Senin, 29 Juli 2013
KISAH YANG DITULIS BERDASARKAN KISAH NYATA: Pengalaman Berteman dengan Hantu
(Pengalaman dari Risa Saraswati)
Bertahun-tahun saya terjebak diantara dua dunia, dunia pertama...mengharuskan saya selalu berfikir realistis dan bersosialisasi dengan manusia-manusia yang ada di sekitar saya. Dunia kedua adalah dunia dimana saya berfikir tidak realistis dimana mau tidak mau...ada mahkluk-mahkluk selain manusia yang mencoba berinteraksi dengan saya. Awalnya ini sangat menyiksa, karena apa yang kalian lihat di tayangan-tayangan bodoh film bioskop dan televisi benar-benar terjadi di kehidupan saya (ngomong-ngomong...adegan setan membunuh manusia itu bullshit ya....bagaimanapun derajat kita lebih oke daripada mereka, itu yang kita yakini bukan?).
Di umur 11 tahun saya pertama kali bertemu mereka, dalam blog yang pernah saya tulis di FS,udah saya ceritain semua-muanya... Disitu saya berkenalan dengan Peter, Hendrick, William, Hans, dan Yanshen yang notabene mereka "Bukan Manusia". Jalinan pertemanan dengan mereka masih terjalin sampai detik ini walau dengan kondisi saya yang semakin bertambah bongsor dan tua, sedangkan mereka masih sama seperti dulu, anak-anak belanda yang hobi mengenakan celana pendek dan kemeja.
Di umur 13 atau 14 tahun, saya berkenalan dengan roh lainnya, yang notabene adalah artis muda indonesia yang tewas bertabrakan saat pulang dugem (mungkin kalian anggap saya gila),. Tapi itu benar teman-teman....saya bisa berinteraksi dengan mata telanjang dan mendengarkan kejadian sesungguhnya tanpa harus menonton infotainment (rasa-rasanya kalo ngga salah saat itu kabar-kabari sudah ada).
Di umur 21 saya bersahabat dengan seseorang "bukan manusia" bernama Diah, yang secara ngga sengaja doski melihat saya perform diatas panggung di daerah jogja dan langsung tertarik untuk berinteraksi dengan saya untuk menceritakan apa yang dia rasakan dan kejadian apa yang telah membuatnya menjadi seperti itu.
Masih banyak kisah pertemanan seperti itu di hidup saya, aneh memang...beberapa kali orangtua saya menganjurkan untuk membawa saya berobat ke psikiater, kekhawatiran mereka memuncak saat melihat saya sering berbicara sendirian. Tapi saya menolak karena lama-kelamaan saya mulai terjebak dan addict dalam dunia yang tidak realistis ini. Saya semakin malas bersosialisasi dengan manusia selain pacar-pacar saya yang saya rasa mereka bisa mengerti dengan keadaan saya yang seperti ini. Yang ngga ngerti...tendang aja! hehe.
Sekarang, saya terjebak dalam kewajiban yang mengharuskan saya banyak berinteraksi dengan orang lain (manusia sesungguhnya) karena tuntutan pekerjaan yang saya tekuni saat ini. Beberapa tahun ini saya asyik dengan pekerjaan dan mulai melupakan hal-hal menarik yang pernah saya jalani di dunia "Tidak realistis" saya. Banyak hal yang membuat saya harus selalu berfikir realistis dan banyak hal yang mengharuskan saya banyak berbasa-basi dengan "Manusia". Kadang hati kecil saya menjerit karena saya sangat tidak sannggup bersosialisasi dengan manusia, saya bukan tipe orang menyenangkan yang bisa diajak kesana-kesini. Saya tipe orang yang mudah marah dan emosional.
Kamu tahu apa yang membuat saya berfikir bahwa berteman dengan mahkluk unconventional lebih menyenangkan daripada berteman dengan manusia?
1. Mereka tidak suka berbasa-basi, apa yang mereka rasakan tentang saya atau apa yang mereka rasakan saat bertemu saya diungkapkan dengan gamblang.
2. Mereka sudah terlepas dari nafsu-nafsu duniawi, mereka tulus menjalin pertemanan dengan saya... benar-benar berteman karena mereka tahu, kami saling membutuhkan.
3. Dimanapun saya butuh mereka, saya tinggal memanggil nama mereka....'cling!" langsung ada di hadapan saya.
4. Saat masih berurusan dengan ujian sekolah dan tek-tek bengeknya, untuk kasus-kasus tertentu...saya suka iseng nyuruh mereka mencontek jawaban teman paling pinter di kelas dan memberitahukan jawabannya kepada saya. (Tapi kebanyakan dari mereka ngga mau siiih....mereka ingin saya jujur, caah...tapi saya juga ngga berani sering-sering berbuat seperti itu sih, rasanya benar-benar gila)
5. Walaupun berteman akrab dengan mereka, mereka tidak pernah sedikitpun berupaya mengajak saya untuk benar-benar bergabung dengan dunia mereka. Malah biasanya saya yang nekad untuk bergabung. Saat kecil dulu, saya sering melakukan percobaan bunuh diri tapi mereka selalu berupaya mencegah. Saya inget kata-kata peter, "Risa...kalau kau pergi dengan cara seperti itu, kita tidak akan pernah bertemu lagi....Aku mati pun bukan kehendakku.."
Itu hanya sepersekian dari fakta-fakta mengasyikan lainnya yah....nextime bakal saya share lagi. Mungkin sekarang saya sangat berapi-api menghujat pertemanan dengan manusia, karena banyak banget manusia yang bikin saya kecewa belakangan ini. Di sisi lain, mau ngga mau saya memang harus menjalani hidup yang realistis dengan dunia saya yang sebenernya... fyuuuh, semoga saya kuat!!! Hehe curhat colongan. by: http://risasaraswati.multiply.com/journal/item/4
1 komentar:
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com
Artikel diatas menguatkan keyakinan saya akan kehidupan setelah mati, pengalaman2 diatas 100% cocok dengan pengalaman ibu saya yang sampai dengan saya baca artikel ini saya belum merasa yakin dan menganggap ibu saya terkena gangguan mental.
BalasHapusIbu kandung saya mungkin satu dari sekian orang yang langka bisa melihat dan berinteraksi dengan makhluk halus dan beliau masih hidup.
Sungguh beruntung orang2 seperti itu bisa melihat kebenaran kehidupan setelah mati...karena diluar sana orang2 mulai meninggalkan iman mereka baik secara sadar maupun tidak sadar...karena kehidupan yang hanya terlihat secara kasat mata,materialistis,ateis dan cenderung hedonis.
Saya berharap artikel seperti ini bisa menyelamatkan banyak orang dari kematian yang sesungguhnya.
Membuat orang mempertanyakan hidup mereka kembali,mendapatkan iman mereka kembali.
Membuat mereka percaya bahwa kematian tidak mengakhiri segalanya.