Sabtu, 16 Mei 2015
TAKUT NERAKA TAK JERA MAKSIAT (Drs. St. Mukhlis Denros)
Siapa yang tidak takut dengan neraka, sengsaranya manusia hidup di dunia
maka kesengsaraan di akherat belumlah seberapa, padahal kesengsaraan di
dunia paling lama hanya enam puluh tahun, tapi kesengsaraan di akherat,
abadi dan selamanya, kecuali orang-orang yang dirahmati-Nya dan
mendapat syafaat rasul dengan izin-Nya.
Sejak kecil kita sudah dikenalkan oleh orangtua di rumah atau guru di sekolah dengan dua tempat yang sangat kontradiktif antara satu dengan lainnya, bahkan keberadaan dua tempat tersebut jauh berbeda dengan suasana di dunia walaupun disana ada kesenangan dan kesengsaraan, tempat itu adalah syurga dan neraka. Syurga digambarkan dengan segala kesenangan sedangkan neraka tempat segala kesengsaraan berpadu di dalamnya.
Kalau ada anak kecil berlaku tidak baik, kita lansung menegurnya, jangan atau awas nanti masuk neraka !, mau masuk neraka ? disertai nada ancaman yang menakutkan, dan memang neraka selalu digunakan untuk menakut-nakuti orang yang berperangai tidak baik. Kenapa kita takut dengan neraka?
Neraka adalah sebuah tempat (yang sangat luas yang diciptakan oleh Allah) untuk menyiksa hamba-hamba-nya (yang bermaksiat, membangkang maupun kafir kepadanya), dan neraka itu terus merasa kurang untuk diisi, sampai Allah ta’ala meletakkan (tapak) kakinya, kemudian neraka berkata, "cukup, cukup!" (sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat al-bukhari dan muslim dari abu hurairah).
Jangan dikira dengan banyaknya manusia yang masuk neraka lalu neraka akan penuh segera, neraka itu tempat yang sangat luas, yang tidak akan cukup-cukupnya diisi oleh hamba yang durhaka. Rasulullah menyatakan tentang luasnya neraka itu seperti seseorang yang dimasukkan ke dalamnya, gerahamnya saja sebesar bukit Uhud, itu baru geraham, bagaimana wajah dan seluruh tubuh penghuni neraka itu.
Neraka mempunyai tujuh pintu, setiap pintu itu akan dimasuki oleh golongan-golongan pembangkang dan pelaku maksiat tertentu. Allah ta’ala berfirman,"jahanam itu mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka." (al-hijr: 44).
Tidak terlalu antri untuk memasukkan calon penduduk neraka ke dalamnya karena tersedia pintu-pintu yang lebar sehingga dapat memasukkan semuanya tanpa tersisa, apalagi malaikat yang menghalaunya sangat keras lagi bengis, yang selalu taat atas perintah Allah. “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” [At Tahrim 66;6]
Panasnya neraka tak terhingga, karena dihidupkan selama seribu tahun sehingga warnanya menjadi putih, kemudian dihidupkan selama seribu tahun lagi sehingga warnanya berubah menjadi merah, dan dihidupkan kembali selama seribu tahun lagi sehingga menjadi hitam. Mari kita bayangkan, alangkah panasnya neraka, sehingga warnanya pun bisa menjadi hitam kelam. tak ada satu pun makhluk yang ada di atas bumi ini yang sanggup menahan panas yang begitu dahsyat ini. rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan,"neraka kalian adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari neraka jahanam." (hr. al-bukhari dan muslim).
Panas api saat ini, membuat baja yang begitu keras dan kokoh bisa menjadi meleleh. lalu bagaimana dengan tubuh-tubuh kita yang begitu lembek, ditambah dengan kadar panas yang melebihi dari panas dunia seukuran tujuh kali lipat?
Rasulullah menyebutkan tentang azab neraka yang akan diterima oleh Abu Thalib, ini azab yang teringan yang diberikan kepadanya, begitu dipasangkan terompahnya dalam neraka itu, maka mendidik semua tubuhnya, meleleh karena panasnya yang luar biasa.
Api neraka berkobar sangat dahsyat, dan menyambar semua penghuninya tanpa belas kasihan. Allah ta’ala berfirman;"sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana, seolah-olah ia iringan unta yang kuning." (al-mursalat: 32, 33).
Di samping itu, api neraka juga bisa marah dan menggeram-geram ketika melihat rombongan calon penghuninya yang digiring untuk memasuki tempat tinggal mereka. Allah ta’ala berfirman,"apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya."(al-furqan: 12).
Bahan bakar neraka terdiri dari manusia dan bebatuan. sebagaimana Allah ta’ala berfirman di dalam surat al-baqarah,"peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang yang kafir." (al-Baqarah: 24).
Di antara sabda Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam yang membenarkan pendapat bahwa surga dan neraka telah diciptakan Allah sejak awal ialah: “Sesungguhnya bila salah seorang di antaramu meninggal, maka diperlihatkan kepadanya tempatnya di waktu pagi dan petang. Jika ia termasuk ahli surga, maka ia ahli surga. Dan jika termasuk ahli neraka, maka ia ahli neraka. Lalu dikatakan kepadanya: ”Inilah tempatmu sehingga Allah bangkitkan kamu pada hari Kiamat.” (HR Bukhary)
Bahkan ada lagi suatu hadits panjang yang menggambarkan bahwa surga dan neraka telah Allah ciptakan dahulu dan bahwa Allah telah menyuruh Malaikat Jibril untuk melihat dan memberikan penilaian terhadap keduanya. Kemudian Allah melapisi masing-masing surga dan neraka dengan lapisan yang bisa menyebabkan manusia tertipu akan hakikat keduanya. Dan pelapis itulah –wallahu a’lam- alam fana dunia yang sedang kita jalani saat ini. Dunia yang fana ini memang sangat kaya dengan tipuan mata bagi manusia.
“Ketika Allah menciptakan surga Dia berfirman kepada Jibril: ”Pergi dan lihatlah surga.” Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, tidak seorangpun yang mendengar perihal surga melainkan pasti ingin memasukinya.” Kemudian Allah lapisi surga dengan al-makaarih (hal-hal yang tidak disukai manusia) lalu Allah berfirman: ”Hai Jibril, pergi dan lihatlah surga.” Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, sungguh aku khawatir tidak seorangpun bakal ingin memasukinya.” Ketika Allah menciptakan neraka Dia berfirman kepada Jibril: ”Pergi dan lihatlah neraka.” Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, tidak seorangpun yang mendengar perihal neraka bakal mau memasukinya.” Kemudian Allah lapisi neraka dengan asy-syahawaat (hal-hal yang disukai manusia) lalu Allah berfirman: ”Hai Jibril, pergi dan lihatlah neraka.” Maka Jibril pergi dan melihatnya. Kemudian ia datang dan berkata: ”Demi keagunganMu ya Rabb, sungguh aku khawatir tidak akan ada orang yang bakal lolos dari api neraka.” (HR Abu Dawud)
Saudaraku, Banyak di antara kita yang salah presepsi bahwa neraka itu hanya untuk orang-orang kafir dan munafik. Ada pula yang lebih keliru lagi sambil berspekulasi : Hidup ini hanya sekali. Akhirat adalah urusan nanti.Akibatnya, kita merasa tenang-tengang saja setelah kita menjadi Muslim dan Mukmin secara formal. Lebih celaka lagi, berbagai dosa dan maksiatpun dilakukan tanpa malu pada Allah Ta’ala, Tuhan Pencipta. Perlu kita ketahui bahwa formalitas keislaman dan keimanan kita sama sekali tidak akan menolong kita di akhirat nanti jika kita tidak melaksanakan kosekuensi-konsekuensi keislaman dan keimanan itu secara baik dan utuh.
Sesungguhnya Neraka itu bukan hanya tempat hukuman yang amat pedih bagi orang-orang kafir, musyrik dan munafik. Neraka juga diperuntukkan bagi orang-orang Mu’min yang tidak mentaati (durhaka) dan lalai terhadap sistem dan aturan kehidupan yang Allah tetapkan untuk manusia selama mereka hidup di dunia .Akan tetapi, neraka juga menjadi tempat hukuman bagi orang-orang yang beriman yang tidak menjalankan nilai-nilai keimanan secara utuh dan menyeluruh saat mereka hidup di dunia. Mereka ini disebut orang-rang yang durhaka pada Allah dan Rasul-Nya dan lalai dari mengingat Allah dan ancaman akhirat.
Dengan iman yang penuh dengan syirik, kurafat dan tahyul, kita merasa yakin mengantongi tiket masuk syurga dan terjauh dari neraka, padahal prilaku syirik seperti berobat ke dukun, memakai jimat, jampi-jampi serta sihir menghalangi seseorang ke dalam syurga dan mengantarkannya ke neraka. Walaupun kita seorang muslim yang shalat, namun sering meninggalkan shalatnya kelak dimasukkan ke dalam neraka Saqar namanya, saat mereka sudah keluar dari neraka shaqar itu terjadi dialog dengan penduduk syurga yang sudah lama didalamnya, "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" mereka menjawab: "Kami dahulu tidak Termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,[Al Mudatsir 74;42-43].
Itu baru masalah shalat yang sering ditinggalkan, bagaimana kalau tidak puasa, tidak membayar zakat, enggan menunaikan ibadah haji padahal mampu, lebih-lebih kalau kita berbuat maksiat lainnya seperti zina, membunuh, mabuk-mabukan, korupsi dan yang lainnya, jelas peluang untuk masuk neraka sangat besar, kalau sebelum wafat kita tidak bertaubat kepada Allah, itupun kalau Allah menerima taubat kita.
Siapa yang tidak takut dengan neraka, sengsaranya manusia hidup di dunia maka kesengsaraan di akherat belumlah seberapa, padahal kesengsaraan di dunia paling lama hanya enam puluh tahun, tapi kesengsaraan di akherat, abadi dan selamanya, kecuali orang-orang yang dirahmati-Nya dan mendapat syafaat rasul dengan izin-Nya.
Seharusnya, ketika kita merasa takut dengan azab neraka, keimanan kita bertambah dengan menjauhkan diri dari segala yang merusak kemurnian iman, tanpa terlibat dengan praktek syirik yang menodai tauhid. Selayaknya dikala kita takut dengan neraka tidak akan berbuat maksiat lagi, memperbaharui iman dan keinginan untuk beribadah semakin banyak. Stoplah dan Janganlah kita memperturutkan keinginan untuk berbuat dosa dan maksiat terus, jangan lagi meninggalkan shalat, puasalah yang baik, kalau sudah sampai khaul dan nishabnya maka tunaikanlah zakat, bila sudah mampu maka tunaikanlah ibadah haji, semua itu ujud ketaatan kepada Allah yang akan melindungi kita dari azab neraka. Wallahu A’lam [Kubu Dalam Padang, Kamis 24 Rabiul Awal 1436.H/ 15 Januari 2015.M].
Literatur:
1. Al Qur’an dan terjemahannya, Depag RI, 1998/1999
2. Mukhlis Denros, Kumpulan Ceramah Praktis, 1999
3. Fathuddin Ja'far,Dosa-Dosa Yang Menyebabkan Pelakunya Masuk Neraka, eramuslim.com.Jumat, 05/02/2010 09:26 WIB
4. Waznin mahfud,ngerinya neraka,kumpulan khutbah jum’at pilihan setahun edisi ke-2, darul haq Jakarta
5. Ihsan Tandjung Surga Dan Neraka Sudah Tercipta Sejak Dahulu, eramuslim.com Minggu, 8 Desember 2013 15:08 WIB
Artikel diatas dikirim oleh: mukhlisdenros@gmail.com
Dipublish oleh: bagindaery.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com