JAKARTA, KOMPAS.com — Bak adegan di film, Endro
Atmoko (54), seorang pengusaha yang juga anggota tim sukses salah satu
calon bupati di Jawa Tengah, mencoba melarikan diri dari sebuah mobil
yang berisi sejumlah orang yang berusaha menculiknya. Namun, usahanya
sia-sia.
Salah seorang penculik mengancamnya dengan pistol (yang ternyata
pistol mainan). Endro pun pasrah saat dimasukkan ke mobil. Ia disekap
selama enam hari sebelum kemudian dibebaskan aparat Polda Metro Jaya
beberapa waktu lalu.
Peristiwa penculikan yang terjadi di Terminal Lebak Bulus pada 14
Oktober itu terbongkar berkat pesan singkat korban kepada seorang
bernama Heru yang lantas melapor kepada polisi. ”Aku Senin sore
diculik, disandera oleh orangnya St dan Sj Wonosobo. Diborgol, disiksa,
di suatu tempat. Aku enggak tahu di mana iki. Aku iso SMS
ngumpet-ngumpet. HP di saku dalem. Tolong,” demikian pesan singkat
Hendro pada 15 Oktober. Empat tersangka penculik ditangkap, yakni Ksw,
Sh alias Yo, Su, dan Lr. Dalam reka ulang di Terminal Lebak Bulus, Kamis
(14/11/2013), terungkap, penculikan itu telah direncanakan.
Kanit 3 Subdit Jatanras Polda Metro Jaya Komisaris Jerry R
Siagian menyebut, tersangka Su dan Lr bertemu korban di masjid Terminal
Lebak Bulus setelah sebelumnya janjian bertemu. Bersama tersangka lain,
mereka memaksa Endro masuk ke mobil sedan Altis bernomor polisi B 2002
AH.
”Saya kepret mukanya sebelum masuk mobil,” kata Yo saat memperagakan penculikan itu.
Endro akhirnya dibawa ke sebuah rumah di Kranggan, Bekasi. Ia
sempat dibawa ke Hotel Alia, Matraman, Jakarta Timur, bertemu A, seorang
anggota DPRD Wonosobo.
Menurut Jerry, motif penculikan itu karena korban dinilai
menggelapkan uang Rp 4,9 miliar yang digunakan untuk keperluan calon
bupati dalam pilkada di satu kabupaten di Jawa Tengah. Namun, korban
yang merupakan anggota tim sukses calon bupati itu mengaku tidak
menggelapkan uang para pengusaha jasa konstruksi itu.
Uang itu diserahkan korban ke 14 orang sebagaimana perintah calon
bupati berinisial Ak pada 2009. ”Korban punya bukti penyerahan uang
itu, baik kuitansi penerimaan uang tunai maupun bukti transfer uang
melalui bank. Malah, total uang yang diserahkan korban Rp 5,3 miliar
karena korban pun ikut mentransferkan uang pribadinya,” ungkap Jerry.
Korban ikut menyumbang karena saat itu yakin akan mendapat proyek
jika AK terpilih menjadi bupati. Ia percaya karena janji AK disampaikan
saat pertemuan mereka di sebuah hotel di Jakarta. Pembicaraan yang
antara lain berisi janji itu bahkan direkam korban.
”Kami sendiri sudah membuat surat permohonan kepada Gubernur Jawa
Tengah untuk memeriksa Ak dan A sebagai saksi kasus penculikan dan
penyekapan korban. Surat itu kami serahkan ke Mabes Polri karena Mabes
Polri yang nanti menyampaikannya kepada Gubernur,” lanjut Jerry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com