Mengapa Papua, yang populasinya tak sampai 1% penduduk Jawa barat ini, Index Pembangunan manusianya - diantaranya dilihat dari tingginya kematian balita dan ibu hamil, berada pada urutan 29 dari 33 propinsi. Kemana perginya kekayaan Papua?
***
Dua tahun lalu, disebuah pertemuan kelompok masyarakat sipil di hotel Sentani Jayapura Papua, dibentangkan sebuah peta spasial digital. Itu peta Papua Barat yang terlihat hijau. Ini pulau yang masih memiliki hutan terluas di Indonesia. Papua adalah propinsi terluas, meliputi 21,9 persen luas daratan Indonesia, atau sekitar 42,198 juta ha. Data pemantauan satelit dua tahun lalu oleh FWI dan Greenpeace, menunjukkan luas hutan alaminya sekitar 17,9 juta ha
Tapi begitu konsesi ijin-ijin tambang mineral, minyak dan gas, juga ijin penebangan kayu dan perkebunan skala besar disana - di tumpang tindihkan pada peta pertama. Ada 137 konsesi perijinan, dengan luas lebih dari 31,89 juta ha. Hampir seluruh propinsi dipenuhi perijinan.
Mari kita lihat manfaat konsesi-konsesi tersebut dari satu konsesi tambang - PT Freeport dari Amerika Serikat. Ia menguasai deposit emas terbesar dan tembaga ketiga terbesar didunia - Etzberg dan Grasberg. Cadangan emas Grasberg sebanyak 4,6 milyar gram – menurut laporan Freeport tahun 2004.
Tak heran jika Freeport sejahtera. James Moffett, bos besar Freeport Indonesia, satu dari sepuluh pria bergaji tertinggi di dunia. Menurut Forbes, penghasilan Moffett mencapai Rp 432 milyar pada tahun 2006. Sementara penduduk Papua hanya bisa mengantongi Rp 2 juta per tahun, bahkan setelah Freeport 37 tahun beroperasi di sana.
Itu belum menghitung beban besar yang harus ditanggung Papua: jutaan ton limbah beracun (tailing) yang, sekiranya diekspor ke Jawa, bisa menenggelamkan Jakarta, Depok, dan Bekasi sekaligus. Masing-masing dengan kedalaman lima meter – itu data tahun lalu.
Bagaimana manfaat konsesi-konsesi yang lain? Ada 7 konsesi Hutan Tanaman Industri, 21 konsesi perkebunan skala besar, 65 konsesi penebangan kayu hutan, 15 Kontrak Karya Mineral dan Batubara, juga 29 blok migas? Bagaimana manfaat proyek gas terbesar British Petroleum Tangguh di teluk Bintuni?
Mengapa Papua, yang populasinya tak sampai 1% penduduk Jawa barat ini, Index Pembangunan manusianya - diantaranya dilihat dari tingginya kematian balita dan ibu hamil, berada pada urutan 29 dari 33 propinsi. Kemana perginya kekayaan Papua? (JM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com