Gunung Mujarrob adalah menyimpan banyak misteri karena gunung ini
dikenal hanya oleh para Wali khususnya di Indonesia. Jika gunung
mujarrob memunculkan sinar terang benderang itu artinya sebagai pertanda
lahirnya sosok waliyulloh juru penyelamat di bumi tanah Jawa. Konon
lebih dari 350 tahun yang lampau gunung ini raib dari pandangan mata
manusia biasa, seperti halnya cerita dari kisah perjalanan hidup Habib
Muh, Tegal Rejo Magelang Jateng, yang pernah kami ketahui sewaktu masih
dipesantrennya pada tahun 1987 lalu.
Beliau bercerita bahwa
dirinya pernah masuk kedalam gua Mujarrob atas panggilan yang empunya
yaitu, Syeikh Sanusi, disaat beliau kedapatan anugerah di syahid menjadi
Waliyulloh Abdal, pada tahun 1982 lalu, dan lewat kisahnya ini yang
menyatakan bahwa disaat beliau baru masuk kedalam gua tersebut, beliau
langsung disambut oleh ratusan kalajengking yang sangat besar. Masya
Alloh!!! Yaitu berkisar 40 cm.
Bukan hanya sebatas itu saja
beliau di uji dalam keyakinannya saat berada di dalam gua Mujarrob,
beliau juga sempat melihat secara mata telanjang, beberapa ekor ular
raksasa yang besarnya melebihi badan mobil siap menghadangnya. Dan ini
bersifat riil bukan hanya sekedar fatamorgana dari sifat lelembut atau
binatang jejadian yang hanya sekilas pandang. Sebab semua binatang yang
telah mendiami gunung tadi telah berusia lebih dari ratusan tahun dan
tidak pernah terusik oleh manusi yang berani masuk. Terangnya.
Juga
kisah yang pernah dialami oleh Habib Nur Ali yang pernah masuk
kedalamnya disaat mendapat panggilan dari Syeikh Sanusi atas
pengangkatan dirinya sebagai Waliyulloh bangsa Rijal. Beliau bercerita
"Tidak ada syafaat yang lebih besar di seluruh wilayah yang ada di
Indonesia ini kecuali goa gunung Mujarrob. Dan tidak ada suatu
pengangkatan waliyulloh yang diakui oleh wali lainnya kecuali lewat
tangan Syeikh Sanusi sendiri sebagai makom tertinggi yang telah
mendapatkan kefadholan dari Alloh SWT, dengan diberikannya umur panjang
sampai hari kiamat tiba karena kemustajabahan air mujarrob yang
dimilikinya dan tidak ada satupun wali di dunia ini yang tidak butuh
rohmatnya, karena sesungguhnya beliau tercipta sebagai raja dari semua
waliyulloh"
"Jangan sesekali masuk kedalamnya sebelum yang
empunya datang sendiri memanggil anda, sebab lebih dari seabad yang lalu
para manusia yang mengaku dirinya ahli bathin tinggi, lebih dari 77
orang telah raib dan tidak bisa diketahui jasad dan rimbanya". Lanjutnya
Dari
beberapa kisah yang pernah dituturkan oleh para masyaikh ini membuat
siapapun yang mendengar akan bergidik dan berfikir seratus kali untuk
bisa masuk kedalam gua Gunung Mujarrob yang penuh akan karomah juga
sebaliknya penuh misteri yang sangat mengerikan.
Mungkin pembaca sekalian masih bertanya dengan kisah ini,
sebenarnya dimana letak sesungguhnya gua Gunung Mujarrob tersebut?
Menurut cerita para masyaikh tadi bahwa, gunung Mujarrob ini terletak
disalah satu areal pesarean Ki Muhyi Pamijahan, Tasik, Jawa Barat yang
sangat kondang akan derajat kewaliyan nya dan banyak diziarohi oleh
berbagai lapisan masyarakat lokal maupun dari manca negara.
Namun
bila anda pernah datang kesana dan membeli buku sejarah yang banyak
dijual bebas di sepanjang toko kaki lima seputar areal pesarean Ki Muhyi
Pamijahan, dengan judul bukunya " Sejarah perjuangan Syeikh Haji Abdul
Muhyi Waliyulloh Pamijahan" yang di tulis oleh, Drs, H. AA.
Khaerussalam, disitu tidak dituliskan sama sekali tentang letak gua
gunung Mujarrob yang membawa banyak rohmat dan maghfiroh untuk seluruh
pengangkatan waliyulloh sedunia.
Mungkin bisa jadi mereka
memandangnya tidak perlu membesarkan nama dan letak gua Mujarrob, yang
dianggapnya tidak menguntungkan sama sekali dari pihak peziarah/ tidak
bisa di komersilkan, alasannya keluarga mereka juga tidak ada yang
berani sampai masuk kedalamnya, sehingga dengan ini pula para
keturunannya tidak sampai mencantumkan perihal gua gunung Mujarrob yang
sebenarnya.
Nah, dari kisah ini pula diawal bulan Syawal 1429,H,
lalu, guruku mengundangku yang intinya menyuruh Saya datang ke gua
gunung Mujarrob, karena sebuah panggilan darinya (Syeikh Sanusi).
Seperti hallintar menyambar disiang bolong, hatiku kaget dan langsung
bergetar keras mendengar apa yang barusan di ucapkan oleh guruku tadi,
siapa yang tidak takut dengan nama gua gunung Mujarrob yang penuh dengan
kengerian dan fenomena gaib yang bisa membawa badan kita seketika raib
disaat baru masuk kedalamnya.
Namun sepertinya guruku tidak mau
ambil pusing dan mengharuskan aku secepatnya datang kesana. "Ini
perintahnya dan bukan kamu yang pinta, lakukan apa yang aku ucapkan"
kata sang guru dengan tegas. Sepulang dari kediaman sang guru hatiku
terus bergemuruh antara siap dan tidak, untuk sampai bisa melaksanakan
datang ke gua gunung Mujarrob dan mulai hari itu pula aku diwajibkan
puasa sampai hatiku benar benar merasa tenang dan siap dengan segala
keyakinannya untuk sampai datang ke gua gunung Mujarrob.
Setengah
bulan telah berlalu, hatiku semakin mantap untuk sesegera mungkin
melaksanakan tugas mulia yang di embankan oleh sang guru, dan tanpa
menunggu waktu lebih lama lagi akupun langsung pamit minta restunya.
Namun sebelum keberangkatanku ke gunung gua Mujarrob, guruku langsung
mengijazahkan amaliyah khususiah yaitu berupa, HIZIB JABARUT Dan
ULUHIYYAH, " Bawalah santrimu yang banyak untuk mendampingimu sampai
tujuan dan pilihlah mereka yang hatinya telah memahami keikhlasan" dan
setelah itu beliau juga memberikan beberapa tata cara dan kunci disaat
akan masuk ke gua gunung Mujarrob, yang intinya agar selamat dari segala
binatang buas dan bangsa lelembut yang sengaja menghadang dan
menyesatkan perjalanan mulia ini.
Selepas dari sang guru, aku
langsung mengumpulkan beberapa teman Jam’ul Ijazah yang akan mendampingi
pemberangkatanku nanti dan ternyata tidak semua Jam’ul Ijazah masuk
dalam kategori yang aku inginkan, sehingga waktu itu hanya 15 orang saja
yang aku bawa ikut serta. Singkat cerita, sampailah kita semua didepan
pintu gua gunung Mujarrob, lewat panduan dari salah satu kepercayaan
santri sang guru. Ternyata apa yang aku takutkan selama ini tidak sampai
terjadi, sebab gua yang semestinya gelap gulita itu ternyata terang
benderang karena ternyata didalamnya sudah lebih dulu ada dua orang
sebelum golongan kita datang, dua orang ini berbadan tinggi besar dan
sepertinya bukan dari bangsa kita, keduanya memakai pakaian dan sorban
serba putih yang disaat kita masuk keduanya menutup wajahnya dengan
sorban yang dipakainya. Nah, dari sorban merekalah cahaya terang
benderang itu berasal, sehingga dengan pancaran sinar yang teramat
terang ini kita semua akhirnya bisa melihat seisi ruangan gua yang
ternyata semuanya terbuat dari marmer asli.
Namun sebelumnya, aku
mohon maaf kepada pembaca sekalian, karena tidak bisa menceritakan
secara keseluruhan apa yang terjadi didalam gua tersebut sebab bersifat
sirri/ rahasia, hanya saja di dalam gua tersebut banyak fenomena dan
keganjilan yang tidak masuk diakal yang kami rasakan secara nyata,
sehingga semua yang ikut serta masuk ikut pula menyaksikannya secara
takjub dan ajib yang mungkin menurut mereka tidak bisa hilang dari
ingatannya selama umur masih dikandung badan.
Kami lanjutkan lagi
ke cerita seputar dunia mistik yang aku peroleh. Lewat panduan sang
guru yang telah diajarkan padaku, alhamdulillah akhirnya kita semua
selamat dan bisa pulang kembali tanpa sedikitpun ada kendala, walau
dalam perjuangan yang sebenarnya penuh haru dan tangisan bahagia yang
tidak bisa dilukiskan oleh bentuk apapun juga. Dari kisah inilah
alhamdulillah aku sempat bertemu dengan sosok yang selama ini kami cari
dan sempat pula mencium tangannya, yaitu, Sulthonul Bahri/ penjaga laut
sedunia, Nabiyulloh Hidir AS, dan demi tulisan ini pula kami sempatkan
untuk berkata, Demi Alloh, demi Alloh, demi Alloh, apa yang aku dapatkan
selama ini adalah barang terbaik yang aku miliki, yaitu, mustika HUT
Nabiyulloh Yunus As,/ mustika ikan hutt sewaktu Nabiyulloh Yunus As,
dalam perut ikan hutt selama 41 hari lamanya( secara hikayat yang
tercantum dalam Al Quran/ tafsirnya).
Sebelum sampai di
penghujung cerita, saya atas nama pribadi mohon maaf yang sebesarnya
apabila ulasan ini terlalu fulgar dan sangat transparan. Bukan maksud
menggurui siapapun, kami hanya ingin menceritakan yang sebenarnya atas
apa yang pernah aku peroleh sewaktu datang kedalam gua gunung Mujarrob
yang sangat membawa pengaruh besar bagi umat manusia, wabil khusus
tentang perputaran zaman yang selalu ditandai beragam fenomena langka
yang selalu diawali dari karomah gunung Mujarrob.
Tentunya bagi
para ahlillah dan ahli bathin khosois lainya, tidak ada yang tidak paham
tentang siapa jati diri, Syeikh Sanusi sesungguhnya dan apa pula yang
dimaksud dari maul Mujarrob yang disebut sebagai keluhuran derajat
seluruh desa Pamijahan, juga bagaimana Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani,
sampai bisa datang dari negaranya, Bagdad, hanya sekedar ingin disyahkan
derajat kewaliyannya, sehingga beliau mau sampai berlama menetap di
daerah Pamijahan sebagai muridnya.
Kini koleksi dari Syeikh Abdul
Qodir Al Jaelani, masih bisa anda nikmati disalah satu areal Pamijahan,
yaitu gua Safar Wadi, yang telah dibuatnya sendiri, bahkan dalam
sejarah Wali Songo gua ini sempat dijadikan tempat bermusyawarohnya para
waliyulloh. Semoga kisah ini membawa rohmat bagi para pemimpin bangsa
dan selebihnya untuk keselamatan seluruh umat pada umumnya.
Bagi
yang penasaran dengan letak gua gunung Mujarrob yang konon tidak ada
dalam daftar peta maupun buku panduan, Saya akan sedikit memberi jalan
kepada anda sekalian. Apabila anda sudah pernah ke gua Safar Wadi,
tentunya anda juga tahu betul akan jalan lurus yang sebelumnya belok ke
kanan sebelum arah menuju gua Safar Wadi. Nah, kalau gua gunung Mujarrob
sendiri belok ke kiri dan berlawanan arah dengan jalan menuju gua Safar
wadi, yaitu naik ke atas bukit lewat jalan setapak yang sama sekali
tidak pernah dijamah oleh kaki manusia.
Apabila kita sudah sampai
kesebuah bukit paling atas, berputarlah kearah kanan dan nanti disitu
ada sebuah jurang yang sangat dalam, masuklah dengan jalan agak
merangkak karena sangat licin dan juga terjal, turunlah sampai mentok
kesebuah cadas berair, disitu anda bisa melihatnya secara jelas sebuah
mulut gua kecil yang bila anda melihat kedalamnya tidak akan tembus
pandang karena terlalu gelap. Berhati hatilah bagi yang kurang persiapan
mental, karena anda akan di sambut saat akan masuk gua oleh beberapa
kalajengking raksasa dengan panjang berkisar antara 30 sampai 40 cm.
semoga pembaca puas adanya
by: http://www.indospiritual.com/
Sumber : Idris Nawawi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com