, majikannya malah ganti melaporkan Tunipah ke polisi dengan tudingan mencuri perhiasan miliknya dan uang sebesar HK$6.000. Tetapi pada akhirnya, setelah investigasi dilakukan, Tunipah terbukti tidak bersalah.

Sebagai ilustrasi, kisah ini sering kita dapatkan dari berbagai sumber berita. Tetapi dalam sebuah desain buku, kisah-kisah sedih tenaga kerja Indonesia di Hong Kong sebagaimana direkam secara mendalam melalui buku ini jelas memiliki sisi yang lain. Fransisca adalah seorang jurnalis handal di Indonesia. Bekerja lebih 15 tahun sebagai wartawan, selain pernah aktif di organisasi gerakan kiri Indonesia di era orde baru. Berbekal keilmuan jurnalistik yang matang, niat baik untuk menyajikan ulasan bermutu dan juga kekuatan visi pemikiran dalam menilai hasil riset, jadilah buku ini.

Tentang Sedih di Vicktoria Park merupakan sebuah karya jurnalistik bermutu di Indonesia. Hasil investigasi yang begitu luas, gaya penulisan yang bermutu, disertai penyertaan data yang akurat menjadikan kisah-kisah hidup tenaga kerja asal Indonesia di Hongkong begitu menghentakkan mata hati kita semua. Fransisca jeli memahami angle pada setiap penulisan sehingga setiap kisah seseorang yang dijadikan sample merupakan bagian dari sifat keumuman yang dialami banyak tenaga kerja asal Indonesia dari tahun ke tahun yang bekerja di Hong Kong.

Merangkum banyak hal tentang kehidupan mereka bukan hal yang mudah karena pada faktanya kehidupan mereka dalam situasi kompleks, serumit nasib hidup mereka sebelumnya di kampung halaman. Anak-anak desa dari kampung-kampung pedalaman yang kemudian hidup, maaf menjadi babu, di metropolitan bukan hanya menciptakan suasana hidup baru, melainkan juga menimbulkan persoalan pada gaya hidup mereka.

Bukan hanya soal gaya konsumerisme saja, melainkan sampai masalah seksualitas di mana dikisahkan banyak wanita-wanita pekerja asal Indonesia yang harus menjadi lesbian sampai sering terjadi perkawinan sejenis secara terbuka.

Banyak sanjungan dalam buku ini tentu bukan suatu basa-basi karena para pemberi komentar dalam buku ini, seperti Linda Christanty, Arie Sujito, Wahyu Susilo, Trias Kuncahyo mengenal betul karakter kematangan sang penulis.

Singkat kata buku ini bukan saja mampu merekam fakta hidup dan kehidupan tenaga kerja Indonesia di Hongkong, melainkan juga memberikan contoh kebaikan dalam bidang jurnalistik kepada kita agar dalam menghasilkan penulisan mesti serius, mendalam dan rapi sehingga sebuah karya memiliki  nilai bagi kita semua. Ingin menulis tentang realitas hidup secara baik? Perlu baca buku ini.

Peresensi: Andi Eko Jati
Peminat buku kajian sosial. Tinggal di Yogyakarta.
- See more at: http://suar.okezone.com/read/2013/11/11/285/894887/ungkap-fakta-buruh-migran#sthash.1XW7wCeB.dpuf
Judul   : Tentang Sedih di Victoria Park (Kisah Buruh Migran Indonesia di Hongkong)
Penulis : Fransisca Ria Susanti
Penerbit: Nuansa Cendekia, 2013
Tebal   : 228 Halaman
Harga   : Rp39.000,-

Tunipah lari dari rumah majikannya pada November 2007 setelah majikan mencoba memukulnya dengan kursi karena ia dianggap lalai menjaga anak majikan. “Saya sampai terkencing-kencing di celana saat majikan ngangkat kursi dan mau dilemparkan ke saya,” kisah Tunipah.

Begitulah salahsatu penggalan kisah Buruh Migran Indonesia di Hong Kong yang ditulis dalam buku ini. Fransisca Ria Susanti menggambarkan kisah sedih salah seorang BMI asal Jawa Timur itu bukan hanya dengan menggabarkan cerita sedihnya, melainkan dengan sebuah ulasan panjang berkarakter jurnalistik.

Dikisahkan, bahwa majikan Tuminah itu sebelumnya tak pernah mengizinkannya mengambil libur mingguan dan gaji standar seperti diamanatkan oleh Aturan Hukum Ketenagakerjaan Hong Kong.

Ia hanya mendapatkan libur dua kali dalam sebulan dan upah HK$2.200/bulan. Padahal ia menandatangani kontrak kerja dengan gaji HK$3.400/bulan pada Oktober 2006.

Bukannya mendapat keadilan, majikannya malah ganti melaporkan Tunipah ke polisi dengan tudingan mencuri perhiasan miliknya dan uang sebesar HK$6.000. Tetapi pada akhirnya, setelah investigasi dilakukan, Tunipah terbukti tidak bersalah.

Sebagai ilustrasi, kisah ini sering kita dapatkan dari berbagai sumber berita. Tetapi dalam sebuah desain buku, kisah-kisah sedih tenaga kerja Indonesia di Hong Kong sebagaimana direkam secara mendalam melalui buku ini jelas memiliki sisi yang lain. Fransisca adalah seorang jurnalis handal di Indonesia. Bekerja lebih 15 tahun sebagai wartawan, selain pernah aktif di organisasi gerakan kiri Indonesia di era orde baru. Berbekal keilmuan jurnalistik yang matang, niat baik untuk menyajikan ulasan bermutu dan juga kekuatan visi pemikiran dalam menilai hasil riset, jadilah buku ini.

Tentang Sedih di Vicktoria Park merupakan sebuah karya jurnalistik bermutu di Indonesia. Hasil investigasi yang begitu luas, gaya penulisan yang bermutu, disertai penyertaan data yang akurat menjadikan kisah-kisah hidup tenaga kerja asal Indonesia di Hongkong begitu menghentakkan mata hati kita semua. Fransisca jeli memahami angle pada setiap penulisan sehingga setiap kisah seseorang yang dijadikan sample merupakan bagian dari sifat keumuman yang dialami banyak tenaga kerja asal Indonesia dari tahun ke tahun yang bekerja di Hong Kong.

Merangkum banyak hal tentang kehidupan mereka bukan hal yang mudah karena pada faktanya kehidupan mereka dalam situasi kompleks, serumit nasib hidup mereka sebelumnya di kampung halaman. Anak-anak desa dari kampung-kampung pedalaman yang kemudian hidup, maaf menjadi babu, di metropolitan bukan hanya menciptakan suasana hidup baru, melainkan juga menimbulkan persoalan pada gaya hidup mereka.

Bukan hanya soal gaya konsumerisme saja, melainkan sampai masalah seksualitas di mana dikisahkan banyak wanita-wanita pekerja asal Indonesia yang harus menjadi lesbian sampai sering terjadi perkawinan sejenis secara terbuka.

Banyak sanjungan dalam buku ini tentu bukan suatu basa-basi karena para pemberi komentar dalam buku ini, seperti Linda Christanty, Arie Sujito, Wahyu Susilo, Trias Kuncahyo mengenal betul karakter kematangan sang penulis.

Singkat kata buku ini bukan saja mampu merekam fakta hidup dan kehidupan tenaga kerja Indonesia di Hongkong, melainkan juga memberikan contoh kebaikan dalam bidang jurnalistik kepada kita agar dalam menghasilkan penulisan mesti serius, mendalam dan rapi sehingga sebuah karya memiliki  nilai bagi kita semua. Ingin menulis tentang realitas hidup secara baik? Perlu baca buku ini.

Peresensi: Andi Eko Jati
Peminat buku kajian sosial. Tinggal di Yogyakarta.
- See more at: http://suar.okezone.com/read/2013/11/11/285/894887/ungkap-fakta-buruh-migran#sthash.1XW7wCeB.dpuf
Judul   : Tentang Sedih di Victoria Park (Kisah Buruh Migran Indonesia di Hongkong)
Penulis : Fransisca Ria Susanti
Penerbit: Nuansa Cendekia, 2013
Tebal   : 228 Halaman
Harga   : Rp39.000,-

Tunipah lari dari rumah majikannya pada November 2007 setelah majikan mencoba memukulnya dengan kursi karena ia dianggap lalai menjaga anak majikan. “Saya sampai terkencing-kencing di celana saat majikan ngangkat kursi dan mau dilemparkan ke saya,” kisah Tunipah.

Begitulah salahsatu penggalan kisah Buruh Migran Indonesia di Hong Kong yang ditulis dalam buku ini. Fransisca Ria Susanti menggambarkan kisah sedih salah seorang BMI asal Jawa Timur itu bukan hanya dengan menggabarkan cerita sedihnya, melainkan dengan sebuah ulasan panjang berkarakter jurnalistik.

Dikisahkan, bahwa majikan Tuminah itu sebelumnya tak pernah mengizinkannya mengambil libur mingguan dan gaji standar seperti diamanatkan oleh Aturan Hukum Ketenagakerjaan Hong Kong.

Ia hanya mendapatkan libur dua kali dalam sebulan dan upah HK$2.200/bulan. Padahal ia menandatangani kontrak kerja dengan gaji HK$3.400/bulan pada Oktober 2006.

Bukannya mendapat keadilan, majikannya malah ganti melaporkan Tunipah ke polisi dengan tudingan mencuri perhiasan miliknya dan uang sebesar HK$6.000. Tetapi pada akhirnya, setelah investigasi dilakukan, Tunipah terbukti tidak bersalah.

Sebagai ilustrasi, kisah ini sering kita dapatkan dari berbagai sumber berita. Tetapi dalam sebuah desain buku, kisah-kisah sedih tenaga kerja Indonesia di Hong Kong sebagaimana direkam secara mendalam melalui buku ini jelas memiliki sisi yang lain. Fransisca adalah seorang jurnalis handal di Indonesia. Bekerja lebih 15 tahun sebagai wartawan, selain pernah aktif di organisasi gerakan kiri Indonesia di era orde baru. Berbekal keilmuan jurnalistik yang matang, niat baik untuk menyajikan ulasan bermutu dan juga kekuatan visi pemikiran dalam menilai hasil riset, jadilah buku ini.

Tentang Sedih di Vicktoria Park merupakan sebuah karya jurnalistik bermutu di Indonesia. Hasil investigasi yang begitu luas, gaya penulisan yang bermutu, disertai penyertaan data yang akurat menjadikan kisah-kisah hidup tenaga kerja asal Indonesia di Hongkong begitu menghentakkan mata hati kita semua. Fransisca jeli memahami angle pada setiap penulisan sehingga setiap kisah seseorang yang dijadikan sample merupakan bagian dari sifat keumuman yang dialami banyak tenaga kerja asal Indonesia dari tahun ke tahun yang bekerja di Hong Kong.

Merangkum banyak hal tentang kehidupan mereka bukan hal yang mudah karena pada faktanya kehidupan mereka dalam situasi kompleks, serumit nasib hidup mereka sebelumnya di kampung halaman. Anak-anak desa dari kampung-kampung pedalaman yang kemudian hidup, maaf menjadi babu, di metropolitan bukan hanya menciptakan suasana hidup baru, melainkan juga menimbulkan persoalan pada gaya hidup mereka.

Bukan hanya soal gaya konsumerisme saja, melainkan sampai masalah seksualitas di mana dikisahkan banyak wanita-wanita pekerja asal Indonesia yang harus menjadi lesbian sampai sering terjadi perkawinan sejenis secara terbuka.

Banyak sanjungan dalam buku ini tentu bukan suatu basa-basi karena para pemberi komentar dalam buku ini, seperti Linda Christanty, Arie Sujito, Wahyu Susilo, Trias Kuncahyo mengenal betul karakter kematangan sang penulis.

Singkat kata buku ini bukan saja mampu merekam fakta hidup dan kehidupan tenaga kerja Indonesia di Hongkong, melainkan juga memberikan contoh kebaikan dalam bidang jurnalistik kepada kita agar dalam menghasilkan penulisan mesti serius, mendalam dan rapi sehingga sebuah karya memiliki  nilai bagi kita semua. Ingin menulis tentang realitas hidup secara baik? Perlu baca buku ini.

Peresensi: Andi Eko Jati
Peminat buku kajian sosial. Tinggal di Yogyakarta.
- See more at: http://suar.okezone.com/read/2013/11/11/285/894887/ungkap-fakta-buruh-migran#sthash.1XW7wCeB.dpuf

5 Fakta Mengejutkan AS di Mata Para Pendatang

Liputan6.com, New York : Sebagai negara besar, bukan hal yang aneh jika Amerika Serikat (AS) menampung banyak penduduk asing di dalam negerinya. Namun para pendatang baru di AS bisa dibuat terheran-heran dengan sejumlah pemandangan mengejutkan yang tak pernah dilihat di negara asalnya.
Seperti dikutip Business Insider, Selasa (12/11/2013), banyak pendatang asing yang terkejut dengan kebiasaan dan budaya penduduk AS yang menurutnya mungkin luar biasa. Perasaan terkejut dan kagum sempat dialami sejumlah penduduk asal India saat melihat banyak warga AS jarang membawa uang tunai. Sementara di negaranya, sulit sekali mencari toko yang menerima pembayaran lewat kartu kredit.
Bukan hanya turis asal India, warga dari negara-negara kawasan Eropa yang umumnya berasal dari negara maju juga dibuat terkejut dengan kehidupan masyarakat Negeri Paman Sam.
5 Fakta Mengejutkan AS di Mata Para Pendatang
Berikut lima fakta kondisi perekonomian AS yang berhasil mengejutkan para pendatangnya:
1. Semua orang di kota kecil AS punya mobil
Pendatang bernama John Levingster terheran-heran dengan sistem transportasi di AS. Menurutnya, sebagai negara besar, AS hanya memiliki sedikit angkutan umum. Kondisi itu muncul karena hampir setiap orang di negara adidaya itu memiliki mobil. Menurut Levingster, orang-orang bahkan bersepeda sebagai olahraga dan bukan sebagai alat transportasi.
2. Barang yang sudah dibeli bisa dikembalikan dalam 3 bulan
Mahasiswi asal India, Aniruddh Chaturvedi dibuat terkejut dengan sistem pengembalian barang di toko-toko AS. Di sana, setiap orang bisa membeli apapun, termasuk makanan, dan mengembalikannya dalam 90 hari. Setelah barang dikembalikan meski tanpa alasan yang jelas, pembeli bisa memperoleh uangnya kembali tanpa potongan apapun. Mayoritas toko di AS memiliki kategori Buyer's Remorse untuk barang-barang yang bisa dikembalikan dalam tuga bulan.
3. Penduduk AS jarang bawa uang tunai
Triya Bhattacharya, pengunjung asal India juga ikut mengungkapkan keterkejutannya saat melihat para penduduk AS jarang membawa uang tunai. Sebagian besar masyarakatnya menggunakan kartu kredit dan hampir semua tempat di sana menerima kartu tersebut. Bahkan untuk tiket masuk ke tempat piknik, warga AS bisa memperolehnya dengan menggesek kartu kredit. Bagi Triya, hal yang tak biasa ditemukan di negaranya itu sangat mengagumkan.
4. Warga AS tak sayang buang makanan
Para pendatang asing juga dibuat terkagum-kagum dengan banyaknya variasi produk di AS. Memang, supermarket AS menyediakan banyak produk, tapi para turis tak pernah menduga ketersediaan barang di sana jauh lebih variatif dari yang ia bayangkan.
Dalam satu supermarket, sedikitnya terdapat seratus macam pizza, 50 merek trail mix (makanan campuran yang terdiri dari, buah-buahan, cemilan dan coklat). Bahkan di toko-toko kecil di dekat pom bensin, produk yang dipajang sangat beragam.
5. Porsi makanan AS lebih besar dibanding negara lain
Satu hal lain yang membuat para pendatang bisa ternganga di AS adalah porsi makanan. Negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu menyediakan porsi makanan super besar. Orang-orang yang tak terbiasa tinggal di sana harus berbagi untuk menghabiskan porsi makanan super besar itu.

Fakta sejarah mengenai lima museum Kota Tua Jakarta


Sejumlah pekerja mengganti batu halaman Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah pada renovasi Kawasan Kota Tua, Jakarta, Kamis, (7/11). Pemerintah provinsi DKI Jakarta akan merevitalisasi kawasan Kota Kota Tua sebagai kawasan cagar budaya dan pariwisata yang memiliki nilai ekonomi, ditargetkan selesai bulan Maret 2014. (ANTARA FOTO/ Teresia May) ()


Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan merevitalisasi kawasan Kota Tua Jakarta mulai 2014 mendatang.

Revitalisasi tersebut ditargetkan selesai dua hingga 20 tahun karena meliputi semua aspek, mulai dari fisik bangunan hingga masalah sosial.

Tapi, tahukah Anda bahwa di kawasan Kota Tua terdapat lima bangunan bersejarah yang sekarang menjadi museum.

Berikut lima fakta sejarah mengenai museum-museum di Kota Tua.

1. Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah terletak di pusat kawasan Kota Tua. Bangunan itu merupakan bekas Balai Kota Batavia yang didirikan pada 1707.

2. Museum Seni Rupa dan Keramik terletak di sebelah timur  Museum Fatahillah. Museum tersebut memiliki delapan tiang besar sebagai penyangganya. Gedung museum dibangun pada tahun 1870, awalnya bernama Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia yang merupakan Kantor Dewan Kehakiman Kolonial Belanda.

3. Museum Wayang terletak di sebelah barat dari Museum Fatahillah. Bangunan ini awalnya adalah Gereja Lama Belanda atau De Oude Hollandsche Kerk yang didirikan pada 1640.

4. Museum Bank Mandiri terletak di depan halte busway Stasiun Kota. Awalnya adalah gedung Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) atau Factorji Batavia yang merupakan perusahaan dagang milik Belanda. Gedung dibangun tahun 1929.

5. Museum Bank Indonesia terletak tepat di sebelah utara Museum Bank Mandiri. Dulunya merupakan Gedung De Javasche Bank, bangunan ini pertama dibangun tahun 1828.

Selain itu masih ada satu cagar budaya yang tak kalah penting yakni Stasiun Jakarta Kota yang dibangun sekitar tahun 1870 dan selesai direnovasi tahun 1929.

Keenam cagar budaya itu nantinya akan masuk dalam proyek Revitalisasi Kota Tua Jakarta.

Pihak-pihak pengelola gedung itu nantinya diharapkan akan ikut berpartisipasi pelaksanaan kegiatan yang bisa menghidupkan Kota Tua.

Selain itu, bagi pemilik gedung yang menelantarkan gedungnya akan diberi disinsentif oleh Pemprov DKI Jakarta berupa sanksi sesuai Undang-undang Cagar Budaya.

Rizal Mallarangeng Tuduh KPK Putar Balik Fakta Hambalang

Adik Andi Mallarangeng, Rizal Mallarangeng, memaparkan sejumlah dugaan kejanggalan penyidikan kasus korupsi Hambalang, Selasa (12/11/2013). | Kompas.com/SABRINA ASRIL


JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara keluarga Mallarangeng, Rizal Mallarangeng, membeberkan sejumlah fakta dan data tentang dugaan konstruksi kasus Hambalang yang dianggap dipaksakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Rizal menyandingkan fakta yang tertulis dalam surat dakwaan terdakwa kasus korupsi Hambalang, Dedy Kusdinar, dengan berita acara pemeriksaan sejumlah saksi dan tersangka yang dimilikinya.

Menurut Rizal, KPK selama ini menunjuk adiknya, Andi Zulkarnain Mallarangeng atau yang disapa Choel, sebagai jembatan penghubung antara para penyuap dan kakaknya, Andi Alfian Mallarangeng, tersangka dalam kasus Hambalang. KPK, kata Rizal, telah mengonstruksi sejumlah pengakuan dan pertemuan yang dipaksakan.

Sejumlah perbedaan fakta yang diputarbalikkan oleh KPK, menurut Rizal, adalah sebagai berikut:

1. Terkait dana 550.000 dollar AS atau setara dengan Rp 5,5 miliar yang diterima Choel Mallarangeng

KPK menjelaskan bahwa asal-usul pengiriman adalah pertemuan di sebuah restoran di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, pada pertengahan 2010, antara Sekretaris Menpora Wafid Muharram, staf khusus Menpora M Fakhruddin, dan Choel. KPK berkata bahwa dalam pertemuan itu, Choel menyampaikan kakaknya sudah setahun menjabat, tetapi belum membuat apa-apa (dakwaan Dedy Kusdinar halaman 23).

Namun, Rizal mengatakan, hal ini berbeda dengan kesaksian yang terdapat dalam berita acara pemeriksaan (BAP) milik Wafid pada tanggal 4 November 2012. Di dalam BAP itu, kalimat yang dilontarkan Choel adalah “... kakak saya sudah setahun jadi menteri, masak belum ada apa-apa ke saya....”

Rizal menuding KPK mengubah kata-kata itu untuk menggiring masyarakat memiliki kesimpulan bahwa Andi mengutus adiknya meminta uang kepada Wafid. Padahal, menurut Rizal, Choel telah mengakui kesalahannya. “Choel sudah mengaku itu semua inisiatifnya sendiri. Kami sendiri pun kesal dengan kelakuan adik kamu. Tapi itulah, dia sudah menyatakan siap menanggung semuanya,” kata Rizal.

Pemilik Freedom Institute ini menuturkan, Andi sama sekali tidak dilaporkan oleh siapa pun tentang adanya pertemuan itu. Wafid Muharram, sebagai bawahan langsung Menpora, pun tidak melaporkan telah menyerahkan dana kepada Choel.

2. Perkenalan Choel Mallarangeng dengan sejumlah perwakilan perusahan konstruksi

Di dalam surat dakwaan Dedy Kusdinar, ada kesan bahwa Choel adalah perwakilan Andi dalam skandal Hambalang. Pada halaman 7 surat dakwaan, KPK menjelaskan: “Pada akhir 2009, Andi Mallarangeng memperkenalkan adiknya kepada Wafid di ruangan Menpora dan menyatakan adiknya akan banyak membantu urusan Kemenpora sehingga kalau ada hal yang perlu dikonsultasikan silakan langsung menghubungi Choel." Kemudian pada kesempatan yang berbeda, di ruangan Menpora, Wafid memperkenalkan Choel kepada Dedy Kusdinar yang hadir bersama Arief Taufiqurrachman (marketing PT Adhi Karya) dan Fakhrudin (staf khusus Menpora).

Namun, Rizal menjelaskan, fakta dalam dakwaan di atas sudah dipotong oleh KPK. Di dalam BAP Wafid disebutkan bahwa ketika itu Choel ada di dalam ruangan Andi untuk mengatur ruangan. Di dalam ruangan itu, tidak hanya ada Wafid dan Choel, tetapi banyak orang lainnya.

“Saat itu Wafid masuk, kakak saya hanya biasa saja mengenalkan, 'Ini adik saya, kenalkan'. Saat itu, Choel sedang mengatur komputer kakak saya, karena dia gaptek. Tidak pernah ada kakak saya bilang, 'Choel bisa bantu urus Hambalang, apalagi soal duit-duitnya,” ungkap Rizal.

Untuk pertemuan kedua di ruang Menpora, di mana Choel diperkenalkan Wafid ke perwakilan kontraktor, Rizal menyatakan bahwa pertemuan itu dilakukan tujuh bulan setelah perkenalan Choel dengan Wafid, yakni pada pertengahan tahun 2010. Namun, di dalam surat dakwaan itu seolah-olah pertemuan tersebut dibuat tak lama setelah pernyataan Andi yang menyatakan “Choel akan banyak bantu di Kemenpora”.

“Padahal, selama jangka enam bulan ini banyak peristiwa yang terjadi mulai dari rapat, aliran dana Wafid, dan lain-lain tanpa sedikit pun melibatkan Choel,” kata Rizal.

Surat Disita KPK: PKS Yakin Anas Korban 'Kejahatan SBY' Fakta

Headline
Anggota Komisi III DPR yang membidangi hukum, Aboebakar Al-Habsyi - inilah.com/Agus Priatna


INILAH.COM, Jakarta - Selain menyita sejumlah uang dan beberapa barang milik Anas Urbaningrum, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menyita sebuah surat rahasia untuk mantan ketua umum Partai Demokrat itu.

Anggota Komisi III DPR yang membidangi hukum, Aboebakar Al-Habsyi mengatakan penyitaan surat rahasia itu membenarkan bahwa surat tersebut berasal dari KPK.

"Bilapun benar KPK menyita surat tersebut, bisa disimpulkan bahwa surat itu memang urgen, atau memiliki kaitan erat dengan pokok perkara," kata Aboebakar ketika dihubungi, di Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Politikus PKS itu meyakini bahwa surat itu berhubungan dengan kasus hukum yang sedang dihadapi Anas. Isi surat tersebut menyebut Anas adalah korban politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat.

"Bisa jadi pula ada benarnya isi dari surat tersebut, karena kalau itu sekadar surat bodong buat apa pula KPK menyitanya," tegas Aboebakar.

Sebab, kata dia, jika surat itu dianggap tidak penting, KPK tak perlu mengurus apalagi menyitanya. "Karena penyitaan adalah instrumen hukum yang tak bisa buat main main. Tentu kami yakin KPK tak akan punya waktu untuk hal yang tidak penting," ujarnya.

Untuk itu, dia meminta institusi tindak kejahatan korupsi itu segera mengungkap kebenaran atas surat rahasia tersebut. Mengingat surat itu dianggap penting guna membongkar kasus korupsi yang menyeret beberapa petinggi Partai Demokrat.

"Soal materi surat tersebut, kami tunggu saja klarifikasi dari KPK. Baik mengenai perkara yang menimpa Mas Anas ataupun kesaksian Nazaruddin," demikian Aboebakar.

Fakta Tentang PS4: Jelang Peluncuran PS4, Simak 4 Fakta Penting Ini!

Jelang Peluncuran PS4, Simak 4 Fakta Penting Ini!
Liputan6.com, Era baru industri game akan dimulai. Sony akan menjadi produsen pertama yang merilis konsol game generasi terbaru dengan memasarkan PlayStation 4 (PS4) di sejumlah wilayah.
Menurut rencana, Sony akan menghadirkan PS4 terlebih dulu untuk wilayah Amerika Utara. Setelah itu akan dilanjutkan dengan wilayah Eropa dan Asia secara bertahap hingga awal tahun 2014 mendatang.
Game konsol yang diperkirakan akan dijual seharga USD 399 atau sekitar Rp 4,2 juta ini memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan pendahulunya, PlayStation 3 (PS3). Keunggulan tersebut meliputi sistem grafis yang lebih kuat dengan prosesor eight-core x86 dan memori RAM 8 GB RAM.
Dengan peningkatan spesifikasi tersebut, PS4 bisa memainkan berbagai judul game yang membutuhkan kinerja hebat seperti 'Killzone:Fall' atau 'Call Of Duty: Ghost'. Konsol game ini juga dilengkapi kontroler DualShock 4 yang dibekali tombol share sosial media untuk berbagi dan fitur kamera PS Eye sebagai sensor navigasi gerak.
Nah, bagi Anda yang sudah tak sabar menanti kehadiran PS4 atau berencaana membelinya. Anda perlu mengetahui 4 fakta penting berikut ini:

Ternyata Inillah 9 Fakta Unik Cedera Lionel Messi

Liputan6.com, Barcelona : Bomber Barcelona, Lionel Messi dan keluarganya terkejut dan sakit hati dengan pemberitaan terkait cedera yang dialaminya. Mereka merasa apa yang ditulis media-media Eropa tak sesuai dengan kenyataan. Dilansir Marca, inilah fakta sebenarnya seputar cedera Messi yang simpang siur.
9 Fakta Unik Cedera Lionel Messi

1. Apakah cedera Messi sangat serius? Tidak
Robek di bagian otot di kaki kirinya tidak besar dan periode pemulihan dapat dipersingkat.
2. Apakah unsur psikologis berpengaruh pada cedera terbaru ini? Ya
Sejak Messi pertama kali cedera di Parc des Princes (lawan PSG di perempat final Liga Champions musim lalu), dia belum bisa bermain maksimal lagi karena selalu khawatir cederanya kambuh.
3. Apakah tur musim panas jadi salah satu penyebab Messi cedera? Tidak
Tur musim panas tidak dapat dianggap sebagai penyebab langsung cedera karena ia juga sempat cedera pada akhir musim lalu.
4. Apakah Messi berlatih dengan intensitas yang sama? Tidak
Kabarnya Guardiola meminta terlalu banyak dari Messi. Jadi, ketika dia melihat Messi tak bisa lagi maksimal, Guardiola memutuskan untuk meninggalkan Barcelona. Hubungan mereka putus dalam beberapa bulan terakhir. Sejak Guardiola pindah, Messi tak lagi berlatih dengan intensitas yang sama.
5. Apakah ada ahli gizi yang sekarang memantaunya? Tidak
Pada akhir musim lalu, berat Messi naik dua kilogram dan dia diserahkan kepada ahli gizi yang memberikan diet untuk periode musim panas. Berat Messi kembali ideal, yaitu antara 68 dan 69 kilogram. Tapi, sekarang tidak ada yang memantaunya lagi.
6. Apakah Messi memaksakan dirinya secara fisik? Tidak selalu
Ada harga yang harus dibayar untuk menjadi pemain terbaik dunia, dan itu adalah Anda harus hadir saat momen krusial. Itulah yang dilakukan Messi pada leg kedua perempat final Liga Champions melawan PSG, ketika ia bermain, meskipun tidak sepenuhnya pulih.
7. Apakah kedatangan Neymar memberi dampak? Ya
Ada dua aspek yang berbeda Pertama, soal sepak bola. Meskipun hubungan antara keduanya baik, namun Neymar telah terpengaruh dengan status kebintangan Messi di lapangan, sementara Messi sudah terbiasa menjadi pusat perhatian. Kedua, faktor ekonomi. Jika gaji tahunan Neymar ditambah biaya transfer dan segala macamnya, maka jumlah total itu melebihi pendapatan Messi .
8. Apakah masalah Messi dengan kantor pajak mempengaruhinya? Ya
Logikanya, dia tak memiliki pengalaman menyenangkan berurusan dengan kantor pajak. Mereka menuntut pembayaran 4,1 juta euro untuk penyimpangan pajak yang dituduhkan.
9. Apakah Messi memiliki periode yang sulit itu saat ini? Ya
Dia tidak memprediksi harus absen begitu lama dan ia sedang berjuang dengan kenyataan ini. Dia juga marah tentang semua yang ditulis tentang dia.

Misteri Pantai Tikus: Pantai Tikus, Tempat Favorit Memancing Berbalut Kisah Mistis

Pantai Tikus, Tempat Favorit Memancing Berbalut Kisah Mistis
Bangka Pos, Deddy Marjaya
Perairan Pantai Tikus Sungailiat Bangka


TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Ditemukannya jenazah Branch Manager Bank Kantor Cabang Utama (KCU) Mutiara Pangkalpinang, Yenita Ng (50), di kawasan Pantai Tikus Sungailiat, bagi sejumlah pemancing bukanlah hal yang mengejutkan.

Bagi pemancing baik dari Sungailiat maupun Pangkalpinang, kawasan Pantai Tikus yang menjadi favorit tempat memancing yakni mulai dari Menara Mercu Suar hingga Kebun Mangga. Ikan-ikan karang seperti kakap, kerapu dan koek (ikan GT) masih cukup banyak sebelum kedatangan tambang timah inkonvensional (TI) apung yang mengakibatkan ikan-ikan pergi.

"Baru beberapa bulan ini perairan tikus tidak terlihat TI apung dan ikannya mulai banyak lagi jadi kami kembali memancing di sini," kata Supri seorang pemancing ikan saat ditemui Bangka Pos (Tribunnews.com Network), disela pencarian jasad Yenita Ng, Rabu (13/11/2013).

Supri menjelaskan, selama memancing di sekitar kawasan Pantai Tikus setidaknya sudah 5 kali yang ia ketahui ada penemuan mayat. Ada pekerja TI apung, pelajar SMA, nelayan dan warga yang hilang akibat menjaring ikan.

Setiap ada orang hilang atau orang tenggelam, mayatnya pasti ditemukan di sekitar titik tempat Yenita Ng ditemukan. Padahal itu adalah titik yang paling sering dijadikan pemancing untuk mencari ikan.

"Yah disitu itu tempat kami paling sering mancing disini. Kalau tidak salah ada 4 sampai 5 orang mati ditemukan walaupun matinya bukan disini ada yang hilang di mercu suar, ada yang di Pantai Rebo tapi ketemunya disini (tempat ditemukannya Yenita NG)," kata Supri.

Pantai Tikus juga merupakan kawasan pantai yang juga jadi favorit keluarga maupun muda-mudi berwisata. Terletak sekitar 5 km dari Kota Sungailiat, Pantai Tikus masuk dalam kawasan Desa Rebo. Berjejer dengan Pantai Teluk Uber, Pantai Tanjung Pesona dan Pantai Rebo.

Menurut warga, nama Pantai Tikus diberikan karena jika dilihat dari kejauhan atau dari atas bukit batu panjang yang menjorok ke laut terlihat seperti tikus lengkap dengan buntutnya. Bahkan sejumlah warga saat musim togel yang kerap datang ke Pantai Tikus untuk mendapatkan wangsit nomor jitu. Tak hanya itu sejumlah penampakan juga terlihat oleh warga.

"Dahulu ada orang Pangkalpinang yang mancing berdua salah satunya melihat wanita sendirian, tak lama kemudian menghilang keduanya langsung pulang tak meneruskan memancing," kata Hanif pemancing lainnya.

Kedua pemancing ini saat ramai orang mencari jenazah Yenita Ng sibuk mengemasi alat pancingnya. Padahal rencananya mereka akan memancing hingga pagi hari. Sebab ikan mulai makan saat hari mulai gelap hingga pagi hari.

"Pulang ajalah dari pada ketemu yang nggak-nggak," kata Hanif.

Inilah Kisah Wapres Boediono dan Surat Cinta Bagi Sang 'Mantan Pacar'

by: http://news.detik.com/read/2013/11/14/195540/2413573/10/kisah-wapres-boediono-dan-surat-cinta-bagi-sang-mantan-pacar

Melbourne - Wakil Presiden Boediono kembali menemui WNI di Australia. Kali ini, giliran penduduk Indonesia di negara bagian Victoria dan Tasmania yang disapa. Saat pidato, Boediono mengisahkan pengalaman cintanya di Melbourne sebagai pembuka.

Acara pertemuan dengan WNI ini digelar di Wisma Indonesia di kawasan Brighton, Melbourne, Australia, Kamis (14/11/2013) malam waktu setempat. Ada sekitar 300 WNI yang hadir. Mereka datang dari berbagai wilayah dengan latar belakang profesi berbeda. Mulai dari pelajar hingga pengusaha. Yang menarik, forum ini dipandu oleh seorang MC bule cantik yang fasih berbahasa Indonesia bernama Bonnie.

Kegiatan yang berlangsung dalam kondisi cuaca yang dingin ini lalu dibuka oleh Konjen RI di Victoria dan Tasmania Irmawan Emir Wisnandar. Dia menyampaikan soal jumlah WNI di wilayahnya, termasuk soal angka pemilih dalam pemilu mendatang.

Kemudian, Boediono diminta menyampaikan 'wejangan'. Para pengunjung yang didominasi oleh kalangan pengusaha ini pun diajak bernostalgia oleh pria yang pernah berkuliah di Monash University, Melbourne, tersebut, sekitar tahun 1970-an. Kala itu, komunikasi dengan keluarga di Indonesia sangat sulit, termasuk pada sang kekasih yang kini jadi istrinya.

"Dulu saya menghubungi mantan pacar saya (Herawati) harus pakai surat. Nunggu seminggu supaya dapat balasan," kisah Boediono yang disambut tawa hadirin.

"Kalau sekarang sudah ada HP. Pacaran jadi lebih cepat," sambungnya.

Pidato Boediono kemudian berlanjut pada persoalan hubungan Indonesia dan Australia. Menurut mantan Gubernur Bank Indonesia ini, hubungan antarmanusia lebih penting untuk kedua negara. Permasalah yang muncul akhir-akhir ini, adalah hal biasa dalam bertetangga. Karena itu, hubungan jangka penjing yang harus diutamakan.

"Kita bisa memilih teman, tapi kita tak bisa memilih tetangga," ucap Boediono.

Dalam kesempatan itu, Boediono juga kembali mengajak masyarakat Indonesia untuk menggunakan hak suara pada Pemilu 2014. Sebagai negara demokrasi, peran serta warganya baik di dalam negeri maupun di luar negeri sangat penting.

"Kalau apatis, maka demokrasi akan runtuh dengan sendirinya," terang Boediono lagi.

Bankers Diner 2013: Kisah Gubernur BI Terkurung Tiga Isu Besar Krisis Ekonomi Dunia


Kisah Gubernur BI Terkurung Tiga Isu Besar Krisis Ekonomi Dunia
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo (Antara/Andika Wahyu)


Liputan6.com, Jakarta : Tak ada pihak yang bisa menyangka bila ekonomi Indonesia akan mengalami tekanan berat di paruh kedua 2013 akibat kebijakan Amerika Serikat (AS) yang berniat mengurangi stimulus moneter atau dikenal tapering off? Tak ada pula yang berpikir jika Gubernur Baru Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo justru harus menghadapi persoalan berat di awal masa kepemilimpinannya.
Berbicara disela Bankers Dinner 2013, mantan Menteri Keuangan ini mengisahkan sinyal tapering off program stimulus Bank Sentral AS, The Federal Reserve, baru muncul dua hari setelah dirinya bergabung di BI. Dari sinilah, awal mula gejolak pasar keuangan Indonesia terjadi.
"Saya sungguh merasakan tantangan ekonomi yang tidak ringan di tahun ini," jelas Agus dalam acara Bankers Dinner di Jakarta, Kamis (14/11/2013) malam.
Agus mengakui, Sinyal tapering off The Fed bergerak dengan singkat namun pengaruhnya justru mendunia. Sejak munculnya sentimen tersebut, aliran keluar modal portofolio asing mengalir deras hingga akhir Agustus 2013 yang berujung pada tekanan nilai tukar rupiah yang cukup tajam.
Selain isu dari Negeri Paman Sam, kepemimpinan BI di bawah Agus Martowardojo juga harus menghadapi tiga isu global yang sangat sensitif dan bisa berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia pada 2013. Pertama, ketidakpastian mengenai kecepatan pemulihan global akibat pergeseran landskap ekonomi dunia.
Isu kedua, ketidaktegasan kebijakan di AS, baik penarikan stimulus moneter maupun penyelesaian batas anggaran serta penghentian belanja pemerintah. Dan ketiga, ketidakpastian perkembangan harga komoditas.
"Tiga isu ini tidak dapat dihindari sehingga menurunkan kinerja ekonomi Indonesia. Kuatnya tekanan global mengakibatkan neraca transaksi berjalan mengalami tekanan, dan nilai tukar rupiah melemah sejalan pemburukan neraca pembayaran serta peningkatan inflasi dari kenaikan harga BBM subsidi," tuturnya.
Menghadapi situasi buruk tersebut, pemerintah dan BI berupaya menempuh berbagai kebijakan untuk mengawal proses koreksi perekonomian. Respon kebijakan itu difokuskan pada upaya menjaga stabilitas ekonomi sehingga koreksi dalam jangka pendek tetap terkendali.
Tak terkecuali, BI juga mengaku harus menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 175 basis poin menjadi 7,5% selama Juni-November 2013. Disamping memperkuat operasi moneter, melakukan stabilisasi kurs rupiah terhadap dolar AS, memperkuat kebijakan makroprudensial, kerja sama antar bank sentral dan berkoordinasi dengan pemerintah.
Kebijakan tersebut mendapat dukungan dari pemerintah yang ikut merilis paket kebijakan ekonomi makro jilid I.
Respon kebijakan yang dibuat tersebut diklaim berbuah positif ditandai dengan mulai adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi, defisit neraca perdagangan kuartal III 2013 yang mulai berkurang, serta peningkatan aliran masuk modal asing. Tak hanya itu, Indonesia juga mulai melihat neraca pembayaran positif serta kurs rupiah yang stabil sejak akhir September 2013.
Pada saat yang bersamaan, Agus mengklaim, laju inflasi mulai terkendali dan telah menurun ke pola historis.
Dengan berbagai antisipasi dan kebijakan yang telah dibuat tersebut, bank sentral cukup yakin pertumbuhan ekonomi 2013 bakal mencapai 5,7% atau lebih rendah dibanding tahun lalu di level 6,2%. "Tapi masih lebih tinggi dibanding negara-negara peers dengan rata-rata sekitar 3,6%," pungkas dia.

Kisah Gempa Haiti, Dari Jolie Sampai Pasukan PBB `Sebar` Kolera

Kisah Gempa Haiti, Dari Jolie Sampai Pasukan PBB `Sebar` Kolera
Liputan6.com, Port-au-Prince : Angelina Jolie tiba di Republik Dominika. Ia datang untuk mengunjungi korban gempa Haiti yang terjadi pada 12 Januari 2010 itu dan dirawat di negara tetangga tersebut.
Di Dario Contreras Hospital, Jolie yang ditemani putra penulis Mario Vargas Llosa, Gonzalo Vargas Llosa, memasuki ruang perawatan anak-anak.
Di sana, "Ia berbincang dengan beberapa anak dan seorang perempuan, yang meminta bantuannya," kata kepala staf hubungan masyarakat di rumah sakit tersebut.
[Lihat juga: Jolie Kunjungi RS Darurat di Haiti]
Dampak gempa berkekuatan 7,0 skala Richter itu sungguh dahsyat. Korban tewas mencapai 217 ribu orang. Gempa terjadi pada pukul 16.45 waktu setempat dan berpusat di sekitar 10 mil barat ibu kota Haiti, Port-au-Prince.
Para saksi mata melaporkan, kerusakan benar-benar luar biasa di negara Amerika Tengah itu. Bangunan-bangunan ambruk. Orang-orang di dalamnya terjebak, bahkan tertimbun.
3 hari setelah gempa, penduduk Port-au-Prince mulai dihinggapi frustrasi akibat kekurangan pangan dan air bersih. Sementara, aroma busuk meruap santer dari jenazah-jenazah yang belum tertangani. Para penjarah yang membawa senapan menebar teror.


Beberapa jam setelah Haiti diguncang, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengumumkan pemberian bantuan US$ 100 juta.
"Amerika Serikat menawarkan bantuan dalam segala bentuk dengan kemampuan yang kami miliki, yakni di bidang diplomasi, bantuan pembangunan dan mengerahkan militer. Dan yang paling terpenting adalah rasa simpati negara kami," katanya seperti dikutip Deutsche Welle.
Bantuan itu tak mencukupi. Pihak-pihak lain juga diminta membantu. PBB menyampaikan permintaan bantuan US$ 562 juta untuk menolong tiga juta rakyat selama 6 bulan
Gayung bersambut. Negara-negara anggota Uni Eropa menawarkan paket bantuan darurat dan jangka panjang lebih dari 400 juta euro (US$ 575,6 juta) kepada Haiti.
Komisaris Pembangunan dan Bantuan Uni Eropa, Karel de Gucht mengatakan, mereka sepakat memberi bantuan, dengan rincian 137 juta euro untuk jangka pendek dan sedikitnya 200 juta euro untuk jangka menengah dan panjang.
Tudingan Wabah Kolera
Ada cerita lain dari pengerahan bantuan ini. PBB mengerahkan pasukan perdamaian untuk membantu Haiti. Salah satu negara yang mengirim tentara adalah Nepal. Di sini, pangkal persoalan.
Beberapa bulan setelah gempa, merebak wabah kolera. Beberapa pihak menuduh serdadu Nepal sebagai penyebar wabah yang menewaskan 8.000 rakyat Haiti tersebut.
Institut untuk Keadilan dan Demokrasi Haiti (IJDH) akhirnya mengajukan gugatan terhadap PBB pada November 2011. Kelompok pengacara yang berbasis di Boston, Amerika Serikat, itu menuntut badan dunia untuk memberikan kompensasi terhadap 5.000 korban wabah kolera.
PBB menolak. “Berdasarkan Pasal 29 Konvensi Keistimewaan dan Imunitas PBB, gugatan tersebut tidak dapat kami terima,” kata Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, Martin Nesirky, kepada wartawan di New York seperti dikutip Xin Hua.


Di balik tragedi ini, sejumlah keajaiban terjadi. Seorang pria, Evans Monsigrace (28), ditemukan masih hidup di balik reruntuhan pada 10 Februari 2010. Ia dikeluarkan setelah bertahan hidup reruntuhan selama 27 hari. Lelaki yang terlihat sangat kurus ini sangat beruntung karena tak mengalami luka serius.
Evans terperangkap di balik di reruntuhan pasar loak yang dulunya menjual makanan dan minuman. Di pasar itu, Evans menjual beras.
Dua warga negara Indonesia yang berada di Haiti saat gempa, Endang Dwi Satriyani dan Yogi Anggoro, kembali dengan selamat. Mereka di sana sebagai relawan misi PBB untuk stabilisasi Haiti.
[Lihat Video: Tiga WNI Ditemukan Selamat di Haiti]
Keduanya mengaku bersyukur bisa selamat dari gempa yang menewaskan ratusan ribu orang di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, dan kembali ke Tanah Air untuk berbagi pengalamannya.
"Gempa mengguncang saat jam pulang kantor sehingga banyak orang saat itu sedang di tepi jalan. Entah apa yang terjadi kalau gempa datang saat jam kerja, mungkin akan lebih banyak lagi orang yang meninggal," ujar Yogi, kepada media setiba di Jakarta.
Sementara, Endang saat itu masih berada di kantornya. "Biasanya pukul 16.45 saya sudah akan pulang karena harus menunggu bus, tapi ketika itu karena ada teman menawarkan mengantar dengan mobilnya, saya masih menunggu sekitar 5 menit. Dalam waktu lima menit itulah gempa terjadi," kata Endang. Tuhan masih melindunginya.

Kisah Eka Bikin Situs Startup Buta Warna

Kisah Eka Bikin Situs Startup Buta Warna





by: http://news.liputan6.com/read/746430/kisah-eka-bikin-situs-startup-buta-warna

Citizen6, Banjarmasin: "Maaf, Anda buta warna! Jadi, Anda tidak bisa meneruskan ke Fakultas Kedokteran! Silahkan Anda memilih fakultas lain non eksakta yang kira-kira Anda minati! Langsung diterima tanpa tes…!".
Berawal dari petikan kisah kehidupan inilah, maka seorang Kartika Eka Hendarwanto termotivasi untuk membangun startup aplikasi yang ia beri nama Butawarnaindonesia.com.
Ketika Eka mengetahui dirinya divonis menyandang buta warna, maka ia harus mengubur dalam-dalam semua cita-citanya untuk menjadi seorang dokter.
"Apa itu buta warna? Kenapa saya bisa buta warna? Kenapa harus saya yang mengalami ini? Kenapa saya tidak mengenali kelainan buta warna ini sejak awal, sehingga bisa mempersiapkan arah dan langkah yang lebih tepat untuk masa depan?" Demikian beberapa pertanyaan sempat timbul dalam benak Eka.
Berangkat dari pengalaman pribadinya yang sangat menyakitkan itulah, Eka ingin kejadian yang menimpanya diketahui oleh lembaga, organisasi, instansi maupun orang lain. Dari sini maka tercetuslah Butawarnaindonesia.com yang berisi segala hal yang berkaitan dengan buta warna.
Mulai dari artikel, berita, informasi medis, konsultasi medis seputar mata dan buta warna, fitur tes buta warna (tes Ishihara) digital yang bisa digunakan secara individu maupun masal yang bisa menjadi dokter pribadi untuk menganalisa kondisi kelainan mata pengakses, buta warna atau tidak. Bahkan bagi yang divonis menyandang buta warna kalau perlu bisa di-breakdown lagi jenis buta warnanya, total atau parsial secara akurat.
Tujuan utama membangun Butawarnaindonesia.com ini adalah sebagai bagian dari kampanye memasyarakatkan kepedulian terhadap buta warna dan tes buta warna sejak usia dini. Hal ini sebagai salah satu upaya membangun perencanaan sumber daya manusia (SDM) secara nasional yang lebih spesifik dan terarah agar bisa menjadi sumber daya manusia yang unggul dan berkompetensi sesuai dengan keadaan fisik, psikis, pendidikan dan sosio kultur yang bermartabat.
Selain itu Butawarnaindonesia.com diharapkan bisa menjadi rujukan utama bagi institusi, organisasi, lembaga pendidikan (massal) dan siapapun (individual) yang berkepentingan dan memerlukan informasi terlengkap tentang segala hal yang berkaitan dengan buta warna dengan cepat, mudah, murah, dan bisa dipertanggungjawabkan.
Untuk menyosialisasikan Butawarnaindonesia.com, Eka menggandeng semua pihak pada pemberdayaan penyandang buta warna, di antaranya pemerintah melalui Departemen Sosial dan Departemen Nasional, semua LSM yang bergerak di bidang kesehatan dan pemberdayaan manusia dan sosial budaya (Sosbud), organisasi masyarakat (Ormas), komunitas, jaringan pertemanan di berbagai social networking, seminar, diskusi panel, radio broadcast, dan menulis opini di berbagai media untuk membangun opini dan kepedulian masyarakat terhadap masalah buta warna.
Sebagai tahap awal aplikasi, Eka memanfaatkan dana pribadinya dan para donatur lokal yang siap membantu guna membangun Butawarnaindonesia.com.
"Sejujurnya saya ingin menjadikan pemerintah (melalui link departemen yang berhubungan) sebagai partner utama bahkan kalau perlu sebagai owner tunggal dari Butawarnaindonesia.com. Agar seluruh rakyat Indonesia juga merasa memilikinya, sehingga otomatis akan ikut menjaga dan memeliharanya," jelas Eka.
Disampaikan juga oleh Eka, bahwa ia akan terbuka kepada siapapun yang mau membantu mewujudkan Butawarnaindonesia.com sebagai startup baru yang berkualitas dan berdayaguna tinggi untuk membangun SDM Indonesia yang lebih berkelas dan berkualitas! Untuk Indonesiaku, Butawarnaindonesia.com bisa! (Kartika Eka Hendarwanto/mar)
Kartika Eka Hendarwanto adalah pewarta warga yang bisa dihubungi lewat email: kaekaha.4277@yahoo.co.id, kaekaha.4277@gmail.com.

Kisah Penculikan Anggota Tim Sukses Calon Bupati

JAKARTA, KOMPAS.com — Bak adegan di film, Endro Atmoko (54), seorang pengusaha yang juga anggota tim sukses salah satu calon bupati di Jawa Tengah, mencoba melarikan diri dari sebuah mobil yang berisi sejumlah orang yang berusaha menculiknya. Namun, usahanya sia-sia.
Salah seorang penculik mengancamnya dengan pistol (yang ternyata pistol mainan). Endro pun pasrah saat dimasukkan ke mobil. Ia disekap selama enam hari sebelum kemudian dibebaskan aparat Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj7cjcr0yCRxxMH3e9UhfUW-bWfbJT8O4kdyojKHbBQlIpZEYAgbXGuSwR5KjvbRr8sMS3M0IFX5aSwB6cqKpbhqjG2jEuc4JiMmvPbXs2Neyu9ZLj1MdsCHsFkX7KCakEcr7zjGx7j1Q/s320/penculikan+ibu+dan+anak.jpgPeristiwa penculikan yang terjadi di Terminal Lebak Bulus pada 14 Oktober itu terbongkar berkat pesan singkat korban kepada seorang bernama Heru yang lantas melapor kepada polisi. ”Aku Senin sore diculik, disandera oleh orangnya St dan Sj Wonosobo. Diborgol, disiksa, di suatu tempat. Aku enggak tahu di mana iki. Aku iso SMS ngumpet-ngumpet. HP di saku dalem. Tolong,” demikian pesan singkat Hendro pada 15 Oktober. Empat tersangka penculik ditangkap, yakni Ksw, Sh alias Yo, Su, dan Lr. Dalam reka ulang di Terminal Lebak Bulus, Kamis (14/11/2013), terungkap, penculikan itu telah direncanakan.
Kanit 3 Subdit Jatanras Polda Metro Jaya Komisaris Jerry R Siagian menyebut, tersangka Su dan Lr bertemu korban di masjid Terminal Lebak Bulus setelah sebelumnya janjian bertemu. Bersama tersangka lain, mereka memaksa Endro masuk ke mobil sedan Altis bernomor polisi B 2002 AH.
”Saya kepret mukanya sebelum masuk mobil,” kata Yo saat memperagakan penculikan itu.
Endro akhirnya dibawa ke sebuah rumah di Kranggan, Bekasi. Ia sempat dibawa ke Hotel Alia, Matraman, Jakarta Timur, bertemu A, seorang anggota DPRD Wonosobo.
Menurut Jerry, motif penculikan itu karena korban dinilai menggelapkan uang Rp 4,9 miliar yang digunakan untuk keperluan calon bupati dalam pilkada di satu kabupaten di Jawa Tengah. Namun, korban yang merupakan anggota tim sukses calon bupati itu mengaku tidak menggelapkan uang para pengusaha jasa konstruksi itu.
Uang itu diserahkan korban ke 14 orang sebagaimana perintah calon bupati berinisial Ak pada 2009. ”Korban punya bukti penyerahan uang itu, baik kuitansi penerimaan uang tunai maupun bukti transfer uang melalui bank. Malah, total uang yang diserahkan korban Rp 5,3 miliar karena korban pun ikut mentransferkan uang pribadinya,” ungkap Jerry.
Korban ikut menyumbang karena saat itu yakin akan mendapat proyek jika AK terpilih menjadi bupati. Ia percaya karena janji AK disampaikan saat pertemuan mereka di sebuah hotel di Jakarta. Pembicaraan yang antara lain berisi janji itu bahkan direkam korban.
”Kami sendiri sudah membuat surat permohonan kepada Gubernur Jawa Tengah untuk memeriksa Ak dan A sebagai saksi kasus penculikan dan penyekapan korban. Surat itu kami serahkan ke Mabes Polri karena Mabes Polri yang nanti menyampaikannya kepada Gubernur,” lanjut Jerry.

Berita Bulutangkis Terbaru: Pelatnas Bulutangkis Tak Akan Lagi Hanya di Cipayung

Pengurus PBSI, Rexy Mainaky.
Pengurus PBSI, Rexy Mainaky. (sumber: Shesar Andriawan/Beritasatu.com)

by: http://www.beritasatu.com/bulutangkis/150149-pelatnas-bulutangkis-tak-akan-lagi-hanya-di-cipayung.html

Jakarta - Jika selama ini pelatnas bulutangkis berpusat di Cipayung, Jakarta Timur, tak lama lagi hal itu akan berubah. Hal tersebut antara lain diungkapkan oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Rexy Mainaky, Kamis (14/11), di Pelatnas Cipayung.
"Setelah ini pelatnas akan ada di mana-mana. Tak ada lagi cerita pemain masuk Pelatnas Cipayung perlu kami poles lagi, atau yang masih dalam penyembuhan cedera. Yang sudah masuk pelatnas itu pemain yang sudah siap jadi juara," ujar peraih medali emas ganda putra Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Soebagdja itu.
Untuk itu, menurut Rexy, PBSI sudah menyusun semacam kurikulum pembinaan yang nantinya diteruskan ke klub-klub dan sekolah-sekolah. Para pelatih akan diberikan sertifikasi kepelatihan, agar bisa melatih dengan cara yang benar menurut standar PBSI.
Sertifikat itu nantinya punya batas masa berlaku, sehingga harus selalu diperbarui. Rexy tak ingin jika tanpa pembaruan, sertifikat itu nanti bisa disalahgunakan untuk melatih privat guna menambah penghasilan. Ia mengaku ingin para pelatih terus berkembang, sehingga pemain didikannya pun terjaga kualitasnya.
Rexy juga mengaku kurang setuju jika mereka yang ada di pelatnas cuma punya label bagus secara teknik. Menurutnya, pemain-pemain terpilih juga harus punya sikap dan mental yang baik, determinasi tinggi, serta tentunya berorientasi juara.
Pelatnas Cipayung juga dinilai Rexy tak patut dijadikan tempat untuk pemulihan cedera para pemain. Rexy menyebut, dari 83 pemain yang menghuni pelatnas saat ini, sekitar 20 pemain nyatanya lebih sering bergelut dengan cedera.
"Kami tak ingin satu tahun dipakai untuk sembuhin lutut, lalu kembalikan form-nya. Itu terlalu makan waktu. Satu tahun itu, kalau misal dia ikut delapan kejuaraan, lalu bisa menang enam, nah, kita bisa bilang, 'Hei, anak ini sudah bisa juara Olimpiade'," tandasnya.

Penulis: Shesar Andriawan/SIT

Berita Bulutangkis Terbaru: Nama Atlet Bulu Tangkis untuk SEA Games Sudah Final

Metrotvnews.com, Jakarta: Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) telah menetapkan nama-nama atlet yang akan turun di SEA Games 2013 Myanmar.

"Nama atlet sudah final. Tidak akan ada perubahan lagi. Saat ini tinggal pemantapan saja," kata Kepala Bidang Humas dan Sosial Media PP PBSI Yuni Kartika di Cipayung Jakarta, Kamis (14/11).

Pada SEA Games 2013 Myanmar, kata dia, Indonesia akan turun di semua nomor yang dipertandingkan yaitu tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri serta ganda campuran. Atlet-atlet yang cukup berpengalaman akan diturunkan pada kejuaraan dua tahunan ini.

Untuk tunggal putra, Indonesia akan mengandalkan Dionysius Hayom Rumbaka dan Wisnu Yuli Prasetyo. Tunggal putri menurunkan Aprilia Yuswandari dan Bellatrix Manuputty.

Ganda putri akan mengandalkan pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan Tiara Rosaria Nuraidah/Gebby Ristiyani Imawan.

Ganda putra akan diturunkan pasangan Angga Pratama/Rian Asung Saputro dan Ricky Karanda Suwardi/Berry Agriawan sedangkan ganda campuran menurunkan pasangan Muhammad Rijal/Debby Susanto dan Riky Widianto/Richi Puspita Dili.

Mantan atlet bulu tangkis nasional itu menjelaskan, semua atlet yang akan turun di SEA Games 2013 terus dipantau dan terus menjalankan program yang telah disiapkan oleh jajaran pelatih.

Manajer Tim Bulutangkis Indonesia di SEA Games 2013 Ricky Soebagdja mengatakan, pihaknya menargetkan kepada atlet yang dikirim dengan meraih tiga medali emas dan dua perak.

Medali emas, kata dia, dibidik dari nomor ganda putra dan putri serta ganda campuran. Sedangkan untuk perak dibidik dari nomor tunggal putra dan putri.

Target yang dicanangkan oleh PP PBSI bukan tanpa dasar. Pemain yang diturunkan terutama untuk nomor ganda campuran yaitu Muhammad Rijal dan Debby Susanto merupakan peringkat 7 dunia BWF meski sebelumnya dipisahkan seperti saat turun di Denmark Open Super Series Premier, Oktober lalu.

"Nomor ini (ganda campuran) memang menjadi salah satu andalan untuk merebut medali emas," kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Pelatnas PP PBSI itu. (Ant)

Berita Neymar Terbaru: Neymar Diam-Diam Incar Ferenc Puskas Award

Neymar Diam-Diam Incar Ferenc Puskas Award
Neymar ingin mendapat label gol terbaik. © AFP

Bola.net - Gol Neymar kala melawan tim nasional Jepang di ajang Piala Konfederasi beberapa bulan silam masuk dalam daftar nominasi pemenang Ferenc Puskas Award. Itu adalah penghargaan yang bakal diberikan oleh FIFA pada pencetak gol terbaik di sepanjang musim kompetisi lalu.

Neymar akan bersaing dengan beberapa gol lain yang dicetak pemain yang tak kalah hebat seperti Zlatan Ibrahimovic. Meski tak se-prestisius Ballon d'Or, ternyata penggawa Brasil itu diam-diam juga mengharap dirinya bisa menggondol trofi tersebut.

"Saya tidak tahu manakah yang paling indah di antara 10 gol yang masuk dalam nominasi untuk penghargaan itu," jelas Neymar menurut laporan yang diturunkan oleh Goal.

"Namun saya harap gelar pemenang akan jatuh ke tangan saya," tutupnya.

Neymar sendiri sudah pernah memenangkan award yang sama di tahun 2011 berkat golnya saat masih membela Santos. (goal/rer)

Messi dan Ronaldo: Matias Messi Sindir Ronaldo Lewat Twitter



Matias Messi Sindir Ronaldo Lewat Twitter
Messi mendapat dukungan dari kakaknya dengan cara menarik. © Bolanet

Bola.net - Jelang penutupan voting untuk penerima penghargaan Ballon d'Or, kakak dari Lionel Messi, Matias Messi, mencoba untuk memanaskan suasana sekaligus memberikan dukungan untuk sang adik melaui jejaring sosial Twitter.

Matias, menggunakan akun resminya @_MatiasMessi, mengunggah sebuah gambar yang mungkin akan membuat fans Cristiano Ronaldo sedikit tersenyum miris.



Ya, seperti yang terlihat di atas, ia membuat perbandingan trofi individu dan tim yang pernah diraih oleh Messi mulai tahun 2009 hingga saat ini. Tentu saja itu amat jauh dengan apa yang diraih oleh Ronaldo.

Belum cukup, Matias juga menambahkan kata-kata, "Halo semua, saya baru mengunggah sebuah foto. Saya harap kalian semua menyukainya. Sama Seperti Saya!!!"

Voting untuk Ballon d'Or sendiri akan ditutup hari Jumat. Selain Messi dan Ronaldo, Franck Ribery juga amat dijagokan untuk menggondol trofi bergengsi bagi seorang pesepakbola itu. (bola/rer)

Kualifikasi Piala Dunia 2014: Ibra dan Ronaldo Nyaris Tinggalkan Sepak Bola

Ibra dan Ronaldo Nyaris Tinggalkan Sepak Bola
bolanews
Cristiano Ronaldo dan Zlatan Ibrahimovic


TRIBUNNEWS.COM, STOCKHOLM - Ada kesamaan antara bintang tim nasional Swedia, Zlatan Ibrahimovic dengan Cristiano Ronaldo selaku kapten Portugal. Keduanya sama-sama nyaris meninggalkan dunia sepak bola.
Zlatan Ibrahimovic lahir di kota Malmo, Swedia, pada 3 Oktober 1981. Ia mulai bermain sepak bola sejak usia enam tahun bersama dua klub lokal bernama Malmo BI dan FBK Balkan.
Menginjak usia 15 tahun, Ibrahimovic sempat berpikir untuk meninggalkan dunia sepak bola lantaran harus bekerja di dermaga. Namun, akhirnya Ibra memilih kembali ke lapangan hijau setelah dibujuk oleh pelatih Malmo.
Kisah Cristiano Ronaldo hampir serupa dengan Ibrahimovic. Juga di usia 15 tahun, mantan ikon Manchester United itu divonis menderita kelainan jantung sehingga dirinya tidak diperbolehkan bermain sepak bola lagi.
Klub tempat Ronaldo bernaung, Sporting Lisbon, tak lantas membiarkan pemain mudanya berhenti berkarier. Mereka membawa Ronaldo ke rumah sakit untuk melakoni proses penyembuhan. CR7 menjalani operasi laser guna memperbaiki masalah yang terdapat di sekeliling jantungnya.
Operasi rampung pada sore hari. Mukjizat pun datang. Beberapa hari kemudian, Ronaldo kembali bergabung dengan teman-temannya di Sporting Lisbon.
Dengan latar belakang yang sama, Ronaldo dan Ibrahimovic kini menjelma menjadi bintang lapangan hijau. Keduanya akan saling bentrok di leg 1 play-off Piala Dunia 2014, Sabtu (16/11) dini hari WIB.

Artikel Sepak Bola: Jadwal siaran langsung sepak bola 15-26 November


Pelatih Timnas Indonesia Jacksen F Tiago (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean) ()


Jakarta (ANTARA News) - Ingin agar produk perusahaan anda banyak dikenal kemudian dikonsumsi masyarakat? Jawabannya ada dalam nalar bahwa "panas" hanya ada karena anda membandingkannya dengan "dingin". "Baik" hanya ada sebagai perbandingan dengan yang "buruk".

Popularitas produk perusahaan anda ditentukan oleh seberapa berkualitas pola hubungan yang dibangun antar sesama karyawan, antar karyawan dengan anggota masyarakat. Yang terpenting dari kedua pola relasi itu, beres tidaknya hubungan antar sesama karyawan.

Di planet sepak bola, pola relasi antara seluruh anggota skuad, dari manajer, pelatih sampai pemain menjadi krusial. Silakan menelisik Arsenal yang kini memuncaki klasemen Liga Inggris (Premier League) dengan mengemas 25 poin, AS Roma di Liga Italia (Serie A) dengan memperoleh 32 poin, dan Barcelona dengan 34 poin di Liga Spanyol (La Liga).

Ibaratnya, anda tidak dapat menumbuhkan cabai dengan menanam jagung. Apa yang perusahaan tabur, itu kelak yang perusahaan tuai di masa depan.

Begitu pula dengan laga sepak bola nasional. Pekan ini, timnas Indonesia akan menghadapi Cina dalam pra-piala Asia 2015 di Xian pada 15 November.

Timnas Indonesia takluk dari klub Korea Utara,  0-2 pada uji coba di Pyongyang, pada Minggu (10/11). Ini kekalahan keempat dari enam laga timnas sejak ditangani pelatih Jacksen Tiago.

Jangan berharap beroleh kemenangan, bila pola hubungan antar pembibitan para pemain muda terkesan "terputus" dan terkesan "setengah hati", padahal timnas yang kuat berakar dan bersumber dari pemain-pemain muda bertalenta dengan didukung roda kompetisi yang berputar berkesinambungan di segala jenjang usia.

Nah, berikut jadwal siaran langsung sepak bola yang ditayangkan sejumlah stasiun televisi pada 15 sampai dengan 26 November 2013:
Jumat, 15 November 2013:
Pra-Piala Asia:
Cina vs Indonesia, pukul 20.00 WIB, RCTI

Sabtu, 23 November 2013:
La Liga:
Barcelona vs Malaga, RCTI

Premier League:
Everton vs Liverpool, pukul 19.45 WIB, OrangeTV, beIN Sport
Arsenal vs Southampton, pukul 22.00 WIB, OrangeTV, beIN Sport
Fulham vs Swansea, pukul 22.00 WIB, Orange TV, beIN Sport
Newcastle vs Norwich, pukul 22.00 WIB, Orange TV, beIN Sport

Bundesliga:
Stuttgart vs M'Gladbach, pukul 02.30 WIB, Telkomvision
Frankfurt vs Schalke, pukul 21.30 WIB, Telkomvision

Minggu, 24 November 2013:
La Liga:
Almeria vs Real Madrid, RCTI

Premier League:
Manchester City vs Tottenham, pukul 00.30 WIB, Orange TV, beIN Sport
West Ham vs Chelsea, pukul pukul 20.30 WIB, Orange TV, beIN Sport
Cardiff vs Manchester United, pukul 23.00 WIB, Orange TV, beIN Sport

Bundesliga:
Dortmund vs Bayern Muenchen, pukul 00.30 WIB, Telkomvision
Hamburg vs Hannover, pukul 21.30 WIB, Telkomvision
Bremen vs Mainz, pukul 23.30 WIB, Telkomvision

Selasa, 26 November 2013:
Premier League:
West Brom vs Aston Villa, pukul 03.00 WIB, Orange TV, beIN Sport

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2013

Kamis, 14 November 2013

Misteri Terbaru Tentang John F Kennedy: Misteri Peluru Pembunuh John F Kennedy

Liputan6.com, Dallas : Pembunuhan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy masih menyimpan misteri. Tersangka pembunuh sudah ditangkap, bahkan telah dieksekusi. Namun penembakan, Jumat 22 November 1963 itu menyisakan setumpuk teka-teki.
Dalam sebuah wawancara dengan Mirror yang diterbitkan pada Minggu (10/11/2013), seorang perawat Dallas yang menangani jenazah Kennedy kala itu, Phyllis Hall, mengungkap Presiden AS itu ditembak dengan "peluru misterius".
Kala itu, Hall berusia 28 tahun. Dia ditarik oleh agen dinas rahasia AS, Secret Service, menuju ke ruang operasi. Di tengah keputusasaan, Halls berusaha menyelamatkan Kennedy yang baru saja tertembak di Dallas, Texas, itu.
Misteri Peluru Pembunuh John F Kennedy
Ketika memegang kepala Kennedy, Hall mengaku melihat peluru yang tidak biasa. Peluru itu kemudian dihilangkan dan tidak pernah terlihat kembali.
Peluru itu, kata Hall, tidak mengalami kerusakan sama sekali. Yang membuat dia lebih heran lagi, peluru ini sama sekali berbeda dengan peluru yang kemudian dijadikan bukti dalam investigasi kasus pembunuhan Kennedy.
"Saya bisa melihat peluru yang bersarang di antara telinga dan bahunya. Peluru itu terlihat ujungnya dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan," tutur Hall dilansir Daily Mail.
Hall mengaku punya banyak pengalaman menangani orang yang terluka tembak. Namun dia tidak pernah melihat peluru yang menerjang leher Kennedy dalam kasus sebelumnya. Peluru itu panjangnya sekitar 1,5 inchi. Tidak mirip dengan peluru yang diproduksi kemudian.
"Peluru itu dibawa pergi tapi saya tidak pernah melihatnya dijadikan alat bukti atau mendengar apa yang terjadi dengan peluru itu. Ini masih misteri," katanya.
Hall mengaku saat itu diminta untuk mengangani Kennedy karena kebetulan saja. Hall yang telah berpengalaman 6 tahun merawat korban tembak kala itu tengah mengunjungi teman di bangsal lain.
Dia masih ingat bagaimana kepanikan dari para pengawal Kennedy yang menyeruak melalui pintu. Hall juga masih mengingat dengan jelas ekspresi kosong Ibu Negara Jackie Kennedy. First Lady itu dilaporkan mencengkeram kaki kanan John F Kennedy karena tim bedah gagal menyelamatkan nyawa suaminya.
Hall yang sekarang berusia 78 tahun itu mengaku mengucapkan bela sungkawa kepada Jackie Kennedy setelah perjuangan selama 43 menit bersama 20 staf gagal menyelamatkan sang presiden. Namun, dia terkejut karena sang First Lady hanya menatap ke kejauhan saja.
Hall terus bekerja berjam-jam sampai malam setelah John F Kennedy dinyatakan tewas. Dia tak pernah sekalipun menceritakan apa yang pernah dia lihat itu kepada suaminya.
Namun, dalam wawancara baru-baru ini, Hall sangat percaya dengan teori konspirasi seputar kematian John F Kennedy. (Eks)

Sungguh Aneh Ada Danau Misterius yang Selalu Jernih, Misteri Danau yang Selalu Jernih

Danau Gunung Tujuh, Jambi (Foto: belantara indonesia)
Danau Gunung Tujuh, Jambi (Foto: belantara indonesia)
by: http://travel.okezone.com/read/2013/11/12/408/895762/misteri-danau-yang-selalu-jernih

DANAU yang terkenal sakti oleh masyarakat Kerinci ini terletak di atas gunung. Disebut sakti karena air danau selalu nampak jernih meski di sekitar danau dikelilingi hutan. Banyak pula pohon tumbang, namun air danau selalu bersih dari dedaunan yang berguguran.

Gunung Tujuh adalah danau yang indah dan unik di Indonesia. Danau ini berada di puncak Gunung Tujuh dan menjadi salah satu danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara dengan luas sekira 960 hektar, panjang 4,5 km, serta lebar 3 km. Ketinggian danau tersebut sekira 1,950 meter di atas permukaan laut. Lokasinya berada di Desa Pelompek, Kecamatan Ayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Karena letaknya di atas gunung, suasana danau terasa asri dan alami. Udara segar, panorama hijau, dan air danau yang jernih menyuguhkan keindahan yang mampu membuat Anda betah berlama-lama menikmati pemandangannya. Selain sebagai tempat melepas penat dan bersantai, danau ini juga digunakan sebagai sumber mata pencaharian nelayan setempat.

Danau Gunung Tujuh adalah danau vulkanik nan menawan yang tercipta karena proses letusan gunung api, yaitu Gunung Tujuh di Kabupaten Kerinci. Letusan gunung tersebut menyebabkan terbentuknya sebuah kawah besar yang kemudian terisi oleh air hujan sehingga membentuk sebuah danau. Danau Gunung Tujuh mengaliri beberapa sungai di Jambi, salah satu bermuara di Sungai Batanghari, seperti dilansir dari Indonesia Travel, Selasa (12/11/2013).

Danau Gunung Tujuh memiliki luas sekira 12.000 meter persegi dan termasuk dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Semblat sehingga di sini Anda berkesempatan untuk mendakinya selepas mengunjungi danau. Dinamai Danau Gunung Tujuh karena dikelilingi tujuh puncak gunung di sekitarnya. Gunung-gunung tersebut, di antaranya Gunung Hulu Tebo (2.525 meter), Gunung Hulu Sangir (2.330 m), Gunung Madura Besi (2.418 m), Gunung Lumut yang ditumbuhi berbagai jenis lumut (2.350 m), Gunung Selasih (2.230 m), Gunung Jar Panggang (2.469 m), dan Gunung Tujuh (2.735 m).

Keberadaan danau ini beriring dengan cerita legenda masyarakat setempat sebagai tempat berdiamnya kekuatan supranatural dari dua mahluk halus yang menjaganya, yaitu Lbei Sakti dan Saleh Sri Menanti. Keduanya memiliki pengikut yang berwujud harimau. Penuturan lain menceritakan bahwa danau ini dihuni sepasang naga. Naga jantan menghuni danau dan naga betina menghuni hulu sungainya.

Masyarakat Kerinci mengenali Danau Gunung Tujuh sebagai Danau Sakti. Hal tersebut dikaitkan dengan air danau yang senantiasa bersih dimana dedaunan yang jatuh dari pohon di sekitar danau tidak nampak di airnya. Sering pula diceritakan terjadi perubahan cuaca secara tiba-tiba di danau ini. Sebagian warga sekitar menyebutnya danau ini dengan nama Danau Para Dewa yang menyimpan pesona sekaligus misteri.

Kisah Nyata Misteri Kematian Seorang Agen: Misteri Kematian Agen M16 Inggris

Headline
Agen M16 Inggris Gareth William - nbcnews.com


INILAH.COM, London – Agen rahasia M16 Inggris ditemukan mati tergembok di dalam tas yang tergeletak di kamar mandi, Rabu kemarin (13/11/2013). Polisi Inggris menolak dugaan konspirasi pembunuhan ini adalah ulah agen asing.

Deputi asisten komisari Kepolisin Metropolitan London, Martin Hewitt, Rabu kemarin mengtakan mayat yang ditemukan itu kemungkinan adalah Gareth William, pemecah-kode yang bekerja untuk M16, yang mati bukan karena dibunuh.
“Kemungkinan besar, ini kecelakaan,”kata Hewitt.”Saya yakin kematian Gareth tak ada hubungannya dengan pekerjaannya.”
William,31 tahun, bekerja di Markas Besar Komunikasi Pemerintah (GCHQ) tapi ditugaskan di M16 selama tiga tahun yang berurusan dengan masalah spionase luar negeri. GCHQ biasa bekerja sama dengan Badan Kemanan Nasional (NSA) AS.
Mayat William ditemukan di tas merah beresluiting yang tergembok di sebuah “safe house” dekat markas M16. “Safe house” adalah rumah yang digunakan untuk menampung sementara para agen rahasia atau orang yang informasi rahasia tapi keselamatannya terancam.
Mayatnya tergembok selama sepekan. Tapi hasil pengujian tak ditemukan alkohol, narkoba atau racun di tubuh William. Para reserse juga tak menemukan sidik jari di kamar mandi atau jejak DNA di gembok tas merah itu.
Hasil penyeldikan polisi pertama kali, menurut Hewitt, sudah tercemar, dan setelah itu dilanjutkan dengan penyelidikan baru. Tapi para reserse tak menemukan indikasi ada orang yang masuk ke “safe house” di rumah susun dekat markas M16 saat William meninggal. Ia menolak asumsi kemungkinan cairan kimia dipakai untuk menghilangkan jejak si pembunuh.
Misteri kematian agen William ini menimbulkan perdebatan. Sangat diragukan William bunuh diri lalu mengunci dirinya di dalam tas merah. “Secara teoretis kemungkinan ada orang yang membunuhnya. Tapi kesimpulan yang paling mungkin adalah tidak ada orang yang muncul di ‘safe house’,” ujar Hewitt. Aneh.

Prahara Rumahtangga Ayu Ting Ting : Misteri Pertemuan Orangtua Ayu Ting Ting dan Keluarga Mertua

Misteri Pertemuan Orangtua Ayu Ting Ting dan Keluarga Mertua
Warta Kota/ Nur Ichsan
Ayu Ting Ting dan Enji saat masih mesra.



Laporan Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM-JAKARTA - Pedangdut Ayu Ting Ting sebetulnya sama sekali tidak ingin kehidupan pribadinya diketahui orang banyak. Terutama rumahtangganya bersama Enji, yang sedang dilanda prahara. Keduanya pisah rumah.
Makanya, ia menutupi pertemuan dua keluarga untuk menyelesaikan masalah tersebut. Termasuk apa saja yang mereka bicarakan terkait masalah yang dihadapinya. Pun, solusi atau jalan keluar yang akan ditempuh.
"Biar hanya saya yang tahu dan keluarga saya saja. Kan enggak semua kehidupan pribadi saya kasih tahu, nanti terbongkar semua," ucapnya, Kamis, (14/11/2013), ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kemarin saja, lanjut dia, sudah ramai. Media massa kemudian menyoroti keretakan hubungannya bersama pria yang menikahinya pada awal Juli 2013 tersebut.
"Kaya begini saja sudah ramai banget. Siapa yang mau sih. Yang sudah berlalu biarlah berlalu," lanjutnya.
Namun, ia cukup tegar menghadapi masalahnya. Bahkan, ia tetap beraktivitas seperti biasa. "Jalani saja apa adanya. Allah enggak tidur kok. Pasti saya mendapat kebahagiaan yang lebih," tandasnya.
Hingga sekarang, hasil pertemuan kedua keluarga masih misteri.

Waspada, Banyak modus kasus korupsi jelang pemilu 2014


ilustrasi Peringkat Indonesia di bidang korupsi (www,transparency.org)
Jelang Pemilu 2014 diyakini meningkatnya resiko penyimpangan pengelolaan keuangan negara dalam berbagai modus tersebut dan ini potensi korupsi cukup besar,"


Pekanbaru (ANTARA News) - Kasubagops Dit. Tipikor Mabes Polri AKBP Arief Adhiarsa mengatakan kasus-kasus tindak pidana korupsi akan bermunculan dengan banyak modus mulai dari bantuan sosial, belanja modal/barang, lelang fiktif, perjalanan dinas dan pengadaan atau pembebasan lahan jelang Pemilu 2014.

"Jelang Pemilu 2014 diyakini meningkatnya resiko penyimpangan pengelolaan keuangan negara dalam berbagai modus tersebut dan ini potensi korupsi cukup besar, " kata dia dalam keterangannya di Pekanbaru, Rabu.

Menurut dia, korupsi juga akan mempersulit proses demokrasi dan menghambat terlaksananya good governance and clean government sebab korupsi menghancurkan proses formal sebuah sistem pemerintahan.

Begitu seriusnya dampak yang ditimbulkan oleh korupsi maka upaya untuk memberantas korupsi harus dilakukan oleh seluruh pihak yang berkepentingan dan bersinergi.

"Bahkan para CEO ternama di dunia sudah membuktikan bahwa sinergi tidak cukup hanya diucapkan tetapi dibutuhkan kerja keras dan kesungguhan semua pihak untuk terus berusaha secara aktif dan proporsional dalam rangka saling mengisi dan memperkuat barisan," katanya.

Untuk mencapai hal itu maka tentunya dibutuhkan kepemimpinan yang kuat sehingga diperlukan sinergisitas dan memang tidak mudah akan tetapi perlu diwujudkan dengan seluruh tenaga.

Ia memandang bahwa inisiatif kegiatan forum komunikasi tindak lanjut hasil pemeriksaan antara BPK dan Aparat Penegak Hukum (APH) adalah langkah positif yang harus dihargai dan terus didukung pelaksanaannya.

Berdasarkan data Mabes Polri, periode Januari-Oktober 2013, Polri telah melakukan penyidikan terhadap 1.289 perkara korupsi dengan 672 perkara sudah dinyatakan selesai. Pengembalian keuangan negara sementara berjumlah Rp907 milyar lebih.

Kasus sepanjang 2013 itu terus meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yakni, tahun 2011 ditangani 766 perkara dengan 526 kasus selesai. Nilai kerugian negara Rp2 triliun lebih dan pengembalian Rp260 miliar.

Tahun 2012 ditangani 991 kasus dengan 657 kasus dinyatakan selesai dan kerugaian negara ditaksir sebesar Rp1,5 triliun lebih dengan pengembalian kerugian negara Rp261 miliar lebih.
(F011/M027)

Misteri Korupsi: Antara Perempuan dan Tindak Korupsi

by: http://suar.okezone.com/read/2013/11/14/58/896737/perempuan-dan-tindak-korupsi
Ada keyakinan mendalam di sebagian kalangan bahwa kaum perempuan memiliki resistensi berlebih terhadap tindak korupsi dibanding sejawatnya dari kaum laki-laki. Perempuan dianggap memiliki daya yang besar untuk bisa mencegah terjadinya praktik korupsi. Dibanding laki-laki, perempuan memiliki moral lebih baik, kalau tidak disebut tidak cukup berani mengambil risiko dari kecurangan tertentu.

Bahkan beberapa studi mendukung pernyataan ini. Disitat dari Ani Sutjipto (Kompas, 22 Oktober 2012), studi Universitas Maryland (1999), Bank Dunia (1999), Transparency International (TI) Kenya (2001), Universitas Queensland (tanpa tahun), dan Ricol, Lasterie & Associatés (2007) menyatakan bahwa perempuan membayar suap lebih jarang dan korupsi akan turun kalau lebih banyak perempuan terwakili di parlemen.

Citra-citra mengenai perempuan agaknya mempengaruhi keyakinan tersebut. Lantaran karakternya yang diametral dengan laki-laki, perempuan akan otomatis lebih cerewet terhadap tindak korupsi. Figur lemah-lembut, perhatian, dan tidak tegaan melambari sikap anti-korupsi pada diri perempuan. Lebih jauh, perempuan memegang prinsip etika kepedulian daripada etika keadilan yang menjamin dirinya relatif kebal dari tindak korupsi.

Situasinya bergeser drastis belakangan hari. Dalam kurun dua tahunan, kita menyaksikan satu demi satu perempuan terlibat dalam satu atau lebih kasus korupsi. Mereka memiliki beragam peranan mulai dari aktor utama, kaki tangan, hingga pendukung aktivitas korupsi. Dalam hal profesi, perempuan-perempuan ‘korup’ ini juga terentang mulai dari politisi, pekerja swasta, hingga pesohor.

Aktor utama korupsi dilakoni Artalyta Suryani yang menyuap jaksa Tri Urip Gunawan beberapa waktu lalu hingga istilah ‘ratu suap’ melekat pada dirinya. Nama-nama lain berkaitan tindak korupsi berseliweran di media, seperti Wa Ode Nurhayati, Nunun Nurbaeti, Miranda Swaray Goeltom, Mindo Rosalina Manulang, Angelina Sondakh, Bunda Putri.

Feminisasi korupsi lebih terasa lagi pada keterlibatan banyak perempuan dalam kasus korupsi sebagai pendukung (supporting). Patgulipat kasus yang menimpa mantan Ketua KPK Antasari Azhari melibatkan sosok Rani Juliani. Kasus Simulator SIM dengan tokoh utama Irjen (Pol) Djoko Susilo menyibak peranan istri-istrinya (Suratmi, Mahdiana, Dipta Anindita, Eva Handayani) menyamarkan aset-aset hasil penyelewengan jabatannya itu.

Yang terdengar spektakuler adalah jurus-jurus Fathanah mengobral duit korup hingga ke puluhan perempuan, entah apa motifnya. Saat kena gerebek KPK, Fathanah tengah berduaan dengan mahasiswi Maharani Suciyono yang dihadiahi duit Rp10 juta. Belakangan ketahuan, lelaki yang dikaitkan keberadaannya dengan partai islami ini mengguyur harta ilegalnya ke banyak perempuan. Selain model Vitalia Shesya, penyanyi dangdut Tri Kurnia Rahayu, dan pesohor Ayu Azhari, masih ada 40 perempuan lain yang menikmati rezeki haram dari Fathanah.

Pelaku dan Korban

Maraknya keterlibatan perempuan dalam tindak korupsi mengonfirmasi beberapa tendensi. Pertama, semakin terbukanya akses perempuan terhadap kekuasaan. Sisi gelap kekuasaan yang berimpitan dengan praktik korupsi sebagaimana pernyataan terkenal Lord Acton, tidak mempedulikan gender pelakunya. Secara kuantitas berarti memperbesar kans adanya perempuan korup, sedangkan seturut kualitas (semakin tinggi jabatan) membuka ruang lebih lebar “wewenang untuk korup”. Ini menimpa Angelina Sondakh, Miranda S Goeltom, dan Wa Ode Nurhayati.

Kedua, pandangan esensialis mengenai perempuan tidak atau kurang bermakna dalam kaitan aktivitas pencurian uang rakyat. Perempuan bukan hanya berlaku sebagai perempuan. Identitas lain juga turut serta. Dia bukan makhluk homogen yang bisa disematkan ornamen serba positif. Perempuan juga bagian dari sisi kemanusiaan yang dapat berlaku khilaf, teledor sekaligus jahat saat mengemban jabatan.

Ketiga, di sisi lain, sejumlah perempuan berperan ganda antara pelaku sekaligus korban. Para penikmat uang haram Fathanah misalnya, berhubung ketidaktahuan, harus berurusan dengan aparat hukum dan opini miring publik. Menurut George Junus Aditjondro (2012), selain sebagai penggoda, perempuan juga sering dijadikan tameng, supaya yang paling bersalah dapat berlindung di belakangnya. Hal ini sampai terjadi pula di gedung parlemen, di mana sejumlah wakil rakyat menyuruh staf mereka menandatangani kuitansi pembelian barang-barang yang menyalahi prosedur.

Tetap Potensial

Toh, meski terbukti tidak kebal korupsi, perkembangan tertentu membuka sedikit harapan dari keterlibatan perempuan dalam kasus korupsi. Bahwa mereka sudah pasti bersalah seturut vonis pengadilan tak perlu diperdebatkan lagi. Hanya saja, ada peluang hadirnya perempuan-perempuan ini memberikan situasi berbeda. Kesaksian lugas sebagian dari mereka (Mindo Rosalina Manulang, Wa Ode Nurhayati) membuka kemungkinan pengungkapan kasus-kasus korupsi lebih jauh lagi.

Korban-korban Fathanah juga lebih kooperatif dibandingkan PKS yang keterkaitannya dengan Fathanah sulit dibantah. Mereka berbondong-bondong mengembalikan harta pemberian Fathanah ke KPK, meski dibayangi cercaan dan sinisme publik. Begitu pula Dipta Anindita, Putri Solo istri muda Djoko Susilo yang tetap pede memberi keterangan pada KPK.

Pada skala minor, temuan Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) sungguh menarik. Menurut sekjennya, Dian Kartikasari, ternyata perempuan di desa memiliki perhatian besar terhadap praktik-praktik korupsi yang terjadi di sekitar mereka. Hal ini bisa dilihat dari sikap kritis perempuan ketika merasakan layanan publik yang mereka terima tidak sesuai atau tidak transparan.

Eka Pangulimara Hutajulu
Pemerhati sosial dan politik
Menyelesaikan pendidikan dari FE UNS, Surakarta. Kini melanjutkan pendidikan di Institut Bisnis Nusantara, Jakarta.
Ada keyakinan mendalam di sebagian kalangan bahwa kaum perempuan memiliki resistensi berlebih terhadap tindak korupsi dibanding sejawatnya dari kaum laki-laki. Perempuan dianggap memiliki daya yang besar untuk bisa mencegah terjadinya praktik korupsi. Dibanding laki-laki, perempuan memiliki moral lebih baik, kalau tidak disebut tidak cukup berani mengambil risiko dari kecurangan tertentu.

Bahkan beberapa studi mendukung pernyataan ini. Disitat dari Ani Sutjipto (Kompas, 22 Oktober 2012), studi Universitas Maryland (1999), Bank Dunia (1999), Transparency International (TI) Kenya (2001), Universitas Queensland (tanpa tahun), dan Ricol, Lasterie & Associatés (2007) menyatakan bahwa perempuan membayar suap lebih jarang dan korupsi akan turun kalau lebih banyak perempuan terwakili di parlemen.

Citra-citra mengenai perempuan agaknya mempengaruhi keyakinan tersebut. Lantaran karakternya yang diametral dengan laki-laki, perempuan akan otomatis lebih cerewet terhadap tindak korupsi. Figur lemah-lembut, perhatian, dan tidak tegaan melambari sikap anti-korupsi pada diri perempuan. Lebih jauh, perempuan memegang prinsip etika kepedulian daripada etika keadilan yang menjamin dirinya relatif kebal dari tindak korupsi.

Situasinya bergeser drastis belakangan hari. Dalam kurun dua tahunan, kita menyaksikan satu demi satu perempuan terlibat dalam satu atau lebih kasus korupsi. Mereka memiliki beragam peranan mulai dari aktor utama, kaki tangan, hingga pendukung aktivitas korupsi. Dalam hal profesi, perempuan-perempuan ‘korup’ ini juga terentang mulai dari politisi, pekerja swasta, hingga pesohor.

Aktor utama korupsi dilakoni Artalyta Suryani yang menyuap jaksa Tri Urip Gunawan beberapa waktu lalu hingga istilah ‘ratu suap’ melekat pada dirinya. Nama-nama lain berkaitan tindak korupsi berseliweran di media, seperti Wa Ode Nurhayati, Nunun Nurbaeti, Miranda Swaray Goeltom, Mindo Rosalina Manulang, Angelina Sondakh, Bunda Putri.

Feminisasi korupsi lebih terasa lagi pada keterlibatan banyak perempuan dalam kasus korupsi sebagai pendukung (supporting). Patgulipat kasus yang menimpa mantan Ketua KPK Antasari Azhari melibatkan sosok Rani Juliani. Kasus Simulator SIM dengan tokoh utama Irjen (Pol) Djoko Susilo menyibak peranan istri-istrinya (Suratmi, Mahdiana, Dipta Anindita, Eva Handayani) menyamarkan aset-aset hasil penyelewengan jabatannya itu.

Yang terdengar spektakuler adalah jurus-jurus Fathanah mengobral duit korup hingga ke puluhan perempuan, entah apa motifnya. Saat kena gerebek KPK, Fathanah tengah berduaan dengan mahasiswi Maharani Suciyono yang dihadiahi duit Rp10 juta. Belakangan ketahuan, lelaki yang dikaitkan keberadaannya dengan partai islami ini mengguyur harta ilegalnya ke banyak perempuan. Selain model Vitalia Shesya, penyanyi dangdut Tri Kurnia Rahayu, dan pesohor Ayu Azhari, masih ada 40 perempuan lain yang menikmati rezeki haram dari Fathanah.

Pelaku dan Korban

Maraknya keterlibatan perempuan dalam tindak korupsi mengonfirmasi beberapa tendensi. Pertama, semakin terbukanya akses perempuan terhadap kekuasaan. Sisi gelap kekuasaan yang berimpitan dengan praktik korupsi sebagaimana pernyataan terkenal Lord Acton, tidak mempedulikan gender pelakunya. Secara kuantitas berarti memperbesar kans adanya perempuan korup, sedangkan seturut kualitas (semakin tinggi jabatan) membuka ruang lebih lebar “wewenang untuk korup”. Ini menimpa Angelina Sondakh, Miranda S Goeltom, dan Wa Ode Nurhayati.

Kedua, pandangan esensialis mengenai perempuan tidak atau kurang bermakna dalam kaitan aktivitas pencurian uang rakyat. Perempuan bukan hanya berlaku sebagai perempuan. Identitas lain juga turut serta. Dia bukan makhluk homogen yang bisa disematkan ornamen serba positif. Perempuan juga bagian dari sisi kemanusiaan yang dapat berlaku khilaf, teledor sekaligus jahat saat mengemban jabatan.

Ketiga, di sisi lain, sejumlah perempuan berperan ganda antara pelaku sekaligus korban. Para penikmat uang haram Fathanah misalnya, berhubung ketidaktahuan, harus berurusan dengan aparat hukum dan opini miring publik. Menurut George Junus Aditjondro (2012), selain sebagai penggoda, perempuan juga sering dijadikan tameng, supaya yang paling bersalah dapat berlindung di belakangnya. Hal ini sampai terjadi pula di gedung parlemen, di mana sejumlah wakil rakyat menyuruh staf mereka menandatangani kuitansi pembelian barang-barang yang menyalahi prosedur.

Tetap Potensial
Toh, meski terbukti tidak kebal korupsi, perkembangan tertentu membuka sedikit harapan dari keterlibatan perempuan dalam kasus korupsi. Bahwa mereka sudah pasti bersalah seturut vonis pengadilan tak perlu diperdebatkan lagi. Hanya saja, ada peluang hadirnya perempuan-perempuan ini memberikan situasi berbeda. Kesaksian lugas sebagian dari mereka (Mindo Rosalina Manulang, Wa Ode Nurhayati) membuka kemungkinan pengungkapan kasus-kasus korupsi lebih jauh lagi.

Korban-korban Fathanah juga lebih kooperatif dibandingkan PKS yang keterkaitannya dengan Fathanah sulit dibantah. Mereka berbondong-bondong mengembalikan harta pemberian Fathanah ke KPK, meski dibayangi cercaan dan sinisme publik. Begitu pula Dipta Anindita, Putri Solo istri muda Djoko Susilo yang tetap pede memberi keterangan pada KPK.

Pada skala minor, temuan Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) sungguh menarik. Menurut sekjennya, Dian Kartikasari, ternyata perempuan di desa memiliki perhatian besar terhadap praktik-praktik korupsi yang terjadi di sekitar mereka. Hal ini bisa dilihat dari sikap kritis perempuan ketika merasakan layanan publik yang mereka terima tidak sesuai atau tidak transparan.

Eka Pangulimara Hutajulu
Pemerhati sosial dan politik
Menyelesaikan pendidikan dari FE UNS, Surakarta. Kini melanjutkan pendidikan di Institut Bisnis Nusantara, Jakarta.
- See more at: http://suar.okezone.com/read/2013/11/14/58/896737/perempuan-dan-tindak-korupsi#sthash.XsjdUPvn.dpuf
Ada keyakinan mendalam di sebagian kalangan bahwa kaum perempuan memiliki resistensi berlebih terhadap tindak korupsi dibanding sejawatnya dari kaum laki-laki. Perempuan dianggap memiliki daya yang besar untuk bisa mencegah terjadinya praktik korupsi. Dibanding laki-laki, perempuan memiliki moral lebih baik, kalau tidak disebut tidak cukup berani mengambil risiko dari kecurangan tertentu.

Bahkan beberapa studi mendukung pernyataan ini. Disitat dari Ani Sutjipto (Kompas, 22 Oktober 2012), studi Universitas Maryland (1999), Bank Dunia (1999), Transparency International (TI) Kenya (2001), Universitas Queensland (tanpa tahun), dan Ricol, Lasterie & Associatés (2007) menyatakan bahwa perempuan membayar suap lebih jarang dan korupsi akan turun kalau lebih banyak perempuan terwakili di parlemen.

Citra-citra mengenai perempuan agaknya mempengaruhi keyakinan tersebut. Lantaran karakternya yang diametral dengan laki-laki, perempuan akan otomatis lebih cerewet terhadap tindak korupsi. Figur lemah-lembut, perhatian, dan tidak tegaan melambari sikap anti-korupsi pada diri perempuan. Lebih jauh, perempuan memegang prinsip etika kepedulian daripada etika keadilan yang menjamin dirinya relatif kebal dari tindak korupsi.

Situasinya bergeser drastis belakangan hari. Dalam kurun dua tahunan, kita menyaksikan satu demi satu perempuan terlibat dalam satu atau lebih kasus korupsi. Mereka memiliki beragam peranan mulai dari aktor utama, kaki tangan, hingga pendukung aktivitas korupsi. Dalam hal profesi, perempuan-perempuan ‘korup’ ini juga terentang mulai dari politisi, pekerja swasta, hingga pesohor.

Aktor utama korupsi dilakoni Artalyta Suryani yang menyuap jaksa Tri Urip Gunawan beberapa waktu lalu hingga istilah ‘ratu suap’ melekat pada dirinya. Nama-nama lain berkaitan tindak korupsi berseliweran di media, seperti Wa Ode Nurhayati, Nunun Nurbaeti, Miranda Swaray Goeltom, Mindo Rosalina Manulang, Angelina Sondakh, Bunda Putri.

Feminisasi korupsi lebih terasa lagi pada keterlibatan banyak perempuan dalam kasus korupsi sebagai pendukung (supporting). Patgulipat kasus yang menimpa mantan Ketua KPK Antasari Azhari melibatkan sosok Rani Juliani. Kasus Simulator SIM dengan tokoh utama Irjen (Pol) Djoko Susilo menyibak peranan istri-istrinya (Suratmi, Mahdiana, Dipta Anindita, Eva Handayani) menyamarkan aset-aset hasil penyelewengan jabatannya itu.

Yang terdengar spektakuler adalah jurus-jurus Fathanah mengobral duit korup hingga ke puluhan perempuan, entah apa motifnya. Saat kena gerebek KPK, Fathanah tengah berduaan dengan mahasiswi Maharani Suciyono yang dihadiahi duit Rp10 juta. Belakangan ketahuan, lelaki yang dikaitkan keberadaannya dengan partai islami ini mengguyur harta ilegalnya ke banyak perempuan. Selain model Vitalia Shesya, penyanyi dangdut Tri Kurnia Rahayu, dan pesohor Ayu Azhari, masih ada 40 perempuan lain yang menikmati rezeki haram dari Fathanah.

Pelaku dan Korban

Maraknya keterlibatan perempuan dalam tindak korupsi mengonfirmasi beberapa tendensi. Pertama, semakin terbukanya akses perempuan terhadap kekuasaan. Sisi gelap kekuasaan yang berimpitan dengan praktik korupsi sebagaimana pernyataan terkenal Lord Acton, tidak mempedulikan gender pelakunya. Secara kuantitas berarti memperbesar kans adanya perempuan korup, sedangkan seturut kualitas (semakin tinggi jabatan) membuka ruang lebih lebar “wewenang untuk korup”. Ini menimpa Angelina Sondakh, Miranda S Goeltom, dan Wa Ode Nurhayati.

Kedua, pandangan esensialis mengenai perempuan tidak atau kurang bermakna dalam kaitan aktivitas pencurian uang rakyat. Perempuan bukan hanya berlaku sebagai perempuan. Identitas lain juga turut serta. Dia bukan makhluk homogen yang bisa disematkan ornamen serba positif. Perempuan juga bagian dari sisi kemanusiaan yang dapat berlaku khilaf, teledor sekaligus jahat saat mengemban jabatan.

Ketiga, di sisi lain, sejumlah perempuan berperan ganda antara pelaku sekaligus korban. Para penikmat uang haram Fathanah misalnya, berhubung ketidaktahuan, harus berurusan dengan aparat hukum dan opini miring publik. Menurut George Junus Aditjondro (2012), selain sebagai penggoda, perempuan juga sering dijadikan tameng, supaya yang paling bersalah dapat berlindung di belakangnya. Hal ini sampai terjadi pula di gedung parlemen, di mana sejumlah wakil rakyat menyuruh staf mereka menandatangani kuitansi pembelian barang-barang yang menyalahi prosedur.

Tetap Potensial
Toh, meski terbukti tidak kebal korupsi, perkembangan tertentu membuka sedikit harapan dari keterlibatan perempuan dalam kasus korupsi. Bahwa mereka sudah pasti bersalah seturut vonis pengadilan tak perlu diperdebatkan lagi. Hanya saja, ada peluang hadirnya perempuan-perempuan ini memberikan situasi berbeda. Kesaksian lugas sebagian dari mereka (Mindo Rosalina Manulang, Wa Ode Nurhayati) membuka kemungkinan pengungkapan kasus-kasus korupsi lebih jauh lagi.

Korban-korban Fathanah juga lebih kooperatif dibandingkan PKS yang keterkaitannya dengan Fathanah sulit dibantah. Mereka berbondong-bondong mengembalikan harta pemberian Fathanah ke KPK, meski dibayangi cercaan dan sinisme publik. Begitu pula Dipta Anindita, Putri Solo istri muda Djoko Susilo yang tetap pede memberi keterangan pada KPK.

Pada skala minor, temuan Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) sungguh menarik. Menurut sekjennya, Dian Kartikasari, ternyata perempuan di desa memiliki perhatian besar terhadap praktik-praktik korupsi yang terjadi di sekitar mereka. Hal ini bisa dilihat dari sikap kritis perempuan ketika merasakan layanan publik yang mereka terima tidak sesuai atau tidak transparan.

Eka Pangulimara Hutajulu
Pemerhati sosial dan politik
Menyelesaikan pendidikan dari FE UNS, Surakarta. Kini melanjutkan pendidikan di Institut Bisnis Nusantara, Jakarta.
- See more at: http://suar.okezone.com/read/2013/11/14/58/896737/perempuan-dan-tindak-korupsi#sthash.XsjdUPvn.dpuf