Surya Paloh merupakan
pendiri dan ketua umum partai politik (parpol) Nasional Demokrat
(Nasdem). Dua hari setelah pemilu legislatif (pileg) tanggal 09 April
2014, partai Nasdem resmi berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) untuk mendukung pencalonan Joko Widodo (Jokowi)
sebagai bakal calon presiden (sekarang sudah calon presiden). Selain
sebagai ketua umum partai Nasdem, Surya Paloh adalah pendiri dan
pimpinan kelompok usaha pers Media Group yang memiliki harian Media
Indonesia, Lampung Post, dan stasiun televisi MetroTV.
Karena Surya Paloh dan
partai Nasdem mendukung Jokowi, maka tentu saja Surya Paloh dengan
mudah menyetir media massanya, yakni MetroTV, Media Indonesia, dan
Lampung Post, untuk turut serta mendukung dan mengkampanyekan Jokowi-JK
sebagai pasangan capres-cawapres nomor urut 2. MetroTV sekarang sudah
menjadi media massa yang tidak adil, tidak obyektif, atau tidak netral.
Media Group sudah mengabaikan asas-asas pers yang berlaku secara
nasional dan internasional. Media Group selalu menyiarkan berita-berita
tentang Jokowi-JK dengan kesan yang positif meskipun materinya negatif
untuk menaikkan popularitas Jokowi-JK. Sementara itu, MetroTV jarang
mempublikasikan berita tentang Prabowo-Hatta. Sekali ada, MetroTV selalu
menampilkan berita Prabowo-Hatta dengan kesan negatif padahal materinya
positif. Masih jauh lebih baik TVOne yang mengkampanyekan Prabowo-Hatta
secara elegan.
Apa pers dan media
massa harus netral? Semua pers dan media massa tentu harus netral
kecuali media tersebut telah menjelaskan posisinya dan itupun tetap
harus menjalankan asas-asas pers yang lain. Contoh: media massa Kristen
tentu membela umat Kristen dan media massa Islam tentu membela umat
Islam. Tapi MetroTV adalah media massa nasional yang tidak menjelaskan
posisinya atau afiliasinya dengan kelompok manapun sehingga MetroTV
seharusnya netral atau dengan kata lain menjalankan asas pers keadilan.
Kalaupun mendukung kelompok tertentu, lakukanlah secara elegan dan tidak
mencolok.
Jangan pernah lagi
menonton MetroTV. Tidak usah lagi membeli harian Media Indonesia dan
Lampung Post. Jangan pernah lagi membaca berita atau apapun dari Media
Group baik selama pilpres, setelahnya, dan kalau perlu selamanya. Lebih
baik menonton TVOne karena TVOne bersedia memberikan hiburan gratis
kepada rakyat Indonesia berupa siaran Piala Dunia FIFA 2014 sehingga
kita tidak perlu menonton pertandingan Piala Dunia melalui TV berbayar.
Apa yang pernah diberikan MetroTV ke penonton? Jadilah pembaca dan
penonton yang kritis dan jangan menelan mentah-mentah semua informasi
yang Anda peroleh, termasuk pada tulisan ini.
http://politik.kompasiana.com/2014/06/14/pencitraan-jokowi-jk-di-metro-tv-666353.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com