Anak muda selalu punya banyak pilihan. Terutama
ketika kita baru lulus SMA. Nasir misalnya, pengen kerja duluan untuk
ngumpulin duit lalu kuliah. Sandra ingin kuliah duluan lalu ngantor.
Juleha mau kawin dulu untuk mengurangi beban keluarga yg megap-megap
ekonominya dg delapan kakak-beradik. Bram ngamen dulu ga peduli nantinya
jadi apa! Rasyid dari keluarga pas-pasan nolak kerja Office Boy di
perusahaan swasta asing karena gengsi sudah dapet pacar anak pejabat
eselon dua. Jiwa muda mereka tersalurkan dg hasrat dan cita-cita, target
yg muluk-muluk, kadang dg maen paksa tanpa pertimbangan yg rasional. Yg
penting happy. yg penting jadi. “Suka-suka gue dong”, kira-kira begitu.
Teorinya setiap orang tua ingin anaknya selesaikan pendidikan setinggi langit agar dapat jabatan di belakang meja setelah lulus sarjana. Prakteknya banyak jebolan sarjana nganggur bahkan banyak pula yg bloon tidak menguasai bidang yg dipelajarinya di bangku kuliah. Banyak pula yg nyontek skripsi, nyolong disertasi, dan mencuri gelar tanpa pernah dikuliahin dosen.
Pandangan moderat bagi warga kelas pas-pasan mungkin kuliah sambil kerja. Celakanya banyak yg gagal selesaikan kuliah kalo sudah keasyikan kerja dan “menghayati” nikmatnya pegang duit yg dinilainya jauh lebih unggul daripada meraih ilmu. Karirnya tersendat-sendat lalu mentok, ilmunya tak pernah melewati setinggi dengkul. Beda dengan yg konsisten mengutamakan meraih ilmu dan gelar kesarjanaan. Pada awalnya karir jalan di tempat. Tapi begitu ilmu tinggi dan gelar sarjana dapat diraih tiba-tiba karir meroket dg waowww mengagumkan setiap insan he he he…
Bangsa kita termasuk berbudaya tinggi dalam hal gengsi. Lihat saja, di negara maju anak kuliahan pada mau kerja di restoran jadi pelayan (waiter/waitress) dan ada juga yang jadi tukang cuci piring (dish washer). Bangsa kita yg “berbudaya tinggi” jangan harap anak mahasiswa mau jadi pelayan di restoran, jadi office boy, dan kerjaan sekelas itu. Gengsi! walaupun kere lho… Kata orang Betawi “Biar miskin asal sombong”. Mereka lebih suka jadi pengamen ( Atau petentang-petenteng ngandelin temen-temen kelas gedongan untuk temen ngobrol dan yg suka traktir). Kenapa Pengamen? karena pengamen bisa mengaku musisi jalanan, tidak mau ngaku pengemis. Musisi yg ga becus maen musik dan maen paksa minta duit di angkutan kota dg sasaran kebanyakan warga miskin juga… Bayangin, mahasiswa pengemis yg maen paksa ala preman, mau jadi apa nantinya???
Beberapa kerabat saya ada yg nganggur padahal sudah berumahtangga. Anehnya mereka suka nolak rejeki. Yg di Krawang tawari kerja jadi pelayan toko material dg honor 2jt/bln. Ditolak katanya tidak cukup untuk menghidupi dua anak dan lilitan utang. Ada lagi. Kerabat yg di Tangerang ditawari kerja di toko dg honor 1,5jt/bln tapi ditolak dg alasan tidak pernah kebayang jadi pelayan. Ada satu lagi di Depok. Ditawari jadi sopir pribadi orang bule dg honor 2jt/bln pun ditolak dg alasan malu karena istri si bule masih ada hubungan family dg dia…. Aneh kan? nganggur koq nolak rejeki. “Belagu! Bego banget!!!”, kata saya dalam hati saking keselnya.
Eh maap koq ngelantur kemana-mana yach. Yg bener mana sih: Kerja Dulu? Kuliah Dulu? Apa Kawin Dulu???
sumber: http://umum.kompasiana.com/umum/2009/09/29/kerja-dulu-apa-kuliah-dulu-apa-kawin-dulu-12319.html
Teorinya setiap orang tua ingin anaknya selesaikan pendidikan setinggi langit agar dapat jabatan di belakang meja setelah lulus sarjana. Prakteknya banyak jebolan sarjana nganggur bahkan banyak pula yg bloon tidak menguasai bidang yg dipelajarinya di bangku kuliah. Banyak pula yg nyontek skripsi, nyolong disertasi, dan mencuri gelar tanpa pernah dikuliahin dosen.
Pandangan moderat bagi warga kelas pas-pasan mungkin kuliah sambil kerja. Celakanya banyak yg gagal selesaikan kuliah kalo sudah keasyikan kerja dan “menghayati” nikmatnya pegang duit yg dinilainya jauh lebih unggul daripada meraih ilmu. Karirnya tersendat-sendat lalu mentok, ilmunya tak pernah melewati setinggi dengkul. Beda dengan yg konsisten mengutamakan meraih ilmu dan gelar kesarjanaan. Pada awalnya karir jalan di tempat. Tapi begitu ilmu tinggi dan gelar sarjana dapat diraih tiba-tiba karir meroket dg waowww mengagumkan setiap insan he he he…
Bangsa kita termasuk berbudaya tinggi dalam hal gengsi. Lihat saja, di negara maju anak kuliahan pada mau kerja di restoran jadi pelayan (waiter/waitress) dan ada juga yang jadi tukang cuci piring (dish washer). Bangsa kita yg “berbudaya tinggi” jangan harap anak mahasiswa mau jadi pelayan di restoran, jadi office boy, dan kerjaan sekelas itu. Gengsi! walaupun kere lho… Kata orang Betawi “Biar miskin asal sombong”. Mereka lebih suka jadi pengamen ( Atau petentang-petenteng ngandelin temen-temen kelas gedongan untuk temen ngobrol dan yg suka traktir). Kenapa Pengamen? karena pengamen bisa mengaku musisi jalanan, tidak mau ngaku pengemis. Musisi yg ga becus maen musik dan maen paksa minta duit di angkutan kota dg sasaran kebanyakan warga miskin juga… Bayangin, mahasiswa pengemis yg maen paksa ala preman, mau jadi apa nantinya???
Beberapa kerabat saya ada yg nganggur padahal sudah berumahtangga. Anehnya mereka suka nolak rejeki. Yg di Krawang tawari kerja jadi pelayan toko material dg honor 2jt/bln. Ditolak katanya tidak cukup untuk menghidupi dua anak dan lilitan utang. Ada lagi. Kerabat yg di Tangerang ditawari kerja di toko dg honor 1,5jt/bln tapi ditolak dg alasan tidak pernah kebayang jadi pelayan. Ada satu lagi di Depok. Ditawari jadi sopir pribadi orang bule dg honor 2jt/bln pun ditolak dg alasan malu karena istri si bule masih ada hubungan family dg dia…. Aneh kan? nganggur koq nolak rejeki. “Belagu! Bego banget!!!”, kata saya dalam hati saking keselnya.
Eh maap koq ngelantur kemana-mana yach. Yg bener mana sih: Kerja Dulu? Kuliah Dulu? Apa Kawin Dulu???
sumber: http://umum.kompasiana.com/umum/2009/09/29/kerja-dulu-apa-kuliah-dulu-apa-kawin-dulu-12319.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com