Penembakan anggota polisi prov. Polairud Bripka Sukardi, di jalan HR
Rasuna Sahid, pkl 22.25 WIB, adalah sebuah peristiwa tragis dan
memilukan. Meskipun, penembakan-penembakan terhadap Anggota Polri adalah
merupakan ‘rangkaian’ teror terhadap kepolisian. Tetapi, penembakan
terakhir yang terjadi sangat dekat dengan gedung KPK dapat dipandang
sebagai teror terhadap kinerja KPK.
Kita tidak ingin
berspekulasi terlampau jauh, tentang kejadian ini, sebelum benar-benar
ditemukan sebuah motif yang sungguh dapat dipegang. Tetapi, bahkan
ketika pelaku penembakan dua anggota polisi di Pondok Aren, Tangerang,
masih sebatas menyebar sketsa tersangka, kembali terjadi penembakan
terhadap anggota polisi Sukardi, yang kebetulan sedang berdinas mengawal
pengamanan truk bahan bermuatan bangunan.
Masyarakat tidak perlu
takut dan gentar, meski tetap waspada. Takut dan gentar adalah target
dari tindakan pengecut teroris, dari pihak mana pun. Sebaliknya, adalah
hak masyarakat untuk merasa aman sebagai kebutuhan dasaraiah dan
dilindungi konstitusi. Maka, kejadian penembakan yang sekali lagi
menimpa anggota kepolisian adalah tindakan pengecut, dan tidak
berperikemanusiaan.
Masyarakat sempat
diingatkan Panglima TNI baru Jenderal Moeldoko beberapa hari lalu, akan
berubahnya aksi teroris dari tradisional menuju cara-cara modern. Apakah
pernyataan itu menunjuk pada aksi penembakan ini sebagai salah satu
aksi teror ‘modern’? Bahkan, Badan Intelijen Negara merilis pendapat
bahwa, anggota Polri masih menjadi target tindakan teror.
Jika demikian, status
Indonesia memang sedang tidak aman. Tepatnya, dibuat tidak aman. Setiap
saat anggota polisi yang bersenjata pun dapat menjadi korban, apalagi
anggota masyarakat.
Tetapi, bagi
masyarakat penembakan ini terjadi di seputar gedung KPK, sehingga lumrah
bahwa masyarakat dapat berspekulasi tentang intensionalitas aksi
penembakan itu sendiri. Jika, Negara, bukan hanya kepolisian, tidak
dapat memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat, Negara sedang
berada di bawah determinasi kekuatan yang lebih tinggi dari Negara.
Masyarakat siap menjadi bemper komisioner KPK, bila arah tindakan teror
memang diarahkan, secara langsung maupun tak langsung, terhadap tugas
dan aksi komisioner KPK. ****
*) Penulis, pemerhati Isu Terorisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com