“Jangan membenci siapapun, dengan alasan apapun,
betapapun dia sangat pantas untuk dibenci. Saya pikir ini cara hidup Muhammad
saw. Kalo kamu..??”
Entah bagaimana tiba-tiba kata-kata sakti ini wujud dalam
pikiran saya dan mengejawantah dalam sebuah status yang saya buat di Facebook
malam ini. Akhir-akhir ini saya sering merenung tentang cara hidup Muhammad, rasulullah
kebanggaan umat manusia. Saya terkadang mencoba berada di posisinya, misal, saat
tiba-tiba Nabi harus mengemban sebuah amanah besar untuk membimbing umat
manusia menjalankan fitrah penciptaannya, takut..?? Tentu, Nabi sampai
menggigil ketakutan seperti Musa saat mendapat wahyu pertama kali.
Lalu, bagaimana perasaan Muhammad menghadapi si pengemis
buta, yang setiap hari terus mencaci makinya. Tapi disaat yang sama, tak
bosan-bosannya Muhammad terus menerus menyuapinya makanan, setiap hari di ujung
pasar. Bagaimana rasanya menghadapi kaum kafir Qurais yang keras bukan kepalang
(beberapa sumber menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang paling keras kepala
yang pernah ada), dan bagaimana Muhammad menghadapi segala bentuk kemungkaran,
kekufuran, dan kebiadaban di depan matanya, yang tentu sangat dia benci??
Jika kita ditanya siapa manusia di dunia ini yang paling
membenci semua bentuk kejahiliahan itu, jawabannya tentu Muhammad. Namun,
siapakah manusia yang paling toleran di dunia ini? Dia juga Muhammad. Muhammad
mengajarkan sesuatu yang sering kali kita luput tentangnya, bahwa membenci
sesuatu bukan berarti kita harus membenci orang yang melakukannya.
Hal ini juga dicontohkan oleh seorang ulama besar Islam,
Imam Al-Ghazali saat mengkritisi para pendahulunya, Ibnu Sina dan Al-Farabi.
Sekalipun Al-Ghazali menyatakan bahwa pemikiran keduanya dekat dengan
kekafiran, tapi tidak pernah sekalipun Al-Ghazali menuduh kedua ulama besar
tersebut sebagai kafir. Kritik Al-Gazali hanya dalam ranah pemikiran dan bukan
personal. Hal ini merupakan etika yang sangat mulia dalam intelektualisme Islam.
Dalam peristiwa Fathul Makkah, saat kaum Qurais berada di
ujung kekalahan dan tinggal menunggu balasan setimpal dari umat Islam
yang selama ini terus disakitinya, Nabi menunjukkan kemuliaan hatinya. Abu Sufyan,
sang dedengkot Quraish yang sangat membenci Nabi dan menjadi biang kerok dari segala bentuk
penyiksaan yang dialami umat Islam, sudah begitu ketakutan. Tak disangka, Nabi
justru memberinya kehormatan yang begitu besar dengan berkata “Barang siapa
masuk rumah Abu Sufyan, dia aman”.
Penghormatan apa yang lebih besar dari yang diberikan
Nabi kepada Abu Sufyan? Saat itu Nabi berada di puncak kekuasaan. Jika
Nabi hendak membumi hanguskan Makkah, Nabi bisa melakukannya dengan sekali
komando saja. Namun, Nabi memilih jalan damai hingga Makkah dapat dibuka
umat Islam tanpa sedikitpun pertumpahan darah. Saat itulah orang-orang kafir
Qurais berbondong-bondong masuk Islam.
Bayangkan, seperti apa kebencian Nabi kepada semua
perbuatan Abu Sufyan dan kaumnya?? Nabi adalah orang yang paling membenci
kekufuran. Tapi tidak sekalipun Nabi membenci orang-orang tersebut. Nabi
memuliakan mereka, memanusiakan mereka. Dan akhirnya, mereka justru
berbondong-bondong masuk ke dalam agama yang diridhoi Allah. Beginilah
sesungguhnya akhlak yang harus diaplikasikan oleh setiap muslim. Mari menjadi
agen Islam yang baik. Jangan membenci
siapapun, dengan alasan apapun betapapun dia sangat pantas untuk dibenci.
Jika kita bisa mengamalkan cara hidup Muhammad ini, dapat
kita bayangkan dunia seperti apa yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita?
Sebuah dunia yang penuh cinta kasih, sebuah tempat yang lebih indah dari apa
yang selama ini telah kita lihat.
Prof. Laode M. Kamaluddin, salah satu guru yang sangat saya hormati dan cintai, suatu hari pernah berkata. "Ada yang luput dari umat Islam hari ini." Saya bertanya, "Apa Prof??." Dan beliau menjawab "Ingat sunah apa yang belum dilakukan Abu Bakar, RA setelah Rasulullah wafat??" Saya menjawab "Menyantuni pengemis Yahudi buta di ujung jalan yang setiap hari memaki-maki Muhammad". Prof melanjutkan "Itulah, umat Islam hafal sekali cerita itu, tapi sedikit yang memahami dan bisa melihat hikmahnya."
Dan sebatas pengetahuan saya yang masih sangat sedikit, apa yang saya tulis ini adalah hikmah dari kisah pengemis Yahudi buta yang sangat populer itu. Bahwa amal kita sebagai muslim betapapun sempurnanya (direpresentasi dengan amal Abu Bakar, RA dalam kisah tersebut), belum lengkap tanpa tolerasi, cinta kasih, dan penghormatan setinggi-tingginya sebagai manusia kepada mereka yang membenci kita, menghujat kita, dan menyakiti kita (direpresentasi oleh pengemis Yahudi buta yang akhirnya memeluk Islam). Nabi telah mencontohkannya dalam kehidupan sehari-hari. Peristiwa Fathul Makkah dan kisah pengemis Yahudi buta itu menjadi contoh keutamaan akhlak Muhammad, yang pada akhirnya mencerahkan umat manusia dan membuka hati serta pikiran mereka kepada Islam.
Bagaimana dengan film Innocence of Muslim (IOM) yang akhir-akhir ini menggemparkan dunia karena penghinaan-nya kepada Nabi Muhammad?? Prof menjawab "Hikmahnya, pikiran masyarakat dunia dari berbagai penjuru akan terbuka, dan berusaha mencari tahu seperti apa sesungguhnya pribadi Muhammad. Mereka akan bertanya, bagaimana mungkin pribadi seorang yang gila dan biadab seperti Muhammad -sebagaimana digambarkan dalam IOM- bisa dicintai begitu banyak orang di seluruh penjuru dunia, dan bahkan mereka rela mati demi membelanya. Masyarakat dunia yang belum mengenal Islam akan tiba pada satu kesimpulan bahwa "Tidak mungkin sosok dengan kepribadian buruk -sebagaimana yang digambarkan IOM- bisa sedemikian dicintai dan dikasihi oleh pengikutnya?? Tentulah Muhammad adalah pribadi yang luar biasa baiknya." Saat mereka sampai pada kesimpulan ini, dan melakukan pencarian tentang pribadi Muhammad, saat itulah syiar Islam akan kembali menyinari dunia. Sungguh perspektif yang indah dari seorang yang sangat mencintai Muhammad dan selalu ingin menirunya, Prof. Laode M. Kamaluddin.
Prof. Laode M. Kamaluddin, salah satu guru yang sangat saya hormati dan cintai, suatu hari pernah berkata. "Ada yang luput dari umat Islam hari ini." Saya bertanya, "Apa Prof??." Dan beliau menjawab "Ingat sunah apa yang belum dilakukan Abu Bakar, RA setelah Rasulullah wafat??" Saya menjawab "Menyantuni pengemis Yahudi buta di ujung jalan yang setiap hari memaki-maki Muhammad". Prof melanjutkan "Itulah, umat Islam hafal sekali cerita itu, tapi sedikit yang memahami dan bisa melihat hikmahnya."
Dan sebatas pengetahuan saya yang masih sangat sedikit, apa yang saya tulis ini adalah hikmah dari kisah pengemis Yahudi buta yang sangat populer itu. Bahwa amal kita sebagai muslim betapapun sempurnanya (direpresentasi dengan amal Abu Bakar, RA dalam kisah tersebut), belum lengkap tanpa tolerasi, cinta kasih, dan penghormatan setinggi-tingginya sebagai manusia kepada mereka yang membenci kita, menghujat kita, dan menyakiti kita (direpresentasi oleh pengemis Yahudi buta yang akhirnya memeluk Islam). Nabi telah mencontohkannya dalam kehidupan sehari-hari. Peristiwa Fathul Makkah dan kisah pengemis Yahudi buta itu menjadi contoh keutamaan akhlak Muhammad, yang pada akhirnya mencerahkan umat manusia dan membuka hati serta pikiran mereka kepada Islam.
Bagaimana dengan film Innocence of Muslim (IOM) yang akhir-akhir ini menggemparkan dunia karena penghinaan-nya kepada Nabi Muhammad?? Prof menjawab "Hikmahnya, pikiran masyarakat dunia dari berbagai penjuru akan terbuka, dan berusaha mencari tahu seperti apa sesungguhnya pribadi Muhammad. Mereka akan bertanya, bagaimana mungkin pribadi seorang yang gila dan biadab seperti Muhammad -sebagaimana digambarkan dalam IOM- bisa dicintai begitu banyak orang di seluruh penjuru dunia, dan bahkan mereka rela mati demi membelanya. Masyarakat dunia yang belum mengenal Islam akan tiba pada satu kesimpulan bahwa "Tidak mungkin sosok dengan kepribadian buruk -sebagaimana yang digambarkan IOM- bisa sedemikian dicintai dan dikasihi oleh pengikutnya?? Tentulah Muhammad adalah pribadi yang luar biasa baiknya." Saat mereka sampai pada kesimpulan ini, dan melakukan pencarian tentang pribadi Muhammad, saat itulah syiar Islam akan kembali menyinari dunia. Sungguh perspektif yang indah dari seorang yang sangat mencintai Muhammad dan selalu ingin menirunya, Prof. Laode M. Kamaluddin.
Akhlak Muhammad adalah akhlak terbaik. Allah telah
memberi kita garansi atas hal ini “Sesungguhnya
dalam diri Muhammad terdapat suri tauladan yang baik.” Jadi, mari kita benci, sebenci-bencinya pada
segala bentuk kejahiliahan, kebiadaban dan kerusakan. Tapi jangan sekali-kali membenci siapapun dengan
alasan apapun. Karena setiap jiwa adalah milik Allah, yang harus kita hormati
dan kasihi. setiap jiwa di samping kita adalah amanah yang dititipkan Allah
untuk menguji kita, terlepas apakah dia seorang yang baik atau buruk. Mari
membuka jalan dakwah dengan cinta dan kasih. Mari mulai memahami bahwa setiap
jiwa adalah anugerah yang diberikan Allah untuk kehidupan. Mari kita hapus
segala kebencian, karena dalam hati yang tak ada ruang untuk membenci,
disanalah ruang untuk cinta dan kasih akan semakin luas.
Wallahua'lam bissawwab....
http://marlisherniafridah.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com