Afrika adalah asal nenek moyang semua manusia di dunia termasuk Nabi Adam yang menjadi manusia pertama. Ilmuwan berhasil menemukan rahasia hidup panjang orang Afrika yang ternyata dari keragaman genetiknya.
Jumlah gen orang Afrika lebih banyak dibandingkan orang Eropa atau Asia. Inilah yang menjadi kunci bagaimana orang-orang Afrika berumur panjang walaupun hidupnya sulit dengan ancaman penyakit mematikan, kelaparan dan perang antar suku.
Peneliti menemukan keragaman populasi yang muncul di Afrika lebih banyak dibanding negara Eropa, Asia yang jumlah ragam populasinya lebih kecil.
Dalam penelitian itu, ilmuwan meneliti rangkaian genom lengkap dari 5 orang Afrika Selatan yang berusia di atas 80 tahun yaitu seorang Uskup Desmond Tutu dari Afrika Selatan dan empat orang suku Bushmen dari Namibia.
“Rata-rata kami menemukan banyak perbedaan genetik antara dua orang Bushmen dibanding genetik orang Eropa dan Asia,” ujar Dr Vanessa Hayes dari University of New South Wales di Australia, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (18/2/2010).
Ilmuwan meneliti orang tertua yang hidup di Afrika, baik dari sisi usia maupun akar genetiknya. Tutu adalah salah satu etnis Bantu, sementara Bushmen berasal dari masyarakat pemburu di gurun Kalahari Namibia.
Hasilnya, didapatkan kelompok Buhsmen telah mencapai usia lanjut meskipun mereka hidup di bawah kondisi yang sulit untuk bertahan akibat kelaparan dan penyakit yang tidak diobati.
Fakta lain, etnis Tutu dan satu Bushmen memiliki lebih banyak mutasi yang berbeda dan dikenal dengan polimorfisme nukleotida tunggal (SNPs) dibandingkan individu yang lain.
Selain itu ditemukan perbedaan dalam gen orang dewasa tentang kemampuan mencerna susu sapi dan kaitan SNPs yang membuat seseorang rentan terhadap malaria.
Sedangkan pada etnis Kalahari memiliki gen yang dapat mengurangi hilangnya keringat garam dan air sedangkan yang lainnya memiliki tulang yang kuat untuk mengusung hidupnya.
Ilmuwan mengungkapkan gen ini membuat manusia cepat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada. Penemuan aneka ragam gen orang Afrika ini juga diharapkan bisa membantu terciptanya obat-obatan yang lebih baik untuk memerangi penyakit di wilayah itu.
“Untuk mengetahui bagaimana gen mempengaruhi kesehatan seseorang harus dilihat dari berbagai variasi genetik manusianya, dan Afrika Selatan adalah tempat yang ideal untuk melihat itu semua,” ujar Webb Miller dari Pennsylvania State University.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com