Download Lagu Lagu Mp3 Terbaru Album D'Bagindas - Satu 1 Malam (2013)
yang berisi 5 lagu baru dan 6 lagu lama yang di ambil dari album
sebelumnya 6 lagu lama tersebut yang sebelumnya menjadi hits Single
Nama Band : D'BAGINDAS
Album : Satu Malam
Tahun : 2013
Jenis Musik : Pop
Track List :
01.1 Malam.mp3
02.Sendiri Lagi.mp3
03.Jadikan Aku Kekasihmu.mp3
04.Relakan.mp3
05.Apa Yang Terjadi.mp3
06.C.I.N.T.A.mp3
07.Empat Mata.mp3
08.Maafkan.mp3
09.Ay.mp3
10.Tak Seindah Malam Kemarin.mp3
11.Jalan terang.mp3
http://musikindonesia.mywapblog.com/download-album-musik-terbaru-dbagindas-s.xhtml
Jumat, 04 April 2014
Kamis, 03 April 2014
Ketika Cinta Terlihat
Ketika Cinta Terlihat
Penulis : Achmad Fachrie
———— —-
KotaSantri.com : Cinta itu indah. Begitu para penyair mengatakan.
Hanya satu kata, tapi menyimpan beribu, bahkan lebih, makna. Sebuah rasa
yang begitu dalam, sehingga tidak dapat dilukiskan kecuali ketika
berada di dalamnya. Ya, cinta itu indah. Berada di ruang kehidupan yang
luas, sangat luas, bahkan melebih luasnya jagat raya ini. Tidak ada yang
dapat menampungnya dan merasakan ketulusannya kecuali jiwa yang
sederhana dan mau merasakan, menerima cinta apa adanya.
Cinta itu amanah, amanah yang tidak ringan. Amanah yang tidak mudah
dijaga dan dibawa kesuciannya hingga ke akhirat kelak. Bahkan ketika
menulis kata cinta ini pun terasa tidak mudah. Ya, karena cinta berasal
dariNya. Layaknya manusia yang diciptakan menjadi khalifah di bumi,
ketika bukit dan gunung tak mampu menerimanya, hanya manusia yang bisa
merasakannya.
Cinta itu tidak terlihat, karena para pecinta sejati hanya mengenal
satu pekerjaan besar dalam hidup mereka, memberi. Bahkan mungkin kita
sendiri tidak mengetahui bahwa cinta saat ini sedang memberi. Bahkan
mungkin kita sendiri tidak menyadari bahwa walau kita menyakiti, ia
akan
terus memberi. Terus memberi tanpa pernah terhenti. Kalau kita mencinta
seseorang dengan tulus, ukuran ketulusan dan kesejatian cinta kita
adalah
apa yang kita berikan padanya untuk membuat kehidupannya menjadi lebih
baik.
Kita adalah air, maka ia tumbuh dan
berkembang dari siraman air kita. Kita adalah matahari, maka ia besar dan berbuah dari sinar
cahaya kita. Apakah kita melihatnya? Seperti pohon tergantung dari siraman air dan cahaya matahari. Maka itu
ketergantungan produktif. Ketergantungan yang menghidupkan. Di garis
ini, cinta adalah cerita tentang seni menghidupkan hidup. Mereka
menciptakan kehidupan bagi orang-orang hidup. Karena itu, kehidupan yang
mereka bangun seringkali tidak disadari oleh orang-orang yang
menikmatinya. Tapi begitu sang pemberi pergi, mereka segera merasakan
kehilangan yang mendalam.
Cinta itu tidak terlihat, tapi tahukah kita untuk “melihatnya” ? Caranya
sederhana. Simak dulu pesan Umar bin Khattab RA, “Hanya ada satu
dari dua perasaan yang mungkin dirasakan oleh setiap orang pada saat
orang yang paling berarti atau pasangan hidupnya wafat, merasa bebas
dari beban hidup atau merasa kehilangan tempat bergantung.”
Cinta itu tidak terlihat, dan terkadang baru “terlihat” ketika dalam
ketiadaan. Ketiadaan yang memberikan arti bahwa ia ada. Ketiadaan bahwa
baru saja kita kehilangan yang selama ini memberi arti kepada kita.
Ketiadaan yang telah memberikan kita hidup menjadi satu nafas dan
ketika kehilangannya kita serasa kehilangan separuh nafas kita. Ketiadaan
yang baru kita sadari setelah air mata menetes memberi kita arti hidup
yang jauh lebih berarti ketika bersama untuk mendekatiNya.
Maka, apakah ketika cinta terlihat, saat ia sudah pergi atau saat ia
masih ada? Kitalah yang menentukan. “Jangan tanya akal kita tentang
cinta itu apa.
Pastilah akal akan menunjukkan kekurangannya, dan cinta itu pun tak
akan terasa dan menyapa. Tapi tanyailah hati. Jika ia menjawab positif,
walau tak bulat, maka tugaskan akal mencari pembenarannya. “
“Karena cinta dan demi cinta langit dan bumi diciptakan, dan atas
dasarnya makhluk diwujudkan, demi cinta seluruh planet beredar dan
dengannya pula semua gerak mencapai tujuannya serta bersambung awal dan
akhirnya. Dengan cinta, semua jiwa meraih harapannya dan mendapatkan
idamannya serta terbebaskan dari segala yang meresahkannya. ” Ibn Qayyim Al-Jauziyah.
Wallahu a’lam bish-shawab.
———— ——-
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]
Cinta yang Menyakitkan ( Cinta akan terasa menyakitkan ketika cintanya bukan untukmu )
Cinta, tahukah kau, hari ini aku masih saja menyelakan waktu untuk memandangi fotomu, foto yang selalu mengingatkan aku akan kebersamaan kita dulu, kebersamaan yang tercipta karena kau menawarkannya untukku, aku tidak memintanya cinta,
Kumengenalmu ditengah keriangan celoteh para gadis yang selalu meneriakkan namamu ketika kau mampu melesakkan bola dijaring lawan, awalnya aku hanya melirik sekelebat saja, dan kemudian sesekali melihat aksimu menggocek bola yang akhirnya membuatku terkesima, kereeen, bisik hatiku, jika boleh melebihkan, sebelas duabelas dengan striker Barcelona FC yang terkenal itu, dan wajahmu yang mirip aktor Irwansyah itu, mampu melobangi hatiku dengan panah karismamu, hingga tak kusadari, aku mulai tercandu merinduimu, langit-langit hatiku berasa bergumpal awan jika tidak melihatmu sehari saja.
Cinta, aku sadar, aku bukanlah apa-apa bagimu, kau adalah kakak kelas ganteng yang populer, sedang aku hanyalah seorang gadis culun yang selalu tidak lepas dengan buku, ya cinta, aku memang juara kelas, tapi aku bukan termasuk gadis-gadis populer disekolah yang menarik perhatian pria, jadi aku sadar cinta, memandangi kamu dari jauh, sudah merupakan suatu kesenangan tersendiri bagiku, , menghayalkanmu tersenyum padaku dan mendekapku disaat kurindu adalah hal yang selalu menari-nari diotakku meski ku tak yakin, hal itu akan terjadi sungguh di alam nyata.
Tapi ternyata mimpiku itu berbuah indah cinta, tiba-tiba kau hadir disampingku dengan suatu kebetulan, kita berdua disatukan dalam suatu misi mengharumkan nama sekolah, olimpiade sains. Sejak itu kita berdua kerap bersama, membahas materi, meluangkan waktu berbagi ilmu, dan jika boring, kita berdua mengayuh sepeda menuju pantai, dan kita tertawa bersama disana, aku sangat ingat itu cinta,
Dan sejak itu, hampir dipastikan, hari-hariku selalu ada hadirmu, meski banyak pandangan sirik dari gadis-gadis yang mengidolakanmu, tapi kau dengan setianya menemaniku melewati hari hari indah masa SMA kita, meski kau tak pernah mengucap kata cinta untukku, tapi dari sorot matamu kuyakin cinta itu ada.
Dan hari itu, aku masih ingat, hari perpisahan dimana kau akan segera meninggalkan sekolah ini, mengejar mimpimu ke kota lain, aku mulai merasa akan ada sesuatu yang hilang dari hariku, aku pasti akan kehilanganmu, kehilangan senyummu, kehilangan candamu, kehilangan binar matamu yang selalu membuatku tersenyum sendiri dikala kesendirianku,
Hingga kuberanikan diri untuk meminta suatu kepastian darimu, kepastian akan status kita, kala itu, kau masih memakai seragam sekolah yang sudah bertaburan coretan tanda tangan teman-temanmu, kau yang memang hobi fotografi sedang asyik dipinggir kolam, menikmati sudut-sudut keindahan yang kau anggap artistik, dan saat kudatang, kameramu berbelok menyorot kearahku, aku mendekatimu, kutata hati dan lakuku agar aku mampu mengeluarkan isi hatiku, dengan terbata, kukatakan bahwa aku sudah lama mencintaimu, dan kaupun termangu mendengarnya.
mataku tak sengaja mengarah ke coretan dibajumu, tepat didada, kiki love raka, apa? kak kiki? kak kiki yang pernah membantuku atas saranmu itu mencintaimu? kak kiki yang terkadang menemani kita melepas tawa disela-sela rutinitas sekolah itu mencintaimu? kak kiki yang cantik itu mencintaimu?
Aku tak kuasa menahan deruan emosi yang bercampur baur, genangan air mataku mulai menitik, aku memandangimu, mengharap jawaban yang tulus darimu, bahwa kau mencintaiku, dan tulisan itu hanyalah sebuah gurauan belaka, tapi nyatanya, kau menganggukkan kepala membenarkan bahwa kau telah memiliki hubungan spesial dengan kak kiki, aku bergetar, kubalikkan kakiku dengan tangis yang tak mampu kutahan, dan byuuuuur, aku masuk kekolam.
Kau berusaha menolongku, tapi tak kuhiraukan itu, aku seketika melihat bahwa kau adalah orang asing bagiku, aku tetap berlalu meninggalkanmu dengan uraian air mata meski suaramu jelas kudengar memangil-manggil namaku, aku sangat kecewa sekali cinta, senyum kita, tawa kita, kebersamaan kita, apakah tidak ada artinya bagimu?
Semalaman, aku menangis cinta, menangisi ketololanku yang tak mampu mengartikan sebuah perhatian tulus dari seorang lelaki, menganggap segala perhatian dan kerelaan waktumu untuk bersamaku merupakan cerminan cinta darimu, tapi ternyata itu hanyalah sebuah ilusi gadis lugu yang terlalu menyakini bahwa lelaki tidak terlalu butuh untuk menyatakan cinta lewat ucapan, tapi ternyata aku salah cinta, perhatian dan bahasa tubuhmu yang kuanggap mencintaiku itu ternyata hanya keGRanku saja, tapi biarlah, semua akan lebih terbuka meski ini sangat menyakitkan, dan kutak tahu, mengapa kenyataan ini masih saja tidak mampu menghapus namamu dari hatiku..
—————————————-
Tak kusadari, malam itu kau datang, dibawah pintu kau letakkan album foto yang berisi semua gambarku yang kau jepret tanpa sepengetahuanku, foto-fotoku dengan berbagai latar mulai aku menginjakkan kaki disekolah ini, aku tidak menyadarinya kau mengabadikan gambarku dalam satu album, tepat dihalaman pertama album tertulis,
” kau telah memenangkan hatiku sejak kali pertama aku mengenalmu, namun aku tak cukup kuat untuk mengatakannya- raka”
http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2012/04/16/cinta-yang-menyakitkan-454368.html
Inilah Alasan Kenapa Cinta Itu Menyakitkan
Cinta terkadang menyakitkan. Memang dilihat dari luar, begitu indah,
tetapi jikalau sudah masuk kedalamnya dan merasakan sendiri apa itu yang
namanya cinta, jangan harap bisa pulang tanpa menangis. Gue pernah
ngalamin sendiri betapa kejamnya sensani cinta. Sampai-sampai gue pernah
beranggapan kalau cintalah biang keladi dari ke-galau-an gue selama
ini.
waktu itu , waktu gue masih kerja di tempat kerjaan yang lama , gue sempet kenal sama seorang cewe . kita sebut aja namanya entin..
( gak ada yang bagusan yah namanya)
waktu itu dia anak baru ditempat kerjaan gue, dia masuk bulan February 2011 . entah mengapa , semenjak dia masuk , gue jadi sering banget merhatiin dia . dia lagi makan , gue perhatiin . dia lagi minum gue perhatiin . Dia lagi jalan gue perhatiin . dia lagi mandi gue perhatiin (looohhh)..
pokok nya setiap gerak gerik dia gue perhatiin , dia hari itu peke baju apa , dia datang sama siapa , sampe sedetail2 nya gue perhatiin . tapi ini lah gue , Cuma bisa berbuat sedemikian adanya . gak lebih dan gak banyak .
gue pun seneng ketika dia nyapa gue..
“kak arim , besok masuk apa”..
“masuk siang ntin , kenapa”..
“oh nggak , Cuma mau tau aja”..
weww…dia bilang gitu ke gue , senengnya minta ampun waktu itu , senengnya ibarat kaya kejatohan duit 2 milyar dari atas pohon toge..
gue geer geer sendiri , cengar cengir sendiri..
sebelum ada dia , setiap waktu nya kerja , bawaan nya males banget . dan gue perhitungan banget sama yang namanya waktu .dari jadwal masuk gue , sampe jadwal pulang gue , gue selalu on time buat pulang atau pun dateng .
tapi semenjak dia masuk , gue jadi royal banget sama yang namanya waktu . jadwal masuk kerja jam 8 pagi , jam 5 subuh gue udah nangkring di depan kerjaan .
begitu pun pulang , jadwal pulang jam 3 , jam 5 baru pulang .
malah sempet kepikiran mao bikin kost2an didepan tempat kerja gue (mulaii deh)..
pokok nya gitu deh , semua gue lakuin Cuma buat ngeliat dia aja , walau sebentar , tapi berharga buat gue…
mungkin di dalem benaknya saat itu , dia uda tau kalo gue suka sama dia..
hingga suatu waktu….
kriiiiinggg…..kringggg…kriingggg…
lagi enak enaknya tidur , telpon gue bunyi..
gue angkat , ternyata itu alarm
*kampret*
kringg….kringgg…kringgg…
gue angkat , kampret alarm gue blom dimatiin…
*jedotin kepala*
kringg…..kringggg…kringggg…
*gue celupin ke aer*
(masihh bunyi)
gue angktat , ternyata bukan alarm , si teguh nelpon..
teguh temen kerja gue juga , die sohib gue..
“wooiii , lama amat lo ngangkatnye , kuping gue basah nihh , ada apaan sih di hp lo”
“hahh???basah???iye iye…hp gue abis kejebur”…
“kamprett lo”
hahaha..
(emang bisa yah aer sampe keteguh)
“ada apaan”..???kata gue
“uda ikut aja yuk , gue disuruh entin buat ngajak lo kerumahnya..kata nya lo harus ngomong secepatnya”
gue bingung , ngomong apaan..
“yauda deh , gue mandi dulu”
“ikut”
“ANNJRITT…
gue brangkat sama teguh naek motor kerumah entin , rumahnya waktu itu di daerah cawang . cukup jauh emang , butuh 1 jam buat sampe rumahnya . sampe gue ketiduran di pundak teguh . tapi seketika itu gue langsung sadar kalo dia cowok .
gue sampe didepan rumah nya entin , gue ketok pintu nya..
“samlikum…samlikumm…entin…entinn…”
gak ada jawaban
gue ketok lagi , “entinnn…entinnn…”
gak da jawaban juga , gue coba agak kenceng
“ENNNTTIINNN , ENNTIINNN….MAEN NYOKK”
kluarr bapak bapak pake sarung , kaos kutang sama peci hitam..
gue kaget , bengong..
“cari siapa mas” kata bapa-bapaknya
“entin pak , ada”..??
“nohh , disebelah rumahnya”
MAMMPUUSSS GUEE , good mau di taro dimana muka ini….
gue malu , seketika itu juga malaikat hitam disebelah gue megang tongkat..
“ohhh , disebelah ya pak , maap pak , gak tau…disebelah yee pak , iye iye..maap sekali lagi pak..saya tutup lagi ye pak pintu nya”
*melotototin gue”
gue kesebelah rumah nya , gue ketok , ternyata bener itu rumahnya .
kluar lah si entin , waktu itu dia pake baju ijo plus celana pendek…
“ntin”
“eh kakak , masuk kak”
“iya , iyaa”
gue ngobrol sama dia sampe setengah jam , gue becanda canda sama dia , saling share..
kita saling Tanya Tanya , dia nanya gimana perjalanan gimana ke gue , gue pun nanya kapan harta bapak nya jatoh ketangan gue (GEBLEK)..
hingga sampai saat nya si teguh nyeletuk ke gue
“udahh , kata nya ada yang mao di omongin “
mampus gue , gue kringet dingin , muke gue pucet tampang gue bego..
tapi gimana lagi , gue uda di ujung tanduk , ibarat perang , gue uda dipojok dan di todong ratusan senjata .
“oke , gue bakal ngomong” kata gue sambil banting gelas (emang iya??)
“gue butuh berdua guh , tolong tinggalin kita untuk sejenak“
gue ajak dia keluar rumah nya , waktu itu malam hari , gelep , dan ada sedikit angin angin kecil.
“oke ntin , gue suka sama lo”
hening
“iya gue suka sama lu , lu mau kan jadi cewe gue”
hening lagi
dia mulai ngomong , “kakak sungguh sungguh sama entin??””
“iya gue sungguh2 sama lo , gue sayang sama lo…lo mao kan jadi cewe gue”..
“tapi…”
“tapi apa ntin???
“ntin mau ke padang kak??
hening lagi
sontak perasaan gue drop saat itu , bisa kebayang kan , disaat lo ingin menyatakan perasaan lo kepada orang yang bener bener lo sayang , seketika itu juga dia mau pergi jauh dari hadapan lo , ninggalin lo tanpa rasa bersalah sedikit pun .
“mau ngapain kepadang , ntin??emangnya gak bisa dibatalin aja??
“rumah ini mau dijual kak , jadi mau gak mau kita harus pindah kesana kak “
“iyaaa tapi kaann….”
agghhh…gak penting juga gue ngeyakinin dia untuk membatalkannya , toh itu semua keputusan bokap nya .
“kakak mau kita pacaran jarak jauh??kakak mau ketika malem minggu kita gak jalan , kita gak nonton , dan lain lain…apa kaka mau??
hening lagi
gue mikir , iya juga yaa . percuma aja kalo gua punya cewe , gak bakal ada waktu sama sekali buat ngelakuin hal hal yang menyenangkan berdua . kaya nonton , jalan , makan dan lain lain . namun sekali lagi hati gue brontak (emang yang laen aja yang bias brontak). Kridebilitas gue sebagai cowo juga diuji kala itu . bayangin aja , ketika lo lagi mau nembak cewe , namun tiba tiba dia ingin pergi jauh entah kemana , dan lo di kasih 2 pilihan , antara mau ngejalanin hubungan jarak jauh atau malah lo harus menggagalkan niat lo buat nembak dia lantaran lo gak mau ngejalanin hubungan jarak jauh . kalo lo pilih yang ke dua , lo membatalkan niat lo buat nyatain cinta lantaran gak mau ngejalanin hubungan jarak jauh , seketika itu si dia menganggap lo gak serius sama dia dan Cuma ingin main main aja .
yang ada di otak gue saat itu adalah seperti itu . gue gak mau dia berfikir kalo gue Cuma main2 sama dia .
“IYAA GUE MAU , GUE MAU NGEJALANIN INI SEMUA MESKI KITA BERADA DITEMPAT YANG JAUH”..kata gue dengan mantap nya .
suasana hening lagi , kita berdua saling tatap menatap satu sama lain . dia natap gue , gue natap bapak nya .
hahahaha…..
tiba tiba terdengar suara adzan magrib yang memecah keheningan . gue mutusin buat shalat bareng teguh di masjid deket rumahnya . berharap ada solusi untuk gue .
gue ngambil wudhu , gue shalat dengan khusu nya .
diakhir shalat , gue berdoa dengan polos nya . sebener nya sih malu harus doa seperti ini , tapi gue yakin kala itu kalo allah itu maha mengerti .
“yaa allah , semoga entin gak jadi kepadang”
lirih gue dengan polos nya . walau singkat , namun penuh harapan .
selesai shalat ,gue pakai sandal gue . sempet kepikir buat nuker sandal yang bagusan , tapi yasudah lah , besok besok aja . hahaha…
gue balik lagi kerumah nya , gue pertanyakan lagi ke dia , gimana kelanjutannya .
“gimana ntin??gue mao kok kita pacaran jarak jauh , lo mau kan’’??? kata gue
dia senyum senyum sedikit
“mau kan ntin”???
dia mulai ketawa , sambil megang pundak gue
“kak , tau gak”???
“apa”???
“sebener nya entin gak ada niat buat ke padang , ntin Cuma mau ngetes kakak aja , hahaha , maaf yaa”
DUAAAARRRR , hati gue pecah berantakan kala itu . sempet pengen nimpuk pala nya pake batu yang ada di hadapan gue . tapi gak , gak kuat gue ngangkat nya .
anjritt nih cewe , aggghhhh…..
perasaan gue kala itu campur aduk , pengen marah , tapi ada senengnya juga . artinya dia bakal tetep disini dan gak kemana mana .
“yang bener ntin???lo gak lagi ngerjain gue lagi kan??
“enggak”
“trus gmana jawabannya”?? kata gue melas
“iya”
“iya apa”
“iya ntin mau jadi pacar kakak”
“yihaaaaa….”
badan gue langsung melayang entah kemana , kerasa di sekeliling gue terang benderang walau saat itu keadaan nya gelap .
“yeeeee…gue punya pacar juga”
kata gue sambil ngetok ngetok kesemua rumah warga .
hahaha
“tapi kakak janji yah gak nyakitin entin”??? kata dia
“iya ntin , kakak janji , kakak gak bakal ngecewain ntin sedikit pun”
“janji”
“iya sayang , kakak janji”
kita pun saling mengikat janji dengan menyatukan kedua kelingking kita bersamaan . emang sih agak sedikit norak , tapi yasudah lah .
gue pulang , gue pulang dengan keadaan hati berbunga bunga . dan badan gue pun wangi bunga , bunga melati yang buat orang meninggal . hahah !!
sesampai nya gue dirumah , gue langsung ngabarin kalo geu uda sampai . gue ungkapkan semua perasaan gue ke dia melalui pesan singkat kalau gue seneng banget .
dan gue pun tidur jam setengah tiga .
keesokan hari nya , gue mulai aktifitas gue seperti biasannya . gue kerja . kala itu gue masuk shif siang dan pulang malam .
dan gak berasa malam pun dating , dan artinya sedikit lagi gue pulang .
“rim…rim…ada si entin tuh dating” kata wahyu ngabarin gue .
“hah??bukannya dia libur??
“gak tau deh , mungkin mau ngeliat yayang nya kali”
“ciyeeeee” sorak semua pegawai
“ahahaha , apa sih kalian” kata gue
gue keluar buat nemuin dia , hati gue sumringah kala itu . disaat lagi lelah , dia datang buat menghapus lelah gue .
namun dari kejauhan , gue lihat ada sosok cowok disamping dia . dan di otak gue saat udah uda berfikir yang macem macem . gue coba buat positive thingking kala itu .
“ehh ntin , tumben kesini , ada apa???kangen yah ???hehe” kata gue sambil senyum .
namun senyuman gue gak di bales , dia diam sebentar lalu bilang…
“kaya nya hubungan kita sampe disini aja deh kak”
gue mengendorkan senyum gue yang kala itu masih melebar .
“hahaha , kamu pasti bercanda kan”
“ntin serius kak , kaya nya hubungan kita sampe disini aja deh , ntin gak bisa pungkiri kalo ntin masih sayang sama mantan ntin” kata nya .
cowo yang dari tadi bersamanya pun mulai berbicara
“iya , gue rasa lo harus jauhin dia deh . karna apa , dia tuh Cuma sayang sama gue”
hening
“jadi lo gak usah ganggu ganggu dia lagi , lo ngerti kan”
yaa tuhan , cobaan apa lagi ini .
“hahah , gue tau , lo mau nguji gue lagi kan ntin…hahaha , percuma ntin , gak mempan , karna apa , karna gue emang bener bener sayang sama lo”
“enggak kak , ntin gak lagi nguji atau apa lah namanya . ntin serius . emang kita gak cocok aja . ntin masih sayang sama dia” . ucap nya sambil memegangi erat tangan cowo itu .
“oke”
kata kata itu singkat keluar dari mulut gue , dan seketika itu gue langsung membalikan badan gue tanpa mengucapkan sepatah kata pun .
“kakak gak marah kan kak’??? teriak entin
gue dia , gue berlari kearah pintu masuk tempat gue kerja . dan langsung ngelanjut kan kerjaan gue yang belum selesai .
“wehh wehh kenapa lu , keluar wajah ceria . masuk kok langsung murung gitu “ kata teguh .
“gak papa guh , udah yahh , tinggalin gue sendiri guh . kerjaan gue masih banyak “ kata gue sinis .
gue pulang tanpa banyak berkata apa pun kesemua orang yang gue jumpai . dan semenjak kejadia itu , gue jadi jarang ngomong . jarang tidur , jarang makan , jarang mandi dan jarang jarang yang lainnya .
dan gue dapet satu pelajaran lagi kali ini , bahwa cinta itu seperti air yang wajib disaring untuk mendapatkan kejernihanya….
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/04/13/alasan-kenapa-cinta-itu-menyakitkan-454625.html
waktu itu , waktu gue masih kerja di tempat kerjaan yang lama , gue sempet kenal sama seorang cewe . kita sebut aja namanya entin..
( gak ada yang bagusan yah namanya)
waktu itu dia anak baru ditempat kerjaan gue, dia masuk bulan February 2011 . entah mengapa , semenjak dia masuk , gue jadi sering banget merhatiin dia . dia lagi makan , gue perhatiin . dia lagi minum gue perhatiin . Dia lagi jalan gue perhatiin . dia lagi mandi gue perhatiin (looohhh)..
pokok nya setiap gerak gerik dia gue perhatiin , dia hari itu peke baju apa , dia datang sama siapa , sampe sedetail2 nya gue perhatiin . tapi ini lah gue , Cuma bisa berbuat sedemikian adanya . gak lebih dan gak banyak .
gue pun seneng ketika dia nyapa gue..
“kak arim , besok masuk apa”..
“masuk siang ntin , kenapa”..
“oh nggak , Cuma mau tau aja”..
weww…dia bilang gitu ke gue , senengnya minta ampun waktu itu , senengnya ibarat kaya kejatohan duit 2 milyar dari atas pohon toge..
gue geer geer sendiri , cengar cengir sendiri..
sebelum ada dia , setiap waktu nya kerja , bawaan nya males banget . dan gue perhitungan banget sama yang namanya waktu .dari jadwal masuk gue , sampe jadwal pulang gue , gue selalu on time buat pulang atau pun dateng .
tapi semenjak dia masuk , gue jadi royal banget sama yang namanya waktu . jadwal masuk kerja jam 8 pagi , jam 5 subuh gue udah nangkring di depan kerjaan .
begitu pun pulang , jadwal pulang jam 3 , jam 5 baru pulang .
malah sempet kepikiran mao bikin kost2an didepan tempat kerja gue (mulaii deh)..
pokok nya gitu deh , semua gue lakuin Cuma buat ngeliat dia aja , walau sebentar , tapi berharga buat gue…
mungkin di dalem benaknya saat itu , dia uda tau kalo gue suka sama dia..
hingga suatu waktu….
kriiiiinggg…..kringggg…kriingggg…
lagi enak enaknya tidur , telpon gue bunyi..
gue angkat , ternyata itu alarm
*kampret*
kringg….kringgg…kringgg…
gue angkat , kampret alarm gue blom dimatiin…
*jedotin kepala*
kringg…..kringggg…kringggg…
*gue celupin ke aer*
(masihh bunyi)
gue angktat , ternyata bukan alarm , si teguh nelpon..
teguh temen kerja gue juga , die sohib gue..
“wooiii , lama amat lo ngangkatnye , kuping gue basah nihh , ada apaan sih di hp lo”
“hahh???basah???iye iye…hp gue abis kejebur”…
“kamprett lo”
hahaha..
(emang bisa yah aer sampe keteguh)
“ada apaan”..???kata gue
“uda ikut aja yuk , gue disuruh entin buat ngajak lo kerumahnya..kata nya lo harus ngomong secepatnya”
gue bingung , ngomong apaan..
“yauda deh , gue mandi dulu”
“ikut”
“ANNJRITT…
gue brangkat sama teguh naek motor kerumah entin , rumahnya waktu itu di daerah cawang . cukup jauh emang , butuh 1 jam buat sampe rumahnya . sampe gue ketiduran di pundak teguh . tapi seketika itu gue langsung sadar kalo dia cowok .
gue sampe didepan rumah nya entin , gue ketok pintu nya..
“samlikum…samlikumm…entin…entinn…”
gak ada jawaban
gue ketok lagi , “entinnn…entinnn…”
gak da jawaban juga , gue coba agak kenceng
“ENNNTTIINNN , ENNTIINNN….MAEN NYOKK”
kluarr bapak bapak pake sarung , kaos kutang sama peci hitam..
gue kaget , bengong..
“cari siapa mas” kata bapa-bapaknya
“entin pak , ada”..??
“nohh , disebelah rumahnya”
MAMMPUUSSS GUEE , good mau di taro dimana muka ini….
gue malu , seketika itu juga malaikat hitam disebelah gue megang tongkat..
“ohhh , disebelah ya pak , maap pak , gak tau…disebelah yee pak , iye iye..maap sekali lagi pak..saya tutup lagi ye pak pintu nya”
*melotototin gue”
gue kesebelah rumah nya , gue ketok , ternyata bener itu rumahnya .
kluar lah si entin , waktu itu dia pake baju ijo plus celana pendek…
“ntin”
“eh kakak , masuk kak”
“iya , iyaa”
gue ngobrol sama dia sampe setengah jam , gue becanda canda sama dia , saling share..
kita saling Tanya Tanya , dia nanya gimana perjalanan gimana ke gue , gue pun nanya kapan harta bapak nya jatoh ketangan gue (GEBLEK)..
hingga sampai saat nya si teguh nyeletuk ke gue
“udahh , kata nya ada yang mao di omongin “
mampus gue , gue kringet dingin , muke gue pucet tampang gue bego..
tapi gimana lagi , gue uda di ujung tanduk , ibarat perang , gue uda dipojok dan di todong ratusan senjata .
“oke , gue bakal ngomong” kata gue sambil banting gelas (emang iya??)
“gue butuh berdua guh , tolong tinggalin kita untuk sejenak“
gue ajak dia keluar rumah nya , waktu itu malam hari , gelep , dan ada sedikit angin angin kecil.
“oke ntin , gue suka sama lo”
hening
“iya gue suka sama lu , lu mau kan jadi cewe gue”
hening lagi
dia mulai ngomong , “kakak sungguh sungguh sama entin??””
“iya gue sungguh2 sama lo , gue sayang sama lo…lo mao kan jadi cewe gue”..
“tapi…”
“tapi apa ntin???
“ntin mau ke padang kak??
hening lagi
sontak perasaan gue drop saat itu , bisa kebayang kan , disaat lo ingin menyatakan perasaan lo kepada orang yang bener bener lo sayang , seketika itu juga dia mau pergi jauh dari hadapan lo , ninggalin lo tanpa rasa bersalah sedikit pun .
“mau ngapain kepadang , ntin??emangnya gak bisa dibatalin aja??
“rumah ini mau dijual kak , jadi mau gak mau kita harus pindah kesana kak “
“iyaaa tapi kaann….”
agghhh…gak penting juga gue ngeyakinin dia untuk membatalkannya , toh itu semua keputusan bokap nya .
“kakak mau kita pacaran jarak jauh??kakak mau ketika malem minggu kita gak jalan , kita gak nonton , dan lain lain…apa kaka mau??
hening lagi
gue mikir , iya juga yaa . percuma aja kalo gua punya cewe , gak bakal ada waktu sama sekali buat ngelakuin hal hal yang menyenangkan berdua . kaya nonton , jalan , makan dan lain lain . namun sekali lagi hati gue brontak (emang yang laen aja yang bias brontak). Kridebilitas gue sebagai cowo juga diuji kala itu . bayangin aja , ketika lo lagi mau nembak cewe , namun tiba tiba dia ingin pergi jauh entah kemana , dan lo di kasih 2 pilihan , antara mau ngejalanin hubungan jarak jauh atau malah lo harus menggagalkan niat lo buat nembak dia lantaran lo gak mau ngejalanin hubungan jarak jauh . kalo lo pilih yang ke dua , lo membatalkan niat lo buat nyatain cinta lantaran gak mau ngejalanin hubungan jarak jauh , seketika itu si dia menganggap lo gak serius sama dia dan Cuma ingin main main aja .
yang ada di otak gue saat itu adalah seperti itu . gue gak mau dia berfikir kalo gue Cuma main2 sama dia .
“IYAA GUE MAU , GUE MAU NGEJALANIN INI SEMUA MESKI KITA BERADA DITEMPAT YANG JAUH”..kata gue dengan mantap nya .
suasana hening lagi , kita berdua saling tatap menatap satu sama lain . dia natap gue , gue natap bapak nya .
hahahaha…..
tiba tiba terdengar suara adzan magrib yang memecah keheningan . gue mutusin buat shalat bareng teguh di masjid deket rumahnya . berharap ada solusi untuk gue .
gue ngambil wudhu , gue shalat dengan khusu nya .
diakhir shalat , gue berdoa dengan polos nya . sebener nya sih malu harus doa seperti ini , tapi gue yakin kala itu kalo allah itu maha mengerti .
“yaa allah , semoga entin gak jadi kepadang”
lirih gue dengan polos nya . walau singkat , namun penuh harapan .
selesai shalat ,gue pakai sandal gue . sempet kepikir buat nuker sandal yang bagusan , tapi yasudah lah , besok besok aja . hahaha…
gue balik lagi kerumah nya , gue pertanyakan lagi ke dia , gimana kelanjutannya .
“gimana ntin??gue mao kok kita pacaran jarak jauh , lo mau kan’’??? kata gue
dia senyum senyum sedikit
“mau kan ntin”???
dia mulai ketawa , sambil megang pundak gue
“kak , tau gak”???
“apa”???
“sebener nya entin gak ada niat buat ke padang , ntin Cuma mau ngetes kakak aja , hahaha , maaf yaa”
DUAAAARRRR , hati gue pecah berantakan kala itu . sempet pengen nimpuk pala nya pake batu yang ada di hadapan gue . tapi gak , gak kuat gue ngangkat nya .
anjritt nih cewe , aggghhhh…..
perasaan gue kala itu campur aduk , pengen marah , tapi ada senengnya juga . artinya dia bakal tetep disini dan gak kemana mana .
“yang bener ntin???lo gak lagi ngerjain gue lagi kan??
“enggak”
“trus gmana jawabannya”?? kata gue melas
“iya”
“iya apa”
“iya ntin mau jadi pacar kakak”
“yihaaaaa….”
badan gue langsung melayang entah kemana , kerasa di sekeliling gue terang benderang walau saat itu keadaan nya gelap .
“yeeeee…gue punya pacar juga”
kata gue sambil ngetok ngetok kesemua rumah warga .
hahaha
“tapi kakak janji yah gak nyakitin entin”??? kata dia
“iya ntin , kakak janji , kakak gak bakal ngecewain ntin sedikit pun”
“janji”
“iya sayang , kakak janji”
kita pun saling mengikat janji dengan menyatukan kedua kelingking kita bersamaan . emang sih agak sedikit norak , tapi yasudah lah .
gue pulang , gue pulang dengan keadaan hati berbunga bunga . dan badan gue pun wangi bunga , bunga melati yang buat orang meninggal . hahah !!
sesampai nya gue dirumah , gue langsung ngabarin kalo geu uda sampai . gue ungkapkan semua perasaan gue ke dia melalui pesan singkat kalau gue seneng banget .
dan gue pun tidur jam setengah tiga .
keesokan hari nya , gue mulai aktifitas gue seperti biasannya . gue kerja . kala itu gue masuk shif siang dan pulang malam .
dan gak berasa malam pun dating , dan artinya sedikit lagi gue pulang .
“rim…rim…ada si entin tuh dating” kata wahyu ngabarin gue .
“hah??bukannya dia libur??
“gak tau deh , mungkin mau ngeliat yayang nya kali”
“ciyeeeee” sorak semua pegawai
“ahahaha , apa sih kalian” kata gue
gue keluar buat nemuin dia , hati gue sumringah kala itu . disaat lagi lelah , dia datang buat menghapus lelah gue .
namun dari kejauhan , gue lihat ada sosok cowok disamping dia . dan di otak gue saat udah uda berfikir yang macem macem . gue coba buat positive thingking kala itu .
“ehh ntin , tumben kesini , ada apa???kangen yah ???hehe” kata gue sambil senyum .
namun senyuman gue gak di bales , dia diam sebentar lalu bilang…
“kaya nya hubungan kita sampe disini aja deh kak”
gue mengendorkan senyum gue yang kala itu masih melebar .
“hahaha , kamu pasti bercanda kan”
“ntin serius kak , kaya nya hubungan kita sampe disini aja deh , ntin gak bisa pungkiri kalo ntin masih sayang sama mantan ntin” kata nya .
cowo yang dari tadi bersamanya pun mulai berbicara
“iya , gue rasa lo harus jauhin dia deh . karna apa , dia tuh Cuma sayang sama gue”
hening
“jadi lo gak usah ganggu ganggu dia lagi , lo ngerti kan”
yaa tuhan , cobaan apa lagi ini .
“hahah , gue tau , lo mau nguji gue lagi kan ntin…hahaha , percuma ntin , gak mempan , karna apa , karna gue emang bener bener sayang sama lo”
“enggak kak , ntin gak lagi nguji atau apa lah namanya . ntin serius . emang kita gak cocok aja . ntin masih sayang sama dia” . ucap nya sambil memegangi erat tangan cowo itu .
“oke”
kata kata itu singkat keluar dari mulut gue , dan seketika itu gue langsung membalikan badan gue tanpa mengucapkan sepatah kata pun .
“kakak gak marah kan kak’??? teriak entin
gue dia , gue berlari kearah pintu masuk tempat gue kerja . dan langsung ngelanjut kan kerjaan gue yang belum selesai .
“wehh wehh kenapa lu , keluar wajah ceria . masuk kok langsung murung gitu “ kata teguh .
“gak papa guh , udah yahh , tinggalin gue sendiri guh . kerjaan gue masih banyak “ kata gue sinis .
gue pulang tanpa banyak berkata apa pun kesemua orang yang gue jumpai . dan semenjak kejadia itu , gue jadi jarang ngomong . jarang tidur , jarang makan , jarang mandi dan jarang jarang yang lainnya .
dan gue dapet satu pelajaran lagi kali ini , bahwa cinta itu seperti air yang wajib disaring untuk mendapatkan kejernihanya….
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/04/13/alasan-kenapa-cinta-itu-menyakitkan-454625.html
Inilah 11 Hal Menyakitkan Tentang Cinta
Vemale.com - Oleh: Agatha Yunita
Tahu
tidak, apa saja hal yang menyakitkan dalam cinta? Hmm... mungkin bahkan
bibir Anda saja tak sanggup bercerita saking pilunya.
Kami merangkum 11 hal ini. Hal-hal yang menyakitkan dalam cinta.
Yang pertama...
"Diingatkan kembali pada hal yang ingin dilupakan"
Rasanya
seperti tiba-tiba jatuh dan terasa sakit sekali. Sudah bersusah payah
melupakannya dengan berbagai cara. Ada yang berhasil dan ada yang gagal.
Namun setelah akhirnya melupakan, tiba-tiba seseorang atau suatu hal
mengingatkannya kembali.
Yang kedua...
"Terkenang kembali hal manis"
Siapa
bilang hanya hal mengecewakan saja yang bikin pedih? Justru saat
terkenang hal-hal manis dengan seseorang, membuat hati semakin tak
karuan. Alhasil air mata tak bisa dibendung. Dan rasanya semakin
menyesakkan.
Yang ketiga...
"Berusaha menyembunyikan perasaan di dalam hati"
Hayo
ngaku, siapa yang pernah melakukannya? Atau mungkin sedang
menyembunyikan perasaan yang Anda rasakan sekarang? Terbayang kok
bagaimana sakitnya.
Yang keempat...
"Mencintai seseorang yang ternyata mencintai orang lain"
Kenyataannya,
cinta dan hatinya bukan untuk Anda. Sekalipun Anda berusaha sekeras
mungkin, ia tak akan pernah Anda miliki. Oh, pedihnya...
Yang kelima...
"Berhubungan dengan seseorang, yang Anda bahkan tak tahu akan dibawa ke mana hubungan itu"
Digantung.
Hmm... sebuah momen yang sama sekali tidak menyenangkan. Tak tahu pasti
harus melepaskan atau maju terus. Karena ia sendiri tak pernah bisa
memberikan kepastian.
Yang keenam...
"Menahan untuk mencintai seseorang"
Anda
berusaha menahan perasaan sebisa mungkin karena tahu ia sudah ada yang
punya. Padahal di dalam hati, Anda begitu menyayanginya... mencintainya.
Yang ketujuh...
"Terlalu mencintai seseorang"
Sakit
lho rasanya terlalu mencintai itu. Hati ini jadi berharap lebih dan
lebih. Dan ketika ternyata ia tak sesuai dengan harapan, Andapun
terluka.
Yang kedelapan...
"Bertemu cinta di waktu yang salah"
Anda
sudah punya kekasih, dia juga demikian. Namun, Anda merasa ada
chemistry yang berbeda saat sedang berdua. Tetapi, Anda tahu... bahwa
hubungan ini adalah hubungan yang tak mungkin terjadi.
Yang kesembilan...
"Berusaha percaya dan mulai mencintai lagi"
Setelah
pernah terluka sekian lama, apakah Anda langsung merasa berani membuka
hati lagi? Sepertinya tidak mudah. Dan rasa sakit yang dalam ini akan
dirasakan oleh mereka yang berusaha membuka hati dan mencintai
seseorang. Mereka akan hidup dalam ketakutan dan bayang-bayang, akankah
cinta itu akan berlangsung atau kandas seperti dulu lagi?
Yang kesepuluh...
"Harus menerima apa yang tak diinginkan"
Mendapatkan
sesuatu yang tak diinginkan tak selalu menyenangkan. Apalagi kalau
ternyata tak mengharapkannya. Sama seperti ketika terpaksa menerima
cinta seseorang karena sebuah situasi tertentu.
Yang kesebelas...
"Bagaimana kalau..."
Pertanyaan
ini benar-benar memuakkan! Namun entah mengapa seperti tak pernah bisa
dihentikan. Ia selalu datang dan mengganggu. Membuat resah dan gelisah.
Dari 11 hal menyakitkan tadi, mana yang sedang Anda rasakan saat ini? (vem/bee)
Inilah Sebuah Pengalaman Menyakitkan Akibat Peristiwa G-30-S PKI 1965
Hari
ini 30 September adalah “Hari Ulang Tahun” melestusnya pemberontakan
Gerakan 30 September PKI yang ke 47. Pada era Pemerintahan Soeharta yang
berkuasa lebih dari 32 tahun
(1966-1998), tanggal 30 September ini dirayakan dan diperingati secara
besar-besaran sebagai acara Kenegaraan yang dipusatkan di Istana Negara,
tepatnya tanggal 1 Oktober, sebagai “Hari Kesaktian Pancasila”, antara
lain dengan memutar dan menonton film “Pemberontakan G-30-S PKI”, yang
tentu saja menempatkan Soeharto sebagai “pahlawan” yang menumpas Partai
Komunis Indonesia (PKI).
Tapi
saat ini di zaman Reformasi, suasana seperti itu tidak ada lagi, bahkan
mungkin tidak pernah diketahui oleh generasi muda yang lahir setelah
tahun 1965. Apalagi bagi para pelajar yang senang dan sering melakukan
kekurusuhan dan tawuran. Bagi mereka peristiwa sejarah yang merenggut
nyawa ribuan rakyat Indonesia yang sebagian besar tidak bersalah itu
tidak penting sama sekali. Yang paling penting adalah muncul di layar TV
dengan tawuran.
Sebuah
stasiun TV Nasional tanggal 29 September kemarin menyiarkan sebuah
program dengan judul “Peristiwa G-30-S-PKI, Apakah Suatu Coup (Merebut
Keuasaan Secara Paksa) Atau Rekayasa?”. Sampai saat ini kita tidak tahu
persis apa yang sesungguhnya terjadi. Namun yang jelas dan faktanya
adalah, bila banyak Jenderal yang terbunuh, tapi Soeharto selamat,
bahkan dapat “merebut” kekuasaan dari Presiden Soekarno melauli “Surat
Sakti”, yang dia sebut “Surat Perintah Sebelas Maret-SUPERSEMAR”, yang
anehnya sampai sekarang tidak dapat ditunjukkan bukti otentik (yang
asli) nya.
Tapi
artikel ini bukan untuk membahas masalah itu, tetapi pengalaman pribadi
yang menyakitkan yang dialami penulis saat masih duduk di kelas satu
SMA pada tahun 1965 itu. Saya yakin sebagin besar Kompasiner belum lahir
saat G-30-S PKI itu terjadi. Maka baca dong kisah menyakitkan tapi ada
berkahnya ini. Beginilah ceritanya:
Tahun 1965, Masuk SMAN Baturaja
Tahun 1965 saya masuk SMA Negeri Baturaja. Di awal tahun ajaran, proses pendidikan berjalan normal-normal saja. Saat itu hampir tidak ada sepeda motor seperti saat ini. Karena jarak dari rumah ke sekolah dan tidak ada angkutan umum, saya naik sepeda (butut) untuk pergi dan pulang sekolah. Saya sering berboncengan dengan salah seorang teman yang satu arah dengan rumah orang tua saya. Lumayam tidak perlu mengayuh sepeda.
Menjadi Anggota Drum Band Marhaen
Sebagai seorang remaja, saya mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang lagi trend saat itu, yaitu bermain Drum Band. Waktu itu main Drum Band merupakan suatu kegiatan yang sangat populer karena sering diperlombakan antar sekolah. Saya
masuk Drum Band GSNI (Gerakan Siswa Nasional Indonesia), sebuah
organisasi di bawah naungan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang
didirikan oleh mantan Presiden RI Pertama, Soekarno, yang merupakan
cikal bakal PDI Perjuangan sekarang, yang dibawah pimpinan Megawati
Soekarnoputri itu.
Untuk memperlancar main Drum Band, saya sering berlatih di rumah dengan menggunakan stick di atas meja, bukan drum. Suatu saat saya
latihan di ruang depan rumah memukul stick di meja, sambil memanggang
ikan di dapur. Gak taunya api sudah menjilat atap dapur. Untunglah api
dapat dipadamkan, kalau tidak, rumah kami yang sebagian besar terbuat dari kayu itu, pasti sudah ludes dimakan api.
Tidak Naik Kelas Karena Korban Politik-G-30-S PKI
Pada saat terjadinya pemberontakan G30S/PKI, ternyata PNI dituduh ikut terlibat khususnya PNI ASU. Ternyata Drum Band GSNI tempat kami
bergabung dituduh sebagai PNI ASU. Akibatnya semua siswa yang aktif
dalam Drum Band GSNI tersebut dinyatakan tidak naik kelas, kecuali
anak-anak pejabat, mungkin gurunya takut kepada orang-tua mereka. Saya tidak naik kelas karena ada tiga pelajaran yang diberi nilai 3 (tiga), yaitu Bahasa Indonesia, Civic (sekarang Pancasila) dan Agama.
Saya dan teman-teman tidak naik kelas bukan karena bodoh atau malas belajar, tetapi karena korban politik. Padahal
kami yang masih remaja dan polos itu tdak tahu apa-apa soal politik.
Yang ada hanya enjoy saja, karena Drum Band GSNI selalu jadi juara
hampir di setiap perlombaan. Pokoknya, wow keren, kata anak sekarang.
Singkat
cerita, para orang-tua murid yang anaknya tidak naik kelas melakukan
protes ke sekolah. Terjadi keributan. Akhirnya diputuskan, bagi yang
tidak naik kelas karena korban politik itu, bisa naik kelas asalkan
pindah sekolah ke kota lain, nilai rapotnya dirubah dan rapor-nya diganti dengan yang baru. Nilai ke-tiga mata pelajaranku yang semula 3 itu diubah menjadi 5, sehingga bisa naik kelas. Saya naik ke kelas dua Pasti Alam (PASPAL).
Pamit pada Guru Agama
Akhirnya saya diputuskan keluarga untuk pindah sekolah di Palembang. Sebelum berangkat ke Palembang, ada peristiwa kecil yang masih tetap saya ingat sampai sekarang. Sebagai seorang murid yang santun dan menghormati gurunya, saya hendak pamitan kepada guru-guru di SMA Negeri Baturaja ini, yang bagaimanapun pernah membimbing dan mendidik saya. Saya pergi ke rumah Guru Agama pada hari Minggu pagi, sekitar jam tujuh.
Ternyata pak Guru Agama itu belum bangun. Begitu dia buka pintu, saya
langsung marah dan berkata: “Kamu guru agama yang memberi saya angka 3,
baru bangun sekarang, itupun karena saya bangunkan. Kapan kamu shalat
subuh?” Sang guru mungkin ketakutan melihat kemarahanku, tidak
memberikan reaksi apapun. Dia hanya berkata: “Maaf dik, saya dipaksa
untuk memberi nilai 3 kepadanmu, padahal nilai kamu sebenarnya bagus”.
Akhirnya kemarahanku surut, dan dengan berlinang air mata, saya cium tangannya dan pamit, serta mohon doa’ restu padanya agar saya berhasil menuntut ilmu di Palembang.
SMAN IV Palembang
Saya akhirnya melanjutkan sekolah di SMAN Palembang. Dalam waktu singkat saya banyak teman baru.
Mereka sangat baik padaku. Mengapa mereka baik semua padaku, yang orang
kampung ini? Begini ceritanya. Setelah meletus pemberontakan G30S PKI,
saat itu hampir setiap hari ada demo di seluruh kota besar di Indonesia,
termasuk Palembang. sehingga sebagian besar pelajar dan mahasiswa tidak
belajar. Demo dan demo setiap hari. Sementara kami di kota kecil seperti Baturaja, tetap sekolah seperti biasa, tidak pernah demo. Nah disinilah rahasianya, ilmu kami lebih banyak daripada mereka.
Setelah saya pindah ke Palembang, saya menjadi orang yang “paling pintar” di kelas, karena saat ulangan, saya dapat menyelesaikan soal-soal dengan baik, sementara teman-teman lain tidak bisa, sehingga mereka “berlomba-lomnba” mendekati dan ingin menjadi sahabat saya.
Saya merasa senang banyak teman anak-anak orang kaya. Enak sih, karena mereka sering mentraktir,
termasuk makan empek-empek dan kapal selam, makanan khas Palembang yang
sangat saya sukai. Mungkin ini sebagai balas jasa karena saya telah
membantu mereka belajar. Saya
jadi lebih cepat “populer” dan banyak teman, dan keadaan keuangan yang
sangat terbatas menjadi terbantu dari teman-teman tersebut.
Walaupun
kejadian ini sedikit menyakitkan dalam proses pendidikan saya, namun
ada manfaatnya juga, saya bisa pindah dan beradaptasi hidup di kota besar lebih cepat dua tahun dari yang seharusnya apabila peristiwa itu tidak terjadi.
Demikian
sedikit pengalaman pribadi yang mudah-mudahan ada manfaatnya bagi
pembaca, paling tidak bagi anak-anak saya, yang suatu saat pasti membaca
artikel ini di Kompasiana.
Depok, 30 September 2012
http://sejarah.kompasiana.com/2012/09/30/pengalaman-menyakitkan-akibat-peristiwa-g-30-s-pki-1965-497463.html
KISAH NYATA: SEBUAH PENGALAMAN YANG SANGAT MENYAKITKAN HATI
Bismillahir-Rahmanir-Rahim ...
Jangan terlalu percaya memberikan nomor2 id pribadi anda kepada orang yang baru dikenal agar tidak ada sheila-sheila lain yang mengalami hal di bawah ini……
Sheila sedang asyik bercengkerama dengan rekan-rekannya di salah satu chat room Yahoo Messenger ketika salah seorang chatter bertanya dimana lokasi tempat dia chat. Dengan santainya dia menjawab bahwa ia berada di sebuah internet caf? di satu daerah di Jakarta.
Tiba-tiba satu window private message menyapanya dan menebak dengan tepat lokasi tempatnya online. Sheila tidak mengindahkan dan dia tetap asyik melanjutkan gurauannya dengan rekan-rekannya yang lain di chatroom.
“BUZZ” !! Suara itu mengagetkannya dan memancing perhatiannya untuk beralih lagi ke window private message tadi. Orang di seberang sana mengatakan akan segera meluncur ke tempatnya, tapi “ahh…buat apa? Gue lagi nggak pengen ketemu siapa-siapa!” jawab Sheila cepat. Sheila tidak sadar bahwa dengan jawabannya itu dia sudah dengan secara tidak langsung membenarkan perkiraan lokasi tempatnya biasa bermain internet. And then, “pokoknya tunggu yah, gue sebentar lagi sampai di sana!” kata si pengirim message dan ketika Sheila mengetikkan jawaban “Nggak ah!” si pengirim pesan sudah offline.
About a half an hour, someone came to her and “Sheila?” katanya. “Yes? Siapa ya?” jawab Sheila dengan lugu. “Gue yang tadi message loe. Nick gue surya” Dan Sheila hanya bisa terbengong sambil tertawa karena secepat itu orang yang baru saja bicara dengannya di online chat sudah berdiri di hadapannya.
Sheila memang orang yang cepat beradaptasi dan mudah bergaul. Dia disukai banyak teman-temannya karena sifatnya yang suka menolong dan murah hati. Dia juga selalu menjadi penyegar suasana ketika berkumpul dengan teman-temannya. Sangatlah mudah bagi Sheila untuk masuk ke dalam suatu percakapan akrab dengan orang yang baru saja dikenalnya. Sheila menganggap bahwa teman bisa didapatkan dimana saja, virtual maupun dalam kehidupan di sekitarnya. Dan dengan teman barunya inipun Sheila cepat menjadi akrab hanya dalam hitungan menit.
“Ayo deh kita jalan, temenin gue makan” ajak Surya.
“Ah, gue dah makan, lagian kita mau jalan kemana sih?” Sheila menolak denganhalus.
“Yah, kemana aja, yang penting gue mau makan dan gue pengen ada temen buat cerita” kata Surya lagi.
Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya Sheila setuju. Sheila bahkan sempat mengajak Surya untuk mengintip web camnya dan menunjukkan kepada salah seorang sahabatnya dengan siapa dia akan pergi.
Di perjalanan, melalui beberapa percakapan, Sheila mengetahui kalau Surya ternyata sudah menikah dan ia sedang bermasalah dengan istrinya. Sheila dengan manis mendengarkan keluh kesah Surya dan sesekali memberikan komentar atas ceritanya. Sheila berusaha menahan perasaannya walaupun dalam hatinya dia menyesal telah menyetujui pergi dengan seorang “suami” yang sedang bermasalah dengan istrinya. Sheila menjadi pendengar yang baik dan memberikan sedikit masukan kepada Surya agar lebih bersabar menghadapi istrinya.
“Terus, kenapa thingy loe lagi berantem sama istri loe malah jalan sama gue?” Tanya Sheila.
“Gue lagi perlu temen buat cerita, gue tertekan setiap kali istri gue bicara kasar sama gue, dan memperlakukan gue tidak sebagai suaminya” kata Surya sedih.
“Yah, gue turut prihatin, tapi sebaiknya loe pulang dan berbaikan lagi karena mungkin dia hanya sedang emosi aja” bujuk Sheila.
Surya kelihatannya baik, kata Sheila dalam hati. Sheila benar-benar bisa melihat kegalauan perasaan Surya ketika bicara dengannya. Surya adalah laki-laki yang lembut di mata Sheila ketika itu. Dan ketika Surya mengeluarkan kartu namanya, secara spontan Sheila pun mengeluarkan kartu namanya tanpa prasangka buruk apapun. Baginya, teman adalah teman, dan teman harus saling menolong di saat yang paling sulit sekalipun. Ah Sheila….betapa polosnya kamu.
Surya mengantar Sheila sampai di depan tempat kosnya. Sebuah pertemuan yang manis dan tidak ada suatu kejadian pun yang membuat Sheila berfikir buruk akan sesuatu yang akan terjadi di kemudian hari.
Keesokan harinya, seperti biasa Sheila sibuk dengan aktifitas kerjanya di kantor. Tiba-tiba handphone nya berdering dan dilihatnya nomor telephone Surya di layar handphonenya.
“Hallo…….” sapanya dengan manis.
Tapi sebuah jawaban yang sama sekali tidak diduganya seketika itu juga membuat Sheila kaget setengah mati.
“Siapa loe??? Kenapa nomor telephone loe ada di handphone suami gue??” bentak seorang wanita di seberang sana.
Sheila shock! Tapi dia dengan cepat bisa mengatasi suasana hatinya dan menjawab dengan santai “Lho, kenapa anda tidak bertanya pada suami anda? Dan kenapa tiba-tiba telep hone saya dengan marah-marah?”.
Wanita itu menjawab, “Ahh…loe pasti janjian sama suami gue ya??? Ngapain loe sama suami gue??” bentak wanita itu lagi.
Masih dengan perasaan kaget Sheila menjawab, “Sebaiknya anda tanyakan kepada suami anda kenapa nomor telephone saya bisa ada di situ, dan maaf saya sedang bekerja, telinga saya sakit mendengar anda teriak-teriak di telephone, maaf sekali lagi, saya matikan ya?”
Dan klik, Sheila memutuskan pembicaraan telephone tadi masih dengan terheran-heran. What the the devils playground is going on?, katanya dalam hati.
Handphonenya berdering lagi. Nomor telephone Surya kembali muncul di layar handphone nya. Sheila memasukkan handphonenya ke laci meja kerjanya. Tapi handphone nya tidak berhenti berdering. Akhirnya dengan perasaan berat dia menjawab telephone itu. Dan caci maki kembali terdengar di seberang sana. Sheila mematikan handphonenya dan mendiamkannya selama beberapa menit. Dihelanya nafas panjang. “Salah makan apa ya orang itu sampai begitu?”
pikirnya dengan santai.
Setelah setengah jam, dinyalakannya kembali handphone nya. Dan kembali handphonenya berdering. Nomor telephone Surya kembali muncul. Tapi kali ini Sheila tidak sabar lagi. Dia tidak mau orang memaki-maki dia tanpa kesalahan yang dia buat. Sheila bersiap-siap membalas apabila yang didengarnya hanya caci maki lagi. But then yang didengarnya…
“Sheila, maaf ya tadi kalau istri gue bicara kasar sama loe, gue jadi nggak enak, tolong dimaafin ya” suara Surya terdengar lemah di seberang sana. Sheila yang sudah bersiap-siap marah menjadi iba. Dan dijawabnya dengan lembut
“It’s ok Sur, mungkin dia mood nya sedang jelek sekali, ya udah nggak apa-apa”
“Thanks ya Sheil, sekali lagi maaf” kata Surya makin lemah.
“OK Sur, no problem. But are you ok?” Sheila hanya memastikan sesuatu tidak terjadi di sana. And the word “are you ok” did not mean anything but her concern as a friend.
Tapi tiba-tiba di seberang sana seseorang kembali berteriak. “Mau ngapain loe nanya-nanya suami gue OK apa nggak hah?? Dasar gatel loe!!”
Sheila kembali kaget. poopie! It was a conference call! darn! What the the devils playground is going on with these people? Pikirnya dalam hati. Tapi yang keluar dari mulutnya saat itu adalah, “Oh maaf saya tidak ada maksud apa-apa, saya tutup ya telephone nya? Saya harus kerja lagi. Bye..”
Kali ini Sheila benar-benar tidak habis pikir. Disenderkannya punggungnya ke kursi kerjanya dan Sheila terdiam beberapa saat. Sheila hanya bisa tersenyum kecut mendapatkan sumpah serapah yang baru saja didengarnya. Tapi Sheila tetap bersikap tenang karena dia tidak merasa melakukan kesalahan apapun. I didn’t do anything wrong! Katanya berkali-kali dalam hati.
Sejak itu, masa-masa tenangnya terganggu. Seringkali di saat weekend time yang dilaluinya bersama keluarga, dia mendapatkan sms-sms kasar yang isinya mencaci maki dan mengancamnya. Padahal dia sudah sangat ingin melupakan bahwa dia pernah berkenalan dengan seorang bernama Surya. Dia tidak pernah menanggapi ataupun membalas sms-sms tersebut. Sampai suatu ketika datang sms yang benar-benar memancing emosinya.
“Awas ya kalo loe masih ganggu suami gue, gue siram muka loe pake air keras! Gue udah tau loe kerja dimana dan gue akan bikin heboh di kantor loe karena loe gangguin suami orang! Dasar perek!”
Dan Sheila akhirnya membalas sms tersebut. Pertahanannya untuk tidak menanggapi sms-sms kasar apapun yang didapatnya akhirnya runtuh.
“Saya tidak pernah mengganggu suami anda. Sebaiknya anda selesaikan masalah anda berdua tidak melibatkan saya. Dan kalau sampai terjadi sesuatu dengan saya, sms anda ini akan saya jadikan bukti bahwa anda pernah mengancam saya.” Klik! Sending….
Dan balasannya? “Ahhh dasar perempuan murahan! Cari duit yang halal thingy! Jangan morotin suami orang ! Gue gak takut! Gue udah pernah dipenjara 3 kali dengan kasus terhormat!”
Hm….kasus terhormat? Dan Sheila membalas lagi, “Yah…mungkin ini nanti akan menjadi kasus pertama anda masuk penjara dengan tidak terhormat”
Dan di seberang sana semakin panas mendapat jawaban Sheila. Makin banyak kata-kata kasar dan sumpah serapah yang “melibatkan” anggota tubuh paling vital dari seorang wanita ataupun pria. Sheila menahan emosinya sambil berkaca-kaca. I didn’t do anything! Why is this woman keep abusing me with these? desahnya dalam hati.
Ketika Sheila tak dapat menahan emosinya, dikirimnya sms “Kita selesaikan masalah ini, saya capek ngetik sms, silakan angkat telephone saya, dan kita bicara”
Sheila menghubungi nomor handphone Surya. Ringing. No answer. It was connected but no one answered the phone. She tried again. Still no answer. Sheila berfikir mungkin orang ini sedang tidak ada di dekat handphonenya. Tetapi beberapa detik kemudian, masuk lagi sms yang isinya sama kasarnya dengan sebelumnya. Dicobanya lagi menghubungi nomor tersebut. Still no answer. Beberapa saat kemudian masuk lagi sms. Dia coba telephone lagi. Tetap tidak dijawab! darn! What does she want? Tidak mau bicara di telephone? Kalau memang penasaran dengan saya kenapa telephone saya tidak dijawab? It’s weird! Aneh! pikir Sheila.
And a thought across her mind. Jangan-jangan…hm… apakah ini permainan Surya sendiri? Seorang wanita yang bisa menghubungi dia hanya untuk memaki-maki, tidak mau menjawab telephone? Impossible! Then maybe it’s Surya himself who sent me those sms? Ahh… Sheila jadi pusing. Dimatikannya handphonenya dan kembali berkonsentrasi kepada pekerjaannya.
Dan semuanya tidak berhenti sampai di situ. Sheila mendapat terror telephone dari nomor Surya yang ketika diangkatnya selalu mati. Dan ketika diangkat Surya selalu mengulang bicara kalimat yang sama “Sheila, jangan pernah telephone-telephone saya lagi ya, saya nggak bisa berhubungan dengan kamu lagi” What the… ??? Emosi Sheila tak terbendung lagi. Siapa juga yang selalu menghubungi. Sheila never called Surya! Surya was the one who tried to call her so many times! Sheila tak mau peduli lagi. Sheila tak pernah mau menjawab telephone Surya.
Sampai suatu ketika, telephone di ruang kerjanya berdering dan seperti biasa Sheila menjawab semua telephone dengan ramah. Surya ternyata si penelepon itu. Dan katanya “Sheila, gue cuma mau menegaskan bahwa sebelumnya kita tidak pernah saling mengenal, dan sekarang anggap saja kita tidak saling kenal satu sama lain. Loe nggak perlu ganti nomor handphone dan menghindari telephone gue. Cuma kalau nanti terjadi sesuatu di belakang hari, gak ada hubungannya dengan gue ya!”
Arghhh….Sheila sudah lelah dengan semua itu. Dia malas bicara dengan orang gila ini. Sheila tidak pernah menelephone Surya dan setiap kali, Surya entah apa yang ada di seki tarnya, selalu memutarbalikkan seolah-olah Sheila adalah wanita yang selalu mengejar-ngejar Surya. Come on Surya, get real man! You’re not even my type! ejek Sheila dalam hati.
1 minggu berlalu. Keadaan tenang tanpa sms caci maki ataupun telephone-telephone dari nomor yang sengaja di “hidden”. Sampai suatu pagi, Sheila kaget melihat begitu banyak sms di inbox nya. Full! Ketika dibuka, Sheila got no idea what the people said in their sms. Mostly mereka bertanya dengan sopan. Ada juga yang secara vulgar menanyakan bagaimana bisa memuaskan nafsu Sheila. Sheila terbengong-bengong membaca sms-sms yang masuk. Dan ketika ada sms yang kelihatannya ramah, dia membalas bahwa dia tidak mengerti apa yang dimaksud oleh orang-orang yang mengirim sms kepadanya. Telephone masuk dari nomor-nomor yang tidak dikenalnya juga membuat handphonenya tidak berhenti berdering. Dan ternyata….
Dari salah seorang penelepon yang ramah dan sopan, Sheila mengetahui bahwa identitas nya telah dimasukkan oleh seseorang yang tidak dikenal ke dalam mailing list esek-esek. Lengkap dengan cerita palsu tentang petualangan seks dan nomor telephone Sheila. Parahnya lagi, orang ini memasukkan nomor telephone kantor Sheila! Sheila hanya bisa menghela nafas. Sama sekali tidak pernah terfikir olehnya bahwa kejadiannya akan demikian complicated. Hanya satu yang ada di fikirannya, “kenapa orang ini begitu niat menghancurkan saya?” pikirnya sedih.
Sejak itu, Sheila tidak pernah lagi menjawab telephone-telephone dari nomor yang tidak dikenalnya. Juga tidak membalas sms-sms yang masuk. Inboxnya full dengan pesan-pesan dari orang-orang yang ingin mengajaknya kencan. Tetapi banyak juga yang baik dan sopan menanyakan kebenaran dari semua itu. Tapi Sheila tak ada keinginan untuk membalas pesan mereka. Sampai Sheila akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan mailing list tersebut dan mengklarifikasi semuanya.
Sheila menulis dengan rendah hati dan tidak emosi dan meminta maaf kepada para pengirim sms ataupun penelephone karena dia tidak akan menjawab satupun sms atau telephone dari mereka. Sejak itu, ajakan-ajakan ataupun sms agak berkurang. Sampai suatu saat telephone di kantornya berdering. Seseorang me-reconfirm appointmentnya dengan Sheila di kantornya. Sheila kaget. Menurut orang ini, Sheila dan dia bicara agak lama di telephone dan mereka janjian untuk kencan. darn!!!
Sheila hanya menjelaskan kepada orang ini bahwa seseorang telah berpura-pura menjadi dirinya dan berniat merusak nama baiknya. Si penelepon mengerti dan meminta maaf. Dia bahkan ikut prihatin dengan kejadian yang dialami Sheila.
Jam dua, sesaat setelah makan siang, 2 orang tamu mencari Sheila di kantor. Kedua orang ini juga katanya ada janji dengan Sheila. Astagfirullah…. Niat banget sih nih orang ngerjain sampai kaya gini? Teriak Sheila dalam hati. Sheila tidak menemui mereka karena Sheila merasa tidak punya janji dengan mereka. Seorang tamunya memaksa bicara dengan Sheila di telephone yang ada di meja satpam dan yakin bahwa dia ada janji dengan Sheila. Tapi Sheila menolak. Sheila tidak pernah membuat janji dengan siapapun pada jam kerja untuk urusan diluar urusan pekerjaan! Dan malamnya, orang inipun memaki-maki Sheila di sms dengan tuduhan bahwa Sheila telah mengingkari janji. Sheila tidak membalas. Semua sms seperti itu langsung dihapusnya.
Minggu berikutnya, pagi ini Sheila merasa badannya tidak fit. Temperaturnya tinggi sekali. Dia memutuskan untuk tidak masuk kerja. Sheila juga stress dengan telephone-telephone dari pria-pria iseng dari mailing list itu yang merasa tidak berhasil menghubungi lewat handphone dan mencoba menghubunginya di kantor.
Sheila jatuh sakit. Sahabatnya yang dokter segera datang menengoknya dan memeriksa. Aning teman yang baik. Dia selalu ada kapanpun Sheila membutuhkannya. Aning i s always reliable. Hanya kepada Aning Sheila bisa menceritakan semua kejadian awal dari terror-teror yang diterimanya selama ini.
Ketika keesokan harinya Sheila merasa agak baikan, dia memutuskan untuk masuk kerja. Dilangkahkannya kakinya ke kantor tanpa firasat buruk apapun. Disapanya teman-teman sekantor dengan senyum manisnya. Sheila disenangi teman-temannya dan dia sangat menyukai lingkungan kerjanya yang sekarang. Tiba-tiba, “Sheila, can we talk?” bossnya memanggil. Wajah bossnya terlihat tidak menyenangkan pagi ini. Sheila berfikir mungkin karena dia tidak masuk kemarin dan banyak pekerjaan yang terpending.
But then…
“Sheila, I want you to read this fax. I didn’t understand what’s in there because it’s in Indonesian, then I asked Pak Bimo to translate it for me. And I got surprised about it. I don’t think it’s appropriate for this company. You are one of the important member of the team in our big projects. And your name is always attached to mine. This kind of stuff can destroy company image and myself. And that person has used company’s property to send you a fax like that. I don’t think you can work in this office anymore. So what do you say if you resign and we will give you couple months of severance payment?”
What a horrible morning!!! Sheila kaget setengah mati. Tangannya gemetar memegang fax yang isinya sangat tidak pantas dibaca oleh siapapun di perusahaan tempatnya bekerja. Sheila berusaha menjelaskan bahwa semua itu tidak benar dan ada seseorang yang berusaha menghancurkan nama baiknya. Orang gila ini telah benar-benar menghancurkan karir dan nama baiknya di kantor!!! Tega sekali!!!
But then again…
“I don’t wanna know your personal problem, but this isn’t acceptable in this company. So what do you say? You can take my offer?” bossnya menjawab.
Well, Sheila bukan seseorang yang senang mengemis. Dengan tegar dijawabnya,
‘Well, if that what I have to take, I’ll resign. I’m sorry for the trouble. When do you want me to leave?” tanyanya lagi.
And her boss said, “Now, today”
Gosh! Sheila hanya bisa tersenyum sedih. Dan dia menjawab “OK, I’ll get my things and leave this company as soon as possible this morning. Thanks for the opportunity working with you.”
Dan dia pun menyalami bossnya. Sedih. Sakit. Tapi Sheila tak mampu menangis di hadapan orang yang tidak dekat dengannya. Sheila berusaha tersenyum.
Dia masuk ke ruang kerjanya dan segera membereskan barang-barangnya. Didatanginya bagian personalia dan ditulisnya surat pengunduran dirinya. Diserahkannya kembali ID Card dan segala property milik perusahaan yang ada padanya. Sheila berusaha tersenyum ketika rekan-rekan kerjanya menyapa dirinya seperti biasa walaupun hatinya sangat hancur. Sheila tak sempat berpamitan dengan rekan-rekan yang dicintainya di perusahaan tempatnya bekerja.
Pagi itu juga Sheila bukan lagi karyawan di perusahaan itu. Dia harus melupakan impiannya untuk meraih karir di situ. Tak ada lagi yang harus dipertahankan di situ. Dia sangat mengerti bahwa posisinya adalah posisi kritikal yang sangat menentukan image seorang Pimpinan Perusahaan.
Dilangkahkannya kaki meninggalkan tempat yang selama 9 bulan ini menjadi tempat kerja barunya. Sheila hanya bisa menangis dalam hati. Tanpa pernah bisa berbuat sesuatu untuk membalas apapun. Sheila tidak menyangka bahwa chat bisa begitu berbahaya bagi karir dan hidupnya ketika dia bertemu dengan seorang psikopat. Dan Sheila tidak ingin membalas dendam. Masih banyak yang harus dibenahi di depan sana. Sheila tetap yakin bahwa dunia tidak akan runtuh baginya hanya dengan kejadian seperti ini. Sheila tetap yakin bahwa dia akan bisa meraih masa depan yang lebih baik di depan sana. Seperti Aning bilang, “Berlian walaupun jatuh ke dalam lumpur dia akan tetap menjadi Berlian” dan Sheila selalu tersenyum tiap kali mengingat kalimat itu.
Sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi Sheila untuk lebih berhati-hati menjalani kehidupannya. Kejadian pahit selalu membuat seseorang lebih dewasa, dan Sheila yakin itu. Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada orang yang dianggap tidak kuat. Mungkin Sheila masih akan dicoba lagi sampai suatu saat dia sudah tidak kuat lagi. Dan Sheila yakin, hanya dengan ijinNya semua bisa terjadi. Mungkin ini adalah jalan terbaik dariNya bagi Sheila untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Amien….
==== Sumber : http://kelasajaib.multiply.com/journal/item/109?&item_id=109&view%3Areplies=rever
wassalam
smoga bermanfaat
** SC **
Jangan terlalu percaya memberikan nomor2 id pribadi anda kepada orang yang baru dikenal agar tidak ada sheila-sheila lain yang mengalami hal di bawah ini……
Sheila sedang asyik bercengkerama dengan rekan-rekannya di salah satu chat room Yahoo Messenger ketika salah seorang chatter bertanya dimana lokasi tempat dia chat. Dengan santainya dia menjawab bahwa ia berada di sebuah internet caf? di satu daerah di Jakarta.
Tiba-tiba satu window private message menyapanya dan menebak dengan tepat lokasi tempatnya online. Sheila tidak mengindahkan dan dia tetap asyik melanjutkan gurauannya dengan rekan-rekannya yang lain di chatroom.
“BUZZ” !! Suara itu mengagetkannya dan memancing perhatiannya untuk beralih lagi ke window private message tadi. Orang di seberang sana mengatakan akan segera meluncur ke tempatnya, tapi “ahh…buat apa? Gue lagi nggak pengen ketemu siapa-siapa!” jawab Sheila cepat. Sheila tidak sadar bahwa dengan jawabannya itu dia sudah dengan secara tidak langsung membenarkan perkiraan lokasi tempatnya biasa bermain internet. And then, “pokoknya tunggu yah, gue sebentar lagi sampai di sana!” kata si pengirim message dan ketika Sheila mengetikkan jawaban “Nggak ah!” si pengirim pesan sudah offline.
About a half an hour, someone came to her and “Sheila?” katanya. “Yes? Siapa ya?” jawab Sheila dengan lugu. “Gue yang tadi message loe. Nick gue surya” Dan Sheila hanya bisa terbengong sambil tertawa karena secepat itu orang yang baru saja bicara dengannya di online chat sudah berdiri di hadapannya.
Sheila memang orang yang cepat beradaptasi dan mudah bergaul. Dia disukai banyak teman-temannya karena sifatnya yang suka menolong dan murah hati. Dia juga selalu menjadi penyegar suasana ketika berkumpul dengan teman-temannya. Sangatlah mudah bagi Sheila untuk masuk ke dalam suatu percakapan akrab dengan orang yang baru saja dikenalnya. Sheila menganggap bahwa teman bisa didapatkan dimana saja, virtual maupun dalam kehidupan di sekitarnya. Dan dengan teman barunya inipun Sheila cepat menjadi akrab hanya dalam hitungan menit.
“Ayo deh kita jalan, temenin gue makan” ajak Surya.
“Ah, gue dah makan, lagian kita mau jalan kemana sih?” Sheila menolak denganhalus.
“Yah, kemana aja, yang penting gue mau makan dan gue pengen ada temen buat cerita” kata Surya lagi.
Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya Sheila setuju. Sheila bahkan sempat mengajak Surya untuk mengintip web camnya dan menunjukkan kepada salah seorang sahabatnya dengan siapa dia akan pergi.
Di perjalanan, melalui beberapa percakapan, Sheila mengetahui kalau Surya ternyata sudah menikah dan ia sedang bermasalah dengan istrinya. Sheila dengan manis mendengarkan keluh kesah Surya dan sesekali memberikan komentar atas ceritanya. Sheila berusaha menahan perasaannya walaupun dalam hatinya dia menyesal telah menyetujui pergi dengan seorang “suami” yang sedang bermasalah dengan istrinya. Sheila menjadi pendengar yang baik dan memberikan sedikit masukan kepada Surya agar lebih bersabar menghadapi istrinya.
“Terus, kenapa thingy loe lagi berantem sama istri loe malah jalan sama gue?” Tanya Sheila.
“Gue lagi perlu temen buat cerita, gue tertekan setiap kali istri gue bicara kasar sama gue, dan memperlakukan gue tidak sebagai suaminya” kata Surya sedih.
“Yah, gue turut prihatin, tapi sebaiknya loe pulang dan berbaikan lagi karena mungkin dia hanya sedang emosi aja” bujuk Sheila.
Surya kelihatannya baik, kata Sheila dalam hati. Sheila benar-benar bisa melihat kegalauan perasaan Surya ketika bicara dengannya. Surya adalah laki-laki yang lembut di mata Sheila ketika itu. Dan ketika Surya mengeluarkan kartu namanya, secara spontan Sheila pun mengeluarkan kartu namanya tanpa prasangka buruk apapun. Baginya, teman adalah teman, dan teman harus saling menolong di saat yang paling sulit sekalipun. Ah Sheila….betapa polosnya kamu.
Surya mengantar Sheila sampai di depan tempat kosnya. Sebuah pertemuan yang manis dan tidak ada suatu kejadian pun yang membuat Sheila berfikir buruk akan sesuatu yang akan terjadi di kemudian hari.
Keesokan harinya, seperti biasa Sheila sibuk dengan aktifitas kerjanya di kantor. Tiba-tiba handphone nya berdering dan dilihatnya nomor telephone Surya di layar handphonenya.
“Hallo…….” sapanya dengan manis.
Tapi sebuah jawaban yang sama sekali tidak diduganya seketika itu juga membuat Sheila kaget setengah mati.
“Siapa loe??? Kenapa nomor telephone loe ada di handphone suami gue??” bentak seorang wanita di seberang sana.
Sheila shock! Tapi dia dengan cepat bisa mengatasi suasana hatinya dan menjawab dengan santai “Lho, kenapa anda tidak bertanya pada suami anda? Dan kenapa tiba-tiba telep hone saya dengan marah-marah?”.
Wanita itu menjawab, “Ahh…loe pasti janjian sama suami gue ya??? Ngapain loe sama suami gue??” bentak wanita itu lagi.
Masih dengan perasaan kaget Sheila menjawab, “Sebaiknya anda tanyakan kepada suami anda kenapa nomor telephone saya bisa ada di situ, dan maaf saya sedang bekerja, telinga saya sakit mendengar anda teriak-teriak di telephone, maaf sekali lagi, saya matikan ya?”
Dan klik, Sheila memutuskan pembicaraan telephone tadi masih dengan terheran-heran. What the the devils playground is going on?, katanya dalam hati.
Handphonenya berdering lagi. Nomor telephone Surya kembali muncul di layar handphone nya. Sheila memasukkan handphonenya ke laci meja kerjanya. Tapi handphone nya tidak berhenti berdering. Akhirnya dengan perasaan berat dia menjawab telephone itu. Dan caci maki kembali terdengar di seberang sana. Sheila mematikan handphonenya dan mendiamkannya selama beberapa menit. Dihelanya nafas panjang. “Salah makan apa ya orang itu sampai begitu?”
pikirnya dengan santai.
Setelah setengah jam, dinyalakannya kembali handphone nya. Dan kembali handphonenya berdering. Nomor telephone Surya kembali muncul. Tapi kali ini Sheila tidak sabar lagi. Dia tidak mau orang memaki-maki dia tanpa kesalahan yang dia buat. Sheila bersiap-siap membalas apabila yang didengarnya hanya caci maki lagi. But then yang didengarnya…
“Sheila, maaf ya tadi kalau istri gue bicara kasar sama loe, gue jadi nggak enak, tolong dimaafin ya” suara Surya terdengar lemah di seberang sana. Sheila yang sudah bersiap-siap marah menjadi iba. Dan dijawabnya dengan lembut
“It’s ok Sur, mungkin dia mood nya sedang jelek sekali, ya udah nggak apa-apa”
“Thanks ya Sheil, sekali lagi maaf” kata Surya makin lemah.
“OK Sur, no problem. But are you ok?” Sheila hanya memastikan sesuatu tidak terjadi di sana. And the word “are you ok” did not mean anything but her concern as a friend.
Tapi tiba-tiba di seberang sana seseorang kembali berteriak. “Mau ngapain loe nanya-nanya suami gue OK apa nggak hah?? Dasar gatel loe!!”
Sheila kembali kaget. poopie! It was a conference call! darn! What the the devils playground is going on with these people? Pikirnya dalam hati. Tapi yang keluar dari mulutnya saat itu adalah, “Oh maaf saya tidak ada maksud apa-apa, saya tutup ya telephone nya? Saya harus kerja lagi. Bye..”
Kali ini Sheila benar-benar tidak habis pikir. Disenderkannya punggungnya ke kursi kerjanya dan Sheila terdiam beberapa saat. Sheila hanya bisa tersenyum kecut mendapatkan sumpah serapah yang baru saja didengarnya. Tapi Sheila tetap bersikap tenang karena dia tidak merasa melakukan kesalahan apapun. I didn’t do anything wrong! Katanya berkali-kali dalam hati.
Sejak itu, masa-masa tenangnya terganggu. Seringkali di saat weekend time yang dilaluinya bersama keluarga, dia mendapatkan sms-sms kasar yang isinya mencaci maki dan mengancamnya. Padahal dia sudah sangat ingin melupakan bahwa dia pernah berkenalan dengan seorang bernama Surya. Dia tidak pernah menanggapi ataupun membalas sms-sms tersebut. Sampai suatu ketika datang sms yang benar-benar memancing emosinya.
“Awas ya kalo loe masih ganggu suami gue, gue siram muka loe pake air keras! Gue udah tau loe kerja dimana dan gue akan bikin heboh di kantor loe karena loe gangguin suami orang! Dasar perek!”
Dan Sheila akhirnya membalas sms tersebut. Pertahanannya untuk tidak menanggapi sms-sms kasar apapun yang didapatnya akhirnya runtuh.
“Saya tidak pernah mengganggu suami anda. Sebaiknya anda selesaikan masalah anda berdua tidak melibatkan saya. Dan kalau sampai terjadi sesuatu dengan saya, sms anda ini akan saya jadikan bukti bahwa anda pernah mengancam saya.” Klik! Sending….
Dan balasannya? “Ahhh dasar perempuan murahan! Cari duit yang halal thingy! Jangan morotin suami orang ! Gue gak takut! Gue udah pernah dipenjara 3 kali dengan kasus terhormat!”
Hm….kasus terhormat? Dan Sheila membalas lagi, “Yah…mungkin ini nanti akan menjadi kasus pertama anda masuk penjara dengan tidak terhormat”
Dan di seberang sana semakin panas mendapat jawaban Sheila. Makin banyak kata-kata kasar dan sumpah serapah yang “melibatkan” anggota tubuh paling vital dari seorang wanita ataupun pria. Sheila menahan emosinya sambil berkaca-kaca. I didn’t do anything! Why is this woman keep abusing me with these? desahnya dalam hati.
Ketika Sheila tak dapat menahan emosinya, dikirimnya sms “Kita selesaikan masalah ini, saya capek ngetik sms, silakan angkat telephone saya, dan kita bicara”
Sheila menghubungi nomor handphone Surya. Ringing. No answer. It was connected but no one answered the phone. She tried again. Still no answer. Sheila berfikir mungkin orang ini sedang tidak ada di dekat handphonenya. Tetapi beberapa detik kemudian, masuk lagi sms yang isinya sama kasarnya dengan sebelumnya. Dicobanya lagi menghubungi nomor tersebut. Still no answer. Beberapa saat kemudian masuk lagi sms. Dia coba telephone lagi. Tetap tidak dijawab! darn! What does she want? Tidak mau bicara di telephone? Kalau memang penasaran dengan saya kenapa telephone saya tidak dijawab? It’s weird! Aneh! pikir Sheila.
And a thought across her mind. Jangan-jangan…hm… apakah ini permainan Surya sendiri? Seorang wanita yang bisa menghubungi dia hanya untuk memaki-maki, tidak mau menjawab telephone? Impossible! Then maybe it’s Surya himself who sent me those sms? Ahh… Sheila jadi pusing. Dimatikannya handphonenya dan kembali berkonsentrasi kepada pekerjaannya.
Dan semuanya tidak berhenti sampai di situ. Sheila mendapat terror telephone dari nomor Surya yang ketika diangkatnya selalu mati. Dan ketika diangkat Surya selalu mengulang bicara kalimat yang sama “Sheila, jangan pernah telephone-telephone saya lagi ya, saya nggak bisa berhubungan dengan kamu lagi” What the… ??? Emosi Sheila tak terbendung lagi. Siapa juga yang selalu menghubungi. Sheila never called Surya! Surya was the one who tried to call her so many times! Sheila tak mau peduli lagi. Sheila tak pernah mau menjawab telephone Surya.
Sampai suatu ketika, telephone di ruang kerjanya berdering dan seperti biasa Sheila menjawab semua telephone dengan ramah. Surya ternyata si penelepon itu. Dan katanya “Sheila, gue cuma mau menegaskan bahwa sebelumnya kita tidak pernah saling mengenal, dan sekarang anggap saja kita tidak saling kenal satu sama lain. Loe nggak perlu ganti nomor handphone dan menghindari telephone gue. Cuma kalau nanti terjadi sesuatu di belakang hari, gak ada hubungannya dengan gue ya!”
Arghhh….Sheila sudah lelah dengan semua itu. Dia malas bicara dengan orang gila ini. Sheila tidak pernah menelephone Surya dan setiap kali, Surya entah apa yang ada di seki tarnya, selalu memutarbalikkan seolah-olah Sheila adalah wanita yang selalu mengejar-ngejar Surya. Come on Surya, get real man! You’re not even my type! ejek Sheila dalam hati.
1 minggu berlalu. Keadaan tenang tanpa sms caci maki ataupun telephone-telephone dari nomor yang sengaja di “hidden”. Sampai suatu pagi, Sheila kaget melihat begitu banyak sms di inbox nya. Full! Ketika dibuka, Sheila got no idea what the people said in their sms. Mostly mereka bertanya dengan sopan. Ada juga yang secara vulgar menanyakan bagaimana bisa memuaskan nafsu Sheila. Sheila terbengong-bengong membaca sms-sms yang masuk. Dan ketika ada sms yang kelihatannya ramah, dia membalas bahwa dia tidak mengerti apa yang dimaksud oleh orang-orang yang mengirim sms kepadanya. Telephone masuk dari nomor-nomor yang tidak dikenalnya juga membuat handphonenya tidak berhenti berdering. Dan ternyata….
Dari salah seorang penelepon yang ramah dan sopan, Sheila mengetahui bahwa identitas nya telah dimasukkan oleh seseorang yang tidak dikenal ke dalam mailing list esek-esek. Lengkap dengan cerita palsu tentang petualangan seks dan nomor telephone Sheila. Parahnya lagi, orang ini memasukkan nomor telephone kantor Sheila! Sheila hanya bisa menghela nafas. Sama sekali tidak pernah terfikir olehnya bahwa kejadiannya akan demikian complicated. Hanya satu yang ada di fikirannya, “kenapa orang ini begitu niat menghancurkan saya?” pikirnya sedih.
Sejak itu, Sheila tidak pernah lagi menjawab telephone-telephone dari nomor yang tidak dikenalnya. Juga tidak membalas sms-sms yang masuk. Inboxnya full dengan pesan-pesan dari orang-orang yang ingin mengajaknya kencan. Tetapi banyak juga yang baik dan sopan menanyakan kebenaran dari semua itu. Tapi Sheila tak ada keinginan untuk membalas pesan mereka. Sampai Sheila akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan mailing list tersebut dan mengklarifikasi semuanya.
Sheila menulis dengan rendah hati dan tidak emosi dan meminta maaf kepada para pengirim sms ataupun penelephone karena dia tidak akan menjawab satupun sms atau telephone dari mereka. Sejak itu, ajakan-ajakan ataupun sms agak berkurang. Sampai suatu saat telephone di kantornya berdering. Seseorang me-reconfirm appointmentnya dengan Sheila di kantornya. Sheila kaget. Menurut orang ini, Sheila dan dia bicara agak lama di telephone dan mereka janjian untuk kencan. darn!!!
Sheila hanya menjelaskan kepada orang ini bahwa seseorang telah berpura-pura menjadi dirinya dan berniat merusak nama baiknya. Si penelepon mengerti dan meminta maaf. Dia bahkan ikut prihatin dengan kejadian yang dialami Sheila.
Jam dua, sesaat setelah makan siang, 2 orang tamu mencari Sheila di kantor. Kedua orang ini juga katanya ada janji dengan Sheila. Astagfirullah…. Niat banget sih nih orang ngerjain sampai kaya gini? Teriak Sheila dalam hati. Sheila tidak menemui mereka karena Sheila merasa tidak punya janji dengan mereka. Seorang tamunya memaksa bicara dengan Sheila di telephone yang ada di meja satpam dan yakin bahwa dia ada janji dengan Sheila. Tapi Sheila menolak. Sheila tidak pernah membuat janji dengan siapapun pada jam kerja untuk urusan diluar urusan pekerjaan! Dan malamnya, orang inipun memaki-maki Sheila di sms dengan tuduhan bahwa Sheila telah mengingkari janji. Sheila tidak membalas. Semua sms seperti itu langsung dihapusnya.
Minggu berikutnya, pagi ini Sheila merasa badannya tidak fit. Temperaturnya tinggi sekali. Dia memutuskan untuk tidak masuk kerja. Sheila juga stress dengan telephone-telephone dari pria-pria iseng dari mailing list itu yang merasa tidak berhasil menghubungi lewat handphone dan mencoba menghubunginya di kantor.
Sheila jatuh sakit. Sahabatnya yang dokter segera datang menengoknya dan memeriksa. Aning teman yang baik. Dia selalu ada kapanpun Sheila membutuhkannya. Aning i s always reliable. Hanya kepada Aning Sheila bisa menceritakan semua kejadian awal dari terror-teror yang diterimanya selama ini.
Ketika keesokan harinya Sheila merasa agak baikan, dia memutuskan untuk masuk kerja. Dilangkahkannya kakinya ke kantor tanpa firasat buruk apapun. Disapanya teman-teman sekantor dengan senyum manisnya. Sheila disenangi teman-temannya dan dia sangat menyukai lingkungan kerjanya yang sekarang. Tiba-tiba, “Sheila, can we talk?” bossnya memanggil. Wajah bossnya terlihat tidak menyenangkan pagi ini. Sheila berfikir mungkin karena dia tidak masuk kemarin dan banyak pekerjaan yang terpending.
But then…
“Sheila, I want you to read this fax. I didn’t understand what’s in there because it’s in Indonesian, then I asked Pak Bimo to translate it for me. And I got surprised about it. I don’t think it’s appropriate for this company. You are one of the important member of the team in our big projects. And your name is always attached to mine. This kind of stuff can destroy company image and myself. And that person has used company’s property to send you a fax like that. I don’t think you can work in this office anymore. So what do you say if you resign and we will give you couple months of severance payment?”
What a horrible morning!!! Sheila kaget setengah mati. Tangannya gemetar memegang fax yang isinya sangat tidak pantas dibaca oleh siapapun di perusahaan tempatnya bekerja. Sheila berusaha menjelaskan bahwa semua itu tidak benar dan ada seseorang yang berusaha menghancurkan nama baiknya. Orang gila ini telah benar-benar menghancurkan karir dan nama baiknya di kantor!!! Tega sekali!!!
But then again…
“I don’t wanna know your personal problem, but this isn’t acceptable in this company. So what do you say? You can take my offer?” bossnya menjawab.
Well, Sheila bukan seseorang yang senang mengemis. Dengan tegar dijawabnya,
‘Well, if that what I have to take, I’ll resign. I’m sorry for the trouble. When do you want me to leave?” tanyanya lagi.
And her boss said, “Now, today”
Gosh! Sheila hanya bisa tersenyum sedih. Dan dia menjawab “OK, I’ll get my things and leave this company as soon as possible this morning. Thanks for the opportunity working with you.”
Dan dia pun menyalami bossnya. Sedih. Sakit. Tapi Sheila tak mampu menangis di hadapan orang yang tidak dekat dengannya. Sheila berusaha tersenyum.
Dia masuk ke ruang kerjanya dan segera membereskan barang-barangnya. Didatanginya bagian personalia dan ditulisnya surat pengunduran dirinya. Diserahkannya kembali ID Card dan segala property milik perusahaan yang ada padanya. Sheila berusaha tersenyum ketika rekan-rekan kerjanya menyapa dirinya seperti biasa walaupun hatinya sangat hancur. Sheila tak sempat berpamitan dengan rekan-rekan yang dicintainya di perusahaan tempatnya bekerja.
Pagi itu juga Sheila bukan lagi karyawan di perusahaan itu. Dia harus melupakan impiannya untuk meraih karir di situ. Tak ada lagi yang harus dipertahankan di situ. Dia sangat mengerti bahwa posisinya adalah posisi kritikal yang sangat menentukan image seorang Pimpinan Perusahaan.
Dilangkahkannya kaki meninggalkan tempat yang selama 9 bulan ini menjadi tempat kerja barunya. Sheila hanya bisa menangis dalam hati. Tanpa pernah bisa berbuat sesuatu untuk membalas apapun. Sheila tidak menyangka bahwa chat bisa begitu berbahaya bagi karir dan hidupnya ketika dia bertemu dengan seorang psikopat. Dan Sheila tidak ingin membalas dendam. Masih banyak yang harus dibenahi di depan sana. Sheila tetap yakin bahwa dunia tidak akan runtuh baginya hanya dengan kejadian seperti ini. Sheila tetap yakin bahwa dia akan bisa meraih masa depan yang lebih baik di depan sana. Seperti Aning bilang, “Berlian walaupun jatuh ke dalam lumpur dia akan tetap menjadi Berlian” dan Sheila selalu tersenyum tiap kali mengingat kalimat itu.
Sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi Sheila untuk lebih berhati-hati menjalani kehidupannya. Kejadian pahit selalu membuat seseorang lebih dewasa, dan Sheila yakin itu. Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada orang yang dianggap tidak kuat. Mungkin Sheila masih akan dicoba lagi sampai suatu saat dia sudah tidak kuat lagi. Dan Sheila yakin, hanya dengan ijinNya semua bisa terjadi. Mungkin ini adalah jalan terbaik dariNya bagi Sheila untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Amien….
==== Sumber : http://kelasajaib.multiply.com/journal/item/109?&item_id=109&view%3Areplies=rever
wassalam
smoga bermanfaat
** SC **
Senin, 31 Maret 2014
Cinta itu Butuh Perjuangan, Benarkah?
Cinta tidak mungkin datang dengan sendirinya menghampiri diri gue. Konsekuensi dari cinta selalu membutuhkan adanya perjuangan. Apapun yang kita cintai pasti butuh perjuangan untuk mendapatkan atau menggapainya. Sepertinya itu sudah menjadi hukum alam ya mas bro n mbak bro… hehehe
Cinta tanpa diperjuangkan tak akan jadi milik kita. Ia mungkin hanya akan berada di alam angan-angan atau imajinasi kita saja. Cinta yang tidak pernah diperjuangkan tidak akan menjadi cinta terindah. Ia akan berakhir sebagai cinta khayalan.
Jadi, gue yakinlah cinta itu memang harus diperjuangkan. Keajaiban cinta selalu datang manakala ada tindakan dan perjuangan dari sang pencinta (hahaha bahasanya ga nahan). Walau awalnya mungkin terasa begitu berat, yakinlah tidak ada upaya mulia yang sia-sia. ( gue banget nie )
Mungkin skrg gue merasa telah berjuang keras demi mendapatkan cinta yang gue inginkan, namun ujung-ujungnya belum berhasil meraihnya ( meraih 100% hatinya ga mau dong setengah2 hihihih). Dalam kasus seperti ini gwue jangan harus buang jauh-jauh putus asa. Teruslah berjuang demi meraih cinta terindah . Tentunya ya dengan cara-cara yang positif dan mulia. Ingat, nggak zaman lagi namanya “cinta ditolak, dukun bertindak”! hahaha
Seandainya perjuangan gue masih juga belum berhasil, maka evaluasilah diri ajah ( hahaha terus galau gantung diri di pohon TOGE ). Dalam artian bercerminlah, apakah sudah pantas dirimu mendapatkan cintanya? Dalam setiap perjuangan, termasuk perjuangan cinta pasti berlaku hukum kepantasan. Jadi sebaiknya pantaskan dulu diri menjadi pribadi yang pantas dicintai,…
Jangan pernah menyakiti hati orang lain baik bagi laki-laki maupun perempuan karena mereka memiliki akal pikiran, perasaan dan insting sehingga mereka akan patah hati dan terluka jika kita mengecewakannya. Orang yang rapuh dapat mati bunuh diri karena cinta. Orang yang dendam dapat melakukan tindakan kriminal atau perbuatan tidak menyenangkan kepada anda karena cinta. Oleh karena itu berhati-hatilah dengan cinta. ( kata emak gue ini )
butuh wktu lama untuk mendapatkan pembelajaran ‘ilmu IKHLAS’
dan kali ini tak ada benci atau pun kesal padanya
kata orang, sebelum janur kuning melengkung, kita masih tetap bisa berjuang untuk mendapatkannnya
do’a kan semoga gue berhasil mendapatkannya seutuhnya….
http://d3waindra.wordpress.com/2012/06/16/cinta-itu-butuh-perjuangan/
Perjuangan Istri Buya Hamka: Cinta adalah Kehormatan, Kisah Perjuangan Istri Buya Hamka
Islampos.com-Itulah kalimat singkat dari Siti Raham binti Endah saat didapuk memberikan pidato dalam kunjungan Buya Hamka ke Makassar. Tak disangka, ucapan dari wanita bersahaja itu mendapat sambutan besar dari ribuan hadirin. “Hidup Ummi.. Hidup Ummi!” pekik massa.
“SAYA diminta berpidato, tapi sebenarnya ibu-ibu dan bapak-bapak sendiri memaklumi bahwa saya tak pandai pidato. Saya bukan tukang pidato seperti Buya Hamka. Pekerjaan saya adalah mengurus tukang pidato dari sejak memasakkan makanan hingga menjaga kesehatannya.”
Buya Hamka pun meneteskan air mata. Tangis haru dari ulama besar itu mengiringi langkah kaki sang kekasih turun dari panggung. Betapa besar pengorbanan istri tercintanya dalam masa-masa perjuangan. Siti Raham adalah garansi dari ketawadhuan di balik nama besar Buya Hamka.
Kisah cinta mereka dimulai pada 5 April 1929. Kala itu, Siti Raham berusia 15 tahun. Sedangkan Buya Hamka berumur 21 tahun. Sejak itu, mereka sah menjadi pasangan suami istri. Ya, di sebuah usia dimana para muda-mudi saat ini lebih sibuk memakan rayuan dan menenggak kemaksiatan.
Perjuangan Buya Hamka meminang Siti Raham patutlah ditiru. Tidaklah salah Allah menganugerahi manusia dengan kekuatan akal pikirannya. Buya Hamka kemudian menulis roman berbahasa Minang berjudul “Si Sabariyah”. Buku itu dicetak tiga kali. Dari honor buku itulah Buya membiayai pernikahannya.
Banyak suka dan duka mewarnai perjalanan Buya Hamka merajut rumah tangga. Ulama Muhammadiyah itu tidak salah memilih Siti Raham. Di saat ujian datang, wanita kelahiran 1914 ini tampil sebagai motivasi baginya. Tanpa mengeluh maupun gulana.
“Kami hidup dalam suasana miskin. Sembahyang saja terpaksa berganti-ganti, karena di rumah hanya ada sehelai kain,” tutur Hamka dalam buku biografi “Pribadi dan Martabat Buya Prof Dr. Hamka” karangan Rusydi Hamka.
Puncak kemiskinan dua sejoli ini terjadi ketika lahir anak ketiga, yaitu Rusydi Hamka. Dia dilahirkan di kamar asrama, Kulliyatul Mubalighin, Padang Panjang pada 1935. Sedangkan anak pertama Buya Hamka, bernama Hisyam, meninggal dalam usia lima tahun. Besarnya beban ekonomi ditambah kerasnya penjajahan, membuat Hamka harus memutar otak untuk membiayai anak-anaknya.
Dalam kondisi diliputi kemiskinan, pergilah Hamka ke Medan untuk bekerja di Majalah Pedoman Masyarakat. Di kota yang kini menjadi ibukota Sumatera Utara itu, Hamka tinggal selama sebelas tahun.
Menurut penuturan Rusydi Hamka, saat itulah dia menyaksikan dan mengalami kesulitan-kesulitan hidup kedua orangtuanya. Di balik tanggung jawab sang ayah, tak lupa kesetiaan Siti Raham senantiasa bersamanya. Wanita tegar itu senantiasa menjalankan amanah Buya Hamka untuk menjadi istri yang taat suami dan mendidik anak-anak di kala Buya tiada bersamanya.
Dengan kondisi pas-pasan, Buya Hamka mampu menahkodai rumah tangga dengan tujuh orang anak. Itu belum ditambah beberapa kemenakan yang ikut dibiayai Buya Hamka. Sebab dalam adat Minang, seorang Mamak punya tanggung jawab terhadap kemenakan dan saudara perempuannya.
Rusydi mengatakan Hamka adalah orang yang biasa-biasa saja. Berbeda dengan pria keturunan Minang yang pandai berdagang, Buya Hamka bukanlah orang yang mewarisi bakat berbisnis. Hamka juga bukanlah orang yang makan gaji dari pemerintah.
“Ketika pindah ke Padang Panjang dalam suasana revolusi, ayah jelas tak punya sumber kehidupan tetap yang diharapkan setiap bulan,” terang Rusydi Hamka.
Saat memimpin Muhammadiyah di Sumatera Barat, Buya Hamka kerap keliling kampung untuk berdakwah. Perjalanan itu kerap dilaluinya dengan Bendi maupun berjalan kaki. Hal itu dilakukan selama berhari-hari tanpa pulang ke rumah.
Maka saat menemui istrinya di rumah, pertanyaan yang sering diutarakan Buya Hamka adalah: Apakah anak-anak (bisa) makan? Hingga Buya Hamka sengaja menepuk perut anak-anaknya untuk mengetahui apakah buah hatinya lapar atau kenyang.
Di sinilah, Siti Raham sukses menjalankan amanah sebagai Ibu. Agar anak-anaknya tidak kelaparan, Siti Raham rela menjual harta simpanannya. Beliau bukanlah wanita menjadikan perhiasan sebagai makhota. Karena makhota sejatinya adalah Buya Hamka dan keluarga.
Maka Kalung, gelang emas, dan kain batik halus yang dibelinya di Medan terpaksa dijual di bawah harga demi membeli beras dan membayar uang sekolah anak-anak. Biarlah dirinya kesusahan, asal perut anak-anaknya tidak kelaparan dan tetap bisa melanjutkan pendidikan.
Kerapa kali dirinya meneteskan air mata, ketika membuka almarinya untuk mengambil kain-kain simpanannya untuk dijual ke pasar. Tak tega melihat istrinya terus menguras hartanya, Buya Hamka sontak mengeluarkan beberapa helai kain Bugisnya untuk dijual. Namun sang istri mencegahnya.
“Kain Angku Haji jangan dijual, biar kain saya saja. Karena Angku Haji sering keluar rumah. Di luar jangan sampai Angku Haji kelihatan sebagai orang miskin,” ujarnya.
Demikianlah dalam keadaan sederhana Siti Raham masih mempertimbangkan kehormatan suaminya. Apa saja dilakukannya agar Buya Hamka tidak terlihat lusuh di mata jama’ah dan masyarakat. Dari mulai memikirkan pakaian hingga membersihkan kopiah bila Buya Hamka hendak keluar. Karena cinta adalah kehormatan.
Maka melihat Buya Hamka menangis saat dirinya turun dari mimbar pidato di Makassar, sang istri hanya bisa tersenyum, “Kan yang Ummi pidatokan itu kenyataannya saja.”
[Pz/Islampos]
Arti Sebuah Cinta, Rindu dan Cemburu dalam Islam
Sumber gambar: http://dakwahmutiarahikmah.blogspot.com/2012/10/arti-cinta-rindu-dan-cemburu-dalam-islam.html
Author: Raisa Hakim
Banyak
orang berbicara tentang masalah ini tapi tidak sesuai dengan yang
sebenarnya. Atau tidak menjelaskan batasan-batasan dan maknanya secara
syar’i. Dan kapan seseorang itu keluar dari batasan-batasan tadi. Dan
seakan-akan yang menghalangi untuk membahas masalah ini adalah salahnya
pemahaman bahwa pembahasan masalah ini berkaitan dengan akhlaq yang
rendah dan berkaitan dengan perzinahan, perkataan yang keji. Dan hal ini
adalah salah. Tiga perkara ini adalah sesuatu yang berkaitan dengan
manusia yang memotivasi untuk menjaga dan mendorong kehormatan dan
kemuliaannya. Aku memandang pembicaraan ini yang terpenting adalah
batasannya, penyimpangannya, kebaikannya, dan kejelekannya. Tiga kalimat
ini ada dalam setiap hati manusia, dan mereka memberi makna dari tiga
hal ini sesuai dengan apa yang mereka maknai.
Cinta (Al-Hubb)
Cinta
yaitu Al-Widaad yakni kecenderungan hati pada yang dicintai, dan itu
termasuk amalan hati, bukan amalan anggota badan/dhahir. Pernikahan itu
tidak akan bahagia dan berfaedah kecuali jika ada cinta dan kasih sayang
diantara suami-isteri. Dan kuncinya kecintaan adalah pandangan. Oleh
karena itu, Rasulullah Sawmenganjurkan pada orang yang meminang untuk
melihat pada yang dipinang agar sampai pada kata sepakat dan cinta,
seperti telah kami jelaskan dalam bab Kedua.
Sungguh telah
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Nasa’i dari Mughirah bin Su’bah r.a
berkata : “Aku telah meminang seorang wanita”, lalu Rasulullah
Sawbertanya kepadaku : “Apakah kamu telah melihatnya ?” Aku berkata :
“Belum”, maka beliau bersabda : “Maka lihatlah dia, karena sesungguhnya
hal itu pada akhirnya akan lebih menambah kecocokan dan kasih sayang
antara kalian berdua”
Sesungguhnya kami tahu bahwa
kebanyakan dari orang-orang, lebih-lebih pemuda dan pemudi, mereka takut
membicarakan masalah “cinta”, bahkan umumnya mereka mengira pembahasan
cinta adalah perkara-perkara yang haram, karena itu mereka merasa
menghadapi cinta itu dengan keyakinan dosa dan mereka mengira diri
mereka bermaksiat, bahkan salah seorang diantara mereka memandang, bila
hatinya condong pada seseorang berarti dia telah berbuat dosa.
Kenyataannya,
bahwa di sini banyak sekali kerancuan-kerancuan dalam pemahaman mereka
tentang “cinta” dan apa-apa yang tumbuh dari cinta itu, dari hubungan
antara laki-laki dan perempuan. Dimana mereka beranggapan bahwa cinta
itu suatu maksiat, karena sesungguhnya dia memahami cinta itu dari
apa-apa yang dia lihat dari lelaki-lelaki rusak dan perempuan-perempuan
rusak yang diantara mereka menegakkan hubungan yang tidak disyariatkan.
Mereka saling duduk, bermalam, saling bercanda, saling menari, dan
minum-minum, bahkan sampai mereka berzina di bawah semboyan cinta.
Mereka mengira bahwa ‘cinta’ tidak ada lain kecuali yang demikian itu.
Padahal sebenarnya tidak begitu, tetapi justru sebaliknya.
Sesungguhnya
kecenderungan seorang lelaki pada wanita dan kecenderungan wanita pada
lelaki itu merupakan syahwat dari syahwat-syahwat yang telah Allah
hiaskan pada manusia dalam masalah cinta. Artinya Allah menjadikan di
dalam syahwat apa-apa yang menyebabkan hati laki-laki itu cenderung pada
wanita, sebagaimana firman Allah Swt :
["Dijadikan indah
pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu :
wanita-wanita, anak-anak,..."] Ali-’Imran : 14
Allah lah
yang menghiasi bagi manusia untuk cinta pada syahwat ini, maka manusia
mencintainya dengan cinta yang besar, dan sungguh telah tersebut dalam
hadits bahwa Nabi Saw bersabda :
["Diberi rasa cinta
padaku dari dunia kalian : wanita dan wangi-wangian dan dijadikan
penyejuk mataku dalam sholat"] HR Ahmad, Nasa’i, Hakim dan Baihaqi.
Andaikan
tidak ada rasa cinta lelaki pada wanita atau sebaliknya, maka tidak ada
pernikahan, tidak ada keturunan dan tidak ada keluarga. Namun, Allah
Swt tidaklah menjadikan lelaki cinta pada wanita atau sebaliknya supaya
menumbuhkan diantara keduanya hubungan yang diharamkan, tetapi untuk
menegakkan hukum-hukum yang disyari’atkan dalam bersuami isteri,
sebagaimana tercantum dalam hadits Ibnu Majah, dari Abdullah bin Abbas
r.a berkata : telah bersabda Rasulullah Saw:
["Tidak terlihat dua orang yang saling mencintai, seperti pernikahan"]
Dan
agar orang-orang Islam menjauhi jalan-jalan yang rusak atau keji, maka
Allah telah menyuruh yang pertama kali agar menundukan pandangan, karena
‘pandangan’ itu kuncinya hati, dan Allah telah haramkan semua
sebab-sebab yang mengantarkan pada fitnah, dan kekejian, seperti
berduaan dengan orang yang bukan mahramnya, bersenggolan, bersalaman,
berciuman antara lelaki dan wanita, karena perkara ini dapat menyebabkan
condongnya hati. Maka bila hati telah condong, dia akan sulit sekali
menahan jiwa setelah itu, kecuali yang dirahmati Allah Swt.
Bahwa
Allah tidak akan menyiksa manusia dalam kecenderungan hatinya. Akan
tetapi manusia akan disiksa dengan sebab jika kecenderungan itu diikuti
dengan amalan-amalan yang diharamkan. Contohnya : apabila lelaki dan
wanita saling pandang memandang atau berduaan atau duduk cerita panjang
lebar, lalu cenderunglah hati keduanya dan satu sama lainnya saling
mencinta, maka kecondongan ini tidak akan menyebabkan keduanya
disiksanya, karena hal itu berkaitan dengan hati, sedang manusia tidak
bisa untuk menguasai hatinya. Akan tetapi, keduanya diazab karena apa
yang dia lakukan. Dan karena keduanya melakukan sebab-sebab yang
menyampaikan pada ‘cinta’, seperti perkara yang telah kami sebutkan. Dan
keduanya akan dimintai tajawab, dan akan disiksa juga dari setiap
keharaman yang dia perbuat setelah itu.
Adapun cinta yang
murni yang dijaga kehormatannya, maka tidak ada dosa padanya, bahkan
telah disebutkan olsebagian ulama seperti Imam Suyuthi, bahwa orang yang
mencintai seseorang lalu menjaga kehormatan dirinya dan dia
menyembunyikan cintanya maka dia diberi pahala, sebagaimana akan
dijelaskan dalam ucapan kami dalam bab ‘Rindu’. Dan dalam keadaan yang
mutlak, sesungguhnya yang paling selamat yaitu menjauhi semua
sebab-sebab yang menjerumuskan hati dalam persekutuan cinta, dan
mengantarkan pada bahaya-bahaya yang banyak, namun …..sangat sedikit
mereka yang selamat.
Rindu (Al-’Isyq)
Rindu
itu ialah cinta yang berlebihan, dan ada rindu yang disertai dengan
menjaga diri dan ada juga yang diikuti dengan kerendahan. Maka rindu
tersebut bukanlah hal yang tercela dan keji secara mutlak. Tetapi bisa
jadi orang yang rindu itu, rindunya disertai dengan menjaga diri dan
kesucian, dan kadang-kadang ada rindu itu disertai kerendahan dan
kehinaan.
Sebagaimana telah disebutkan, dalam ucapan kami
tentang cinta maka rindu juga seperti itu, termasuk amalan hati, yang
orang tidak mampu menguasainya. Tapi manusia akan dihisab atas
sebab-sebab yang diharamkan dan atas hasil-hasilnya yang haram. Adapun
rindu yang disertai dengan menjaga diri padanya dan menyembunyikannya
dari orang-orang, maka padanya pahala, bahkan Ath-Thohawi menukil dalam
kitab Haasyi’ah Marakil Falah dari Imam Suyuthi yang mengatakan bahwa
termasuk dari golongan syuhada di akhirat ialah orang-orang yang mati
dalam kerinduan dengan tetap menjaga kehormatan diri dan disembunyikan
dari orang-orang meskipun kerinduan itu timbul dari perkara yang haram
sebagaimana pembahasan dalam masalah cinta.
Makna ucapan
Suyuthi adalah orang-orang yang memendam kerinduan baik laki-laki maupun
perempuan, dengan tetap menjaga kehormatan dan menyembunyikan
kerinduannya sebab dia tidak mampu untuk mendapatkan apa yang
dirindukannya dan bersabar atasnya sampai mati karena kerinduan tersebut
maka dia mendapatkan pahala syahid di akhirat. Hal ini tidak aneh jika
fahami kesabaran orang ini dalam kerinduan bukan dalam kefajiran yang
mengikuti syahwat dan dia bukan orang yang rendah yang melecehkan
kehormatan manusia bahkan dia adalah seorang yang sabar, menjaga diri
meskipun dalam hatinya ada kekuatan dan ada keterkaitan dengan yang
dirindui, dia tahan kekerasan jiwanya, dia ikat anggota badannya sebab
ini di bawah kekuasaannya. Adapun hatinya dia tidak bisa menguasai maka
dia bersabar atasnya dengan sikap afaf (menjaga diri) dan menyembunyikan
kerinduannya sehingga dengan itu dia mendapat pahala.
Cemburu (Al-Ghairah)
Cemburu
ialah kebencian seseorang untuk disamai dengan orang lain dalam
hak-haknya, dan itu merupakan salah satu akibat dari buah cinta. Maka
tidak ada cemburu kecuali bagi orang yang mencintai. Dan cemburu itu
termasuk sifat yang baik dan bagian yang mulia, baik pada laki-laki atau
wanita.
Ketika seorang wanita cemburu maka dia akan
sangat marah ketika suaminya berniat kawin dan ini fitrah padanya. Sebab
perempuan tidak akan menerima madunya karena kecemburuannya pada suami,
dia senang bila diutamakan, sebab dia mencintai suaminya. Jika dia
tidak mencintai suaminya, dia tidak akan peduli (lihat pada bab I). Kita
tekankan lagi disini bahwa seorang wanita akan menolak madunya, tetapi
tidak boleh menolak hukum syar’i tentang bolehnya poligami. Penolakan
wanita terhadap madunya karena gejolak kecemburuan, adapun penolakan dan
pengingkaran terhadap hukum syar’i tidak akan terjadi kecuali karena
kelalaian dan kesesatan. Adapun wanita yang shalihah, dia akan menerima
hukum-hukum syariat dengan tanpa ragu-ragu, dan dia yakin bahwa padanya
ada semua kebaikan dan hikmah. Dia tetap memiliki kecemburuan terhadap
suaminya serta ketidaksenangan terhadap madunya.
Kami
katakan kepada wanita-wanita muslimah khususnya, bahwa ada bidadari yang
jelita matanya yang Allah Swt jadikan mereka untuk orang mukmin di
sorga. Maka wanita muslimat tidak boleh mengingkari adanya ‘bidadari’
ini untuk orang mukmin atau mengingkari hal-hal tersebut, karena
dorongan cemburu. Maka kami katakan padanya :
Dia tidak tahu apakah dia akan berada bersama suaminya di surga kelak atau tidak.
Bahwa cemburu tidak ada di surga, seperti yang ada di dunia.
Bahwasanya Allah Swt telah mengkhususkan juga bagi wanita dengan
kenikmatan-kenikmatan yang mereka ridlai, meski kita tidak mengetahui
secara rinci.
Surga merupakan tempat yang kenikmatannya
belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terbetik
dalam hati manusia, seperti firman Allah Swt
["Seorangpun
tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu
(bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan"] As-Sajdah : 17
Oleh
karena itu, tak seorang pun mengetahui apa yang tersembunyi bagi mereka
dari bidadari-bidadari penyejuk mata sebagai balasan pada apa-apa yang
mereka lakukan. Dan di sorga diperoleh kenikmatan-kenikmatan bagi mukmin
dan mukminat dari apa-apa yang mereka inginkan, dan juga didapatkan
hidangan-hidangan, dan akan menjadi saling ridho di antara keduanya
sepenuhnya. Maka wajib bagi keduanya (suami-isteri) di dunia ini untuk
beramal sholeh agar memperoleh kebahagiaan di sorga dengan penuh
kenikmatan dan rahmat Allah Swt yang sangat mulia lagi pemberi rahmat.
Adapun
kecemburuan seorang laki-laki pada keluarganya dan kehormatannya, maka
hal tersebut ‘dituntut dan wajib’ baginya karena termasuk kewajiban
seorang laki-laki untuk cemburu pada kehormatannya dan kemuliaannya. Dan
dengan adanya kecemburuan ini, akan menolak adanya kemungkaran di
keluarganya. Adapun contoh kecemburuan dia pada isteri dan anak-anaknya,
yaitu dengan cara tidak rela kalau mereka telanjang dan membuka tabir
di depan laki-laki yang bukan mahramnya, bercanda bersama mereka, hingga
seolah-olah laki-laki itu saudaranya atau anak-anaknya.
Anehnya
bahwa kecemburuan seperti ini, di jaman kita sekarang dianggap
ekstrim-fanatik, dan lain-lain. Akan tetapi akan hilang keheranan itu
ketika kita sebutkan bahwa manusia di jaman kita sekarang ini telah
hidup dengan adat barat yang jelek. Dan maklum bahwa masyarakat barat
umumnya tidak mengenal makna aib, kehormatan dan tidak kenal kemuliaan,
karena serba boleh (permisivisme), mengumbar hawa nafsu kebebasan saja.
Maka orang-orang yang mengagumi pada akhlaq-akhlaq barat ini tidak mau
memperhatikan pada akhlaq Islam yang dibangun atas dasar penjagaan
kehormatan, kemuliaan dan keutamaan.
Sesungguhnya
Rasulullah Saw telah mensifati seorang laki-laki yang tidak cemburu pada
keluarganya dengan sifat-sifat yang jelek, yaitu ‘Dayyuuts’. Sungguh
ada dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabraani dari Amar bin
Yasir r.a, serta dari Al-Hakim, Ahmad dan Baihaqi dari Abdullah bin Amr
r.a, dari Nabi Saw bahwa ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga
yaitu peminum khomr, pendurhaka orang tua dan dayyuts. Kemudian Nabi
menjelaskan tentang dayyuts, yaitu orang yang membiarkan keluarganya
dalam kekejian atau kerusakan, dan keharaman.
Wallahu a’lam
http://raisahakim.com/arti-cinta-rindu-dan-cemburu-dalam-islam/
Inilah 7 Cara Rasulullah Mencintai Istrinya
- Rasulullah SAW selalu bertanggung jawab mencari nafkah untuk keluarganya. Contoh: Rasulullah SAW memerah sendiri susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.
- Rasulullah SAW tidak segan membantu istrinya di dapur. Contoh: Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap dimasak untuk dimakan, sambil tersenyum Rasulullah SAW menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur.
- Rasulullah SAW sering memanggil istrinya dengan panggilan mesra. Contoh: Aisyah r.a. dipanggil dengan panggilan Khumaira (yang kemerah-merahan) oleh beliau.
- Rasulullah SAW tidak pernah mendesak istrinya menyediakan makanan. Contoh: suatu ketika, Rasulullah SAW pulang pada waktu pagi. Beliau pasti sangat lapar saat itu. Tetapi dilihatnya tidak ada apapun untuk sarapan, bahkan yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina ‘Aisyah belum ke pasar. Maka beliau bertanya, “Belum ada sarapan ya Khumaira?” Aisyah menjawab dengan agak serba salah, “Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.” Rasulullah SAW lantas berkata, “Jika begitu aku puasa saja hari ini.” tanpa sedikit pun tergambar raut kesal di muka beliau.
- Rasulullah SAW sangat marah ketika melihat seorang suami sedang memukul istrinya. Contoh: suatu saat beliau melihat seseorang memukul istrinya. Beliau menegur, “Mengapa engkau memukul istrimu?” Orang itu menjawab, “Isteriku sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat dia tetap bandel juga, jadi aku pukul dia.” Rasulullah SAW berkata lagi, “Aku tidak menanyakan alasanmu, aku bertanya mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu dari anak-anakmu?”
- Rasulullah SAW tetap lembut dan santun kepada istri. Rasulullah selalu memperlakukan istrinya sangat istimewa sekalipun beliau adalah pemimpin umat Islam tertinggi, bahkan saat itu adalah pemimpin terbesar di dunia.