Minggu, 20 Oktober 2013

Apa yang harus saya lakukan ketika suami ketahuan selingkuh ?

by: http://muda.kompasiana.com/2013/10/20/ketika-suami-ketahuan-selingkuh-apa-yang-harus-dilakukan-603184.html
Dalam percakapan ringan tapi berat  ketika arisan beberapa bulan lalu dengan para sahabat wanita seangkatan saya, salah seorang sahabat tiba tiba mengajukan pertanyaan ini. Apa yang harus saya lakukan ketika suami ketahuan selingkuh ?.
Jawaban yang saya dengar beragam sekali. Mulai dari, “lempar pot bunga di kepalanya,” sampai yang paling fatal dan bisa berujung di penjara adalah,“potong alat kelaminya (cabut pentilnya)”. Ada yang serius memberi jawaban dengan cukup logis, namun lebih banyak menjawab dengan penuh emosi. Ada juga yang langsung mengatakan,“ceraikan, dan biarkan dia keluar rumah dengan pakaian di badan.”
Setelah kurang lebih setengah jam, para tante tante mempesona ini perlahan mulai mengarahkan pandangannya kepada saya dan dengan emosi yang sudah lebih terkontrol perlahan bertanya meminta http://assets.kompas.com/data/photo/2008/05/07/123002p.jpg
jawaban. Ini situasi yang sebenarnya paling menyesakkan bagi saya yang juga seorang wanita dengan segala kompleksitas emosi yang kurang lebih sama dengan wanita lainnya, namun menjawab pertanyaan ini emosi berapi api seorang wanita yang merasa dikhianati, harus saya kesampingkan agar dapat berpikir logis untuk mencari penyelesaian yang baik.
Reaksi marah, kecewa, sakit hati yang biasanya ditunjukkan lewat tangisan ataupun berteriak kesal merupakan hal yang lumrah.  Merasa ditipu dan tidak dihargai ketika sebagai istri anda sudah memberikan segalanya, adalah gejolak emosi yang bisa memampukan seorang wanita untuk melakukan tindakan anarkis bahkan membunuh.
Reaksi emosional yang biasanya langsung mengikuti adalah keinginan untuk membalaskan sakit hati. “Biar dia tahu rasa bagaimana perihnya dikhianati.” Ini juga merupakan luapan emosi yang mausiawi, meskipun tidak dewasa dan akan lebih banyak menyakiti orang lain terutama anak anak anda sendiri.
Nah, mumpung ini hari Minggu, dalam situasi dan suasana santai, ijinkan saya sedikit berbagi sesuai dengan pengalaman menjadi konsultan krisis rumah tangga , dan pengetahuan yang saya miliki untuk mencoba menjawab dengan kepala dingin pertanyaan “tingkat tinggi”  diatas yang berpotensi memicu perang saudara.
Tanya Diri Anda Sebelum Bertanya Kepada Suami
Ini penting sekali dilakukan karena anda adalah pihak yang disakiti, dan anda sendiri perlu menentukan bagaimana kehidupan anda setelah “pengkhianatan” ini terjadi.
Maaf bagi para penggemar Mario Teguh, namun ada satu hal mendasar yang tidak saya setujui dengan apa yang dikatakan Mario Teguh. Sering sekali saya mendengar bahwa Pak Mario dan istrinya tidak menolerir ketidak setiaan, dan sekali selingkuh artinya bercerai.
Saya tidak menghakimi keputusan pribadi pak Mario dan istrinya yang tentu saja merupakan hak mereka sepenuhnya. Bagi saya cinta dan rumah tangga bukanlah semata didasari pada satu kesalahan dan melupakan segala kebaikan dan kelebihan yang dimiliki oleh pasangan kita.
Jika ada yang bertanya kepada saya apakah selingkuh menyebabkan perceraian ? Maka jawaban saya adalah  “Tidak!”. Bukan tindakan selingkuh itu yang menyebabakan perceraian, tapi perceraian terjadi ketika salah satu pihak tidak lagi bisa memaafkan dan menolerir kesalahan atau penghianatan yang dilakukan oleh pasangannya. Mau seratus kali selingkuh, kalau dimaafkan toh tidak bercerai juga ?.
Keputusan memaafkan atau tidak memaafkan sekarang berada di tangan anda sebagai pihak yang tersakiti. Sebelum berkonfrontir dengan suami, maka ambil waktu dan tanyakan ini secara serius kepada diri anda. Masih adakah pintu maaf bagiku untuknya ?.
Jika anda sudah berkeyakinan untuk tidak memaafkannya, maka daripada ribut dan berteriak teriak , jauh lebih baik mengajak suami anda bicara empat mata diluar rumah dan ajukan permintaan untuk berpisah dengannya , dengan syarat syarat yang anda kehendaki. Bicarakan baik baik dengan selalu mengedepankan kepentingan anak anak diatas rasa ego anda berdua.
Jika anda masih mencintainya dan merasa tidak sanggup hidup tanpa dia ?. Nah disini justru rumitnya, karena akan ada peperangan di dalam batin untuk menunjukkan kemarahan anda, namun pada saat yang sama tidak ingin bepisah.
Ada baiknya anda mengambil waktu keluar dari rumah untuk sejenak menenangkan diri. Meski hati anda sedang panas, coba pikirkan juga hal hal baik yang dimiliki suami anda. Secara adil dan fair saya harus mengatakan bahwa tidaklah adil menghukum seseorang hanya karena satu kesalahan dan melupakan seribu kebaikan yang sudah dilakukannya.
Kita juga bukan manusia sempurna yang bebas dari salah dan keliru. Hanya karena kita tidak “selingkuh”, bukan berarti kita tidak memiliki kesalahan atau dosa yang lain. Kecenderungan manusia untuk meringankan dosanya sendiri dan memberatkan dosa orang lain itu memang selalu ada. Tapi ingat, di mata Tuhan dosa itu dosa. Hanya Tuhan yang berhak menghakimi yang mana lebih berat.
Ketika anda memutuskan untuk memaafkannya, maka saatnya anda memanggil dia untuk bicara dan mengatakan dengan jujur apa yang anda rasakan. Marahlah… berteriaklah… (ada bagusnya ada berdua keluar kota untuk bicara, dan berhenti di tepi hutan supaya ketika anda ingin berteriak, anda bebas melakukannya).
Katakan kepadanya bahwa anda memaafkannya tapi membutuhkan kerja sama dari dirinya untuk bisa memulihkan kepercayaan anda. Katakan apa yang anda inginkan dan bagaimana menutup celah celah yang selama ini menyebabkan terjadinya perselingkuhan.
Bukan merupakan tindakan yang bijaksana mencari si pihak ketiga dan mengumbar kemarahan nada. Ingat yang berkomitmen ketika anda berdua menikah adalah anda dan suami. Pernikahan anda adalah urusan anda berdua.  Meskipun hati anda sedang hancur, jangan ikuti emosi anda dan membuka aib rumah tangga dengan berteriak marah kepada pihak ketiga.
Ajak suami untuk lebih tekun beribadah maupun sholat dan meminta ampun kepada Tuhan. Luka hati yang anda rasakan hanya bisa disembuhkan dengan doa dan kekuatan memaafkan hanya bisa datang dari Tuhan.  Dekatkan keluarga anda kepada jalanNya. Sesungguhnya manusia memang lemah dan tidak pernah jauh dari khilaf, tapi kebaikan Tuhan selalu mampu menuntun kita untuk menjauhi pencobaan dan memampukan kita melawan godaan setan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com