DokterSehat.com
– Perselingkuhan menjadi momok dalam sebuah ikatan perkawinan. Bahkan
banyak kasus perceraian terjadi akibat adanya orang ketiga dalam suatu
rumah tangga.
Seorang psikolog AS, Whitehead
menyatakan bahwa perselingkuhan biasanya terjadi akibat rasa kecewa atau
tidak puas terhadap tidak terpenuhinya harapan. Harapan yang terlalu
tinggi akan kebahagiaan malah akan menjebak seseorang ke dalam lingkaran
kekecewaan. Saat harapan tak sesuai dengan kenyataan maka seseorang
akan memilih jalan pintas untuk mencari pasangan baru yang lebih bisa
mewujudkan harapannya.
Selingkuh merupakan bentuk perilaku yang
melibatkan orang lain diluar pasangan sahnya dengan memberi atau
menerima perlakuan yang sepantasnya diberikan pada pasangan sah,
misalnya dengan melakukan hubungan seksual.
Menurut beberapa pakar sebenarnya
selingkuh tidak hanya masalah hubungan seksual saja. Ada bentuk
perselingkuhan lain yang melibatkan kedua pasangan yang notabene bukan
pasangan resmi, misalnya dengan mengungkapkan perasaan cinta,
kissing, dan melakukan komunikasi intensif melibatkan yang perasaan.
Seorang ahli psikolog, Debbie
Layton-Tholl mengungkapkan berbagai alasan yang mendorong seseorang
melakukan perselingkuhan, yaitu:
- Ketidakpuasan akan kehidupan pernikahan
- Masalah pribadi di masa lalu
- Adanya kekosongan emosional dalam kehidupan pasangan
- Ketidakmampuan menolak “godaan”
- Marah dengan pasangan
- Mencari variasi dalam kehidupan seksual
- Tidak mencintai pasangan lagi
- Seringnya berpisah dengan pasangan
- Kecanduan alkohol dan obat-obatan
Adapun faktor penyebab terjadinya perselingkuhan, antara lain:
Faktor Internal
- Adanya konflik yang tidak terselesaikan dalam pernikahan dan
terus-menerus terjadi akibat adanya perbedaan latar belakang pendidikan,
subkultur, kepribadian, serta pola hidup yang membuat munculnya
ketidakserasian hubungan antarpasangan.
- Munculnya rasa kecewa akibat beberapa faktor seperti cara komunikasi yang kurang pas, kepribadian yang berbeda, dll.
- Ketidakpuasan dalam berhubungan seks akibat penyimpangan perilaku seksual atau disfungsi seksual.
- Terjadinya kesenjangan pada pasangan baik dalam hal pekerjaan atau penghasilan.
Faktor External
- Pergaulan yang mendorong seseorang untuk mendapat pengakuan bahwa dirinya bukanlah suami yang takut istri.
- Kedekatan dengan teman di lingkungan kantor yang mungkin berawal
dari curhat hingga terjadi kedekatan emosional berlanjut dengan kontak
fisik intim.
- Adanya godaan seksual dari berbagai pihak dengan motif tertentu.
Perselingkuhan bisa dialami siapa saja,
baik pria maupun wanita bisa saja selingkuh. Sebelum memutuskan untuk
berselingkuh, pikirkan kembali dampak buruk yang akan Anda peroleh.
Belum tentu perselingkuhan bisa membebaskan Anda dari peliknya masalah
rumah tangga.
mantap sob,slm kenal ya .
BalasHapus