by: http://unik.kompasiana.com/2013/11/06/yang-unik-di-rumah-makan-padang-608124.html
Mau makan di Restoran Padang….bukan berarti harus ke Padang…Masih
ingat kan cuplikan lagu anak yang dinyanyikan ole Enno Lerian dulu? Ya,
rumah makan/ restoran padang bisa ditemui di mana saja di Indonesia
bahkan katanya ada juga di luar negeri. Di daerah Jabodetabek saja,
rumah makan padang yang terdata mencapai 20.000 banyaknya.
Yang
suka masakan padang, bukan orang Minang saja. Di luar suku Minang,
banyak yang suka. Ini dikarenakan menu di rumah makan padang banyak yang
bersantan dan berlemak hingga berasa gurih di lidah, ditambah lagi
dengan bumbu rempah hingga terasa enak.
Sebagian
anda mungkin tahu bahwa salah satu keunikan yang langsung bisa
dirasakan tatkala makan di rumah makan padang adalah cara menating/
menyajikan makanan, yakni membawanya dengan cara bertumpuk di satu
tangan. Dan satu hal lagi, bila kita datang, tak akan pernah disodorkan
daftar menu karena cara memesan hanya dua, yakni prasmanan dan
dihidangkan. Prasmanan, pemesan langsung menghampiri penyaji (tukang
sanduak) dan memberi tahu mau makan dengan lauk apa. Cara ke dua, semua
lauk dihidangkan di meja tempat kita duduk dan kita bisa memilih lauk
yang disuka. Nanti setelah selesai, pramusaji tinggal menghitung lauk
apa saja yang dimakan. Biasanya cara ini untuk pengunjung yang datang
lebih dari dua orang/ berombongan. Saya rasa keunikan ini sudah banyak
diketahui orang, apalagi bagi yang suka makan di rumah makan padang
Sebenarnya
ada beberapa keunikan lain yang terdapat di rumah makan padang,
diantaranya pembagian tugas karyawan yang bekerja. Di rumah makan
padang, rata-rata karyawannya adalah laki-laki. Kalau pun ada yang
perempuan hanya yang bertugas sebagai kasir. Sebagian besar karyawan
tersebut adalah urang awak yang
direkrut dari kampung dan bisa jadi masih berkerabat. Ada beberapa
pembagian kerja di antara mereka, dan digaji tidak menurut ketentuan
yang lazim atau katakanlah sesuai UMP. Besarnya gaji yang mereka terima
tergantung posisinya sebagai apa. Hitung-hitungannya pakai sistem yang
disebut mato (mata dalam bahasa Indonesia). Mungkin bisa dianalogikan
dengan istilah ‘poin’. Poin inilah nanti yang dikonversi ke rupiah. Tapi
yang jelas mereka tidak mendapatkan gaji itu setiap bulan, tapi pertiga
bulan atau perseratus hari. Aje gile! Lama banget ya? Trus kalau si
karyawan butuh uang untuk beli keperluan lain bagaimana? Dan kenapa
harus menunggu tiga bulan?
Jawabannya
begini: Pembagian gaji itu berdasarkan keuntungan yang diperoleh, dan
penghitungannya biasanya pertiga bulan/ perseratus hari. Kalau karyawan
butuh uang untuk suatu keperluan ia bisa kasbon dulu, dan nanti dipotong
saat gajian. Untuk biaya makan dan tempat tinggal, sudah ditanggung dan disediakan sama pemilik/ pengelola.
Karyawan rumah makan dibagi berdasarkan tugas.
Tukang Masak.
Bertugas memasak Untuk menjaga cita rasa, tentu saja yang direkrut
adalah orang minang yang pintar memasak. Di tangan merekalah masakan
enak atau tidaknya. Karena
posisinya sangat penting, maka tukang masak bisa mendapat bagian 3
hingga 4 mato. Jam kerjanya lebih awal daripada karyawan lain. Setelah
selesai melaksanakan tugasnya, tukang masak ini bisa istirahat, dan
nanti sore, bisa turun ke floor menggantikan temannya yang istirahat.
Tukang Sanduak/ Tukang Saji.
Bertugas menyajikan hidangan. Area kerjanya, di bagian depan. Disebut
tukang sanduak, karena merekalah yang menyendokkan makanan ke piring dan
menghidangkan ke pengunjung. Tukang Sanduak ini mendapat bagian 2-3
mato.
Tukang Aie/ Tukang Air.
Mereka bertugas menyediakan air minum, aie kabasuah (kobokan), dan
menyediakan minuman seperti es teh, teh manis, es jeruk, atau minuman
lain yang dipesan pengunjung. Tukang air mendapat 2 mato.
Kasir. Bertugas menerima pembayaran dari pengunjung. Posisi ini penting karena menyangkut urusan uang. Biasanya diserahkan pada orang yang dipercaya dan bisa jadi sanak pengelola/pemilik. Dalam penggajian mendapat 2-3 mato.
Tukang Cuci Piring. Bertugas mencuci piring-piring kotor. Ini merupakan posisi paling rendah, dan dalam penggajian dapat bagian 1 mato.
Tukang Antar/ Delivery.
Sebagian rumah makan melayani delivery order. Tapi bila tak melayani
delivery order, posisi ini tidak ada. Dalam penggajian mendapat 1-2
mato.
Tentu
timbul pertanyaan, mengapa sih pembagian berdasarkan seperti ini?
Jawabannya adalah sesuai dengan falsafah yang dianut berat sama dipikul
ringan sama dijinjing hingga tercipta rasa keadilan. Disamping itu
menanamkan rasa memiliki (sense of belonging). Semakin banyak keuntungan
semakin besar porsi yang mereka dapatkan. Jadi mereka berusaha melayani
pembeli lebih baik.
Dari seorang teman yang pernah bekerja di rumah makan, saya pernah menanyakan, berapa besaran
1 mato kalau dikonversi ke rupiah? Jawabannya tergantung keuntungan
yang diperoleh tadi. Tapi ada juga rumah makan yang menetapkan secara
fixed. Rupiahnya berkisar 750 ribu- 1 juta rupiah. Kalau untuk yang
fixed ini, dihitung perbulan tapi pembayaran tetap di lakukan pertiga
bulan atau perseratus hari.
Kaderisasi
juga dilakukan. Bila seorang karyawan dari level rendah dengan kinerja
yang bagus seperti tukang cuci piring, bisa diangkat menjadi asisten
tukang masak atau naik menjadi tukang air, atau menjadi tukang sanduak.
Perpindahan
karyawan dari satu rumah makan ke rumah makan lain bisa saja terjadi
karena besaran mato yang diterima. Bila seorang karyawan A berencana
pindah ke rumah makan lain, pasti yang ditanya berapa 1 mato? Kalau 1
mato yang ditawarkan lebih besar, tentu ia menjadi lebih tertarik untuk
pindah.
Keunikan
yang lain di rumah makan padang, adalah sebagian mendatangkan beras
dari Sumatera Barat. Jenis beras yang sesuai dengan lidah orang Minang
adalah yang pera. Jenis pulen tak begitu disukai karena berasa ketan.
Tapi saya pernah juga mendapati rumah makan padang di Jakarta
menggunakan beras pulen. Mungkin disesuaikan dengan lidah orang non
Minang.
Biasanya
setiap rumah makan mempunyai menu andalan atau menu spesifik yang
membuat beda dengan rumah makan lain. Ada yang menjadi andalannya Ayam
Pop, Belut Goreng, Dendeng Batokok, Itik lado Hijau, gulai
Kepala Ikan, Gulai Ikan Karang, dan lain sebagainya. Namun menu standar
yang lazim tersedia di setiap rumah makan padang adalah Rendang,
Dendeng Balado, Ayam Goreng Bumbu, Ayam Goreng Balado, Ayam Bakar, Ikan
Bakar, Ikan Goreng Balado, Gulai Tunjang, Gajebo, Gulai Tambonsu, Gulai
Cincang, Pangek Ikan. Adapun sayuran yang lazim tersedia adalah Gulai
Cubadak (gulai nangka), rebusan Pucuak Ubi (daun singkong), rebusan
taoge dan kol, Sayur Kapau (gulai sayur campuran nangka, kol, kacang
panjang dan rebung).
Sambalado
(sambal cabe) pun bervariasi. Ada sambalado merah, sabalado ijau,
buruak-buruak ( sambal cabe yang berisi potongan ikan asin, jengkol/
pete, potongan terong).
Adapun
istilah tambua ciek, biasanya hanya untuk pesanan prasmanan. Kalau
untuk yang dihidangkan, nasi sudah dalam bowl besar, jadi nggak perlu
pakai teriak ‘Da, tambua ciek!’
Keunikan
lain adalah, sebagian besar yang mengelola/ pemilik rumah makan padang,
adalah orang Minang yang berasal dari daerah Pariaman (kampungnya
Whulandary Herman, Miss Indonesia 2013 itu). Orang Minang dari daerah
lain seperti seperti Agam/ Bukitinggi, lebih banyak yang jualan pakaian,
sepatu, atau pernak-pernik lainnya.
Satu
lagi keunikannya, rumah makan padang hanya terdapat di luar sumatera
barat. Bila anda berkunjung ke ranah Minang, tak kan pernah anda temui
rumah makan padang. Jadi betul yang dikatakan Enno Lerian dalam lagunya.
Sampai takewer-kewer nyari rumah makan padang di Sumbar tidak bakal
ketemu. Yang ada hanyalah rumah makan dan restoran!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com