by: http://fiksi.kompasiana.com/drama/2013/08/10/benci-ku-ya-cinta-ku-583190.html
Cerita kita sudah berakhir sebulan yang lalu.. Tapi mengapa terasa
seperti baru kemarin terjadi.. Sakitnya tak berkurang sedikit pun..
Mimpi buruk itu… Mengapa harus terjadi..
Masih terngiang-ngiang kata-kata mu yg membuat ku kaku membisu..
“Sayang, aku ingin bicara serius. Apakah engkau sudah siap?.”
Aku hanya menggangguk lemah. Wanita memiliki firasat atau feeling yg kuat. Aku tau mas her ingin mengakhiri semuanya..
“Sayang, kemarin aku pulang ke jogja.. Aku bicara banyak dengan istri ku.. Aku meminta ijin kepadanya tuk menikah lagi.”
Terkesiap aku dalam diam. “Mas Her, mengapa engkau mengambil keputusan ini tanpa berbicara dgn ku..”
“Aku takut kamu marah yank.. Jujur aku sekarang lebih tenang, karena
respon istri ku diluar dugaan..aku pikir dia akan marah besar tapi
ternyata dia hanya ingin berbicara dari hati ke hati dgn mu. Berbicara
antar perempuan. Mau ya yank, biar sama-sama tenang. Jangan takut yank,
dia tidak akan marah pada mu. Aku mengenal sifatnya.”
Seketika perasaan benci, terluka, sedih, terpuruk menjadi satu… Iman ku benar-benar berada dlm titik terendah.. Astagfirullah..
“Sudahlah mas, lupakan aku saja.. Kembalilah pada istri mu.”
” Iya sayang..sayang janji ya tidak akan membenci ku.”
Benci???
Entahlah.. Hampa yg ad dalam diri ini.. Mengapa hanya dalam hitungan bulan aku bisa mencintainya begitu dalam..
“Sayang.. Mau ya bicara dgn istri ku.. Biar sama-sama tenang.. Biar dia
disana juga tenang.. Semalam aku bicara banyak dengannya, aku ingin
perbaiki semuanya.. Aku mengatakan padanya jika hubungan kita sudah
berakhir.”
Mas her, tak cukupkah engkau meninggalkan ku.. Haruskah rasa sakit ini kau tambah dengan menjelaskan semuanya pada istri mu..
Cinta ku pada mu yg membuat ku menganggukan kepala tanda setuju..
Dia memang wanita hebat mas.. Dia meminta maaf atas perbuatan mu pada
ku.. Dia hanya menginginkan semuanya berakhir.. Dia begitu tenang.. Aku
si lemah ini malah tak mampu berkata, sedih yg membuncah terasa menusuk
jantung.. Aku hanya terbata berkata maaf tuk semuanya..
Ternyata semua tak berakhir disini..
Rasa rindu ini mengapa semakin kuat mas..
Rasa cinta ini semakin dalam pada mu..
Inikah balasan atas dosa ku..
Sakit ini terasa semakin menyiksa.. Saat kau berusaha menguatkan aku..
“Berdoa untuk kebaikan dan kebahagiaan mu adalah cara ku memeluk mu dari jauh..”
“Aku tak kan bisa tak perduli pada mu, aku ingin melihat mu bahagia..menemukan pengganti yg lebih baik.”
“Aku kangen kamu, tapi kita tak bisa seperti dulu lg..”
Tahukah mas, kata-kata mu semakin menyakitkan ku..
Kau seolah menegaskan semuanya hanyalah masa lalu..
Kau tercipta bukan untuk ku..
Bayangan mu berdua bersama istri bahagia melukai ku.. Tapi aku iklas mas..
Ikatan perkawinan bukanlah main-main..
Aku tak kan mau memisahkan yg Allah persatukan..
Bahagialah mas dengan wanita hebat itu..
Cinta tak kan mungkin mudah berganti menjadi benci..
Tapi aku tak ingin mencintai mu lg mas..
Jumat, 23 Agustus 2013
SEBUAH TULISAN MENARIK= Mengubah Energi Marah Menjadi Sesuatu yang Produktif
-
by: http://fiksi.kompasiana.com/novel/2013/08/23/mengubah-energi-marah-menjadi-sesuatu-yang-produktif-585759.html
Fuad Ahmad (FA), 48 tahun, profesi: aktivis lingkungan hidup. Akbar (A) yang mewawancarinya.
A: “Disamping bekerja di sebuah departemen
pemerintah, Anda juga dikenal sebagai aktivis lingkungan hidup. Kenapa
Anda mau repot-repot begitu?”
FA: “Demi memenuhi kebutuhan batin. Saya memiliki
konsen yang cukup tinggi pada lingkungan hidup. Hutan di Indonesia
adalah paru-paru dunia. Dada saya turut sesak mendapati kenyataan banyak
hutan kita yang rusak. Dengan melibatkan diri sebagai aktivis
lingkungan hidup, itu cukup mengurangi rasa sesak dalam dada. Walaupun
yang saya lakukan mungkin tidak seberapa, tidak signifikan, efeknya
tidak kelihatan secara langsung, setidaknya saya melakukan sesuatu.
Tidak berpangku tangan saja.”
A: “Ada yang sinis pada aktivis, menyebut aktivis
hanya mencari keuntungan, melobi donatur asing dengan mengatasnamakan
kepentingan rakyat.”
FA: “Tidak apa-apa. Dalam hidup ada yang mensinisi
kita itu biasa. Mungkin memang ada aktivis yang seperti itu, tapi apa
iya semua aktivis begitu. Kalau mendengarkan semua omongan orang, kita
tidak akan beranjak kemana-mana. Modal saya adalah 2N, Nekat dan Networking.
Saya ajak orang-orang yang mau diajak untuk bergerak, bersih-bersih
kali, menanam pohon mangrove, mengembalikan fungsi hutan bakau dan
mencegah abrasi yang makin meluas. Bersama kawan-kawan satu visi,
mengedukasi masyarakat dan mengajak masyarakat minimal menciptakan
penghijauan di lingkungan masing-masing. Pentingnya lahan hijau di
perkotaan harus terus didengungkan, untuk mengimbangi pembangunan fisik
yang masif. Lihat saja Jakarta, dimana-mana mal, setiap hari muncul mal
baru, overload, itu bukan kabar baik dilihat dari kacamata
lingkungan hidup dalam jangka panjang. Bayangkan bila pembangunan mal
itu tidak direm, Jakarta akan seperti apa sepuluh tahun yang akan
datang, dua puluh tahun yang akan datang, lima puluh tahun yang akan
datang, seratus tahun yang akan datang. Apa yang akan kita berikan untuk
anak cucu kita nanti. Saya marah melihat itu semua. Energi marah itu
saya jadikan sesuatu yang produktif, yakni dengan melibatkan diri
sebagai aktivis lingkungan hidup.”
A: “Pikiran Anda jauh ke depan ya?”
FA: “Iya dong. Kita hidup kan bukan untuk
saat ini saja. Kalau kita menikmati lingkungan hidup yang baik saat ini,
itu tidak terlepas dari kebaikan orang-orang yang hidup sebelum saat
ini. Orang-orang dulu menjaga lingkungan hidup, sehingga kita yang hidup
pada saat ini bisa merasakan keteduhan pohon-pohon yang berdiri tegak
menjulang tinggi dengan akar yang kokoh mencengkeram bumi, dengan
daun-daun yang rindang. Nah, sebagai orang yang hidup di saat ini, apa
yang kita lakukan untuk menjaga lingkungan hidup? Apakah kita mau
berpikir pragmatis saja, berpikir jangka pendek saja, memikirkan
keuntungan pribadi saja? Membangun ini itu tanpa memikirkan efeknya ke
depan akan seperti apa. Saya pikir ini harus menjadi perhatian bagi
seluruh anak bangsa ini. Kita tidak cukup marah dan mencaci-maki saja.
Sebuah ironi ya melihat hutan-hutan kebakaran di musim kemarau, dan
banjir dimana-mana saat musim penghujan. Itu tidak akan terjadi atau
sangat bisa diminimalisir kalau kita sungguh-sungguh menjaga lingkungan
hidup, dan melakukan pembangunan sesuai aturan. Pada masyarakat harus
ditumbuhkan kesadaran bahwa bumi ini satu, seluruh manusia adalah satu
keluarga. Sehingga jika ada yang melakukan kerusakan di muka bumi ini,
itu efeknya bukan ke dirinya saja, tapi meluas kemana-mana. Contoh mudah
deh, dalam satu lingkungan, tidak semua orang membuang sampah di got,
tapi ketika hujan deras datang, semua orang di satu lingkungan itu harus
merasakan derita kebanjiran karena got tersumbat sampah yang menumpuk.”
A: “Program apa yang Anda sedang buat sekarang?”
FA: “Kerja di lingkungan hidup itu
berkesinambungan, terus-menerus, tak ada putusnya. Saya dan kawan-kawan
serta berbagai pihak pendukung, saat ini sedang mengkampanyekan gaya
hidup hijau. Manusia harus menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari
alam, bagaimana hidup menyatu dengan alam. Ruang hijau harus menjadi
perhatian ketika membangun rumah misalnya. Jangan rumah itu habis untuk
bangunan, hingga taman ditiadakan. Yang seperti itu tidak seimbang.
Taman harus ada, dan taman itu tidak selalu ditumbuhi bunga. Itu bisa
dimanfaatkan dengan konsep taman bergizi, tumbuhan berupa sayur-sayuran
itu juga tidak kalah indahnya dengan aneka tanaman bunga. Tanaman
seperti bayam, sawi, cabe, itu lebih produktif. Bisa dipetik hasilnya
dan dimasak untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Bukannya melarang
orang menanam bunga yang indah, bisa saja dikombinasi antara tanaman
bunga yang bernilai estetika dan tumbuh-tumbuhan produktif. Atau
dikombinasi dengan konsep taman sehat, menanam tumbuh-tumbuhan yang
berkhasiat jamu. Intinya ruang hijau itu tidak boleh diabaikan.”
A: “Tapi tidak semua orang memiliki tanah yang
cukup untuk mewujudkan konsep hijau itu. Banyak orang tinggal di
perumahan padat penduduk. Jangankan memikirkan lahan hijau, memikirkan
lahan untuk tidur sendiri saja sulit?”
FA: “Ya itulah, semua hal saling terkait. Mengapa
orang desa berbondong-bondong pergi ke kota, rela hidup berdesak-desakan
di perumahan padat penduduk, padahal di desa ia memiliki tanah luas.
Itu contoh saja ya. Suatu keadaan kadang sudah seperti benang kusut. Itu
bisa diurai satu persatu dan tidak cukup dipikirkan oleh satu orang
saja. Kemarin saya bertemu seorang bapak. Dia seorang petani di desa. Ia
menyekolahkan anaknya di kota untuk belajar ilmu pertanian. Bapak itu
berharap anaknya kembali pulang ke desa untuk membangun pertanian di
desanya. Tapi setelah selesai menuntut ilmu pertanian, anaknya itu
memilih bekerja di kota. Tentu saja sang bapak itu tidak bisa memaksa
anaknya pulang ke desa. Seperti yang saya lakukan. Saya melakukan apa
yang saya bisa lakukan. Saya mengkampanyekan gaya hidup hijau pada
masyarakat. Saya berharap semua orang menerapkan gaya hidup hijau.
Apakah kemudian semua orang menerapkan gaya hidup hijau, belum tentu.
Karena orang itu memang tidak bisa dipaksa-paksa. Kesadaran itu harus
ditumbuhkan di dalam hati sendiri.”
A: “Kondisi seperti apa yang membuat Anda bahagia?”
FA: “Saya bahagia apabila saya pergi tanpa
meninggalkan masalah. Dalam bahasa berbeda, saya bahagia apabila saya
mati tanpa meninggalkan masalah. Yang saya lakukan sekarang ini adalah
bagian dari usaha mewujudkan kebahagiaan itu. Seperti saya katakan di
awal, walaupun yang saya lakukan ini hanya seujung jari, sangat kecil,
tidak kelihatan. Walaupun hanya satu langkah kecil dan tertatih-tatih
dan mungkin tidak akan sampai pada tujuan, tapi setidaknya saya memiliki
niat baik dan telah bergerak.”
ARITKEL KHUSUS BAND TERSUKSES KAHITNA= Inilah 10 Hits KAHITNA Sepanjang Masa
by: http://hiburan.kompasiana.com/musik/2013/03/12/10-hits-kahitna-sepanjang-masa-542115.html
Ketika
semalam i-radio Jakarta menyiarkan program “Salute to KAHITNA” dan
memutarkan lagu-lagu KAHITNA selama 1 jam, saya tak ragu lagi untuk
mengatakan jika KAHITNA adalah legenda di panggung musik Indonesia.
Bicara KAHITNA seperti halnya bicara
cinta. Lagu-lagu mereka layaknya ungkapan hati setiap orang yang
merasakan cinta. Lagu-lagu KAHITNA mungkin tak seluruhnya berisikan
lirik yang puitis, tapi efeknya bagi banyak orang selalu puitis dan
romantis. Meski kadang dianggap hiperbolis, lagu-lagu KAHITNA justru
sebuah ringkasan kisah yang realistis.
Tak pernah berhenti mencetak hits,
sepanjang perjalanan musikalnya KAHITNA selalu sukses melahirkan
masterpiece dari setiap albumnya. Beberapa lagu mereka lestari dan tetap
bertahan di hati dan ingatan banyak orang untuk rentang waktu yang
panjang.
Bagi para penggemarnya semua lagu
KAHITNA adalah karya abadi. Bagi sebagian orang juga terlalu banyak jika
harus menyebutkan daftar hits KAHITNA. Tapi setidaknya ada beberapa
lagu KAHITNA yang terbukti mendapatkan apresiasi panjang dari pendengar
musik Indonesia. Sebagian menjadi soundtrack hidup bagi banyak orang.
Berikut ini adalah 10 hits KAHITNA yang paling mengena di hati dan
ingatan banyak penikmat musik Indonesia.
Cerita Cinta
Tak hanya pengagum KAHITNA saja tapi semua penikmat lagu Indonesia pasti mengenal dan hafal dengan lagu ini. Cerita Cinta adalah lagu yang melambungkan nama KAHITNA sebagai jagoan musik Indonesia. Muncul di tahun 1994, Cerita Cinta sukses menjadi superhits yang digemari dan dinyanyikan banyak orang hingga kini.
Tak hanya pengagum KAHITNA saja tapi semua penikmat lagu Indonesia pasti mengenal dan hafal dengan lagu ini. Cerita Cinta adalah lagu yang melambungkan nama KAHITNA sebagai jagoan musik Indonesia. Muncul di tahun 1994, Cerita Cinta sukses menjadi superhits yang digemari dan dinyanyikan banyak orang hingga kini.
Cerita Cinta adalah template atau wajah musik KAHITNA secara keseluruhan.
Lagu ini memang menghadirkan beberapa citra yang melekat kuat bagi
KAHITNA seperti goyangan khas cerita cinta hingga bunyi-bunyian “hiye
hiyee hiyee” dan “huwoo huwoo huwoo”. Tapi di luar itu Cerita Cinta
adalah simbol dari kompromi idealisme bermusik KAHITNA yang saat itu
masih memegang kuat akar musik mereka yakni fusion jazz. Bahkan jika
menyimak seluruh lagu dalam album Cerita Cinta, praktis hanya Cerita
Cinta dan Seandainya Aku Bisa Terbang yang benar-benar lagu pop karena
album ini masih didominasi oleh warna fusion. Cerita Cinta adalah
pembuka wajah baru KAHITNA sebagai grup pop romantis.
Dikemas dalam pop yang progresif, Cerita
Cinta menjadi lagu yang asyik dengan syair-syair manis yang mudah
diingat. Lagu ini bahkan selalu sukses mengundang histeria penonton saat
intro musiknya baru dimainkan. Satu lagi, Cerita Cinta adalah evergreen song paling hits dari KAHITNA.
“hey..hey hiye hiyeee..! hey yei yei yei yei…hiye hiye hiye hiyeee…
Berawal dari mata indahnya sapamu
Mengapa harus resah
Berawal tatap mata hangatnya sapamu
Mengapa jadi gundah
Tak ku sangka kita sama…
Tlah menyimpan getar cinta…cinta…
Hiyeee…biar cinta bergelora di dada
Biar cinta memadukan kita..huwoo huwoo huwoo..
Cerita cinta yang pertama ku rasa…
Jangan pernah berakhir cerita cinta kita…”
Berawal dari mata indahnya sapamu
Mengapa harus resah
Berawal tatap mata hangatnya sapamu
Mengapa jadi gundah
Tak ku sangka kita sama…
Tlah menyimpan getar cinta…cinta…
Hiyeee…biar cinta bergelora di dada
Biar cinta memadukan kita..huwoo huwoo huwoo..
Cerita cinta yang pertama ku rasa…
Jangan pernah berakhir cerita cinta kita…”
Cantik
Melanjutkan ledakan Cerita Cinta, album kedua KAHITNA hadir 2 tahun kemudian dan lagi-lagi sukses melahirkan superhits berjudul Cantik. Hampir sama dengan Cerita Cinta, lagu Cantik langsung menghentak rasa dari syair pertamanya yang sangat merayu. Seluruh syair penyusun lagu ini adalah kalimat yang manis, sederhana namun memiliki gagasan yang kuat. Musiknya yang catchy dengan sentuhan warna etnik di beberapa bagian membuat Cantik sukses menggenggam hati banyak orang. Banyak orang akhirnya mengutip syair-syair lagu ini sebagai petikan atau kutipan untuk merayu. Lagu ini memang “pelet” yang kuat untuk banyak wanita.
Melanjutkan ledakan Cerita Cinta, album kedua KAHITNA hadir 2 tahun kemudian dan lagi-lagi sukses melahirkan superhits berjudul Cantik. Hampir sama dengan Cerita Cinta, lagu Cantik langsung menghentak rasa dari syair pertamanya yang sangat merayu. Seluruh syair penyusun lagu ini adalah kalimat yang manis, sederhana namun memiliki gagasan yang kuat. Musiknya yang catchy dengan sentuhan warna etnik di beberapa bagian membuat Cantik sukses menggenggam hati banyak orang. Banyak orang akhirnya mengutip syair-syair lagu ini sebagai petikan atau kutipan untuk merayu. Lagu ini memang “pelet” yang kuat untuk banyak wanita.
“Cantik bukan ku ingin mengganggumu
Tapi apa arti merindu selalu
Walau mentari di terbit di utara
Hatiku hanya untukmu…
Tapi apa arti merindu selalu
Walau mentari di terbit di utara
Hatiku hanya untukmu…
Ada hati yang termanis dan penuh cinta…
Tentu saja ka kubalas seisi jiwa
Tiada lagi tiada lagi yang ganggu kita…
Ini kesungguhan…sungguh aku sayang kamu !!”
Tentu saja ka kubalas seisi jiwa
Tiada lagi tiada lagi yang ganggu kita…
Ini kesungguhan…sungguh aku sayang kamu !!”
Andai Dia Tahu
“Mungkinkah dia jatuh hati…seperti apa yang ku rasa…Mungkinkah dia jatuh cinta…seperti apa yang ku damba…”. Keteduhan selalu dapat dirasakan setiap mendengarkan lagu ini. Musiknya yang elegan ditambah syairnya yang manis menyentuh membuat banyak orang mengingat dan menghafal Andai Dia Tahu. Dari intro musiknya hingga bagian akhir penutup lagu sukses membuat orang jatuh cinta dengan lagu ini.
“Mungkinkah dia jatuh hati…seperti apa yang ku rasa…Mungkinkah dia jatuh cinta…seperti apa yang ku damba…”. Keteduhan selalu dapat dirasakan setiap mendengarkan lagu ini. Musiknya yang elegan ditambah syairnya yang manis menyentuh membuat banyak orang mengingat dan menghafal Andai Dia Tahu. Dari intro musiknya hingga bagian akhir penutup lagu sukses membuat orang jatuh cinta dengan lagu ini.
Jika Cantik adalah surat cinta termanis,
maka Andai Dia Tahu adalah catatan harian paling manis yang dibuat oleh
seseorang sebagai doa dan impian cinta yang masih terpendam.
Di setiap penampilan KAHITNA, penonton
bahkan sudah akan histeris ketika petikan gitar intro lagu ini baru
dimainkan, lalu mereka mulai membentuk choir mengiringi awal lagunya “Bilakah dia tahu apa yang tlah terjadi…semenjak hari itu hati ini miliknya…” dan akhirnya akan mengambil alih suara di bagian paling hits “Tuhan yakinkan dia tuk jatuh cinta hanya untukku….Andai Dia Tahu…”.
Tak Sebebas Merpati
Meski judulnya bermakna kiasan, syairnya puitis dan romantis, kalimat penyusun lagu ini sebenarnya biasa saja. Cara KAHITNA menyusunnya dalam lagu dengan iringan piano yang manis lah yang membuat Tak Sebebas Merpati menjadi begitu hidmat ketika didengarkan dan dinyanyikan. Tak Sebebas Merpati seperti doa dan harapan yang dinyanyikan secara indah lewat alunan musik yang manis dan memang benar-benar romantis.
Meski judulnya bermakna kiasan, syairnya puitis dan romantis, kalimat penyusun lagu ini sebenarnya biasa saja. Cara KAHITNA menyusunnya dalam lagu dengan iringan piano yang manis lah yang membuat Tak Sebebas Merpati menjadi begitu hidmat ketika didengarkan dan dinyanyikan. Tak Sebebas Merpati seperti doa dan harapan yang dinyanyikan secara indah lewat alunan musik yang manis dan memang benar-benar romantis.
Inilah lagu kebangsaan bagi setiap
pasangan berbahagia yang mengikat janji pertunangan. Lagu ini juga
pilihan indah untuk setiap pria yang hendak melamar belahan jiwanya. Tak
Sebebas Merpati ada di album yang sama dengan superhits Cantik dan
Andai Dia Tahu. Bersama Cantik, Andai Dia Tahu dan Cerita Cinta, lagu
ini adalah superhits paling abadi dari KAHITNA.
“Rona bahagia terpancar dari anggukan
Saat ku pasangkan
Pasang cincin di jemari
Terima kasih kau terima
Pertunangan indah ini
Bahagia meski mungkin
Tak Sebebas Merpati…”
Saat ku pasangkan
Pasang cincin di jemari
Terima kasih kau terima
Pertunangan indah ini
Bahagia meski mungkin
Tak Sebebas Merpati…”
Setahun Kemarin
Selain Cantik, inilah lagu KAHITNA yang paling sering dibawakan oleh choir di beberapa kompetisi paduan suara mahasiswa. Setahun Kemarin diciptakan oleh Carlo Saba berdasarkan pengalaman pribadinya menjalani hubungan backstreet di masa lalu. Lagu ini ada di album ketiga KAHITNA berjudul Sampai Nanti.
Selain Cantik, inilah lagu KAHITNA yang paling sering dibawakan oleh choir di beberapa kompetisi paduan suara mahasiswa. Setahun Kemarin diciptakan oleh Carlo Saba berdasarkan pengalaman pribadinya menjalani hubungan backstreet di masa lalu. Lagu ini ada di album ketiga KAHITNA berjudul Sampai Nanti.
KAHITNA memiliki 2 versi lagu ini dengan
aransemen musik yang berbeda namun keduanya sama-sama manis. Musik yang
renyah dan asyik dengan lirik yang puitis membuat lagu ini berkesan
bagi banyak orang hingga kini. Bagian pembuka “Di ujung jalan itu setahun kemarin..” mungkin menjadi bagian yang paling banyak diingat orang dari lagu ini. Tapi referren lagu ini juga tak kalah bagusnya.
“Sayang walau bulan tak bercahaya…
Cintaku selalu dalam jiwa di lubuk hati terdalam
Sayang jika memang kau sungguh sayang…
Diriku takkan berpaling lagi ku peluk selamanya”
Cintaku selalu dalam jiwa di lubuk hati terdalam
Sayang jika memang kau sungguh sayang…
Diriku takkan berpaling lagi ku peluk selamanya”
Nggak Ngerti
Jika saat ini tema cinta beda agama banyak diangkat ke dalam sebuah cerita atau film, maka KAHITNA sudah lebih dulu sukses mengangkatnya ke dalam sebuah lagu. Membaca judulnya saja tanpa mendengar isinya, orang takkan mengira jika Nggak Ngerti adalah lagu tentang jalinan kasih sepasang manusia berbeda keyakinan.
Jika saat ini tema cinta beda agama banyak diangkat ke dalam sebuah cerita atau film, maka KAHITNA sudah lebih dulu sukses mengangkatnya ke dalam sebuah lagu. Membaca judulnya saja tanpa mendengar isinya, orang takkan mengira jika Nggak Ngerti adalah lagu tentang jalinan kasih sepasang manusia berbeda keyakinan.
Meski banyak orang percaya bahwa
kekuatan cinta dapat menyatukan segala bentuk perbedaan, tapi lewat
Nggak Ngerti KAHITNA menunjukkan bahwa seberapapun kuatnya cinta, ada
satu kekuatan lain yang menentukan yaitu takdir Tuhan dan seringkali itu
bernama agama. Nggak Ngerti merangkum kisah yang banyak dialami oleh
pasangan beda agama yang akhirnya memilih bertahan pada keyakinan
agamanya dengan melepas cintanya.
“Mengapa harus keyakinan memisah cinta kita
Meski cintamu aku…
Sesungguhnya aku kangen kamu
Di mana dirimu…
Aku Nggak Ngerti
Meski cintamu aku…
Sesungguhnya aku kangen kamu
Di mana dirimu…
Aku Nggak Ngerti
Dengarkanlah kau tetap terindah
Meski tak mungkin bersatu
Kau slalu ada di langkahku…”
Meski tak mungkin bersatu
Kau slalu ada di langkahku…”
Cinta Sudah Lewat
Seperti ada pembagian babak dalam rentang perjalanan musikal KAHITNA. Jika arsip mereka di tahun 1990-an hingga 2000 dipenuhi lagu-lagu bertema cinta indah atau cerita tentang jatuh cinta, maka perpustakaan KAHITNA di tahun 2003 dan setelahnya didominasi oleh lagu-lagu bertema cinta perih. Bukan lagi tentang jatuh cinta tapi kisah jatuh karena cinta dan itu semua diawali dari album mereka yang berjudul Cinta Sudah Lewat.
Seperti ada pembagian babak dalam rentang perjalanan musikal KAHITNA. Jika arsip mereka di tahun 1990-an hingga 2000 dipenuhi lagu-lagu bertema cinta indah atau cerita tentang jatuh cinta, maka perpustakaan KAHITNA di tahun 2003 dan setelahnya didominasi oleh lagu-lagu bertema cinta perih. Bukan lagi tentang jatuh cinta tapi kisah jatuh karena cinta dan itu semua diawali dari album mereka yang berjudul Cinta Sudah Lewat.
Banyak hits cinta perih yang dilahirkan
dari album tersebut tapi satu yang paling mengena bagi banyak orang
adalah Cinta Sudah Lewat (CSL). Hal yang membuat lagu ini sukses
mengobrak-abrik hati banyak orang adalah ruang tema lagunya yang sangat
kekinian dan dialami banyak orang. CSL berkisah tentang tentang hubungan
kasih yang berakhir hanya karena pilihan hati tak selaras dengan
keadaan dan pilihan orang tua. CSL ditulis KAHITNA dengan syair yang
sangat mengena dan musik yang elegan hingga berhasil membuat lagu ini
begitu nyata sekaligus memiliki kadar kegalauan yang tinggi.
“Tanpamu cinta tak berarti
Cinta sudah lewat…
Tak ku kira kan begini
Mengapa harus kau terikat
Meski tlah terucap
Hanya aku yang ada di hatimu…”
Cinta sudah lewat…
Tak ku kira kan begini
Mengapa harus kau terikat
Meski tlah terucap
Hanya aku yang ada di hatimu…”
Aku Dirimu Dirinya
Jika Cinta Sudah Lewat adalah diary kesedihan seseorang, maka Aku Dirimu Dirinya adalah surat perpisahannya. Dari seluruh musik manis yang mengiringi lagu-lagu KAHITNA, aransemen musik Aku Dirimu Dirinya adalah salah satu yang paling saya sukai, rapi dan berkelas.
Jika Cinta Sudah Lewat adalah diary kesedihan seseorang, maka Aku Dirimu Dirinya adalah surat perpisahannya. Dari seluruh musik manis yang mengiringi lagu-lagu KAHITNA, aransemen musik Aku Dirimu Dirinya adalah salah satu yang paling saya sukai, rapi dan berkelas.
Lagu ini membuat banyak hati gempar
semenjak albumnya berjudul Soulmate dirilis tahun 2006. Secara tema Aku
Dirimu Dirinya diangkat dari salah satu kisah mainstream yakni cinta
segitiga. Tapi hal yang membuat lagu ini istimewa adalah cara KAHITNA
membahasakannya dalam barisan syair yang dimulai dari “Tak ada yang
harus kita sesali..semua indah yang pernah kita alami..”. Selanjutnya
lagu ini menjadi sangat mengena berkat melodinya yang manis dan kuat
hingga bagian referren lagunya menjadi bagian yang paling diingat banyak
orang.
“Aku Dirimu Dirinya
Tak akan pernah mengerti tentang suratan…
Aku Dirimu Dirinya
Tak resah bila sadari cinta takkan salah…”
Tak akan pernah mengerti tentang suratan…
Aku Dirimu Dirinya
Tak resah bila sadari cinta takkan salah…”
Soulmate
Lagu ini di tahun 2007 pernah dinobatkan sebagai lagu paling romantis sepanjang tahun. Padahal isi lagunya sangat mengiris. Soulmate adalah lanjutan diary Cinta Sudah Lewat dan surat cinta Aku Dirimu Dirinya.
Lagu ini di tahun 2007 pernah dinobatkan sebagai lagu paling romantis sepanjang tahun. Padahal isi lagunya sangat mengiris. Soulmate adalah lanjutan diary Cinta Sudah Lewat dan surat cinta Aku Dirimu Dirinya.
Diawali dengan cantik oleh dentingan
piano, lagu ini seterusnya dikawal dengan manis oleh melodi piano yang
mendominasi seperti kebanyakan lagu-lagu KAHITNA. Barisan kalimat lagu
Soulmate juga sangat dalam dan menyentuh dari awal hingga ujung. Jika
ada lagu KAHITNA yang inti ceritanya ada di seluruh bagian lagunya, maka
itu adalah Soulmate. Menyimak lagunya orang bahkan sudah harus
menyiapkan tisu sejak awal lagu ini dimainkan.
Soulmate adalah cerita yang merangkum catatan harian tentang jatuh cinta salah waktu.
“Ketika engkau datang
Mengapa di saat ku tak mungkin menggapaimu
Meskipun tlah kau semaikan cinta
Di balik senyuman indah
Kau jadikan seakan nyata
Seolah kau belahan jiwa
Meskipun tak mungkin lagi
Tuk menjadi pasanganku
Namun ku yakini cinta
Kau kekasih hati…”
Mengapa di saat ku tak mungkin menggapaimu
Meskipun tlah kau semaikan cinta
Di balik senyuman indah
Kau jadikan seakan nyata
Seolah kau belahan jiwa
Meskipun tak mungkin lagi
Tuk menjadi pasanganku
Namun ku yakini cinta
Kau kekasih hati…”
Mantan Terindah
Inilah cerita keempat dari Tetralogi Cinta Perih KAHITNA. Mantan Terindah adalah tulisan bersambung dari Cinta Sudah Lewat, Aku Dirimu Dirinya dan Soulmate.
Inilah cerita keempat dari Tetralogi Cinta Perih KAHITNA. Mantan Terindah adalah tulisan bersambung dari Cinta Sudah Lewat, Aku Dirimu Dirinya dan Soulmate.
Seperti anak panah yang melesat cepat
dan menusuk tepat di hati, itulah Mantan Terindah. Kepolosan syairnya
membuat banyak orang “menyesali” telah mendengarkan lagu ini bahkan
ketika lagunya baru dimulai : “Mengapa engkau waktu itu putuskan cintaku…”.
Banyak orang menjadi serba salah ketika mendengarkan Mantan Terindah.
Ketika rasa rindu pada kenangan lama tiba, lagu ini boleh jadi akan
mengobati. Tapi mendengarkan Mantan Terindah seperti kembali menorehkan
luka pada diri sendiri. Mantan Terindah juga bisa menjadi jebakan hati.
Seperti akhir lagunya, lagu ini membuat orang “susah lupa”. Tapi kenakalan dan kepolosan Mantan Terindah itulah yang membuatnya disuka banyak orang.
Bukan hanya syairnya yang jujur bercerita tentang sosok seorang Mantan,
tapi musiknya yang manis dan rapi membuat Mantan Terindah dinobatkan
sebagai lagu dengan aransemen terbaik pada ajang Anugerah Musik
Indonesia 2011 lalu.
“Mau dikatakan apalagi
Kita tak akan pernah satu…
Engkau di sana, aku di sini
Meski hatiku memilihmu…
Kita tak akan pernah satu…
Engkau di sana, aku di sini
Meski hatiku memilihmu…
Yang tlah kau buat sungguhlah indah
Buat diriku susah lupa…”
Buat diriku susah lupa…”
Karya berkualitas dengan musik yang khas
dan easy listening serta jajaran lagu dengan syair yang menyentuh
adalah identitas KAHITNA. Aksi dan penampilan mereka di atas panggung
selalu membuat orang susah lupa dan rindu untuk menyaksikannya lagi.
Tapi satu yang pasti kejujuran lagu-lagu mereka selalu sukses
menggenggam hati setiap pendengarnya. Perjalanan musikal yang panjang
selama 27 tahun membuat KAHITNA terekam abadi di ingatan banyak penikmat
musik Indonesia.
( KESUKSESAN TERBESAR BAND KAHITNA ) Kahitna, Band dengan Aransemen Musik Paling Rapi
http://hiburan.kompasiana.com/musik/2013/08/22/kahitna-band-dengan-aransemen-musik-paling-rapi-585629.html
Menyebut
nama KAHITNA ingatan orang tak akan jauh dari tembang cinta. Grup band
yang dibentuk di Bandung 27 tahun silam ini memang sudah lama dinobatkan
sebagai juragan lagu cinta. KAHITNA yang dipimpin
oleh Yovie Widianto juga tak pernah asal mengeluarkan lagu. Selain
memiliki pakem dalam hal syair dan lirik, KAHITNA juga memiliki genre
musiknya sendiri yakni “Pop KAHITNA” atau “Pop Indonesia”.
Grup band KAHITNA masih bertahan sampai 27 tahun dalam formasi yang solid
Membahas
KAHITNA tak hanya berhenti pada syair lagunya yang manis, romantis dan
menghadirkan sejuta cinta. KAHITNA juga dikenal sebagai band pop yang
selalu berhasil menyuguhkan musik berkelas. Jika dalam hal vokal KAHITNA
memiliki barisan vokalis terbaik di negeri ini, maka untuk urusan
aransemen musik, KAHITNA diakui sebagai band yang berwibawa berkat aransemennya yang selalu rapi. Tak
heran karena selain para personelnya adalah jebolan Elfa’s Music
Studio, talenta dan musikalitas KAHITNA juga lebih dulu diasah di
berbagai panggung festival dalam dan luar negeri sebelum terjun ke
industri rekaman tanah air.
Dari banyak
lagu KAHITNA yang berbalut aransemen musik rapi, ada beberapa lagu yang
boleh dianggap sangat rapi. Selain 2 super hits Cerita Cinta dan Cantik,
ada 5 lagu KAHITNA yang dapat menjadi referensi untuk membaca warna
musik pop KAHITNA.
Andai Dia Tahu. Ini
adalah salah satu tembang abadi sekaligus “lagu kebangsaan” bagi mereka
yang sedang dan pernah merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama.
Dua hal yang paling menancap dari lagu ini adalah syair penutupnya : “andai dia tahu….” dan petikan gitar intro lagu yang menirukan syair pembukanya : “bilakah dia tahu apa yang tlah terjadi..”.
Dan setelah syair pembuka tersebut lagu ini mengalun indah dengan
iringan musik yang sangat manis. Petikan gitar dan perkusi terdengar
menonjol mengiringi sepanjang lagu. Sementara piano Yovie mengalun manis
secara diam-diam. Denting piano mungkin hanya terdengar lebih dominan
di beberapa bagian. Namun justru itulah yang membuat Andai Dia Tahu
semakin manis karena bunyi pianonya dimunculkan di bagian-bagian yang
mengunci lagu tersebut.
Sampai Nanti. Mendengarkan
lagu ini orang akan dengan mudah menangkap ciri khas musik KAHITNA yang
membedakan mereka dengan kebanyakan band pop lainnya. Lagu yang ada di
album Sampai Nanti tahun 1998 ini sangat kuat mencerminkan musik pop
KAHITNA yang identik dengan eksplorasi piano dan perkusi dipadukan
secara manis dengan instrumen lainnya dalam kord yang tidak biasa. Meski
dimainkan secara big band, aransemen yang rapi menjadikan lagu dan
musik Sampai Nanti tidak terdengar “berisik”.
Tetap Kekasihmu. Tembang
ini ada di album ke-6 KAHITNA yang berjudul Soulmate. Meski bukan nomor
unggulan dalam album tersebut, Tetap Kekasihmu sangat manis di telinga
dan cocok didengarkan dalam segala suasana. Satu rasa dengan Sampai
Nanti, beat lagu ini sanggup menuntun pendengar untuk ikut merasakan dan
menyelami makna lagu terrsebut. Jika suara vokalisnya diredam,
instrumen Tetap Kekasihmu terdengar sangat catchy. Bunyi perkusi yang
menonjol menemani piano Yovie Widianto yang memang juara. Seperti sudah
menjadi pakem KAHITNA, musik yang mengiringi Tetap Kekasihmu secara umum
mengikuti melodi pianonya.
KAHITNA dengan 3 vokalisnya : Hedi Yunus, Carlo Saba dan Mario Ginanjar.
Aku Dirimu Dirinya. Ini
adalah lagu yang jika dimainkan instrumennya saja, menjadi tembang yang
paling manis menurut saya. Aku Dirimu Dirinya adalah hits KAHITNA yang
lahir dari album Soulmate pada tahun 2006. Denting piano, alunan
accordion dan pukulan drum menghadirkan iringan musik yang sepintas
patah-patah namun mengalun indah. Musik yang mengiringi lagu ini memang
sangat didominasi denting piano. Bahkan saat 2/3 bagian lagu diiringi
musik ala big band, melodi dan musik lagu ini semakin elegan berkat
bunyi-bunyian pianonya. Denting piano seakan mengunci Aku Dirimu Dirinya
sebagai lagu yang “KAHITNA banget”.
“Aku
Dirimu Dirinya Tak Resah Bila Sadari Cinta Takkan Salah…Tentang
Suratan…Dia Untukmu Adanya Tak Akan Aku Sesali…Cinta Takkan Salah….”
Mantan Terindah. Telinga
dan perasaan saya menangkap kesan yang serupa ketika mendengarkan
Mantan Terindah dan Aku Dirimu Dirinya. Bukan karena liriknya tapi
karena sensasi musik pengiringnya yang sangat manis. Perbedaannya adalah
Mantan Terindah terdengar lebih padat. Sentuhan instrumen orkestra
terdengar kuat di lagu ini. Sementara untuk kerapian, aransemen Mantan
Terindah sangat juara. Musik iringan Mantan Terindah sangat berkelas dan
mengalun seperti komposisi yang sengaja dibuat sebagai nomor
instrumental . Aransemen Mantan Terindah mewakili wibawa KAHITNA sebagai
band dengan aransemen musik paling rapi di Indonesia. Bukan sesuatu
yang mengada-ada karena lagu ini memang meraih penghargaan AMI Award
sebagai lagu dengan aransemen musik terbaik
KAHITNA
memang tak pernah melahirkan karya secara asal-asalan. Syair mereka tak
pernah pasaran. Musiknya pun selalu rapi dan tak pernah murahan.
Seperti penggalan akhir lagu Mantan Terindah, mendengarkan KAHITNA
selalu membuat orang “susah lupa”.
Yovie
Widianto dengan seperangkat piano & keyboardnya. Yovie adalah sosok
di balik aransemen musik KAHITNA yang rapi dan berkelas.
Masuki Dunia Melalui Kasih, Keluar Dari Dunia Lewat Gerbang Sabar
by: http://hiburan.kompasiana.com/humor/2013/08/23/masuki-dunia-melalui-kasih-keluar-dari-dunia-lewat-gerbang-sabar-586387.html
KASIH adalah bagian kepala tasbih. Sabar adalah bagian ujung akhir tasbih. Kehidupan bermula dari kasih, kepala tasbih dan diakhiri dengan sabar sebagai bagian akhir kehidupan. Sabar pintu gerbang menuju Allah. Diantara kasih dan sabar diisi kehidupan.
Kita lahir karena kasih Allah dan mengakhiri kehidupan harus dengan sabar menuju ke pintu gerbang keilahian. Kasih merupakan perjalanan sekaligus tujuan kehidupan. Kasih adalah kekuasaan. Mereka yang berlandaskan nafas kehidupannya dengan kasih memiliki kekuatan yang luar biasa. Mereka memiliki kesabaran yang dilandasi kasih.
Sering kali kita sulit membedakan antara sabar dan kasih. Ke duanya berjalan seiring dan saling melengkapi. Sabar tidak mungkin terjadi tanpa kasih. Demikian juga sebaliknya. Kasih tidak bimbang dan ragu dalam memutuskan suatu permasalahan. Mereka yang memutuskan suatu persoalan dilandasi dengan rasa kasih mesti bisa bersikap dengan sabar. Karena dengan kasih pula, manusia berkembang.
Kasih bertujuan untuk menyenangkan orang lain dengan dasar semata untuk kebaikan orang tersebut. Kasih lahir dari rasa. Kasihan lahir dari emosi. Sering kita di jalan bertemu dengan seorang peminta-minta. Dan dengan spontan kita berikan uang. Inilah bentuk emosi sesaat. Inilah yang disebut kasihan. Bukan kasih.
Jika kita memberikannya dengan rasa kasih, kita tentu akan menimbang, benarkah saya membantu orang ini? Atau justru menjadikan orang ini tambah malas. Emosi rasa kasihan tanpa berpikir langsung memberi. Alhasil orang tersebut tidak bangkit tapi tambah malas untuk bangkit dari kemalasan. Ini hal yang sering dilupakan. Banyak pemahaman dalam agama kurang dalam mengulas hal ini.
Orang yang beragama kurang dalam justru membenarkan tindakan jangka pendek. Bukan jangka panjang. Amal, katanya. Tapi yang dikejar adalah pahala. hubungan manusia berlandaskan emosi bukan kasih tidak akan langgeng. hubungan antara manusia dan Tuhan jika masih berdasarkan emosi juga tidak langgeng. begitu pahala diperoleh, lepaslah Tuhan.
Kasih adalah kekayaan sejati. Mereka yang memiliki rasa kasih akan bersabar ketika suatu saat ia ditipu atau mengalami musibah. Ia akan melihat ke dalam dirinya sendiri sebelum meyalahkan orang lain. Jangan-jangan, kita yang salah. Bukan orang lain.
Dengan perasaan kaya yang dimilikinya, ia tidak gampang mengeluh dan menyalahkan orang lain. ia akan merasa puas dengan segala sesuatu yang ada pada dirinya. inilah yang menghasilkan kebahagiaan. Rasa puas ini juga menjadikan diri jadi sabar. Tampaknya semakin kabur antara sabar dan kasih.
Dalam menghadapi kehidupan banyak terpaan yang dirasa dan dialami oleh badan. Dengan kekuatan kasih kita bisa bertahan. Bahkan bersyukur. Terpaan badan ini mengingatkan kita akan diri sejati. Bukan kah diri sejati kita bukan badan? Sabar ini terjadi karena ada kasih yang melandasi segala tindakan. Sabar juga mampu memaafkan.
So, sabar juga berkaitan dengan pemaafan. Salah satu sifat Tuhan adalah maha pemaaf. Kesabaran menghadapi segala hal yang menimpa kita merupakan suatu hal yang bermanfaat bagi pembentukan jiwa.
Jiwa mulia lahir dari terpaan badai kehidupan. Luluhlah egonya. Yang tersisa adalah Allah. Itulah SABAR. Kita lahir atau hadir ke dunia dari KASIH. Dan menuju ke akhir kehidupan melalui pintu SABAR menunggu berkah Ilahi
Peran Hawa (pendorong) dan Akal
by: http://filsafat.kompasiana.com/2013/08/22/peran-hawa-pendorong-dan-akal-585596.html
Hal-hal yang akan mempengaruhi ghain dan ra’in adalah al-khonnaas, dia
membisikan penuh daya upaya tipu muslihat melalui gambaran angan-angan,
sementara malaikat mengingatkan atas realitas ikrar yang harus dipatuhi nafs melalui ra’in (Qs An-Naas 4-6 : …kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia). Kesetimbangan
antara gha’in dan ra’in ini menjadi sinergitas untuk menentukan pilihan
kedalam prilaku fasik atau prilaku takwa, dan kecenderungan pilihan ini
bergantung pada keberadaan warna prilaku pada posisi hawa, apakah dia
berada dalam syahwat, qalb atau memang telah sirna, karena ruh Nya telah
hidup.
Sementara aql memberikan referensi saintifik yang
telah diketahuinya melalui realitas perjalanan (eksperien) keseharian
dan perhitungan (eksperiman) kedepan, dan akal tidak pernah berdusta
atas apa yang telah dia ketahui (QS Al-Araaf 66 : …Sesungguhnya
kami benar benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan
sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang orang yang berdusta), Menurut Ibn Khaldun aql adalah timbangan yang benar, hukum – hukum aql meyakinkan dan tidak dikotori oleh dusta, ini memberikan makna obyektifitas aql, sementara kalimat selanjutnya hanya saja, tidak banyak yang diketahui oleh aql, aql yang terbatas mengalami perhentian berpikir sejenak (istirahat) karena keterbatasan pengetahuan, dan aql seumpama seseorang laki – laki yang melihat timbangan emas, lalu berkeinginan untuk menggunakannya menimbang gunung
adalah ketika aql telah melihat pengalaman dan keterujian hidup
kemudian aql bekerja untuk berpikir dengan melihat sesuatu kedepan untuk
memprediksikan dan disinilah mulai bercampur dengan angan – angan.
Peran al-khonnaas masuk pada gha’in melaui
al-wahm (angan – angan) dan al-umniyah (mimpi/harapan), ketebalan
gambaran dalam al-wahm dan al-umniyah ini memudahkan al-khonnaas untuk
hadir secara reflektif memberikan dorongan pada gha’in dan mengembangkan
angan – angan sehingga mempengaruhi hawa untuk tetap berada pada
syahwat, sementara ra’in mendapatkan bantuan dari malaikat untuk
memperkuat fitrah manusia pada hanif dengan memberikan kekuatan pada
hawa agar beranjak pada posisi yang lebih baik.
Posisi netral aql pada akhirnya akan didukung
atau tidak, kembali pada keberadaan sang pendorong (hawa) untuk
menentukan pilihannya, ketika keberadaannya dalam keadaan setimbang
yaitu diposisi qalb, maka obyektifitas akal berperan optimal, dan bila
kesetimbangan itu terjaga, maka posisi hawa itu linier dengan akal dalam
arah yang tegak lurus didalam qalb. (QS Ath Thalaaq 10 : Allah menyediakan bagi mereka azab maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal; (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu,.) jika demikian fitrah nafs akan terjaga dalam keadaan hanif.
Untuk menjaga keseimbangan pilihan prilaku
diantar akal dan qalb maka diperintahkan untuk berserah diri pada
Tuhannya dengan melakukan dzikr, (QS Yunus 25 : Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). Karena
dengan dzikr itulah kemudian menghadirkan pertolongan Tuhan melalui
malaikat untuk membantu rha’in mangambil peran yang lebih optimal (Qs Al
Ahzab 43 : Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu),
supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang
terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman).
Perimbangan kekuatan
al-khonnaas pada gha’in dan kekuatan malaikat untuk memperberat rha’in
akan kembali pada kesungguhan al-insan dalam melakukan riyadhohnya (Qs
Az-zumar 22 : Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah
hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari
Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang
besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah).
Mereka itu dalam kesesatan yang nyata), namun demikian riyadhah melalui kalimat udz dzikra
ini perlu dilakukan implementasi dalam aktifitas kesalehan. Dan
dorongan ini berada pada keyakinan yang kuat melalui beberapa tahapan
keilmuan, yaitu al-ilmu pada muslim, Nuur ul bashirah pada mukminin,
aenal bashirah pada mukhsinin, haq ul bashirah pada mukhlisin, al-ilm
ul yaqin pada muridhin, aen ul yaqin pada mufaridh haq ul yaqin pada
mukamil (insan ul kamil).
Ketujuh tingkatan keilmuan
tersebut, terbentuk dalam indoktrinasi pada kalimah-kalimah yang
terdapat dalam tujuh gerakan sholat yaitu takbir, rukuk, I’tidal, sujjud
awal, duduk jalsah, sujjud akhir dan duduk sebelum berdiri atau lebih
tegasnya pada kalimah tasyahud awal maupun tasyahud akhir.
Demikian indoktrinasi ini berulang-ulang baik dalam shalat dua raka’at (shubuh atau pun shalat sunnah) shalat tiga raka’at (shalat maghrib atau shalat witir yang tiga raka’at) maupun shalat empat raka’at (shalat dhuhur,
ashar dan isya atau shalat sunnat yang dikerjakan empat raka’at seperti
shalat qabla dhuhur dan ashar atau shalat sunnat ba’da dhuhur).
Tarif Ustadz dan Problem Idealisasi ( Agama bekerja dalam ranah konsensus, tapi kontennya bukan hasil kesepakatan )
by: http://filsafat.kompasiana.com/2013/08/23/tarif-ustadz-dan-problem-idealisasi-585867.html
Agama bekerja dalam ranah konsensus, tapi kontennya bukan hasil kesepakatan para peserta konsensus. Kesepakatan beragama adalah rasionalisasi monolog dari nabi kepada yang bersedia untuk mengikutinya. Dengan idealisasi bahwa sumber rasionalitas berasal dari sumber ilahi. Tak ada paksaan dalam agama. Peserta konsensus mengikuti agama karena argumen yan g ditawarkan agama.
Agama bekerja dalam ranah konsensus, tapi kontennya bukan hasil kesepakatan para peserta konsensus. Kesepakatan beragama adalah rasionalisasi monolog dari nabi kepada yang bersedia untuk mengikutinya. Dengan idealisasi bahwa sumber rasionalitas berasal dari sumber ilahi. Tak ada paksaan dalam agama. Peserta konsensus mengikuti agama karena argumen yan g ditawarkan agama.
Lantas, bagimana menyikapi isu seputar tarif ustad tersebut?
Menghadirkan ustad
sebagai penceramah adalah bentuk konsensus. Yakni ada kesepakatan
rasional antara sang ustad dan peserta ceramah. Jika menilik etika
diskursus habermas,polemik mengenai ustad yang memasang tarif, maka
kebenaran ada di pihak ustad.
‘Yang moral’ dari
polemik ini adalah keadilan. Yang etis adalah komersialisasi EO .
Prinsip keadilan adalah berlaku universal. Ustad harus dibayar sesuai
dengan pendapatan yang didapat dari mengundang ustad. Secara prosedur,
yang etis harus mengalah kepada yang moral. EO harus membayar kepada ustad setelah dikurangi biaya operasional dan keuntungan yang wajar.
Namun hal tersebut akan terlihat ganjal, karena akan terjadi merkantilisasi dakwah, atau dakwah berwajah kapital.
Yang menjadi masalah adalah justru prosedur konsensus itu sendiri. Prosedur mengadirkan pendakwah.
Dakwah adalah
derivatif agama, maka prosedur nya harus mengikuti idealisasi agama.
Idealisasi tersebut harus ada dari kedua belah pihak. Idealisasi harus
genuine dan tidak diintervensi oleh kepentingan uang dan kuasa. Jika
diintervensi, maka legitimasi tentang konsensus tidak bisa disepakati
bersama. Sebagai bukti, adalah adanya ungkapan ‘ustad mata duitan’ dan
‘ustad yang dimanfaatkan’. Artinya tidak ada keikhlasan diantara sesama
peserta konsensus.
Idealisasi pertama,
ilmu agama berhak dimiliki oleh semua orang. Implikasinya, ustad wajib
menyebarkan ilmu agama kepada semua golongan. Ceramah-cermah yang
memungut biaya merupakan pengkhianatan terhadap idealisasi bahwa ilmu
untuk semua.
Idealisasi kedua,
peserta majelis-majelis ilmu wajib memberi penghargaan kepada ustad.
Idealisasi kedua ini mungkin jarang digaungkan, sehingga yang dilakukan
ustad kurang dihargai. Rasionalisasi penghargaan ini bisa berupa
macam-macam dan tidak harus materi. Rasionalisasi berasal dari alasan
ketersediaan ustad untuk meluangkan waktu dan menyebarkan ilmunya.
Rasionalisasi tidak boleh di patok, dan harus subyektif berdasarkan
kemampuan pendengar ceramah dengan idealisasinya. Jika seseorang
memiliki harta trilyunan, maka member uang terima kasih kepada ustad
beberapa juta, maka kita sebut pelit. Rasionalisasi keuntungan tampil di
televisi adalah sepenuhnya milik ustad setelah dikurangi keuntungan
yang wajar. Artinya pihak televisi tidak menentukan dari awal tarif sang
ustad, tetapi hasil yang didapat tersebut berasal dari besar kecil
pendapatan acara tersebut. Peserta ceramah yang tidak mempunyai uang pun
(ceramah mandiri diluar televisi), harus menghargai ustad dengan
tenaganya. Semisal membantu pekerjaan ustad, atau memijit ustad.
Intinya, idealisasi yang kedua ini sangat penting, yakni peserta ceramah
jangan pernah berfikir untuk tidak memberikan penghargaan kepada ustad
yang telah diundangnya.
Namun, jika
berdasarkan penghargaan, kelemahannya adalah ustad bisa memilih jenis
dan siapa yang memberi penghargaan dengan cara membedakan peserta
ceramahnya. Jika demikian,idealisasi yang pertama harus ada pada diri
ustad sendiri. Menyebarkan ilmu
tidak dibatasi kepada golongan. Jadwal ceramah ustad tidak perlu
menimbang-nimbang siapa yang mengundang. Pertimbangannya hanya
visibilitas dan integritas memagang janji, tanpa ada satu yang mesti
didahulukan dibanding yang lain.
Idealisasinya adalah
ustad tidak boleh membeda-bedakan calon peserta ceramahnya, dan peserta
ceramah wajib mengapresiasikan secara kongkrit wujud terimakasih.
Pemikiran komersialisasi diantara keduanya harus dihapuskan.
Jadi, prosedur etis
harus mengalah dari prosedur moral. Prosedur etis bersifat memihak,
sedang prosedur moral bersifat universal. Ustad yang menimbang-nimbang
bayaran dan pendengar yang ingin ceramah ‘gratisan’ merupakan prosedur
etis yang harus dikesampingkan.
Universalisasi norma
bahwa ilmu agama untuk semua dan penghargaan kepada pemberi ilmu
merupakan norma moral yang harus diutamakan.
Tak perlu ada
standarisasi diantara ustad dan pengundangnya. Yang perlu hanya
idealisasi ustad bekerja secara ikhlas, dan idealisasi pengundang untuk
memberikan penghargaan sekuat tenaga tanpa pernah berfikir komersil atau
menghargai ustad dengan semenamena.
Yang juga penting
adalah pemahaman idealisasi. Idealisasi adalah ketika kita berusaha
menggambar lingkaran, maka diasumsikan lingkaran yang dibuat adalah
sempurna. Artinya ada niat membuat lingkaran, dan bukan membuat bujur
sangkar lantas berujar “kita bukan malaikat”. Itu konyol namanya.
Saat Anak Asyik Bicara dengan Teman Imajinasi ( Ternyata imajinasi anak lebih tinggi dari orang dewasa )
by: http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2013/08/23/saat-anak-asyik-bicara-dengan-teman-imajinasi-586424.html
Ternyata imajinasi anak lebih tinggi dari orang dewasa…Masak sih?… itulah kalimat yang pertama kali terucap saat Majorie Taylor seorang pakar psikologi pendidikan dari Oregon-Amerika menuliskan judul tersebut dalam salah satu jurnalnya. Menurutnya 1/3 dari anak-anak memiliki teman khayalan. Saya membacanya di internet beberapa waktu yang lalu saat menyadari bahwa anak saya suka mengkhayal dan berimajinasi seolah-olah ia berbicara dengan orang lain. sehingga sempat membuat saya panik. Waduh…. Jangan-jangan harus ke psikiater nih…
Ternyata imajinasi anak lebih tinggi dari orang dewasa…Masak sih?… itulah kalimat yang pertama kali terucap saat Majorie Taylor seorang pakar psikologi pendidikan dari Oregon-Amerika menuliskan judul tersebut dalam salah satu jurnalnya. Menurutnya 1/3 dari anak-anak memiliki teman khayalan. Saya membacanya di internet beberapa waktu yang lalu saat menyadari bahwa anak saya suka mengkhayal dan berimajinasi seolah-olah ia berbicara dengan orang lain. sehingga sempat membuat saya panik. Waduh…. Jangan-jangan harus ke psikiater nih…
Bagaimana
nggak deg-degan… suatu sore anak saya yang biasanya masih belum pulang
kandang, alias masih bermain di luar, saya temukan sedang asyik bermain
di teras samping rumah. Oh my sweet boy… tumben nih…. dari ruang keluarga saya mendengar dia tidak sendirian karena anak
itu seperti bercakap-cakap dengan orang lain. Dari percakapannya ia
seperti sedang membahas sesuatu yang berhubungan dengan sekolah dan
gurunya.
Ardhi,
anak saya mengungkapkan kekesalannya terhadap guru kesenian yang hanya
memberinya nilai 7 padahal ia telah berusaha menggambar dengan baik
dengan computer. Lalu ia berganti topik membahas makanan kesukaan yang
jarang saya belikan..hihihi…memang benar sih… Ardhi sangat suka makan
cup mie dalam berbagai rasa. Karena faktor nutrisi dan kesehatan saya
memang jarang membelikan cup mie tersebut.
Dengan teman bicaranya saya sempat menangkap bahwa menurut dia, saya,
ibunya, kurang gaul dan nggak ngapdate… hahaha…. saya sempat berfikir..
ngapdate itu apa maksudnya ya??
Kemarin siang pulang sekolah Ardhi juga tidak main ke lapangan atau bersepeda keliling kampung seperti
biasanya, tetapi anak itu malah berada di kamarnya. Di satu sisi saya
merasa agak tenang saat mentari berada di atas kepala begini Ardhi
memilih untuk tinggal di dalam rumah. Namun di sisi lain kebiasaan
barunya seolah berbicara dengan seseorang membuat saya sedikit cemas.
Saat itu juga saya mencari tahu apa yang terjadi dengan anak saya di internet. Pada
jurnal psikologi yang diterbitkan British Academy, disebutkan anak usia
pra sekolah lebih berpeluang memiliki teman imajinasi dan
kebiasaan ini dapat bertahan hingga anak memasuki usia sekolah sekitar 7
tahun. Selain itu anak tunggal maupun anak pertama cenderung lebih
berpotensi memiliki teman khayalan di banding anak lain.
Seorang
pakar pendidikan Balita mengatakan bahwa seorang teman imajinasi
sebenarnya bisa menjadi cara yang bagus bagi anak untuk mengekspresikan
dirinya serta membuat anak tidak merasa sendiri atau kesepian karena ia
merasa selalu memiliki teman. Teman imajinasi ini sering di sebut IBF
(Imaginary Best Friend).
Secara ilmiah, anak yang berbicara sendiri atau memiliki teman khayalan merupakan salah satu fase perkembangan psikologis anak. Menurut referensi psikologi fase ini menunjukkan pencarian jati diri dan tahap anak menguji antara dunia nyata dan khayalan.
Bagaimana kita
menghadapi prilaku anak dan teman khayalannya? Ada beberapa saran yang
bisa kita terapkan sehingga pada saatnya anak bisa meninggalkan
kebiasaannya berbicara dengan teman imajinasinya :
1. Merefleksikan
diri apakah selama ini sebagai orang tua kita telah memberi ruang yang
cukup bagi anak untuk keseimbangan antara belajar, bermain dan
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Jangan-jangan prilaku
berbicara dengan teman imajinasi di sebabkan karena si anak selalu
melakukan aktivitasnya sendiri tanpa ada pendamping yang bisa di
pertanggung jawabkan, dalam hal ini orang tua atau ibu dan ayahnya. Atau
si anak terlalu di paksa untuk mengikuti jadwal yang sempurna menurut
orang tuanya, seperti padatnya jadwal les dan belajar. Seorang anak
sangat membutuhkan keseimbangan antara belajar dan bermain. Orang tua
harus menyadari hal tersebut dan jika anak merasa tertekan maka ia akan
protes dengan caranya sendiri.
2. Memberi kepercayaan kepada anak ; Selama
kebiasaan anak berbicara dengan teman imajinasnya tidak menyebabkan
anak menarik diri dari pergaulan teman-temannya sebaiknya kita tidak
perlu khawatir. Namun jika anak sudah terlalu asyik berinteraksi dengan
teman imajinasinya, kita bisa mengupayaka mengalihkan ‘teman imajinasi’
anak dengan cara memberi kepercayaan kepada anak. Menuruti apa yang anak
kita inginkan dan meluangkan waktu untuk bersama-sama terlibat langsung
berinteraksi dengan anak plus teman imajinasinya, selama tidak melanggar prinsip pendidikan kita, ini adalah salah satu cara membuat anak sedikit demi sedikit mengalihkan perhatiannya kepada teman imajinasinya.
3. Memberikan aktivitas di luar yang menarik; Pada
beberapa referensi memang dikatakan bahwa memiliki teman imajiner bisa
mempengarugi kekuatan dan keberanian anak saat ia harus melakukan
aktivitas sendirian. Namun sejak awal sebaiknya kita lebih mendorong
anak untuk melakukan kegiatan di luar seperti bermain bersama teman, les
alat musik yang disukainya atau mengajaknya ke club olah raga yang di
gemarinya. Saat anak sudah mulai menyukai kegiatan barunya maka sedikit
demi sedikit ia akan melupakan teman imajinasinya.
4. Mendukung
imajinasi anak; Teman khayalan memang tidak selalu berarti buruk. Pada
beberapa kajian dikatakan bahwa memiliki teman khayalan justru bisa
mengembangkan kemampuan sosial dan komunikasi anak. Bahkan bisa jadi
merupakan tanda kecerdasan dan kemampuan kreatif di atas rata-rata. Rasa
khawatir boleh saja saat mengetahui anak kita berbicara dengan teman
imajinasinya namun jangan sampai panik atau bahkan latah langsung
membawa anak kita ke psikiater untuk melakukan terapi. Hal tersebut akan
membuat anak ketakutan. Ada baiknya ia diajak mengembangkan imajinasnya
dengan bermain panggung boneka atau
menuliskan dalam satu blog yang dibuat khusus untuknya sehingga
kemampuannya berimajinasi tersalur dengan baik tanpa harus melibatkan
teman khayalannya.
5. Jangan melibatkan ‘teman imajinasi’ dalam kegiatan sehari-hari: sebaiknya tidak melibatkan sang ‘teman imajinasi’ untuk
memanipulasi menyelesaikan kegiatan anak, misalnya mengatakan “si Chika
aja mau makan sayur , nah kamu makan sayur juga ya..” Tetap bersikap bijak dalam memberi instruksi tanpa harus melibatkan ‘teman imajinasi’ lambat laun akan membuat anak sadar bahwa teman khayalannya tersebut tidak ada.
Orang
tua hendaknya aktif memantau perkembangan prilaku anak yang memiliki
teman imajinasi. Jika penerapan mengalihkan perhatian anak dari teman
imajinasnya dengan memberikan berbagai kegiatan yang sekiranya mampu
membuat anak lambat laun melupakan temannya maka kondisi ini sebaiknya
dikonsultasikan dengan ahlinya seperti psikiater karena bisa jadi itu
adalah salah satu gejala dari spektrum autis.
Menurut
beberapa pemerhati psikologi anak, anak yang berbicara dengan teman
imajinasi sering dikaitkan dengan anak yang memiliki indra ke enam atau
anak indigo. Tetapi sebenarnya ada pola tersendiri atau kriteria
diagnosis untuk kasus-kasus seperti ini sehingga sebaiknya kita sebagai
orang tua tidak mendiagnosis sendiri.
Satu
hal yang pasti bahwa prilaku berbicara dengan teman imajinasi dalam
beberapa kurun waktu akan hilang sendiri jika kita tidak menyalahkan
anak dan memarahinya, sebaliknya kita harus memberi masukan positif
kepada anak dengan bahasa yang mudah dipahami serta buatlah suasana yang
menyenangkan bagi anak untuk belajar dan beraktivitas.
Akhirnya
saya menyadari memang beberapa waktu terakhir saya terlalu sibuk dengan
kepentingan pribadi sehingga melupakan bermain dan berinteraksi dengan
Ardhi. Mengajaknya menulis di blog yang sudah saya buatkan khusus
untuknya memang membuat ia sedikit melupakan teman imajinasinya. Saya
memang harus bersabar untuk membuat anak itu benar-benar melupakan teman
imajinasinya yang bernama ‘Chika’ dan memang menulis menimbulkan segembiraan tersendiri bagi Ardhi… Semoga bermanfaat!
( SEMUA SERBA BARU ) Tahun Ajaran Baru, Sekolah Baru dan Tantangan Baru
by: http://edukasi.kompasiana.com/2013/08/23/tahun-ajaran-baru-sekolah-baru-dan-tantangan-baru-583475.html
TAHUN AJARAN BARU, SEKOLAH BARU DAN BOARDING SCHOOL
SMA Negeri 2 Boarding School Kecamatan harau
terletak di pusat kecamatan harau, tepatnya di Tarantang, jalan menuju
tempat rekreasi lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat.
Ini merupakan sekolah unggul pertama berasrama yang mulai dirintis
oleh Kabupaten Lima Puluh Kota , Sumbar. Berawal dari keprihatinan
Kepala Dinas yang sangat prihatin melihat bahwa ternyata anak-anak yang
berprestasi di Kota Payakumbuh kebanyakan adalah anak yang berasal dari
kebupaten Lima Puluh Kota.Kota Payakumbuh adalah Kotamdya yang terdekat
dari kabupaten lima Puluh Kota dan berlokasi tepat di tengah kabupaten
Lima Puluh Kota. Hal ini berarti bahwa anak-anak kabupaten pun
sebenarnya anak-anak yang berprestasi gemilang dan harusnya bisa
mengangkat nama kabupaten sendiri.
Atas impian tersebut maka kabupaten lima
puluh kota mendapat bantuan dari dana pusat untuk membangun sebuah SMA
baru. Maka didapatlah lokasi di daerah tarantang dan pembangunan pun
dimulai pada bulan April 2013 dengan tahapan pertama pembangunan 3 ruang
kelas, 2 labor dan satu bangunan TU dan Ruang kepala sekolah.Untuk
siswa diadakan seleksi dari 5 % siswa terbaik semua SMP se kabupaten
Lima Puluh Kota. Proses seleksi diadakan 3 tahap , seleksi rapor, tes
tertulis dan wawancara. Pemilihan guru pun tidak ketinggalan , karena
sekolah berjudul unggul maka semuanya diusahan yang terbaik.Guru dipilih
melalui seleksi juga. Diadakan seleksi tertulis, fortofolio dan micro
teaching terhadap guru SMP dan SMA yang terekomendasi. Akhirnya
terpilihlah 14 orang guru dan 75 orang siswa.
Sebelum proses PBM dilaksanakan, bak punya
rumah baru , kami pun sibuk mempersiapkan semua nya dari nol.Dari studi
banding ke sekolah –sekolah favorit di Sumbar sampai mempersiapkan
segala sarana dan prasarana yang diperlukan siswa dalam hidup nanti di
asrama. Perjuangan pun dimulai. Semua bermodalkan keinginan dan tekad
yang sama yaitu memberikan yang terbaik untuk sekolah baru ini. Dimulai
dari keterbatasan dan modal tekad yang bulat kita berjalan bergandengan
memulai sekolah ini. Mulai dari para guru dan dukungan dari para
bapak/ibu Dinas Pendidikan terutama Kepala dinas .
Hari H sudah semakin dekat. Kami pun mulai
mempersiapkan keperluan-keperluan terutama pengadaan sarana dalam
asrama. Dua buah lokal kita jadikan asrama putri dan 2 ruang wakil kita
jadikan asrama putra. Satu hari menjelang hari sekolah, bertepatan
dengan hari pertama puasa, orang tua sudah mengantarkan anak-anak
pilihan kabupaten ke sekolah. Orang tua dan siswa sudah melihat kondisi
sekolah dan tempat tinggal mereka. Orang tua pun diberikan pengarahan
atas kondisi dan situasi yang ada.
Pbm pun diawali dengan Masa Orientasi Siswa
alias MOS. Karena kondisi bulan ramadhan dan suasana baru , siswa banyak
yang mengeluh. Mulai dari tidak biasa hidup berasrama dengan kondisi
apa ada nya dan penuh aturan sampai dengan kondisi tempat yang suasana
dingin dan musim hujan. Mulai dari yang tidak pernah mencuci piring dan
baju sendiri , sekarang harus melakukan semua nya serba sendiri dan jauh
dari orang tua. Tapi para siswa didampingi oleh kepala asrama dan
Pendamping siswa di masing –masing asrama serta dengan guru –guru yang
selalu memotivasi mereka untuk tetap semangat belajar dan meraih
cita-cita. Benar-benar bulan cobaan.
Hari terus berganti, tiga Hari Masa Orientasi
dah berlalu dan banyak masalah yang bermunculan. Seperti biasa,
anak-anak yang baru hidup berasrama masih dalam tahap transisi dan tahap
penyesuaian. Anak yang bertahan adalah anak yang mampu mengatasi dan
punya tekad yang bulat untuk belajar dalam suasana berasrama. Satu
persatu siswa mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Ada yang tidak
betah hidup terikat dalam berasrama, yang biasa bebas kemana –kemana,
sekarang terikat dengan aturan-aturan asrama. Ada yang merasa home sick
dan tidak betah karena belum ada teman. Sampai sebanyak 10 orang siswa
mengundurkan diri. Sebelum mereka mengundurkan diri, kepala
sekolah, guru selalu memberikan nasehat dan motivasi dengan berbagai
cara. Tapi hal itu tidak berhasil semua. Jadi sekarang tinggal 65 orang
siswa yang untuk sementara masih betah dalam suasana Boarding Schooll.
Tapi dari yang tidak betah, banyak juga siswa yang merasa sangat betah
karena mereka menemukan suasana yang berbeda dan keteraturan hidup yang
selama ini belum pernah mereka alami. Permasalahan berasarama pun
dimulai. Dari masalah makanan, air, listrik dan segala macam. So
complicated. Tapi kami semua menjalani dan menikmati riak –riak yang
ada. Perjuangan masih belum selesai sampai di situ.
Proses Belajar Mengajar juga sudah
berlangsung . itu berarti awal dari suatu ujian baru akan dimulai lagi.
Mulai dari peneratpan kurikulum baru yang akan diterapkan sampai dengan
psikologis anak dalam mengikuti proses belajar mengajar dalam suasana
berasrama.
Tulisan Menarik= Berhati-hatilah dengan Hati
”Ketahuilah.. sesunguhnya didalam jasad itu terdapat segumpal daging, yang apabila segumpal daging itu baik dia maka baiklah seluruh jasadnya, dan apabila segumpal darah itu rusak maka rusaklah seluruh jasadnya, ketauhilah bahwa segumpal daging itu adalah hati“.
(HR. Bukhari dan Muslim dari Abi Abdillah An-nu’man bin Basyir)
Hati, kedengarannya sangatlah familiar dan biasa. Namun, berjuta kata ada dibaliknyaKalau berbicara tentang hati, orang-orang seketika berpikir itu privasi.
Dan… tak ada satu pun yang tahu jelas mengenai isinya, bahkan si pemilik hati pun kadang cukup rumit untuk membacanya, tetapi lain halnya dengan Sang Maha Pencipta. Hanya Dia lah satu-satunya zat yang mengenal persis mengenai isi-isi di dalamnya.
Berbicara tentang hati, ada dua jenis pemilik hati, ada yang kuat dan juga lemah..
Kisah Benar Di Arab Saudi= Peringatan Allah Untuk Remaja Yang Meninggalkan Solat
Assalamualaikum dan selamat sejahtera, ini ada suatu kisah menarik
yang boleh dijadikan iktibar kepada kita semua. Kisah ini dipetik dari
Majalah Indonesia jadi penggunaan bahasa adalah Bahasa Indonesia yang
mudah difahami oleh kita semua.. InsyaAllah..
Kisah nyata ini diceritakan sendiri oleh pelakunya dan pernah disiarkan oleh Radio Al Qur’an di Makkah al Mukarramah. Kisah ini terjadi pada musim haji beberapa tahun yang lalu di daerah Syu’aibah, yaitu daerah pesisir pantai laut merah, terletak 110 Km di Selatan Jeddah.
Sekadar gambar hiasan
Pemilik kisah ini berkata:
Ayahku adalah seorang imam masjid, namun demikian aku tidak shalat. Beliau selalu memerintahkan aku untuk shalat setiap kali datang waktu shalat. Beliau membangunkan ku untuk shalat subuh. Akan tetapi aku berpura-pura seakan-akan pergi ke masjid padahal tidak.
Bahkan aku hanya mencukupkan diri dengan berputar-putar naik mobil hingga jama’ah selesai menunaikan shalat. Keadaan yang demikian terus berlangsung hingga aku berumur 21 tahun. Pada seluruh waktu ku yang telah lewat tersebut aku jauh dari Allah dan banyak bermaksiat kepada-Nya. Tetapi meskipun aku meninggalkan shalat, aku tetap berbakti kepada kedua orang tuaku.
[Inilah sekelumit dari kisah hidupku di masa lalu]
Pada suatu hari, kami sekelompok pemuda bersepakat untuk pergi rekreasi ke laut. Kami berjumlah lima orang pemuda. Kami sampai di pagi hari, lalu membuat tenda di tepi pantai. Seperti biasanya kamipun menyembelih kambing dan makan siang. Setelah makan tengahari, kamipun mempersiapkan diri turun ke laut untuk menyelam dengan tabung oksigen. Sesuai aturan, wajib ada satu orang yang tetap tinggal di luar, di sisi kemah, hingga dia bisa bertindak pada saat para penyelam itu terlambat datang pada waktu yang telah ditentukan.
Akupun duduk, dikarenakan aku lemah dalam penyelaman. Aku duduk seorang diri di dalam kemah, sementara disamping kami juga terdapat sekelompok pemuda yang lain. Saat datang waktu shalat, salah seorang diantara mereka mengumandangkan adzan, kemudian mereka mulai menyiapkan shalat. Aku terpaksa masuk ke dalam laut untuk berenang agar terhindar dari kesulitan yang akan menimpaku jika aku tidak shalat bersama mereka. Karena kebiasaan kaum muslimin di sini adalah sangat menaruh perhatian terhadap shalat berjamaah dengan perhatian yang sangat besar, hingga menjadi aib bagi kami jika seseorang shalat fardhu sendirian.
Aku sangat mahir dalam berenang. Aku berenang hingga merasa kelelahan sementara aku berada di daerah yang dalam. Aku memutuskan untuk tidur diatas punggungku dan membiarkan tubuhku hingga bisa mengapung di atas air. Dan itulah yang terjadi. Secara tiba-tiba, seakan-akan ada orang yang menarikku ke bawah… aku berusaha untuk naik…..aku berusaha untuk melawan….aku berusaha dengan seluruh cara yang aku ketahui, akan tetapi aku merasa orang yang tadi menarikku dari bawah menuju ke kedalaman laut seakan-akan sekarang berada di atasku dan menenggelamkan kepalaku ke bawah.
Aku berada dalam keadaan yang ditakuti oleh semua orang. Aku seorang diri, pada saat itu aku merasa lebih lemah daripada lalat. Nafaspun mulai tersendat, darah mulai tersumbat di kepala, aku mulai merasakan kematian! Tiba-tiba, aku tidak tahu mengapa…aku ingat kepada ayahku, saudara-saudaraku, kerabat-kerabat dan teman-temanku… hingga karyawan di toko pun aku mengingatnya. Setiap orang yang pernah lewat dalam kehidupanku terlintas dalam ingatanku…semuanya pada detik-detik yang terbatas…kemudian setelah itu, aku ingat diriku sendiri..!.!!
Mulailah aku bertanya kepada diriku sendiri…apa engkau shalat? Tidak. Apa engkau puasa? Tidak. Apa engkau telah berhaji? Tidak. Apa engkau bershadaqah? Tidak. Engkau sekarang di jalan menuju Rabbmu, engkau akan terbebas dan berpisah dari kehidupan dunia, berpisah dari teman-temanmu, maka bagaimana kamu akan menghadap Rabb-mu? Tiba-tiba aku mendengar suara ayahku memanggilku dengan namaku dan berkata: “Bangun dan shalatlah.” Suara itupun terdengar di telingaku tiga kali. Kemudian terdengarlah suara beliau adzan. Aku merasa dia dekat dan akan menyelamatkanku. Hal ini menjadikanku berteriak menyerunya dengan memanggil namanya, sementara air masuk ke dalam mulutku.
Sekadar gambar hiasan
Aku berteriak-teriak…tapi tidak ada yang menjawab. Aku merasakan
asinnya air di dalam tubuhku, mulailah nafas terputus-putus. Aku yakin
akan mati, aku berusaha untuk mengucapkan syahadat….ku ucapkan
Asyhadu…Asyhadu…aku tidak mampu untuk menyempurnakannya, seakan-akan ada
tangan yang memegang tenggorokanku dan menghalangiku dari
mengucapkannya. Aku merasa bahwa nyawaku sudah dalam perjalanan keluar
dari tubuhku.
Akupun berhenti bergerak…inilah akhir dari ingatanku. Aku terbangun dan mendapati diriku berada di dalam kemah…dan di sisiku ada seorang anggota tentera dari Khafar al Sawakhil (penjaga garis batas laut), dan bersamanya para pemuda yang tadi mempersiapkan diri untuk shalat.
Saat aku terbangun, tentera itu berkata: ”Segala puji bagi Allah atas keselamatan ini.” Kemudian dia langsung beranjak pergi dari tempat kami. Aku pun bertanya kepada para pemuda tentang tentera tersebut. “Apakah kalian mengenalnya?” Mereka tidak mengetahuinya, “Dia datang secara tiba-tiba ke tepi pantai dan mengeluarkanmu dari laut, kemudian segera pergi sebagaimana engkau lihat” kata mereka.
Akupun bertanya kepada mereka: “Bagaimana kalian melihatku di air?” Mereka menjawab,”Sementara kami di tepi pantai, kami tidak melihatmu di laut, dan kami tidak merasakan kehadiranmu, kami tidak merasakannya hingga saat tentara tersebut hadir dan mengeluarkanmu dari laut.” Perlu diketahui bahwa jarak terdekat dengan Markas Penjaga Garis Laut adalah sekitar 20 Km dari kemah kami, sementara jalannya pun jalan darat, yaitu membutuhkan sekitar 20 minit hingga sampai di tempat kami sementara peristiwa tenggelam tadi berlangsung dalam beberapa menit.
Para pemuda itu bersumpah bahawa mereka tidak melihatku. Maka bagaimana tentera tersebut melihatku? Demi Tuhan yang telah menciptakanku, hingga hari ini aku tidak tahu bagaimana dia bisa sampai kepadaku. Seluruh peristiwa ini terjadi saat teman-temanku berada dalam penyelaman di laut. Ketika aku bersama para pemuda yang menengokku di dalam kemah, HP-ku berdering. segera HP kuangkat, ternyata ayah yang menelepon. Akupun merasa bingung, karena sesaat sebelumnya aku mendengar suaranya ketika aku di kedalaman dan sekarang dia menelepon?
Aku menjawab….beliau menanyai keadaanku, apakah aku dalam keadaan baik? Beliau mengulang-ulangnya, berkali-kali. Tentu saja aku tidak mengabarkan kepada beliau, supaya tidak cemas. Setelah pembicaraan selesai aku merasa sangat ingin shalat. Maka aku berdiri dan shalat dua rakaat, yang selama hidupku belum pernah aku lakukan. Dua rakaat itu aku habiskan selama dua jam. Dua rakaat yang kulakukan dari hati yang jujur dan banyak menangis di dalamnya.
Aku menunggu kawan-kawanku hingga mereka kembali dari penyelaman. Aku
meminta izin pulang terlebih dahulu. Akupun sampai di rumah dan ayahku
ada di sana. Pertama kali aku membuka pintu, beliau sudah ada di
hadapanku dan berkata: “Kemari, aku merindukanmu!” Akupun mengikutinya,
kemudian beliau bersumpah kepadaku dengan nama Allah agar aku mengatakan
kepada beliau tentang apa yang telah terjadi padaku di waktu Ashar
tadi. Akupun terkejut, bingung, gemetar dan tidak mampu berkata-kata.
Aku merasa beliau sudah tahu. Beliau mengulangi pertanyaannya dua kali. Akhirnya aku menceritakan apa yang terjadi padaku. Kemudian beliau berkata: ”Demi Allah, sesungguhnya aku tadi mendengarmu memanggilku, sementara aku dalam keadaan sujud kedua pada akhir shalat Ashar, seakan-akan engkau berada dalam sebuah musibah. Engkau memanggil-manggilku dengan teriakan yang menyayat-nyayat hatiku. Aku mendengar suaramu dan aku tidak bisa menguasai diriku hingga aku berdo’a untukmu dengan sekeras-kerasnya sementara manusia mendengar do’aku”.
“Tiba-tiba, aku merasa seakan-akan ada seseorang yang menuangkan air dingin di atasku. Setelah shalat, aku segera keluar dari masjid dan menghubungimu. Segala puji bagi Allah, aku merasa tenang bagitu mendengar suaramu. Akan tetapi wahai anakku, engkau cuai terhadap shalat. Engkau menyangka bahwa dunia akan kekal bagimu, dan engkau tidak mengetahui bahawa Tuhanmu berkuasa merubah keadaanmu dalam beberapa detik. Ini adalah sebahagian dari kekuasaan Allah yang Dia perbuat terhadapmu. Akan tetapi Tuhan kita telah menetapkan umur baru bagimu.”
Saat itulah aku tahu bahwa yang menyelamatkan aku dari peristiwa tersebut adalah karena Rahmat Allah Ta’ala kemudian karena do’a ayah untukku. Ini adalah sentuhan lembut dari sentuhan-sentuhan kematian. Allah Ta’ala ingin memperlihatkan kepada kita bahawa betapapun kuat dan perkasanya manusia akan menjadi makhluk yang paling lemah di hadapan keperkasaan dan keagungan Allah Ta’ala.
Maka semenjak hari itu, shalat tidak pernah luput dari fikiranku. Alhamdulillah. Wahai para remaja, wajib atas kalian taat kepada Allah dan berbakti kepada kedua orang tua.
Ya Allah, ampunilah kami dan kedua orang tua kami, terimalah taubat kami dan taubat mereka dan rahmatilah mereka dengan rahmat-Mu.
# Semoga kisah ini dijadikan renungan dan iktibar kepada kita semua.. insyaAllah
Sumber: Majalah Qiblati Edisi 10 tahun II, Juli 2007 M
Kisah nyata ini diceritakan sendiri oleh pelakunya dan pernah disiarkan oleh Radio Al Qur’an di Makkah al Mukarramah. Kisah ini terjadi pada musim haji beberapa tahun yang lalu di daerah Syu’aibah, yaitu daerah pesisir pantai laut merah, terletak 110 Km di Selatan Jeddah.
Ayahku adalah seorang imam masjid, namun demikian aku tidak shalat. Beliau selalu memerintahkan aku untuk shalat setiap kali datang waktu shalat. Beliau membangunkan ku untuk shalat subuh. Akan tetapi aku berpura-pura seakan-akan pergi ke masjid padahal tidak.
Bahkan aku hanya mencukupkan diri dengan berputar-putar naik mobil hingga jama’ah selesai menunaikan shalat. Keadaan yang demikian terus berlangsung hingga aku berumur 21 tahun. Pada seluruh waktu ku yang telah lewat tersebut aku jauh dari Allah dan banyak bermaksiat kepada-Nya. Tetapi meskipun aku meninggalkan shalat, aku tetap berbakti kepada kedua orang tuaku.
[Inilah sekelumit dari kisah hidupku di masa lalu]
Pada suatu hari, kami sekelompok pemuda bersepakat untuk pergi rekreasi ke laut. Kami berjumlah lima orang pemuda. Kami sampai di pagi hari, lalu membuat tenda di tepi pantai. Seperti biasanya kamipun menyembelih kambing dan makan siang. Setelah makan tengahari, kamipun mempersiapkan diri turun ke laut untuk menyelam dengan tabung oksigen. Sesuai aturan, wajib ada satu orang yang tetap tinggal di luar, di sisi kemah, hingga dia bisa bertindak pada saat para penyelam itu terlambat datang pada waktu yang telah ditentukan.
Akupun duduk, dikarenakan aku lemah dalam penyelaman. Aku duduk seorang diri di dalam kemah, sementara disamping kami juga terdapat sekelompok pemuda yang lain. Saat datang waktu shalat, salah seorang diantara mereka mengumandangkan adzan, kemudian mereka mulai menyiapkan shalat. Aku terpaksa masuk ke dalam laut untuk berenang agar terhindar dari kesulitan yang akan menimpaku jika aku tidak shalat bersama mereka. Karena kebiasaan kaum muslimin di sini adalah sangat menaruh perhatian terhadap shalat berjamaah dengan perhatian yang sangat besar, hingga menjadi aib bagi kami jika seseorang shalat fardhu sendirian.
Aku sangat mahir dalam berenang. Aku berenang hingga merasa kelelahan sementara aku berada di daerah yang dalam. Aku memutuskan untuk tidur diatas punggungku dan membiarkan tubuhku hingga bisa mengapung di atas air. Dan itulah yang terjadi. Secara tiba-tiba, seakan-akan ada orang yang menarikku ke bawah… aku berusaha untuk naik…..aku berusaha untuk melawan….aku berusaha dengan seluruh cara yang aku ketahui, akan tetapi aku merasa orang yang tadi menarikku dari bawah menuju ke kedalaman laut seakan-akan sekarang berada di atasku dan menenggelamkan kepalaku ke bawah.
Aku berada dalam keadaan yang ditakuti oleh semua orang. Aku seorang diri, pada saat itu aku merasa lebih lemah daripada lalat. Nafaspun mulai tersendat, darah mulai tersumbat di kepala, aku mulai merasakan kematian! Tiba-tiba, aku tidak tahu mengapa…aku ingat kepada ayahku, saudara-saudaraku, kerabat-kerabat dan teman-temanku… hingga karyawan di toko pun aku mengingatnya. Setiap orang yang pernah lewat dalam kehidupanku terlintas dalam ingatanku…semuanya pada detik-detik yang terbatas…kemudian setelah itu, aku ingat diriku sendiri..!.!!
Mulailah aku bertanya kepada diriku sendiri…apa engkau shalat? Tidak. Apa engkau puasa? Tidak. Apa engkau telah berhaji? Tidak. Apa engkau bershadaqah? Tidak. Engkau sekarang di jalan menuju Rabbmu, engkau akan terbebas dan berpisah dari kehidupan dunia, berpisah dari teman-temanmu, maka bagaimana kamu akan menghadap Rabb-mu? Tiba-tiba aku mendengar suara ayahku memanggilku dengan namaku dan berkata: “Bangun dan shalatlah.” Suara itupun terdengar di telingaku tiga kali. Kemudian terdengarlah suara beliau adzan. Aku merasa dia dekat dan akan menyelamatkanku. Hal ini menjadikanku berteriak menyerunya dengan memanggil namanya, sementara air masuk ke dalam mulutku.
Akupun berhenti bergerak…inilah akhir dari ingatanku. Aku terbangun dan mendapati diriku berada di dalam kemah…dan di sisiku ada seorang anggota tentera dari Khafar al Sawakhil (penjaga garis batas laut), dan bersamanya para pemuda yang tadi mempersiapkan diri untuk shalat.
Saat aku terbangun, tentera itu berkata: ”Segala puji bagi Allah atas keselamatan ini.” Kemudian dia langsung beranjak pergi dari tempat kami. Aku pun bertanya kepada para pemuda tentang tentera tersebut. “Apakah kalian mengenalnya?” Mereka tidak mengetahuinya, “Dia datang secara tiba-tiba ke tepi pantai dan mengeluarkanmu dari laut, kemudian segera pergi sebagaimana engkau lihat” kata mereka.
Akupun bertanya kepada mereka: “Bagaimana kalian melihatku di air?” Mereka menjawab,”Sementara kami di tepi pantai, kami tidak melihatmu di laut, dan kami tidak merasakan kehadiranmu, kami tidak merasakannya hingga saat tentara tersebut hadir dan mengeluarkanmu dari laut.” Perlu diketahui bahwa jarak terdekat dengan Markas Penjaga Garis Laut adalah sekitar 20 Km dari kemah kami, sementara jalannya pun jalan darat, yaitu membutuhkan sekitar 20 minit hingga sampai di tempat kami sementara peristiwa tenggelam tadi berlangsung dalam beberapa menit.
Para pemuda itu bersumpah bahawa mereka tidak melihatku. Maka bagaimana tentera tersebut melihatku? Demi Tuhan yang telah menciptakanku, hingga hari ini aku tidak tahu bagaimana dia bisa sampai kepadaku. Seluruh peristiwa ini terjadi saat teman-temanku berada dalam penyelaman di laut. Ketika aku bersama para pemuda yang menengokku di dalam kemah, HP-ku berdering. segera HP kuangkat, ternyata ayah yang menelepon. Akupun merasa bingung, karena sesaat sebelumnya aku mendengar suaranya ketika aku di kedalaman dan sekarang dia menelepon?
Aku menjawab….beliau menanyai keadaanku, apakah aku dalam keadaan baik? Beliau mengulang-ulangnya, berkali-kali. Tentu saja aku tidak mengabarkan kepada beliau, supaya tidak cemas. Setelah pembicaraan selesai aku merasa sangat ingin shalat. Maka aku berdiri dan shalat dua rakaat, yang selama hidupku belum pernah aku lakukan. Dua rakaat itu aku habiskan selama dua jam. Dua rakaat yang kulakukan dari hati yang jujur dan banyak menangis di dalamnya.
Aku merasa beliau sudah tahu. Beliau mengulangi pertanyaannya dua kali. Akhirnya aku menceritakan apa yang terjadi padaku. Kemudian beliau berkata: ”Demi Allah, sesungguhnya aku tadi mendengarmu memanggilku, sementara aku dalam keadaan sujud kedua pada akhir shalat Ashar, seakan-akan engkau berada dalam sebuah musibah. Engkau memanggil-manggilku dengan teriakan yang menyayat-nyayat hatiku. Aku mendengar suaramu dan aku tidak bisa menguasai diriku hingga aku berdo’a untukmu dengan sekeras-kerasnya sementara manusia mendengar do’aku”.
“Tiba-tiba, aku merasa seakan-akan ada seseorang yang menuangkan air dingin di atasku. Setelah shalat, aku segera keluar dari masjid dan menghubungimu. Segala puji bagi Allah, aku merasa tenang bagitu mendengar suaramu. Akan tetapi wahai anakku, engkau cuai terhadap shalat. Engkau menyangka bahwa dunia akan kekal bagimu, dan engkau tidak mengetahui bahawa Tuhanmu berkuasa merubah keadaanmu dalam beberapa detik. Ini adalah sebahagian dari kekuasaan Allah yang Dia perbuat terhadapmu. Akan tetapi Tuhan kita telah menetapkan umur baru bagimu.”
Saat itulah aku tahu bahwa yang menyelamatkan aku dari peristiwa tersebut adalah karena Rahmat Allah Ta’ala kemudian karena do’a ayah untukku. Ini adalah sentuhan lembut dari sentuhan-sentuhan kematian. Allah Ta’ala ingin memperlihatkan kepada kita bahawa betapapun kuat dan perkasanya manusia akan menjadi makhluk yang paling lemah di hadapan keperkasaan dan keagungan Allah Ta’ala.
Maka semenjak hari itu, shalat tidak pernah luput dari fikiranku. Alhamdulillah. Wahai para remaja, wajib atas kalian taat kepada Allah dan berbakti kepada kedua orang tua.
Ya Allah, ampunilah kami dan kedua orang tua kami, terimalah taubat kami dan taubat mereka dan rahmatilah mereka dengan rahmat-Mu.
# Semoga kisah ini dijadikan renungan dan iktibar kepada kita semua.. insyaAllah
Sumber: Majalah Qiblati Edisi 10 tahun II, Juli 2007 M
GRATIS UNTUK PARA BLOGGER= 7 Template Professional Gratis Untuk Blogspot
Template yang akan saya bagikan ini memiliki tampilan yang professional. Professional itu seperti memiliki tampilan yang kompak, rapi, dan simpel. Pokoknya profesional look lah.
Setelah dahulu 8 Template Gratis Untuk Anime Lovers, sekarang untuk professional lovers. Cekidot
1. Metro Classic
2. Metro UI
3. Timeline Magazine
4. Geeks Gadget
5. Twitter
6. News Magazine
7. Creative Gallery
Terlihat professional dan keren bukan templatenya? Template tersebut jelas bukan buatan saya. Template keren untuk blogspot ini buatan yang empunya templateism.com. Dan kalau ada link yang keliru, tolong kasih tahu ya.
by: http://www.urangblogger.com/2013/06/7-template-professional-gratis-untuk-blogspot.html